Anda di halaman 1dari 28

3.

4 Hasil Pengamatan/Hasil Uji Coba/Hasil Analisis Peralatan


3.4.1 SYRINGE PUMP
A. Dasar Teori
Syringe Pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang
digunakan untuk memberikan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam
jangka waktu tertentu secara teratur. Secara khusus alat ini
menitikberatkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukkan
kedalam tubuh pasien, dengan satuan militer per jam (ml/h). Unsur
terpenting adalah sistem pengontrolan kecepatan tetesan cairan infus
dengan menggunakan sistem mekanik pemompaan yang dikendalikan
secara elektronik.
Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian
yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian
komparator, dan rangkaian sinyal referensi. Syringe pump dikendalikan
dengan mikro computer / mikro kontrolir dan dilengkapi dengan system
alarm yang menyeluruh. Alat ini menggunakan motor DC sebagai tenaga
pendorong syringe yang berisi cairan atau obat yang akan dimasukkan ke
tubuh pasien. Alat ini menggunakan system elektronik mikroprosesor
yang berfungsi dalam pengontrolan dalam pemberian jumlah cairan ke
tubuh pasien, sensor dan alarm.

Gambar 3.1 Syringe Pump Terumo TE-331

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 12


B. Fungsi Syringe Pump
a. Memasukkan cairan atau obat ke tubuh pasien.

b. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukkan,


dimana tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

c. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang


mengalami kesulitan dalam meminum tablet.

C. Spesifikasi Syringe Pump


 Merk : Terumo
 Model : TE-331
 Produk : Jepang
 Daya : 23 VA (AC) 7.5 W (DC)
 Tegangan input : 100-240 VAC 12-15 VDC
 Frekuensi : 50/60 Hz
 Jarum suntik yang kompatibel : 10, 20, 30 dan 50 mL
 Rentang Pengaturan Arus Tingkat :

 0, 1-300 ml/jam (untuk jarum suntik 10,20 dan 30 mL)


 0, 1-999 ml/jam (untuk 50 jarum suntik mL)
 0, 1-1200 ml/jam (fungsi khusus untuk 50 mL jarum suntik)
 Alarm :
 Oklusi, hampir kosong, baterai rendah, plunger terlepas, syringe
terlepas, AC/DC kabel terputus.
 Kondisi saat digunakan
 Kelembaban relative : 30% sampai 90% (tanpa
kondensasi)
 Suhu : + 5 ° C sampai + 40 ° C
 Tekanan atmosfer : 500 mbar sampai 1060 mbar
 Kondisi penyimpanan
 Kelembaban relatif : 20% sampai 90%
 Suhu : - 20 ° C sampai + 55 ° C

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 13


 Tekanan atmosfer : 500 mbar sampai 1060 mbar
 Baterai : NiMH, aprox. 5 jam
(menggunakan baterai baru pada laju alir dari 5 mL/jam, setelah
pengisian 15 jam).
 Dimensi (WxHxD) : 322 x 114 x 115 mm
 Berat : 1,8 kg

D. Bagian-bagian Syringe Pump

Display Dial

Gambar 3.2 Main Unit Syringe Pump

Alarm
Indikator
Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 14
Syringe Size Tombol
indikator Select

Baterai
indikator

AC/DC Tombol
indikator C∑mL

Switch
On/Of Lampu Tombol Tombol Tombol Stop
Indikator Purge Start

Gambar 3.3 Bagian-bagian Operational Panel Syringe Pump


Keterangan :
1) Operation panel, yang didalamnya terdapat beberapa tombol untuk
mengoperasikan syringe pump.
a. Power Display, terdiri dari :
 [AC/DC] indicator, lampu akan menyala jika syringe pump
menggunakan AC ataupun DC.
 Baterry indicator
b. Power Switch, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan
syringe pump.
c. Syringe size indicator, menunjukkan ukuran dari syringe.
Adapun syringe pump type TE-331 ini mampu mendeteksi
ukuran syringe (suntikan) dengan berbagai ukuran diantaranya
adalah (10,20,30,50 ml).
d. Start Switch, merupakan tombol untuk memulai proses
pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.
e. Tombol Purge, merupakan tombol untuk memberikan cairan
secara manual.

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 15


f. Tombol Stop, merupakan tombol untuk menghentikan sistem.
g. Tombol C∑ml, merupakan tombol untuk mereset display ∑ml.
h. Tombol Select, merupakan tombol untuk memilih display
RATE/∑mL yang akan disetting.
i. Alarm Indicator, terdapat beberapa alarm diantaranya:
 Occlusion Alarm : alarm akan berbunyi jika terjadi
kemacetan pada proses pemasukan cairan kedalam tubuh
pasien.
 Nearly Empty : alarm akan berbunyi jika cairan
yang terdapat dalam syringe akan habis.
 Low Battery : alarm akan berbunyi jika tegangan
dalam baterai lemah sehingga perlu dilakukan pengisian
kembali (recharge).
 (Flow Rate/Delivery Limit/Volume Delivered) Display :
berfungsi menampilkan aliran rata-rata / flow rate dalam
satuan ml/h.
2) Clamp, berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan)
3) Slit, merupakan celah untuk menempatkan syringe
4) Slider Hook
5) Cluth
6) Slider
7) Dial, berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan nilai delivery
rate.

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 16


E. Blok Diagram Syringe Pump

Gambar 3.4 Blok Diagram Syringe Pump


Fungsi masing-masing blok :
1. Block power supply
• Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari
PLN, langsung pada alat.
• Selain itu, pada alat syringe pump dapat juga menggunakan
Battery sebagai cadangan Supply.
2. Block Microcontroller / mikrokomputer / CPU
• Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe
pump.
• Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk
memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor..

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 17


• Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai
Pengaman dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda
alarm.
3. Block Sensor
• Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat
menggunakan sistem optocopler.
• Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah
fototransistor sebagai penerima dari LED yang memancarakan
cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.
4. Block Motor Driver
• Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan.
Berupa motor DC.
• Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan
awal yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push
button pada setting alat.
5. Block Alarm dan Display
• Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada
syringe akan habis.
• Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari kecepatan
motor dalam mendorong cairan pada syringe yang diatur terlebih
dahulu.
• Terdapat pula lampu indikator.

Cara Kerja Blok Diagram :


Mikrokontroller (main unit) mendapat inputan dari data hasil
penyetingan. Kemudian data tersebut diproses oleh mikrokontroller.
Outputnya berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk
memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor. Selain itu
mikrokontroller juga mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 18


sebagai pengaman dan selanjutnya menyalakan buzzer sebagai tanda
alarm. Kemudian hasil pembacaan akan ditampil pada display.

F. Prinsip Kerja Syringe Pump


Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang
diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu
sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh
rangkaian sensor. Sinyal yang didapat dari sensor akan dibandingkan
dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan
meredakan ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika
perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika
perputarannya terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang
stabil.

G. Prosedur Pengoperasian Syringe Pump


1. Siapkan obat/cairan yang akan diberikan pada pasien dalam syringe
lengkap dengan konektornya.
2. Pasang syringe pada alat.
3. Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN jika tidak menggunakan
battery.
4. Hidupkan alat dengaan menekan tombol power ON.
5. Tekan tombol Rate/D.Limit/ml (SELECT), hingga muncul “RATE”
pada display, putar dial setting yang berada di bagian samping
pump.Setting kecepatan sesuai kebutuhan.
6. Tekan tombol start untuk memulai kerja alat.
7. Untuk mengganti kecepatan tekan tombol stop. Lakukan penyetingan,
kemudian tekan tombol start kembali.
8. Ketika alarm berbunyi tekan tombol silence.
9. Setelah selesai digunakan tekan tombol OFF selama lebih dari 2 detik
untuk mematikkan.

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 19


H. Standart Penempatan dan Penyimpanan Syringe Pump
1. Persyaratan Teknis Lingkungan Syringe Pump
Persyaratan ruangan untuk Syringe Pump dengan kondisi
lingkungan di tempat terbuka dengan suhu ruang normal yaitu 20 – 30
derajat celcius dan kelembapannya adalah 50 – 60 %.
2. Standart Penyimpanan Alat
a. Kembalikan pengaturan pada posisi awal.
b. Matikan alat dengan menekan tombol OFF pada alat.
c. Putuskan hubungan Catu daya antara alat dengan Supply.
d. Bersihkan alat,lepaskan Syringe yang telah digunakan.
e. Simpan alat pada tempatnya.

I. Kalibrasi Syringe Pump


a. Dokumen Acuan untuk Standart Kalibrasi Syringe Pump
1. Buku petunjuk alat Infusion Device Analyzer.
2. ECRI 416-20010301.
3. ANSI/AAMI – ID 26 – 1992
4. Guide to The Expression of Uncertainty in Measurement (ISO
GUM), 1995.
b. Peralatan yang digunakan

No Nama Alat Ukur Rentang Ukur Ketelitian


1 Infusion Device Analyzer  Flowrate : 1000 ml/h 0.01 ml/h
 Occlusion : 310,3 kPa 0.689 kPa
2 Thermohygrometer  Suhu : 0oC – 50oC 0.1oC
 RH : 0% - 100% RH 1% RH
3 Electrical Safety Analyzer  0.00 μA - 8000 μA 1%
 0.00 Ω – 2999 Ω 4 %
Tabel 3.1 Peralatan Kalibrasi Syringe Pump
1) Infusion Device Analyzer

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 20


Gambar 3.5 IDA - 1S

Infusion Device Analyzer adalah alat untuk menganalisa atau


mengukur flow dan volume yang diterima, dan tekanan yang
dihasilkan pada occlusion atau penyumbatan jalur cairan.
Spesifikasi IDA – 1S
- Merk : Fluke
- Model : IDA – 1S
- Daya : 20 VA
- Tegangan AC : 100V to 240V AC
- Frekuensi : 50/60 Hz
- Dimensi (WxHxD) : 30 cm x 17 cm x 10 cm
- Berat : 1.2 kg

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 21


Gambar 3.6 Control, indikator IDA – 1S

N
NAMA DESKRIPSI
O
1 Handle Pegangan untuk membawa alat
Menampilkan informasi dengan sistem layar
2 Display
sentuh
3 Indikator pengisian baterai Menyala saat melakukan pengisian baterai
4 Lampu indikator
Beroperasi dengan daya ac
 Hijau
 Orange Beroperasi dengan baterai
 Merah Baterai rendah
5 Tombol WAKE UP Untuk menyalakan alat
6 Uji Indikator Aktif Berkedip hijau saat tes aktif
Tabel 3.2 Control, indikator IDA-1S

Gambar 3.7 Panel Connections

N
NAMA DESKRIPSI
O
1 Power Input Untuk kabel power maupun untuk mengisi baterai
2 USB Port Untuk menghubungkan dengan komputer

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 22


3 Fluid Outlet Tempat keluarnya cairan
4 Pressure Inlet Untuk tes Occlusion
5 Fluid Inlet Untuk tes Flow
Tabel 3.3 Panel Connections

2) Thermohygrometer.
Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator
pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer
berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan,
sedangkan hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban pada
suatu ruangan.

Gambar 3.8 Thermohygrometer

3) Electrical Safety Analyzer


Merupakan alat uji yang digunakan untuk menguji keselamatan
(safety) dari suatu peralatan kesehatan maupun rumah sakit yang
berbasis kelistrikan. Pengujian yang bisa dilakukan adalah kebocoran
arus (leakage current), daya tahan perlindungan pembumian
(Protective Earth Resistance), daya tahan isolasi (Insulation
Resistance).

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 23


Gambar 3.9 Electrical Safety Analyzer

c. Lembar Kerja Kalibrasi


Terlampir

d. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
a. Lakukan pendataan administrasi meliputi : data alat pelanggan,
daftar alat yang digunakan, pelaksanaan kalibrasi.
b. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan.
c. Lakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat pelanggan.
d. Catat hasil pada lembar kerja.
e. Lakukan instalasi.
f. Hidupkan alat ukur dan syringe pump yang akan diukur untuk
pemanasan ± 10 menit.
g. Periksa tombol tombol fungsi pada syringe, untuk memastikan
fungsi alat.
2. Kalibrasi
a. Pengukuran keselamatan listrik meliputi :
• Tegangan jala-jala

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 24


• Tahanan pembumian
• Kebocoran arus
b. Kinerja
• Pengukuran Flow rate (mL/h)
1. Tentukan titik pengukuran : 10 mL, 50 mL, 100 mL.
2. Mulailah lakukan pengukuran dari titik terbesar ke titik
terkecil.
3. Tunggu beberapa saat sampai posisi grafik flow rate stabil.
4. Lakukan pengambilan data setiap 3 (tiga) menit untuk 6
kali pengukuran pada tiap titik setting.
5. Catat hasilnya pada lembar kerja.
• Pengukuran penyumbatan (Occlusion).
1. Atur dan pilih mode occlusion pada Infusion Analyzer.
2. Atur besarnya flow rate Syringe Pump pada posisi 100 ml.
3. Tekan tombol Start flow rate dan catat nilai tekanan
penyumbatan (occlusion) saat alarm occlusion aktif.
d. Ambang batas
No Parameter Ambang batas yang diijinkan
.

1. Flow rate ± 10 % dari nilai setting

2. Uji penyumbatan (Occlusion) 0-20 psi

Tabel 3.4 Ambang Batas Kalibrasi Syringe Pump

J. Inspection Preventive Maintenance (IPM) Syringe Pump


a. Pengecekkan kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban)
b. Lakukan inspection pada alat
- Kelengkapan alat
- Pemeriksaan keamanan listrik :
o Tegangan jala-jala
o Tahanan hubungan pertahanan

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 25


o Kebocoran arus listrik.
c. Lakukan pemeriksaan fungsi alat
o Display/Monitor
o Keypad
o Tombol On/Off
o Syringe Holder
o Control/setting
o Alarm
d. Pemeriksaan kinerja alat
- Pengukuran keakurasian flow, setting 10 dan 100
- Pengukuran occlusion, setting 100
e. Pemeliharaan alat
- Pembersihan main unit
- Pembersihan aksesoris dan kelengkapan alat
- Penggantian baterai setiap 1 sampai 2 tahun sekali
f. Catat hasil maintenance pada lembar kerja

Pemeriksaan Setting Terukur 1 Terukur 2 Nilai Acuan


Keakurasian Flow 10 ±10%
Keakurasian Flow 100 ±10%
Occlusion 100 Max 20 Psi
Tabel 3.5 Contoh Tabel IPM Syringe pump
g. Lembar Kerja IPM
Terlampir

K. Troubleshooting Syringe Pump

Permasalahan Penyebab Perbaikkan


Kabel power belum Cek kabel power apakah sudah
dihubungkan terhubung
Hentikan pengoperasian dan
Alat tidak bisa
Batteray rusak
ganti batteray yang baru.
dihidupkan
Cas battery sampai penuh
Batteray low
selama kurang lebih 15 jam
dengan menghubungkan alat
dengan jala-jala dan hidupkan
alat.
Selang menekuk Luruskan kembali selang
Syringe tidak sesuai ganti syiringe
Occlusion Alarm Sensor tekanan rusak Hubungi vendor

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 26


Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar
Syiringe belum terinstal Install syiringe
Alarm syringe mati Syiring tidak terinstal Install ulang syiring
dengan benar
Alarm nut tidak Posisi nut tidak benar Atur posisi nut diatas
normal
Alarm kecepatan Batteray rusak Gunakan tegangan AC dan
tidak normal ganti battery
Tegangan batteray Hubungkan dengan AC power
Alarm battery low dibawah
dan cas batteray
9.3 V
Seluruh isi telah Tekan tombol start/stop,
Alarm selesai
diinjeksikkan kembalikan alarm
Alarm alat tidak Jangan operasikan alat Tekan tombol untuk
digunakan selama 2 menit mengembalikan alarm
Tabel 3.6 Troubleshooting Syringe Pump

3.4.2 AUTOCLAVE
A. Dasar Teori
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk
mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi.
Autoclave juga disebut dengan sterilisasi basah. Peralatan yang digunakan perlu
disterilisasi agar pada saat kontak dengan produk, tidak menyebabkan
kontaminasi. Sebelum digunakan autocalve terlebih dahulu divalidasi untuk
membuktikan bahwa autoclave berfungsi dengan baik dan mampu
menghasilkan material steril. Tekanan yang digunakan adalah 2,1 sampai 5 Bar
dengan suhu 121° C sampai 135° C.
Penurunan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang
tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini
tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Jika objek yang

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 27


disterilisasi tebal atau cukup banyak, tranfer panas pada bagian autoclave akan
melambat sehingga terjadi perpanjangan waktu total.

Gambar 3.10 Autoclave HS-4085


B. Fungsi Alat Autoclave
Autoclave berfungsi untuk melakukan sterilisasi pada berbagai macam
alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap bersuhu
dan bertekanan tinggi. Sterilisasi sendiri adalah suatu tindakan membunuh
kuman baik patogen, apatogen dan sporanya melalui berbagai macam
teknik/cara. Lamanya sterilisasi tergantung dari volume bahan yang disterilkan.

C. Spesifikasi Alat Autoclave


 Merk : Hanshin
 Model : HS – 4085
 Dimensi (WxHxD) : 840 x 1.575 x 1.097 mm
 Chamber : Ø400 x L680 , Vol: 85.4ℓ
 Muatan rak : W385 x D640 xH22 mm
 Jenis : Vacuum / Gravity
 Kontrol : Microprocessor

 Tegangan AC : 230V
 Frekuensi : 50/60 Hz
 Suhu Operasional : 121 ° C sampai 135 ° C
 Berat : 334 kg
 Kondisi Lingkungan : Suhu + 5 ℃ sampai +40 ℃

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 28


Kelembaban relatif maksimal 80%
 Printer : Direct Thermal Printing
Printing paper roll (W58 x Ø40 mm)
 Steam Source : Built-in Steam Generator: Heater 9 kW,
Water Pump: 300W
 Water Source : Pressure: 2.10bar~5.00bar
Flow Rate: max. 50 ℓ/min
 Vacuum System : Water Ejector, Water Pump (490W)

D. Bagian-Bagian Autoclave

1 5

2
6
3
7

Gambar 3.11 Bagian-bagian HS – 4085


Keterangan :
1. Pengukur tekanan pada chamber
2. Display (Message center)

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 29


3. Kontrol panel
4. Printer
5. Pengukur tekanan pada jacket
6. Pintu chamber
7. Pegangan pemuka pintu
8. Pintu mesin

Gambar 3.12 Message Center HS – 4085


EXPOS. TEMP : menampilkan suhu setting dalam celcius
EXPOS. TIME : menampilkan waktu setting dalam menit
DRY TIME : menampilkan setting waktu pengeringan dalam menit
REMAIN TIME : menampilkan sisa waktu selama sterilisasi
ACTUAL TEMP : menampilkan suhu selama proses sterilisasi
PRESSURE : menampilkan tekanan selama proses sterilisasi
[PHASE] : menampilkan phase dari persiapan sampai selesai
READY : siap untuk dioperasikan
PURGE : pembuangan udara
CONDI. : pembuangan udara secara perlahan
STERI. : sudah steril
EXHAU. : ventilasi
DRY : pengeringan
COMPL. : penyelesaian siklus

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 30


CLOCK : menampilkan waktu
DOOR : menampilkan status terbuka atau terkuncinya pintu
COUNT : menampilkan jumlah siklus yang dioperasikan
CAUTION NO : menampilkan kode peringatan
GRAVITY : menampilkan siklus gravity
PREVACUUM : menampilkan siklus prevacuum
PROCESS : menampilkan proses yang sedang berlangsung

Gambar 3.13 Kontrol Panel HS – 4085


CYCLE SELECT : pilihan 5 program dasar

INITIAL RESET : untuk mengembalikan ke program awal

CURSORS : memindahkan kursor

VALUE : memasukkan data

CHANGE : mengubah mode

SAVE : menyimpan data

OVERHEAT : indikator peringatan

START/STOP : tombol untuk memulai dan memberhentikan kerja alat

E. Blok Diagram Autoclave

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 31


Gambar 3.14 Blok Diagram Autoclave
Cara Kerja Blok Diagram :
Power switch di tekan maka valve water fill terbuka pengisian air kedalam
chamber sampai indicator level air menunjukkan air sudah penuh, setelah itu set time
dan set suhu yang kita inginkan, jika suhu dan waktu sudah di set maka tekan tombol
start untuk mulai pensterilan. Setelah tombol start di tekan maka main board
menerima sinyal untuk mengaktifkan elemen sehingga suhu di dalam chamber naik,
jika suhu sudah mencapai suhu yang diinginkan, setelah itu suhu akan di pertahankan
selama setting time diawal operasional, jika waktu yang di inginkan sudah habis
maka alat yang di sterilkan didalam dianggap sudah steril. Lalu habisnya waktu set
main board akan menonaktifkan elemen sehingga suhu di dalam turun, untuk
mempercepat pembuangan tekanan agar tidak berbahaya main board mengaktifkan
solenoid valve vent. Untuk membuang air didalam chamber kita membuka stopper
reservoir drain dan chamber drain.

F. Prinsip Kerja Autoclave


Prinsip kerja autoclave yaitu uap air dan bertekanan untuk mensterilkan suatu
bahan. Uap air ini dihasilkan dari pemanasan air yang ada di dalam chamber (ruang
tempat sterilisasi) dengan menggunakan elemen basah, karena pemanasan dilakukan
dalam waktu tertentu dan kondisi chamber harus tertutup rapat sehinga tekanan
chamber di dalam makin tinggi. Untuk memantau suhu dan tekanan pada autoclave

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 32


dapat dilihat melalui pressure gauge. Pada autoclave juga dilengkapi control valve
yang fungsinya untuk pembuangan uap ketika suhu didalam autoclave sangat tinggi
dan juga berfungsi sebagai pengaman, sehingga autoclave ini akan terbuka sendiri
ketika tekanan didalam chamber temperaturnya melebihi batas tekanan chamber.
Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis.

G. Prosedur Pengoperasian Autoclave


1. Persiapan alat :
a. Pastikan arus listrik (MCB) sudah ON
b. Buka keran sumber air
2. Memulai proses steril :
b. Tekan tombol power, control dan steam boiler untuk menghidupkan alat
c. Buka pintu secara manual
d. Masukkan instrumen yang akan disteril
e. Tutup pintu dan pastikan pintu tertutup dengan baik (LOCK)
f. Tekan salah satu tombol cycle select (1-5) untuk steril alat sesuai
kebutuhan
g. Tunggu hingga proses PREHEAT selesai
h. Tekan tombol START ketika display sudah dalam posisi READY untuk
memulai
i. Tunggu hingga proses steril selesai dan display menunjukkan complete
(COMPL) atau alarm berbunyi
j. Buka pintu secara manual, keluarkan instrument dan simpan pada ruang
penyimpanan steril
3. Mematikan alat :
a. Tekan tombol control, power dan steam boiler pada posisi “OFF”
b. Kembalikan MCB pada posisi OFF
c. Tutup kembali keran sumber air

H. Pemeliharaan Autoclave

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 33


a. Selalu kuras air pada chamber autoclave, (max 5 x Operasional)
b. Sebelum menggunakan hendaknya periksalah ketinggian air dalam chamber,
pastikan elemen dalam keadaan terendam penuh.
c. Panaskan alat terlebih dahulu sebelum dioperasikan
d. Jangan memasukkan peralatan yang mudah meleleh
e. Selalu Kalibrasi Autoclave, (Setahun sekali).

I. Kalibrasi Autoclave
a. Dokumen Acuan untuk Standart Kalibrasi Syringe Pump
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau
Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah
perbaikan pada peralatan elektromedik, 2014.
c. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty
in measurement, KAN, 2016
d. ISO 17665-1:2006, Sterilization of health care products -- Moist
heat -- Part 1: Requirements for the development, validation and
routine control of a sterilization process for medical devices
e. BS EN 285 : 2006 +A1 :2008, Sterilization – Steam sterilizers –
Large sterilizer

b. Peralatan yang digunakan

No Nama Alat Ukur Rentang Ukur Ketelitian


1 Temperature data logger - -

2 Thermohygrometer  Suhu : 0oC – 50oC 0.1oC


 RH : 0% - 100% RH 1% RH
3 Electrical Safety Analyzer  0.00 μA - 8000 μA 1%
 0.00 Ω – 2999 Ω 5 %
Tabel 3.7 Peralatan Kalibrasi Autoclave
c. Lembar Kerja Kalibrasi
Terlampir

d. Prosedur Kalibrasi

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 34


1. Persiapan
a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat autoclave yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan alat uji / kalibrasi
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat temperatur dan pressure data logger
3. Siapkan thermohygrometer
2. Kalibrasi
a. Pengukuran keselamatan listrik meliputi :
• Tegangan jala-jala
• Tahanan pembumian
• Kebocoran arus
b. Kinerja
a. Siapkan autoclave dan standar
b. Lakukan koneksi alat ukur standar sesuai gambar 1.

Gambar 3.15 koneksi alat ukur kalibrasi Autoclave


c. Letak posisi sensor sesuai dengan gambar 2.

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 35


Gambar 3.16 Letak posisi sensor kalibrasi autoclave

d. Kalibrasi variasi temperatur (ºC)


a) Pastikan tidak ada beban (load) pada chamber.
b) Tentukan N lokasi titik ukur pada ruang di dalam autoclave.
Sebagai pedoman dapat digunakan gambar 2. Gambarlah skema N
lokasi titik ukur tersebut pada LK dan tandai masing-masing lokasi
tersebut dengan nomor. Sensor temperatur data logger diberi label
bernomor sesuai dengan nomor lokasi pengukuran.
c) Tempatkan sensor temperatur data logger sesuai dengan
lokasi yang telah ditentukan pada point c.
d) Atur setting temperatur dan waktu sterilisasi autoclave yang
diminta temperatur steril : temperatur : 110 sd 140 ºC dan waktu
steril : 5 sd 25 menit.
e) Perhatikan secara visual pada saat proses sterilisasi
berlangsung, catat pada lembar kerja apabila terjadi sesuatu hal
yang tidak diinginkan terjadi pada saat proses sterilisasi
berlangsung. (ada kebocoran, indikator temperatur dan tekanan
tidak berfungsi, dll)
f) Pastikan tekanan pada indikator chamber autoclave pada
posisi ”0” sebelum membuka pintu autoclave dan mengambil
sensor-sensor suhu dan pressure data logger.

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 36


g) Pindahkan data hasil pembacaan pada temperatur data
logger ke dalam alat pengolah data.
h) Lakukan analisa pembacaan temperatur : T1 = Perbedaan
maksimum antara temperatur referensi ( S1) dan temperatur uji
(S2) selama waktu tunggu (holding time): ∆T1 = S1 – S2
i) Lakukan analisa pembacaan : T2 = pembacaan perbedaan
maksimum antara temperatur referensi dan temperatur di atas
paket uji dalam 60 detik pertama periode plateau ∆T2 = S1 – S3
j) Lakukan analisa pembacaan : T3 = pembacaan perbedaan
maksimum antara temperatur referensi dan temperatur di atas
paket uji setelah 60 detik pertama periode plateau ∆T3 = S1 – S3
k) Kalibrasi akurasi temperatur : Lakukan perhitungan akurasi
temperatur Dari rekaman data Hasil pengukuran temperature data
logger dengan mencari nilai koreksi Koreksi = Nilai tref_ukur -
Setting temperatur autoclave
l) Pengukuran waktu Waktu Pengukuran tidak kurang dari 15
menit untuk temperatur sterilisasi 121° C, dan 3 menit untuk
temperatur sterilisasi 134 ° C.

i. Inspection Preventive Maintenance (IPM) Autoclave


a. Pengecekkan kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban)
b. Lakukan inspection pada alat
- Kelengkapan alat
- Pemeriksaan keamanan listrik :
o Tegangan jala-jala
o Tahanan hubungan pertahanan
o Kebocoran arus listrik.
c. Lakukan pemeriksaan fungsi alat
d. Pemeriksaan kinerja alat
- Pengukuran suhu alat
e. Pemeliharaan alat
- Pembersihan main unit
- Pembersihan aksesoris dan kelengkapan alat
- Pemantauan fungsi dan kinerja alat
f. Catat hasil maintenance pada lembar kerja

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 37


g. Lembar Kerja IPM
Terlampir

i. Troubleshooting
Permasalahan Penyebab Perbaikkan
Lampu indikator daya fuse sudah putus cek fusenya, apabila
tidak menyala fuse putus, ganti dengan
yang baru

kabel power putus Cek kabel power, bila


kabel power putus, ganti
dengan yang baru
Autoclave tidak panas filamennya putus cek filamennya dengan
menggunakan AVO,
apabila filamennya
putus, ganti filamen

timer tidak berfungsi Cek timernya, apabila


timer tidak berfungsi,
ganti timer
Tabel 3.8 Troubleshooting Autoclave

Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 38


Praktek Kerja Lapangan PT GLOBAL PROMEDIKA SERVICE 39

Anda mungkin juga menyukai