DISUSUN OLEH :
ADITIO DARMADI
NIM. 1702004
DOSEN PEMBIMBING :
ADITIO DARMADI
NIM. 1702004
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa, disetujui oleh Pembimbing KTI Jurusan
Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Siteba Padang dan telah siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Laporan KTI Politeknik Kesehatan Siteba
Padang.
ADITIO DARMADI
NIM. 1702004
Karya Tulis Ilmiah ini telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji KTI
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Siteba Padang, dan dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk diterima.
Penguji I Penguji II
bertahap/berkala sedikit demi sedikit secara otomatis sesuai dengan dosis yang
diberikan. Oleh karena itu alat ini memiliki keakurasian dan ketelitian yang
cukup tinggi. Pengaturan kecepatan laju cairan tersebut diatur dari kecepatan
motor yang mendorong mekanik. Bila dilihat dari fungsinya maka bisa
dikategorikan pesawat syringe pump merupakan salah satu alat kesehatan yang
BAYI.
i
KATA PENGANTAR
ii
9. Teman-teman jurusan Teknik Elektro Medik dari senior hingga junior atas
pertemanan dan persahabatan,bantuan,doa dan semangat yang diberikan
kepada penulis.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis.
Padang,……….. …..2020
ADITIO DARMADI
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK............................................................................................ i
II.3.4. IC 7812.........................................................................
iv
II.3.6. Dasar – dasar Arduino .................................................. 6
v
1. Pengukuran TP 1 .............................................................. 27
2. Pengukuran TP 2 .............................................................. 28
3. Pengukuran TP 3 .............................................................. 29
4. Pengukuran TP 4 .............................................................. 30
5. Pengukuran TP 5 .............................................................. 31
6. Pengukuran TP 6 .............................................................. 32
7. Pengukuran TP 7 .............................................................. 33
BAB. V. PENUTUP.............................................................................. 34
LAMPIRAN ........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar IV.3 Ke Arduino Mega 2560 .................................................... 30
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB. I
PENDAHULUAN
kemajuan yang pesat dan berkembang dari segala bidang. Tidak terkecuali
Hal ini dapat dilihat dari peralatan – peralatan dan sarana lainnya yang
yang baik terhadap pasien, sehingga mutu pelayanan rumah sakit dapat
keakurasian yang tinggi, kualitas hasil yang baik, cepat dan efisien kerja yang
Salah satu alat kedokteran yang saat ini terus berkembang adalah “Syringe
Pump”.
1
Syringe pump merupakan salah satu alat elektromedik yang digunakan
yang diberikan. Oleh karena itu alat ini memiliki keakurasian dan ketelitian
yang cukup tinggi. Pengaturan kecepatan laju cairan tersebut diatur dari
kecepatan motor yang mendorong mekanik. Bila dilihat dari fungsinya maka
bisa dikategorikan pesawat syringe pump merupakan salah satu alat kesehatan
yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit terutama diruang ICU. Sehingga
Untuk membatasi suatu yang akan dibahas agar tidak terjadi pelebaran
2
I.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari karya tulis ini selain sebagai syarat untuk
telah diterimanya selama dibangku kuliah dengan dalam bentuk nyata berupa
sebuah modul.
sebagai berikut:
teknisi.
Untuk mempermudah memahami karya tulis ini, maka karya tulis ini
BAB 1 PENDAHULUAN
3
Memberikan gambaran secara singkat mengenai latar belakang
dan karya tulis ilmiah dan sistematika penulisan yang disajikan dari BAB
ULN 2003 sebagai penggerak motor stepper, Motor stepper, dan LCD.
BAB 5 KESIMPULAN
4
BAB. II
DASAR TEORI
umumnya yang diatur pada pesawat syringe pump hanyalah jumlah cairan
keluar. Oleh karena itu kecepatan motor diatur sedemikian rupa agar
tekanan yang dihasilkan mendekati tekanan aliran darah yang ada di dalam
tubuh.
tidak terlalu besar dari nilai tersebut, cairan dapat mengikuti aliran darah
yang berada pada pembuluh darah vena. Akan tetapi apabila pemberian
cairan di lakukan melalui pembuluh darah arteri yang bertekanan sekitar 130
mmHg maka di perlukan tekanan syringe yang sangat tinggi dari nilai
darah pada pembuluh darah yang diijinkan, maka tekanan syringe yang
5
batas maksimum yaitu 300 mmHg. Apabila melebihi tekanan 300
membahayakan pasien.
6
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang
digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-
down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai
dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada
rangkaian adaptor (DC Power Supply). Transformator bekerja
berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri dari 2
bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan
Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator
sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun
tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih
berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus di proses
selanjutnya.
7
menjadi satu perangkat komponen yang berkaki empat. Dua kaki
Terminal dipergunakan sebagai Input untuk tegangan/arus listrik AC
(bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya lagi adalah terminal
Output yaitu Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output
Negatif (-).
Konfigurasi rangkaian jembatan Bridge Diode ini dapat
menghasilkan polaritas atau arah yang sama pada Output dari kedua
polaritas Input yang bolak-balik. Tentunya, sama seperti dioda pada
umumnya, Dioda Bridge juga terbuat dari bahan semikonduktor.
Dioda Bridge atau Dioda Jembatan ini biasanya tersedia dalam
bentuk Single In Line (SIL) dan Dual In Line (DIL).
Diode Bridge yang merupakan komponen untuk penyearah
gelombang penuh (full wave rectifier) ini adalah penyearah yang
sering digunakan dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply)
karena kinerjanya yang lebih baik dengan ukuran yang lebih kecil
dan juga biaya yang relatif murah dibanding dengan penyearah
gelombang penuh yang dihubungkan dengan transformator center
tap (trafo CT).
Fitur terpenting pada Dioda Bridge ini adalah memiliki polaritas
output yang sama meskipun polaritas Inputnya terbalik atau bolak
balik. Rangkaian Jembatan pada Dioda ini ditemukan oleh Karol
Pollak yaitu seorang teknisi elektro yang berasal dari Polandia.
Temuan tersebut kemudian dipatenkan pada tanggal 14 Januari 1896.
II.3.3. Kapasistor
8
internasional Farad (F). Kemampuan untuk menyimpan muatan
disebut kapasitans (C), semakin besar kapasitans dari kapasitas
makin banyak muatan yang dapat di simpannya.Untuk nilai
kapasitans yang besar biasanya di pakai kondensator elektrolit,
kondensator ini di buat dalam bentuk tabung. Kondensator elektrolit
mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Pada saat
menghubungkanya ke dalam rangkaian sirkuit posisi terminal tidak
boleh tertukar, apabila tertukar kondensator akan rusak atau
meledak, hal ini juga terjadi jika kita melewati batas tegangan.
Kondensator elektrolit dapat di pakai dalam rangkaian yang
mengandung tegangan rata dan juga tegangan bolak-balik.
II.3.4. IC 7812
9
II.3.5. Arduino Uno R3
untuk bisa digunakan dengan mudah oleh para seniman dan desainer.
kabel.
10
1. Arduino http://www.arduino.cc
2. I-CubeX http://www.infusionsystems.com
4. http://www.arobotineveryhome.com
5. Dwengo http://www.dwengo.org
6. EmbeddedLab http://www.embedded.arch.ethz.ch
7. GP3 http://www.awce.com/gp3.html
secara bebas dan gratis. Secara umum, Arduino terdiri atas dua
1. Bagian Hardware
11
Sumber: Yuwono Marta Dinata (2014: 5), Arduino Itu Mudah, PT
grafik:
12
karena pada umumnya motor DC akan bekerja dengan
tersebut.
13
Out 3, Out 4 : mengatur/menjalankan motor DC B
II.3.9. Motor DC
kaidah tangan kiri untuk motor listrik dan kaidah tangan kanan untuk
dorong, arah medan magnet, serta arah arus listrik pada sistem
induksi elektromagnetik.
14
Gambar II.9 Motor DC
fisiknya, yaitu:
tengahnya.
rotor.
15
Sedangkan stator motor tersusun dari dua buah magnet dengan
kembali ke bagian lain cincin belah, sikat karbon lalu kutub negatif
baterai.
dengan garis warna hitam. Jika digunakan kaidah tangan kiri pada
16
mengarah ke atas. Sedangkan untuk sisi kanan armature, kaidah
sisi kanan dan kiri ini menghasilkan torsi yang paling besar
pada rotor motor. Gaya torsi inilah yang memutar rotor motor.
II.3.10. Buzzer
17
menyatakan pada kondisi tertentu. Gambar 2.4 adalah gambar salah
18
BAB. III
KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
19
III.1.1. Perencanaan Blok Diagram
TOMBOL LCD 2 X 16
SETINGAN CARACTER
ALAT
Arduino DRIVER
Mega 2560 MOTOR DC
MOTOR
DC
POWER SUPPLY
III.1.2. Fungsi blok rangkaian dari blok diagram diatas adalah sebagai
berikut:
20
b. Mikrokontroler Arduino Mega
Alarm dan indikator, pada saat cairan akan habis, sensor akan
d. Rangkaian Motor
mikrokontroler.
21
III.2. Perencanaan Perangkat Keras ( Hardware )
22
dari Modul Arduino Mega2560 dapat dilihat pada gambar 3.5
berikut ini.
23
berlogika 0. Untuk itu dibutuhkan inisialisasi port pada awal
gambar III.6.
sistem dan jika kurang dari +4,5 volt, maka mikrokontroller akan
24
reset dan dapat membuat modul program menjadi kacau untuk itu
25
arus menuju ke IC regulator yang berfungsi sebagai penstabil
dari 5V DC.
26
III.2.6. Perencanaan Perangkat Lunak ( Software )
nya atau biasa disebut dengan diagram alir. Karena diagram alir
start
INISIALISASI
PROGRAM
SETING ALAT
SYRINGE PUMP
YA
MOTOR TIDAK
POMPA
AKTIF
KOMBINASIKAN
PROGRAM MOTOR
UNTUK BERJALAN
SESUAI YANG
DISETING
STOP
27
BAB. IV
data yang benar-benar tepat pada titik pengukuran yang telah ditentukan
sebelumnya.
28
IV.1. Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Multimeter analog
Merk : SANWA
Type : YX-360 TRD
Buatan : Jepang
3. Satu buah power supply untuk memberikan catudaya pada
4. Jarum Suntik 60 ml
5. Stopwatch.
sebagai berikut :
29
Tabel IV.1 Daftar Bahan
Pada alat ini penulis akan melakukan beberapa pengujian secara blok
rangkaian :
30
IV.4. Analisa Data
berikut:
70−78
%Kesalahan = [ ] 𝑥 100%
70
31
1. Pengukuran TP 1
mengetahui tegangan yang output trafo. Dapat dilihat bahwa hasil dari
32
2. Pengkuran TP2
yaitu:
tegangan setelah melalui diode brige. Dapat dilihat bahwa hasil dari
33
3. Pengukuran TP3
34
4. Pengukuran TP4
35
5. Pengukuran TP5
tegangan yang keluaran PWM . Dapat dilihat bahwa hasil dari pengukuran
36
6. Pengukuran TP6
pengukuran, yaitu:
tegangan yang keluaran PWM . Dapat dilihat bahwa hasil dari pengukuran
37
7. Pengukuran TP7
tegangan yang keluar masuk LCD. Dapat dilihat bahwa hasil dari
38
BAB. V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
stop, maka alat akan berhenti. Tekan tombol reset maka akan
39
Dalam melakukan pembuatan modul rangkaian ini mempunyai nilai
V.2. Saran
yang tersisa.
40
DAFTAR PUSTAKA
Andi Yogyakarta
[7.] (online)(http://elektronik-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-
motor-dc.htm.
[8.] (online)http://tenikeletronika/pengertian-dan-cara-kerja-buzzer.htm
[9.] (online)http://palleko.blogspot.com/2013/rangkaian-relay-driver.htm
: Depok.
[11.] (online)(http://rangkaian.jembatan.powersupply.htm/teknik-elektronika.
[12.] (online)http://robotics.analysis/l298.htm/prinsip-dan-spesifikasi.
[13.] (online)(http://elektronik-dasar.web.id/teori-transistor-sebagai-
saklar.htm.
relay.htm
41
Lampiran I. Wiring Keseluruhan
42
Lampiran II. Bahasa Program Alat
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("ADITIO DARMADI");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("1702004");
delay(1000);
lcd.clear();
43
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Pembimbing 1: ");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("AYUHENDRA,MPD.T");
delay(1000);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("S.SYRINGE PUMP");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Berbasis Mega");
delay(1000);
lcd.clear();
pinMode(up_time, INPUT_PULLUP);
pinMode(down_time, INPUT_PULLUP);
pinMode(up_suhu, INPUT_PULLUP);
pinMode(down_suhu, INPUT_PULLUP);
pinMode(up_motor, INPUT_PULLUP);
pinMode(down_motor, INPUT_PULLUP);
pinMode(START, INPUT_PULLUP);
pinMode(SET, INPUT_PULLUP);
pinMode(IN1, OUTPUT);
pinMode(IN2, OUTPUT);
pinMode(IN3, OUTPUT);
pinMode(IN4, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(lampu, OUTPUT); digitalWrite(lampu, LOW);
pinMode(kipas, OUTPUT); digitalWrite(kipas, LOW);
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
int g = digitalRead(up_time);
int h = digitalRead(down_time);
int i = digitalRead(up_suhu);
int j = digitalRead(down_suhu);
int k = digitalRead(up_motor);
int l = digitalRead(down_motor);
int M = digitalRead(START);
int n = digitalRead(SET);
///////////////////
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("*T: ");
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("0");
lcd.print(":");
lcd.print("0");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("*S: 0");
44
lcd.setCursor(6, 1);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("*mj:0");
awal:
if (digitalRead(SET) == LOW) {
Serial.print(SET);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Atur Waktu");
lcd.setCursor(10, 0);
lcd.print(",Suhu");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("dan RPM");
delay(1000);
//input waktu menit
while (digitalRead(START) == HIGH) {
if (digitalRead(up_time) == LOW) {
if (menit >= 60) {
menit = 0;
}
else
{
menit++;
}
}
if (digitalRead(down_time) == LOW) {
if (menit < 1) {
menit = 60;
}
else
{
menit--;
}
}
if (digitalRead(up_suhu) == LOW) {
if (nilaisuhu >= 60) {
nilaisuhu = 0;
}
else
{
nilaisuhu++;
}
}
if (digitalRead(down_suhu) == LOW) {
if (nilaisuhu < 1) {
nilaisuhu = 60;
}
45
else
{
nilaisuhu--;
}
}
if (digitalRead(up_motor) == LOW) {
if (nilairpm >= 255) {
nilairpm = 0;
}
else
{
nilairpm++;
}
}
if (digitalRead(down_motor) == LOW) {
if (nilairpm < 1) {
nilairpm = 255;
}
else
{
nilairpm--;
}
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("*M: ");
lcd.print(menit);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("*S: ");
lcd.print(nilaisuhu);
lcd.setCursor(8, 1);
lcd.print("*mj: ");
lcd.print(nilairpm);
delay(400);
}
////////////////////
lcd.clear();
z = nilairpm;
y = nilaisuhu;
m = menit;
s = 0;
lcd.setCursor(1, 0);
lcd.print("Mulai");
lcd.setCursor(0, 1);
delay(500);
//menampilkan waktu yang telah diatur
for (m; m >= 0; m--) {
for (s; s >= 0; s--) {
46
lcd.clear();
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("*T: ");
lcd.print(m);
lcd.print(":");
lcd.print(s);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("*S: ");
lcd.print(y);
lcd.setCursor(7, 1);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(9, 1);
lcd.print("*R: ");
lcd.print(z);
analogWrite(IN1, z);
digitalWrite(IN2, LOW);
analogWrite(EN1, z);
analogWrite(EN2, z);
suhuyata();
if (digitalRead(down_suhu) == LOW) {
goto timestop;
}
delay(1000);
}
s = 35;
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("Selesai");
delay(500);
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(buzzer, LOW);
lcd.clear();
goto timestop;
goto awal;
timestop:
lcd.clear();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print("Stop");
digitalWrite(lampu, LOW);
digitalWrite(kipas, LOW);
digitalWrite(IN1, LOW);
digitalWrite(IN2, LOW);
digitalWrite(IN3, LOW);
digitalWrite(IN4, LOW);
analogWrite(EN1, 0);
analogWrite(EN2, 0);
47
delay(1000);
lcd.clear();
}
}
void suhuyata() {
float suhu;
suhu = analogRead(A15);
suhu = suhu * 0.48828125;
Serial.println(suhu);
if (suhu >= 30.00) {
analogWrite(IN3, z);
digitalWrite(IN4, LOW);
digitalWrite(kipas, HIGH);
digitalWrite(lampu, LOW);
delay(1000);
}
else
{
digitalWrite(kipas, LOW);
digitalWrite(lampu, HIGH);
}
}
48
Lampiran III. Datasheet Arduino Mega 2560
49
50
51
52
53
54