Anda di halaman 1dari 7

RANCANG BANGUN BLOOD COLLECTION MONITOR

Design and Construction of Blood Collection Monitor

Kartika Miracelina Barasi


Dosen : DR. Ir. Iwan Krisnadi, MBA
Teknik Elektro, Pascasarja Universitas Mercu Buana
kartikabarasi@gmail.com

Abstrak

Blood Collection Monitor adalah alat yang digunakan untuk membatu proses donor darah agar darah
yang ditempatkan dalam kantung darah tercampur merata dengan cairan anti koagulan. Materi yang akan
dibahas adalah perancangan alat Blood Collection Monitor. Secara garis besar alat ini terdiri dari 3 buah
subsistem. Subsistem tersebut adalah subsistem sensor, subsistem pengolahan data dan subsistem
tampilan. Subsistem sensor menggunakan sensor load cell untuk mengukur berat darah dan optocoupler
apabila adanya udara yang tidak diinginkan masuk ke dalam kantung darah. Subsistem pengolahan data
menggunakan mikrokontroler Arduino Mega yang berfungsi untuk menerima input data dari sensor-
sensor tersebut, kemudian diolah dan ditampilkan melalui subsistem tampilan yang menggunakan layar
LCD dengan karakter 4 x 20. Pada subststem pengolahan terdapat juga motor AC yang akan bergerak
mencampur komponen darah dengan cairan anti koagulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
pada rancang bangun alat blood collection monitor terlihat bahwa semua perangkat berfungsi dengan
baik. Sensor load cell dapat mengukur berat darah, sensor optocoupler dapat mendeteksi udara dan klamp
dapat menutup saat berat darah sudah mencapai target volume.

Abstract

Blood Collection Monitor is a tool used to help the blood donor process so that the blood placed
in the blood bag is evenly mixed with anti-coagulant fluid. The material to be discussed is the design of
the Blood Collection Monitor tool. Broadly speaking, this tool consists of 3 subsystems. These subsystems
are sensor subsystems, data processing subsystems and display subsystems. The sensor subsystem uses a
load cell sensor to measure the weight of the blood and optocoupler when unwanted air enters the blood
bag. Data processing subsystem uses Arduino Mega microcontroller which functions to receive data
input from these sensors, then processed and displayed through a display subsystem that uses an LCD
screen with a 4 x 20 character. On the processing substation there is also an AC motor that will move to
mix blood components with anti-coagulant liquid Based on the results of the tests carried out on the
design of the blood collection monitor the device shows that all devices are functioning properly. Load
cell sensor can measure blood weight, optocoupler sensor can detect air and can close when heavy blood
has reached the target volume.

Bab I Pendahuluan untuk proses donor darah adalah alat Blood


Kemajuan ilmu dan teknologi dalam Collection Monitor.
bidang elektronika sudah memasuki semua bidang Blood Collection Monitor adalah alat yang
disiplin ilmu termasuk di dalamnya penerapan di digunakan untuk membantu proses donor darah
bidang peralatan elektromedik yang banyak dimana proses penimbangan darah dapat
memanfaatkan elektronika. Pada bidang kesehatan dilakukan secara otomatis sesuai kebutuhan dan
perkembangan teknologi diharapakan dapat akurat. Selain itu pada proses donor darah, darah
menunjang pelayanan medis yang lebih baik dan akan dimasukan kedalam kantung darah dan
optimal. Hal ini dapat dilihat dari peralatan – dicampurkan dengan dengan cairan koagulan
peralatan medis yang ada di rumah sakit. sehingga darah tidak mengalami koagulasi.
Perkembangan teknologi pada alat Pelaksanaan donor darah sebelum adanya alat ini
kedokteran diharapkan memiliki nilai keakurasian dilakukan secara manual dengan menggunakan
yang tinggi, kualitas hasil yang baik, cepat dan timbangan biasa untuk menentukan jumlah darah
efesien dalam melakukan ketepatan tindakan yang akan diambil dan menggoyangkan beberapa
medis yang lebih teliti dan mendekati sempurna. kali kantung darah agar cairan koagulan dan darah
Salah satu alat medis yang sangat membantu dapat tercampur merata.
Dengan adanya alat donor darah ini dapat yang didonorkan sesuai dengan kebutuhan serta
membantu dalam proses pengambilan darah akurat.
secara akurat dan cepat tanpa harus menunggu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
proses donor darah, karena alat ini akan memberi defenisi koagulasi adalah suatu kata yang
tanda apabila jumlah darah telah sesuai dengan berhubungan dengan keadaan atau perihal
jumlah yang diinginkan. Sehingga petugas donor menjadi keras atau padat, baik secara keseluruhan
darah dapat melakukan tugasnya dengan optimal. ataupun sebagian cairan sebagai akibat dari
perubahan kimiawi.

1.1 Pokok Permasalahan


Pokok permasalahan pada penulisan skripsi
ini adalah merancang kerja alat donor darah yang 2.2 Board Arduino
meliputi pengelolaan berat darah, pengelolaan Arduino adalah suatu perangkat prototipe
pencampuran darah dengan antikoagulan, elektronik berbasis mikrokontroler yang fleksibel
pendeteksian udara dan otomatisasi penutupan dan open-source, perangkat keras dan perangkat
klem saat berat tercapai. lunaknya mudah digunakan.

1.2 Batasan Masalah 2.3 Loadcell


Permasalahan akan dibatasi sebagai berikut: Load cell adalah piranti yang
1. Pengelolaan hanya meliputi pengelolaan berat mengkonversi gaya atau beban menjadi keluaran
darah, aliran darah, dan waktu pendonoran. yang dapat diukur. Load cell strain gage adalah
2. Load cell yang digunakan adalah loadcell load cell yang paling umum dan didefinisikan
berkapasitas 1000 g atau 1 Kg. sebagai piranti yang mengkonversi gaya atau
3. Setting berat darah yang didonor adalah 350 beban menjadi sinyal elektrik yang setara atau
ml dan 450 ml. nilai beban digital.
4. Setting berat darah tidak tersimpan dan akan
kembali ke nilai awal bila alat 2.4 Optocoupler
dimatikan/direset. Optocoupler, atau dikenal juga
5. Pendeteksi udara (gelembung) menggunakan sebagai opto-isolator maupun photocoupler,
optocoupler. adalah komponen elektronika yang mentransfer
6. Mikrokontroler yang digunakan adalah sinyal listrik antara dua bagian (bagian sumber
Arduino Mega. dan bagian penerima) melalui cahaya.
7. Motor yang digunakan adalah Motor AC. Bagian sumber adalah LED (light
8. Kantong yang digunakan adalah kantong yang emitting diode) dan bagian penerima bisa berupa
berjenis 2 kantung (double bag) dengan berat photo-transistor, photo-darlington, photo-SCR,
kantung yang diabaikan 125gr (meliputi berat maupun photo-TRIAC. Bagian sumber dan
kantong, selang dan cairan antikoagulan). bagian penerima tidak kontak atau terhubung
9. Simulasi dilakukan dengan menggunakan secara fisik, namun sepenuhnya terpisah.
cairan pengganti sebagai pengganti darah dan Optocoupler melindungi bagian sinyal kuat
menggunakan jenis kantong double bag. (tegangan tinggi) untuk memengaruhi sistem di
10. Gelembung yang terdeteksi minimal bagian yang menggunakan sinyal rendah
berukuran 5mm. (tegangan rendah).
11. Alat tersebut dilengkapi dengan selenoid
sebagai klamp untuk menutup atau 2.5 LCD
memberhentikan proses pendonoran saat target Liquid Crystal Display (LCD) adalah
tercapai. suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan
Bab II Tinjauan Pustaka digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
2.1 Teori Dasar
Alat Blood Collection Monitor 2.6 Motor AC
merupakan alat yang digunakan untuk membantu Motor AC adalah jenis motor listrik yang
dalam proses donor darah agar darah yang bekerja menggunakan tegangan AC (Alternating
ditempatkan dalam kantung darah tercampur Current). Fungsi sumber tegangan ac pada stator
merata dengan cairan koagulan, sehingga darah adalah untuk melakukan start putaran pada rotor
tidak mengalami koagulasi dan memonitor sampai kecepatan tertentu.
berlangsungnya proses penimbangan &
pencampuran darah secara otomatis agar darah
2.8 Selenoid 3.2 Diagram Alir Blood Collection Monitor
Solenoid valve merupakan katup yang
dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun Mulai

DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve


ini merupakan elemen kontrol yang paling sering Inisialisai

digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada


sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada
sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen Menu Input
Berat

kontrol otomatis.

2.9 Catu Daya LED Hidup


Catu Daya atau sering disebut dengan Power
Supply adalah sebuah piranti yang berguna
sebagai sumber listrik untuk piranti lain.
Motor Hidup

Bab III Metodologi Perancangan Ya

3.1 Rancang Bangun Blood Collection Monitor Ada Gelembung?

SWITCH LCD 5V DC Ya
Tekan Tombol
Emergency?

MOTOR 220V AC

LOAD CELL

ARDUINO MEGA SELENOID 12 VDC Tidak


Target Tercapai?
OPTOCUPLER

LED

BUZZER

Ya
Mulai lagi?

Tidak

Pada perancangan diagram blok untuk alat


ukur yang akan penulis buat, dapat dijelaskan Selesai

untuk alurnya adalah :


• Catu daya yang digunakan sebesar 5 VDC,
12VDC, dan 220V AC untuk penggerak Program juga mengatur kinerja alat dengan cara
Motor AC. memberi instruksi-instruksi pada komponen-
• Supply daya dari 5 VDC digunakan untuk komponen keluaran pada alat.
semua bagian komponen alat yang meliputi
mikrokontroller (arduino Mega), sensor berat • Saat alat menyala, akan langsung
(load cell), sensor gelembung (optocoupler) dilakukan inisialisasi, yaitu pengaturan
buzzer dan display. pin-pin, pemberian identifiers,
• Sensor akan bekerja setelah mendapatkan pengaturan nilai-nilai awal, pemberian
supply, dan akan memberikan informasi data library, dan sebagainya. Setelah
yang di bacanya ke arduino mega. inisialisasi, alat akan melakukan perintah
• Setiap inputan data yang diberikan oleh sensor kerja pengulangan (looping) untuk
akan diolah oleh arduino akan di tampilkan melakukan eksekusi pada perintah-
pada LCD. perintah yang ada.
• Switch dirancang untuk memberikan input • Kerja pertama, setelah seluruh komponen
berat target yang akan dicapai. mendapatkan supply, pengaturan berat
• Motor, selenoid, buzzer dan LED saat sudah diatur, maka sistem kerja load cell
mendapatkan perintah dari mikrokontroler. akan bekerja. Motor AC akan berputar
dan bekerja secara mekanik untuk
mengaduk cairan antikoagulan dan darah
yang mengalir masuk menuju kantong
darah.
• Kerja kedua adalah sensor berat, buzzer
dan LED peringatan. Bila nilai
pembacaan berat sudah mencapai target
yang ditentukan maka buzzer akan
menyala kemudian akan dilanjutkan menggunakan tegangan DC 5V. Port pada LCD
dengan menyalanya lampu LED 1 atau terhubung pada Arduino pada Pin B1 dan B2 yang
LED 2 sesuai berat yang terlebih dahulu akan memberi perintah tampilan ke pin SCL dan
tercapai. SDA yang berada pada LCD.

3.3 Perancangan Perangkat Keras


3.3.1 Papan Arduino Mega
Mikrokontroler Arduino bertugas
mengatur data masukan dari sensor yang
digunakan dan menampilkan data hasil eksekusi
program ke layar LCD. Penggunaan pin Arduino Gambar Rangkaian Display
Uno dapat dilihat pada Tabel.
3.3.3 Tombol-tombol
No. PIN Fungsi Tombol-tombol setting menggunakan
tombol berjenis push button dan menggunakan
1 B1 Input LCD 20 x 4 kaki normally open. Terdapat 7 tombol yang
diberikan, yaitu; ‘Start’, ‘350 cc Timbangan 1’,
2 B2 Input LCD 20 x 4 ‘450 cc Timbangan 1’, ‘350 Timbangan 2’, ‘450
Input push button ‘350 CC Timbangan 2’, ‘Cancel’ dan ‘Emergency Stop’.
3 B3 Rangkaian push button yang digunakan berjenis
TIMBANGAN 1’
Input push button ‘450 CC active low. Tombol-tombol tersebut dihubungkan
4 B4 dengan Arduino pada Pin B3 hingga Pin B7, pin
TIMBANGAN 1’
Input push button ‘350 CC G3 dan pin H7.
5 B5
TIMBANGAN 2’
Input push button ‘450 CC
6 B6
TIMBANGAN 2’
7 B7 Input push button ‘START’
8 E2 Output Selenoid

9 E3 Output Selenoid

10 E4 Output LED 1

11 E5 Output LED 2

12 F0 Input ADC Loadcell 1


Gambar Tombol-tombol
13 F1 Input ADC Loadcell 1
3.3.4 Loadcell
14 F2 Input ADC Loadcell 2 Rangkaian sensor berat ini merupakan rangkaian
penimbang darah yang mengalir masuk menuju
15 F3 Input ADC Loadcell 2
kantung darah yang akan ditampilkan pada layar
Input push button ‘EMERGENCY LCD.
16 G3
STOP’
17 G4 Input Optocoupler 1

18 G5 Output kontrol motor AC

19 H7 Input push button ‘CANCEL’

20 L0 Input Optocoupler 2

3.3.2 Rangkaian Display Gambar Loadcell


Pada display ditampilkan kondisi berat darah yang
sudah masuk ke kantung darah. Display
menggunakan LCD 20x4. Supply untuk LCD
3.3.5 Rangkaian Motor Tabel 4.1 Hasil pengukuran Tegangan dengan
Rangkaian motor adalah bagian mekanik pemberian beban pada timbangan 1
untuk mengatur pencampuran antikoagulan Berat yang Tegangan
Berat yang
dengan darah. Pada rangkaian ini digunakan No tampil pada keluaran
diberikan
rangkaian relay sebagai switching yang LCD (V)
mengaktifkan motor. Kaki relay yang digunakan
untuk dihubungkan ke beban adalah kaki kontak 1 0 0 1V
normally open dan common.
2 350 cc 460gr 3,8 V

3 450 cc 552 gr 4,2 V

Tabel 4.2 Hasil pengukuran Tegangan dengan


pemberian beban pada timbangan 2
Berat yang Tegangan
Berat yang
No Tampil keluaran
diberikan
Gambar Rangkaian Motor pada LCD (V)
1 0 0 0,03
Bab IV Pengujian dan Analisa Data
2 350 462 gr 2,49
4.1 Pengujian Pendahuluan
Pada bagian ini akan dilakukan pengujian awal
3 450 553 gr 2,77
pada komponen-komponen tertentu yang hasilnya
akan menjadi pedoman pada bagian perancangan
alat di dalam Bab III.
Dari tabel dapat dianalisa bahwa berat
4.1.1 Pengujian Sensor Berat yang tampil pada layar LCD tidak sama dengan
berat yang diberikan. Hal ini dapat dijadikan
Output dari sensor load cell berupa sebagai acuan untuk penyesuaian sehingga
tegangan analog. Tegangan yang keluar dari mendapatkan berat real. Dari kasus di atas dengan
loadcell saat menimbang berat sangat amat kecil, menghiraukan berat kantong sebesar 125 ml dan
bahkan dalam satuan milivolt sulit untuk diukur konversi secara otomatis dari gram menjadi cc
dengan multimeter. atau ml dengan rumus (2.1). Sehingga kita dapat
mendapat hasil ukur sebagai berikut :
Untuk itu diperlukan penguatan
tegangan agar tegangan dapat terbaca dan dapat Tabel 4.3 Kalibrasi Timbangan 1
Berat Berat yang Tampil di LCD
dikonversi menjadi bilangan/nilai digital. Maka No yang
diberikan Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4
(dalam satuan Gram)
Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 Uji 9 Uji 10
Rata-rata
(Gram)

digunakanlah board HX711 sebagai penguat 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


2 350 gram 349 349 349 348 348 346 347 349 346 349 348
tegangan untuk menguatkan tegangan sesuai yang 3 450 gram 447 449 449 448 447 449 447 448 446 449 447.9
diinginkan untuk mendapatkan nilai tegangan
keluaran yang ideal untuk dikonversi menjadi Tabel 4.4 Kalibrasi Timbangan 2
nilai digital. Semakin besar range tegangan output Berat Berat yang Tampil di LCD
Rata-rata
No yang
antara nilai tegangan keluaran terkecil dan nilai diberikan
Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4
(dalam satuan Gram)
Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 Uji 9 Uji 10
(Gram)

tengangan keluaran terbesar maka akan semakin 1 0


2 350 gram
0
349
0
347
0
349
0
348
0
348
0
346
0
347
0
349
0
349
0
347
0
347.9
baik dipilih untuk dikonversi ke nilai digital. 3 450 gram 447 449 449 447 449 449 448 447 446 449 448

Prosedur yang digunakan melakukan Selanjutnya akan dilakukan perhitungan


pengujian adalah, pertama mencari Rgain. Pada konversi nilai tegangan keluaran menjadi nilai
Bab III kita telah membahas, untuk loadcell yang digital. Pengujian ini dimaksud untuk
kita pakai menggunakan Rgain sebesar 10K. mendapatkan nilai persamaan yang nantinya
digunakan dalam rumus pengolahan nilai ADC
Langkah selanjutnya yang dilakukan
pada sensor berat di mikrokontroler. Nilai
adalah menentukan Rgain dengan cara memberikan
persamaan/rumus tersebut akan mengolah
beban yang sesuai dengan ukuran yang diberikan. tegangan yang masuk ke port ADC yang
terhubung dengan sensor berat dimana hasil
pengolahan nilai tersebut akan menjadi patokan
pengukuran penimbangan berat darah yang jatuh Gambar 4.1 Grafik Fungsi Berat Terhadap Nilai
ke wadah timbangan.

Tabel 4.5 Konversi Tegangan Keluaran Sensor


Tegangan keluaran
Berat Menjadi Nilai Digital
Timbangan 1
(V) Tegangan
keluaran
5 (V)
Berat
Tegangan y = 0.005x + 0.0118
Anak
No keluaran Nilai digital 0
Timbangan
(V) 0 500
(gr)
Digital Timbangan 1
1 0 0 0 0
2 350 1.83 374.784 375
3 450 2.24 458.752 459 Tegangan keluaran (V)
Tabel 4.6 Konversi Tegangan Keluaran Sensor 3
Berat Menjadi Nilai Digital 2y = 0.005x + 0.0155 Tegangan
Timbangan 2 keluaran (V)
1
Berat 0
Tegangan
Anak
No keluaran Nilai digital 0 200 400 600
Timbangan
(V)
(gr)
Gambar 4.2 Grafik Fungsi Berat Terhadap Nilai
1 0 0 0 0 Digital Timbangan 2
2 350 1.85 378.880 379
3 450 2.23 456.704 457
Tegangan Reverensi
Tabel 4.7 Konversi Tegangan Referensi Menjadi
Nilai Digital (V)
Berat
Tegangan 3
Anak
No Reverensi Nilai digital
Timban
(V) 2 Tegangan
gan (gr)
1 0 0 0 0 Reverensi
2 350 1.75 358.400 358 1 (V)
3 450 2.25 460.800 461
0
Dari data diatas dapat dibuat grafik dan nilai 0 2 4
persamaannya untuk menentukan persamaan
fungsi yang akan digunakan pada program.
Gambar 4.3 Grafik Fungsi Berat Terhadap Nilai
Pembuatan grafik dan perhitungan nilai
Digital Tegangan referensi
persamaan dilakukan menggunakan program
Microsoft Excel.
4.1.2 Pengujian Sensor Gelembung
Rangakain sensor gelembung ini
berfungsi untuk membaca adanya gelembung
yang masuk. Jika terdeteksi gelembung dapat
diindikasikan bahwa adanya kesalahan tata letak
jarum suntik selama proses pendonoran.
Gelembung yang masuk merupakan udara bebas
yang dapat merusak darah sehingga dapat
membahayakan pasien yang nantinya akan
ditransfusikan.
Sensor gelembung yang digunakan pada Tabel 4.9 Pengujian Pendonoran darah
Berat Berat yang Tampil di LCD
rangkaian ini menggunakan optocoupler. Sensor No yang (dalam satuan cc)
Rata-rata
(cc)
diberikan Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 Uji 9 Uji 10
akan ditempatkan diantara selang kantung. Kaki
1 350 gram 349 347 349 348 348 346 347 349 349 347 347.9
Sensor akan dihubungkan dengan pin L0 dan G4.
2 450 gram 447 449 449 447 449 449 448 447 446 449 448
Gelembung yang terdeteksi minimal berukuran
5mm.
a. Timbangan 1
Berat Berat yang Tampil di LCD
Rata-rata
Ketika sensor phototransisor No yang
diberikan Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4
(dalam satuan cc)
Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 Uji 9 Uji 10
(cc)

mengidentifikasikan adanya sinyal infrared yang 1 350 gram 349 349 349 348 348 346 347 349 346 349 348

dipancarkan oleh LED maka pin Common akan 2 450 gram 447 449 449 448 447 449 447 448 446 449 447.9

berlogika high. Sinyal tersebut yang dikirimkan


ke mikrokontroler yang kemudian dimemberikan Timbangan 2
indikasi logika high kepada sensor peringatan Bab V Kesimpulan
yang mengakibatkan lampu LED pada rangkaian 1. Keakurasian rata-tata keseluruhan
peringatan menjadi padam.
adalah untuk Timbangan 1
Berikut adalah tabel nilai tegangan a. Untuk 350 cc = 99.40%
keluaran yang diukur dari masing-masing kondisi b. Untuk 450 cc = 99,56%
: Keakurasian untuk Timbangan 2
Tabel 4.8 Pengukuran masing-masing sensor a. Untuk 350 cc = 99.43%
menggunakan AVOmeter digital b. Untuk 450 cc = 99,53%
Berat yang Tampil di LCD
Rata-rata
No Kondisi (dalam satuan Volt)
(Gram)
Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 Uji 9 Uji 10
Tertutup (Darah
1

2
mengalir)
Terbuka (Terdapat
3.3

0.9
3.3

1
3.7

0.9
4.1

0.9
3.1

0.8
3.9

1.1
3.3

0.9
3.3

0.9
4.1

1.2
3.1

0.9 0.95
0
2. Alat tersebut dapat mendeteksi
gelembung)

a. Optocoupler 1 gelembung dengan ukuran 5mm.


Berat yang Tampil di LCD
Rata-rata
No Kondisi (dalam satuan Volt)
(Gram)

1
Tertutup (Darah
mengalir)
Uji 1
3.9
Uji 2
3.3
Uji 3
3.3
Uji 4
4.1
Uji 5
3.1
Uji 6
3.9
Uji 7
3.3
Uji 8
3.3
Uji 9
4.1
Uji 10
3.1 0
.
Terbuka (Terdapat
2 0.9 1.2 0.9 0.9 1.2 0.9 0.9 1 1.2 0.9 1
gelembung)

b. Optocoupler 2 Daftar Pustaka


[1] Bishop, Owen. Dasar-dasar elektronika.
4.2 Pengujian Kinerja Alat Jakarta: Erlangga. 2004.
[2] Loveday, George. Intisari Elektronika.
Pada bagian pengujian kinerja alat akan Jakarta: Elex Media Komputindo. 1992.
diuji keakurasian dari bagian bagian alat yaitu [3] Malvino, Albert Paul. Elektronika
dengan cara memberikan berat sesuai dengan Komputer Digital. Jakarta : Gunadarma.
berat real saat proses pendonoran. 1993.
[4] Syahwil, Muhammad. Panduan Mudah
Dalam pengujian timbangan digital ini Belajar Arduino Menggunakan Simulasi
terjadi ketidaksesuaian antara timbangan manual Proteus. Yogyakarta: Andi Publisher.
dan sensor berat, ketidaksesuaian ini tetap artinya 2017.
ketika objek diukur dengan timbangan manual [5] PCB PIEZOTRONICS - PCB LOAD &
misalnya yang terukur 350 cc, kemudian ketika TORQUE Division. Load Cell Handbook
diukur dengan sensor berat, nilai massa yang (A Technical Overview and Selection
terukur tidak sama, seperti pada tabel 4.9. Guide). USA
[6] Kadir, Abdul. Scratch for Arduino -
Hasil yang tidak sama antara sensor berat Panduan Untuk Mempelajari Elektronika
dengan timbangan manual yang terukur mungkin dan Pemrograman. Yogyakarta: Andi
disebabkan oleh rangkaian penguat load cell Publisher. 2017.
HX711 karena keluaran dari sensor berat. Ketika [7] Istayanto, Eko Jazi. Pengantar Elektronika
keluaran tegangan yang keluar setelah dikuatkan & Instrumentasi. Yogyakarta: Andi
diukur, tegangannya tidak stabil sehingga Publisher. 2014.
perubahan berat badan yang terlihat pada layar
juga sangat tidak stabil. Perbedaan hasil pengujian
massa oleh alat ini dengan timbangan manual
yang menjadi referensi dapat disebabkan oleh
srain gauge yang terlalu sensitif dan atau
kekeliruan dalam pemrograman.

Anda mungkin juga menyukai