Anda di halaman 1dari 15

RANCANG BANGUN ET CO2 MONITOR BERBASIS

MIKROKONTROLER AT 328

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Skripsi


Program Teknologi Rekayasa Elektro-medis
Program Sarjana Terapan

Disusun Oleh:
MUHAMMAD FAIZ IGHMAMUDIN
0220220511

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN (ITS) PKU
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2022
2

RANCANG BANGUN ET CO2 MONITOR BERBASIS


MIKROKONTROLER AT 328

A. Latar Belakang Masalah

Pemantauan end-tidal CO2 (EtCO2) adalah teknik noninvasif yang


mengukur tekanan parsial atau tekanan maksimal konsentrasi karbon
dioksida (CO2) pada akhir napas yang dihembuskan, yang dinyatakan
sebagai persentase CO2 atau mmHg Nilai normal adalah 5% sampai 6%
CO2, yang setara dengan 35-45 mmHg. CO2 mencerminkan curah jantung
(CO) dan aliran darah paru sebagai gas diangkut oleh sistem vena ke sisi
kanan jantung dan kemudian dipompa ke paru-paru oleh ventrikel kanan.
Ketika CO2 berdifusi keluar dari paru-paru ke udara yang dihembuskan, alat
yang disebut capnometer mengukur tekanan parsial atau konsentrasi
maksimal CO2 pada akhir pernafasan Sebaliknya, kapnografi memberikan
pengukuran yang lebih komprehensif yang ditampilkan dalam bentuk grafik
(bentuk gelombang) dan numerik Untuk alasan ini, kapnografi saat ini
merupakan metode yang paling banyak direkomendasikan untuk memantau
ETCO2. CO2 adalah produk sampingan dari metabolisme sel. Sel mengambil
oksigen dan glukosa dan melepaskan air, karbon dioksida, dan energi CO2
memainkan peran penting dalam buffering asam-basa. Tergantung pada pH
darah pada waktu tertentu, CO2 berubah menjadi asam karbonat (H2CO3,
asam) atau bikarbonat (HCO3-, basa). CO2 ada dalam tiga keadaan utama
Dalam darah sebagai HCO3- (70%), terikat pada hemoglobin (20%), dan
terlarut dalam plasma (10%). Karena HCO3-, CO2 mempengaruhi pH
darah, pengukuran CO2 langsung menunjukkan efektivitas ventilasi. Baik
pH dan CO2 diukur dari sampel gas darah arteri (ABG). Meskipun
pemantauan ETCO2 tidak secara langsung menunjukkan keseimbangan
asam-basa, pemantauan ini dapat menjelaskan kemanjuran ventilasi.
Perangkat kannorati dikonfigurasi sebagai sidestream asam) atau
bikarbonat (HCO3-, basa). CO2 ada dalam tiga keadaan utama dalam darah
sebagai HCO3- (70%), terikat pada hemoglobin (20%), dan terlarut dalam
3

plasma (10%). Karena HCO3-, CO2 mempengaruhi pH darah, pengukuran


CO2 langsung menunjukkan efektivitas ventilasi. Baik pH dan CO2 diukur
dari sampel gas darah arteri (ABG). Meskipun pemantauan ETCO2 tidak
secara langsung menunjukkan keseimbangan asam-basa, pemantauan ini
dapat menjelaskan kemanjuran ventilasi.
Perangkat kapnografi dikonfigurasi sebagai sidestream atau
mainstream. Dalam konfigurasi sidestream, sensor CO2 terletak di
perangkat pemantauan, yang berjarak dari pasien CO2 yang dihembuskan
dialihkan dari jalan napas ke dalam perangkat melalui tabung sampel
sepanjang enam hingga delapan kaki, yang dipasang pada sirkuit pernapasan
yang dipasang pada pasien. Dalam kasus konfigurasi arus utama, sensor
CO2 dan sel pengambilan sampel diintegrasikan ke dalam perangkat kecil
yang terhubung langsung di saluran napas, antara sirkuit pernapasan dan
tabung endotrakeal (ETT) Perangkat sidestream dapat memantau pasien
yang diintubasi dan tidak diintubasi, sementara perangkat mainstream paling
sering terbatas pada pasien yang diintubasi. Pengukuran sidestream telah
menjadi jenis modalitas pengukuran ETCO2 yang paling umum di fasilitas
Kanada, bahkan sebagai sejumlah metode baru yang inovatif dan perangkat
kapnografi arus utama ultraportabel menjadi tersedia. Baik sidestream atau
mainstream, perangkat kapnografi tersedia sebagai perangkat portabel
genggam atau sebagai modul atau komponen yang terintegrasi ke dalam
peralatan medis lainnya, seperti defibrillator, mesin anestesiologi, dan
sistem pemantauan pasien.
Dengan menggunakan kapnografi, status ventilasi pasien dipantau
secara real time Penyedia layanan kesehatan dapat mengidentifikasi
komplikasi pernapasan potensial (seperti obstruksi jalan napas,
hiperventilasi, hipoventilasi, atau apnea) dan merespon sesuai dengan
perubahan dalam manajemen klinis (misalnya, memberikan oksigen
tambahan atau menilai kembali pasien). Mendeteksi masalah pada tahap
awal mendorong intervensi tepat waktu pada awal kejadian pernapasan yang
merugikan, yang dapat membantu menghindari kerusakan ke titik yang
4

lebih kritis, atau fatal. Audit 2011 komplikasi manajemen jalan napas utama
di Inggris (UK) memperkirakan bahwa 82% dari peristiwa yang
mengakibatkan kematian atau cedera otak di unit perawatan intensif (ICU)
kemungkinan terjadi dari kegagalan untuk menggunakan kapnografi dalam
kasus yang relevan. Hal yang sama audit menyimpulkan bahwa setengah
dari kematian yang terjadi di unit gawat darurat Inggris dapat dihindari jika
kapnografi digunakan dan diinterpretasikan dengan benar. Namun, jika
kapnografi digunakan atau diinterpretasikan secara tidak benar, pembacaan
yang salah tinggi atau rendah yang salah berpotensi menyebabkan intervensi
pasien yang tidak perlu. Kapnografi juga dapat menangkap insiden depresi
pernapasan yang dapat sembuh sendiri, yang juga dapat menyebabkan
intervensi yang tidak perlu.
Pemantauan ETCO2 menggunakan perangkat kapnografi memiliki
aplikasi di beberapa pengaturan rumah sakit dan pra-rumah sakit dan,
tergantung pada area klinis, teknologinya berada pada berbagai tahap
adopsi Ahli anestesi telah menggunakan kapnografi selama beberapa
dekade untuk memantau ETCO2 pada pasien yang menerima anestesi
umum, Perangkat pemantauan membantu mencegah atau mengurangi efek
samping, seperti 16 dari 76 depresi pernapasan dan hipoksia yang tidak
terdeteksi Pada 2012, Canadian Anesthesiologists' Society (CAS)
memperbarui pedomannya untuk menjadikan kapnografi sebagai bagian
dari standar perawatan dalam praktik anestesi di Kanada. Secara khusus,
pedoman CAS memerlukan penggunaan kapnografi secara terus menerus
dalam memantau pasien selama anestesi umum dan sedasi yang sesuai
dengan level 4 sampai 6 pada Skala Sedasi Ramsay, Meskipun bukti klinis
yang kuat untuk penggunaan kapnografi pada anestesi umum dan sedasi
sedang hingga dalam, diskusi pelingkupan awal menyarankan mungkin ada
tingkat akses atau penggunaan teknologi ini yang rendah di Kanada.

B. Daftar istilah
5

Adapun istilah-istilah dalam pembuatan alat ini adalah:


1. ETCO2 adalah singkatan dari End tidal CO2, yaitu kadar gas CO2 yang
terkandung di dalam nafas pada saan akhir ekspirasi
2. MPS20N0040D adalah sensor yang membaca tekanan udara
3. Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis
chip ATmega328P
4. TFT LCD adalah kepanjangan dari Thin Film Transistor Liquid Qrystal
Display, merupakan salah satu teknologi layar panel yang berfungsi untuk
menampilkan hasil pengukuran
C. Rumusan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah dari pembuatan alat ini adalah


1. Sensor yang di gunahlaPS200040D
2. Pengujian data dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran
3. Mikrokontroler yang digunakan Arduino R3
4. Hasil pengukuran di tampilkan dengan display TFT LCD

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah:
1. Membuat alat monitoring ET CO2 monitor yang
berbasismikrokontroller AT 328
2. Menganalisis keakuratan pembacaan alat yang di buat

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi pengguna
Tersedianya alat yang dapat digunakan untuk memonitor nilai tekanan
ET CO2 melalui hembusan nafas secara kontinyu.
2. Bagi peneliti

Dapat mengimplementasikan teori dan ilmu yang telah didapatkan dalam


perkuliahan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk peneliti dan khalayak umum
6

F. Dasar Teori
1. Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang
berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin
input/output (atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya dapat
digunakan sebagai output PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input
analog, menggunakan crystal 16 MHz antara lain pin A0 sampai A5,
koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut
adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian
mikrokontroler

2. IDE Arduino
IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat
lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai
dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji
coba secara terminal serial. IDE Arduino uno R3 dapat dilihat pada gambar
2 ER Icon yang terdapat pada IDE Arduino dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Icon menu verify yang bergambar ceklis berfungsi untuk mengecek
program yang ditulis apakah ada yang salah atau error
b. Icon menu upload yang bergambar panah ke arah kanan berfungsi
untuk memuat / transfer program yang dibuat di software arduino ke
hardware arduino. c. Icon menu New yang bergambar sehelai kertas
berfungsi untuk membuat halaman baru dalam pemrograman.
d. Icon menu Open yang bergambar panah ke arah atas berfungsi
untuk membuka program yang disimpan atau membuka program yang
sudah dibuat dari pabrikan software arduino
e Icon menu Save yang bergambar panah ke arah bawah berfungsi
untuk menyimpan program yang telah dibuat atau dimodifikasi f Icon
menu serial monitor yang bergambar kaca pembesar berfungsi untuk
7

mengirim atau menampilkan serial komunikasi data saat dikirim dari


arduino.

3. ATMega 328
ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit.
Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain
ATMega8535. ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan
antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO
(pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi
ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan
dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan
periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena
ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,
ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan
mikrokontroler diatas 21 dari 76 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan
dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial
lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan
periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah
GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas. ATMega328 memiliki 3
buah PORT utama yaitu PORT B, PORT C, dan PORT D dengan total pin
input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai
input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.

a) Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan
sebagai input/output. Selain itu POZP a dog memiliki fungsi alternatif
seperti di bawah ini
1. ICPI (PBO), berfungsi sebagai Timer Counter I input capture
pin.
2. OCIA (PBI), OCIB (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan
sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
3. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan
8

jalur komunikasi SPI


4. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman
serial (ISP).
5. TOSCI (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai
sumber clock external untuk timer
6. XTALI (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock
utama mikrokontroler

b) Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan
sebagai input/output digital Fungsi alternatif Port C antara lain sebagai
berikut
a. ADC6 channel (PC0.PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan
resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk
mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data
digital.
b. 12C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang
terdapat pada PORTC 12C digunakan untuk komunikasi dengan
sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe 12C
seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

c) Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya
juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan
Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi
serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk
mengirimkan data serial sedangkan RXD kebalikannya yaitu
sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
b. Interrupt (INTO dan INTI) merupakan pin dengan fungsi
khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan
sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program
berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka
program utama akan berhenti dan akan menjalankan program
9

interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU,
sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
d. To dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk
timer 1 dan timer 0.
e AINO dan AINI keduanya merupakan masukan input untuk
analog comparator.

4. Fitur ATmega328
ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang
mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana
setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC
(Completed Instruction Set Computer) Mikrokontroler ini memiliki
beberapa fitur antara lain :
a. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read
Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data
semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data
meskipun catu daya dimatikan
b. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB c.
Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM
(Pulse Width Modulation) output.
c. 32 x 8-bit register serba guna
d. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
e. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader
f. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu
siklus clock

5. TFT LCD Shield


TFT LCD (Thin film transistor liquid crystal display) adalah varian
dari Liquid Crystal Display (LCD) penggunakan Transistor Film Tipis
10

(TFT) teknologi untuk meningkatkan kualitas gambar seperti addressability


dan kontras TFT LCD matriks aktif LCD, berbeda dengan matriks pasif
LCD atau sederhana, tampil dengan LCD dalam beberapa segmen Setiap
piksel pada LCD TFT memiliki transistor sendiri pada kaca itu sendiri, yang
menawarkan kontrol lebih besar atas gambar dan warna yang dibuatnya.
Karena transistor dalam layar LCD TFT sangat kecil, teknologi ini
menawarkan manfaat tambahan yang membutuhkan daya yang lebih sedikit.
Namun, sementara LCD TFT dapat menghasilkan gambar yang tajam,
mereka juga cenderung menawarkan sudut pandang yang relatif miskin. Ini
berarti bahwa LCD TFT terlihat terbaik bila dilihat langsung, seringkali sulit
untuk melihat gambar dari samping. LCD TFT ditemukan pada smartphone
low-end, atau ponsel berfitur biasa, serta ponsel dasar. Teknologi ini juga
digunakan pada TV, sistem video game genggam, monitor, sistem navigasi,
dll. LCD Shield ini cocok dipasang di atas Arduino UNO. Kalau dipasang
ke breadboard malah sulit, memerlukan kabel-kabel karena ukuran kakinya
tidak sama dengan ukuran kaki di breadboard.
Cara Kerja Layar LCD TFT
Semua piksel pada layar LCD TFT dikonfigurasi dalam format baris
dan kolom, dan setiap piksel melekat pada transistor silikon amorf yang
terletak langsung pada panel kaca. Pengaturan ini memungkinkan setiap
piksel untuk diberi muatan dan untuk biaya yang harus disimpan bahkan
ketika layar di-refresh untuk menghasilkan gambar baru. Apa artinya ini
adalah bahwa keadaan piksel tertentu sedang aktif dipertahankan bahkan
ketika piksel lain sedang digunakan Inilah sebabnya mengapa LCD TFT
dianggap menampilkan matriks aktif (sebagai lawan dari matriks pasif).

6. Pressure Sensor MPS20N0040D


Pressure sensor MPS20N0040D adalah sensor yang dapat mampu
mendeteksi tekanan sebesar 0 sampai dengan 40 kPa atau setara dengan 300
mmHg Sensor ini hanya membutuhkan suplai tegangan 5 Volt DC. Seperti
sensor takanan pada umumnya, sensor tekanan darah akan mengubah data
11

tekanan udara menjadi tegangan. Semakin besar tekanan yang diberikan,


semakin besar pula tegangan yang dihasilkan Tegangan yang dihasilkan
sensor ini masih berupa tegangan dengan orde mV. Namun, karena sensor
ini dilengkapi chip signal conditioned seperti dijelaskan diatas, maka
keluaran dari sensor ini tidak perlu dikuatkan lagi Di pasaran, pressure
sensor MPS20N0040D sudah diintegrasikan dengan IC ADC HX710B
sehingga lebih praktis dalam mengaplikasikannya ke IDE Arduino. Sensor
tekanan MPS20N0040D adalah rangkaian jembatan dimana salah satu
elemen jembatan adalah resistor peka tekanan. Tegangan sumber diterapkan
ke jembatan pada titik 2 dan 5 dan keluaran diukur pada titik 1 atau 6, dan 4
Output tegangan pada titik atau 6 dan 4.

7. Transformator (Trafo)
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu
alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan
Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari
110VAC ke 220 VAC. Transformator atau 'Trafo ini bekerja berdasarkan
prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang
berarus bolak balik (AC). Trafo memegang peranan yang sangat penting
dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang
berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di
distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan
listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga
maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC
220Volt. Untuk menghitung jumlah lilitan, tegangan, dan arus yang ada di
bagian primer dan sekundernya.

8. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang dirancang
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan
12

diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya Resistor


merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam
rangkaian elektronik. Karakteristik utama dari resistor adalah hambatan dan
daya listrik yang digunakan. Untuk mengetahui nilai hambatan resistor,
selain diukur langsung menggunakan multimeter, dapat menggunakan kode
wama resistor.

9. IC regulator
Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu
rangkaian yang sering dipakai dalam peralatan Elektronika. Fungsi Voltage
Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada
level tertentu secara otomatis. Artinya, Tegangan Output (Keluaran) DC
pada Voltage Regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan Tegangan Input
(Masukan), Beban pada Output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas
dari segala gangguan seperti noise ataupun fluktuasi (naik turun) sangat
dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan Elektronika terutama pada
peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti Mikrokontroler ataupun
Mikroprosesor.

10. Fuse
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah
komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika
maupun perangkat listrik. Fuse pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat
halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik
yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit)
dalam sebuah 47 dari 76 peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya
Fise tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke
dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-
komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan
Elektronika dari kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau
13

sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik. Fuse terdiri dari 2
Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian
Elektronika/ Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse
tersebut terputus maka akan terjadi "Open Circuit yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke
dalam Rangkaian yang dilindunginya

G. Metode Perencanaan
Sebelum pembuatan modul serta karya tulis, penulis terlebih dahulu
membuat perencanaan modul yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan pembuatan modul serta karya tulis dan agar hasil yang dicapai
sesuai dengan yang direncanakan.
Tahapan-tahapan perencanaan dalam pembuatan modul adalah sebagai
berikut :
a) Merancang blok diagram dan wiring diagram dari modul yang akan
dibuat berdasarkan cara kerja yang diinginkan.
b) Merancang flowchart program dari modul yang akan dibuat.
c) Merancang koding dari program alat yang akan di buat.
d) Menentukan titik-titik pengukuran (test point) untuk pendataan dan
analisa rangkaian.
e)Menentukan komponen-komponen yang diperlukan
dalampembuatan modul
f) Membuat modul sesuai dengan wiring diagram yang telah dibuat
g) Melakukan pengujian dan perbaikan pada modul yang telah dibuat
h) Pembuatan casing sesuai dengan gambar yang telah dibuat.
i) Menyusun hasil dalam bentuk karya tulis ilmiah berdasarkan pada
teori-teori yang relevan serta hasil pendataan modul.
14

I. Sistematika Penulisan

Dalam hal ini, penulis menyusun sistematika penulisan,untuk


mengetahui lebih jelas, tentang apa saja yanng tedapat dalam penelitian ini.
BAB I. Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Dasar Teori, pada bab ini terdapat ; Arduino Uno R3, IDE
Arduino, ATMega 328, TFT LCD Shield, dll
BAB III Metode Perencanaan, bertujuan untuk memudahkan
pembuatan modul serta karya tulis dan agar hasil yang dicapai sesuai
dengan yang direncanakan.
BAB IV Pembahasan Hasil Penelitisan ; yang berisi tentang
gambaran umum Rancang Bangun Et Co2 Monitor Berbasis Mikrokontroler
At 328
BAB V Penutup, terdiri dari : Kesimpulan, saran-saran dan
penutup
15

Daftar Pustaka

https://apipah.com/etco2, "EtCO2: Pengertian, Jenis dan Indikasi


Kapnografi untuk Pengukuran Karbon Dioksida," -, p. 1, 13 Desember
2022
https://create.arduino.cc/projecthub/electropeak/arduino, "Arduino 2.4"
Touch Screen LCD Shield Tutorial," Arduino 2.4" Touch Screen LCD
Shield Tutorial, p. 1, NA NA 2019.
https://teknikelektronika.com/pengertian-dioda-bridge, "Pengertian Dioda
Bridge (Dioda Jembatan) dan Prinsip Kerjanya," Pengertian Dioda
Bridge (Dioda Jembatan) dan Prinsip Kerjanya, p. 1, 1 Desember
2022
https://www.birolistrik.com/1586/arduino-uno-r3-dengan-panduan-lengkap/
https://www.myamericannurse.com/, "Understanding end-tidal CO2
monitoring." Understanding end-tidal CO2 monitoring, vol. 1, no.
Understanding end-tidal CO2 monitoring. p. 1, 2012.
https://www.teachmemicro.com/arduino-pressure-sensor-tutorial/, "Arduino
Pressure Sensor Tutorial," Arduino Pressure Sensor Tutorial, p. 1, 11
Nopember 2022
National Library Of Medicine, Capnography for Monitoring End-Tidal CO2
in Hospital and Pre-hospital Settings, Maryland-USA: NCBI, 2016.
The community For Sleep Care Proffesionals, "Technical Guideline,"
Technical Guideline, p. 1, 2018.
UTDI, "Aplikasi Kran Otomatis Berbasis Arduino,"
https://eprints.utdi.ac.id/, Yogyakarta, 2017.
W. F. Susanti, "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR,"
https://eprints.umm.ac.id/42927/, Malang. 2018.

Anda mungkin juga menyukai