Anda di halaman 1dari 56

EM.AND.

18242028

KARYA TULIS ILMIAH


“ PERBAIKAN INFUS PUMP MERK TERUMO TYPE TE-112 DENGAN
KELUHAN ERROR”

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir

Di Susun Oleh :

TRI PUDJI WIDODO

18242028

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA

JAKARTA

(2021)
LEMBAR PENGESAHAN

MENGESAHKAN

Direktur

Akademi Teknik Elektromedik Andakara Jakarta

R. Yunan Helmy, SE., M

ii
PERNYATAAN KEASLIAN BUKU TUGAS AKHIR

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa buku tugas akhir dengan
judul:
“ Perbaikan Infusion Pump Merk Terumo TE-112
Dengan Keluhan Error”
Yang saya buat untuk melengkapi persyaratan menjadi Ahli Madya Teknik
Elektromedik pada Program Diploma III Teknologi Elektro-medis di Akademi
Teknik Elektromedik Andakara Jakarta, bukan merupakan tiruan ataupun duplikasi
dari buku tugas akhir yang sudah di publikasikan dan atau pernah di pakai untuk
mendapatkan gelar diploma di lingkungan Akademi Teknik Elektromedik Andakara
Jakarta maupun Perguruan Tinggi atau Institusi lain, kecuali bagian yang sumber
informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Jakarta,21 September 2021

Tri Pudji Widodo


18242028

iii
PERSETUJUAN

Buku tugas akhir dengan judul :

“ Perbaikan Infusion Pump Merk Terumo TE-112


Dengan keluhan Error”

Dibuat oleh Tri Pudji Widodo (18242028) untuk melengkapi persyaratan menjadi
Ahli Madya Teknik Elektromedik pada Program Diploma III Teknologi Elektro-
medis di Akademi Teknik Elektromedik Andakara Jakarta, telah kami setuju untuk
di uji dalam Sidang Ujian Akhir Program.

Jakarta, 21 September
2021 Dosen
Pembimbing

(Nanda Ferdana, S.Pd., MT)

iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Judul KTI : Perbaikan Infus Pump Terumo TE-112 dengan keluhan error di
RS IZZA Cikampek
Nama Mahasiswa : Tri Pudji Widodo
Nomor Induk Mahasiwa : 18242028
Program Studi : D3 Tekonologi Elektromedis

Proposal tugas akhir ini telah diuji dan disetujui pada seminar proposal di hadapan komite
penguji dan mahasiswa D3 Teknologi Elektromedis Akademi Teknik Elektromedik (ATEM)
Andakara Jakarta.

Jakarta,21 September 2021

DEWAN PENGUJI

Penguji 1 Penguji 2

(Nanda Ferdana,Spd.MT) (Radji Mulyadi,ST.M.Si)

Penguji 3

(Wisnu Ababil,S.Kom)

v
BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Tri Pudji Widodo


Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18 Juli 1970

Alamat : Jl. Pelita 47 RT 02 RW 09, Kampung Tengah


Kramat Jati, Jakarta Timur.

No. Telepon / HP : 082110499346

E-mail : pudjiwied@gmail.com

Riwayat Sekolah : SD Negeri Surabaya

SMP Dharma Wanita, Surabaya


SMA Dharma Wanita, Surabaya

Jakarta, 21 September 2021

Tri Pudji Widodo

vi
18242028

vii
ABSTRAK

TRI PUDJI WIDODO, “ Perbaikan Infuse Pump Terumo TE-112 Dengan Keluhan
Error”. Dibawah bimbingan Suryadi Purwono,ST (Alm) dan Nanda Ferdana,S.Pd.MT, 2021,
40 halaman - 3 lampiran.

Infusion Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk membantu memompa cairan
kedalam tubuh pasien dalam satuan waktu tertentu. Cairan yang dipompa biasanya berupa
nutrisi atau obat, seperti insulin atau hormone, antibiotic, obat kemoterapi, penghilang rasa
sakit dan lain sebagainya. Di rumah sakit, infuse pump sangat penting karena merupakan alat
life support,ketersediaan infus pump yang tersedia di Rumah Sakit mengalami penurunan
akibat terdapat beberapa unit yang tidak berfungsi normal atau mengalami kerusakaan.
Sebagai tenaga elektromedis harus memiliki kompetensi diantaranya dapat memperbaiki alat
elektromedik seperti infus pump. Sebelum diperbaiki, saya melakukan analisa kerusakan
pada infus pump tersebut dengan hasil analisa yaitu saat dinyalakan drop rate lompat ke
angka 5, kemudian saya melakukan pengecekan pada bagian soket listrik, bagian dalam pintu
infus pump,serta tombol-tombolnya. Setelah dilakukan pengecekan Langkah selanjutnya
adalah memperbaiki ninfus pump, melakukan uji kinerja alat. Alat infus pump yang sudah
diperbaiki dapat bekerja kembali sesuai fungsinya.

Kata kunci: Infus pump,drop rate

viii
ABSTRACT

TRI PUDJI WIDODO, "Repair of the Terumo TE-112 Infusion Pump With Error
Complaints". Under the guidance of Suryadi Purwono, ST (late) and Nanda Ferdana,
S.Pd.MT, 2021, 40 page - 3 attachment.

Infusion Pump is a medical device that is used to help pump fluids into the patient's body
within a certain time. The fluid that is pumped is usually in the form of nutrients or drugs,
such as insulin or hormones, antibiotics, chemotherapy drugs, pain relievers and so on. In
hospitals, the infusion pump is very important because it is a life support tool, the availability
of the infusion pump available at the hospital has decreased due to several units that are not
functioning normally or are damaged. As an electromedical worker, one must have
competence such as being able to repair electromedical devices such as a intravenous pump.
Before being repaired, I did an analysis of the damage to the infusion pump with the results
of the analysis, namely when the drop rate was turned on, it jumped to number 5, then I
checked the electrical socket, the inside of the infusion pump door, and the buttons. After
checking, the next step is to repair the infusion pump, to test the performance of the tool. The
infusion pump that has been repaired can work again according to its function.

Keywords: Infusion pump, drop rate

ix
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-nya selama proses pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul :
“ Perbaikan Infusion Pump Merk Terumo TE-112
Dengan Keluhan Error”
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan Akademis untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Akademi Teknik Elektromedik Andakara
Jakarta. Didalamnya akan dibahas mengenai pembuatan alat pendeteksi kadar
alkohol pada pernafasan.
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan tanpa mengurangi rasa hormat yang
mendalam penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas akhir ini, terutama kepada:

1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan rezkinya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Orang Tua, Istri dan anak2 yang selalu memberikan doa, dukungan moril
maupun materil.
3. Bapak R. Yunan Helmy,SE,MM selaku direktur Akademi Teknik Elektromedik
Andakara Jakarta
4. Bapak Suryadi Purnowo(Alm) sebagai dosen pembimbing KTI
5. Bapak Ahmad Faizin, SE selaku Wadir II Bidang Non Akademik Akademi
Teknik Elektromedik Andakara Jakarta.
6. Bapak Nanda Ferdana, S.Pd., MT selaku Kepala Program Studi Akademi
Teknik Elektromedik Andakara Jakarta dan juga selaku dosen pembimbing,
atas segala dukungan dalam proses pembuatan modul maupun penulisan.
7. Dosen pengajar, staf dan karyawan Akademi Teknik Elektromedik Andakra
Jakarta.

x
8. Dosen penguji yang sudah menyempatkan waktu untuk menguji penulis.
9. Teman – teman Akademi Teknik Elektromedik Andakara Jakarta angkatan III
atas segala bantuan dan kerjasamanya dengan penuh semangat kebersamaan.
10. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu-persatu
yang telah turut membantu penulis hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
ini.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis lakukan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat berguna bagi penyempurnaan modul
Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang akan datang. Semoga apa yang penulis kerjakan
selama ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta,21 September 2021

Tri Pudji Widodo


18242028

xi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN BUKU TUGAS AKHIR..........................................................iii
PERSETUJUAN.......................................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................................................................v
BIODATA DIRI.......................................................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ix
DAFTAR ISI.............................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah........................................................................................................2
1.4 Tujuan........................................................................................................................2
1.4.1 Tujuan Umum................................................................................................2
1.4.2 Tujuan Khusus...............................................................................................2
1.5 Metode Penulisan......................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................................3
BAB II TEORI DASAR.............................................................................................................5
2.1 Tinjauan Biologis......................................................................................................5
2.1.1 Pembuluh Darah............................................................................................5
2.1.2 Fungsi Pembuluh Darah................................................................................6
2.1.3 Pembuluh Balik (Vena).................................................................................7
2.2 Tinjauan Medis..........................................................................................................8
2.3 Tinjauan Alat..........................................................................................................10
2.3.1 Drip chamber..............................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PERENCANAAN PERBAIKAN ALAT......................13
3.1 Spesifikasi Alat........................................................................................................13
3.2 Blok Diagram..........................................................................................................15
3.2.1 Cara Kerja Alat............................................................................................15
3.2.1.1 Bagian-bagian Infuse Pump.................................................................17

xii
A. Bagian Depan...............................................................................17
B. Bagian Dalam Pintu......................................................................19
C. Bagian Belakang...........................................................................20
D. Bagian Bawah...............................................................................21
3.3 Flowchart.................................................................................................................21
3.4 Wiring Diagram.......................................................................................................22
3.5 Analisa Kerusakan...................................................................................................23
3.6 Persiapan Perbaikan.................................................................................................24
BAB IV PROSES PERBAIKAN.............................................................................................26
4.1 Proses Perbaikan......................................................................................................26
4.2 Uji Fungsi Alat........................................................................................................27
4.2.1 Prosedur Pengoperasian Alat.......................................................................27
4.2.2 Pemantauan Fungsi Alat..............................................................................29
4.2.3 Metode Pendataan........................................................................................30
4.3 Lembar Pemeliharaan..............................................................................................30
4.4 Lembar Trouble Shooting dan Perbaikan................................................................31
4.5 Lembar Error Infus Pump........................................................................................32
4.6 Prosedur Kalibrasi...................................................................................................32
4.6.1 Ruang Lingkup............................................................................................32
4.6.2 Peralatan yang digunakan............................................................................33
4.6.3 Kondisi Lingkungan....................................................................................33
4.6.4 Langkah kerja:.............................................................................................34
BAB V PENUTUP...................................................................................................................36
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................36
5.2 Saran.......................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................37
LAMPIRAN.............................................................................................................................38

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sirkulasi Darah............................................................................................5


Gambar 2.2 Pembuluh Darah Vena.................................................................................7
Gambar 2.3 Infusion Konfensional...............................................................................11
Gambar 2.4 Infusion Pump Terumo TE-112..................................................................12
Gambar 3.1 Infus Pump Terumo TE-112.......................................................................13
Gambar 3.2 Diagram Blok Infusion Pump................................................................... 15
Gambar 3.3 Bagian Depan Infuse Pump...................................................................... 17
Gambar 3.4 Bagian Dalam Pintu Infuse Pump............................................................. 19
Gambar 3.5 Bagian Belakang Infuse Pump................................................................. 20
Gambar 3.6 Bagian Bawah Infuse Pump..................................................................... 21
Gambar 3.7 Flowchart.................................................................................................. 21
Gambar 3.8 Wiring Diagram........................................................................................ 22
Gambar 3.9 Infuse pump error..................................................................................... 23
Gambar 3.10 Peralatan perbaikan................................................................................ 25
Gambar 4.1 Membersihkan dalam pintu infuse pump..................................................26
Gambar 4.2 Membersihkan soket arus listrik................................................................26
Gambar 4.3 Membersihkan drip sensor........................................................................27
Gambar 4.4 Menekan tombol-tombol...........................................................................27
Gambar 4.5 Pengukuran Tegangan saat On................................................................. 30
Gambar 4.6 Alat kalibrasi............................................................................................ 34

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Error & Perbaikan...............................................................................23


Tabel 4.1 Pengecekan tombol infuse pump................................................................. 29
Tabel 4.2 Jadwal pemeliharaan.................................................................................... 30
Tabel 4.3 Trouble shooting dan perbaikan................................................................... 31
Tabel 4.4 Tabel Error Infus Pump.................................................................................32
Tabel 4.5 Hasil ukur alat kalibrasi............................................................................... 33

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infusion Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk membantu
memompa cairan kedalam tubuh pasien dalam satuan waktu tertentu. Cairan yang
dipompa biasanya berupa nutrisi atau obat,seperti insulin atau
hormone,antibiotic,obat kemoterapi,penghilang rasa sakit dan lain sebagainya. Di
rumah sakit infuse pump sangat penting karena merupakan alat life
support,ketersediaan infus pump yang tersedia di Rumah Sakit mengalami
penurunan akibat terdapat beberapa unit yang tidak berfungsi normal atau
mengalami kerusakaan. Sebagai tenaga elektromedis harus memiliki kompetensi
diantaranya dapat memperbaiki alat elektromedik seperti infus pump. Sebelum
diperbaiki,saya melakukan analisa kerusakan pada infus pump tersebut dengan
hasil analisa yaitu saat dinyalakan drop rate lompat ke angka 5,kemudian saya
melakukan pengecekan pada bagian soket listrik,bagian dalam pintu infus
pump,serta tombol-tombolnya. Setelah dilakukan pengecekan langkah selanjutnya
adalah memperbaiki infus pump dengan membersihkan bagian soket listrik,
membersihkan bagian dalam pintu dibagian peristaltic dengan menggunakan
alcohol,kuas,cotton bad, serta menekan tombol-tombol yang didisplay. Setelah
selesai melakukan perbaikan maka dilakukan uji kinerja alat. Alat infus pump
yang sudah diperbaiki dapat bekerja kembali sesuai fungsinya.
Maka atas dasar diatas penulis menarik kesimpulan untuk membahas dan
menyusun menjadi judul karya tulis. Adapun judul karya tulis tersebut :
“ PERBAIKAN INFUS PUMP MERK TERUMO TYPE TE – 112 DENGAN
KELUHAN ERROR”
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah diangkat berdasarkan latar belakang analisa perbaikan
infus pump Terumo TE-112 sebagai berikut :

a. Bagaimana cara kerja infus pump Terumo TE-112.

1
b. Penyebab drop ratenya lompat ke angka 5.
c. Bagaimana proses perbaikan drop ratenya lompat ke angka 5

1.3 Batasan Masalah


Agar tidak terjadi pelebaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini,penulis
menentukan beberapa batasan masalah pada alat infus pump Terumo TE-112
sebagai berikut :

a. Pengecekan kelistrikan infus pump

b. Pengecekan tombol-tombol

c. Pengecekan layar monitor

d. Pemeliharaan berkala

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini selain sebagai syarat untuk memenuhi
Tugas Akhir di Akademi Teknik Elektromedik “ANDAKARA” juga sebagai
pengaplikasian ilmu yang telah diterima selama dibangku kuliah dalam bentuk
nyata berupa sebuah modul.
1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari peneletian karya tulis ilmiah ini adalah untuk:
a. Menerapkan ilmu yang didapat semasa kuliah untuk diaplikasikan
menjadi sebuah alat kesehatan.
b. Mengetahui dan memahami teori dasar,prinsip kerja,fungsi dan
cara kerja dari alat infus pump TE-112
c. Memahami analisa dan cara perbaikan alat infus pump jika terjadi
error

2
1.5 Metode Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Studi pustaka, yaitu dengan mencari dan mempelajari data dan refrensi
yang sesuai dengan data yang dibutuhkan dengan apa yang ada
hubungan nya dengan karya tulis ilmiah ini.
b. Analisa dan perbaikan alat dengan bantuan informasi yang didapat
pada studi pustaka
c. Perencanaan alat dilakukan dengan analisa,perbaikan alat dan
penggantian komponen jika diperlukan agar alat tersebut kembali
berfungsi dengan baik.
d. Pengujian, yaitu dengan melakukan ujicoba pada alat dan
menganalisanya. Infus pump tidak perlu kalibrasi karena alat dipakai
untuk pelatihan.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah, memperoleh gambaran yang jelas mengenai Karya
Tulis Ilmiah ini, maka penulisan karya tulis ini dibagi menjadi beberapa bab
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Memberi gambaran secara singkat mengenai Latar
Belakang,Tujuan Penulisan, Pembatasan Masalah,
Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan yang
digunakan.
BAB II : TEORI DASAR
Pada bab ini akan dipaparkan tentang tinjauan
biologis,medik,serta alat menjadi dasar dari
perbaikan alat yang menjadi bahan penunjang dalam
melakukan penyusunan tugas akhir ini.
BAB III : TINJAUAN KASUS DAN PERENCANAAN
PERBAIKAN ALAT
Memberikan gambaran tentang perencanaan

3
perbaikan dan blok diagram pada alat infus pump.
BAB IV : PROSES PERBAIKAN
Melakukan pendataan yang dibuat serta
memberikan perbaikan terhadap alat tersebut.
BAB V : PENUTUP
Menyajikan kesimpulan dari hasil pengamatan dan
pendataan yang telah dilakukan secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Tinjauan Biologis


Tinjauan ini berisikan tentang teori dasar mengenai anatomi biologi yang
berkaiatan dengan modul yang dianalisa oleh penulis yaitu Perbaikan Infuse
pump Terumo TE-112 dengan Keluhan Error.

2.1.1 Pembuluh Darah


Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut
darah keseluruh tubuh.1

Gambar 2.1 Sirkulasi Darah

1
Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, Gramedia, Jakarta, hlm. 145.

5
Macam – macam pembuluh darah tersebut adalah:2
a.Pembuluh darah arteri (pembuluh nadi)

1. Pembuluh darah Aorta


2. Pembuluh Arteri Pulmonalis
3. Pembuluh Arteriola

b.Pembuluh darah vena (pembuluh balik)

1. Pembuluh Vena Kava


2. Pembuluh Vena Pulmonalis
3. Pembuluh Venula

c.Pembuluh darah Kapiler

2.1.2 Fungsi Pembuluh Darah


a. Fungsi pembuluh darah Arteri (pembuluh nadi) adalah
membawa darah dari jantung ke pembuluh kapiler3
b. Fungsi pembuluh darah kapiler adalah sebagai pengubung antara
pembuluh darah arteiola dan venula serta sebagai tempat
pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat
kimia sampah antara darah dan jaringan disekitarnya.
c. Fungsi pembuluh darah vena adalah membawa darah dari
pembuluh kapiler kembali kejantung

2.1.3 Pembuluh Balik (Vena)


2
Rikky Firmansyah. Dkk, Mudah dan Aktif Belajar Biologi, Stia Purna Inves, Bandung, hlm. 67
3
Dorling Kindersley, Tubuh Manusia, Balai Pustaka, Jakarta. 2000, hlm. 30.

6
Gambar 2.2 Pembuluh Darah Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung.4 Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru – biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. Jika diraba, denyut jatungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katub ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katub tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk
kejantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru – paru.
Darah mengalir kejantung lagi melalui vena paru – paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena

4
Fictor Ferdinan P. Dkk, Praktis Belajar Biologi, Visindo Media Persadan, Jakarta, hlm. 90.

7
banyak mengandung karbondioksida kecuali vena pulmonalis

2.2 Tinjauan Medis


Infusion Pump merupakan salah satu penunjang medis yang biasa digunakan
didalam ruang gawat darurat, ruang rawat inap, ruang rawat intensif dan ruang
khusus lainnya. Infus pump digunakan kepasien jika pasien tersebut tidak bisa
menerima cairan dengan menggunakan infus konvensional,pasien mengalami
koma. Alat infus adalah alat injeksi cairan kimia tertentu yang diberikan kepada
pasien dalam rangka pengobatan berupa cairan nutrisi, tranfusi darah dan cairan
kimia. Cairan ini masuk kedalam tubuh melalui pembuluh darah vena dan
menggunakan suatu selang.5
Jenis-jenis cairan yang digunakan adalah :
a. Cairan Hipotonik
b. Cairan Isotonik
c. Cairan Hipertonik
Tujuan dilakukan pemberian infus adalah sebagai akses intravena, mengatur
keseimbangan air dan elektrolit tubuh, dukungan terhadap nutrisi dan darah.
Keadaan – keadaan yang mengakibatkan penderita membutuhkan cairan
untuk menggantikan cairan yang sudah hilang. Salah satu cara yang dilakukan
untuk menggantikan cairan tubuh ataupun darah kedalam tubuh lewat pembuluh
darah vena disebut proses infus. Infus diberikan dengan beberapa pertimbangan
antara lain :

a. Tubuh mengalami dehidrasi berat

b. Kesadaran menurun (shock)

c. Kemampuan untuk memasukkan cairan secara oral menurun

5
http:www.academia.edu/resource/work/29658342

8
Pada kondisi tertentu pemasukkan cairan tidak dapat dengan cara injeksi
(suntikan ). Beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai larutan awal bila status
elektrolit pasien belum diketahui pada kasus emergensi adalah sebagai berikut :

a. Dehidrasi karena asupan makanan dan minuman tidak memadai.

b. Demam tinggi (sangat panas).

Maka dosis lazim 500 – 1000 mL untuk sekali pemberian secara intravena.
Kecepatan sebaiknya 300 – 500 mL/jam (dewasa), 50 – 100 mL/jam (anak-anak).
Penghitungan kecepatan aliran perlu untuk melengkapi pemberian cairan dan
obat- obat intra vena yang aman. Informasi yang diperlukan untuk menghitung
kecepatan aliran, sebagai berikut :

a. Volume cairan yang diinfuskan


b. Waktu infus total
c. Kalibrasi set pemberian yang digunakan (jumlah tetesan per
mililiter).
Pesawat infus berfungsi sebagai alat bantu kedokteran yang dirancang untuk
mengontrol dan mengatur pemberi cairan infus kepada pasien yang dalam
perawatan melalui pembuluh darah.
Aspek – aspek yang perlu diperhatikan :
a. Keselamatan pasien jangan adanya gelembung udara yang masuk ke
dalam pembuluh darah oleh karena itu perlu pendeteksi gelembung
udara.
b. Jumlah tetesan dan kecepatan tetesan harus sesuai dengan kebutuhan
(anjuran dokter).

Hal – hal yang perlu diperhatikan:

a. Periksa dan lakukan suatu uji coba sebelum penggunaan yang


sesungguhnya
b. Set infusion pump dan terapkan langkah-langkah keselamatan
dengan sangat teliti
c. Selama operasi, perhatikan pengurangan volume cairan dalam botol
infus (kontainer)

9
d. Perhatikan dengan seksama kemungkinan terjadinya
ketidaknormalan fungsi-fungsi alat
e. Lakukan uji fungsi secara periodik6

Komponen dan Alat

a. Alarm control
b. Pump system
c. Sensor tetesan
d. Kontrol gelembung udara
e. Pengatur jumlah tetesan
f. Display

2.3 Tinjauan Alat


Terdapat berbagai jenis alat infus yang saat ini digunakan di rumah sakit dan
instansi kesehatan lainnya, yaitu:

a. Infus konvensional, yaitu infus yang hanya terdiri dari kantong cairan,
selang cairan, katub/tubing clamp. Infus ini memanfaatkan gaya gravitasi
bumi dalam pemberian cairan ke pasien. Cairan yang berada dalam
kantong ditempatkan pada tiang yang posisinya lebih tinggi dari pasien,
sehingga cairan tersebut akan masuk kedalam tubuh pasien. Keuntungan
dalam penggunaan infus jenis ini adalah dapat diperoleh dengan harga
yang terjangkau, lebih praktis dalam pemasangan dan pengoperasian.
Namun infus jenis ini memiliki kerugian yaitu pemberian dosis pada
pasien bisa kurang akurat dan kurang efektif serta kurang aman karena
infus jenis ini memerlukan pemantauan yang kontiniu dan ketelitian oleh
perawat.

6
http://andhygaara.blogspot.com/2013/05/pembahasan-alat-infusion-pump.html

10
Gambar 2.3 Infusion konfensional

b. Infusion pump, yaitu suatu alat untuk mengatur jumlah cairan/obat yang
dimasukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui
pembuluh darah vena dengan menggunakan sistem pompa. Cairan yang
berada dalam kantong akan dipompa sesuai dengan pengaturan laju
cairan dan dosis cairan yang akan diberikan. Keuntungan menggunakan
infusion pump yaitu keakuratan dalam pemberian cairan, lebih aman
digunakan karena pada infus ini terdapat detector yang berfungsi bila
terjadi suatu kesalahan dalam proses pemberian cairan. Sedangkan
kerugian infus ini adalah harga yang relative mahal sehingga tidak dapat
digunakan dalam setiap rumah sakit dan instansi kesehatan.

Gambar 2.4 Infusion Pump TE-112

Ada dua kelas dasar pompa. Pompa volume besar dapat memompa solusi
11
nutrisi cukup besar untuk memberi makan pasien. Pompa kecil-volume infus
hormon , seperti insulin , atau obat-obatan lain seperti opiat.

2.3.1 Drip chamber


Drip chamber adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk
menampung cairan infus sebelum masuk kedalam tubuh pasien. Pesawat infusion
pump dilengkapi dengan fasilitas alarm yang akan aktif apabila terjadi kesalahan
atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Alarm ini akan memberikan tanda yang
dapat dilihat pada display board dan menunjukan kesalahan apa yang terjadi serta
peringatan yang berbunyi berupa buzzer.7

7 http:www.academia.edu/resource/work/29658342 ;Debi Sri Astuti

12
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PERENCANAAN PERBAIKAN
ALAT

3.1 Spesifikasi Alat


Pada bab ini penulisan akan membahas mengenai perbaikan alat infus pump
merk TERUMO type: TE-112 yang mengalami error pada drop rate,yaitu
melompat ke angka 5 sewaktu alat dinyalakan dimana nilai normal dilayar
monitor adalah 0 saat dinyalakan.Pada modul ini penulis memperbaiki alat yang
error supaya dapat kembali normal dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
spesifikasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Infus pump

 Nama alat : TERUFUSION Infusion Pump


 Tipe : TE-112
 SN : 1208000326
 Tipe Pompa : Peristaltic Finger Type
 Akurasi : ± 10%
 Akurasi Tetesan : ± 2%
 Display Range of Total : 0 ~ 9999 mL (1 mL step) Volume
Delivered

13
 Setting Range of Delivery : 0 ~ 9999 mL (1 mL step) or [---]
Limit

 Delivery Rate in Purge : 300mL/hour more

 Alarm Function :

- Voltage drop
- Air in Line
- Occlusion [deteksi tekanan 39.2 ~ 117.6Kpa (0.4 ~ 1.2
Kgf/cm2)]
- Deteksi pintu terbuka
- Delivery Rate error
- Free flow detection with drop sensor
- Empty detection
- Battery fault
- Delivery probe error
- Delivery probe not connected
 Operational conditions :

- Temperature : 10 ~ 40°C

- Kelembaban : 30 ~ 85 %

 Storage Conditions :

- Temperature : -20~ 45°C

- Kelembaban : 10 ~ 95 %

 Power source : Tegangan PLN: 100V~240V 50/60Hz

Int. Battery : 2hours at 25mL/h

 Daya :16VA or less

 Electric shock protection : Class 1 type CF

 External dimensions : 130(W) X 180(H) X 136(D)mm

 Weight : approx 2.3Kg

 Aksesoris (Include) :

14
- AC Power cable 1

- Time delay fuse 2

- Drop sensor 1

 Optional accesories : Alarm terminal cord8

3.2 Blok Diagram

Pasien Selang Tube tetesan Labu Infus

aliran

Sensor
Motor
Power mikrocontroler gelembung
Penggerak Sensor aliran
Supply
Peristaltik
Sensor tetesan
Display
Sensor Tombol - tombol
lock
Alarm Indikator
Gambar 3.2 Diagram Blok Infusion Pump

3.2.1 Cara Kerja Alat


Pertama sumber listrik mencatudaya power supply, dan power supply
mendistribusikan listrik kesemua komponen sesuai kebutuhan. Pertama ketika
selang sudah dimasukan ke dalam door, dan aliran belum di setting, maka selang
tidak akan mengalirkan cairan. Karna belum ada gerakan peristaltik dari motor
penggerak peristaltik.
Saat alat sudah di setting maka alat motor penggerak akan membuat
pergerakan peristaltik yang menyebabkan mengalirnya cairan dari labu infus ke
pasien melalui selang. Sensor gelembung mendeteksi gelembung pada selang, dan

8
http:www.academia.edu/ ource/work/296583

15
sensor gelembung akan memberi sinyal ke mikrocontroler untuk menyalakan
indikator gelembung dan menyalakan buzer.9
Saat ada sumbatan pada selang maka sensor aliran akan memberikan sinyal
ke mikrocontroler, dan mikrocontroler mengirimkan sinyal ke indikator occlustion
dan menyalakan buzzer. Saat cairan infuse pada labu habis dan tidak menetes lagi
pada tubing, maka sensor tetesan akan mengirimkan sinyal ke mikrocontroler dan
mikrocontroler menyalakan indikator cairan habis, menyalakan buzer dan
menghentikan gerakan peristaltik.

9
http:www.academia.edu/resource/work/296583

16
3.2.1.1 Bagian-bagian Infuse Pump

A. Bagian Depan

Gambar 3.3 Bagian Depan Infuse Pump

Indikator pada pesawat Infusion pump merk Terumo terdapat:


1) Air indikator ,menyala jika ada udara di selang
2) Occlusion indikator ,menyala jika selang infuse ada hambatan

17
3) Door indikator ,menyala jika pintu tidak terkunci atau tertutup
4) Flow error indikator ,menyala jika terjadi kesalahan aliran infuse
5) Completion indikator ,menyala jika infuse pump mencapai target
yang diinginkan.
6) Drop indikator ,menampilkan jumlah tetesan cairan infuse.
7) Start /stop indikator .menampilkan status infusion pump. Hijau jika
beroperasi dan orange jika berhenti beroperasi
8) Baterai indikator
9) Charge indikator ,menyala jika infusion pump sedang di charge
10) Empty indikator ,menyala jika tidak ada tetesan pada chamber
Display pada pesawat terumo terdapat display digital yang menampilkan,
Volume delivered display,menampilkan volume delivery, dan Menampilkan
delivery rate (mL/h) dan delivery limit.

Pada Infusion Pump merk terumo terdapat tombol tombol yang berfungsi :

1) Tombol untuk menaikan dan menurunkan kecepatan aliran cairan


infuse.
2) Tombol start/stop dan silence
3) Start /stop indicator. Menampilkan status infusion pump. Hijau jika
beroperasi dan orange jika berhenti beroperasi
4) Purge switch, mempercepat aliran untuk menghilangkan udara pada
selang infus
5) Power switch untuk menghidupkan infuse pump
6) Infusion set switch, mengatur jumlah tetesan cairan infuse
7) ∑mL clear switch, tekan tombol kurang lebih 0.5 detik untuk
menghapus pembacaan volume delivery
8) Select switch ,untuk memilih delivery rate mode dan delivery limit
mode dsw

18
B. Bagian Dalam Pintu

Gambar 3.4 bagian dalam Infuse Pump


Pada Bagian Dalam pintu terdapat:
1) Airline indicator. Mendeteksi udara jika ada di selang infuse
2) Peristaltik fingers, menekan selang untuk menurunkan cairan infuse
3) Oclusion detector, mendeteksi jika ada hambatan pada selang
4) Tubing clamp, tetep menjepit selang ketika pintu terbuka
5) Release lever, untuk melepaskan tubing clam

19
C. Bagian Belakang

Gambar 3.5 Bagian belakang Infuse Pump


Keterangan Gambar :
1) Drip sensor konektor untuk konektor aksesoris sensor tetesan.
2) Nurse call connector, untuk menghubungkan ke nurse call
3) Ac inlet, power supply konektor berfungsi konektor kabel power

20
D. Bagian Bawah

Gambar 3.6 bagian bawah Infuse Pump

3.3 Flowchart

Pump Installation

Power ON

IV Set Installation

Parameter Setting

Purge Bubbles

Venous Puncture

Start Infusion

21
Gambar 3.7
3.4 Wiring Diagram

Gambar 3.8 Wiring diagram

22
3.5 Analisa Kerusakan
Infus pump mengalami error pada drop rate muncul nilai 5 ml/h ketika alat
dinyalakan (power ON) yang seharusnya muncul nilai 0 ml/h pada saat
dinyalakan.Dalam permasalahan ini dilakukan pengecekan pada bagian soket
power belakang, pengecekan bagian dalam pintu depan infuse pump dan juga
pengecekan pada tombol-tombol dengan cara menekan satu persatu tombol
tersebut. Setelah diperiksa ternyata ditemukan kotoran pada soket-soket pada
board dan tombol.

Gambar 3.9 Infus pump terjadi error

Berikut ini adalah kode error pada infus pump dan perbaikan yang akan
dilakukan.

3.1 Tabel Error & Perbaikan

Error 1 Display Circuit board Ganti diplay circuit board


CPU ROM/RAM
error

Error 2 Control Circuit board Ganti control circuit board


CPU ROM/RAM
error

Error 3 Motor rotation error Pengecekan control circuit board CPU,arus


listrik dan Penggantian part motor.

23
Error 4 Occlusion sensor Cek conektor,cek konduksi,cek occlusion
error apakah ditekan kedalam,Ganti occlusion
sensor.

Error 5 E2PROM Ganti control circuit board

Error 6 Communication Ganti control circuit board dan display


circuit board

Error 7 Communication Ganti control circuit board dan display


circuit board

Error 8 Switch Cek kabel jika perlu ganti power supplay

Prob Drop sensor non Cek kabel,konektor,kondisi optical.


connect Ganti drop sensor

Prob Err Drop sensor Fault Ganti drop sensor

bAtt Battery Fault Ganti bateray


CeLL

3.6 Persiapan Perbaikan


Pada tahap perbaikan ini, perlu mempersiapkan terlebih dahulu alat yang
menunjang proses perbaikan.

Alat pendukung :
a. Tool kit set
b. Multimeter digital
c. Infus set
d. Tiang Infus
e. Alkohol 70 %
f. Kuas kecil
g. Cuttenbad
h. Kain lap bersih

24
i. Tespen
j. Sikat gigi baru/bekas

Gambar 3.10 Peralatan Perbaikan

25
BAB IV
PROSES PERBAIKAN

4.1 Proses Perbaikan


Dalam perbaikan ini dilakukan pengecekan dengan pembersihan soket
belakang power dan pada pintu depan infus pump serta pengecekan tombol-
tombol layar (display).Pembersihan tersebut dilakukan dengan menggunakan kuas
kecil, sikat gigi untuk menghilangkan debu dan kerak dan selanjutnya
menggunakan cotton bud yang sudah dilumuri alcohol 70%.Untuk pengecekan
tombol dilakukan dengan cara menekan tiap tombol didisplay.

Gambar 4.1 Membersihkan dalam pintu Gambar 4.2 Membersihkan soket arus listrik

26
Gambar 4.3 Membersihkan drip sensor Gambar 4.4 Menekan tombol-tombol

4.2 Uji Fungsi Alat


Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja alat dengan
mengoperasikannya.Adapun hasil uji fungsi alat adalah sebagai berikut :
4.2.1 Prosedur Pengoperasian Alat
SOP (Standard Operation Procedure)
Pada saat pertama kali menggunakan, sambungkan kabel mesin ke
sumber listrik selama 12 jam, mesin dalam posisi off.
a. Sambungkan kabel power ke mesin dan sumber listrik
b. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “self checking”,
semua tombol alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ atau
tttt
c. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus digunakan set
infus khusus pump TS*PA atau TS*PM, bila display terbaca tttt
(posisi 2),  berarti harus digunakan set infus biasa TS*A atau
TK*A.

27
d. Lakukan priming pada set infus, pastikan tidak ada udara di
sepanjang selang.
e. Posisikan roller klem di bawah pump. Buka pintu pump, geser
klem yang terletak di bawah lalu pasang set infus dan pastikan
posisi set infus dalam posisi lurus, tutup kembali pintu pump.
f. Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di
antara permukaan cairan dan drip nozzle
g. Tekan tombol INFUSION SET “15”19”20”60”, sesuai dengan set
infus yang digunakan. Alur kecepatan aliran (Delivery Rate) sesuai
yang dikehendaki lalu tekan tombol ^^ Puluhan naik ^ Satuan naik
vv Puluhan turun v Satuan turun.
Catatan:
 Untuk set infus “15”19”20 tetes/ml. Max kecepatan
adalah 300 ml/jam atau 75 tetes/mt.
 Untuk set infus ‘60’ tetes/ml Max. kecepatan adalah
100 ml/jam atau 100 tetes/mnt
 Isi nilai D.Limit (delivery Limit) dengan menekan
tombol SELECT lalu tekan tombol ^^ Puluhan naik ^
Satuan naik vv Puluhan turun v Satuan turun. Jika tidak
menginginkan nilai D. Limit, biarkan D. Limit ----
Pastikan D. Limit tidak terisi angka 0, karena pump tidak
dapat dioperasikan.
h. Buka roler klem
i. Tekan tombol START, lampu ndicator operation akan menyala,
hijau. Berarti mesin mulai beroperasi.
j. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien,
tekan tombol STOP, lalu tekan tombol ml CLEAR selama 2
detik.
k. Lampu “COMPLETION” akan menyala bila volume cairan yang
masuk sudah mencapai D. Limit yang diinginkan, lampu ndicator 
akan berwarna merah. Pada situasi ini, mesin masih berjalan

28
dengan kecepatan minimal (1 ml/jam), untuk menjaga kepatenan
IV kateter di dalam vena.
l. Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol STOP,
buka pintu pump, lepaskan set infus dari mesin, dan matikan
mesin dengan menekan tombol POWER.

4.2.2 Pemantauan Fungsi Alat

Tabel 4.1, Pengecekan Tombol Infuse Pump


NO TOMBOL FUNGSI KETERANGAN

1 Power Menyalakan atau Berfungsi


mematikan alat
2 Value selector switch Menaikkan dan Berfungsi
menurunkan kecepatan
aliran infuse

3 Purge Mempercepat aliran untuk Berfungsi


menghilangkan udara pada
selang infus

4 Drip sensor Untuk mengetahui jumlah Berfungsi


tetesan infus
5 Alarm Sebagai tanda jika terjadi Berfungsi
masalah pada alat infus
pump
6 Infusion set Mengatur pilihan selang Berfungsi
infus

29
4.2.3 Metode Pendataan

Gambar 4.5 Pengukuran Tegangan

Keterangan :
Tegangan pada alat infus pump saat On adalah 221 V.

4.3 Lembar Pemeliharaan

Tabel 4.2 Jadwal Pemeliharaan

No Pemeliharaan Selang
waktu

1 Pembersihan chasing 1 bulan

2 Pemeriksaan kinerja alat 1 bulan

3 Penggantian sensor 1 tahun

4 Uji kinerja 1 bulan

5 Kalibrasi 1 tahun

30
31
4.4 Lembar Trouble Shooting dan Perbaikan

Tabel 4.3 Trouble shooting dan perbaikan


No Permasalahan Analisa Kerusakan Perbaikan
1 Occlusion alarm Adanya hambatan Lepas selang infus
pada selang infus dan perbaiki selang
dari hambatan
2 Infus tidak dapat Adanya kerusakan Cek motor
menetes pada peristaltic penggerak jika perlu
diganti
3 Alat tidak nyala Kabel Pengecekan arus
power,listrik,fuse listrik,ganti fuse
putus
4 Empy nyala dan bunyi Kabel/sensor putus Periksa konektor dan
kabel drop sensor.
Periksa kondisi
optical
5 Terjadi error yang Analisa pada baterai Isi ulang daya
ditampilkan display”batt internal rendah/habis. baterai selama 12
Err” dan alarm nyala jam dengan
terus kemudian unit menghubungkan unit
mati ke AC power supply
Hentikan operasi
Baterai internal unit, ganti baterai
memburuk/rusak baru

32
4.5 Lembar Kode Error

Tabel 4.4 Tabel Error

4.6 Prosedur Kalibrasi


Tujuan :
Mengkalibrasi Infusion Pump dengan membandingkan pengaturan besaran
aliran (ml/h) pada Infusion Pump dengan besaran aliran (ml/h) yang ditunjukkan
pada Infusion Analyzer. Pada laporan ini, kami melakukan preventive
maintenance untuk mengecek keakurasian alat.

4.6.1 Ruang Lingkup


Metode kalibrasi ini digunakan untuk mengkalibrasi Infusion Pump yang
memiliki rentang ukur :

a. Rentang ukur s.d 500 ml/h.


b. Ketelitian s.d 1 ml/h.

33
4.6.2 Peralatan yang digunakan

Tabel 4.5 Hasil Ukur Alat Kalibrasi


No Nama Alat Ukur Rentang Ukur Ketelitian

1 Infusion Device Analyzer  Flowrate : 1000 ml/h 0.01 ml/h

0.689 kPa

 Occlusion : 310,3 kPa

2 Thermohygrometer  Suhu : 0oC – 50oC 0.1oC

0.1% RH

 RH : 0% - 100% RH

3 Electrical Safety Analyzer  0.00 μA - 8000 Μa 1 %


3 %

 0.00 Ω – 2999 Ω

4.6.3 Kondisi Lingkungan


a. Suhu ruang : 23 ºC ± 1 ºC
b. Kelembaban nisbi : 55 % RH ± 10 % RH

Jenis : Infusion Pump


Merk : Terumo

Type : TE-112

Nomor Seri : 1208000326

Alat kalibrasi : Infusion Device Analyzer (IDA)

34
Gambar 4.6 IDA 4 PLUS
Merk : Fluke Biomedical

Type : IDA 4 Plus

Nomor Seri : 14385

Instruktur : Ibu Emilia

Lokasi : Ruang IPSRS

4.6.4 Langkah kerja:


a. Persiapkan Infusion Pump dan IDA (Infusion Device
Analyzer)

b. Pasang kabel power pada Infusion Pump dan IDA (Infusion


Device Analyzer)

c. Pasang selang out di belakang IDA (Infusion Device Analyzer)

d. Sambungkan selang I.V Set ke Plabottle

e. Isi selang I.V Set dengan cairan sampai ke ujung selang yang
terhubung dengan salah satu channel IDA (Infusion Device
Analyzer) (CH 1/2/3/4) di bagian depan

f. Pasang Selang I.V Set pada Infusion Pump

g. Hubungkan kabel power Infusion Pump dan IDA (Infusion


Device Analyzer) ke sumber tegangan dan ON-kan

35
h. Tekan tombol power pada Infusion Pump dan IDA (Infusion
Device Analyzer) untuk menyalakan peralatan

i. Atur nilai settingan flow pada Infusion Pump, yaitu 10, 50,
100, 250, 300 mL/H

j. Pilih Set Up pada IDA (Infusion Device Analyzer) lalu tekan


Enter, pilih mode Flow pada IDA (Infusion Device Analyzer)

k. Jika sudah muncul pilihan Start di tampilan status all chanels


pada IDA (Infusion Device Analyzer), maka pilih Start lalu
pilih Autostart.

l. Pilih status untuk kembali ke tampilan status all channels.

m. Lakukan pengukuran pada setiap settingan sebanyak 6 kali


pengukuran dan pengukuran dilakukan ketika nilai flow sudah
konstan (grafik datar)

n. Catat hasil pengukuran pada lembar kerja kalibrasi

o. Kemudian lakukan pengukuran pemampatan (occlusion)


dengan memilih Set Up, kemudian tekan enter, pilih mode
occlusion pada IDA (Infusion Device Analyzer) dengan
settingan flow tertinggi pada Infusion Pump (500mL/H)

p. Catat hasil pengukuran pada lembar kerja kalibrasi

q. Setelah selesai matikan peralatan dengan menekan tombol


power pada Infusion Pump dan IDA (Infusion Device
Analyzer)

r. Lepaskan kabel power Infusion Pump dan IDA (Infusion


Device Analyzer) dari sumber tegangan

s. Lepaskan selang I.V Set dari Infusion Pump dan IDA (Infusion
Device Analyzer) dan simpan kembali Infusion Pump dan IDA
(Infusion Device Analyzer)

36
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perbaikan alat infus pump Terumo TE-
112, maka dapat meyimpulkan sebagai berikut :
a. Alat dapat dihidupkan dan dioperasikan sebagaimana fungsinya
b. Uji fungsi tombol telah dilakukan dan sesuai dengan fungsi masing-
masing tombol
c. Buzzer alarm dan indicator berfungsi
d. Alat tidak perlu kalibrasi karena hanya dipakai untuk latihan atau training

5.2 Saran
Alat ini hanya untuk training atau latihan cara menggunakan serta
mempelajari arti dari tombol-tombol yang ada dimonitor infuse pump Terumo
TE-112.
Untuk penggunaan operasional RS alat infuse pump setelah diperbaiki harus
dilakukan kalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan ke pasien.

37
DAFTAR PUSTAKA

Dorling Kindersley,Tubuh Manusia,Balai Pustaka,Jakarta 2000,hlm 30.

Evelyn C.Pearce,Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis,Gramedia,Jakarta,hlm


145.

Fictor Ferdinan P.Dkk,Praktis Belajar Biologi,Visindo Media


Persadan,Jakarta,hlm 90.

http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/

http://dokumen.tips/

http://id.scribd.com/

http://pdfcoffee.com/

http://www.coursehero.com/

http://www.gloryamedica.com/

https://maherwijay.wordpress.com/

https://www.slideshare.net/

R.Intensive Care Unit By.Budi Martoni

Rikky Firmansyah Dkk,Mudah dan Aktif Belajar Biologi,Stia Purna Inves,


Bandung,hlm 67.

www.academia.edu/29658342.Debby Sri Astuti

38
LAMPIRAN

39
40
41

Anda mungkin juga menyukai