PEMBAHASAN
A. PERALATAN DIAGNOSTIK
26
B. PERALATAN TERAPI
29
Gambar Blok Diagram Elektrostimulator
30
1. Pilih program yang diinginkan dengan menekan tombol E +/-
2. Program yang telah kita pilih akan ditampilkan pada display
3. Tekan tombol start O untuk memulai terapi
4. Lampu indikator menunjukkan channel yang aktif untuk program yang
dipilih
5. lampu indikator lainnya akan menyala jika elektroda sudah terpasang
6. Lampu indikator intensitas berfungsi sebagai indikator intensitas
7. Untuk mengubah intensitas menggunakan tombol + untuk menambah
dan - untuk mengurangi
8. Jika ingin menginterupsi terapi tekan tombol start O, dan kemudian display
akan menunjukkan waktu sisa terapi.
1) Pemeliharaan Harian
Cek dan bersihkan seluruh body alat
Bersihkan elektroda, pastikan elektroda dalam keadaan bersih sebelum
pemakaian
Merapikan alat setelah pemakaian
2) Pemeliharaan Bulanan
Cek sistem catu daya
Cek kabel power
Cek fungsi selektor, tombol dan switch
Cek dan periksa lampu indikator
3) Pemeliharaan Tahunan
Lakukan kalibrasi dan uji kinerja alat
Lakukan pengukuran arus bocor dan grounding.
31
Gambar 19. Defibrillator
3.1. Data Alat
Nama Alat : Defibrillator
Merk : INSTRAMED
Type : Cardio Max
Serial Number : 1W07E04856
Tegangan : 220V
Frekuensi : 50Hz
Berat : 6.5 kg
Daya : 400W
32
lemas akan timbul aktifitas kembali. Besar kecilnya setting energi joule juga
tergantung besar kecilnya setting energi yaitu (0-400 joule).
Disamping besar kecilnya setting energi dalam joule juga tergantung pada
kondisi pasien, maksudnya semakin gemuk seseorang pasien maka semakin besar
energi yang diperlukan.
Peletakkan paddle
Posisi paddle apex diletakkan pada apeks jantung dan paddle sternum
diletakkan pada garis sternal kanan di bawah klavikula.
33
Gambar 22. Blok Diagram Defibrillator
34
Gambar 24. Gelombang Biphasic Defibrilator
35
2. Setelah selesai digunakan, isi kembali baterai pada pesawat agar
baterai pesawat tidak rusak.
3. Setelah digunakan, pastikan paddle dalam keadaan bersih dari
bekas gel yang telah digunakan.
Pemeliharaan Bulanan
1. Cek kondisi permukaan pesawat.
2. Cek fungsi paddle.
3. Cek fungsi selektor dan tombol.
4. Lakukan pengukuran arus bocor.
Pemeliharaan Tahunan
Lakukan pengecekan baterai setiap setahun sekali, apakah masih layak
atau tidak.
36
D. PERALATAN BEDAH DAN ANASTESI
Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Suction pump banyak digunakan
pada kegiatan operasi di ruang bedah, yaitu untuk menghisap darah yang keluar dari
pasien, sedangkan diruang perawatan untuk menghisap lendir dalam mulut dan
tenggorokan. Untuk pengaturan penghsapan tergantug dari pengaplikasiannya
sebagai berikut:
1. Thoracic suction ( penghisapan berhubungan dengan dada ) 0-45 mmHg
2. Low volume gastric suction ( penghisapan berhubungan dengan lambung ) 0-
150 mmHg
3. Surgical tracheal ( penghisapan berhubungan dengan tracheal) dan uterine
suction ( penghisapan berhubungan dengan kandungan) 0>300 mmHg
4. Daya hisap maksimum system sentral >400 mmHg
37
1. Vacuum regulator
2. Suction controller
3. Slym zuiger
4. Alat hisap
Suction pump merupakan alat elektromedik yang terdiri dari sebuah motor
penggerak dan tabung vakum sebagai tempat medium yang dihisap nantinya, dua
buah lubang pada tutup tabung ini masing-masing memiliki fungsi sebagai hisap dan
buang, selang hisap di hubungkan langsung ke pasien yang buang dihubungkan
dengan system hisap dari motor, system penghisap ini ada dua macam yaitu
menggunakan Centrifugal Rotary dan membran. Tabung berisi udara normal yang
dihisap oleh motor akan mengakbakan ke vakuman tabung sehingga udara akan
masuk melalui selang selain yang dihubungkan ke pasien dari sini akan terjadi
penghisapan cairan yang menutupi lubang selang. Untuk motornya biasanya hanya
bekerja pada satu tegangan, yaitu tegangan 110 V - 220 V dan frekuensi 50/60 Hz,
maka ketika pemilihan motor dilakukan itu harus sesuai dengan besarnya tegangan
yang ada yang didalam rangkaiannya dapat kita temukan sebuah capasitor yang
memiliki fungsi sebagai starting capasitor.
Centrifugal Rotary yaitu penghisap terdiri dari: beberapa kipas (pisau) yang
berada dalam rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang
berputar pada elektromotor). Pada rumah penghisap bagiaan luar terdapat dua katup
(lubang hisap dan lubang tiup) serta lubang pembuangan oli. Oli merupakan pelumas
dan pendingin pada bagian kipas.
membran terdiri dari: Stang kedudukan, karet membran kedudukan katup,
katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang mempunyai katup/lubang
hisap dan lubang tekan.
38
Gambar 3.2 blok diagram suction pump
Dari jala-jala PLN tegangan AC 220V akan masuk ke koil motor yang
dihubungkan dengan dua saklar, yaitu foot switch dan manual switch dengan tujuan
untuk mempermudah operator dalam pengoperasian alat. Setelah motor bekerja daya
hisapnya dapat dikontrol dengan menggunakan regulator, ini biasanya diatur saat
suction kita pakai untuk kondisi hisapan yang berbedaa-beda, ketika cairan terlalu
kental maka regulator kita atur dengan kemampuan hisap yang lebih besar sedang
untuk kondisi cairan yang lebih encer maka sebaliknya , Kekuatan hisapnya dapat
dilihat dari manometer. Pada saat motor bekerja , tabung 2 divakumkan terlebih
dahulu, tetapi sebelum tabug dua vakum, tabung satu yang juga terhubung dengan
tabung dua vakum terlebih dahulu. Kevakuman tabung satu inilah yang kemudian
menimbulkan daya hisap pada selang. Cairan yang dihisap dari pasien saat
memenuhi tabung satu, maka pembuangannya caiarn pasien akan dilanjutkan ke
tabung dua. fungsi dari tabung vacum sendiri adalah untuk memberikan kevakuman
udara pada saat digunakan. Pada alat yang dapat berfungsi hanya dengan satu buah
botol, tetapi akan lebih baik jika menggunakan dua botol, pada botol akan dilengkapi
dengan tutup botol dan disana terdapat dua lubang. Selain itu asesoris lain yang
39
digunakan adalah suction / slang untuk vacum yang besarnya disesuaikan dengan
lubang proft daan panjangnya disesuaaikan antara jarak penghisap daan botol.
1. Persiapan :
a. perhatikan dan isi suction dengan larutan air salvon sampai batas ¼
volume maksimal
b. sambung slan suction yang ada dimesin denan botol suction dan
pastikanbahwa sambungan tersebut tidak ada kebocoran
c. siapkan kabel rel apabila stopkontak jauh dari tempat tidur pasien
2. sambungkan kabel power ke stopkontak dan hidupkan tombol power
ON/OFF atau tekan foot switch jika digunakan karena foot switch
fungsinya seperti tombol power ON/OFF
3. atur berapa daya hisap yang dibutuhkan
4. lakukan penyedotan sesuai prosedur, selama proses penyedotan juga
perhatikan volume cairan dalam botol suction
5. setelah proses penyedotan selesai matikan suction dan lepas kabel power
dari stopkontak
6. Pengemasan / penyimpanan :
a. Gulung kaber power dengan rapid an letakkan suction ditempat yang
aman, mudah terjangkau pada saat akan digunakan kembali
b. Lepaskan dan bersihkan botol serta selang suction setelah digunakan
c. Isi kembali boto dengan larutan solvon sebatas ¼ volume maksimum
botol suction
a. Harian :
1. Setelah digunakan, gunakan lap kering untuk membersihkan bodi alat
agar tidak terjadi korosi
2. Lepaskan penekan tutup agar tidak cepat pecah pada bagian yang
terkena tekanan
3. Bersihkan botol setelah pemakaian
40
4. Gunakan sabun anti bakteri untuk membersihkan container yang
biasanya berisi cairan, itu digunakan untuk cairan disinfektan.
5. Berdasarkan ISO 10079-1 direkomendasikan untuk menggunakan
kapsul filter dalam peralatan yang mudah terkontaminasi, dan lakukan
pergantian filter setiap selesai menggunakan alat.
6. Periksalah bagian – bagian dari container. Ganti jika rusak.
7. Periksalah bagian luar tubing. Ganti jiaka rusak.
b. 3 Bulanan :
1. Cek vakum dan aliran pada bagian atas container
2. Cek dan bersihkan bagian-bagian alat
3. Cek kondisi filter, ganti bila perlu
4. Cek karet packing tabung, ganti bila perlu
5. Beli pelumas pada lager motor
6. Cek daya hisap, lakukan penyetelan bila perlu
7. Cek fungsi pelampung
8. Lakukan uji kinerja alat
c. 1 Tahunan :
1. Lakukan pemeliharaan sesuai dengan buku manual atau prosedur dari
alat
2. Cek putaran motor, ganti cool booster bila perlu
3. Cek packing pada katup penghisap, ganti bila perlu
4. Cek kebocoran arus listrik
5. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian pada alat
E. PERALATAN RADIOLOGI
41
Gambar 28. Pesawat Xray Mamografi
42
untuk menghasilkan gambar. Radiografer kemudian menganalisa gambar untuk
menemukan adanya pertumbuhan yang abnormal. Walaupun teknologi mammografi
telah banyak mengalami kemajuan dan inovasi, ada komunitas medis yang
meragukan penggunaan mammografi karena tingkat kesalahan yang masih tinggi dan
karena radiasi yang digunakan dapat menimbulkan bahaya.
Pemeriksaan mammografi memerlukan seperangkat pesawat sinar-X yang
mempunyai komponen khusus. Hal ini dikarenakan organ yang diperiksa mempunyai
struktur yang khusus berupa soft tissue atau jaringan lunak.
43
2) Ukuran focal spot
Ukuran focal spot dari pesawat mammografi antara 0,1 sampai 0,6
mm. Ukuran focal spot kecil diperlukan untuk mendapatkan
ketajaman yang baik dari organ. Pesawat mammografi biasanya dibuat
sistem anoda putar dan bahan dari tungsten atau molybdenum untuk
memungkinkan penggunaan fokus kecil pada pembebanan arus
tabung.
3) Pembatas sinar
Pembatas sinar pada pesawat mammografi berupa conus yang
dapat diganti-ganti sesuai dengan besarnya ukuran payudara.
4) Filter
Filter pada pesawat mammografi dimaksudkan untuk mendapatkan
kualitas berkas yang sesuai dengan keperluan, sehingga sinar-X yang
mempunyai panjang gelombang tinggi akan diserap oleh filter. Filter
yang digunakan adalah molybdenum dengan ketebalan 0,03 sampai
0,5 mm Al.
5) Alat kompresi
Alat kompresi pada pesawat mammografi berfungsi untuk
menghilangkan kerutan–kerutan pada kulit, menahan bagian payudara
agar tidak bergerak dan mendapatkan penampang payudara yang lebih
luas. Alat ini dibuat dari bahan yang intensitasnya homogen sehingga
tidak memberikan bayangan
Main yang menganggu gambaran.
Kompress
PLN
Switch or
6) Grid
Grid berfungsi untuk mengurangi sinar hambur diantara obyek dan
Sensor
Tekanan biasanya menggunakan grid dengan ratio
film. Pesawat mammografi
3,5 : 1. Grid yang digunakan yaitu grid yang bergerak dan
pergerakannya sudah diatur oleh pesawat.
7) Film KVP Selector
Pengatura
Film yang digunakan dalam Mayor
mammografi dan
biasanya non screen
Autotraf
n MA Minor
dengan emulsi tunggalo tanpa lembaran penguat, diletakkan dalam
Rangkaia
suatu amplop. Film ini berukuran 15 x 20 cm.Kontakto
n r dan
3.4 BlokPemanas
Diagram Xray Mammografi timer
a
Filamen
HTT
Trafo
Filamen 44
X- ray Rectifier
Tube
Gambar 30. Blok diagram X ray mammografi
45
Harian
1. Nyalakan / persiapkan alat sebelum alat digunakan
2. Cek fungsi dan display pada alat
3. Selalu bersihkan dan sterilkan tempat peletakkan objek dan bagian
yang digunakan untuk menjepit / compressor setiap selesai dan
sebelum digunakan
4. Matikan pesawat sesuai dengan prosedur
Pemeliharaan 6 bulan
1. Pemeriksaan sistem keamanan pada peralatan untuk menghindari dari
bahaya bahaya, mekanik, listrik dan radiasi.
2. Pemeriksaan kondisi alat secara berkala untuk menjaga pesawat dari
kebersihan dan pelumasan serta pengukuran-pengukuran agar output
pesawat selalu stabil
3. Melakukan perbaikan dengan cepat dan tepat bila terjadi
kerusakan dengan penggantian spare part yang asli bila
diperlukan
4. Pastikan bahwa kolimator berfungsi dengan baik
Pemeliharaan Tahunan
1. Bagian bagian yang bergerak perlu diberi pelumas seperti roda
gigi serta roda penggerak lainnya. Bahan pelumas harus sesuai
dengan rekomendasi dari pabrik.
2. Periksa besar radiasi hambur dan kemampuan pelindung PB
3. Output dari pesawat harus dikalibrasi, agar bila ada
penyimpangan dapat dikoreksi segera.
46
F. PERALATAN LABORATORIUM KLINIK
NamaAlat : Incubator
Merk : Memmert
Type :
No. Seri :
47
3.2. BLOK DIAGRAM
Display
Setting Driver
Waktu Heater Heater
Mikrokontr
oller Driver
Blower
Setting Blower
Suhu
Driver
Gambar 18. Blok Diagram Incubator Buzzer
Start Buzzer
Program
Program masuk ke IC mikrokontroller, mikrokontroller mengatur semua
rangkaian.Pemilihan dilakukan untuk memilih setting waktu dan setting suhu sesuai
kebutuhan. Saat tombolstartditekan maka timer, heater dan blower akan aktif, heater
digunakan untuk proses inkubasi sedangkan blower untuk meratakan suhu inkubasi
pada alat. Sensor suhu akanmendeteksi suhu yang ada didalam alat. Proses incubasi
akan bekerja selama waktu yang ditentukan. Ketika waktu habis, maka buzzer akan
berbunyi dan menandakan bahwa proses inkubasi telah selesai dan sampel siap
diambil.
3.4. PENGOPERASIAN
1. Pengaturan Pengaman Suhu
Pengaturan untuk pengaman suhu.Putar pengatur untuk melakukan
penyesuaian hingga menunjuk pada suhu aman.Umumnya suhu yang
diatur 10oCyang lebih tinggi dibanding pengaturan suhu dalam bilik
inkubator.
2. Pengaturan, memulai dan menghentikan penunjuk kendali
Menyalakan tombol komponen dan power. Dalam 5 detik akan muncul
“cP” dan indikator suhu.
Pengaturan suhu dapat dilakukan baik ketika dioperasikan atau tidak.
Untuk mengatur penunjuk kendali tekan tombol “run/stop”. LED suhu
akan berkelip. LED pemanas menyala jika telah aktif.
48
Menghentikan pengaturan penunjuk kendali dengan menekan tombol
“run/stop”. Kelipan LED suhu berubah menjadi bercahaya.
Pastikan penunjuk kendali telah mati sebelum mematikan tombol power.
Jika tidak, alarm peringatan akan berbunyi.
Jika tidak digunakan dalam waktu yang alam, matikan tombol power dan
komponen serta cabut steker dari terminal AC.
3. Pengaturan, memulai dan menghentikan modus pengatur waktu.
Mengatur suhu dari penunjuk kendali sebelum mengatur nilai dari
pengatur waktu.
Mengatur waktu pada pengatur waktu untuk semua modus operasi.
Pengaturan dapat dilakukan baik dibawah pengendalian maupun
penghentian.
Untuk memulai secara pengoperasian otomatis tekan “set” dan
pengendalian siap dimulai
Jika waktu telah terhitung habis, maka pengoperasian yang telah diatur
otomatis akan berhenti.
Hentikan modus operasinya terlebih dahulu, Kemudian tekan tombol
power untuk mematikan inkubator.
Jika tidak digunakan lagi dalam waktu lama, tekan tombol power, lalu
cabut steker dari terminal AC.
49
Mengindikasikan suatu situasi yang sangat beresiko akibat kekeliruan kerja
yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius
Warning (Peringatan)
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan
kerja yang dapat berakibat kematian atau kecelakaan yang serius.
Caution ( Perhatian)
Mengindikasikan suatu situasi yang berpotensi beresiko akibat kekeliruan
kerja yang bisa berakibat kecelakaan atau luka fisik.
2. Warning Label ( Label Peringatan )
Suatu label peringatan terdapat pada alat untuk menunjuk suatu ketentuan
yang penting. Ketentuan yang terlampir dinyatakan sebagai di bawah
pada label.Menjaga agar alat awet dan kinerjanyapun dapat baik dalam
waktu yang cukup lama tentunya dibutuhkan suatu perawatan yang
berkala dan rutin dilakukan.Ini mencegah timbulnya kerusakan dan
berperan dalam meminimalisir kecelakaan kerja.
3.5. PEMELIHARAAN
1. Harian
Bersihkan incubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan
secara keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan.
Ingat selalu cek kondisi incubator sebelum dilakukan pemakaian
untuk mengantisipasi adanya kerusakan terhadap komponen
listrik yang tidak bekerja.
2. Bulanan
Lakukananlah pengecekan terhadap seluruh bagian komponen
alat.
Cek sistem catu daya
Cek fungsi timer / pewaktu
3. Tahunan
Output dari pesawat harus dikalibrasi, agar bila ada
penyimpangan dapat dikoreksi segera. Kalibrasi tahunan
dilakukan oleh badan yang berwenang seperti BPFK (Balai
Pengaman Fasilitas Kesehatan).
50
51