PULSE OXIMETRY

oksigen saturasi adalah Hemoglobin merupakan

persentase dari hemoglobin yg molekul protein didalam
mengikat oksigen dibandingkan darah yang dapat
dengan jumlah total hemoglobin mengikat oksigen
yang ada di dalam tubuh

Pulse Oximetry merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur persentase Hemoglobin (Hb) yang saturasi
dengan oksigen pada darah dengan metode non-invasive.
Hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk persentase
(%).
 Pulse Oxymetry umumnya dipasang pada pasien :

1. Selama atau setelah operasi atau prosedur yang membutuhkan obat

sedatif / penenang.
2. Untuk melihat efektivitas obat-obatan untuk paru-paru
3. Untuk melihat apakah ventilator dibutuhkan sebagai alat bantu nafas
4. Untuk melihat seseorang apakah mempunyai waktu henti nafas saat
tidur (sleep apneu)
5. Masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen
dalam darah, seperti : Serangan Jantung, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik, Anemia, Kanker Paru, Asma, Pneumonia, Pasien dengan
penurunan kesadaran.
 Pulse Oxymetri sangat berguna dalam
deteksi dini karena kandungan oksigen
dalam tubuh apabila dibiarkan, walaupun
hanya 3 menit saja, dapat menyebabkan
kerusakan otak dan gagal jantung

CH didiagnosis meninggal dunia

dikarenakan mengalami hipoksia
Indikator Hasil Pengukuran Pulse Oxymetry
 Dimana Alat ini ditempatkan?

Alat ini wajib ditempatkan dimana hipoksemia

dapat terjadi :
1. Ruang Operasi
2. ICU
3. PACU (Postanesthesia Care Unit)
4. IGD
5. Ambulans
6. Ruang Endoskopi
7. Ruang Persalinan
8. Bangsal

Panjang Gelombang
- Led Merah : 550 nm / 660 nm
- Inframerah : 950 nm / 940 nm
PRINSIP KERJA
Berdasarkan hukum Beer-Lambert bahwa
“frekuensi cahaya yg berbeda diserap
dalam volume yang berbeda pula”. Hal ini
diterapkan pada alat pulse oxymetri dimana
cahaya infra red diserap oleh darah kaya
oksigen, sedangkan cahaya merah diserap
oleh darah yang kurang akan oksigen.
Kedua cahaya akan dipantulkan kembali
atau ditransmisikan ke sebuah detektor.
Penghitungan penyerapan dua cahaya
dengan gelombang berbeda inilah yang
akan menentukan saturasi oksigen atau
kandungan oksigen dalam darah.
Jenis Pulse Oxymetry

1. TRANSMITTANCE => Biasa di

gunakan di Jari dan ujung
telinga.

2. RELEKTANCE => Digunakan

pada area yang lebih tebal
yakni di dahi dan dada.
 PENGOPERASIAN
1) Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan.
2) Pastikan bahwa alat mendapat supply dari baterai.
3) Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
4) Pasang probe pada pasien.
5) Lakukan pengukuran.
6) Catat hasil pengukuran jika diperlukan.
7) Lepaskan probe dari pasien.
8) Tidak perlu mematikan alat, karena alat akan mati dengan
sendirinya.
9) Rapikan alat setelah pemakaian.
10)Kembalikan alat ke tempat penyimpanan yang semula.
 MAINTENANCE

1) Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2) Bersihkan bagian panel display menggunakan
kapas.
3) Cek fungsi tombol pada pulse oximetry
4) Cek probe dan konektor, perbaiki apabila diperlukan
5) Cek keadaan baterai, ganti apabila perlu.
6) Cek bagian indikator, perbaiki bila perlu
7) Lakukan uji kinerja alat
8) Lakukan kalibrasi pulse oximetry setiap 1 tahun
sekali
 BLOK DIAGRAM

1
 BLOK DIAGRAM

2
 BLOK DIAGRAM

3
 BLOK DIAGRAM

4
 Contoh Rangkaian
MIKROKONTROLLER
DRIVER
J1
1
U1
40
J2
VCC
OXIMETRY
8 2 PB0(XCK/T0)PA0(ADC0) 39 1 R6

1
7 PB1(T1) PA1(ADC1) 2
6
5
3
4 PB2(INT2/AIN0)
PA2(ADC2)
PB3(OC0/AIN1)
PA3(ADC3)
38
37 ADC
100k VCC VCC
PENGKONDISIAN SINYAL
PB4 5 36 2
4 PB5 mosi 6 PB4(SS) PA4(ADC4) 35
3 miso 7 PB5(MOSI) PA5(ADC5) 34
2 sck 8 PB6(MISO) PA6(ADC6) 33 VCC PENGUAT 10X
1 PB7(SCK) PA7(ADC7) Q1
VCC sensor led anoda sensor led katoda R1
3

1
reset 9 32 R2 1k R3 75k PENGUAT

3
CON8 vcc 10 RESET AREFF 31 gnd R6 PORT B.0 3 3 PORTB.2 100X
U1A

8
gnd 11 VCC AGND 30 vcc Q2 C1
J5 U1B

8
x2 12 GND AVCC 2 100k 3 C2

+
x1 13 XTAL2 J6 1 1k + 1 TP1 5

+
2

2
J7 XTAL1 29 PC7 C1 2 PNP BD 140 R4 2 + 7 TP2
14 PC7(TOSC2) 28 PC6 1 10uf PC0 3 100 OHM R5 PNP BD 140 sensor photodioda1 1uF - 6
8 15 PD0(RXD) PC6(TOSC1) 27 PC5 2 PC1 4 100 OHM LM358 1uf -
SW3
1

PB4 7 16 PD1(TXD) PC5 26 PC4 3 PC2 5 sensor photodioda R6 LM358

4
6 17 PD2(INT0) PC4 25 4 6

4
5 18 PD3(INT1) PC3 24 PC2 5 7 R7
start
4 19 PD4(OC1B) PC2 23 PC1 6 8 100k 100k
SW4
PB5 3 20 PD5(OC1A) PC1 22 PC0 7 9 C3
2 PD6(I1CP1) PC0 21 8 PC4 10 C4
1 PD7(OC2) PC5 11
ulang proses
CON8 PC6 12 R8 R9 R10 R11
at8535 13
CON8 VCC D1 PC7 68k 10k 100n 68k 1k
14 R12 1k R13 1k 100n
15 PORT B.1 Q3 Q4 PORT B.3 J3
VCC 16 TP3
VCC 4148 TP2 1
TO LCD VCC TP1 2
3
vcc

NPN BD139 NPN BD 139

vcc

TO ADC
PENGUAT
1

100X
R8 R9 SW1 J8 U2A

8
4k7 220 gnd P1 R14
on-off 1 sensor photodioda 5 VCC 3
J2
C2 Supply reset 2 sensor photodioda1 9 PORT B.0 + 1 TP3
reset 100nf sck 3 4 PORT B.1 1 2
2

C3 miso 4 PORT B.2 2 -

D2 J9 J11 8 68k + C5
x2 mosi 5 sensor led katoda 3 PORT B.3 3 J1 LM358
LED 1 1 6 7 4 1uf

4
2

2 2 to progrmer sensor led anoda 2 2 R15 100k

CON4
22pf J10 vcc signal 6 1
1
1
res et

SW2 C4 CON2
gnd

10uf C5 2 TO SENSOR R16

CON2 x1 1k
1

C6
100n
gnd

22pf
 Rangkaian Driver
DRIVER
OXIMETRY
VCC

Q1
1 sensor led anoda sensor led katoda

1
R2 1k R3
PORT B.0 3 3 PORTB.2
Q2

1k
2

2
PNP BD 140 R4
100 OHM R5 PNP BD 140
100 OHM

R12 1k R13 1k
PORT B.1 Q3 Q4 PORT B.3

NPN BD139 NPN BD 139

P1
sensor photodioda 5 J2
sensor photodioda1 9 PORT B.0
4 PORT B.1 1
8 PORT B.2 2
sensor led katoda 3 PORT B.3 3
7 4
sensor led anoda 2 CON4
6
1

TO SENSOR
 VCC
PENGKONDISIAN SINYAL
PSA R1
75k
PENGUAT 10X

PENGUAT
U1A 100X

8
C1 23Hz U1B

8
3 C2 0,234 Hz

+
+ 1 TP1 5

+
2 + 7 TP2
sensor photodioda1 1uF - 6
LM358 10uf -
sensor photodioda R6 LM358

4
R7
100k 100k
C3
C4
3,3 Hz
R8 R9 7,23Hz R10 R11
68k 10k 224nF 68k 1k
474nF
J3
LOW PASS FILTER LOW PASS FILTER TP3
TP2 1
VCC TP1 2
3
TO ADC
PENGUAT
100X
0,234 Hz U2A

8
R14
VCC 3
+ 1 TP3
2
-
68k + C5
J1 LM358
10uf

4
2 R15 100k
1

CON2
R16
1k
C6
100n 15Hz

LOW PASS FILTER

 Penguat dan Penghasil Sinyal

VCC
PENGUAT VCC
100X PENGUAT
U1B 100X
8

C2 0,234 Hz 0,234 Hz U2A

8
R14
5
+

+ 7 TP2
3
+ 1 TP3
6 2
10uf - -
68k + C5
LM358 LM358
10uf
4

4
R10 R7 R15 100k
68k 100k

R11 C4
1k 3,3 Hz R16
1k
C6
100n 15Hz
474nF
LOW PASS FILTER
LOW PASS FILTER