Anda di halaman 1dari 25

ELECTROSURGERY

(ESU)
NAMA KELOMPOK

ARDI OKTARIANA P27838121043


DYAH PURWITOSARI P27838121053
FRIZA SERVILE VIANTO P27838121060
HALIDA HASRIFAH P27838121061
NORMAN VERDY HARTANTO P27838121065
RAHMAT HARIYANTO P27838121069
RATNA IKA PUSPITASARI P27838121070
SAPTY TAURISITA FAUZIAH P27838121078
ELECTROSURGICAL UNIT

Electrosurgical unit (ESU) adalah suatu


alat medis yang memanfaatkan arus listrik
frekwensi tinggi melalui generator
(pembangkit) yang mengubah arus listrik
frekuensi rendah (50/60 Hz) menjadi arus
listrik frekunsi tinggi (300 KHz – 4 MHz)
dan tegangan melalui elektroda aktif
sebagai proses tindakan pembedahan, dan
pembekuan pada jaringan tubuh.
PENGOPERASIAN ESU
MODE
BIPOLAR
 Mode bipolar biasa digunakan
pada bedah minor untuk proses
koagulasi (pembekuan)
 Elektroda berbentuk pinset
digunakan untuk menjepit jaringan
yang tidak diinginkan, kemudian
arus listrik frekuensi tinggi
mengalir dari ujung elektroda
melewati jaringan dan kemudian
menuju ujung elektroda yang lain
PENGOPERASIAN ESU
MODE MONOPOLAR
 Pada mode monopolar digunakan
dua elektroda terpisah, yaitu
elekroda aktif dan elektroda pasif/
netral dengan permukaan yang luar
yang ditempatkan dekat dengan
lokasi yang akan dibedah

 Mode monopolar biasanya digunkan


pada bedah mayor dengan metode
pemotongan/cutting
EFEK ALIRAN ARUS PADA JARINGAN BIOLOGIS

6
ELECTROLYSIS EFFECT

Arus listrik mengakibatkan pergerakan


ion-ion didalam jaringan biologis.
Dengan arus searah, ion-ion bermuatan
positif akan bergerak ke kutub negatif
(katoda), dan ion-ion bermuatan
negatif ke kutub positif (anoda),
kemudian terjadi peningkatan
konsentrasi yang berakibat bahaya
elektrolitik pada jaringan.
FARADIC EFFECT

Sel-sel jaringan yang sensitif, seperti


sel syaraf dan sel otot akan
dirangsang (distimulasi) oleh arus
listrik, sehingga akan terjadi
kontraksi jaringan.
THERMAL EFFECT

Arus listrik yang dialirkan melalui


jaringan biologis akan menimbulkan
panas, besarnya panas yang timbul
tergantung pada tahanan spesifik dari
jaringan, besarnya arus dan lamanya
arus mengalir.
GELOMBANG KONTINU
 Bentuk gelombang kontinyu
menghasilkan pengiriman energi
yang berkesinambungan (terus-
menerus).
 Penggunaan suatu bentuk
gelombang yang kontinyu
menyebabkan terjadinya
penguapan atau pemotongan
jaringan.
 Bentuk gelombang kontinyu
menyebabkan terjadinya
pemanasan yang sangat cepat.
GELOMBANG INTTERMITEN
 Dengan menggunakan suatu
bentuk gelombang intermitten
(terpotong-potong) maka akan
dihasilkan panas lebih sedikit
dibandingkan dengan gelombang
kontinyu.

 Penggunaan bentuk gelombang


intermitten (terpotong-potong),
maka pada jaringan akan terjadi
efek pengentalan atau koagulasi.
BLENDING

 Blending merupakan modifikasi


gelombang kontinyu dan intermitten.
 Blend 1 sampai blend 3 siklus on pada
gelombang semakin berkurang, semakin
rendah siklus on maka panas yang
dihasilkan juga semakin berkurang.
 Pada Blend-1 memiliki efek pemanasan
yang tinggi dengan efek hemostasis
(Hemostasis adalah penghentian
perdarahan dari suatu pembuluh darah
yang rusak )yang rendah.
 Pada Blend 3 memiliki efek pemanasan
yang rendah dengan efek hemostasis tinggi
BLOK DIAGRAM

microprocessor
SISTEM ATAU SIRKUIT
KAJIAN KLINIS
1) Penempatan plate pasien pada electrode pasif harus seluas mungkin.
2) Harus diletakkan dan menempel pada area jaringan yang benar dan seluas mungkin sehingga konduktif terhadap aliran
lisrik.
3) Seluruh area permukaan patient harus tepat menempel pada bagian tubuh patient, pada lengan atau paha patient, yang
paling dekat dengan bagian yang akan dibedah.
4) Patient plate termasuk kabel, jack dan konektor harus selalu dalam keaadan baik dan bersih
5) Patient harus benar-benar menempel dengan baik dengan menggunakan gelang karet, untuk mencegah patient plate
bergeser
6) Selama penggunaan ESU, pasien tidak boleh berhubungan dengan benda-benda penghantar listrik, yang berhubungan
dengan bumi.
7) Pada saat mengoperasikan ESU jangan dengan tangan atau sarung tangan yang basah. Jika sarung tangan steril bolong,
aliran listrik dapat masuk dan langsung terkena kulit tangan. Pastikan seluruh operator menggunakan sarung tangan (intact
gloves)
KAJIAN PENGADAAN

Analisa Penyiapan Penyususan Peyusunan


Kebutuhan Spesifikasi Spesifikasi HPS
KAJIAN PRA INSTALASI
DAN INSTALASI

Tidak ada syarat khusus untuk Pre-instalasi unit ESU, tetapi ada 2
hal yang perlu diperhatikan pada instalasi Electrosugical Unit
antara lain :
1. Tahanan Pembumian ≤0,5Ω.
2. Arus Bocor ≤300uA.
KAJIAN
TROUBLESHOOT
KAJIAN PEMELIHARAAN
●Pemeliharaan peralatan medis dapat dibagi menjadi dua kategori
utama yaitu:

●1. Inspeksi dan pemeliharaan preventif (IPM)

IPM mencakup semua kegiatan yang dijadwalkan untuk memastikan fungsi


peralatan dan mencegah kerusakan atau kegagalan.

●2. Pemeliharaan korektif / Corrective Maintenance (CM)

Pemeliharaan korektif (CM) adalah merupakan kegiatan perbaikan


terhadap peralatan dengan tujuan mengembalikan fungsi peralatan
sesuai dengan kondisi awalnya.
19
KAJIAN PEMELIHARAAN

20
PERENCANAAN IPM ESU
● Untuk menentukan interval pemeliharaan, dilakukan perhitungan nilai EM dengan ketentuan sebagai berikut :
EM = Nilai Fungsi+Resiko+Pemeliharaan+Insiden
Nilai EM < 12 diinspeksi sesuai keperluan
Nilai EM 12-14 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap setahun sekali
Nilai EM 15-19 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap enam bulan sekali
Nilai EM ≥20 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap empat bulan sekali
● Contoh perhitungan interval maintenance alat electrosurgery unit:
Fungsi = Bedah dengan skor 9.
Resiko = Potensi cidera pasien dan operator skor 4.
Maintenance = Butuh kalibrasi tapi tidak rutin penggantian sparepart skor 4.

Insiden = Lebih dari sekali dalam 6 bulan skor 2.


Total EM = 19. Jadi ESU tersebut dijadwalkan IPM setidaknya setiap enam bulan sekali.

21
KAJIAN KALIBRASI

Pengukuran kondisi lingkungan

Pemeriksaaan kondisi fisik dan fungsi


komponen alat

Pengukuran keselamatan kerja

Kalibrasi HF leakage current Mode


Cutting
Kalibrasi HF leakage current Mode
Coagulating

Pengujian Contact Quality


Monitoring/REM

Kalibrasi Daya Keluaran (Watt)


KAJIAN PENGHAPUSAN
1. Persyaratan Teknis
Secara fisik alat kesehatan tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak
ekonomis bila diperbaiki ;
a. Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi;
b. Alat kesehatan telah melampaui batas usia teknis/kadaluarsa
c. Alat kesehatan mengalami perubahan dalam spesifikasi karena
penggunaan, seperti terkikis, arus

2. Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi Negara apabila alat kesehatan


dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan alat kesehatan lebih
besar dari manfaat yang diperoleh

3. Alat kesehatan hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan


23
Kesimpulan
● ESU merupakan penerapan dari arus listrik high-frequency (HF) berkisar 300 KHz hingga 500 KHz dan tegangan
melalui elektroda aktif sebagai proses tindakan pembedahan, pengeringan dan pemotongan pada jaringan tubuh.
Menurut standar IEC 60601-2-2 frekuensi di atas 200 kHz harus digunakan untuk menghindari stimulasi saraf dan otot
yang tidak diinginkan, yang akan dihasilkan dari penggunaan arus frekuensi rendah
● Pada cut current mode, jaringan dipotong menggunakan elektroda yang mengenai jaringan dan kapiler yang mana
goresan tersebut tersegel kembali (kering) karena jaringan menyusut. Oleh karena itu cara ini sering disebut “Bloodless
Surgery”/ Bedah tanpa darah.
● Pada Coag Current Mode, Jaringan dibekukan dengan menggunakan discharging RF dari elektroda ke jaringan,
sehingga terjadi loncatan energy yang dapat menghentikan pendarahan. Dengan prosedur yang tepat, proses
kesembuhan pasca operasi akan menjadi lebih cepat.

● Berdasarkan hasil penilaian diproleh skor EM dari ESU adalah 19 poin sehingga ESU dijadwalkan IPM setidaknya
setiap enam bulan sekali untuk menjamin mutu dari ESU itu sendiri.

24
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai