Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
EKG merupakan gambaran sinyal yang dihasilkan oleh jantung dengan meletakkan dua
belas sadapan ke beberapa bagian permukaan tubuh pasien. Sinyal EKG ini membantu para
dokter untuk mendiagnosa kelainan jantung pada pasien. Tetapi untuk mengetahui pasien
mempunyai kelainan jantung atau tidak, dibutuhkan seorang ahli untuk melakukan penganalisaan
pada sinyal EKG yang sudah ada. Sinyal EKG ini diperoleh dari aktivitas jantung yang direkam
di disket mini dalam recorder yang nantinya akan dianalisa dengan komputer. Kemudian pada
layar komputer akan tampil keluaran berupa sinyal EKG. Pola sinyal inilah yang nantinya akan
dianalisa. Sebenarnya, tanpa bantuan seorang dokter pun. Pola sinyal elektrokardiografi dapat
dianalisa yaitu dengan menggunakan suatu intelejensia buatan. Sistem intelejensia buatan yang
dapat digunakan adalah jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan merupakan suatu
representasi buatan dari otak manusia yang diimplementasikan dengan menggunakan program
komputer. Perkembangan penelitian jaringan syaraf tiruan sangat membantu manusia untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada. Metode ini sudah banyak digunakan untuk pengenalan
pola, signal processing, sampai untuk prediksi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Jaringan syaraf tiruan juga sudah dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, seperti untuk
indentifikasi donor darah, mendeteksi penyakit ginjal, dan lain-lain. Oleh karena itu, studi kasus
aplikasi jaringan syaraf tiruan di bidang kedokteran akan memberikan kemudahan di bidang
kedokteran itu sendiri. Pada Tugas Akhir ini penulis akan membuat suatu sistem dengan
menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengenali pola sinyal EKG, dengan menggunakan
data yang sudah ada.

2. Rumusan Masalah
 Dasar teori EKG
 Fungsi alat EKG
 Bagian bagian alat EKG
 Blok diagram alat EKG
 Cara pengoprasian
 Pemeliharaan (maintenance)
 Perbaikan alat (troubleshooting)
 Pengujian kinerja alat

Sejarah EKG

Alexander Muirhead menghubungkan kabel ke pergelangan tangan pasien yang sakit untuk
memperoleh rekaman detak jantung pasien selama kuliah untuk DSc-nya (dalam listrik) pada
tahun 1872 di St. Bartholomew's Hospital.[7] Aktivitas ini direkam secara langsung dan
divisualisasikan menggunakan elektrometer kapiler Lippmann oleh seorang fisiolog Britania
bernama John Burdon Sanderson.[8]

Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung dari sudut pandang listrik
adalah Augustus Waller, yang bekerja di St. Mary's Hospital di Paddington, London.[9] Mesin
elektrokardiografnya terdiri atas elektrometer kapiler Lippmann yang dipasang ke sebuah
proyektor. Jejak detak jantung diproyeksikan ke piringan foto yang dipasang ke sebuah kereta
api mainan. Hal ini memungkinkan detak jantung untuk direkam dalam waktu yang sebenarnya.
Pada tahun 1911 ia masih melihat karyanya masih jarang diterapkan secara klinis.

Gebrakan bermula saat seorang dokter Belanda kelahiran Kota Semarang, Hindia Belanda (kini
Indonesia) bernama Willem Einthoven, yang bekerja di Leiden, Belanda, menggunakan
galvanometer senar yang ditemukannya pada tahun 1901, yang lebih sensitif daripada
elektrometer kapiler yang digunakan Waller.[10]

Einthoven menuliskan huruf P, Q, R, S dan T ke sejumlah defleksi, dan menjelaskan sifat-sifat


elektrokardiografi sejumlah gangguan kardiovaskuler. Pada tahun 1924, ia dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuannya.[11]

Meski prinsip dasar masa itu masih digunakan sekarang, sudah banyak kemajuan dalam
elektrokardiografi selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, peralatannya telah berkembang dari
alat laboratorium yang susah dipakai ke sistem elektronik padat yang sering termasuk interpretasi
elektrokardiogram yang dikomputerisasikan.[12]
Dasar trori

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah
bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk
jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan
vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.

 Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung[1]


 EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot
jantung akut [2]
 EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)[3]
 EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan
dan kiri)[4]
 EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung[5]
 EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli
paru atau hipotermia)[3]

Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat
memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.[6]
Fungsi dari EKG

Fungsi dari alat EKG itu sendiri adalah untuk merekam segala aktivitas jantung, baik itu aktivitas
normal atau pun tidak normal, lalu mendeteksi ada nya penyakit jantung, gangguan
elekrolit seperti hiperkalemia atau hipokalemia dan juga dapat juga mendeteksi penyakit bukan
jantung seperti contoh nya hipotermia. semua itu dapat terdeteksi oleh alat ekg, dengan cara
menggunakan ekg ke pasien lalu mulai jalankan mesin ekg biarkan alat itu bekerja beberapa
menit lalu print hasil rekaman aktifitas jantung pasien, dan dokter spesialis jantung pun langsung
membaca grafik pada kertas tersebut dan menjelaskan ke pasien bagaimana kondisi jantung nya.

Pengoprasian EkG
Jika hanya ECG akan dilakukan saat pasien beristirahat. Juga dapat dilakukan bersamaan dengan
stres EKG.

Saat dilakukan pada keadaan istirahat, pasien akan berbaring pada kasur atau meja dengan kaki,
lengan, dan dada yang terbuka. Teknisi mungkin menghilangkan bulu dada untuk meningkatkan
adhesi dari elektroda atau bantalan. Bagian tersebut juga akan dibersihkan. Lalu, bantalan akan
diletakkan di bagian kaki dan lengan tertentu. Enam di antaranya dilekatkan pada bagian dada.

Setelah itu, mesin akan merekam aktivitas kelistrikan yang dikeluarkan oleh elektroda. Pasien
tidak diperkenankan bergerak atau bicara, saat tes berlangsung. Hanya memakan waktu beberapa
menit, setelahnya elektroda akan dilepaskan dan pasien dapat kembali melakukan aktivitas
normal kecuali dokter mengatakan sebaliknya.

Saat digabungkan dengan stres EKG, pasien biasanya diminta untuk melakukan aktivitas yang
lebih intens seperti berlari pada treadmill, di mana elektroda dipasangkan ke tubuh.

Pasien tidak perlu menjalani pola makan khusus sebelum tes, namun pasien mungkin diminta
untuk tidak meminum air dingin atau melakukan aktivitas fisik berat beberapa jam sebelum
tindakan, sebab akan memengaruhi hasil tes.

CARA KERJA EKG?

Bagaimana cara alat EKG bekerja? pertanyaan bagus. EKG akan bekerja dengan benar dan
akurat apabila pemasangan kabel-kabel lead pada kabel ekg itu benar dan tepat. Mungkin bisa
lihat pada gambar dibawah ini untuk posisi meletakkan lead ekg c1, c2, c3, c4, c5, RA, RL, LA,
LL secara benar dan tepat.
Pemeliharaan Alat ECG

A. Tes Kualitatif Pemeliharaan Pencegahan

 Chassis / body alat : Periksa bagian luar unit untuk kebersihan dan fisik umum
kondisi. Pastikan bahwa plastik utuh, bahwa semua perangkat keras tidak kendok kuncian
baut atau sekrupnya, dan bahwa tidak ada tanda-tanda cairan tumpah atau
penyalahgunaan tindakan serius yang menganggu.
 Mount / Fasteners : Jika perangkat yang terpasang di atas atau trolley, periksa kondisi
ketinggian. Jika melekat pada dinding, atau bersandar pada rak, periksa keamanan kaitan
atau braket ECG tersebut.
 Kastor / Rem : Jika trolleyt bergerak pada kastor, periksa kondisinya. Carilah akumulasi
benang dan kotoran sekitar kastor, dan pastikan bahwa mereka berbalik dan putar, yang
sesuai.
Memeriksa pengoperasian rem dan kunci putar.
 AC Plug / Colokan sumber Daya PLN : Periksa konektor daya AC untuk kerusakan.
Mencoba untuk menggoyangkan untuk memeriksa bahwa mereka aman. Cek steker dan
apakah ada hal yang bisa menunjukkan sekrup longgar. Jika kerusakan diduga, buka
steker dan pemeriksa. Jika peralatan tersebut ditempatkan pada keranjang yang memiliki
sumber listrik tambahan untuk peralatan lain, masukkan AC dihubungkan ke masing-
masing dan memverifikasi mereka dalam keadaan kuat. Pastikan tidak ada kerusakan.
 Jalur Kabel : Periksa kabel untuk tanda-tanda kerusakan. Jika rusak, ganti kabel
seluruh atau jika
kerusakan sudah dekat salah satu ujungnya, potong bagian yang rusak. Kawat kabel
listrik baru atau plug pada polaritas yang sama. Periksa kabel dari pengisi daya baterai.
 Relief ketegangan : Periksa relief ketegangan di kedua ujung kabel saluran. Pastikan
bahwa mereka memegang kabel aman. Jika kabel line dilepas, sebaiknya kabelnya
ditempelkan ke unit kembali sehingga
bahwa operator tidak lupa atau bingung.
 Circuit Breaker / Fuse : Jika perangkat memiliki saklar switch-jenis, periksa bergerak
bebas.
Jika perangkat dilindungi oleh sekering eksternal, periksa nilai dan jenis melawan yang
ditandai pada
chassis dan memastikan bahwa cadangan disediakan.
 Kabel : Periksa kabel sensor, elektroda, remote control dan relief ketegangan dan
 kondisi umum. Hati-hati memeriksa kabel untuk mendeteksi dalam isolasi dan untuk
memastikan bahwa mereka mencengkeram kuat pada konektor di kedua ujungnya untuk
mencegah rotasi atau regangan lainnya. EKG : Hubungkan unit ke simulator EKG dan
memverifikasi bahwa jejak yang memadai telah diterima di setiap pasien memimpin
seleksi. Pastikan tidak ada kesalahan intermiten dengan kabel regang dekat setiap
akhir dan mencari operasi tidak menentu gunakan ohmmeter.
 Kelengkapan / Konektor : Periksa semua fitting dan konektor kabel listrik untuk
kondisi umum.
Pin kontak listrik atau permukaan harus lurus dan bersih. Kelengkapan harus ketat
dan seharusnya tidak bocor. Jika konektor siap digunakan, pastikan bahwa sudah benar.
 Elektroda / Probe : Konfirmasikan elektroda tersedia dengan baik dan sesuai
untuk daerah penggunaan. Periksa semua dan probe untuk kondisi fisik dan kebersihan.
Peralatan memiliki cairan, gel elektroda kering atau bekas-bekas di atasnya, beritahukan
staf klinis. Membersihkan bantalan probe dan permukaan elektroda jika diperlukan dan
memastikan mereka benar-benar kering sebelum pengujian. Preventive Maintenance
Protokol. Pastikan bahwa label penyelidikan jelas mengidentifikasi unit terkait. Tidak
benar dipertukarkan probe dari berbagai jenis atau dari produsen yang berbeda dapat
mempengaruhi kontrol suhu. Menegaskan bahwa setiap transduser diperlukan (jika ada)
berada di tangan dan memeriksa kondisi fisik mereka.
 Kontrol / Switch : Sebelum mengubah kontrol atau batas alarm, memeriksa posisi
mereka setiap
pengaturan muncul banyak sekali (misalnya, alarm batas di ujung jangkauan mereka),
mempertimbangkan kemungkinan tidak tepat klinis penggunaan atau kegagalan
perangkat baru . Catat pengaturan kontrol yang harus dikembalikan ke posisi aslinya
berikut inspeksi. Periksa semua kontrol dan switch untuk kondisi fisik, mengamankan
mounting, dan gerak yang benar. Periksa tombol-tombol kontrol tidak tergelincir pada
poros mereka. Bila pengendalian harus beroperasi melawan fixed-batas berhenti,
periksa untuk penyelarasan yang tepat, serta berhenti positif. Periksa switch membran
untuk membran kerusakan (misalnya, dari kuku, pulpen). Selama pemeriksaan, pastikan
untuk memeriksa bahwa
setiap kontrol dan switch melakukan fungsi yang tepat.
 Baterai / Charger : Periksa kondisi fisik baterai dan konektor baterai, jika mudah
diakses. Periksa pengoperasian dioperasikan dengan baterai listrik-rugi alarm, jika
demikian dilengkapi. Operasikan Unit daya baterai selama beberapa menit untuk
memeriksa bahwa baterai telah terisi dan dapat menyimpan biaya. (Inspeksi ini dapat
dilakukan pada daya baterai untuk membantu mengkonfirmasi baterai yang
memadai kapasitas.) Periksa kondisi baterai dengan mengaktifkan fungsi tes baterai atau
mengukur output tegangan. Periksa kondisi baterai dan pengisi daya, sejauh mungkin,
mengkonfirmasi bahwa itu
tidak, pada kenyataannya, mengisi baterai. Pastikan bahwa baterai diisi atau pengisian
ketika
pemeriksaan selesai. Beberapa baterai memerlukan debit mendalam periodik dan
pengisian ulang untuk
mempertahankan kapasitas baterai maksimum. Jika ini direkomendasikan oleh produsen,
memverifikasi bahwa sedang dilakukan sesuai jadwal.
 Indikator / tanda visual  : Selama pemeriksaan, mengkonfirmasi pengoperasian semua
lampu,
indikator, dan tampilan visual pada unit dan charger, jika demikian dilengkapi. Pastikan
bahwa semua segmen dari fungsi tampilan digital dengan benar.
 Pengguna Kalibrasi / Self-Test: Ulangi pengoperasian fitur ini, jika ada.
 Alarm: Mengoperasikan perangkat dengan cara yang mengaktifkan semua alarm.
Periksa apapun yang terkait Interlocks fungsi. Periksa aksi terputus-probe alarm, jika unit
sehingga dilengkapi. Jika perangkat
memiliki fitur alarm-diam, memeriksa metode reset. Hal. Sinyal Audible:
Mengoperasikan perangkat untuk mengaktifkan setiap sinyal terdengar. Konfirmasi
sesuai volume, serta pengoperasian kontrol volume, jika demikian dilengkapi. Jika alarm
terdengar telah dibungkam atau volume yang ditetapkan terlalu rendah, staf klinis
waspada terhadap pentingnya menjaga alarm di sesuai tingkat.
 Pelabelan: Periksa semua label yang diperlukan, bagan konversi, dan kartu instruksi
yang hadir
dan dapat dibaca.

B. Pemeliharaan Uji Keamanan Preventif Listrik


 Grounding Resistance: Menggunakan ohmmeter, analisa keselamatan listrik,
atau multimeter dengan baik resolusi fraksional, mengukur ohm dan merekam
perlawanan antara pin ground dari kabel listrik dan terbuka (tidak dicat dan tidak
anodized) logam pada sasis. Kami merekomendasikan maksimal 0,5 ohm.
 Sekarang Kebocoran: Ukur chassis kebocoran arus ke tanah dengan konduktor
pentanahan
plug-peralatan yang terhubung sementara dibuka. Mengoperasikan perangkat
dalam semua mode normal, termasuk
pada, siaga, dan mematikan, dan catatan kebocoran maxi-mum saat ini. Chassis
saat ini untuk kebocoran
tanah tidak boleh melebihi 300μa.
C. Preventive Maintenance Tes Kuantitatif
 Kertas: Lampirkan mencetak untuk Formulir AM jika tersedia.
 Tingkat Kalibrasi: Menggunakan EKG simulasi dengan tingkat 30, 60, 80120 dan
160 pulsa per
menit, pastikan bahwa indikator denyut jantung menampilkan tingkat dalam 5%
atau 5bpm, mana yang lebih besar. Pastikan visual QRS dan terdengar kerja
indikator.
Set (bpm) menyampaikan (bpm)
Min (30)
60
80
120
Max (160)

D. Preventive Maintenance
 Bersihkan eksterior dan interior
 Melumasi dan membersihkan perakitan kipas jika diperlukan
 Kalibrasi jika diperlukan
 Ganti filter dan baterai jika diperlukan berdasarkan Kebijakan Parts Dijadwalkan
Penggantian.

BLOK DIAGRAM ECG


CARA KERJA BLOK DIAGRAM
 Input sinyal berasal dari pasien melalui elektroda yang di sambungkan ke rangkaian
multimeter, kita atur lead selektor
 Kemudian di kuatkan menjadi 1mv oleh pre amp yang biasanya di gunakan untuk
kalibrasi
 Selanjutnya sinyal 1mv di filter, guna menghilangkan noise atau gangguan dari frekuensi
lain
 Setelah sinyal difilter bersih 1mv di kuat kan dalam level volt oleh main amp mencapai
400x dan penguatan dapat di atur melalui sensitifiti
 Selanjutnya sinyal yang telah di kuatkan di proses oleh glavanometer dan stykus
 Glavanometer ini akan bergerak mengikuti amplitude dan irama denyut jantung hingga
tergambar di kertas ECG yang kesemuanya itu di supply oleh blok power supply.

SOP PEMELIHARAAN ALAT


Anda mungkin juga menyukai