ANASTESIA UNIT+VENTILATOR
Disusun
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini berjudul "ANASTESIA UNIT+VENTILAOR". Makalah ini
menjelaskan tentang pengertian alat Anastesia+unit ventilator, penempatan alat,
bagaimana pemasangan alat, pengoperasian alat.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,
saya mengharapkan saran- saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
i
Daftar Isi
Cover
Kata pengantar.......................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 .Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
1.4 Manfaat..................................................................................................2
BAB II Pembahasan ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Anastesia ........................................................................... 3
2.2 Fungsi Anastesia ................................................................................. 3
2.3 Prinsip dan Cara Kerja Anastesia ........................................................ 4
2.4 Blok Diagram Anastesia ...................................................................... 5
2.5 Cara Kerja Blok Diagram Anastesia .................................................... 5
2.6 Bagian bagian Mesin Anastesia .......................................................... 5
2.7 Penempatan Mesin Anastesia ............................................................. 6
2.8 Pemeliharaan Mesin Anastesia ........................................................... 7
2.9 Perbaikan Mesin Anastesia ................................................................. 7
2.10 LaporanPerbaikan Mesin Anastesia ................................................. 8
BAB III Penutup ................................................................................................ 9
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
Daftar Pustaka.................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya
yangdigunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi (Muhadi
M,1989). Atau suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas/campuran
gasanastetik yang aman ke rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh
pasiendan membuang sisa gas dari pasien (Said.A Latief, dkk, 2001).Mesin
anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung pemberian anestesi.
Tipe mesin anestesi yang digunakan di negara maju adalah mesin anestesi
jenis cotinuous-flow, yangdirancang untuk memberikan secara akurat dan
terus-menerus pasokan gas (seperti oksigen dan nitrogen oksida), dicampur
dengan uap agen anestesi (seperti isoflurane) yang dihantarkan dengan aliran dan
tekanan yang aman bagi pasien.
1 .3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari mesin anestesi
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dalam blok diagram mesin anestesi.
1
3.Untuk mengetahui prinsip kerja mesin anestesi.
1.4 Manfaat
Mahasiswa lebih memahami tentang bagian-bagian serta prinsip
kerja dari mesin anestesi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Anestesiologis mengunakan mesin anestesi untuk mengontrol
pertukaran gas pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi
modern telah lebih canggih dan memiliki banyak komponen keamanan,
breathing circuit, monitor dan ventilator mekanis, dan satu atau lebih
mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen.
Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan sering masih dapat
diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya memberikan
banyak pilihan konfigurasi dan pilihan dari satu jenis produk. Penggunaan
mikroprosessor memberikan pilihan seperti mode ventilator yang canggih,
perekaman otomatis, dan networking dengan monitor lokal atau jauh dan juga
dengan sistem informasi rumah sakit.
Setelah masuk ke dalam paru paru pada saat pasien menghembuskan nafas
maka gas tadi akan keluar, pada proses ini sebagian oksigen akan difilter
kandungan karbondioksidanya dan setelah kandungan karbondioksidanya hilang
oksigen tersebut akan masuk lagi kedalam saluran pernafasan siklus tersebut akan
terus berulang ulang sampai pasien tertidur. Setelah pasien tertidur gas N2O dan
obat bius akan dihentikan. Jadi setelah pasien tertidur gas yang dialirkan hanya
oksigen yang berfungsi untuk menjaga sistem pernafasan pasien
4
2.4 Blok Diagram Anastesia
b. Flow Sensor
Sebagai sensor untuk mengetahui seberapa banyak gas yangmengalir
pada sirkuit pernafasan pasien. Ada 2 jenis flow sensor, yaitu:
1)Singe bill
Jenis flow sensor yang hanya bisa melakukan pembacaan aliranekspirasi.
2)Double bill
Jenis flow sensor yang bisa melakukan pembacaan ekspirasidan
inspirasi.
5
c. Katup
Katup diibaratkan sebagai hidung pada manusia. Katup dapat membuka
dan menutup selama proses pernafasan berlangsung.
d. Ventilator
Digunakan sebagai alat bantu pernafasan pasien. Pada ventilator,
terdapat mode-mode yang dapat di set, dan disesuaikan dengan kemampuan
paru-paru pasien bernafas.
e. Bag
Bag digunakan ketika menggunakan setting manual.
f.Absorber
Menyerap CO² dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh manusia.
6
2.8 Pemeliharaan Mesin Anastesia
- Maintenance harian
Melakukan pembersihan alat anestesi sesudah operasi sehari dengan kain
lembab dan air deterjen/sabun, oleh para perawat anestesi mencuci mendesinfeksi
semua bagian dari respiratory system yang berkontak denan penderita.
- Maintenance mingguan
Memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila kalibrasi tidak
mungkin lagi, oleh perawat anestesi mengganti bakterial filter oleh perawat
anestesi.
- Maintenance bulanan
Mencuci, mengeringkam dan memasang kembali cooling air filter oleh
perawat anestesi
-Maintenance tahunan
Maintenance tahunan oleh teknisi dari agent mesin anestesi
7
B. Pelaksanaan
1. Lakukan analisis kerusakan
a. Tanyakan kepada pengguna alat mengenai gejala kerusakan
b. troubleshooting untuk mengetahui penyebab kerusakan bagian
alat/komponen/suku cadang dan tanyakan kepada pengguna alat mengenai
gejala kerusakan
c. Lakukan pendataan,bagian alat/komponen yg rusak,lengkap dengan data
teknis dan nomor catalog
2.Siapkan suku cadang yang diperlukan
3.Lakukan langkah perbaikan(dengan atau tanpa suku cadang)
4.Lakukan penyetelan/adjustment,kalibrasi internal
5.Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang
digunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi (Muhadi
M,1989). Dan ventilator adalah suatu sistem alat bantu hidup yang dirancang
untuk menggantikan atau menunjang fungsi pernafasan yang normal.
9
Daftar Pustaka
https://www.medicalogy.com/blog/mesin-anastesi-penyelamat-saat-operasi-
bedah/ Diakses tanggal 04 Mei 2021
https://www.academia.edu/31383279/MAKALAH_MESIN_ANESTESI Diakses
tanggal 04 Mei 2021
10