Pembentukan Gelombang Depolarisasi dan Repolarisasi pada EKG1,2
Elektroda adalah alat yang dapat merekam hasil aktivitas listrik dalam jantung. Elektroda ini dapat ditempatkan dimana saja pada permukaan tubuh. Jika kita melakukan ini, kita akan segera mendaatkan hasil bahwa gelombang-gelombang yang direkam oleh elektroda positif pada lengan kiri akan tampak berbeda dengan gelombang-gelombang yang direkam oleh elektroda positif pada lengan kanan, begitu pula bila pemasangan elektroda positif pada tungkai. Hal tersebut dapat terjadi karena gelombag depolarisasi bergerak mendekati elektroda positif menghasilkan defleksi (lonjakan) positif pada EKG. Gelombang depolarisasi yang bergerak menjauhi elektroda positif akan menghasilkan defleksi atau lonjakan negatif.
Apabila elektroda positif EKG ditempatkan di pertengahan sel, pada mulanya,
ketika gelombang mendekati elektroda, EKG merekam defleksi positif. Kemudian, tepat pada saat gelombang tersebut mencapai elektroda, muatan positif dan negative menjadi seimbang dan pada dasarnya akan menetralkan satu sama lain. Gambaran EKG kembali ke garis dasar. Ketika gelombang depolarisasi bergerak menjauh, tampak gambaran berupa defleksi negative. Gambaran EKG akhirnya kembali lgi ke garis dasar ketika seluruh otot telah terdepolarisasi. Gambaran lengkap gelombang depolarisasi yang bergerak tegak lurus terhadap sebuah elektroda positif dinamakan gelombang bifasik.
Pengaruh repolarisasi pada EKG serupa dengan pengaruh depolarisasi, tetapi
muatannya terbalik. Gelombang repolarisasi yang bergerak mendekati elektroda positif menghasilkan defleksi negative pada EKG. Gelombang repolarisasi yang menjauhi elektroda positif akan menghasilkan defleksi positif pada EKG. Sama halnya dengan depolarisasi gelombang yang tegak lurus menghasilkan geombang bifasik akan tetapi pada gelombang ini defleksi negative mendahului defleksi positif.