DISKRIT
DESKRIPSI MATA KULIAH
TEORI DASAR SEMI KONDUKTOR
PENGENALAN KOMPONEN AKTIF DAN PASIF
PENGETAHUAN STRUKTUR DASAR DIODA DAN
RANGKAIAN PENYEARAH, PENSTABIL
TEGANGAN (REGULATOR)
PENGETAHUAN STRUKTUR DASAR TRANSISTOR
DAN APLIKASINYA
PENGETAHUAN STRUKTUR DASAR FET DAN
MOSFET DAN APLIKASINYA
PENERAPAN TEORI DASAR ELEKTRON
KEDALAM RANGKAIAN ELEKTROMEDIK
TEORI DASAR SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor adalah bahan yang sifat-
sifat kelistrikannya terletak antara sifat-sifat
konduktor dan isolator. Sifat-sifat kelistrikan
konduktor maupun isolator tidak mudah
berubah oleh pengaruh temperatur,
cahaya atau medan magnet, tetapi pada
semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat
sensitive.
Dalam mempelajari
elektronika kita mengenal
semikonduktor tipe P dan
semikonduktor tipe N. Kedua
jenis semikonduktor tersebut
merupakan bahan dari
pembuatan komponen
semikonduktor seperti dioda
dan transistor.
Elektron-elektron
Elektron–elektron berukukran sangat kecil
untuk dapat dilihat bahkan dengan
mikroskop yang sangat kuat sekalipun
Fakta terpenting mengenai elektron
adalah bahwa elektron membawah
muatan listrik negatif
Semi konduktor sangat
berguna
dalam bidang elektronik,
karena konduktansinya yang
dapat diubah-ubah
dengan menyuntikkan materi
lain (biasa disebut pendonor
elektron).
semikonduktor tipe P dan
tipe N tersebut dapat
dibuat menggunakan
bahan silikon dan
germanium. Oleh karena
itu perlu kita ketahui
tentang teori atom untuk
memahami asal dari
semikonduktor tersebut.
STRUKTUR ATOM adalah susunan partikel dasar
dalam atom
Teori Elektron dan Atom
Kata atom sendiri sebenarnya berasal dari
bahasa Yunani yang artinya tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Jadi atom dapat didefinisikan
sebagai bagian yang terkecil dari molekul
yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi
dengan reaksi kimia biasa.
electron diperkenalkan untuk menamakan
muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan
Irlandia George Johnstone Stoney. Elektron
berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada
tahun 1897 oleh J. J. Thomson
Sebuah atom terdiri dari inti atom
atau nukleus yang tersusun dari
proton (positif) dan netron (netral),
yang dikelilingi oleh elektron
(negatif). Sebuah atom dikatakan
netral bila memiliki muatan positif
dan negatif dalam jumlah yang
sama. Dalam teori atom dikenal
istilah elektron bebas atau elektron
valensi, yakni elektron yang berada
di lintasan kulit atom paling luar.
Struktur atom dengan model Bohr dari
bahan semikondukto r yang paling
banyak digunakan adalah silikon dan
germanium.
Seperti ditunjukkan pada gambar
dibawah atom silikon mempunyai
elektron yang mengorbit (mengelilingi
inti) sebanyak 14 dan atom germanium
mempunyai 32 elektron. Pada atom yang
seimbang (netral) jumlah elektron dalam
orbit sama dengan jumlah proton dalam
inti.
STRUKTUR ATOM SILICON DAN
GERMANIUM
STRUKTUR KRISTAL SILICON
DENGAN IKATAN KOVALEN
GAMBAR SILICON
Classification: Silicon is a metalloid
Color: silvery
Atomic weight: 28.0855
State: solid
Melting point: 1414 oC, 1687 K
Boiling point: 3265 oC, 3538 K
Electrons: 14
Protons: 14
Neutrons in most
14
abundant isotope:
Electron shells: 2,8,4
Electron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
configuration:
Density @ 20oC: 2.33 g/cm3
GAMBAR SILICON
Classification: Silicon is a metalloid
Color: silvery
Atomic weight: 28.0855
State: solid
Melting point: 1414 oC, 1687 K
Boiling point: 3265 oC, 3538 K
Electrons: 14
Protons: 14
Neutrons in most
14
abundant isotope:
Electron shells: 2,8,4
Electron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
configuration:
Density @ 20oC: 2.33 g/cm3
STRUKTUR KRISTAL SILIKON
GAMBAR GERMANIUM
Germanium is a
Classification:
metalloid
Color: White silvery
Atomic weight: 72,63
State: solid
Electrons: 32
Protons: 32
Neutrons in most
32
abundant isotope:
Electron shells: 2,8,18,4
Electron
3d10 4s2 4p2
configuration:
Density @ 20oC: 5.323 g/cm3
Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal,
namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari
ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila
diberikan energi panas. Bila energi panas tersebut cukup
kuat untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen
maka elektron tersebut menjadi bebas atau disebut
dengan elektron bebas. Pada suhu ruang terdapat
kurang lebih 1.5 x 1010 elektron bebas dalam 1 cm3
bahan silikon murni (intrinsik) dan 2.5 x 1013 elektron bebas
pada germanium. Semakin besar energi panas yang
diberikan semakin banyak jumlah elektron bebas yang
keluar dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas
bahan meningkat.
PITA ENERGI
Untuk mengetahui perbedaan konduktor, isolator, dan
semikonduktor listrik maka kita perlu memahami
beberapa istilah tentang pita energi. Ada 3 macam pita
energi yaitu :
Hukum yang membahas tentang resistor adalah hukum Ohm yang dikemukakan
oleh George Simon Ohm. Hukum tersebut berbunyi, dalam suatu rangkaian tertutup,
kuat arus listrik ( I ), berbanding lurus atau sebanding dengan tegangan listriknya ( V
), dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik ( R ).
Prinsip Dasar dan Pengertian
Semikonduktor
Kata “Semikonduktor” sangat identik dengan
peralatan Elektronika yang kita pakai saat ini.
Hampir setiap peralatan Eletronika canggih seperti
Handphone, Komputer, Televisi, Kamera bahkan
Lampu penerang LED juga merupakan hasil dari
Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen
penting yang membentuk sebuah Peralatan
Elektronika seperti Transistor, Dioda dan Integrated
Circuit (IC) adalah komponen elektronika aktif
yang terbuat bahan semikonduktor. Oleh karena
itu, bahan Semikonduktor memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap perkembangan Teknologi
Elektronika.
Bahan Semikonduktor (Semiconductor) adalah
bahan penghantar listrik yang tidak sebaik Konduktor
(conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator
(Isolator) yang sama sekali tidak menghantarkan
arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan menghantar
listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan
Insulator. Akan tetapi, Semikonduktor berbeda
dengan Resistor, karena Semikonduktor dapat dapat
menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai
Konduktor jika diberikan arus listrik tertentu, suhu
tertentu dan juga tata cara atau persyaratan
tertentu.
Proses Doping pada Semikonduktor
Sebenarnya banyak bahan-bahan dasar yang dapat digolongkan
sebagai bahan Semikonduktor, tetapi yang paling sering
digunakan untuk bahan dasar komponen elektronika hanya
beberapa jenis saja, bahan-bahan Semikonduktor tersebut
diantaranya adalah Silicon, Selenium, Germanium dan Metal
Oxides. Untuk memproses bahan-bahan Semikonduktor tersebut
menjadi komponen elektronika, perlu dilakukan proses “Doping”
yaitu proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada
Semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga dapat
merubah sifat atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa bahan
yang digunakan untuk menambahkan ketidakmurnian
semikonduktor antara lain adalah Arsenic, Indium dan Antimony.
Bahan-bahan tersebut sering disebut dengan “Dopant”,
sedangkan Semikonduktor yang telah melalui proses “Doping”
disebut dengan Semikonduktor Ekstrinsik.
Tipe atau Jenis Semikonduktor