Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PERANGKAT TERAPI LISTRIK TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah SurakartaDiajukan Oleh :

Diajukan Oleh :

Muhammad Amiruddien D 400 080 043

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN PERANGKAT TERAPI LISTRIK TRANSCUTANEOUS BERBASIS ELECTRICAL NERVE AVR

STIMULATION

(TENS)

MIKROKONTROLLER

ATMEGA8 ini diajukan oleh :

Nama NIM

: MUHAMMAD AMIRUDDIEN : D 400 080 043

Guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana jenjang pendidikan Strata-Satu (S1) pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta, telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari Tanggal

: : Maret 2012

Pembimbing 1

Pembimbing 2

(Umi Fadlilah, ST, M.Eng)

(Ir. Abdul Basith, M.T.,)

A. LATAR BELAKANG Romie Rhon (2009) menerangkan listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam berbentuk magnet, muatan elektron, kimia dll. Di dalam situs biografi.rumus.web.id tertulis penemu listrik adalah Michael Faraday. Pada tahun 1831, Faraday menemukan bahwa bilamana magnet dilewatkan sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnet bergerak. Hal ini yang dinamakan pengaruh elektromagnetik dan sampai sekarang disebut dengan Hukum Faraday. Di dalam id.wikipedia.org diterangkan bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Listrik sendiri digolongkan sesuai tipe arusnya yaitu Direct Current (DC) dan Alternating Current (AC). Mohamad Ramdhani (2009)

menerangkan bahwa arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu sedangkan arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk periode waktu tertentu. Salah satu pemanfaatan energi listrik adalah untuk penyembuhan penyakit. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh James Graham. Pria berkebangsaan Skotlandia ini lahir pada 1745 Guillaume Duchenne (1855) mengembangkan terapi listrik pertama, terapi ini menyalurkan aliran listrik langsung yang prinsip dasarnya untuk memicu kontraksi otot

(www.lintas.me). Beberapa saat yang lalu, www.vivanews.com memberitakan Indonesia dihebohkan dengan berita warga di sekitar Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat yang berbaring dan merentangkan tubuh mereka di atas rel kereta api listrik. Hal ini mereka lakukan dengan harapan dapat menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Aktifitas ini tentu sangat

berbahaya karena setiap saat kereta api dapat melintas dan dapat merenggut nyawa mereka. Fakta juga mengatakan, di Indonesia praktek terapi penyembuhan penyakit oleh listrik masih sangat sederhana dan berbahaya. Dikatakan berbahaya karena perangkat yang digunakan hanya menyalurkan listrik langsung dari tegangan tinggi PLN ke dua plat besi yaitu pada sisi penterapis dan pada sisi pasien. Hal ini yang mendasari peneliti untuk melakukan riset tentang usaha untuk menciptaan sebuah perangkat yang dapat mengalirkan energi listrik yang aman dan dapat digunakan untuk praktek penyembuhan atau terapi.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang coba untuk dipecahkan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8? 2. Bagaimana karakteristik level tegangan, jenis arus, dan frekuensi keluaran perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8?

C. BATASAN MASALAH Untuk menghindari persepsi yang salah dan meluasnya

pembahasan maka pembahasan masalah penelitian ini adalah : 1. Pembuatan perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8 bertenaga baterai/sumber DC.
2. Merancang perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve

Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8 yang mengeluarkan tegangan max 250 volt dan berfrekuensi 0 200 Hz.

D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Merancang perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8. 2. Mengetahui karakteristik level tegangan, jenis arus, dan frekuensi keluaran perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8.

E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan pada penulisan penelitian ini antara lain adalah : 1. Menambah pengetahuan pada bidang elektro khususnya konsentrasi arus lemah dalam perancangan perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8. 2. Peneliti dapat mengetahui cara merancang dan membuat perangkat terapi listrik Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) berbasis Mikrokontroller AVR Atmega8. 3. Dapat dikembangkan untuk pengembangan perancangan alat terapi listik dan aspek aspek yang terkait.

F. TINJAUAN PUSTAKA 1. TELAAH PENELITIAN Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) adalah penggunaan arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat untuk merangsang saraf untuk mengurangi rasa sakit. Unit ini biasanya dilengkapi dengan elektroda untuk menyalurkan arus listrik yang akan merangsang saraf pada daerah yang mengalami nyeri. Rasa geli sangat terasa dibawah kulit dan otot yang diaplikasikan elektroda tersebut. 5

Sinyal dari TENS ini berfungsi untuk mengganggu sinyal nyeri yang mempengaruhi saraf-saraf dan memutus sinyal nyeri tersebut sehingga pasien merasakan nyerinya berkurang. Namun teori lain mengatakan bahwa stimulasi listrik saraf dapat membantu tubuh untuk memproduksi obat penghilang rasa sakit alami yang disebut endorfin, yang dapat menghalangi persepsi nyeri. (Hadijah Putra Djaya, 2011) Penelitian terkait yang dilakukan Johnson Mark (2002) menyebutkan bahwa TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dalam hubungannya dengan modulasi nyeri. Mekanisme TENS dalam modulasi nyeri yaitu mekanisme periperal, mekanisme segmental dan mekanisme ekstrasegmental. Johnson Mark (2001) mengemukakan tentang penggunaan TENS dalam berbagai kondisi yaitu : a. Pada kondisi akut 1) Nyeri pasca operasi 2) Nyeri sewaktu melahirkan 3) Dismenorrhea 4) Nyeri muskuloskeletal 5) Nyeri akibat patah tulang b. Nyeri yang berhubungan penanganan kasus gigi. c. Pada kondisi kronik 1) Nyeri bawah punggung 2) Artritis 3) Nyeri puntung dan nyeri Phantom 4) Neuralgia pasca herpetik 5) Neuralgia Trigeminal d. Injuri saraf tepi e. Angina pektoris f. Nyeri fascial g. Nyeri tulang akibat proses metastase 6

Sedangkan untuk kontraindikasi pemakaian TENS, pasien tidak diperkenankan mendapatkan terapi pada kondisi sebagai berikut (Renni S, 1988, Johnson M, 2001) : a. Penyakit vaskuler (arteri maupun vena) b. Adanya kecenderungan pendarahan (pada area yang diterapi). c. Keganasan (pada daerah / area yang diterapi). d. Pasien beralat pacu jantung (meski penelitian terbatas menunjukkan bahwa stimulasi listrik tidak mempengaruhi alat pacu jantung). e. Kehamilan (bila terapi diberikan pada daerah abdomen atau panggul). f. Luka terbuka yang sangat lebar. Karakteristik keluaran arus dari TENS menurut Johnson Mark (2001) yaitu : a. TENS Konvensional b. AL TENS (Acupuncture Like TENS) c. Intense TENS

2. LANDASAN TEORI a. Sistem Hardware TENS 1) MikroKontroller ATMega8 ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit

berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K Bytes In-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. Berikut adalah fitur selengkapnya dari AVR ATmega8 (www.atmel.com) : a) High-Performance, Microcontroller b) Advanced RISC Architecture 1) 130 Powerful Instructions Most Single-clock Execution 7 Low-Power AVR 8-bit RISC

2) 32 x 8 General Purpose Working Registers 3) Fully Static Operation 4) Up to 16 MIPS Throughput at 16MHz 5) On-chip 2-cycle Multiplier c) High-Endurance Non-Volatile Memory segments 1) 8K Bytes In-System Self-programmable Flash Program Memory 2) 512 Bytes EEPROM 3) 1K Bytes of Internal SRAM 4) Write/Erase Cycles: 10,000 Flash / 100,000 EEPROM 5) Data Retention: 20 years at 85`C / 100 years at 25`C 6) Opitonal Boot Code Section with Independent Lock Bits 7) In-System Programming by On-chip Boot Program 8) True Read-While-Write Operation 9) Programming Lock for Software Security d) Peripheral features 1) Two 8-bit Timers/Counters with Separate Prescaler, one Compare Mode 2) One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler,

Compare Mode, and Capture Mode 3) Real Time Counter with Separate Oscillator 4) Three PWM Channels 5) 6-channel ADC with 10-bit Accuracy 6) Byte-oriented Two-wire Serial Interface 7) Programmable Serial USART 8) Master/Slave SPI Serial Interface 9) Programmable Watchdog Timer with Separate On-Chip Oscillator 10) On-Chip Analog Comparator e) Special Microcontroller features 1) Power-On Reset and Programmable Brown-out Detection 8

2) Internal Calibrated RC Oscillator 3) External and Internal Interrupt Sources 4) Five Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Powersave, Power-down, and Standby f) I/O and Packages 1) 23 Programmable I/O Lines 2) 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, and 32-pad QFN/MLF g) Operating Voltages 1) 2.7 5.5V (ATmega8L) 2) 4.5 5.5V (ATmega8) h) Speed Grades 1) 0 8MHz (ATmega8L) 2) 0 16MHz (ATmega8) i) Power Consumption at 4MHz, 3V, 25`C 1) Active: 3.6 mA 2) Idle Mode: 1.0 mA 3) Power-Down Mode: 0.5 uA

Gambar 1. Pin Konfigurasi AVR Atmega8

Fungsi Atmega8 disini yaitu sebagai otak sistem. Atmega akan mengontrol timer yang nantinya digunakan untuk mengatur nilai interval dan durasi dari sinyal keluaran perangkat. Atmega8 9

juga

berfungsi

untuk

mengontrol

display

yang

nantinya

menggunakan LCD 2x16 untuk kemudahan pemakaian.

2) Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik

elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya,dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis,dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. (EP Nainggolan, 2010)

Gambar 2. Transformator

Nilai GGL induksi pada transformator dapat dicari dengan rumus :

Dimana : ( ( ) )

10

Sedangkan hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Dimana : Vp = Tegangan sisi primer Vs = Tegangan sisi sekunder Ip = Arus sisi primer Is = Arus sisi sekunder

(Nadya, 2011) menyatakan : Ada beberapa jenis transformator yaitu step-up dan stepdown. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.

3) Baterai (Vira, 2009) menyatakan baterai adalah alat listrikkimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: a) Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) b) Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) c) Pasta sebagai elektrolit (penghantar)

11

Gambar 3. Baterai 9 volt

Baterai merupakan salah satu sumber DC. Ketika baterai tersusun seri yang akan berlipat adalah tegangannya. Ketika baterai disusun secara paralel yang akan berlipat ganda adalah arusnya.

4) LCD Display LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Namun yang digunakan disini berbeda, LCD ini memunculkan tulisan dengan pancaran dari LED (light emitting diode) yang dikontrol shift register dan dijalankan oleh mikrokontroller . .

Gambar 4. LCD display LCD Display yang digunakan adalah tipe 2x16. Angka 2 berarti terdapat 2 baris yaitu y1 dan y2. Sedangkan angka 16 berarti banyaknya karakter yang dapat ditampilkan yaitu x1 x16.

12

5) MOSFET Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. (Sunarto, 1998).

Gambar 5. Simbol MOSFET

MOSFET disini difungsikan sebagai saklar tegangan tinggi yang dikeluarkan oleh transformator.

6) REGULATOR TEGANGAN IC 78XX

Gambar 6. Skematik 78XX

Kondensator masukan Cin dibutuhkan untuk perata tegangan sedangkan kondensator keluaran Co memperbaiki tegangan peralihan. Regulator tegangan tetap LM78XX dibedakan dalam tiga versi yaitu LM78XXC, LM78LXX dan LM78MXX. Arsitektur dari regulator tegangan tersebut sama, yang membedakan adalah kemampuan mengalirkan arus pada regulator tegangan tersebut. Nilai XX pada seri regulator tegangan LM78XX merupakan nilai 13

tegangan output regulasi yang dihasilkan, misal 7805= 5volt, 7808=8volt, 7812=12volt.

7) IC DRIVER MOSFET IR2184 IC IR2184 adalah IC yang digunakan untuk driver POWER MOSFET yang memiliki kecepatan pensaklaran mencapai 10kHz.

Gambar 7. Skematik IC IR2184

IC ini digunakan dalam sistem sebagai pengatur jenis arus keluaran perangkat yang dapat bersifat interval current atau continous current. Inputan IC IR2184 adalah rangkaian timer ataupun Mikrokontroller.

14

G. FLOWCART PENELITIAN

Mulai

Analisis Kebutuhan

Mengumpulkan literatur

Literatur lengkap ?

Tidak

Ya

Pembuatan Hardwae

Tidak
Pengujian Hardware ? Ya

Perbaikan Hardware

Pembuatan software

Perbaikan software

Pengujian software? Ya

Tidak

Pembuatan laporan

Selesai

Gambar 8. Flowcart Penelitian

15

H. METODE PENELITIAN 1. WAKTU DAN TEMPAT Waktu Tempat : 3 Bulan (Maret Mei) : Laboratorium Teknik Elektro UMS.

Tabel 1. Rincian Jadwal Penelitian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kegiatan Analisis Kebutuhan dan Pencarian Literatur Pembuatan hardware Ujicoba hardware Pembuatan software Ujicoba software Pembuatan laporan akhir 2. ALAT DAN BAHAN PERALATAN 1. Solder 2. Bor Listrik 3. Printer Laser 4. PC / Laptop 5. Setrika Listrik 6. Gergaji 7. Spidol Permanen 8. Adaptor BAHAN 1. Papan PCB 2. Kertas trasnfer 3. Tenol 4. Fericlorida 5. Software Diptrace 6. Software Codevision AVR 1 Bulan I 2 3 4 1 Bulan II 2 3 4 1 Bulan III 2 3 4

16

3. METODA PENELITIAN a. Analisis kebutuhan dan Pencarian Literatur Analisa kebutuhan-kebutuhan informasi pada setiap pihak yang terkait dengan TENS (Pasien, Penterapis, ahli fisioterapi, dosen teknik elektro, dinas kesehatan), metode yang digunakan adalah dokumentasi dari hasil wawancara dan survey. Metode ini sudah termasuk pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk rancang bangun. b. Perancangan dan Pembuatan Sistem Hardware Metode ini terdiri dari proses: 1) Perancangan sistem minimum ATMega8 2) Perancangan rangkaian driver MOSFET 3) Perancangan dan pembuatan Casing c. Uji coba Hardware Metode yang dilakukan dengan uji hardware di

laboratorium menggunakan osciloscop dan multimeter, sehingga diketahui tingkat keberhasilan perangkat. d. Perancangan dan Pembuatan Software Metode yang dilakukan adalah try and eror, yaitu dengan percobaan berulang kali sampai ditemukan software yang pas. e. Uji coba software Metode yang dilakukan yaitu try and eror. Ketika ditemukan ketidaknyamanan akan diadakan perbaikan. f. Penyusunan Laporan Hasil akhir penelitian ini adalah laporan dan dokumentasi secara lengkap mengenai sumber data yang diteliti.

17

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org biografi.rumus.web.id www.atmel.com MDE, Chandra. 2008. Spesifikasi Atmega8. Dikutip dari website

http://telinks.wordpress.com/2008/12/06/spesifikasi-atmega8 pada tanggal 15 Maret 2012 pukul 23.00 WIB. Rhon, Romie. 2009. Apakah listrik itu?. Dikutip dari website

http://my.opera.com/rommye/blog/show.dml/5510541 pada tanggal 15 Maret 2012 pukul 23.00 WIB. Nainggolan, EP. 2010. Transformator. Dikutip dari website

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20976/3/Chapter%20II.pdf pada tanggal 16 Maret 2012 pukul 00.00 WIB. Nadia. 2011. Transformator. Dikutip dari website

nadiyarnadiyor.blogspot.com/2011/01/transformator.html pada tanggal 16 Maret 2012 pukul 1.15 WIB. Sunarto. 1998. Mengenal Wajah Komponen Elektronik (2). Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai