PEMBAHASAN :
VENTILATOR
Disusun Oleh :
FAHRAN FAREZI
2040119008
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya
dengan limpahan rahmat, dan hidayah Nya lah kami dapat menyelesaikan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini. Terima Kasih kami kepada Karyawan/I RSUDZA dr.
Zainoel Abidin atas dukungan dan bimbingan yang di berikan dalam penyusunan
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. ALLAH SWT, sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang memberi pentunjuk dan
penerangan kepada setiap hambanya.
2. Ayah dan Ibu yang tercinta, keluarga yang banyak berjasa memberi
bimbingan, arahan juga dukungan, baik moril maupun material sehingga
penulis dapat menyelesaikan PKL tepat pada waktunya.
3. Ibu Dra. Hj. Eulisa Fajriana, M.Kes., selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Aceh.
4. Bapak Indra Jaya, S.T., M.T., selaku Ketua Prodi Jurusan Teknologi
Elektromedis STIKes Muhammadiyah Aceh.
5. Bapak Khairul Fuady, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing 1 atas
bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
6. Bapak Yudi Hendriansyah, S.Tr.Kes selaku Kepala IPS-RS dan
Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh.
7. Ibu Hariyanti, S.S.T., M.T selaku pembimbing laporan dan pembimbing
Praktek Kerja Lapangan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
8. Seluruh karyawan/i IPS-RS RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
i
9. Seluruh civitas Prodi Jurusan Teknologi Elektromedis STIKes
Muhammadiyah Aceh.
10. Sahabat dan rekan seperjuangan serta semua pihak yang telah banyak
membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat balasannya
yang setimpal dari ALLAH SWT.
Fahran Farezi
NIM : 2040119008
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
mendapatkan pelayanan medis yang bermutu dan bertanggung jawab. Teknik
eleketomedis sebagai profesi mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup kegiatannya.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu syarat kelulusan bagi
mahasiswa STIKes Muhammadiyah Aceh. Maka mahasiswa melakukan Praktek
Kerja Lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin
diharapkan untuk memperoleh tambahan pengetahuan, skill dan attitude yang lebih
komprehensif.
2
1.4 Manfaat PKL Bagi Mahasisiwa
a. Menambah wawasan mahasiswa tentang ruang lingkup dunia kerja.
b. Mendidik mahasiswa agar disiplin menjalankan tugas, kewajiban serta
mendidik mahasiswa menjadi seseorang yang matang dalam mengambil
tindakan.
c. Memberi pengalaman, keterampilan serta bertanggung jawab atas hasil
kerjanya.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin merupakan Rumah Sakit
Umum milik Pemerintah Aceh, yang beralamat di Jl. Tgk. Daud Beureueh No. 108
Banda Aceh. Merupakan Pusat Rujukan Pelayanan dengan status Tipe A
Pendidikan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
HK.02.03/I/3757/2016. Tahun 2015 Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Berhasil
meraih Akreditasi Paripurna oleh Komisi Akreditasi Rumah sakit versi 2012.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin kembali terkreditasi Paripurna
dengan standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Nomor: KARS – SERT
/223/XII/2018 pada tahun 2018. Dan ditahun yang sama Rumah Sakit dr. Zainoel
Abidin juga tersertifikasi Rumah sakit Syariah Oleh Majelis Upaya Kesehatan
Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) pada tanggal 20 Desember 2018. Pada tahun
2019 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin berhasil memperoleh predikat
ISO 9001 : 2015 untuk 6 instalasi: Instalasi laboratorium klinik Terpadu, Instalasi
Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Instalasi Dialisis, Instalasi
Gawat Darurat dan Unit Transfusi Darah. Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin sudah menjadi pusat rujukan tertinggi Provinsi Aceh dengan
kapasitas tempat tidur sebanyak 940 tempat tidur. Dan telah menjadi Rumah Sakit
pusat rujukan Covid-19 dengan Penetapan Surat Keputusan Mantri Kesehatan
Republik Indonesia No. HK.01.07/MENKES/169/2020.
4
Misi Rumah Sakit :
RSUD dr. Zainoel Abidin dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi
4 (empat) wakil direktur (Wadir). Keempat wadir tersebut adalah wadir pelayanan
medis, wadir penunjang medis, Wadir sumber daya manusia, Wadir Administrasi
dan umum. Direktur dibantu juga oleh satuan pengawas internal (SPI) dan
berkoordinasi dengan dewan pengawas.
1. Wadir Pelayanan Medis
Membawahi bidang pelayanan medis dan bidang keperawatan. Masing-
masing kepala bidang membawahi kepala seksi.
2. Wadir Penunjang Medis
Membawahi bidang logistic dan fasilitas serta instalasi-instalasi penunjang
seperti instalasi laboratorium, radiologi dll.
3. Wadir Administrasi dan Umum
Membawahi beberapa bidang antara lain, Bagian umum, bagian
perencanaan, bagian pengadaan dan juga instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit berada langsung dibawah Wadir Administrasi dan Umum.
5
4. Wadir Pengembangan SDM
Membawahi beberapa bidang antara lain : Bidang pendidikan dan latihan,
bidang penelitian dan pengembangan.
6
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi RSUDZA
(Sumber : Profil RSUD dr. Zainoel Abidin)
7
2.3 Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit adalah suatu unit fungsional untuk
melaksanakan kegiatan teknis instalasi, pemeliharaan dan perbaikan agar fasilitas
yang menunjang pelayanan kesehatan dirumah sakit yaitu sarana, prasarana dan
peralatan alat kesehatan Rumah Sakit selalu berada dalam keadaan layak pakai guna
menunjang pelayanan kesehatan yang paripurna dan prima kepada pelanggan.
Dibawah ini merupakan struktur organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainal Abidin Banda Aceh.
10
8. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknis
sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam
waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan
sistem peralatan yang lama/akan datang.
11
2.4 Inventaris Peralatan Elektromedis
12
46 Alat pembuka gips elektric (Cast removal instrument) Poli Orthopedy 2014
47 Angiographic injector and syringe COT Hybrid 2013
48 ESU/Electrosurgical Unit COT Hybrid 2014
49 Heart Lung Machine COT Hybrid 2019
50 Infusion warmer COT Hybrid 2016
51 Lightsource for endoscopy COT Hybrid 2017
52 Mesin Anestesi COT Hybrid 2018
53 Operating table, electric COT Hybrid 2013
54 Pendant COT Hybrid 2013
55 Microscope binocular Lab PA 2019
56 Microscopes and accessories/Mikroskop Lab PA 2019
57 Oven Laboratorium Mikro 2019
58 Rotator Laboratorium Mikro 2019
59 Water bath Laboratorium Mikro 2022
60 Exercise bicycle Rehab Medik 2022
61 Extracorporeal Shock Wave Treatment Fisioteraphy 2016
62 Shortwave diathermy. Fisioteraphy 2018
63 Ultrasound and muscle stimulator Fisioteraphy 2018
64 Alat Continous renal replacement therapy (CRRT) Icu 1 2017
65 Suction Thorax Recovery room IBS 2018
66 Laparoscopy COT 2008
67 Arthroscope Endoscopi 2018
68 Bronchoscope and accessories Endoscopi 2018
69 Colonic irrigation system. Endoscopi 2019
70 Colonoscopy Endoscopi 2018
71 Endoscope washer Endoscopi 2018
72 Gastroscopy Endoscopi 2018
73 Monitor for endoscopy Endoscopi 2015
74 Video for endoscopy Endoscopi 2016
75 Lampu operasi (Ceyling Type) COT 4 2018
76 Mesin Anestesi ventilator COT 5 2018
77 Pesawat Sinar-X, C-Arm COT 2019
78 Surgical instrument motors and accessories/attachments COT 3 2019
79 Ultrasonic Generator COT 4 2019
80 Ultrasonic Surgical Aspirator System COT 12 2018
81 Video laringoscope set COT 3 2019
82 Vitrectomy unit COT 6 2018
83 Colposcope Bersalin 2019
84 Vacum Ekstraktor/Fetal vacuum extractor Bersalin 2008
85 Baby scale with tray IGD PINERE 2020
86 Pesawat Sinar-X, Mobile IGD PINERE 2020
87 Alat Continous renal replacement therapy (CRRT) Icu 2 2013
88 Intra-aortic Ballon Pump (IABP) Icu 2 2018
89 USG 3D Icu 2 2019
90 Pesawat Sinar-X, Stationer,Fixed Table x-ray system Radiologi 2017
13
91 CT-Scan Radiologi 2018
92 Pesawat Sinar-X, Fluoroscopy Radiologi 2017
93 Printer Radiography Radiologi 2017
94 Pesawat Sinar-X, Mammografi Radiologi 2017
95 Pesawat Sinar-X, Dental Panoramic Radiologi 2017
96 MRI/Magnetic Resonance Imaging Radiologi 2009
97 Baby scale with tray Nicu 2019
98 Infant ventilator Nicu 2019
99 Parafin Bath Fisioteraphy 2016
100 Shortwave diathermy. Fisioteraphy 2019
101 Ultrasonic diathermy Fisioteraphy 2019
102 Stress Test System/Treadmill Test System Rehab Medik 2022
103 Angiographic x-ray system Ruang Cathlab 2019
3. Menjalankan tata kelola yang baik (good governance) dan patuh kepada
setiap kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh rumah sakit.
14
BAB III
JADWAL KEGIATAN
15
Rabu
16 Perbaikan biological safety cabinet Laboratorium
30/3/2022
Jumat
17 Perbaikan infant warmer Gudang
1/4/2022
Senin
18 Mengganti lampu proyektor Poli Mata
4/4/2022
Selasa
19 Perbaikan space station (pump docking) Biomedical
5/4/2022
Rabu
20 Perbaikan space station (pump docking) Biomedical
6/4/2022
Kamis
21 Perbaikan alat EKG Rawat Inap
7/4/2022
Jumat Perbaikan alat EMG Saraf
22
8/4/2022 Perbaikan alat USG Gudang
Senin
23 Mengganti baterai alat spirometri Biomedical
11/4/2022
Setting ulang alat EKG Rawat Inap
Selasa
24 Perbaikan alat USG Gudang
12/4/2022
Perbaikan alat cauter Poli Kulit
Mengganti pasien monitor IGD
Rabu Pendampingan kalibrasi alat defibrilator oleh BPFK IGD
25
13/4/2022 Pendampingan Kalibrasi alat echo oleh BPFK Poli Jantung
Pendampingan Kalibrasi alat treatmill oleh BPFK Poli Jantung
Selasa
26 Perbaikan alat suction pump Gudang
19/3/2022
Mengganti lampu proyektor Poli Mata
Rabu
27 Memperbaiki alat BERA (Brain Evoked Response
20/4/2022 Poli THT
Audiometri)
Kamis Perbaikan alat USG Gudang
28
21/4/2022 Perbaikan alat suction pump Gudang
Jumat
29 Instalasi alat USG Radiologi
22/4/2022
Senin
30 Mengantar alat USG yang sudah diperbaiki Radiologi
25/4/2022
Selasa
31 Membersihkan gudang Gudang
26/4/2022
Rabu
32 Mempelajari alat ventilator Gudang
27/4/2022
16
Senin
33 Mengganti bola lampu x-ray viewer Poli THT
9/5/2022
Perbaikan alat centrifuge Laboratorium
Selasa
34 Perbaikan mobile x-ray Gudang
10/5/2022
Perbaikan alat nebulizer Gudang
Rabu
35 Membersihkan gudang Gudang
11/5/2022
Kamis
36 Pemasangan alat pasien monitor Rawat Inap
12/5/2022
Jumat
37 Perbaikan mobile x-ray Gudang
13/5/2022
Selasa
38 Pemasangan filter udara ruangan Rawat Inap
17/5/2022
Rabu
39 Pengecekan ventilator NICU
18/5/2022
Kamis
40 Mengambil alat pasien monitor Pinere
19/5/2022
Jumat
41 Pemasangan kabel telepon Rawat Inap
20/5/2022
Senin
42 Mendata alat di gudang Gudang
23/5/2022
Selasa
43 Instalasi alat X-ray Radiologi
24/5/2022
Rabu
44 Membersihkan gudang Gudang
25/5/2022
Jumat
45 Mengganti lampu proyektor Poli Mata
27/5/2022
Senin
46 Perbaikan dental unit Poli Gigi
30/5/2022
Selasa
47 Pengecekan suction pump Poli Gigi
31/5/2022
Kamis
48 Mempelajari alat ESU Gudang
2/6/2022
Jumat
49 Pengecekan bed pasien Rawat Inap
3/6/2022
Senin
50 Belajar ventilator Gudang
6/6/2022
17
Selasa
51 Membersihkan gudang Gudang
7/6/2022
Rabu
52 Perbaikan suction pump Gudang
8/6/2022
Kamis
53 Merakit meja makan Onkologi
9/6/2022
Jumat
54 Konsultasi laporan PKL IPSRS
10/6/2022
18
BAB IV
URAIAN KEGIATAN
19
paru atau terapi oksigen dengan memberikan trigger agar paru-paru dapat bekerja
secara normal. Terapi paru-paru yang dimaksud dalam hal ini adalah untuk pasien
yang tidak bisa melakukan inspirasi dan ekspirasi secara mandiri dan membutuhkan
alat bantu untuk mentrigger paru-paru agar bekerja secara normal kembali (Afifah
MN, 2020).
21
Selanjutnya operator akan melakukan pemilihan mode dan memasukkan
setting nilai, baik itu fraksi oksigen, rasio inspirasi dan ekspirasi, jumlah
nafas per menit, jumlah volume udara yang akan dihantarkan ke pasien tiap
satu kali nafas, pemberian PEEP dan lainnya. Kemudian setting tersebut
akan diproses pada control board untuk kemudian dikirim sebagai output
ke valve.
Valve board akan mengolah output dari control board menjadi sinyal
pengaktifan driver pada valve oksigen dan valve air pada mixer. Valve
tersebut akan bekerja membuka dan menutup secara bergantian untuk
mendapatkan percampuran udara sesuai dengan setting yang diinginkan dan
terus menerus dideteksi oleh flow sensor saat udara menuju tank.
Pada tank, percampuran udara akan memenuhi tank dan secara terus
menerus fraksi oksigen akan dimonitor oleh O2 cell.
Selanjutnya valve inspirasi akan membuka celah sesuai pengaturan volume
udara yang dihantarkan ke pasien. Valve inspirasi akan bekerja bersinergi
dengan valve ekspirasi dimana saat sedang fase inspirasi, valve inspirasi
akan terbuka dan valve ekspirasi akan tertutup, begitu juga saat sedang
ekspirasi, valve inspirasi akan lebih menutup atau menyisakan celah untuk
PEEP (Positive End Expiratory Pressure) dan valve ekspirasi akan
membuka.
Udara yang dihantarkan akan keluar dari celah valve inspirasi kemudian
menuju humidifier yang akan melembabkan dan menghangatkan udara agar
sesuai dengan suhu tubuh manusia sekitar 36,5oC. Terdapat pemantauan
suhu saat keluar dari humidifier sampai kemudian menuju pasien. flow
sensor yang mendeteksi secara terus menerus udara yang dialirkan dan
tekanan udara untuk kemudian dikirim ke sensor board dan menjadi
pembanding real time pada display serta digunakan sebagai penyesuaian
oleh alat untuk mendapatkan volume udara hantaran yang diinginkan.
Selanjutnya dari pasien flow sensor akan terhubung dengan ETT
(Endotracheal Tube) untuk pemberian udara secara invasif atau dengan face
22
mask untuk pemberian udara secara non-invasif, udara berhasil dihantarkan
sampai ke pasien.
Setelah terjadi fase inspirasi, selanjutnya adalah fase ekspirasi, dimana
udara hasil pernafasan atau pertukaran dari paru-paru pasien akan
dihantarkan keluar melalui breathing circuit. Udara hasil pernafasan yang
mengandung karbondioksida (CO2) dan uap air akan mengalir melalui
pasien flow sensor, melewati Y piece menuju aliran ekspirasi dengan valve
inspirasi mulai mengurangi celah dan tekanan alirannya berkurang (menjadi
aliran PEEP (Positive End Expiratory Pressure) untuk mencegah udara
ekspirasi menuju ke tank dan valve ekspirasi membuka dengan celah diatur
untuk mempertahankan PEEP sebagai jalan keluar udara ekspirasi.
Siklus inspirasi dan ekspirasi dengan bantuan ventilator akan terus- menerus
berlangsung sampai hasil monitoring pasien dirasa cukup membaik
sehingga dapat beralih menggunakan mode lain yang sesuai dengan kondisi
pernafasan pasien.
23
Power switch
Monitor
Data teknik
Nama alat : Ventilator
Merek : Covidien
Type : Puritan Bennett 980
Serial No : 35C2001771
Made in : Irlandia
Tegangan : 220 V – 240 V
Frekuensi : 50 – 60 Hz
4.2 Pencatatan Alat Elektomedik
1. Laporan inventarisasi peralatan Kesehatan.
2. Laporan kalibrasi peralatan Kesehatan.
3. Laporan perbaikan peralatan Kesehatan.
4. Laporan pemeliharaan peralatan Kesehatan.
5. Laporan penggunaan peralatan Kesehatan.
6. Laporan penggunaan suku cadang.
24
7. Laporan kegiatan elektromedis.
8. Daftar inventaris peralatan Kesehatan terupdate.
9. Dafta inventaris suku cadang peralatan Kesehatan terupdate.
10. Rekomendasi peralatan Kesehatan dan suku cadang untuk tahun
selanjutnya.
4.3 Penyimpanan Dan Penempatan Alat Elektromedik.
1. Mematikan peralatan medis sesuai prosedur
2. Melepaskan hubungan peralatan medis dari catu daya
3. Membersihkan peralatan medis maupun aksesoris yang habis dipakai
4. Meletakkan peralatan medis ditempatnya
5. Mencatat beban kerja peralatan medis
6. Lakukan inventarisasi ulang peralatan Kesehatan
7. Pastikan suhu ruang penyimpanan sesuai dengan kondisi peralatan
Kesehatan.
8. Penempatan alat ventilator kebanyakan diruang ICU Adapun ruang lain
yaitu, ruang jantung ruangan paru dan ruangan rawat inap khusus.
4.4 Instalasi Alat Ventilator
1. Persiapkan bagian BDU ( Breath Delivery Unit).
2. Persiapkan bagian Compressor.
3. Pasangkan bagian BDU dengan bagian Compressor.
4. Pasangkan bagian Monitor dengan bagian BDU.
5. Pasangkan baterai pada BDU dan Compressor pada slot primary.
6. Lakukan proses SST (Short Self Test) dan EST (Extended Self Test).
4.5 Pemindahan Dan Pemasangan Ulang Alat Elektromedik.
Proses pemindahan alat dapat dilakukan apabila sudah mendapatkan izin dari
kepala ruangan tersebut. Dan untuk proses pemasangan ulang dapat dilihat
pada poin 4.4 Instalasi alat ventilator.
4.6 Prosedur Kerja Alat Ventilator
1. Hubungkan selang oksigen dan medical air ventilator pada central gas.
2. Hubungkan alat dengan catu daya.
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF.
25
4. Jalankan proses SST (Short Self Test).
5. Atur parameter yang sesuai dengan pasien.
6. Pasangkan selang ventilator pada pasien.
7. Tekan start untuk menjalankan ventilator.
8. Setelah selesai lepaskan selang pada pasien dan matikan alat dengan
menekan tombol ON/OFF.
9. Lepaskan kabel catu daya.
10. Bersihkan alat dan letakkan semua aksesoris alat pada tempatnya.
4.7 Perencanaan Alat Elektromedik
1. Pemenuhan Peralatan Sesuai Standard.
2. Penggantian alat kesehatan karena sudah tidak efisien/sering rusak, usia alat
sudah di atas usia teknis/ maksimal 5 tahun, teknologi alat kesehatan sudah
lama.
Penilaian dari sisi internal : apakah utilisasi alat tersebut tinggi, sehingga
perlu ditambah.
Penilaian dari sisi eksternal : apakah di sekitar rumah sakit yang lain sudah
ada yang memiliki fasilitas peralatan tersebut.
4.8 Pemeliharaan Alat
Tabel 4.1 Pemeliharaan ventilator
(Sumber : Manual Book Operator Puritan Bennett 980)
Part Frequency Maintenance
Seluruh bagian ventilator Setiap 6 bulan Jalankan proses EST Extended Self Test
Melakukan tes baterai (sebagai bagian
Baterai utama dan baterai tambahan Setiap 6 bulan
dari tes EST dalam mode Layanan)
Seluruh bagian ventilator Setiap 1 tahun Uji keamanan listrik
Ketika lokasi ventilator berubah Lakukan kalibrasi transduser tekanan
Transduser tekanan atmosfer
ketinggian 1000 kaki atmosfer.
Setiap 3 tahun, atau ketika tes
Ganti baterai utama. Masa pakai baterai
baterai gagal, atau ketika EST
Baterai utama dan baterai tambahan yang sebenarnya tergantung pada
menunjukkan masa pakai baterai
riwayat penggunaan dan kondisi sekitar
telah habis
Paket BDU 10.000 Jam Setiap 10.000 jam Instal dan ikuti instruksi paket
Paket kompresor 10.000 jam Setiap 10.000 jam Instal dan ikuti instruksi paket
Oksigen sensor Setiap tahun dari waktu pemasangan atau
Gantilebih
sensor
cepat
oksigen jika diperlukan
26
4.9 Troubleshooting Alat
Tabel 4.2 Troubleshooting pada ventilator
(Sumber : Manual Book Operator Puritan Bennett 980)
4.11 Kalibrasi
Kalibrasi pada alat harus dilakukan setahun sekali atau jika ada terjadinya
perubahan nilai pada alat maka harus dikalibrasi ulang. Kalibrasi hanya dapat
dilakukan oleh badan tertentu saja seperti BPFK (Badan Pengamanan Fasilitas
Kesehatan).
27
BAB V
5.1 Kesimpulan
Jika pada alat ventilator mengalami sebuah masalah seperti
kurangnya tekanan air supply dan oksigen supply maka harus melakukan
pengecekan tekanan pada central gas harus berada pada 3 bar. Dan apabila
munculnya kalimat alarm tidak ready pada ventilator, maka alat tersebut
harus dilakukan proses EST ( Extended Self Test). Dan alat ventilator harus
dikalibrasi setahun sekali agar hasil keluaran alat tersebut sesuai dengan
setting yang diinginkan.
5.2 Saran
a) Praktikan harus lebih mempersiapkan diri baik dari segi akademik
maupun segi keterampilan yang akan mendukung pelaksanaan
kegiatan selama PKL berlangsung.
b) Praktikan harus lebih giat dan aktif dalam mempelajari dan
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, khususnya dalam bidang
Teknisi Elektromedis karena hal tersebut berhubungan dengan
pekerjaan yang diberikan oleh RSUDZA.
c) Praktikan diharapkan mampu bertanggung jawab atas pekerjaan
yang telah diberikan oleh RSUDZA selama pelaksanaan PKL karena
pekerjaan tersebut berhubungan langsung dengan kegiatan
operasional.
28
DAFTAR PUSTAKA
Afifah MN. 2020. Apa Itu Ventilator. [Online]. diakses 5 Juni 2021
I Gde Bagus Yatna Wibawa. 2014.sistem kerja valve dalam pengaturan aliran
udara pada sistem pneumatik ventilator hamilton c2 pt. Ids medical systems
indonesia.diakses 5 Juni 2021
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2022
29