Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

PENGAJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH

“SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS MIKROKONTROLER


ATMEGA16”

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir

Akademi Teknik Elektromedik Andakara

Oleh :

Oleh:

Nama : Mutmainnah

NPM : 10017

AKADEMI TEKNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA

JAKARTA

2013
Perihal : Pengajuan Judul Karya Tulis Ilmiah

Lampiran : 1 ( satu ) berkas

Kepada Yth,

Akademi Teknik Elektromedik Andakara

Agung Nugroho, BE, SKM

di

Jakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka pelaksanaan ujian akhir program Diploma III Akademi Teknik
Elektromedik Andakara Jakarta tahun 2013, maka saya sebagai calon peserta
bermaksud untuk mengajukan judul Karya Tulis Ilmiah, yaitu :

“SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA16”

Demikian proposal ini saya ajukan, Atas segala perhatian dan persetujuannya
saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Januari 2013

Hormat saya,

(Mutmainnah)
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAJUAN JUDUL

KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Agung Nugroho, BE, SKM

Jabatan : Editor Proposal

Menerangkan bahwa :

Nama : Mutmainnah.

NPM : 10017

Judul Karya Tulis : “SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER


BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16”

Judul Karya Tulis Ilmiah tersebut di atas dan isi dari proposal ini telah
diperiksa dan disetujui untuk dijadikan Karya Tulis Ilmiah di Akademi Teknik
Elektromedik Andakara Jakarta.

Demikian lembar persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat


dipertahankan menjadi Karya Tulis Ilmiah.

Jakarta, Januari 2013

EDITOR PROPOSAL

Agung Nugroho, BE, SKM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan di bidang kesehatan dipengaruhi oleh perkambangan


teknologi kedokteran dan elektronika yang saling menunjang satu dengan yang
lainnya, sehingga penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk
peningkatan pelayanan tarhap masyarakat dapat dipenuhi serta untuk mendukung
terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

Dari kemajuan-kemajuan yang telah ada memberikan dampak positif


bagi perkembangan peralatan kesehatan, salah satunya adalah Infant warmer
yang merupakan peralatan kedokteran yang digunakan untuk memberikan
kenyamanan dan kehangatan pada bayi yang baru dilahirkan.

Infant warmer adalah salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk
memberikan kenyamanan dan kehangatan pada bayi yang baru dilahirkan,
dimana bayi tersebut membutuhkan suhu yang sesuai dengan suhu didalam rahim
ibu yaitu antara 36,5 – 37 °C, ini dimaksutkan agar suhu tubuh bayi dapat
disesuaikan dengan lingkungannya, maka alat ini dibuat agar bayi yang baru lahir
dapat merasakan suhu diluar rahim ibu akan sama dengan suhu yang ada di
dalam rahim ibu. suhu yang dikondisikan dalam ruang bayi infant warmer
tersebut haruslah stabil.

Dari Latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu modul
yang berjudul:

“SIMULASI PESAWAT INFANT WARMER BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA16”
1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penulisan karya tulis ini selain sebagai syarat untuk
memenuhi tugas akhir di Akademi Teknik Elektromedik
“ANDAKARA” juga dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh dan
mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul karya tulis ini.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Memahami dan mengetahui secara teori dan praktek mengenai prinsip


kerja alat Infant Warmer
2. Merancang dan membuat suatu modul Simulasi InfantWarmer.
3. Menggunakan basis ATmega16 pada modul tersebut, sehingga dapat
mempelajari dan memahami mengenai mikrokontroler ATmega16.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam modul ini, di batasi oleh pokok – pokok bahasan, dengan


memperhatikan suhu yang diperoleh dan diterima oleh bayi. Mulai dari 36,5 –
37ºC. Oleh karena itu suhu yang diterima oleh bayi sangat berpengaruh pada
kondisi bayi, serta mengantisipasi bayi agar bayi tidak kepanasan.

1.4 Metodologi Penulisan

Dalam pembuatan karya tulis ini, metode yang digunakan adalah


sebagai berikut:
1. Studi pustaka , dilakukan dengan mencari dan mempelajari data referensi
yang ada kaitanya dengan permasalahan yang di bahas.
2. Membuat dan merancang alat Infant Warmer.
3. Mengadakan uji coba dan menganalisa data yang diperoleh dari uji coba
tersebut.
4. Membuat dan menyusun karya tulis.
1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami dan menelaah karya tulis ini,


maka penulis menyajikan dalam beberapa bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Memberi gambaran secara singkat mengenai latar


belakang masalah, pembatasan masalah, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TEORI DASAR


Teori dasar memuat penjelasan tentang konsep dan
prinsip dasar yang diperlukan dan mendukung untuk
memecahkan masalah yang di bahas dalam karya tulis
ilmiah ini. Yang mencakup pada pembahasan secara
menyeluruh pada sub materi:
 Tinjauan Biologi : menjelaskan tentang bayi yang baru
lahir yang berkaitan dengan modulasi alat yang di buat.
 Tinjauan Medikal : menjelaskan segala hal mengenai
keluhan atau kelainan secara abnormal (penyakit) pada
kestrukturan tubauh makhluk hidup.
 Tinjauan Enginering : menjelaskan mengenai rekayasa
engineering yang dilakukan untuk membantu atau
menyembuhkan penyakit yang terjadi.

BAB III : PERENCANAAN


Menerangkan cara kerja pesawat secara blok diagram
dan memberikan gambaran tentang perencanaan
rangkaian dasar.
BAB IV : PENDATAAN DAN ANALISA
Melakukan pendataan yang dibuat serta memberikan
analisa data terhadap rangkaian tersebut.

BAB IV : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan
secara Keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA : Berbagai referensi yang di dgunakan penulis dalam


menyelesaikan karya tulis ilmiah. Referensi yang
digunakan antara lain: Steeman J.P.M., “Data Sheet
Book 2”, Elex Media Komputindo, jakarta,
1996. (LM35),
Http://www.tabloid-
nakita.com/artikel.php3?edisi=06313&rublik=bayi
premature, Http://www.google.com,
www.delta-elektronik.com, www.alldatasheet.com
1.6 Defenisi Istilah

“Simulasi Pesawat Infant Warmer Berbasis Mikrokontroler ATmega16”

a) Simulasi adalah membuat sebuah alat yang tidak sesuai dengan alat yang
sebenarnya namun prinsip kerjanya sesuai dengan alat yang sudah ada.
b) Infant Warmer adalah salah satu alat elektrikmedik yang digunakan untuk
menempatkan bayi yang baru lahir dalam keadaan normal atau premature,
dimana bayi tersebut membutuhkan suhu tertentu yang hampir sama dengan
suhu di dalam rahim ibu antara 36,5 – 37 °C ini dimaksudkan agar tubuh
bayi dapat disesuaikan dengan lingkungannya. Suhu yang dikondisikan
dalam ruang bayi infant Warmer tersebut haruslah stabil.
c) Mikrokontroler ATMEGA 16 adalah suatu chip yang dapat digunakan
sebagai pengontrol utama sistem elektronika, misalnya sistem pengukur
suhu digital (termometer digital).
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Bayi Baru Lahir Normal Dan Bayi Abnormal

2.1.1 Bayi baru lahir normal

Bayi baru lahir atau neonatus adalah makhluk hidup yang baru lahir oleh
seorang ibu dari kandungannya (rahim) yang dikandung selama 9 bulan (37–42
minggu). Bayi yang lahir sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 9
bulan, maka dapat dikatakan bayi tersebut sehat dengan berat badan lebih dari
2500 - 4000 gram. Suhu normal bayi baru lahir adalah 36,5 - 37°C.
Bayi dengan kondisi normal adalah bayi yang lahir sesuai dengan umur
dalam kandungan yaitu 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu dan dari
berat badan bayi ≥2kg.
Bayi baru lahir sangat riskan terhadap faktor lingkungan, sehingga untuk
mendapatkan suhu stabil yang diinginkan maka bayi yang baru lahir perlu
ditempatkan dalam infant warmer yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi agar
sesuai suhu dalam rahim.

Secara umum dikatakan apabila memiliki cirri sebagai berikut:

 Lahir pada masa gestasi 37 – 42 minggu.


 Ukuran antropometri : berat badan berkisar antara 2500 – 4000 gram,
panjang badan 48 – 52 cm, lingkar dada 30 – 38 cm, lingkar kepala 32 –
37 cm.
 Tanda vital dalam batas normal.
 Tidak ada kelainan / kecacatan.
2.1.2 Bayi Abnormal

A. Bayi Prematur

Bayi premature adalah bayi yang lahir dalam kondisi yang tidak
normal, dengan disebabkan karena umur kandungan yang belum
mencapai masa kelahiran atau berat badan saat kelahiran dibawah rata-
rata bayi normal. Sehingga diperlukan proses adaptasi lingkungan diluar
rahim dalam kondisi yang terkontrol. Kondisi yang serba terbatas, baik
asupan gizi dan kebutuhan lainnya yang diperlukan dalam tumbuh
kembangnya bayi, perlu perawatan yang insentif.

Menurut WHO bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum usia
kehamilan 37 minggu di hitung dari priode menstruasi berakhir. Bayi
premature merupakan masalah kesehatan serius dan beresiko tinggi
terhadap komplikasi kesehatan bayi. Data WHO menyebutkan kalau bayi
premature juga penyumbang daftar kematian di dunia.

Bayi prematur beresiko sangat tinggi terhadap sejumlah macam


penyakit, resiko yang ditimbulkan sangat bergantung pada usia
kehamilan, makin kecil usianya, makin besar resikonya. Antara lain,
pasca bayi baru lahir : penyakit kuning mengakibatkan fungsi hati yang
belum sempurna, Asfiksia (kegagalan bernapas spontan dan teratur pada
menit – menit pertama setelah lahir), kekerungan oksigen dalam otak,
gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan hypotermia. Bayi
prematur dapat mengalami pertumbuhan normal yang bisa dilihat melalui
lingkar kepala, berat badan, dan panjang badan.
B. Hiportemia

Hipotermia adalah suatu kelainan dimana bayi yang baru lahir


memiliki suhu dibawah keadaan suhu normal. Adapun suhu normal bayi
adalah 36,5-37 °C. Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu tubuh
dibawah normal (kurang dari 36,5 C). Hipotermia merupakan salah satu
penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat
badan kurang dari 2,5 Kg.

Penyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi :

a) Ketika bayi baru lahir tidak segera dibersihkan, terlalu cepat


dimandikan, tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan
dibungkus, diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera
didekapkan pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui
ibunya.
b) Bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang
dari 2,5 kg atau bayi dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau
bayi dengan tanda-tanda otot lembek, kulit kerput.
c) Bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit berat.

Hipotermia dibedakan atas :

a) stres dingin (36 -36,50 °C)


b) hipotermi sedang (32 -360 °C)
c) hipotermi berat (dibawah 320 °C)

Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermia yaitu :

a) bayi kurang bulan / prematur.


b) bayi berat lahir rendah.
c) bayi sakit.
Gejala hipotermia

a) kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian
dada.
b) aktivitas berkurang.
c) kemampuan menghisap lemah.
d) tangisan lemah.
e) ujung jari tangan dan kaki kebiruan.

Proses terjadinya hipotermia (Penurunan suhu tubuh pada bayi) terjadi


melalui :

a) Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah).


b) Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang
lebih dingin).
c) Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak
dengan permukaan yang lebih dingin).

2.2 Gambaran Umum Infant Warmer

Infant Warmer berasal dari bahasa inggris yaitu “Infant” dan “Warmer”
Infant berarti bayi, sedangkan Warmer yaitu penghangat, jadi Infant Warmer
yaitu alat penghangat yang digunakan untuk menghangatkan bayi. Telah kita
ketahui bahwa bayi yang baru lahir biasanya tidak langsung mampu
menyesuaikan dengan suhu lingkungannya hal ini disebabkan bayi yang
mengalami suatu periode atau masa peralihan dari kehidupan Intra Uterine
(dalam rahim) ke kehidupan Extra Uterine (luar rahim).
Pesawat Infant Warmer hampir sama dengan pesawat Baby Incubator,
yang membedakan alat Baby Incubator dan Infant Warmer adalah Pesawat Baby
Incubator casingnya tertutup, dan alat Infant Warmer casingnya terbuka
langsung dengan lingkungan. Adapun bentuk alat dapat dilihat dibawah ini:

Pesawat Infant Warmer pada umumnya dilengkapi dengan rangkaian


sensor suhu dan heater yang mempunyai fungsi masing – masing. Rangkaian
pemanas (heater) berfungsi untuk memberikan panas yang ideal, suhu diatur
oleh rangkaian setting suhu, dan suhu yang diatur harus sesuai dengan suhu
dalam kandungan (rahim ibu) yaitu sekitar 36,5 °C– 37 °C.
Rangkaian sensor suhu berfungsi untuk mengontrol rangkaian pemanas
(heater), apabila pemanas (heater) telah sampai dengan nilai yang disetting
maka pemanas (heater) akan mati, dan apabila suhu kurang dengan suhu yang
disetting maka pemanas (heater) akan menyala kembali sampai suhu yang
ditentukan.
2.3 LM 35 Sebagai Sensor Suhu

Pada sensor suhu yang digunakan pada pesawat yaitu untuk mendeteksi
suhu panas yang dihasilkan oleh sebuah pemanas (Heater), Karena suhu yang
diterima oleh bayi hanya 36 – 37 °C. Jika panas yang diterima oleh bayi yang
baru lahir mencapai lebih dari suhu antara 36 – 37 °C, maka bayi akan terasa
panas. Karna warna kulit bayi perlahan – lahan akan memerah dan bayi tersebut
akan merasa tidak nyaman dan tidak merasakan kehangatan yang ada didalam
kandungan rahim ibu sama dengan diluar kandungan rahim ibu. Maka sensor
suhu yang digunakan pada Pesawat Infant Warmer ini yaitu memakai IC LM35.

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi


untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran
impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah
dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.

Dalam keadaan normal, keluaran sensor dapat membaca kompresi suhu


1̊C dengan kenaikan nilai tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35
dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada
suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara
dan suhu permukaan dapat dideteksi olehsensor LM35 sama dengan suhu
disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih
rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dansuhu
udara disekitarnya .
2.3.1 Prinsip kerja LM 35
Mula - mula vcc sebesar 5V digunakan untuk menghidupkan sensor
LM35 yang akan mendeteksi suhu. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10
mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

VLM35 = Suhu*10Mv

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat


perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV.
Pada penempatannya LM35dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat
pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang
sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara
seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat
dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara
disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan,
maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Konfigurasi LM 35
IC LM 35 mempunyai spesifikasi antara lain :
 Kalibrasi langsung dalam (°C).
 Skala faktor linear yaitu setap 1 0C menghasilkan teganga 10 mV.
 Mempunyai impedansi keluaran yang rendah 0,1 pada arus 1mA
 Bekerja maksimal pada suhu -55 sampai 1500C.
 Bekerja dengan tegangan 4-30 Volt.
 Arus kurang dari 60 uA.
 Pemanasan sendiri kurang dari 0,080C di udara.
 Ketidak linierannya ± ¼ 0C.
 Impedansi output kecil 0.1 Ohm pada beban 1 mA.

2.4 LCD sebagai Display

LCD (Liquid Crystal Display) adalah merupakan perangkat display yang


paling umum dipasangkan di Mirokontroler, mengingat ukurannya yang kecil
dan kemampuannya menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik
dibandingkan display 7 segmen atau alphanumeric.

LCD yang penulis gunakan adalah M1632, LCD ini hanya memerlukan
daya yang sangt kecil dan tegangan yang dibutuhkan juga sangat rendah yaitu
+5VDC.

LCD 2x16
Katoda
Anoda
R/W
Vdd
Vss

D.0
D.1
D.2
D.3
D.4
D.5
D.6
D.7
Rs
Vp

E
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Gambar Konfigurasi Pin LCD


Fungsi dari Konfigurasi Pin LCD

No Nama PIN Keterangan


1 Vcc +5 V
2 GND 0V
3 VEE Digunakan untuk mengatur tingkat kontras LCD.
Bernilai logika “0” untuk input instruksi dan
4 RS
bernilai logika “1” untuk input data.
Bernilai logika “0” untuk proses ‘write’ dan
5 R/W
bernilai logika “1” untuk proses ‘read’.
Enable Clock LCD. Logika 1 setiap kali
6 E
pengiriman atau pembacaan data.
7 DB0 Pin data D0
8 DB1 Pin data D1
9 DB2 Pin data D2
10 DB3 Pin data D3
11 DB4 Pin data D4
12 DB5 Pin data D5
13 DB6 Pin data D6
14 DB7 Pin data D7
15 Anode Tegangan positif backlight
Tegangan negatif Back Light pada LCD ini
16 Anode
dihubungkan dengan ground
2.5 IC Mikrokontroler ATMEGA 16

Mikrokontroler AVR ( Alf and Vegard,s Risc processor ) standar


memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit, dan
sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock. AVR dapat
dikelompokan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya, yang membedakan masing-
masing kelas adalah memori dan fungsinya.

2.5.1 Di dalam mikrokontroler ATmega 16 terdiri dari :

 Saluran I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D
 ADC ( Analog to Digital Converter ) 10 bit sebanyak 8 channel.
 Konsumsi daya rendah sebesar 5V.
 Memori Flash sebesar 16 KB dengan kemampuan Read While Write.
 EEPROM sebesar 512 byte
 Port USART sebagai komunikasi serial.
 XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan Clock Eksternal

2.5.2 Konfigurasi Pin ATMEGA 16

Gambar di atas merupakan susunan kaki standar 40 pin DIP


mikrokontroler AVR ATmega16.
Berikut ini adalah susunan kaki Atmega16:

 VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.


 GND merupakan pin Ground.
 Port A ( PA0…7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan
ADC.
 Port B ( PB0…7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus
seperti komparator analog,Timer/Counter, dan SPI.
 Port C ( PC0…7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus
yaitu komparator analog dan Timer Osilator.Port D ( PD0…7 )
merupakan pin I/O dua arah dan fungsi khusus, yaitu komparator
analog dan komunikasi serial.
 Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
 AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
 AREF sebagai pin masukan tegangan referensi.

2.5.3 Sofware mikrokontroler ATMEGA 16

Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bila tidak diberikan


program untuk diisikan kedalam mikrokontroler tersebut. Oleh karena itu,
dalam tugas akhir ini akan digunakan perangkat lunak CodeVision AVR
sebagai media penghubung antara program yang akan diisikan ke
mikrokontroler ATmega 16 yang menggunakan bahasa C.
BAB III
PERENCANAAN

3.1 Perencanaan Blok Diagram Pesawat Infant Warmer

PLN

P Supply LCD

Push
Mikrokontroler Buzzer
button ATMega16

Heater
Heater
SENSOR Control
SUHU

3.1.1 Cara Kerja Blok diagram Pesawat Infant Warmer

Tegangan PLN masuk ke power supplay, power supplay mengubah


tegangan AC menjadi DC. power supplay memberikan tegangan ke
mikrokontroler, sehingga mikrokontroler akan bekerja mengola data pada
alat, selanjutnya Rangkaian sensor suhu disini berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan supply listrik ke heater. Jika keadaan
lempengan besi kurang panas, maka rangkaian sensor suhu akan
menghubungkan aliran listrik ke heater.
Akan tetapi jika suhu pada lempengan besi sudah sesuai dengan
pengaturan yang kita inginkan, maka rangkaian sensor suhu akan
memutuskan aliran listrik ke heater. Dan pemanas (heater) berfungsi untuk
memberikan panas yang ideal, maka suhu yang diatur harus sesuai dengan
suhu dalam kandungan (rahim ibu) yaitu sekitar 36,5 °C– 37 °C.
Selanjutnya akan ditampilkan pada LCD. Setelah hasil ditampilkan pada
LCD, dan jika hasil yang terbaca kurang atau lebih dari suhu normal maka
buzzer akan berbunyi.
LEMBAR KONSULTASI

NO. HARI / TANGGAL BIMBINGAN PARAF KETERANGAN

PEMBIMBING I

(................................................)
LEMBAR KONSULTASI

NO. HARI / TANGGAL BIMBINGAN PARAF KETERANGAN

PEMBIMBING II

(................................................)
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis Ilmiah ini telah kami setujui untuk diuji dihadapan Penguji Modul dan
Karya Tulis Ilmiah.

NO. Diajukan pada hari / tanggal Tanda tangan Keterangan

1. Diajukan untuk dapat diselesaikan ...........................

2. Diajukan untuk dapat diuji Modul ...........................

3. Diajukan untuk dapat diuji sidang ...........................

Pembimbing I Pembimbing II

(.............................................) (.............................................)

Anda mungkin juga menyukai