Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

PENGAJUAN KTI DAN MODUL

PROTOTYPE TERAPI INFRA MERAH DILENGKAPI SENSOR JARAK DAN


TIMER BERBASIS ARDUINO

Oleh :
NANANG HANDOYO
1702017

Pembimbing :
Dr. NAZRIS NAZARUDDIN, M. Si

DIPLOMA III TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLITEKNIK KESEHATAN SITEBA PADANG
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ....................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3.Tujuan..................................................................................... 2
1.4.Manfaat ................................................................................... 2
1.5.Batasan Masalah ..................................................................... 2
1.6.Metode Penelitian ................................................................... 3
1.7.Sitematika Penulisan .............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 5
2.1.Teori Dasar ............................................................................. 5
2.1.1. Sinar Inframerah........................................................... 5
2.1.2. Klasifikasi Sinar Inframerah ........................................ 5
2.1.3. Pengaruh Terapeutik dari Sinar Inframerah ................. 6
2.2.Sensor Ultrasonik ................................................................... 7
2.3.Arduino Uno .......................................................................... 9
2.3.1. Input dan Ouput ......................................................... 10
2.3.2. Komunikasi ................................................................ 10
2.3.3. Perangkat Lunak(Arduino IDE) ................................. 11
2.4.Liquid Cristal Display .......................................................... 11
2.5.Modul Relay Arduino .......................................................... 12
2.6.Keypad ................................................................................. 12
BAB III PERANCANGAN SISTEM ........................................... 14
3.1.Diagram Mekanis Sistem ..................................................... 14
3.2.Alat dan Bahan ..................................................................... 15
3.2.1. Alat ............................................................................. 15
3.2.2. Bahan ......................................................................... 15
3.3.Diagram Blok Sistem ........................................................... 16

i
3.3.1. Input ........................................................................... 17
3.3.2. Proses ........................................................................ 18
3.3.3. Output......................................................................... 19
3.4.Skematik Rangkaian............................................................. 20
3.5.Flowchart cara Kerja Alat .................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alat Terapi Infrared merek Philip ............................... 7


Gambar 2.2. Ultrasonik HC SRF04 ................................................. 9
Gambar 2.3. Arduino UNO .............................................................. 9
Gambar 2.4. Tampilan Framework Arduino UNO ........................ 11
Gambar 2.5. LCD 16x2 .................................................................. 12
Gambar 2.6. Modul Relay Arduino................................................ 12
Gambar 2.7. Keypad ...................................................................... 13
Gambar 3.1. Diagram Mekanis Sistem .......................................... 14
Gambar 3.2. Diagram Blok Sistem ................................................ 16
Gambar 3.3. Rangkaian Keypad .................................................... 17
Gambar 3.4. Rangkaian HC-SRF04 ............................................... 18
Gambar 3.5. Rangkaian Arduino UNO .......................................... 19
Gambar 3.6. Rangkaian LCD dan Relay Infrared .......................... 20
Gambar 3.7 Rangkaian Keseluruhan ............................................. 20
Gambar 3.8. Flowchart cara kerja alat ........................................... 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat yang dibutuhkan ....................................................... 15


Tabel 2. Bahan yang dibutuhkan .................................................... 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi sinar inframerah telah banyak

digunakan diberbagai peralatan, salah satunya sebagai alat terapi. Alat terapi

sinar inframerah banyak diperjualbelikan dipasaran. Pada umumnya alat

terapi ini digunakan oleh para fisioterapis yang sudah mengerti cara

penggunaan alat terapi inframerah, tetapi banyak masyarakat yang

mengunakan alat terapi ini tanpa didampingi maka tidak mengetahui cara

penggunaan yang benar. Efek yang ditimbulkan dapat membuat kulit

menjadi kemerah-merahan bahkan bisa lebih parah.

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih

panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang

radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"),

merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan panjang gelombang

terpanjang [1] Sinar inframerah untuk terapi dapat menggunakan sinar

matahari dan sinar buatan [2]. Sinar buatan pada alat terapi bisa

menggunakan lampu luminous dan non luminous. Pada penggunaan lampu

non luminous jarak lampu yang digunakan adalah antara 45 – 60 cm, sinar

diusahakan tegak lurus dengan daerah yang diobati serta waktu antara 10 –

30 menit. Pada penggunaan lampu luminous jarak lampu 35 – 45 cm, sinar

diusahakan tegak lurus, waktu antara 10 – 30 menit disesuaikan dengan

kondisi penyakitnya [3].

Pada Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini akan dirancang suatu alat simulasi

sinar inframerah dengan menggunakan, sensor jarak sebagai inputnya, timer

1
2

untuk lama waktu penyinaran, LCD 16x2 untuk menampilkan jarak dan

waktu penyinaran dan arduino uno sebagai mikrokontrollernya.

1.2.Rumus Masalah

• Apabila sensor jarak terhalang, maka rangkaian sensor akan memberi

perintah pada mikrokontroler untuk menghidupkan lampu infrared.

Apabila sensor tidak terhalang maka rangkaian sensor akan memberi

perintah pada mikrokontroler untuk mematikan lampu infrared.

1.3. Tujuan

Dibuatnya alat terapi infra merah dilengkapi dengan sensor jarak ini

guna untuk mengembangkan alat terapi infra merah yang sudah ada agar

dapat memiliki sensor jarak aman penyinaran dan timer.

1.4.Manfaat

• Dapat membantu user dalam melakukan terapi infrared dengan jarak


aman penyinaran dan lama waktu penyinaran dan menampilkan pada

layar LCD

• Diharapkan membantu dan mengatasi masalah terapi pada daerah otot


dan persendian sesuai dengan jarak dan waktu

1.5. Batasan Masalah

Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam

penyajiannya, penulis membatasi pokok-pokok batasan permasalahan yang

akan dibahas yaitu:

• Pengaturan jarak untuk alat adalah 45-60 cm

• Alat yang di terapi harus tegak lurus dengan pasien


3

1.6.Metode Penelitian

• Studi pustaka

Mempelajari berkas-berkas, buku, pencarian data dari internet,dan

bertanya atau berdiskusi dengan sejumlah dosen dalam pembuatan Karya

Tulis Ilmiah (KTI) ini.

• Perencanaan pembuatan alat

Merancang Rangkaian alat infra merah dengan sensor jarak dan

arduino juga menentukan komponen-komponen dan program yang akan

digunakan dalam pembuatan alat ini.

• Pembuatan alat

Membuat lampu infra merah dengan sensor jarak.

• Pengujian

Melakukan pengujian fugsi kerja dari alat yang akan dibandingkan

dengan perkiraan secara teori.

1.7. Sistematika Penulisan

• BAB I Pedahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan

masalah, rumus masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

• BAB II Tinjauan pustaka

Bab ini berisikan tentang teori dasar yang mendukung penelitian

Karya Tulis Ilmiah ini, seperti sensor dan arduino.

• Bab III Perancangan system

Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai sistem alat yanng

akan dirancang.
4

• BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini akan berisikan analisa terhadap output dari alat yag telah

dirancang.

• BAB V Penutup

Bab ini berisikan analisa beberapa kesimpulan dan saran yang bisa

ditarik dan disampaikan dengan didasari hasil analisa dan pembahasan

dari penelitian ini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Teori Dasar
2.1.1. Sinar Inramerah

Sinar infra merah bila dilihat dari susunan spektrum sinar (hertzian,

inframerah, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, ultra

ungu/violet pigment, j.cosmic), terletak diantara sinar merah hertzian.

Dengan demikian defenisi sinar infra merah adalah pancaran gelombang

eletromagnetik dengan panjang gelombang 7.700-4 juta.

2.1.2. Klasifikasi sinar infra merah

1. Berdasarkan panjang gelombang

a. Gelombang panjang (non penetrating)

Panjang gelombang diatas 12.000 A sampai dengan 150.000 Å.

Daya penetrasi sinar ini hanya sampai pada lapisan superficial

epidermis,yaitu sekitar 0,5mm.

b. Gelombang pendek (penetrating)

Panjang gelombang antara 7.700-12..000 A.Daya penetrasi lebih

dalam dari yang gelombang panjang, yaitu sampai jaringan sub

cutan kira-kira dapat mempengaruhi secara langsung terhadap

pembuluh darah kapiler,pembuluh limphe, ujung-ujung saraf dan

jaringan lain dibawah kulit.

2. Berdasarkan tipe

a. Tipe A : panjang gelombang 780-1500 mm, penetrasi dalam

b. Tipe B : panjang gelombang 1.500-3.000 mm, penetrasi dangkal

5
6

c. Tipe C : panjang gelombang 3.000-10.000mm, penetrasi dangkal

2.1.3. Pengaruh terapeutik dari sinar infra merah

Secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Relief of pain ( mengurangi / menghilangkan rasa sakit)

Penyinaran sinar infra merah merupakan salah satu cara yang efektif

untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.

2. Muscle relaxation (relaksasi otot)

Seperti diketahui bahwa relaksasi akan mudah dicapai bila jaringan

otot tersebut dalam keadaan hangat dan rasa nyeri, dapat juga

menaikkan suhu / temperature jaringan, sehingga dengan demikian

bisa menghilangkan spasme otot dan membuat relaksasi.

3. Increased blood supply (meningkatkan suplai darah)

Adanya kenaikan temperature akan menimbulkan vasodilatasi, yang

akan menyebabkan terjadinya peningkatan darah ke jaringan

setempat, hal ini terutama terjadi pada jaringan superficial dan efek

ini sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka dan mengatasi

infeksi dijaringan superficial. Dengan demikian maka sinar infra

merah ini sangat membantu meningkatkan suplai darah ke jaringan-

jaringan yang diobati.

4. Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme ( Elimination of

Waste Products)

Penyinaran di daerah yang luas akan mengaktifkan glandula

gudoifera (kelenjar keringat) di seluruh badan, sehingga dengan

demikian akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa hasil


7

metabolisme melalui keringat. Pengaruh ini sangat bermanfaat untk

kondisi-kondisi arthritis, terutama yang mengenai banyak sendi.[4]

Gambar 2.1. Alat Terapi Infra Red Merek Philip

2.2. Sensor ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan

gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek

atau benda tertentu didepan frekuensi kerja pada daerah diatas gelombang

suara dari 20 kHz hingga 2 MHz .Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit,

yaitu unit pemancar dan unit penerima struktur unit pemancar dan penerima.

Sangatlah sederhana sebuah kristal piezoelectric dihubungkan dengan

mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar

tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 20 kHz hingga 2 MHz .

Struktur atom dari Kristal piezoelectric menyebabkan berkontraksi

mengembang atau menyusut, sebuah polaritas tegangan yang diberikan dan

ini disebut dengan efek piezoelectric pada sensor ultrasonik. Pantulan

gelombang ultrasonik terjadi bila ada objek tertentu dan pantulan gelombang

ultrasonik akan diterima kembali oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit

sensor penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan


8

efek piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan

frekuensi yang sama.[5]

Prinsip kerja sensor ini adalah transmitter mengirimkan sebuah gelombang

ultrasonik lalu diukur dengan waktu yang dibutuhkan hingga datangnya

pantulan dari objek Lamanya waktu ini sebanding dengan dua kali jarak

sensor dengan objek, sehingga jarak sensor dengan objek dapat ditentukan

persamaan 1:

𝑣.𝑡
𝑠=
2

Keterangan:

s = jarak (meter)

v = kecepatan suara (344 m/detik)

t = waktu tempuh (detik)

Hcsrf-04 dapat mengukur jarak dalam rentang antara 3cm–3m dengan

output panjang pulsa yang sebanding dengan jarak objek. Sensor ini hanya

memerlukan 2 pin I/O untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler, yaitu

TRIGGER dan ECHO. Untuk mengaktifkan HCSRF-04 mikrokontroler

mengirimkan pulsa positif melalui pin TRIGGER minimal 10 µs, selanjutnya

HCSRF-04 mengirimkan pulsa positif melalui pin ECHO selama 100 µs

hingga 18 ms, yang sebanding dengan jarak objek. Spesifikasi dari sensor

ultrasonik HCSRF-04 adalah sebagai berikut:

a. Dimensi: 24mm (P) x 20mm (L) x 17mm (T).

b. Konsumsi Arus: 30 mA (rata-rata), 50 mA (max).

c. Jangkauan: 3 cm–3 m.
9

d. Sensitifitas: Mampu mendeteksi objek dengan diameter 3 cm pada jarak >

1m

Gambar 2.2. Ultrasonic HC SRF 04

2.3. Arduino Uno

Arduino Uno Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada

ATmega328 . Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin

dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator

kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang

diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer

dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC

atau baterai untuk menggunakannya.[6]

Gambar 2.3. Arduino Uno


10

2.3.1. Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai

input atau output, menggunakan fungsi pinMode, digitalWrite dan

digitalRead, Mereka beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau

menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal dari 20-

50 KΩ . Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus: 1. Serial: 0 (RX)

dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data

TTL serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip ATmega8U2

USB-to-Serial TTL. 2. Eksternal Interupsi: 2 dan 3. Pin ini dapat

dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah, tepi naik atau

jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt () fungsi untuk rincian. 3.

PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan 8-bit output PWM dengan

analogWrite () fungsi. 4. SPI: 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin

ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. 5. LED:

13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah nilai

TINGGI, LED menyala, ketika pin adalah RENDAH, itu off. Uno memiliki

6 input analog, diberi label A0 melalui A5, masing-masing menyediakan 10

bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara default sistem mengukur

dari tanah sampai 5 volt : 1. TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin.

Mendukung komunikasi TWI 2. Aref. Referensi tegangan untuk

inputanalog. Digunakan dengan analogReference () dan Reset.

2.3.2. Komunikasi

Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan

komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini


11

menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin

digital 0 (RX) dan 1 (TX). RX dan TX LED di board akan berkedip ketika

data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke

komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI.

Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi interface pada sistem.

2.3.3. Perangkat lunak (Arduino IDE)

Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode

dan meng-upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X,

dan Linux. Berdasarkan Pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber

terbuka lainnya .

Gambar 2.4. Tampilan Framework Arduino Uno

2.4. Liquid Cristal Display

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu komponen elektronika

yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun

grafik. Dipasaran tampilan LCD (gambar 2.5.) sudah tersedia dalam bentuk

modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM

dan sebagainya. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan pengatur

kontras tampilan.[7]
12

Gambar 2.5. LCD 16x2

2.5. Modul Relay Arduino

Relay berfungsi sebagai saklar lampu. Prinsip kerja relay adalah

elektromagnetik untuk merubah kondisi saklar yang dapat menghantarkan

arus listrik dengan tegangan yang lebih tinggi. Ada dua macam jenis relay

yaitu: 1. Normally Close (NC) dengan kondisi awaI saklar selalu berada

pada posisi tertutup (close). 2. Normally Open (NO) dengan kondisi awaI

saklar seIaIu berada pada posisi terbuka (open).[8]

Gambar 2.6. Modul Relay Arduino

2.6. Keypad

Merupakan jenis perangkat input yang berfungsi sebagai interface antara

perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah

HMI (Human Machine Interface). Masukan perangkat ini akan dibaca oleh

mikrokontroller dengan membedakan byteyang terdiri dari bit-bit yang

beragam untuk jenis tombol-tombol yang ada.[9]


13

Gambar 2.7. Keypad


BAB III
PERANCANGAN SISTEM

3.1. Diagram Mekanis Sistem


Braket dengan panjang 44cm dibuat dari bahan logam, braket bisa berputar

pada sudut 180o untuk mengatur posisi lampu, box lcd dan arduino dengan

ukuran 15,5 cm. Desain alat terapi infra merah dapat dilihat dari gambar 3.1

sebagai berikut :

3
2

Gambar 3.1. Diagram Mekanis Sistem


Keterangan.
1. LCD 16x2
2. Braket
3. Dudukan Lampu Infrared
4. Conektor

14
15

3.2.Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari bahan utama yaitu

mikrokontroler arduino uno Atmega 328p, lampu infrared dengan bahan

penunjan lainya yaitu sensor ultrasonik, Keypad, LCD 16 x 2, relay PCB

lubang, pin sisir, kabel jumper, dan pin bengkok. Semua komponen ini

dirangkai menjadi satu rangkaian lampu terapi infrared.

3.2.1. Alat

Tabel .1 Alat yang dibutuhkan

No Nama Alat Jumlah

1. Solder 1 buah

2. Timah 1 buah

3. Multimeter 1 buah

4. Tang Potong 1 buah

5. Bor 1 buah

6. Tang 1 buah

7. Pisau Cutter 1 buah

3.2.2. Bahan

Tabel 2 Bahan Yang dibutuhkan

No Nama Bahan Jumlah

1. Pcb 1 buah

2. Amplas 1 buah

3. Pin Sisir 2 buah

5. Pin Bengkok 2 buah


16

6. Arduino UNO 1 buah

7. Keypad 1 buah

8. Sensor Ultrasonik 1 buah

9. Lampu infrared 1 buah

10. LCD 16 x 2 1 buah

11 Relay 1 buah

3.3. Diagram Blok system

PSU

INPUT PROSES OUTPUT

A
SENSOR INFRARED
HCSRF 04 R
D
U
I
N
O RELAY
KEYPAD
U
N LCD
O

Gambar 3.2 Diagram Blok system


17

3.3.1. Input
Input menggunakan 1 sensor dan keypad, yaitu sensor ultrasonik HC-

SRF04, sensor ultrasonik HC-SRF04 berfungsi untuk mengukur jarak

aman dalam penyinarn infrared yaitu 45-60cm dan keypad berfungsi

untuk mengatur lama waktu penyinaran. Blok input sensor ultrasonik

HC-SR04 ddihubungkan pada port GND dan 5v arduino uno. Port GND

merupakan groun atau tegangan negatif, sedangkan port 5V merupakan

tegangan positif yang mengalir sebesar 5 Volt.Untuk keypad

dihubungkn ke pin (4,5,6,7,8,9,10,11) pada arduino.

Gambar 3.3. Rangkaian Keypad

Sensor ultrasonik HC-SRF04 dihubungkan port GND, 5V, pin 2 dan pin 3

arduino uno. Port GND meruupakan ground atau tegangan negatif, port 5v

merupakan tegangan yang mengalir sebesar 5volt, sedangkan pin 2 dan pin 3

merupakan output PWM 8-vit dengan menggunakan fungsi analog write.


18

Gambar 3.4. Rangkaian HC-SRF04

3.3.2. Proses

Arduno berfungsi untuk memproses seluruh intruksi, baik itu

memproses data masukan dari sensor ultrasonik HC-SRF04 yang

kemudian hasilnya teruskan pada LCD (Liquid Crystal Display)

sebagai penampil hasil keypad sebagai tombol pengaturan lama waktu

penyinaran yang kemudian dikirim ke arduino untuk diproses kembali.

Blok proses merupakan blok yang memproses masukan data yang

berasal dai blok input agar mendapatkan output data yang sesuai

keiinginan. Blok proses ini menggunakan rangkaian arduino uno dan

sensor HC SRF04.
19

Gambar 3.5. Rangkaian Arduino Uno

3.3.3. Output

Blok output menggunakan relay untuk mengaktifkan Infrared sebagai

penyinaran dan LCD (Liquid Crystal Display) untuk menampilkan hasil

output data berupa huruf dan angka. LCD berada di bawah kendali dari

arduino uno, dimana tampilan LCD nantinya berasal instruksi atau

perintah program yang masuk pada arduino tersebut.


20

Gambar 3.6. Rangkaian LCD dan Relay Infrared

3.4.Skematik Rangkaian

Skematik rangkaian alat terapi infrared ini adalah gambaran suatu

rangkaian yang memberikan cara kerja yang detail, mulai dari symbol sampai

dengan kodeksi rangkaian satu ke rangkaian lainnya, yang terlihat pada

gambar 3.5.

Gambar 3.7. Rangkaian Keseluruhan


21

3.5.Flowchart Cara Kerja Alat

Mulai

Inisialisasi
LCD

Sensor Ultrasonik mendektesi Keypad

Konversi ke satuan cm Input timer

Infrared ON
Tampil di LCD

Timer 0

Infrared OFF

Selesai

Gambar 3.8. Flowchart cara kerja alat


22

Penjelasan dari Gambar 3.6. Pada saat alat dihidupkan akan terjadi inisialisasi

lcd, definisi pin,definisi variable dan deklarasi variable. Kemudian sensor Ultrasonik akan

mendeteksi jarak yang akan dikonversi kedalam satuan cm untuk di tampilkan pada lcd,

setelah itu keypad akan mengatur waktu untuk menentukan lama penyinaran .selesai

untuk mengakhiri terapi.


DAFTAR PUSTAKA
[1] Arief, L. M. (2011). “PENGENDALIAN BAHAN RADIASI
ELEKTROMAGNITIK DITEMPAT KERJA”. Jakarta : Universitas Esa
Unggul.

[2] Mardiman S, Wessel J, Fisher B. (1995). The Effect of Ultrasound on The


Mechanical Pain Threshold of Healthy Subject. Physiotherapy 81 : 718-23.

[3] Sujatno, I. G. (1993). Sumber Fisis. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.

[4] Dika Pratama. .”https://id.scribd.com/doc/270819525/Lampu-Infrared”


diakses pada tanggal 15 Juli 2020.

[5] Bakhtiyar Arasada, Bambang Suprianto. 2017. “APLIKASI SENSOR


ULTRASONIK UNTUK DETEKSI POSISI JARAK PADA RUANG
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BAKHTIYAR ARASADA”. Jurnal
Teknik Elektro. Volume6 No2. PP.2-3.

[6] Anip Febtriko. 2017. ” SISTEM KONTROL PERTERNAKAN IKAN


DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER BERBASIS
ANDROID”. RABIT : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab.
Volume 2 No. 1. PP. 22-24.

[7] Olivia, Yaulie , Brave. 2015. “PERANCANGAN ALAT UKUR


KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN ATMEGA 16”. E-
Journal Teknik Elektro dan Komputer. PP. 63.

[8] Angger, Edita, Adharul. 2017. “PERANCANGAN PENGENDALI RUMAH


MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID DENGAN
KONEKTIVITAS BLUETOOTH”. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 5. PP. 419.

[9] Fina Supegina, Achmad Munandar. 2014. “RANCANG BANGUN


MINIATUR MESIN OTOMATIS MINUMAN KALENG BERBASIS
ARDUINO UNO”. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana.
Vol.5 No.3. PP.121-122.

23

Anda mungkin juga menyukai