BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Masalah
Sebab Penyelesaian
- Tidak ada
Alat tidak dapat sumber - Periksa kabel sumber
dihidupkan tegangan
- Kesalahan
pada - Periksa rangkaian
powersupply powersupply.
-Kesalahan pada
main - Periksa main board
Board
difungsikan menyuplai
pada sesuai yang keluaran baterai
terpasang Baterai
difungsikan
pada Aus kabel DC
-Kesalahan
mode sumber pada - Periksa rangkaian
-Kesalahan
layar mati pada -Periksa main board
driver layar
13
Kesalaha pada
main Board Periksa main board
-Kesalahan
pada -Periksa rangkaian
rangkaian powersupply.
powersupply
Parameter - Kesalahan
NIBP tidak pada main - Periksa main board
berfungsi Board
-Kesalahan
pada kabel -Periksa kabel dan
seharusnya terhubung
-Kesalahan
pada -Periksa keyboard
dan rangkaian
berfungsi ECG layout ECG yang
seharusnya terhubung
14
-Kesalahan
pada main -Periksa main board
Board
-Kesalahan
Alat tidak pada kabel -Periksa layout ECG
mengeluarkan
sinyal Defib
gelombang -Kesalahan
ECG pada main -Periksa main board
Board
Parameter -Kesalahan
SPO2 tidak pada -Periksa kedua jenis
-Kesalahan
pada main -Periksa main board
Board
-Probe
Alat tidak dapat bermasalah -Ganti probe
15
mendeteksi -Kesalahan
suhu tubuh pada -Periksa rangkaian
-Kesalahan
pada main -Periksa main board
Board
-Kertas habis
Alat tidak dapat atau -Periksa pemasangan
dengan baik
Kesalahan pada
printer -Periksa driver printer
-Kesalahan
pada main -Periksa main board
Board
-Kesalahan
pada -Periksa rangkaian
powersupply Powersupply
speaker atau
layoutke layout yang
speaker Seharusnya
tersambung ke speaker
-Kesalahan
pada main -Periksa main board
Board
-Kesalahan
Rotary Knob pada -Periksa Encoder
-Kesalahan
berfungsi pada main -Periksa main board
Board
Sistem -Kesalahan
komunikasi pada main -Periksa main board
-Kesalahan pada
2.5 Resistor
1. Pengertian Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan
terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
berdasarkan persamaan hukum Ohm.
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu
rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya
bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam
kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut
Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm
bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu
dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting
untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh kare
na itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
2. Simbol Resistor
Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering
digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
18
a. Hubungkan probe merah (+) dan probe hitam (-) pada masing-
masing ujung resistor.
19
c. Jika jarum pada multimeter tidak bergerak maka resistor yang diukur
rusak.
BAB III
PERENCANAAN SISTEM
Keterangan Flowchart :
1. Mulai
Penelitian dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi
kerusakan yang terjadi pada alat pasien monitor merk Ngeunity 8100E
yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Karang Anyar. Kemudian
penulis mendiagnosa penyebab kerusakan tersebut.
22
3. Study Literature
Setelah mengetahui penyebab kerusakan pada alat maka di lakukan
study literature untuk mencari solusi dari diagnosa yang telah dibuat.
4. Proses Perizinan
Proses perizinan di perlukan untuk melakukan peminjaman alat pasien
monitor di rumah sakit.
5. Proses Perbaikan
Sebelum melakukan perbaikan dilakukan analisa terhadap alat pasien
monitor merk ngeunity 8100E pada powersupply, setelah diketahui
kerusakannya maka dilakukan perbaikan.
6. Hasil Perbaikan
Berisi tentang hasil perbaikan kerusakan pada alat pasien monitor merk
Ngeunity 8100E. Setelah itu dilakukan uji fungsi terkait perbaikan yang
sudah dilakukan.
7. Uji Fungsi
Uji fungsi di lakukan setelah alat berhasil di perbaiki. Uji fungsi
berfungsi untuk mengetahui apakah alat pasien monitor merk Ngeunity
8100E menyala dan berfungsi dengan baik
8. Laporan Akhir
Penulis menyusun proyek tugas akhir yang berisi tentang penelitian
menngenai perbaikan alat ini.
9. Selesai
Akhir dari penelitian yang dilakukan.
3.4 Rancangan Sistem
Standard Pengoperasian Pasien Monitor Ngeunity 8100E
1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke catu daya
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
5. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse, dan alarm
6. Perhatikan protap pelayanan
23
Mulai
Analisa Kerusakan
Troubleshooting
Pengecekan Kompone
Tidak
Apakah Komponen
Ada Yang Rusak
YA
Penggantian Komponen
Yang Rusak
Uji Fungsi
Tidak
Sesuai
Kerusakan
displayYA
Selesai
Sebelum alat diperbaiki, pengujian dilakukan pada bagian berikut antara lain:
1. Titik Pengukuran 1 (TP1) pengukuran output tegangan powersupply
sebelum diperbaiki.
(Spesifikasi Alat)
0.041 VDC 12 – 16 V
BAB IV
Tegangan
powersupply powersupply.
Alat tidak
-Kesalahan pada
dapat
main - Periksa main board
dihidupkan
Board
Keterangan:
1 = Ground
2 = Neutral
3 = Live
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
33
(Spesifikasi Alat)
15.40 VDC 12 – 16 V
10. Lakukan Preventive maintenance dan kalibrasi sesuai jangka waktu yang
telah ditentukan (Biasanya satu kali dalam satu tahun).
11. Penggantian part aksesoris yang rusak sebaiknya sama dengan sebelumnya
dan didapat dari vendor.
Suatu alat medis pastinya telah melalui proses quality control dari pabrik
serta ditentunkan pula overload (batas umur) penggunaannya. Apabila waktu
tersebut telah habis, alat tidak bisa dipaksakan untuk penggunaan. Setiap part
komponen pastinya mempunyai batas kemampuan maksimal operasional
tertentu.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, perbaikan dan pengujian alat yang telah diteliti,
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut antara lain:
1. Dengan mengikuti troubleshooting dari manual service penulis menemukan
kerusakan pada rangkaian powersupply. Dikarenakan alat total mati.
2. Penggantian komponen resistor 0.33 Ω 2W sudah dapat bekerja dengan
baik, hal itu dibuktikan dengan nilai pengukuran output atau keluaran
powersupply sebesar 15.40 VDC dimana nilai tersebut masih masukdidalam
range pada spesifikasi alat
5.2 Saran
Proyek tugas akhir ini tentunya masih jauh dari kata sempurna serta masih
banyak terdapat berbagai kekurangan. Maka dari itu penulis memberikan saran
apabila penelitian ini akan disempurnakan. Berikut adalah saran dari penulis:
1. Setelah dilakukan proses perbaikan sebaiknya dilakukan kalibrasi oleh
Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) atau lembaga kalibrasi terkait,
sehingga dapat diketahui tingkat kelayakan dari alat tesebut serta tertelusur
kebenarannya.
2. Penggunaan alat pasien monitor Ngeunity 8100E harus sesuai dengan
Standard Operasi Pengoperasian agar alat tidak mudah rusak.
3. Perbaikan alat pasien monitor Ngeunity 8100E harus sesuai dengan
troubleshooting yang ada pada manual book agar tidak menimbulkan
kerusakan pada komponen yang lainnya.