Anda di halaman 1dari 23

MK.

Peralatan Lab Klinik Dasar I


Mohamad Sofie, ST, MT
 Fungsi:
Mengukur konsentrasi suatu zat dalam larutan secara
kuantitatif dengan menggunakan cahaya monokromatis
 Sistem:
Menggunakan sumber cahaya polikromatis kemudian
difilter menjadi monokromatis dan diteruskan melewati
larutan sampel. Kemudian cahaya yang keluar dari sampel
diukur intensitasnya dan dihitung konsentrasinya
 Prinsip Pengukuran
Berdasarkan Hukum Beer Lambert
“Seberkas cahaya jika melewati suatu larutan maka sebagian
cahaya tersebut akan diserap dan sebagian lagi akan diteruskan”
 SUMBER CAHAYA
Berupa lampu Halogen yang menghasilkan cahaya polykromatis.
Atau bisa juga lampu LED yang hanya mengeluarkan satu warna
cahaya saja.
 SLIT
Berupa celah sempit untuk membatasi hamburan cahaya
 FILTER
Berfungsi untuk merubah cahaya plikromatis menjadi
monokromatis.
 TEMPAT SAMPEL
Tempat untuk meletakkan sampel
 DETEKTOR
Berfungsi untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran
listrik
Io It
Iv Ia

Cahaya yg masuk ke larutan sebagian akan


dipantulkan (Iv), sebagian akan diabsorbsi (Ia)
dan sebagian lagi akan diteruskan (It)
A = a.b.c
a= absorbsi index (konstanta)
b= jarak absorbsi/ tebal kuvet (cm)
c= konsentrasi (mol/L)
 Koefisien penyerapan (a),transmitansi (t). dinyatakan
dalam desimal atau persentase.
 Logika pemahaman :
contoh dari energi cahaya yang diserap masuk misal
90% a = 0,9, maka cahaya yang diteruskan = 10%
(t= 0,1). Absorbance dan transmitansi melengkapi
hingga 100% yaitu a + t = 1

 Penyerapan oleh larutan tergantung


1. Zat terlarut (atau bahkan dari pelarut)
2. Panjang gelombang cahaya
3. Jumlah partikel cahaya yang diserap yang
berbanding lurus dengan konsentrasi larutan c (c = mol
/ dm 3)
4. Panjang jalan (d) yg di lewati sinar dalam larutan
(ketebalan sel).
 Hukum BEER LAMBERT:

A= a.b.c = 2 – log%T

A= Absorbsi b=tebal kuvet


a= absorbsi index c= konsentrasi
%T= %Transmitan
Ada hubungan langsung antara absorbsi dan
konsentrasi serta antara log%T dengan
koncentrasi
abc = 2 – log%T
abc = OD OD=Optical Density
OD= A=2 – log%T
mg / l 0 0 0,2 0,2 0,4 0,4 0,6 0,6 0,8 0,8 1 1 1,2 1,2 1,6 1,6 22

Kepunahan 00 84 84 171 171 237 237 305 305 369 369 430 430 527 527 600 600
A %T

c c
Kesimpulan:
- Warna larutan berbanding lurus dg konsentrasi
- Makin pekat warna larutan atau tinggi intensitas warna maka maikn
banyak cahaya yang diabsorbsi
- Makin tinggi konsentrasi makin banyak cahaya yg diabsorbsi
- Makin kecil konsentrasi, makin besar%T, sebaliknya makin besar
konsentrasi maikin kecil %T nya.
 Diketahuisuatu larutan %T=70 dengan λ= 520
dan t=25ᵒC, sedangkan tebal kuvet 1cm.
Ditanya:
 Absorban (A)
 Konsentrasi jika a=1725?
 Pump (proposional pump)
memindahkan sample/reagen dan larutan lain ke dalam sistem
 Sampler
tempat menyiapkan sample sebelum dipindahkan ke dalam
tempat reaksi
 Manifol
- tempat mencampur sample dgn reagen
- tempat memanaskan sistem reaksi
 Detector
Mendeteksi intensitas cahaya yg sdh melewati sample
 CPU
Memproses hasil pengukuran, mengontrol kerja instrumen secara
keseluruhan
 Display
Menampilkan hasil
 Merupakan fotometer full atomatis. Karena itu cara kerjanya:
- cepat
- tepat dan akurat
- ekonomis
- efisien
Adapun bagian-bagian yg diotomatisasi sbb:
1. Pengambilan sample
2. Pemberian /penambahan reagen
3. Pencampuran/pengocokan pada waktu reaksi
4. Pemanasan
5. Pengukuran
6. Pembacaan hasil

Anda mungkin juga menyukai