METODOLOGI PENELITIAN
penelitian. Data tersebut berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas
item - item yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya peneliti akan mengolah
SmartPLS, yang dijalankan dengan media komputer. PLS (Partial Least Square)
Sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas. PLS (Partial Least
dengan pengukuran pengaruh Insentif Berbasis Kinerja (IBK) terhadap disiplin dan
motivasi
Variabel berasal dari kata “vary” dab “Able” yang mempunya pengertian
“berubah” dan “dapat”. Secara harfiah variabel dapat diartikan bisa berubah.
Sehingga setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu bisa
kuantitatif (terukur dan terhitung, dinyatakan dengan angka) juga bisa kualitatif
(jumlah dan derajat atributnya yang dinyatakan dengan nilai mutu. Variabel dapat
diartikan pula sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian
Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih
oleh peneliti. Dapat diartikan pula sebagai aspek penelitian yang memberikan
peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama, karena berdasarkan
informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran
terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian,
dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
dalam lingkup objek penelitian/objek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel bebas (independent Variables) dan variabel terikat
(Dependent variables). Adapun variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah
Insentif, Motivasi dan Displin Kerja, seperti yang tercantum pada tabel 1.
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Variabel
mengukur insentif, motivasi, dan disiplin kerja. Dengan skala likert, maka variabel
item-item instrumen yang dapat berupa penyataan atau pertanyaan. Skala likert
Tabel 3.2.
Pengukuran Skala Likert
Skor Skor
Jawaban Pertanyaan Pertanyaan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Obyek dalam penelitian ini adalah tenaga kependidikan pada Kantor Biro
Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah motivasi termasuk didalamnya
kondisi tenaga kependidikan dengan adanya Insentif Berbasis Kinerja (IBK), dan
disiplin dimana dapat dilihat kedisiplinan mereka meningkat atau sebaliknya. Oleh
karena itu, variabel bebas (eksogen) dalam penelitian ini adalah pemberian IBK,
variable terikatnya (endogen) adalah motivasi dan disiplin. Dalam hal ini sampel
menggunakan teknik analisis data sesuai data sekunder yang telah dikumpulkan,
terhadap motivasi (Y1) dan disiplin (Y2) tenaga kependidikan di Biro Hukum dan
Y1
Y2
dan disiplin.
a. Data primer
Yaitu data yang diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner yang
diberikan.
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
atau diperoleh atau dicatat oleh pihak lain. Dalam hal ini data sekunder
data ini sangat diperlukan untuk pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan
a. Observasi
diteliti.
b. Kuesioner
Pendidikan Indonesia.
c. Dokumentasi
kependidikan.
d. Studi Literatur
Untuk memperoleh suatu hasil penelitian yang baik, maka kuesioner yang
dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam suatu penelitian harus dilakukan uji
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar kesimpulan yang diperoleh dari
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu
instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk
mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, caranya r yang
> r tabel Jika r hitung < r tabel, maka instrument tidak valid. Uji validitas dapat
𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
𝑟=
{𝑛. ∑ 𝑥 − (∑ 𝑋)²)}. (𝑛 ∑ 𝑌² − (∑ 𝑌)²}
Dimana:
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
3.4.2 Uji Reliabilitas
Selain valid (sah) sebuah instrumen juga harus reliabel (dapat dipercaya),
maksudnya bahwa instrumen selain harus sesuai dengan kenyataan juga harus
memiliki nilai ketepatan. Dimana apabila instrumen ini diberikan pada kelompok
kehandalan dari instrumen untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto
2006). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan
responden untuk memilih jawaban - jawaban tertentu. Instrumen yang yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas suatu alat ukur secara
digunakan menyediakan enam alternatif jawaban maka teknik statistik yang tepat
untuk menguji reliabilitas skala berdasarkan konsistensi internal dari skala adalah
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
Cronbach Alpha:
R=[ k ] [ 1 - ∑σb 2]
(k-1) σt2
Keterangan:
r = koefisien reliabilitas instrument (Cronbach Alpha)
k = banyaknya butir pertanyaan
∑σb 2 = total varians butir
σt 2 = total varians
sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum, sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu tes, maka alat tes tersebut akan
Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai korelasi. Oleh karena itu, untuk
menguji validitas dilakukan dengan teknik korelasi item total yang merupakan
Berikut ini merupakan hasil uji korelasi pearson untuk setiap pertanyaan pada
Tabel di atas menggambarkan hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan pada
Variabel Insetif (X). Berdasarkan tabel di atas, nilai r hitung tertinggi adalah 0,952
dan r hitung terendah adalah 0,701, karena semua pertanyaan memiliki nilai r hitung
yang lebih tinggi dari titik kritisnya (0,239) artinya semua pertanyaan tersebut valid.
3.5.1.2. Uji Validitas Variabel Motivasi (Y1)
Berikut ini merupakan hasil uji korelasi pearson untuk setiap pertanyaan
padaVariabel Motivasi (Y1):
Tabel 4.11
Uji Validitas Variabel Motivasi (Y1)
Pertanyaan r hitung Titik kritis Kesimpulan
y1.1 0,924 0,239 Valid
y1.2 0,923 0,239 Valid
y1.3 0,762 0,239 Valid
y1.4 0,784 0,239 Valid
y1.5 0,918 0,239 Valid
y1.6 0,873 0,239 Valid
y1.7 0,901 0,239 Valid
y1.8 0,889 0,239 Valid
y1.9 0,896 0,239 Valid
Tabel di atas menggambarkan hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan pada
Variabel Motivasi (Y1). Berdasarkan tabel di atas, nilai r hitung tertinggi adalah
0,924 dan r hitung terendah adalah 0,762, karena semua pertanyaan memiliki nilai
r hitung yang lebih tinggi dari titik kritisnya (0,239) artinya semua pertanyaan
tersebut valid.
Berikut ini merupakan hasil uji korelasi pearson untuk setiap pertanyaan
padaVariabel Displin (Y2):
Tabel 4.12
Uji Validitas Variabel Disiplin (Y2)
Pertanyaan r hitung Titik kritis Kesimpulan
y2.1 0,900 0,239 Valid
y2.2 0,781 0,239 Valid
y2.3 0,899 0,239 Valid
y2.4 0,877 0,239 Valid
y2.5 0,908 0,239 Valid
y2.6 0,887 0,239 Valid
y2.7 0,779 0,239 Valid
y2.8 0,854 0,239 Valid
y2.9 0,878 0,239 Valid
y2.10 0,898 0,239 Valid
y2.11 0,810 0,239 Valid
y2.12 0,758 0,239 Valid
y2.13 0,751 0,239 Valid
y2.14 0,856 0,239 Valid
y2.15 0,782 0,239 Valid
y2.16 0,908 0,239 Valid
Tabel di atas menggambarkan hasil uji validitas untuk setiap pertanyaan pada
Variabel Disiplin Kerja (Y2). Berdasarkan tabel di atas, nilai r hitung tertinggi
adalah 0,908 dan r hitung terendah adalah 0,751, karena semua pertanyaan memiliki
nilai r hitung yang lebih tinggi dari titik kritisnya (0,239) artinya semua pertanyaan
tersebut valid.
𝐶𝑟𝑜𝑛𝑏𝑎𝑐ℎ′ 𝑠 𝐴𝑙𝑝ha > 0,7, maka instrument tersebut dikatakan reliabel. Demikian
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas
Variabel r hitung Titik kritis Kesimpulan
Insetif (X) 0,988 0,7 Reliabel
Motivasi (Y1) 0,957 0,7 Reliabel
Disiplin Kerja (Y2) 0,970 0,7 Reliabel
masing memiliki nilai koefisien reliabilitas (r hitung) yang lebih besar dari 0,7
Nilai Minimum =1
= [5-1] : 5
= 0,8
Sehingga diperoleh kategori interval sebagai berikut :
Interval Kategori
1,00 - 1,80 Sangat tidak baik
1,81 - 2,60 Tidak baik
2,61 - 3,40 Cukup baik
3,41 - 4,20 Baik
4,21 - 5,00 Sangat baik
Sangat Tidak Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
5,00
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Penyajian data dan analisis
data melalui data yang terkumpul dari lapangan bisa disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, maupun diagram. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan
ada. Alat ukur yang dipakai adalah skala likert. Skala likert
yang dipahami. Supaya data ordinal dapat diolah dengan statistik. Maka
yaitu:
penelitian. Data tersebut berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas
item - item yang terdapat dalam kuesioner. Selanjutnya peneliti akan mengolah
data-data yang ada dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan kemudian diberi
penjelasan.
SmartPLS, yang dijalankan dengan media komputer. PLS (Partial Least Square)
Sedangkan model struktural digunakan untuk uji kausalitas. PLS (Partial Least
data harus dengan pengukuran skala tertentu, yang berarti jumlah sampel dapat
SmartPLS for windows V.2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Partial
Pada model struktural, yang disebut juga sebagai model bagian dalam (inner
model), semua variabel laten dihubungkan satu dengan yang lain. Variabel laten
a) Convergent Validity
indikator dikatakan mempunyai realibilitas yang baik jika nilainya lebih besar
dari 0,70 sedangkan loading faktor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup.
Berdasarkan kriteria ini bila loading faktor dibawah 0,50 maka akan di drop dari
model.
b) Discriminant Validity
konsep lain secara teoritis memang harus berbeda Validitas diskriminan juga
diskriminan ini adalah suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading
kepada konstruk lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah
dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap
model, jika nilai akar dari AVE lebih besar dibandingkan nilai tertinggi korelasi
baik.
c) Composite Reliability
dalam suatu model penelitian. Atau mengukur internal consistency dan nilainya
harus di atas 0,70. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite
reliability maupun cronbach alpha ≥ 0,7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki
reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian
Intensitas
(Y1)
Lama kerja Kegigihan
Senioritas Insentif
Ketepatan
(X) waktu
Kebutuhan
Penggunaan
Keadilan dan peralatan
kelayakan Disiplin Kerja kantor
(Y2) Tanggung
Evaluasi jawab yang
jabatan tinggi
Ketaatan
Gambar. 3.1.
Model
Persamaan 1 : Y1 = a1 X
Persamaan 2 : Y2 = a2 X
Dengan
X = Insentif
Y1 = Motivasi
Y2 = Disiplin Kerja
a1, a2 = konstanta
3.8.2.6.Pengujian Hipotesis
Kriteria uji:
Pada tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai t tabel adalah 1,96.