Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Eksplanatory

Research. Eksplanatory Research adalah jenis penelitian yang dimaksudkan untuk

membuat penggambaran secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-

fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Menurut (Sugiyono, 2017) Eksplanatory

Research merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan

variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara variabel satu dengan variabel

lainnya. Hubungan sebab akibat dalam penelitian ini adalah mengungkapkan

“Pengaruh Kualitas Produk Health Wealth Internasional (HWI) Terhadap

Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban) ”.

B. Sifat Penelitian

Sifat penelitian dalam penelitian ini yaitu replikasi. Menurut (Sugiyono, 2016)

penelitian replikasi adalah pengulangan dari eksperimen dasar. Adapun penelitian

ssebelumnya yang menjadi bahan replikasi dari penelitian (Widayatma & Lestari,

2018) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen

Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada

Rifa Kuliner Kendal). Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya terletak pada

objek yang diteliti dan periode waktu dalam melakukan analisis.

28
29

C. Lokasi dan Periode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pelanggan PT.Health Wealth Internasional

(HWI) Di Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang

Bedagai, Kode POS 20695.

2. Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2022 sampai dengan selesai.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2017) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan PT. Health

Wealth Internasional (HWI) Desa Sei Belutu Kecamatan Sei Bamban

dengan jumlah sebanyak 270 orang.

2. Teknik Penentuan Besar Sampel

Mengingat jumlah populasi yang sangat banyak maka peneliti menggunakan

jenis pengambilan sampel Non Probabilitas Sampling yaitu merupakan

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya

dalam menentukan Jumlah sampel, peneliti menggunakan rumusan Slovin ,

seperti berikut ini:


30

keterangann: n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Dengan menggunaka nilai e sebesar 10% maka hasil yang didapat adalah:

= 72,97 dibulatkan menjadi 73 responden

Berdasarkan hasil dari rumusan penentuan jumlah sampel diatas bahwa

jumlah anggota sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 73 orang.

3. Teknik Sampling

Menurut (Sugiyono, 2017) teknik sampling adalah teknik pengambilan

sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini,

teknik sampling yang digunakan adalah teknik Non Probability Sampling.

Menurut (Sugiyono, 2017) definisi Non Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan

yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Teknik Non Probability Sampling yang digunakan dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik Sampling Jenuh.

Menurut (Sugiyono, 2017) sampling jenuh adalah teknik pengumpulan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.


31

E. Sumber Data

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber asli (tidak melalui perantara).

a. Data Primer

Menurut (Sugiyono, 2016) mengatakan bahwa data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data Primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari

responden dalam bentuk wawancara serta tanggapan tertulis terhadap

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diajukan dalam bentuk

kuesioner.

b. Data Sekunder

Menurut (Sugiyono, 2016) mengatakan bahwa data sekunder

merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data Sekunder merupakan data yang sudah tersedia

oleh pihak lain yaitu berupa dokumen-dokumen terkait seperti buku,

jurnal-jurnal penelitian, artikel, majalah, internet dan perpustakaan.

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini

adalah :

1. Wawancara

Menurut (Sugiyono, 2016) Wawancara adalah percakapan antara periset,

yaitu seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dan informan, yaitu


32

seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu

objek. Dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang

terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dijelaskan dengan kuesioner.

2. Kuesioner

Menurut (Sugiyono, 2016) kuisioner/angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam kuisioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan terrtutup,

yaitu bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternative jawaban sebelumnya

sehingga responden dapat memilik salah satu dari alternative jawaban

tersebut.

Proses pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Skala Likert.

Menurut (Sugiyono, 2016) yang dimaksud dengan Skala Likert adalah skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitina. Peneliti memberikan lima

alternatif jawaban kepada responden demi mendukung keperluan analisis

kuantitatif penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
33

4. Tidak Setuju (TS) 2


5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari

kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi

operasional variabelnya adalah sebagai berikut

Table 3.2
Defenisi Operasional Variabel

Skala
N
Variabel Defenisi Indikator Pengukura
o
n
1 Loyalitas Loyalitas pelanggan 1. Kesetiaan Likert
Pelanggan adalah komitmen 2. Ketahanan
(Y) yang dipegang teguh 3. Mereferensika
untuk kembali n
membeli produk yang Menurut (P. dan K.
disukai atau jasa L. K. Kotler, 2016)
dimasa depan,
meskipun
berpengaruh
situasional dan upaya
pemasaran pada saat
itu memiliki potensi
untuk menyebabkan
beralih ke produk
lain.
Menurut (P. dan K.
L. K. Kotler, 2016)
2 Kualitas Kualitas produk 1. Bentuk Produk Likert
Produk adalah kemampuan 2. Ciri-Ciri
(X) suatu barang untuk Produk
memberikan hasil 3. Kinerja
atau kineja yang 4. Ketepatan atau
sesuai bahkan Kesesuaian
melebihi daripada 5. Keandalan
keinginan pelanggan. Menurut (Kotler
Menurut (Kotler dan dan Keller, 2016)
Keller, 2016)
3 Kepuasan Kepuasan pelanggan 1. Kesesuaian Likert
34

Pelanggan dapat diartikan harapan


(Z) sebagai perbandingan 2. Minat
antara harapan atau berkunjung
ekspektasi sebelum kembali
pembelian dan 3. Kesediaan
persepsi terhadap merekomendasi
kinerja setelah kan
pembelian. Menurut (Fandy
Menurut (Fandy Tjiptono, 2016)
Tjiptono, 2016)
Sumber: Data Diolah, 2022

H. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2018).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsistern atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel model

regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi

data normal atau mendekati normal. Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah
35

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan

analisis statistik (Ghozali, 2018).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pada

model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak

terjadi korelasi (Ghozali, 2018). Untuk menguji ada atau tidaknya

multikolonieritas di dalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF) yang dapat dilihat dari

output SPSS.

1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas

dalam regresi.

2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam

model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik adalah tidak

adanya heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Sederhana


36

Analisis regresi linier sederhana berfungsi untuk menguji hubungan sebab

akibat antara variabel faktor penyebab terhadap variabel akibatnya. Yang

diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Z = a + bX + e

Keterangan :

Z = Kepuasan Pelanggan
a = Konstanta
X = Kualitas Produk
b = Slope
e = error

4. Analisis Koefisien Determinan (R2)

Menurut (Ghozali, 2016) tujuan koefisien determinasi (R²) pada intinya adalah

“Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dansatu , nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas”. Analisis koefisien

determinas atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien

korelasinya yaitu:

KD = r² x 100%
Sumber : (Sugiyono, 2017)
11100%
Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

R = Koefisien Korelasi
37

5. Uji Hipotesis

a. Uji t (parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebasnya

secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikatnya. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan

perbandingan nilai t hitung dan t tabel pada taraf signifikan 0,05, dimana:

1) Jika t hitung < t tabel atau nilai signifikansi t > persentase kesalahan

yang ditolerir (0,05), maka Ho diterima.

2) Jika t hitung > t tabel atau nilai signifikansi t < persentase nilai yang

ditolerir (0,05), maka Ho ditolak atau Ha diterima.

b. Uji Analisis Jalur

Uji regresi dengan variabel intervening bertujuan untuk melihat pengaruh

tidak langsung antara satu variabel terhadap variabel yang lainnya. Untuk

menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur

(Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi

linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi

untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal atau

sebab akibat) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun

tidak langsung variabel independen terhadap variabel dependen.

Perhitungan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dihitung dari

nilai unstandardized coefficients regresi masing-masing variabel


38

independen terhadap variabel dependen. Berikut persamaan

strukturalnya:

Z = a + b1 X1 + e
Y = a + b1 X1 + b3 Z + e2
Keterangan:
a = Konstanta
b = Koefisien korelasi
X = Kualitas Produk
Y = Loyalitas Pelanggan
Z = Kepuasan Pelanggan
E = error

Anda mungkin juga menyukai