Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode yang Digunakan

Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama

jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan

penjelasan. Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam upaya

menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian serta dalam melakukan

analisis masalahyang di teliti.

Metode penelitian di rancang melalui langkah-langkah penelitian mulai

dari kisi-kisi operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data dan diakhiri dengan merancang analisis data pengujian

hipotesis.

Menurut Sugiyono (2014:2) menyatakan bahwa:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah mendapatkan data yang valid


dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu
pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisispasi masalah dala bisnis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif

dengan pendekatan deskriftif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2014:13) menyatakan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaitif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

44
45

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif dan verivikatif karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah

hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur,

faktual mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2014:53) menyatakan bahwa Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri,

baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain. Berdasarkan penjelasan tersebut metode

penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau

menggambarkan keadaan dilapangan secara sistematis dengan fakta-fakta

interpretasi yang tepat serta bukan hanya untukmencari kebenaran mutlak tetapi

pada hakekatnya mencari pemahaman observasi.

Dalam penelitian ini pendekatan deskriptif yang digunakan untuk

menjawab bagaimana Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Reshare Rabbani Majalengka.

Sedangkang pendekatan verifikatif menrurut Sugiyono (2014:91) :

Penelitian verivikatif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan


mengetahui hubungan kausalitas antara variabel melalui suatu
pengujian/perhitungan statistik di dapat hasil pembuktian yang
menunjukan.

Berdasarkan pengertian tersebut, metode verifikatif yaitu metode

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel atau lebih

dalam menguji suatu hipotesis melalui alat analisis statistik.

Metode pendekatan verivikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran

dari hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
46

pendekatan verivikatif bertujuan untuk menjawab rumusan masalah seberapa

besar Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen pada Produk Reshare Rabbani Majalengka.

3.2. Variabel Penelitian dan Devinisi Operaional Variabel

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:2) variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, selanjutnya ditarik

kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen (terikat)

dan variabel dependen (bebas).

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas sering disebut variabel stimulus, predictor, atau variabel

antecendent. Dan dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Menurut

Sugiyono (2014:59) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel bebas adalah : Faktor Pribadi (X1) dan Faktor Psikologis

(X2).

2. Variabel Terikat (Dependent variabel)

Menurut sugioyono (2014:59) variabel terikat atau dependent variabel

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.Dalam penelitian ini, variabel dependenya adalah Keputusan

Pembelian Konsumen (Y).


47

Pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan

menggunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial sebagaimana disajikan pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.1
Kriteria Penilaian dengan Skala Likert
Jawaban Pernyataan Skor Jawaban
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2016:168)

Metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel

diatas menggunakan skala likert dengan melihat pertanyaan-pertanyaan dalam

bentuk kuisioner yang ditanyakan kepada responden. Dimensi tersebut dinilai

dengan skala likert yang memiliki 5 (lima) tingkat preferensi jawaban yang

masing – masing mempunyai skor 1- 5.

3.2.2 Definisi Operasional Vaeriabel

Menurut Sugiyono (2015:2) mengatakan bahwa: “Variabel penelitian

adalah segala sesuatuyang disebut apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Adapun penulis memberikan batasan atas variabel yang di teliti. Ketiga

variabel tersebut adalah Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis sebagai variabel

independent (bebas) dengan symbol X. sedangkan dan Keputusan Pembelian


48

Konsumen sebagai variabel devendent (terikat) yang diberi symbol Y. Secara

lebih jelasnya operasionalisasi variabel dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Penelitian
Skala No.
Variabel Indikator
Data Kuesioner
Faktor Pribadi
(X1) 1. Usia dan tahap siklus hidup 1
Kotler
(2012:28)
2. Pekerjaan 2

3. Situasi ekonomi Ordinal 3

4. Gaya Hidup 4&5

5. Kepribadian dan konsep diri 6

Faktor
Psikologis (X2) 1. Motivasi 1, 2, 3
Kotler
(2012:238-245)
2. Persepsi 4, 5, 6
Ordinal
3. Pengetahuan 7, 8, 9

4. Kepercayaan dan Sikap 10, 11, 12

Keputusan
Pembelian 1. Pengenalan Masalah 1, 2
Konsumen (Y)
Kotler dan
Armstrong 2. Pencarian Informasi Ordinal 3, 4
(2012:188)

3. Evaluasi Alternatif 5, 6
49

4. Keputusan Membeli 7, 8

5. Perilaku Pasca Pembelian 9

Sumber: Diolah sendiri, 2018

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:61), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi populasi adalah konsumen pembeli

produk pada Reshare Rabbani Majalengka.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sedangkan teknik sampling

merupakan teknik pengambilan sampel tersebut mewakili populasinya.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Nonprobability sampling dengan sampling insidental. Menurut

Sugiyono (2014:66) Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Setelah itu sampling incidental

menurut sugiyono, (2014:67) adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
50

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak terbatas menurut Ibnu

Widianto (2008:24) menentukan jumlah sampel (n) dengan tingkat kepercayaan

90% maka digunakan rumus sebagai berikut:

±2√𝑝𝑞
𝑅𝐴𝐸 =
𝑛

Keterangan

RAE = Relative Allowable Error

P = Estimasi

Q = 1-p

N = Jumlah Sampel

Diketahui nilai proses p = 20% karena jawaban kuisioner menggunakan

skala Likert, yang merupakan salah satu cara menentukan skor, dimana cara

pengukuran dengan menghadapkan seorang responden kepada sebuah pertanyaan

dan diminta untuk memberikan jawaban.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang bersumber dari responden yang diperoleh

dengan cara menyebarkan kuisioner pada responden langsung. Data ini diperoleh

dengan cara menyebarkan kuisioner pada responden yang menjadi sampel dalam
51

penelitian ini. kuisioner yaitu dengan cara menyebarkan angket kepada responden

yang telah terlebih dahulu disediakan pertanyaan oleh peneliti. Pertanyaan dalam

angket tersebut digunakan untuk mengukur masing-masing variabel yang masih

bersifat kategoris. Jawaban yang masih bersifat kategoris tersebut kemudian

diubah dengan cara diberi nilai (bobot) berskala. Dalam penelitian ini digunakan

skala ordinal menggunakan teknik Agree-Disagree Scale. Dimana adanya urutan

skala 1 (sangat tidak setuju)sampai dengan 5 (sangat setuju) untuk semua variabel.

Tanggapan yang paling positif (maksimal) di bei nilai paling besar.

Adapun tingkat penskorannya disesuaikan dengan tipe favorabilitas

pernyataan yang dapat dilihat dari tabel di berikut ini.

Tabel 3.3
Skoring Jawaban Responden
favorable (+)
Keterangan
Skor
sangat setuju 5
Setuju 4
ragu-ragu 3
tidak setuju 2
sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono (2014:)

Sementara itu, data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung, peneliti memperoleh data tersebut melalui dkumen-dokumen yang telah

tersedia pada lembaga atau instansi bahkan mungkin saja telah

dipublikasikan.Data sekunder ini dibutuhkan untuk mendukung kelengkapan

informasi dalam penelitian.


52

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2013).

Pada dasarnya kata valid mengandung makna sinonim dengan kata good. Validitiy

yang dimaksudkan sebagai to measure what should be measured. Uji validitas

yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

 Bila koefisien korelasi atau rhitung ≥ maka dinyatakan valid.

 Bila koefisien korelasi atau rhitung ≤ maka dinyatakan tidak valid.

Langkah-langkah uji validitas yaitu sebgai berikut:

 Menganggap skor butir pernyataan sebagai nilai X dan skor totas sebagai nilai

Y.

 Mengkorelasikan butir-butir soal pernyataan dengan skor total untuk masing-

masing variabel. Dengan menggunakan rumus Product Moment sebagai

berikut.

𝑛⅀XY − (⅀X)(⅀Y)
𝑟 =
√{𝑛⅀𝑋 2 − (⅀𝑋 2 )}{𝑛⅀𝑌 2 − (⅀𝑌 2 )}

Sumber: Sugiyono (2015:356)

Keterangan :

rhitung=Koefisien validitas item yang dicari


n = Jumlah Responden
∑ X = Jumlah Skor Item
∑ Y = Jumlah Skor Total
53

∑ XY = Jumlah Perkalian Skor Butir (X) dengan Skor Variabel (Y)

Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakaukan

dengan mengkorelasi skor yang diperoleh untuk masing-masing pernyataan

dengan skor total. Sebuah item dinyatakan valid apabila rhitunglebih besar dari rtabel

(Sugiyono,2014). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi

Product Moment Pearson, sedangkan uji reabilitas menggunakan cronbach alpha

dengan nilai rtabe untuk degree of freedom (df) = n – k, dengan alpha (α) = 0,05.

3.5.2 Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau

handal jawabannya jika seseorang terhadap penyataan adalah konsisten dari waktu

ke waktu (Ghazali, 2013). Uji reabilitas yyang digunakan adalah statistik

cronbach alpha dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

 Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,6 maka variabel tersebut reliabel.

 Jika koefisien cronbach alpha < 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel.

Uji reabilitas data penelitian ini menggunakan metode rumusan koefisien

cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha merupakan koefisien reabilitas yang

paling sering digunakan karena alasan koefisien menggambarkan varians dari

item-item baik untuk format benar/salah atau bukan seperti format skala likert

sehingga sekaligus untuk mengevaluasi interval consistency.


54

Sugiyono (2015:365)
Keterangan :

ri = Nilai reliabilitas
∑si = Jumlah varian skor tiap-tiap item
St = Varian total
k = Jumlah item

langkah-langkah uji reabilitas dengan rumus koefisien cronbach alpha

yakni sebagai berikut:

 Mencari variansi tiap butir

 Mencari variansi total

 Memasukan seluruh perhitungan variansi tiap butir dan variansi total ke

dalam rumus koefisien cronbach alpha.

Nilai batas yang digunakan untuk derajat reabilitas koefisien cronbach

alpha patokan yang pada umumnya telah diterima secara luas adalah bentuk

indikator yang mendapat koefisien yang lebih besar dari 0,70 dinyatakan reliabel ,

walaupun angka tersebut bukanlah angka mati. Hal ini berarti apabila penelitian

yang dilkukan bersifat eksplonary maka nilai dibawah 0,70 pun masih dapat

diterima sepanjang disertai alasan-alasan empirik yang terlihat dalam proses

eksplorasi.

3.6 Metode Transformasi Data

Data mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini yang dikumpulkan

melalui kuisioner adalah data yang berskala ordinal sedangkan syarat data agar

dapat digunakan dalam statistik inferensial dalam hal ini analisis korelasi person
55

product momentadalah sekurang-kurangnya berskala interval.Agar data dapat

dianalisis dengan menggunakan statistik maka terlebih dahulu dilakukan konversi

untuk menaikan dari skala ordinal ke skala interval dengan menggunakan method

of successive interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperhatikan setiap item pertanyaan/pernyataan.

2. Untuk setiap item pertanyaan/pernyataan, tentukan berapa banyak responden

yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang selanjutnya disebut frekuensi (f).

3. Tentukan proporsi (p) dengan cara membagi setiap frekuensi dengan

banyaknya responden.

4. Menghitung proporsi kumulatif (pk).

5. Menghitung nilai Z setiap proporsi kumulatif yang diperoleh dengn

menggunakan tabel normal.

6. Menghitung nilai densitas normal sesuai dengan nilai Z.

7. Tentukan nilai skala untuk setiap nilai Z dengan rumus sebagai berikut.

𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡 – 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡


Scale Value =
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡−𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

Dimana :

Density at Lower Limit = kepadatan batas bawah


Density at Upper Limit = kepadatan batas atas
Area below Upper Limit = daerah dibawah atas
Area below Lower Limit = daerah dibawah batas bawah

8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu scale value yang nilainya

terkecil diubah menjadi sama dengan satu melalui transformasi sebagai

berikut.

Tansformasi Scale = Scale Value + {Scale Value minimum} + 1.


56

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.7.1 Analisis Data

Dalam menganalisis data, digunakan metode analisis deskriftif dan metode

analisis verivikatif.Metode analisis deskriftif adalah digunakan untuk

menggambarkan variabel peneltian, sedangkan metode verifikatif digunakan

untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji statistik yang

relevan.

3.7.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis data deskriftif digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban

responden untuk masing-masing variabel.Menganalisis secara deskriftif

digunakan bantuan tabel dalam bentuk jumlah dan persentase dengan ketentuan

pembobotan yang telah ditentukan yaitu berkisar 1 sampai 5 menggunakan skala

likert, sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing

variabel penelitiannya. Dalam menentukan kalsifikasi rentang (interval) tersebut,

mengacu pada ketentuan dengan formula sebagai berikut.

skor tertinggi − skor terendah


jumlah klasifikasi

Sebelumnya menghitung nilai indeks minimum dan nilai indeks

maksimum.Nilai indeks minimum adalah bobot minimum (1) di kali pernyataan

di kali jumlah responden.Nilai indeks maksimum adalah bobot maksimum (5) di

kali jumlah pernyataan di kali jumlah responden.Selanjutnya di buat skala

penilaian untuk membuat tingkat persepsi mengenai variabel-variabel yang

diteliti.
57

3.7.1.2 Analisis Verifikatif

Penelitian verivikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji

kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data

dilapangan.Dengan demikian, analisis verifikatif dilakukan untuk mengetahui

kebenaran suatu hipotesis dengan langkah-langkah : pengujian asumsi klasik,

analisis regresi linier berganda, dan analisis koefisien determinasi. Untuk

mengitung statistik ini dilakukan dengan bantuan komputer yaitu menggunakan

program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 24 for windows.

3.7.1.2.1Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari

penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat

yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal,

tidak mengandung multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Untuk

itu, sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan lebih

dahulu pengujian asusmsi klasik yang terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji

t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau

asumsi ini diganggu maka uji statistik tidak valid untuk jumlah sampel kecil

(Ghazali 2013:160).

Menurut Ghazali (2013:160) ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual normal atau tidak yakni sebgai berikut:


58

1) Analisis grafik

Pada dasarnya normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data

pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya.

Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal data atau tidak mengikuti arah

garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asusmsi normalitas.

2) Analisis statistik

Uji ststistik yang dapat digunakan yaitu uji kolmogorov smirnov yang

bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan distribusi normal. Uji

kolmogorov smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis :

Ho : data residual berdistribusi normal

Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan :

 Jika profitabilitas ≥ α (0,05) maka distribusi dari populasi adalah normal dan Ho

diterima

 Jika profitabilitas < α (0,05) maka distribusi dari populasi adalah tidak normal

dan Ha diterima

2. Uji multikolinieritas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah data pada model regresi

ditemukan adanya hubungan atau korelasi antar variabel-variabel bebas. Dalam


59

suatu model yang mengandung adanya multikolinieritas, persamaan regresi masih

tidak bias, konsisten, dan efisiensi tetapi standar errornya menjadi semakin besar.

Menurut Imam Ghozali (2013:106) multikolinieritas dapat dilihat dari:

1) Jika nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%) dan nilai VIF kurang dari 10 maka

data tidak mengalami multikolinearitas.

2) Jika nilai tolerance kurang dari 0,1 (10%) dan nilai VIF lebih dari 10 maka

data mengalami multikolinearitas.

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heterosedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan lainnya.Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan

lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut

heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual

(Y diprediksi = Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013:139).

1) Jika Asymp. Sig pada masing-masing variabel independen lebih dari 5% maka

tidak mengalami heteroskedastisitas.

2) Jika Asimp. Sig pada masing-masing variabel independen kurang dari 5%

maka data mengalami heteroskedastisitas.


60

4. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji terjadinya perbedaan

varianceresidual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Autokorelasi

berarti adanya korelasi antara anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.

Masalah autokorelasi akan muncul bila data sesungguhnya merupakan fungsi dari

data sebelumnya atau data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data

sebelumnya pada data runtun waktu dan sasaran data sangat tergantung pada

tempat data terjadi. Jika terjadi pelanggaran maka hasil olah data yang dihasilkan

akan bias atau tidak akurat. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,

2013:110).Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji

Durbin-Watson (DW tes).

1) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol berarti tidak terjadi autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (di), maka koefisien

autokorelasi lebih dari nol berarti ada autokorelasi positif.


61

Tabel 3.4
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada korelasi negative No decision 4-du≤d≤4-dl

Tidak ada autolorelasi positif atau negative Tidak ditolak du<d<4-du


Sumber: Imam Ghozali (2013:111)

Untuk memudahkan membaca hasil SPSS yang telah dibuat, selain

menggunakan tabel dasar keputusan autokorelasi dengan DW, dapat pula

menggunakantabel klasifikasi nilai d dengan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.5
Klasifikasi nilai d
nilai d Keterangan
˂ 1,10 ada autokorelasi
1,10 - 1,54 tidak ada kesimpulan
1,55 - 2, 46 tidak ada autokorelasi
2, 46 - 2,90 tidak ada kesimpulan
˃2,90 ada autokorelasi
Sumber : Ghozali (2013:111)

3.7.1.2.2Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2015:275) Analisis Regresi Linier Berganda sebagai

berikut:

Analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti , bila peneliti


bermaksud meramalkan bagaimana kedaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Dari kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis regresi

linier Berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
62

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antara dua variabel atau lebih variabel independen dengan variabel

dependen.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan

Pembelian Konsumen. Sedangkan untuk variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis. Model regresi

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

3.7.1.2.3
Y = a + β1X1 + β2X2 + ԑ
Sugiyono (2015:275)

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian Konsumen


a = Konstanta
β1β2 = Koefisien Regresi
X1 = Faktor Pribadi
X2 = Faktor Psikologis
ԑ = Standar Eror

Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+) hal tersebut menunjukan

hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain,

peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh

peningkatan atau penurunan besarnya variabelterikat. Sedangkan jika nilai β

negatif (-) menunjukan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel

bebas akan diikat oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya
63

3.7.1.2.3Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, simbolnya adalah R 2

atau R-Square. Jika nilai R-Square sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain

yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai R2 berkisar hampir 1,

berarti semakin kuat kemampuan variabel indepeden dapat menjelaskan variabel

independen.Sebaliknya, jika R2 semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen

(Imam Ghozali, 2013:97).

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien determinasi

digunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%
Sumber: Sugiyono (2014:231)

Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Determinasi


r2 = Nilai Koefisien Korelasi

Nilai KD berada antara 0 sampai dengan 1:

1. Jika nilai KD = 0, berarti ada pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

2. Jika nilai KD = 1, berarti variasi nilai Keputusan Pembelian Konsumen

adalah 100%.
64

3.7.2 Uji Hipotesis

3.7.2.1 Uji Parsial

Uji parsial dilakukan dngan uji t. uji hipotesis ini digunakan untuk menguji

hipotesis Faktor Pribadi (X1) dan Faktor Psikologis (X2) dan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen (Y). Statistik uji yang digunakan untuk mengetahui uji

hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t dengan rumus :

𝑟 √𝑛−2
t hitung=
√1− 𝑟 2

(Sugiyono 2011:230)

Keterangan :

thitung = Nilai t
r = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel

Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat

signifikan α 5% dengan dk = n – 2. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis

atau dugaan sementara maka dilakukan uji hipotesis dengan ketentuan sebagai

berikut :

a) Hipotesis Pertama

Ho :𝝆= 0 : Tidak ada pengaruh secara sigifikan antara Faktor

Pribadi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

Ha : 𝝆≠ 0 : Ada pengaruh secara signifikan antara Faktor Pribadi

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

b) Hipotesis Kedua
65

Ho :𝝆 = 0 : Tidak ada pengaruh secara sigifikan antara Faktor

Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

Ha :𝝆 ≠ 0 : Ada pengaruh secara signifikan antara Faktor Psikologis

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen.

Kaidah pengujiannya adalah :

1) Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat

pengaruh secara signifikan antara Faktor Pribadi terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen.

Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat

pengaruh secara signifikan antara Faktor Pribadi terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen.

2) Jika t hitung≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat

pengaruh secara signifikan antara Faktor Psikologis terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen.

Jika t hitung≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, Artinya tidak terdapat

pengaruh secara signifikan antara Faktor Psikologis terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen.

3.7.2.2 Uji Simultan

Uji simultan dilakukan dengan uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen (Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis) secara

bersama-sama atau simultan dapat memengaruhi variabel dependen (Keputusan

Pembelian Konsumen). Untuk menghitung uji F dapat digunakan rumus sebagai

berikut :
66

𝑅2 / 𝐾
Fhitung=
(1 − 𝑅2 )/ ( 𝑛 − 𝑘 − 1)

(Sugiyono 2011:235)
Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda


k = Jumlah Variabel independen
n = Jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian :

Apabila F hitung >F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh

secara signifikan antara Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen.

Apabila F hitung < F tabel ,maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada

pengaruh secara signifikan antara Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen.

Gambar 3.1

Kurva Uji Dua Pihak


-t tabel / -F tabel t tabel / F tabel

Gambar 3.1
Kurva Uji Dua Pihak

Anda mungkin juga menyukai