Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN

Objek peneleitian ini adalah nasabah pada PT. Lembaga Keuangan

Mikro Pandeglang Berkah Cabang Cigeulis. Tempat penelitian ini

dilaksanakan di PT. Lembaga Keuangan Mikro Pandeglang Berkah Cabang

Cigeulis yang berada di Jl. Raya Yumaga No. 10 Kec Sobang, Kabupaten

Pandeglang, Banten 42282. Penelitian ini dilakukan peneliti pada bulan

tanggal 01 Juli sampai 05 Juli 2019.

Agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar maka

rangkaian penelitian yang peneliti buat adalah sebagai berikut:

1. Survey

2. Pengumpulan Referensi

3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan Data

5. Analisis Data

6. Laporan Skripsi

7. Sidang Skripsi

29
30

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan Pada Bulan Minggu ke


Uraian
NO Mei Juni Juli Agustus
Penyusunan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Survey
Pengumpulan
2
Referensi
Pengumpulan
3
Data
Pengolahan
4
Data
5 Analisis Data
Laporan
6
Skripsi
Sidang
7
Skripsi

B. VARIABEL PENELITIAN

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai Atribut

seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan

yang lain atau satu objek dengan objek lain (Hatch dan Farhand, 1981).

Sedangkan menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa “Variabel adalah

konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari, variabel dapat dikatakan

sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different

values)”.

Menurut Ir. Sofyan Siregar, M.M (2018:10) “Variabel adalah

konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat
31

diartikan variabel adaah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai,

berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”(Sugiono, 2017:61).

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan 2 variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen atau sering disebut

sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Dalam SEM (Structural Equation

Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural, variabel independen disebut

sebagai variabel eksogen. Dan variabel dependen atau sering disebut sebagai

variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam

SEM (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural,

variabel dependen disebut sebagai variabel indogen).

Berdasarkan kerangka pemikiran maka yang menjadi variabel dari

penelitian ini adalah:

Variabel Independen (bebas) : Kualitas Pelayanan (X)

Variabe Dependen (terikat) : Kepuasan Pelanggan (Y)


32

Berdasarkan variabel diatas maka tabel oprasional variabel

Penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tabel Oprasional Variabel

Skala Nomer
Variabel Devinisi Variabel Indikator
Pengukuran Item
Kualitas pelayanan 1. Reliability Ordinal 1,2,3
adalah persepsi dan 2. 4
Kualitas sikap pelanggan Responsivness 5,6
Pelayanan terhadap produk suatu 3. Assurance 7,8,9
(X) perusahaan sesuai 4. Emphaty 10
dengan harapan 5. Tangible
(Aritonang, 2010:3; 2) (Kotler,
2009:52)
Menurut Kotler, 1. Kualtas Ordinal 1
Kepuasan adalah produk
Kepuasan tingkat perasaan 2. Kualitas 2,3,4
Pelanggan seseorang setelah pelayanan
(Y) membandingkan 3. Emosional 6,5
kinerja atau hasil yang 4. Harga 7,8
dia rasakan 5. Biaya 9,10
dibandingkan dengan (Menurut
harapannya (Kotler Kolter &
dkk, 2000:52). Keller
2012:87)

C. METODE PENELITIAN
33

Menurut Suryani Hendriyadi (2015:53) “Metode merupakan

sebuah aturan sistematis dan urutan kerja (pikiran) yang mengacu pada

struktur penalaran tertentu (induksi/deduksi). Adapun metodologi merupakan

sebuah sistem yang lebih luas berupa kumpulan metode-metode atau prinsip-

prinsip yang secara umum mengkaji perihal urutan dan langkah-langkah yang

harus ditempuh peneliti dalam sebuah bidang atau disiplin ilmu tertentu”.

Menurut (Woody, 1927) “Penelitian adalah merupakan suatu

metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan pemikiran kritis

(critical thingking).Penelitian meliputi definisi dan redifinisi terhadap

masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat

kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati

untuk menemukan apakah ia cocok dengan hipotesis”. Sedangkan menurut

(Witney, 1960) “Penelitian adalah merupakan suatu metode untuk

menemukan suatu kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode

berfikir secara kritis”.

Dari beberapa pengertian penelitian yang dikemukakan para ahli,

maka penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap

sesuatu/masalah dengan perlakukan tertentu terhadap masalah tersebut seperti

memeriksa, mengusut, menelaah dan mempelajari secara cermat serta

memformulasikan hipotesis hingga diperoleh sesuatu seperti mencapai

kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu

pengetahuan, dan sebagainya.


34

Menurut Ir. Sofyan Siregar, M.M (2018:08) “Metode penelitian

adalah cara-cara menemukan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan

pengesahan dan penjelasan kebenaran atau cara yang ilmiah untuk mencapai

kebenaran ilmu guna memecahkan masalah (Almack)”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang menggunakan

analisis data yang berbentuk numerik atau angka. Pada dasarnya, pendekatan

ini menggambarkan data melalui angka-angka, untuk mengembangkan dan

mengguanakan model matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan

dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti. Metode penelitian kuantitatif

sama dengan metode penelitian eksperimen dan survey, dimana peneliti

datang langsung ketempat penelitian untuk mendapatkan data atau melakukan

pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner atau angket (Suryani

Hendriyadi, 2015:60).

D. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

(Sugiyono. 2005:90). Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau

benda, yang memiliki karakteristik tertentu dan dijadikan objek penelitian.

Apabila suatu penelitian populasinya sangat besar, maka seorang peneliti

dapat menggunakan sampel dari populasi sebagai wakil.


35

Populasi dari objek penelitian ini adalah nasabah pada PT.

Lembaga Keuangan Mikro Pandeglang Berkah Cabang Cigeulis sejumlah

1.960 orang nasabah.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk

diteliti dan hasil penelitiannya digunakan sabagai representasi dari populasi

secara keseluruhan.Menurut Ir. Sofyan Siregar, M.M (2018:30) “Sampel

adalah suatu prosedur pengambilan data di mana hanya sebagaian populasi

saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari suatu populasi. Dengan demikian, sampel merupakan bagian

dari populasi yang diambil dengan teknik atau metode tertentu untuk diteliti

dan digeneralisasikan terhadap populasi”. Cara pemilihan sampel dikenal

dengan teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Populasi dari objek

penelitian ini adalah sebagian nasabah pada PT. Lembaga Keuangan Mikro

Pandeglang Berkah Cabang Cigeulis. Adapun teknik pengambilan sampel

yang peneliti pilih adalah teknik sampling insidential.

Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan

diangap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan

sampel. Penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitin ini

menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi
36

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau dinginkan

N
n=
1+ Ne2

Dalam penelitian ini jumlah populasi nasabah dengan batas

kesalahan yang diinginkan adalah 10%, diketahui jumlah total nasabah PT.

Lembaga Keuangan Mikro Pandeglang Berkah Cabang Cigeulis adalah 1.960

orang nasabah, maka dengan mengikuti perhitungan di atas hasilnya adalah:

1.960
n= 2
1+1.960 ( 10 % )

1.960 1.960
n= ❑ n=
1+19,6 20.6❑

n=95.14 ( Dibulatkan jadi 95)

E. ALAT PENGUMPULAN DATA/INSTRUMEN PENELITIAN

“Pengumpulan data adalah suatu proses dalam suatu penelitian

pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang

dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang

diteliti atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan” (Ir. Sofyan

Siregar, M.M, 2018:30).


37

Dalam melakukan penelitian ini maka peneliti memilih sumber

data primer alasannya karena sumber data primer lebih mudah untuk

didapatkan walaupun memerlukan waktu yang cukup banyak. Sumber data

primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Metode

atau pendekatakan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data yang

bersifat primer yaitu dengan menggunakan:

1. Angket atau kuesioner

2. Wawancara

3. Pengamatan

4. Dokumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun alat pengumpulan data dalam

penelitian ini yang peneliti gunakan adalah metode kuesioner.

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawab. Angket atau

kuesioner ini akan diberikan langsung secara tatap muka dengan responden

yaitu para nasabah di PT. Lembaga Keuangan Mikro Pandeglang Berkah

Cabang Cigeulis.

Untuk mengetahui nilai dari jawaban responden dan agara hasil

jawaban itu dapat diolah menjadi angka maka peneliti menggunakan skala

likert. Skala likert atau likert scale adalah skala penelitian yang digunakan

untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Dengan skala likert reponden
38

diminta untuk mengisi kuesioner yang mengharuskan mereka untuk

menunjukan tingkat persetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan atau

pernyataan. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini terdapat lima

tingkatan dalam penelitian. Skornya dari angka satu sampai lima yaitu

sebagai brikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

2. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

3. Netral (N) diberi skor 3

4. Setuju (S) diberi skor 4

5. Sangat Setuju diberi skor 5

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan statistik.

Hasil perhitungan dari skor atau nilai kemudian diolah dengan

menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan komputer,

menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 untuk membuktikan


39

hubungan dan pengaruh antar variabel-variabel penelitian dengan

menggunakan uji data sebagai berikut:

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas mengacu pada aspek ketetapan dan kecermatan hasil

pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak

aspek (dalam arti kuantitatif) suatu aspek psikologis terdapat dalam diri

seseorang, yang dinyatakan dalam skornya pada instrument pengukur

yang bersangkutan. Dalam konteks Teori Skor-murni Klasik, Azwar

(40:2012) lebih lanjut menjelaskan bahwa makna validitas dapat

dinyatakan sebagai sejauhmana besaran skor-tampak X mampu

mendekati besaran skor-murni T. Semakin skor-tampak X mampu

mendekati skor-murni berarti semakin tinggi validitas dan sebaliknya,

semakin rendah validitas hasil pengukuran berarti semakin besar

perbedaan skor-tampak dari skor-murni. “Validitas adalah sejauh alat

ukur (tes) benar-benar menggambarkan apa yang hendak diukur”

(Suryani Hendryadi, 144:2015). Menurut (Sugiono, 178:2016) “Bila

korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut

merupakan construct yang kuat dan memiliki validitas konstruksi yang

baik (valid). Sebaliknya bila korelasi di bawah 0,30, maka dapat

disimpulkan bahwa butir instrumen itu tidak valid”.


40

Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas sebagai berikut:

r =n ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item

N = Jumlah Subjek

X = Skor suatu butir/item

Y = Skor Total

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dibandingkan

dengan angka kritik tabel dengan signifikan 5%.

Jika rhitung> r tabel maka instrumen penelitian yang digunakan

adalah valid.

Jika rhitung< r tabel maka instrumen penelitian yang digunakan

adalah tidak valid.

b. Uji Reliabiltas

Menurut Sekaran (2006), “Reliabilitas atau keandalan suatu

pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias

(bebas dari kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang

konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.

Reliabilitas merupakan suatu tes yang merujuk pada derajat stabilitas,

konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Uji ini dilakukan untuk melihat
41

seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu akan menjadi sama jika

orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan

berbeda.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua,

yang langkah kerjanya sebagai berikut:

1. Membagi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan

menjadi dua belah.

2. Skor untuk masing-masing pertanyaan atau pernyataan pada tiap

belahan dijumlahkan sehingga menghasilkan dua skor total untuk

masing-masing responden.

3. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total

belahan kedua, dengan menggunakan korelasi product moment.

4. Mencari reabilitas untuk keseluruhan pertanyaan atau pernyataan

dengan rumus Spearman-Brown. Reabilitas dari setiap pertanyaan

akan ditunjukkan dengan hasil r hitung yang lebih besar atau sama

dengan r tabel, dan r hitungnya positif.

Rumus spearman brown yaitu:

2 rb
ri
= 1+ r b

Keterangan:

r i : reliabilitas internal seluruh instrumen

r b : korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua


42

Setelah nilai r hitung diperoleh, langkah selanjutnya adalah

membandingkan nilai r hitung dengan nilai rtabel pada signifikasi

sebesar ά = 0,05 derajat kebebasan (dk) n-2 kaidah keputusannya

adalah:

Jika r > r tabel maka alat ukur instrumen yang digunakan adalah
hitung

reliabel.

Jika r < r tabel maka alat ukur instrumen yang digunakan adalah
hitung

tidak reliabel.

Perhitungan diatas dapat dilakukan dengan menggunakan

software khusus perhitungan statistik, misalkan SPSS untuk

selanjutnya digunakan analisis statistik.

Sedangkan data sekunder analisis statistiknya bisa langsung

menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji

hipotesis. Adapun rumus-rumus analisis statistik sebagai berikut:

2. Analisis Statistik

a. Analisis Koefisien Korelasi

“Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat menentukan

arah dari kedua varabel” (Ir. Sofyan Siregar, M.M, 2018:30).


43

Rumus Koefisien Korelasi adalah sebagai berikut:

r =n ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson product moment

n = Jumlah responden

x = Variabel bebas (Kualitas pelayanan)

y = Variabel terikat (Kepuasan pelanggan)

Koefisien korelasi nilai r menunjukkan hubungan antara variabel

bebeas Kualitas Pelayanan (X) dengan variabel terikat Kepuasan

Pelanggan (Y). Tabel interprestasi koefisien korelasi menurut Ir. Sofyan

Siregar, M.M, (2018:251) sebagai berikut:

Tabel 3.3
Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingka Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 -1,000 Sangat Kuat

b. Koefisien Determinasi

Menurut Ir. Sofyan Siregar, M.M, (2018:252) “Koefisien

Determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk

mengetahui konstribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah


44

variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”. Rumus

untuk mengetahui seberapa besar konstribusi varibel adalah sebagai

berikut:

KD = r2 x 100%

Dimana:

KD : Besarnya Koefisien Penentu (Determinasi)

r : Koefisien Korelasi

c. Uji t hitung / Uji hipotesis

Uji t hitung digunakan untuk membuktikan apakah hubungan

kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan signifikan atau tidak,

dengan menggunakan rumus t hitung sebagai berikut:

r √ n−2
t=
√1−(r)2
Dimana:

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Anggota Sampel

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho :ß = 0 Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan (X) terhadap

kepuasan pelanggan (Y).


45

Ha :ß≠ 0 Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan (X) terhadap

kepuasan pelanggan (Y).

Maka kesimpulan t hitung dalam pengambilan keputusan jika:

Apabila thitung> ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan.

Apabila thitung< ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak, artinya tidak terdapat

pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan.

Gambar III.1
Daerah penolakan Dan Penerimaan Hipotesis

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah
penerimaan Ho

-T hitung -T tabel 0 T tabel T hitung

Anda mungkin juga menyukai