NIM :1917029
TUGAS :METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK
1. MAN
Man atau manusia - dalam manajemen disebut sumber daya manusia - adalah
faktor yang paling penting dan paling menentukan. Manusia yang memiliki
keinginan. Manusia yang merancang tujuan. Manusia yang menetapkan tujuan.
Dan manusia jugalah yang menjalankan prosesnya.
Mulai dari hal besar hingga detail-detail kecil. Semua memerlukan sentuhan
manusia.
Manajemen mengatur semua itu. Yang beda beda itu. Mereka akan melakukan
hal yang berbeda. Ditempat yang berbeda. Bahkan diwaktu yang berbeda.
Untuk satu tujuan dan kepentingan bersama.
Intinya: Manajemen mengatur agar manusia manusia itu bekerja sama. Tidak
melakukan hal yang hanya untuk dirinya sendiri.
2. MONEY
Money atau uang. Tidak perlu dijelaskan panjang lagi. Anda sudah
pasti tahu. Uang dibutuhkan oleh siapapun. Bayi baru lahirpun
butuh uang. Bahkan orang matipun butuh uang. Apalagi
manajemen perusahaan. Mereka butuh uang. Untuk mencari uang.
Ketika perusahaan furniture tidak memiliki kayu. Maka para tukang tidak
akan bisa bekerja. Tidak ada yang bisa mereka kerjakan karena memang
tidak ada bahan untuk dikerjakan. Lalu apa yang bisa dijual perusahaan
tersebut ? Tidak ada.
Dengan sumber daya manusia yang ahli, bahan tersebut nantinya akan
diproses seefisien mungkin untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Bahan yang awalnya mentah akan menjadi barang setengah jadi atau
barang setengah jadi. Dengan tenaga ahli, material tersebut akan menjadi
produk dengan nilai yang lebih tinggi. Lebih bermanfaat dan lebih layak
jual. Menguntungkan.
Tunggu dulu, jangan salah. konsep material ini juga bisa diadaptasi ke
industri dagang dan jasa. Bagaimana perusahaan jasa membuat jasanya,
kontennya, informasinya mempunyai nilai plus diatas kompetitor lain.
Tujuannya untuk user experience yang lebih baik. Nilai tambah yang lebih.
dan keuntungan yang lebih baik.
4. MACHINE
Unsur manajemen yang berupa manusia, walaupun sangat
berperan penting, namun kini fungsinya telah terbantu dan relatif
berkurang akibat adanya mesin.
1. Man
Manusia yaitu
orang yang me
nggerakan dan
melakukan akti
vitas-aktivitas
untuk mencapa
i tujuan organi
sasi, termasuk
juga mendaya
gunakan sumb
erdaya lainnya
.Manusia meru
pakan pengger
ak utama untuk
menjalankan &
ungsi-&ungsi
manajemen.
$umber daya
manusia yaitu
segenap potens
i yang dimiliki
oleh manusia.
%otensi yangdi
miliki setiap m
anusia berbeda
satu sama lain,
untuk itu dibut
uhkan pengelol
aan agar dipero
leh tenaga kerj
a yang puas ak
an pekerjaann
ya dan dapat
mencapai tuju
anorganisasi de
ngan e&ekti&
dan e&isien
2. +
3. .
4. Man
5. merujuk pad
a sumber daya
manusia yang
dimiliki oleh o
rganisasi. "ala
mmanajemen,
&aktor manusi
a adalah yang
paling menentu
kan.
1. Planning (Perencanaan)
2. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,
2011: 10) mengemukakan tentang Planning sebagai berikut,
yaitu “Planning is the selecting and relating of facts and the making and
using of assumptions regarding the future in the visualization and
formulation to proposed of proposed activation believed necesarry to
accieve desired result”.
3. Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta
pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk
masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.”
4.
5. Organizing (Pengorganisasian)
6. Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan
yang lain dan tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing
unit. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,
2011: 38) mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu
“Organizing is the determining, grouping and arranging of the various
activities needed necessary forthe attainment of the objectives, the
assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable
physical factors of enviroment and the indicating of the relative authority
delegated to each respectives activity.
7. Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk mencapai tujuan,
penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan
penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap
orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
diharapkan.
8. Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-
azas organizing, sebagai berikut, yaitu :
9.
10. The objective atau tujuan.
11. Departementation atau pembagian kerja.
12. Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
13. Authority and Responsibility atau wewenang dan tanggung jawab.
14. Delegation of authority atau pelimpahan wewenang.
15. Actuating (Pelaksanaan
/Penggerakan)
16. Menurut George R. Terry dalam bukunya Principles of
Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa
17. Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to
strike to achieve the objective willingly and keeping with the managerial
planning and organizing efforts.
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau
tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai
kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak
terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang,
waktu dan materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of
management. Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-management. Tercapainya tujuan
bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik, melainkan juga
tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah
merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang
dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan
itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program. (Sukarna,
2011: 82-83).
1. Leadership (Kepemimpinan)
2. Attitude and morale (Sikap dan moril)
3. Communication (Tatahubungan)
4. Incentive (Perangsang)
5. Supervision (Supervisi)
6. Discipline (Disiplin).
Controlling (Pengawasan)
Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen,
mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah
atau tidak. Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja
tidak teratur, tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.
Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju
kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110)
mengemukakan bahwa Controlling, yaitu:
Controlling can be defined as the process of determining what is to accomplished, that is the
standard, what is being accomplished. That is the performance, evaluating the performance,
and if the necessary applying corrective measure so that performance takes place according
to plans, that is conformity with the standard.
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai
yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan
bilaman perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana,
yaitu selaras dengan standard (ukuran).
Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:
1. Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau dasar bagi
pengawasan)
2. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
3. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it
any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan)
4. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan
dengan cara-cara tindakan yang tepat).
Sumber Bacaan
Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi. Alfabeta. Bandung.
George, R. Terry, dan Leslie W Rul. 1999. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Planning ( perencanaan )
Dalam penyusunan perencanaan kita memerlukan jawaban dari apa ( apa yang
dikerjakan, sumber dana, sumber daya, serta saran adan prasarana apa yang
dibutuhkan ), dimana ( dimana kegiatan akan dilaksannakan, agar dalam proses
manajemen tercakup, keefisienan, kenyamanan, kemudahan transportasi, dan
karyawan ), kapan ( kapan kegiatan akan dilangsungkan ), bagaimana
( bagaimana car kerja kegiatan yang akan dilangsungkan ), siapa ( siapa saja
yang bertanggung jawab, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa pimpinan,
dan yang terkahir yaitu mengapa ( mengapa semua keptusan yang tertera dlam
beberapa pertanyaan diatas diambil, harus memiliki alasan yang jelas, yang
tidak lain tidak bukan adalah untuk mencapai tujuan).
Organizing ( pengorganisasian )
Dalam pengorganisasian nantinya akan dibentuk sebuah struktur organisasi. Sesuai dengan
yang diceritakan di awal bahwa nantinya sesorang akan ditempatkan pada posisi sesuai
dengan keahlian dan porsi masing –masing.
Dalam pengorganisasian ini nanntinya akan menyangkut pada tanggung jawab
mereka. Tahapan kedua setelah perencanaan ini, tujuannya adalah untuk
menyelesaikan perencanaan yang begitu banyak, sehingga membutuhkan
banyak tenaga kerja. Dari tenaga kerja inilah nantinya akan timbul sebuah kerja
sama. Kerja sama ini nantinya akan membentuk sebuah kekuatan untuk
meningkatkan mutu sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif.
Actuating ( pelaksanaan ).
Merupakan realisasi dari tahap satu dan tahap kedua yaitu perencanaan dan
pengorganisasian. Dalam pelaksanaan ini nantinya akan terbentu k upaya untuk
menggerakkan dan mengarahkan tenaga kerja sehingga tenaga kerja nantinya
akan terdorong utuk melakukan pekerjaan dengan baik.
Dalam actuating ini menyangkut tentang fungsi kepemimpinan, fungsi
komunikasi, dan fungsi motivasi. Fungsi kepemimpinan disni berguna ketika kita
melakukan upaya untuk mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujaun yang
ingin dicapai, yang fungsinya nanti sebagi penggerak dan pemberi arahan dalam
suatu kegiatan, fungsi motivasi sendiri adalah sebagai dorongan untuk
melakukan sesuatu. Fungsi dari actuating sendiri adalah bagaimana karyawan
dapat memupuk rasa tanggung jawab, selain itu juga karyawan dapat mengikuti
perintah dari pimpinan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, timbulah nanti
kesetiaan dalam bekerja
Controlling ( pengawasan)
Berguna untuk mengukur produktifitas dari tahap satu sampai tahap ketiga.
Semua tahap dan fungsi manajemen yang dilakukan tidak akan efektif apabila
tidak dilakukan pengendalian ataupun pengawasan. Selain itu juga untuk
mengukur efektivitas kerja, dan pengendalian yang mengandung aspek
mengukur jalannya suatu perencanaan, mengamati, memperbaiki agar tujuan
yg akan dicapai mendapat respon yang baik. Sehingga perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan , dan pengendalian merupakan kunci utama
dalam proses manajemen. Hal ini harus selalu dilakukan dalam proses
manajeman.
Fungsi manajeman yang satu ini memiliki tujuan agar proses menajemen
nantinya akan mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Apabila semua fungsi
dari manajeman dijalankan maka tujuan perusahaan pun akan berjalan dengan
baik dan diharapkan akan memaksimalkan laba dari perusahaan tersebut.
Pengendalaian dapat terjadi pada hal positif dan hal negative. Dalam hal
positif mislanya pengendalian ini mengarah pada apakah tujuan yang
diinginkan perusahaan sudah tercapai ataukah belum, sudah dilakukan
secara efisien ataupun masih dalam tahap menuju tercapainya tujuan,
Sedangkan pengawasan negative adalah jaminan adanya hal – hal yang
tidak diinginkan, seperti kerugian, atau kendala yang tidak diinginkan,
Maka dengan adanya pengawasan kita bisa menghindari adanya hal – hal
yang tidak diinginkan.
Sumber
1. https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/manajemen/fungsi-
manajemen-menurut-para-ahli
2. https://www.haruspintar.com/fungsi-manajemen/