Anda di halaman 1dari 37

HASIL PENELITIAN

AUDIT SISTEM INFORMASI DI SMK MUHAMMADIYAH GISTING


KABUPATEN TANGGAMUS

Disusun oleh :

Kurniadi (NPM. 19100178)

Dosen :

M.TAFSIRUDIN,.S.Kom

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK) PRINGSEWU KAMPUS GISTING

2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penelitian Audit
Sistem Informasi Di SMK Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Audit sistem


informasi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
penelitian Audit sistem informasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.TAFSIRUDIN,S.Kom.


selaku dosen mata kuliah Audit Sisem Informasi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Gisting, 30 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................... 1
1.2 Audit Internal ......................................................................... 4
1.3 Manfaat................................................................................ 17
1.1.1 Manfaat Bagi Mahasiswa .................................................. 17
1.1.1 Manfaat Bagi SMK Muhammadiyah Gisting ..................... 18
1.1.2 Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Audit di SMK
Muhammadiyah Gisting ....................................................... 18
BAB II .......................................................................................................... 19
SURVEI SERTA TINJAUAN RISET KEGIATAN ..................................... 19
2.1 SURVEI KEGIATAN .......................................................... 19
2.2.1 Hasil Suervei Lokasi ......................................................... 19
2.2.2 Dekripsi Wilayah .............................................................. 19
2.2.3 Sejarah SMK Muhammadiyah Gisting ............................. 19
2.2 Struktur Bidang Tata Usaha ................................................. 20
2.2.3 Temuan Masalah Dilokasi Dalam Proses Audit ................. 21
2.2.1 Temuan Masalah ............................................................... 21
2.2.2 Perumusan Masalah .......................................................... 21
2.2.3 Kerangka Pemecah Masalah .............................................. 21
2.2.4 Tujuan............................................................................... 21
2.2.5 Manfaat ............................................................................. 22
2.2.6 Sasaran Objek ................................................................... 22
BAB III ......................................................................................................... 23
PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................... 23
3.1 Pembuatan Kuisioner Audit ................................................. 23
3.2 Laporan kegiatan individu Kuisioner Audit Di SMK
Muhammadiyah Gisting : ..................................................... 23
BAB V .......................................................................................................... 32
PENUTUP .................................................................................................... 32
4.1 SIMPULAN ......................................................................... 32
4.2 SARAN ............................................................................... 32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut Haryono (2001:11) pengauditan adalah

“Suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan


mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara
objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan”.

Menurut Mulyadi & Puradiredja (1998:7) auditing adalah

“Audit merupakan suatu proses untuk memperoleh dan


mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut Dengan kriteria yang telah ditetapkan,
secara penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan”.

1. Jenis-Jenis Audit

Audit memiliki banyak jenis yang dikelompokkan

menjadi tiga jenis golongan. Ketiga jenis golongan audit tersbut

adalah audit laporan keuangan, audit kesesuaian, audit

operasional (Jusup,2010:15-17). Pengertian dari ketiga jenis

audit tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Audit Laporan Keuangan

Audit ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu

laporankeuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi

1
kuantitatif yang akan

2
diperiksa dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah

ditetapkan. Asumsi yang mendasar dari audit ini adalah bahwa

laporan-laporan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak untuk

berbagai tujuan.

b. Audit Kesesuaian

Audit kesesuain dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang

diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang

ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Sebagian besar pekerjaan

audit semacam ini biasanya dapat dilakukan oleh auditor yang

bekerja pada unit organisasi yang bersangkutan, namun audit

kesesuaian dapat juga dilakukan oleh auditor yang ditunjuk dari luar

organisasi yang diaudit.

c. Audit Operasional

Audit Operasional merupakan pengkajian (review) atas setiap

bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi

dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil

akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi

kepada manajemen untuk perbaikan operasi. Auditor operasional

lebih mirip sebagai konsultan manajemen daripada suatu pekerja

audit.

3
1.2 Audit Internal

2. Konsep, Definisi, dan Fungsi

Pada awalnya Internal Auditing (Audit Intern) dikenal sebagai

pendekatan berbasis pada sistem yang dalam perkembangan

selanjutnya beralih ke Internal Auditing berbasis proses.

(Tampubolon,2005:1). Begitu dunia mulai menyadari bahwa semua

usaha mengandung risiko, muncul kebutuhan untuk menerapkan

Internal Auditing berbasiskan risiko (risk based internal auditing).

Sehingga definisi baru kegiatan audit intern selain memiliki fungsi

sebagai pemeriksa, audit intern juga sekaligus berfungsi sebagai mitra

manajemen (auditee).

The Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Sawyer (2005:10)

memberi definisi baru mengenai audit internal berbasis risiko:

“Audit Internal adalah sebuah penilaian sistematis dan objektif


yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang
berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1)
informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan;
(2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur
internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara
efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara
efektif- semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif”.

Dari definisi ini secara umum Internal Auditing berfungsi untuk membantu organisasi mencapai
tujuan yang berpotensi tidak dapat dicapai dengan adanya risiko dalam setiap aktivitas
organisasi yang tidak dikelola dengan baik. Pelaksanaan kegiatan audit ini hanya bisa

4
dilakukan oleh auditor internal. Auditor internal adalah auditor yang

bekerja dalam organisasi yang tugas pokoknya adalah menentukan

apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen

puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan

terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas

prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi

yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Mulyadi,2002:29).

3. Tujuan Audit Internal

Audit internal memiliki tujuan untuk melakukan suatu penilaian

apakah manajemen atau pegawai suatu entitas telah melaksanakan atau

belum melaksanakan suatu hukum, peraturan, kebijakan, prosedur atau

standar dalam menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis,

efisien, dan efektif. Penilaian yang dilakukan dengan cara

penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas

efektivitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka,

menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan

memberikan rekomendasi (Andayani 2008).

4. Lingkup Audit Internal

Menurut Valery (2011:37-50), lingkup audit internal dapat dilihat

dari dua sisi perspektif yang saling melengkapi yaitu:

a. Perspektif metodologi kerja audit yang terdiri dari dua macam

lingkup:

5
1) Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan atau compliance audit adalah Audit yang

bertujuan memberi gambaran mengenai efektivitas implementasi

atau pelaksanaan sistem kerja yang berlaku dalam seluruh

aktivitas organisasi. Audit kepatuhan disebut sebagai critical

proses audit view karena menjadikan semua proses dalam sistem

sebagai objek utama yang diperiksa. Audit ini adalah cara yang

paling efektif dalam tujuan membangun pengendalian internal

yang kuat.

2) Audit Kepatutan

Audit kepatutan atau audit substantif adalah audit yang bertujuan

memberi gambaran mengenai tingkat kebenaran/kewajaran atau

seberapa besar kandungan risiko sebuah objek pemeriksaan.

Audit kepatutan melihat objek audit dalam arti yang luas dari

pada audit kepatuhan, tidak hanya berbasis proses saja, tetapi juga

berbagai perspektif audit object.

b. Perspektif aktivitas manajemen/bisnis yang terdiri dari tiga macam

lingkup:

1) Audit Keuangan

Audit keuangan atau financial audit disebut sebagai conservative

audit view karena memang tidak pernah bisa diabaikan, yang

menjadi lingkup mendasar bagi praktek audit internal sejak dari

dulu, sekarang dan masa depan. Tujuan audit keuangan adalah

6
menjamin bahwa praktek pengelolaan keuangan telah memenuhi

sistem pengendalian internal perusahaan maupun aturan

pengelolaan risiko yang sehat dan menjamin bahwa laporan

keuangan suatu perusahaan yang disajikan sesuai dengan

terjadinya transaksi berdasarkan standar akuntansi keuangan

yang berlaku.

2) Audit operasi

Audit operasi atau operational audit disebut sebagai perluasan

lingkup audit karena memang berawal dari perluasan audit

keuangan. Audit operasi bertujuan memberi gambaran yang lebih

jelas mengenai berbagai pelaksanaan, peristiwa, atau masalah

aktual di balik fakta yang ditunjukkan oleh angka-angka

keuangan, contohnya seperti penjualan ke pelanggan, pembelian

dari pemasok dan lain-lain.

3) Audit Manajemen

Audit manajemen adalah tingkat lanjutan dari lingkup audit

keuangan karena terkait dengan pengujian di sekitar Strategic

Manajemen. Audit manajemen merupakan pengujian terhadap

tingkat keandalan risk management perusahaan. Lingkup ini

merupakan inti dari audit berbasis risiko yang hasilnya menjadi

sebuah kewaspadaan bagi jajaran strategic management hingga

execution management.

7
5. Prosedur Audit Internal

Menurut Tugiman (2006:53-78), kegiatan pemeriksaan internal

harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian

informasi, pemberitahuan hasil dan menindaklanjuti. Setiap kegiatan

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan Pemeriksaan

1) Penetapan tujuan pemeriksaan dan lingkup pekerjaan

Tujuan pemeriksaan adalah pernyataan paling luas yang

dihasilkan oleh auditor internal dan menyebutkan berbagai hal

yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pemeriksaan. Berbagai

tujuan dan prosedur pemeriksaan secara bersama-sama akan

menyatakan lingkup pekerjaan audit internal. Tujuan dan

prosedur pemeriksaan harus ditujukan pada berbagai risiko yang

berhubungan dengan kegiatan yang diperiksa. Istilah risiko

merupakan kemungkinan bahwa suatu peristiwa dapat

menimbulkan akibat buruk terhadap kegiatan yang akan

diperiksa. Tujuan pemeriksaan risiko yang dilakukan pada tahap

persiapan adalah untuk menentukan area yang penting dalam

kegiatan yang akan diperiksa.

2) Memperoleh informasi dasar mengenai kegiatan yang akan

diperiksa

a) Peninjauan terhadap informasi dasar dilakukan untuk

menentukan dampaknya terhadap pemeriksaan. Hal-hal

8
tersebut mencangkup pernyataan tentang tugas, informasi

organisasional, informasi anggaran, data keuangan tentang

kegiatan yang akan diperiksa, file-file pembanding untuk

menentukan persoalan-persoalan pemeriksa penting yang

potensial, dan literatur teknis yang dikeluarkan oleh pihak

berwenang yang sesuai dengan kegiatan yang akan diperiksa.

b) Jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan, luas dan periode

pemeriksanaan juga harus ditentukan. Perencanaan yang tepat

pada tahap ini akan memudahkan laporan pemeriksaan yang

final.

3) Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan dalam pemeriksaan

Menentukan tenaga yang diperlukan mempunyai beberapa syarat

yaitu:

a) Jumlah dan tingkat pengalaman auditor

b) Pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu dari auditor

c) Latihan yang dibutuhkan auditor

4) Pemberitahuan kepada pihak yang dianggap perlu

Rapat harus dilakukan dengan manajemen yang bertanggung

jawab terhadap kegiatan yang akan diperiksa. Rangkuman dari

hasil rapat dan berbagai kesimpulan yang dihasilkan dibuat,

didistribusikan kepada pihak yang membutuhkan, dan disimpan

dalam kertas kerja pemeriksaan.

9
5) Melaksanakan survei untuk mengenali kegiatan yang diperlukan,

risiko-risiko, dan pengawasan-pengawasan, untuk memperoleh

ulasan dan sasaran dari pihak yang akan diperiksa

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tanpa

melakukan verifikasi yang terperinci tentang kegiatan yang akan

diperiksa. Tujuan survei adalah untuk memahami kegiatan yang

ditinjau, mengidentifikasi area yang memerlukan penekanan

khusus, memperoleh informasi, dan menentukan apakah perlu

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Prosedur survei dapat

dilakukan dengan diskusi dengan pihak yang akan diperiksa,

wawancara dengan individu yang terpengaruh oleh kegiatan yang

diperiksa, observasi lapangan, prosedur pemeriksaan analitis,

membuat flow chart, melakukan pengujian pekerjaan tertentu dari

awal sampai akhir dan mendokumentasikan aktivitas kunci

pengendalian. Pada akhir survei, auditor internal harus membuat

risalah tentang hasil survei. Risalah berisi tentang identifikasi

persoalan pemeriksaan yang penting dan alasan diadakan

pemeriksaan lebih lanjut, berbagai informasi yang diperoleh

selama pelaksanaan survei, tujuan, prosedur, dan pendekatan

khusus seperti teknik pemeriksaan yang didukung oleh

penggunaan komputer, titik-titik pengawasan yang kemungkinan

besar berada dalam keadaan kritis, perkiraan sementara tentang

waktu dan tenaga yang diperlukan, perubahan tanggal bagi tahap

10
pelaporan dan penyelesaian pelaksanaan pemeriksaan, dan

apabila disimpulkan berdasarkan hasil, alasan-alasan untuk tidak

meneruskan pemeriksaan.

6) Penulisan program pemeriksaan

Program pemeriksaan harus membuktikan prosedur pemeriksaan

dalam pengumpulan, analisis, penafsiran, dan penyimpangan

yang diperoleh selama pemeriksaan. Menetapkan tujuan dan

lingkup pemeriksaan, menyatakan sifat, luas dan tingkat

pengujian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan

dan mengidentifikasi aspek-aspek teknis, risiko, proses, dan

transaksi yang akan diteliti.

7) Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil

pemeriksaan disampaikan

Pimpinan audit internal harus dapat bertanggung jawab dalam

menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil

pemeriksaan akan disampaikan. Hasil pemeriksaan harus

didokumentasikan, dapat dibuktikan, dan diberitahukan kepada

manajemen, dalam lingkup yang didasarkan pada pertimbangan

praktis selama tahap persiapan pemeriksaan. Berbagai hal yang

mempengaruhi pemeriksaan harus diberitahukan kepada

manajemen.

11
8) Memperoleh persetujuan bagi rencana kerja pemeriksaan

Rencana kerja pemeriksaan harus disetujui oleh pihak-pihak yang

berwenang sebelum awal pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan.

Berbagai penyelesaian terhadap rencana kerja ini harus disetujui

dalam waktu yang tepat.

b. Pengujian dan Pengevaluasian Informasi

1) Berbagai informasi yang berhubungan dengan tujuan dan lingkup

pemeriksaan harus dikumpulkan

Auditor internal menggunakan berbagai prosedur analitis pada

saat menguji dan mengevaluasi informasi. Prosedur analitis ini

dilakukan dengan cara meneliti dan membandingkan berbagai

hubungan antara informasi finansial dan penerapan prosedur

pemeriksaan, didasarkan pada perkiraan dasar atau premis bahwa

apabila tidak terdapat berbagai keadaan yang bertentangan,

hubungan antara informasi tersebut secara masuk akal dapat

dianggap ada dan dilanjutkan. Prosedur pemeriksaan ini meliputi

perbandingan informasi sejenis dalam periode yang berbeda,

perbandingan informasi dalam periode ini dengan anggaran atau

prakiraan, perbandingan suatu informasi yang sejenis yang

diberikan kepada unit organisasi lain atau industri yang

dijalankan oleh organisasi, penelitian terhadap hubungan antara

informasi finansial dan informasi nonfinansial yang sesuai dan

penelitian terhadap hubungan diantara berbagai unsur informasi.

12
Prosedur pemeriksaan analitis ini akan membantu auditor internal

dalam mengidentifikasi berbagai keadaan yang mungkin

membutuhkan berbagai prosedur pemeriksaan tambahan. Bila

hasil prosedur ini menyatakan adanya hubungan yang tidak

dikehendaki, maka auditor internal harus menguji dan

mengevaluasi hasil tersebut.

2) Informasi haruslah mencukupi, kompeten, relevan, dan berguna

sebagai dasar yang logis bagi temuan pemeriksaan dan

rekomendasi

Informasi yang mencukupi adalah informasi yang faktual dan

meyakinkan sehingga setiap orang tahu akan hal tersebut akan

membuat kesimpulan yang sama. Informasi yang kompeten

adalah informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya dan akan

memberikan hasil terbaik melalui teknik pemeriksaan yang tepat.

Informasi yang relevan adalah informasi yang akan mendukung

berbagai temuan pemeriksaan dan rekomendasi serta konsisten

dengan tujuan pemeriksaan. Sedangkan, informasi yang berguna

akan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya.

3) Prosedur pemeriksaan harus terlebih dahulu diseleksi bila

memungkinkan dan diperluas atau diubah bila keadaannya

menghendaki demikian.

4) Prosedur pengumpulan, analisis, penafsiran, dan pembuktian

kebernaran informasi harus diawasi untuk memberik kepastian

13
bahwa sikap objektif auditor internal harus dijaga dan sasaran

pemeriksaan dapat tercapai.

5) Kertas kerja pemeriksaan adalah dokumen pemeriksaan yang

harus dibuat oleh auditor dan ditinjau oleh manajemen audit

internal. Kertas kerja ini harus mencantumkan berbagai

informasi yang diperoleh dan dianalisis dengan mendukung

dasar temuan pemeriksaan dan rekomendasi yang akan

dilaporkan. Kertas kerja pemeriksaan ini meliputi dokumen

perencanaan dan program pemeriksaan, daftar pertanyaan

pengawasan, bagan alur (flow charts), checklist dan keterangan,

catatan dan memorandum hasil tanya jawab, data organisasi,

salinan berbagai kontrak dan persetujuan yang penting,

informasi tentang berbagai kebijaksanaan operasional dan

keuangan, hasil evaluasi terhadap pengawasan, surat konfirmasi

dan representasi, analisis dan pengujian terhadap transaksi,

proses, dan saldo akhir, hasil prosedur pemeriksaan analitikal,

laporan pemeriksaan dan tanggapan manajemen, dan

persesuaian pemeriksaan bila hal tersebut dapat membuktikan

kesimpulan pemeriksaan yang dicapai. Kertas kerja pemeriksaan

ini dapat berupa kertas, pita rekaman, disk, disket, film atau

berbagai media lain. Teknik persiapan kertas kerja mencangkup

lima hal. Tiap-tiap kertas kerja harus memuat judul yang terdiri

nama organisasi atau kegiatan yang akan diteliti dan tanggal atau

14
periode yang dicakup oleh auditor. Tiap-tiap kertas kerja harus

ditandatangani, diberi inisial atau paraf dan diberi tanggal oleh

auditor internal. Tiap-tiap kertas kerja harus memuat indeks atau

nomor petunjuk. Adanya simbol verifikasi pemeriksaan harus

dijelaskan. Sumber data harus diindentifikasi dengan jelas.

Kertas kerja ini merupakan milik bagian audit internal dan

manajemen atau anggota organisasi dapat meminta akses untuk

mengetahui kertas kerja pemeriksaan. Suatu akses mungkin

diperlukan untuk mendukung atau menjelaskan adanya temuan

pemeriksaan untuk berbagai tujuan usaha.

c. Penyampaian Hasil Pemeriksaan

1) Laporan tertulis yang ditandatangani haruslah dikeluarkan

setelah pengujian terhadap pemeriksaan selesai dilakukan.

2) Auditor internal harus lebih dahulu mendiskusikan berbagai

simpulan dan rekomendasi dengan tingkat manajemen yang

tepat, sebelum mengeluarkan laporan akhir.

3) Laporan tersebut haruslah objektif, jelas, singkat, konstruktif,

dan tepat waktu.

4) Laporan tersebut mengemukakan tentang maksud, lingkup, dan

hasil pelaksanaan pemeriksaan, bila perlu laporan harus

berisikan pernyataan tentang pendapat auditor.

5) Laporan dapat mencantumkan berbagai rekomendasi bagi

berbagai perkembangan yang mungkin dicapai, pengakuan

15
terhadap kegiatan yang dilaksanakan secara meluas dan tindakan

korektif.

6) Pandangan dari pihak yang diperiksa tentang berbagai

kesimpulan dan rekomendasi dapat pula dicantumkan dalam

laporan.

7) Pimpinan audit internal harus mereview dan menyetujui laporan

pemeriksaan akhir, sebelum laporan tersebut dikeluarkan dan

menentukan kepada siapa laporan tersebut akan disampaikan.

d. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Auditor internal harus terus-menerus meninjau dan melakukan

tindak lanjut untuk memastikan bahwa terhadap temuan

pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.

1) Tindak lanjut ini merupakan suatu proses untuk menentukan

kecukupan, keefektivan, dan ketepatan waktu dari berbagai

tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai

temuan pemeriksaan yang dilaporkan.

2) Manajemen bertanggung jawab menentukan tindakan yang perlu

dilakukan sebagai tanggapan terhadap temuan pemeriksaan yang

dilaporkan.

3) Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan

berbagai prosedur tindak lanjut yang tepat adalah pentingnya

temuan yang dilaporkan, tingkat usaha dan biaya yang

dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi yang dilaporkan, risiko

16
yang mungkin terjadi apabila tindakan korektif yang dilakukan

gagal, tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan korektif, dan

jangka waktu yang dibutuhkan.

4) Pimpinan audit internal harus menetapkan berbagai prosedur

yang meliputi jangka waktu yang disediakan bagi manajemen

untuk memberikan tanggapan, mengevaluasi tanggapan

manajemen, mengadakan verifikasi terhadap tanggapan

manajemen, pemeriksaan tindak lanjut, dan prosedur laporan

kepada tingkatan manajemen yang sesuai tentang tindakan

yang tidak memuaskan termasuk pemeriksaan risiko akibat

tidak dilakukannya tindakan korektif.

1.3 Manfaat

1.1.1 Manfaat Bagi Mahasiswa


Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak seperti :

1. SMK “Muhammadiyah Gisting”

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam menurunkan risiko yang terjadi pada
penerimaan siswa baru melalui temuan dan rekomendasi yang diberikan.

2. Universitas Stmik Pringsewu

Penelitian ini dapat menambah daftar referensi kepustakaan bagi perpustakaan Universitas
Stmik Pringsewu dan juga menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang tertarik untuk
melakukan pengauditan internal di sektor publik khususnya pada penerimaan siswa baru.

3. Pembaca

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan juga referensi untuk pembelajaran mengenai
audit internal pada penerimaan siswa baru.

4. Penulis

Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penulis dalam mempraktikkan teori audit internal yang
didapatkan selama masa perkuliahan dan juga dapat menambah pengetahuan penulis mengenai
bagaimana pelaksanaan audit internal pada penerimaan siswa baru

17
1.1.1 Manfaat Bagi SMK Muhammadiyah Gisting

Adanya Penelitian ini dapat membantu sekolah dalam menurunkan risiko yang terjadi
pada penerimaan siswa baru melalui temuan dan rekomendasi yang diberikan.

1.1.2 Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Audit di SMK Muhammadiyah Gisting

dapat menambah daftar referensi kepustakaan bagi perpustakaan Universitas Stmik


Pringsewu dan juga menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang tertarik untuk
melakukan pengauditan internal di sektor publik khususnya pada penerimaan siswa
baru.

18
BAB II

SURVEI SERTA TINJAUAN RISET KEGIATAN

2.1 SURVEI KEGIATAN


Di SMK Muhammadiyah Gisting ciptakan pembelajaran lain diluar sekolah atau
ekstrakurikuler diantaranya IOM, Nasyid, Marching band, pramuka, seni bela diri, olahraga, dll.
Harapan kami semoga dalam lomba LSS -UKS Tingkat provinsi ini bisa maju mewakili tanggamus ke
tingkat nasional sehingga SMK Muhammadiyah semakin maju dan berkembang.

2.2.1 Hasil Suervei Lokasi


SMK Muhammadiyah Gisting merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di
kabupaten Tanggamus .Letak lokasi sekolah smk muhammadiyah gisting beralamat : Jalan Irigasi
Gisting Bawah, Tanggamus, Lampung 35378,Indonesia

2.2.2 Dekripsi Wilayah


SMK Muhammadiyah Gisting merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di
kabupaten Tanggamus .Letak lokasi sekolah smk muhammadiyah gisting beralamat : Jalan Irigasi
Gisting Bawah, Tanggamus, Lampung 35378,Indonesia

2.2.3 Sejarah SMK Muhammadiyah Gisting


SMK/STM Muhammadiyah Gisting berdiri pada tahun 1998, didirikan oleh majelis
Pendidikan dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gisting. Sejak awal
berdirinya SMK/STM Muhammadiyah berkonsentrasi pada jurusan teknik Mekanik Otomotif
hingga sekarang.

Visi SMK Muhammadiyah Gisting adalah KUAT yakni ( Kokoh dalam Iman, unggul
dalam ilmu dan amal, anggun dalam akhlak, dan terampil dalam IPTEKS). Adapun jumlah
siswa kami sebanyak 897 orang yg terbagi kedalam tiga program studi yaitu TKR, TKJ, DAN
TSM. Kami juga ciptakan pembelajaran lain diluar sekolah atau ekstrakurikuler diantaranya
IOM, Nasyid, Marching band, pramuka, seni bela diri ,olahraga , dll. Harapan kami semoga
dalam lomba LSS -UKS Tingkat provinsi ini bisa maju mewakili tanggamus ke tingkat
nasional sehingga SMK Muhammadiyah semakin maju dan berkembang.SMK/STM
Muhammadiyah Gisting berdiri pada tahun 1998, didirikan oleh majelis Pendidikan dasar dan
Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gisting. Sejak awal berdirinya SMK/STM
Muhammadiyah berkonsentrasi pada jurusan teknik Mekanik Otomotif hingga sekarang.

Visi SMK Muhammadiyah Gisting adalah KUAT yakni ( Kokoh dalam Iman, unggul
dalam ilmu dan amal, anggun dalam akhlak, dan terampil dalam IPTEKS). Adapun jumlah
siswa kami sebanyak 897 orang yg terbagi kedalam tiga program studi yaitu TKR, TKJ, DAN
19
TSM. Kami juga ciptakan pembelajaran lain diluar sekolah atau ekstrakurikuler diantaranya
IOM, Nasyid, Marching band, pramuka, seni bela diri, olahraga, dll. Harapan kami semoga
dalam lomba LSS -UKS Tingkat provinsi ini bisa maju mewakili tanggamus ke tingkat
nasional sehingga SMK Muhammadiyah semakin maju dan berkembang.

Profil Sekolah
Tahun Pelajaran : 2021/2022
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH GISTING
b. NPSN : 10804874
c. Status : Swasta
2. Izin Operasional
a. Nomor : 955/1.12.B1/U/1998
b. Tahun : 1988
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : Jl. Irigasi, Gisting Bawah
b. Kecamatan : Gisting
c. Kabupaten : Tanggamus
d. Provinsi : Lampung
4. Akreditasi
a. Peringkat : A
b. Tahun : 2018
5. Kepala Sekolah
a. Nama : MUHAMMAD WAHIDIN, S.T.
b.NIP : -
c. NUPTK : 4857-7546-5620-0002
6. Status Gedung : Akta Jual Beli Sertifikat No. 179/Tlp/1986
Tanggal 31 Oktober 1998
7. Waktu Belajar : Daring 07.30 WIB s.d. 11.45 WIB
Luring 07.30 WIB s.d. 12.00 WIB
8. Jumlah Jam Pelajaran : 1490 JP/Minggu

2.2 Struktur Bidang Tata Usaha

KORDINATOR TATA USAHA

STAF ADMINISTRASI
STAF ADMINISTRASI
MISWATUN HASANAH.S.Kom HESTIANA.(S.A)

20
2.2.3 Temuan Masalah Dilokasi Dalam Proses Audit
2.2.1 Temuan Masalah
SMK Muhammadiyah Gisting merupakan Pendidikan yang dapat dikatakan
memiliki potensi yang baik dalam meluluskan tiap angkatannya tetapi masih ada
saja temuan masalahyang kami dapatkan.. Berikut temuan masalah yang dapat
kami simpulkan :
1. Masalah pelayanan sekolah masih di dapati , belum baik dalam kinerjanya
2. Kurangnya kemampuan penguasaan teknologi di SMK Muhammadiyah Gisting,

2.2.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, kami merumuskan permasalahan yang ada
dalam penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Bagaimana memeperbaiki pelayanan sekolah yang diberikan ke siswa ?


2. Bagaimana membuat inovasi agar pelayanan dapat berjalan dengan baik?
3. Bagaimana meningkatkan kinerja di bidang tata usaha SMK Muhammadiyah
Gisting?

2.2.3 Kerangka Pemecah Masalah

Survey Bidang Tata Usaha

Pelayanan sekolah masih didapati belum


baik kinerjanya

Kami ingin dengan adanya audit ini dapat


memberikan pelayanan yang lebih baik lagi

2.2.4 Tujuan

Tujuan dari Kuisioner audit ini ialah:

1. Agar dapat membantu bidang tata usaha, dalam meningkatkan pelayanan


terhadap siswanya,
2. Dibuatnya kuisioner audit ini agar membantu mempermudah kinerja
pelayanan dari Bidang tata usaha di SMK Muhammadiyah Gisting

21
2.2.5 Manfaat

Manfaat dari pembuatan sistem ini adalah sistem sebagai berikut :

1. Diharapkan agar Bidang tata usaha lebih aktif dalam memberikan pelayanan
2. Diharapkan dengan kinerja yang baik dapat bermanfaat dalam sarana serta
prasarana sekolah

2.2.6 Sasaran Objek

1. SMK Muhammadiyah Gisting Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus,


Karena sekolah ini menjadi salah satu tempat yang dijadikan Lokasi dalam
Laporan Audit.

22
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pembuatan Kuisioner Audit


3.2 Laporan kegiatan individu Kuisioner Audit Di SMK Muhammadiyah
Gisting :

Nama : KURNIADI

NPM : 19100178

Program Studi : Sistem Informasi

Kegiatan dimulai dengan melakukan survei ke-SMK Muhammadiyah Gisting.


Kemudian, saya melakukan wawancara serta observasi terhadap tenaga pendidikan
Di SMK Muhammadiyah Gisting.

Dan ini Kuisioner yang telah saya buat untuk Management maupun User

KUISIONER BIDANG TATA USAHA PADA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN (MANAGEMENT)
Keterangan pilihan jawaban :
SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup TB: Tidak Baik STB: Sangat Tidak Baik

No Pernyataan Performance Expesta


si
P01. MENDEFINISIKAN RENCANA STRATEGIS IT
P01.1. Pengelolaan nilai IT
SB B C TB STB SB B C TB STB
1 Dalam penyusunan
data kepegawaian Ya
apakah sudah berjalan
dengan baik
2 Pengelolalaan
informasi di dalam Ya
ruang lingkup tata
usaha apa sudah baik
P01.2. Penjajaran IT Bisnis
3 Dalam hal bisnis sudah
efektif kinerja dari Ya
bidang tata usaha
4 Apakah kinerja yang
dilakukan oleh bidang Ya
tata usaha sudah sesuai
prosedur

23
P01.3. Penilaian kemampuan dan kinerja saat ini
5 Dalam hal penanganan
mutasi kepegawaian
apakah sudah berjalan
sesuai prosedur
6 Apakah sudah efisien
kinerja bidang tata
usaha dalam mengurus
mutasi kepegaawaian
P01.4. Rencana strategis IT
7 Sudah sesuai
prosedurkah bidang
tata usaha dalam
mengerjakan buku
induk kepegawaian
8 Apakah sudah baik
tugas bidang tata usaha
dalam mengurus
presensi guru serta
karyawan
P01.5. Rencana taktis IT
9 Tugas bidang tata
usaha sudah baikah
dalam menganalisa
keadaan

10 Apakah kinerja pada


bidang tata usaha
sudah memenuhi
pencapaian sumber
daya dengan baik

P01.6. Pengelolaan portofolio IT


11 Identifikasi
pengelolaan informasi
sudah berjalan dengan
baik
12 Evaluasi pengelolaan
investasi bisnis sudah
berjalan dengan baik
P010.1. MENGELOLA PROYEK
P010.1. Rangka pengelolaan program
13 Pengelolaan program
dalam bidang tata
usaha sudah berjalan
sesuai prosedur

24
14 Ketentuan yang di
inginkan dalam bidang
tata usaha sudah
berjalan seperti
semestinya
P010.2. Rangka pengelolaan proyek
15 Sudah sejauh manakah
rangka struktur
pengelolaan proyek
16 Apakah sudah baik
tugas bidang tata
usaha dalam
menginventariskan
barang milik sekolah
P010.3. Pendekatan pengelolaan proyek
17 Apakah sudah berjalan
dengan baik dalam hal
membuat laporan
peminjaman inventaris
sekolah
18 Apakah solusi yang
disiapkan dalam
membuat sebuah
laporan peminjaman
itu sudah matang
P010.4. Komitmen pemegang saham
19 Sudah baikah
komitmen yang
diterapkan pelaku di
bidang tata usaha
20 Ketika pelaksanaan
sebuah proyek di
dalam lingkungan
sekolah sudah berjalan
sesuai prosedurkah
P010.5. Pernyataan fase proyek
21 Informasi yang
diberikan untuk fase
proyek apa mudah
dipahami
22 Apakah sudah baik
dalam penanganan
kepengurusan gaji guru
serta karyawan
P010.6. Perkenalan fase proyek
23 Dalam menangani
pembayaran siswa
apakah sudah berjalan
sebagaimana mestinya

25
24 Penyampaian informasi
mengenai pembayaran
SPP kepada siswa
apakah sudah baik
P010.7. Rencana proyek terintegrasi
25 Pemberdayaan proyek
yang telah terintegrasi
apa telah berjalan
dengan baik
26 Dalam mengerjakan
buku induk siswa
apakah sudah berjalan
sesuai prosedur
P010.8. Sumber daya proyek
27 Dalam hal
kepengurusan
presensi siswa apakah
sudah benar
28 Dalam hal pengolahan
data statistik serta
rekapitulasi siswa apa
sudah berjalan sesuai
prosedur
P010.9. Pengelolaan risiko proyek
29 Seberapa baikah
analisa mengenai
pengolahan resiko
dalam menentukan
suatu proyek
30 Apakah sudah baik
tugas bidang tata
usaha dalam
pengolahan
administrasi beasiswa
P010.10. Rencana mutu proyek
31 Apakah sudah ada
solusi kedepannya
untuk menjaga agar
mutu tetap terjaga
kualitasnya
32 Dalam hal rencana
mutu proyek sekolah
apakah strukturnya
serta tahapannya
sudah disiapkan
dengan matang

26
KUISIONER BIDANG TATA USAHA PADA SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (USER)
Keterangan pilihan jawaban :
SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup TB: Tidak Baik STB: Sangat Tidak Baik
No Pernyataan Performance Expestasi
P01. MENDEFINISIKAN RENCANA STRATEGIS IT
P01.1. Pengelolaan nilai IT
SB B C TB STB SB B C TB STB
1 Nilai yang telah
dikelola bidang tata
usaha untuk siswa
apa sudah berjalan
dengan baik
2 Kinerja pengelolaan
nilai yang diberikan
untuk siswa sudah
efektif dan efisien
P01.2. Penjajaran IT Bisnis
3 Kebijakan yang
diberikan bidang tata
usaha untuk siswa
apakah sudah sesuai
prosedur
4 Fasilitas yang
dibutuhkan untuk
siswa apa sudah
terpenuhi
P01.3. Penilaian kemampuan dan kinerja saat ini
5 Penilaian dari siswa
mengenai fasilitasi
yang diberikan
apakah sudah baik
6 Penilaian siswa
mengenai kebijakan
yang diterapkan oleh
bidang tata usaha apa
sudah baik
P01.4. Rencana strategis IT
7 Apakah segala urusan
yang berhubungan
dengan biaya
konsumsi mudah di
acc oleh bidang tata
usaha
8 Kebutuhan siswa
ketika ingin
mengajukan biaya
konsumsi untuk
kegiatan eskul apa

27
berjalan dengan baik

P01.5. Rencana taktis IT


9 Secara teknis dalam
hal mengajukan
anggaran untuk biaya
kegiatan eskul apa
sudah baik

10 Apakah kinerja bidang


tata usaha dalam hal
meningkatkan
kebutuhan siswa itu
sudah baik

P01.6. Pengelolaan portofolio IT


11 Perbaikan yang
diberikan bidang tata
usaha dalam
meningkatkan mutu
siswa apa sudah
sesuai prosedur
12 investasi yang
diberikan untuk siswa
mengenai segala
urusan akademik
maupun non
akademik apa sudah
terpenuhi
P010.1. MENGELOLA PROYEK
P010.1. Rangka pengelolaan program
13 Rangkaian proses
pengelolaan nilai yang
diberikan bidang tata
usaha untuk siswa
apa mudah dipahami
14 Apakah prilaku yang
di tunjukan oleh
bidang tata usaha
dalam pelayanan
mengenai
administrasi
pembayaran SPP
untuk siswa itu sudah
baik

28
P010.2. Rangka pengelolaan proyek
15 Sejauh manakah
pelayanan yang
diberikan bidang tata
usaha dalam melayani
administrasi siswa
16 Pendapat anda
mengenai kurikulum
yang diberikan oleh
bidang tata usaha
apakah sudah sesuai
P010.3. Pendekatan pengelolaan proyek
17 Dalam penyusunan
program kerja
sekolah apakah sudah
baik
18 Dalam hal
penyusunan surat
keterangan absensi
siswa apakah sudah
baik
P010.4. Komitmen pemegang saham
19 Apakah sudah baik
tugas yang dilakukan
bidang tata usaha
dalam menangani
arsip absensi siswa
20 Apakah sudah baik
dalam penyampaian
informasi berupa
surat edaran yang
bersangkutan dengan
sekolah
P010.5. Pernyataan fase proyek
21 Sudah baikah
penyampaian
informasi yang
diberikan ke siswa
dalam bentuk surat
edaran berupa belajar
mengajar
22 Dalam hal pelayanan
pengaduan untuk
siswa sudah baikah
tanggapan yang
diberikan

29
P010.6. Perkenalan fase proyek
23 Apakah sudah baik
prilaku bidang tata
usaha dalam melayani
tamu dari orang tua
siswa
24 Penerimaan dan
penyampaian tutur
bahasa kepada orang
tua siswa apakah
sudah benar
P010.7. Rencana proyek terintegrasi
25 Fasilitas eskul
akademik maupun
non akademik apa
sudah terpenuhi
26 Dalam melayani
laporan yang
diberikan oleh siswa
apakah baik
tanggapannya
P010.8. Sumber daya proyek
27 Apakah siswa
selalu diberikan
masukan mengenai
aturan di
sekolah
28 Rutin kah bidang tata
usaha dalam
memberikan evaluasi
belajar mengajar
siswa
P010.9. Pengelolaan risiko proyek
29 Sudah baikah bidang
tata usaha dalam
mengurus jurnal
siswa
30 Apakah sudah sesuai
prosedur bidang tata
usaha dalam
pembuatan buku
tahunan siswa
P010.10. Rencana mutu proyek
31 Lengkapkah buku
tahunan siswa yang
telah dibuat oleh
bidang tata usaha
32 Apakah semua
kegiatan yang
dilakukan oleh

30
bidang tata usaha
sudah berjalan
semana mestinya

31
BAB V
PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Berdasarkan Hasil kegiatan Dalam Pengumpulan data saya menggunakan


metode Pembuatan Kuisioner di SMK Muhammadiyah Gisting, Kecamtan
Gisting, Kabupaten Tanggamus difokuskan pada tanggapan siswa maupun tenaga
pendidikan khususnya bidang tata usaha dalam meningkatkan pelayanan yang
diberikan semoga untuk kedepannya kinerja dari bidang tata usaha dapat berjalan
dengan baik lagi

4.2 SARAN
1. Untuk Tenaga Pendidikan

Sebagai sarana pengolahan informasi dan pelayanan di SMK Muhammadiyah


Gisting, harus selalu melakukan yang terbaik dalam hal pelayanan . agar semoga
kedepannya lulusan dari SMK Muhammadiyah Gisting memiliki Mutu yang
lebih baik lagi.

32
LAMPIRAN

33
34

Anda mungkin juga menyukai