Anda di halaman 1dari 28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sumber data penelitian ini menggunakan laporan keuangan. Objek

penelitian ini adalah perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 4 tahun mulai tahun 2018-2022

sebanyak 20 perusahaan. Untuk memperoleh data dan informasi dari penelitian ini

adalah data yang diperoleh dari www.idx.co.id yang didasarkan atas pertimbangan

objektif dan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

Waktu (Bulan) 2023


No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
2023 2023 2023 2023 2023 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan
Proposal

2 Seminar
Proposal

3 Revisi

Waktu penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Maret 2023 s/d selesai.

Waktu penelitian ini dilakukan secara bertahap diawali dengan pembuatan

1
proposal, seminar proposal, pengajuan bimbingan, bimbingan thesis, pengolahan

data, penyusunan thesis, sidang thesis dan perbaikan thesis.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif

merupakan penelitian yang menjawab permasalahan penelitian memerlukan

pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel dari objek yang diteliti untuk

dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.

Menurut Sugiyono (2013:13), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai “metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian dan fenomena

serta hubungan-hubungan. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang

menjelaskan pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan dengan varibale harga saham sebagai variabel moderasi.

Menurut Sugiyono (2014) penelitian deskriptif adalah sebagai suatu metode

dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk
2
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data laporan keuangan

perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia untuk dikumpulkan berupa angka kemudian dianalisis dan dideskripsikan

untuk menjawab rumusan masalah. Dimana untuk menjawab rumusan masalah

yang telah disebutkan telah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan

sebuah hipotesis.

Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data laporan

keuangan. Untuk pengumpulan data diambil melalui situs www.idx.co.id. Data

yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianlisis secara kuantitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang

dirumuskan terbukti atau tidak. Wujud dari hasil pengolahan data dibuat

berdasarkan dalam bentuk angka dan pengujiannya menggunakan data statistik.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disebutkan,

penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk

mengukur pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage terhadap nilai

perusahaan dengan harga saham sebagai variabel moderasi pada perusahaan

pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2018-2022.

3
C. Desain Penelitian

Desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang

terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komprehensif

sedemikian rupa agar hasil analisanya dapat memberikan jawaban.

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai

prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut Zainal

Arifin (2011:12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka tahap-tahap

penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyusunan desain

penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Setiap tahap diperinci lagi

menjadi langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Tahapan Pertama : Penyusunan desain penelitian

a. Merumuskan latar belakang masalah

b. Merumuskan masalah

c. Melakukan studi pendahuluan

d. Merumuskan hipotesis

e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian

f. Menentukan populasi dan sampel

g. Menyusun instrument penelitian

h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data

2. Tahap Kedua : Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan data

b. Mengolah data
4
c. Membahas hasil penelitian

d. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran

3. Tahap Ketiga : Laporan penelitian

a. Menyusun laporan hasil penelitian

Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang

ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu :

1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan masalah-masalah yang ada di perusahaan pertambangan sub

sektor batu bara.

2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti menentukan

variabel X1, X2, X3, Y, dan Z yang akan diteliti berdasarkan permasalahan dan

data yang telah diperoleh.

3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti menentukan

9 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

4. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti mengacu pada

rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat memperoleh rumusan

hipotesis.

5. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih

metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan masalah

penelitian.

6. Tahap pengumpulan data, setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya

pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh untuk diolah.

5
7. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis data

sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

8. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari hasil

penelitian yang sudah dilakukan.

9. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan dalam

bentuk hasil laporan berupa thesis.

Adapun untuk desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Penemuan Masalah Penentuan Variabel Rumusan Masalah

Populasi Rumusan Hipotesis Pemilihan Metode

Sampel Pengumpulan Data

Analisa Data

Kesimpulan dan
saran

Pembuatan Laporan

Gambar 3.1 6
Desain Penelitian
D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2015, h.38), operasional variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi

tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Menurut Sugiyono (2012:31) definisi operasional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat

diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk

meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang

lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Operasional variabel penelitian adalah penjelasan dari masing-masing

variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indicator-indikator yang

membentuknya.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent.

Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Pengertian variabel bebas

menurut Sugiyono (2016:39) “variabel adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependent (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah

ukuran perusahaan (X1) dan profitabilitas (X2) :

7
a. Ukuran Perusahaan

Menurut Kimsen. Et al (2018) ukuran perusahaan merupakan ukuran yang

dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran perusahaan dan dapat menggambarkan

kegiatan dan pendapatan perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin

besar pula upaya perusahaan untuk menarik perhatian ke public. Ukuran perusahaan

merupakan besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Ukuran perusahaan

dapat diukur menggunakan logaritma natural total asset.

Ukuran Perusahaan = LN (Total Asset)

Sumber : Kimsen. Et al (2018)

b. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2016) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan pendapatan laba. Profitabilitas adalah indikator kinerja yang

dilakukan oleh manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Semakin tinggi rasio profitabilitas dalam

suatu perusahaan, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA). Berikut

rumus Return On Asset (ROA) yang digunakan dalam penelitian ini :

ROA = Net Income x 100%


Total Asset

Sumber : Kasmir (2016)

8
c. Leverage

Leverage didefinisikan sebagai nilai buku total kewajiban jangka panjang

dibagi dengan total aktiva (Hartono (2013:282). Leverage merupakan rasio yang

digunakan dalam mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan

hutang, artinya seberapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya (Kasmir, 2016:151). Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau melunasi semua

kewajibannya baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang apabila

perusahaan dilikuidasi (dibubarkan).

Dalam penelitian ini menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) dalam

perhitungan leverage. Adapun rumusnya sebagai berikut :

DER = Total Hutang


Total Ekuitas

Sumber : Kasmir (2016 : 151)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Pengertian variabel dependent

(terikat) menurut Sugiyono (2016:39) “Variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini variabel terikat yang

digunakan adalah nilai perusahaan (Y).

Menurut Brigham Gapensi dalam Prasetyorini (2013:186) nilai perusahaan

yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin

tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi

9
menjadi keinginan para pemilik perusahaan sebab dengan nilai yang tinggi

menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan indikator Price to Book

Value (PBV). Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price to Book Value

(PBV) adalah :

PBV = Harga saham penutupan


Nilai buku per lembar saham

Sumber : Gitman (2012:74)

Nilai perusahaan merupakan sebuah penilaian investor tentang seberapa

baik dan buruknya sebuah perusahaan tersebut. Kondisi perusahaan tersebut

tercermin dari kondisi harga saham perusahaan. Price to Book Value (PBV)

mengukur nilai yang telah diberikan pasar kepada manajemen dan organisasi

perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh, (Fenandar, 2012).

Semakin besar rasio PBV maka akan semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para

investor relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

3. Variabel Moderasi (Moderating Varieble)

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel moderasi adalah variabel yang

mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel

independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel independen kedua.

Variabel moderasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Harga Saham.

Menurut Musdalifah Azis (2015:80), harga saham didefinisikan sebagai

berikut : “Harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah

10
ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang

berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya”.

Harga saham menurut Jogiyanto (2017:160) adalah harga suatu saham

yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan

ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar

modal. Dalam penelitian ini menggunakan harga saham penutupan.

Tabel 3.2
Operasional Tabel Penelitian

Variabel 4dDefinisi Rumus Skala


Ukuran Rasio yang digunakan untuk Ukuran Perusahaan = LN Total Rasio
Perusahaan (X1) mengukur skala besar kecilnya Asset
perusahaan
Indikator : (Brigham & Houston, 2011:4)
Perusahaan (LN
Total Asset)

Profitabilitas (X2) Rasio yang menunjukkan hasil ROA = Net Income x 100% Rasio
atas jumlah aktiva yang digunakan Total Asset
Indikator : dalam perusahaan
Return On Asset (Kasmir, 2016:201)
(ROA)

Leverage Rasio yang digunakan untuk DER = Total Hutang Rasio


(X3) mengukur sejauh mana aktiva Total Ekuitas
perusahaan di biayai dengan
Indikator : utang.
Debt To Equity
Ratio (DER) (Kasmir, 2017 : 113).

Nilai Perusahaan Nilai rill dari pendapatan arus kas PBV = Harga Saham Penutupan Rasio
(Y) yang diharapkan diterima pada Nilai buku per saham
masa yang akan dating
Indikator : (I Made Sudana, 2011:8)
Price to Book
Value (PBV)
Harga Saham (Z) Harga yang terjadi di pasar saham Harga Saham Penutupan Rasio
pada waktu tertentu
Indikator : (Sartono, 2018:26)
Harga Saham
Penutupan
Sumber : Data Sekunder (diolah)

11
E. Sumber dan Cara Pengumpulan Data/Informasi

Sumber data dan cara pengumpulan data yang digunakan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Sumber Data

Data adalah bagian terpenting dari sebuah penelitian, karena dengan

menggunakan data, peneliti dapat mengetahui hasil dari penelitian yang sudah

dilakukan. Adapun sumber data terbagi menjadi dua sebagai berikut :

a. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019: 193) yang di maksud dengan data primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

b. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019: 193) data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data sekunder didapatkan

dari sumber yang dapat mendukung penelitian antara lain dari dokumentasi dan

literatur.

Dalam penelitian ini sumber datanya diperoleh dengan menggunakan data

sekunder yang berupa laporan keuangan 20 perusahaan pertambangan sub sektor

batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022.

2. Cara Pengumpulan Data/Informasi

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan guna untuk memperoleh

informasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah penelitian. Menurut

12
Sugiyono (2017:187). Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan metode sebagai berikut :

a. Riset Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan tinjauan pustaka ke

perpustakaan, pengumpulan buku-buku, literatur-literatur, referensi-referensi,

dan laporan-laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan

dipecahkan.

b. Riset Internet

Penelitian ini penulis banyak mengambil dari riset internet untuk bahan data

sekunder, dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai literatur yang ada

hubungannya dengan penelitian ini seperti jurnal dan sumber-sumber lain yang

berkaitan dengan skripsi ini, sehingga dapat memecahkan masalah penelitian ini

dengan cepat dan tepat.

c. Field Research

Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

tidak langsung yang berupa laporan keuangan 20 perusahaan pertambangan sub

sektor batu bara periode 2018-2022 yang didapat melalui www.idx.co.id dan

www.idnfinancial.com.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan

keuangan perusahaan pertambangan sub sektor batu bara yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022 yang memenuhi kriteria tertentu. Data

yang diperoleh akan diolah sesuai dengan kepentingan penelitian dan disajikan
13
dalam bentuk tabel. Adapun untuk pengukuran datanya menggunakan program

eviews versi 10. Sebelum pengolahan data, penulis menentukan populasi dan

sampel sebagai berikut :

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek atau individu yang memiliki

karakteristik (sifat-sifat) tertentu yang akan diteliti. Populasi juga dapat disebut

universum (universe) yang berarti keseluruhan, dapat berupa benda hidup atau

benda mati (Silaen, 2018:87).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Jumlah populasi adalah sebanyak 23

perusahaan dan tidak semua populasi ini akan menjadi objek penelitian,

sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel lebih lanjut.

2. Sampel

Sampel adalah Sebagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu

untuk diukur atau diamati karakteristiknya (Silaen, 2018:87).

Metode Pengambilan Sampel dengan metode purposive sampling (metode

pengambilan sampel yang ditetapkan atau ditentukan dengan menggunakan

kriteria-kriteria tertentu oleh peneliti), dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara yang go public dengan

periode tahun 2018 – 2022.

b. Memiliki data yang dapat diakses dengan lengkap terutama data LN Total

Asset, ROA, DER, PBV, dan Harga Saham.

14
Tabel 3.3
Kriteria Sampel

No Keterangan Total
1 Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara yang 23
terdaftar di BEI
2 Tidak memiliki data yang lengkap atau tidak dapat (3)
diakses
20
Sumber : www.idx.co.id

Berikut daftar nama Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang

sesuai dengan kriteria dan dijadikan sampel :

Tabel 3.4
Daftar Nama Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara

No Nama Perusahaan Kode Emitmen

1. PT Adaro Energy Tbk ADRO


2. PT Atlas Resources Tbk ARII
3. PT Golden Energy Mines GEMS
4. PT Darma Henwa Tbk DEWA
5. PT Indo Tambang Raya Mega Tbk ITMG
6. PT Harum Energy Tbk HRUM
7. PT Resource Alam Indonesia Tbk KKGI
8. PT Mitrabara Adiperdana Tbk MBAP
9. PT Bukit Asam Tbk PTBA
10. PT Samindo Resources Tbk MYOH
11. PT Petrosea Tbk PTRO
12. PT Toba Bara Sejahtera Tbk TOBA
13. PT Bayan Resources Tbk BYAN
14. PT Bumi Resources Tbk BUMI
15. PT Indika Energy Tbk INDY
16. PT Alfa Energi Investama Tbk FIRE
17. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk DSSA
18. PT Baramulti Suksessarana Tbk BSSR
19. PT Delta Dunia Makmur Tbk DOID
20. PT Golden Eagle Energy Tbk SMMT
Sumber : www.idx.co.id

15
G. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisa data untuk

mengetahui pengaruh dari variabel-variabel yang akan diteliti dengan

menggunakan program eviews 10.

Eviews adalah adalah program komputer yang digunakan untuk mengolah

data statistik dan data ekonometrika. Program ini dapat dijalankan pada system

operasi Ms Windows, sejak versi XP atau sesudahnya, baik versi 32 maupun 64 bit.

Eviews merupakan kelanjutan dari program Micro TSP, yang dikeluarkan pada

tahun 1981. Program Eviews dibuat oleh QSM (Quantitative Micro Software) yang

berkedudukan di Irvine, Caliornia, Amerika Serikat. Eviews dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time series, cross section, maupun

data panel. Dalam penelitian ini penulis menggunakan program Eviews versi 10.

Adapun keunggulan dan kelemahan eviews adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan Eviews

a. Keunggulan Eviews terletak pada kemampuannya untuk mengolah data yang

bersifat times series, meskipun tetap dapat mengolah data cross section

maupun data panel.

b. Eviews tidak memerlukan langkah yang panjang seperti pada program

sejenisnya untuk mengolah data.

c. Hasil anilisis Eviews selalu ditampilkan dalam satu layar, sehingga mudah

dan praktis untuk dianalisis

d. Tampilan Eviews juga mudah ditransfer ke program lain (misalnya pengolah

kata MS Word).

16
2. Kelemahan Eviews

a. Cara penggunaanya yang tidak seperti pada program lainnya.

b. Kelemahannya mengolah data grafik

Adapun cara penggunaan eviews adalah sebagai berikut :

1. Bukalah file dengan variabel seperti berikut ini.

Perhatikan nama variabel sesudah disingkat menjadi LN Total Asset (LN Total

Asset) sebagai X1, ROA (Return On Asset) sebagai X2, DER (Debt to Equity

Ratio) sebagai X3, PBV (Price to Book Value) sebagai Y, dan HSP (Harga

Saham Penutupan) sebagai Z .

2. Klik menu Quick, Estimate Equation… lalu isikan rd c pe is.

3. Kliklah tab Panel Options, lalu pada pilihan Cross-section maupun periode

dapat anda tentukan apakah akan menggunakan metode Fixed, Random, dan

Cammon Effek.

4. Kliklah tab Options bila anda ingin mengatur pilihan atau tidak pada gambar

yang keluar, lalu klik OK. Dan akan mengeluarkan autput gambar yang

menghasilkan pengujian seperti Menentukan Model, Uji t, Uji F dan Uji R2.

1. Rancangan Analisis

Rancangan analisis yang digunakan dalam penelitian ini dalah analisis

deskriptif. Menurut Sugiyono (2019: 206) penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain. Sedangkan metode korelasional merupakan

17
metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau

lebih.

Menurut Ghozali (El-Dairi & House, 2019), menyatakan bahwa analisis

deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu data yang dilihat

melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis dan skewness.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dan uji

asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi).

a. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistika deskriptif bertujuan memberikan gambaran suatu data

yang dapat dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) maupun standar

deviasi. Statistika deskriptif juga bertujuan untuk mengolah dan menyajikan data

secara keseluruhan yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk

dijadikan sampel penelitian yang berhubungan erat dengan pengelompokkan,

peringkasan, dan penyajian data dengan lebih informatif.

Sementara menurut Mendenhall, et al 2009 dalam Swarjana (2016: 83)

menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang terdiri dari prosedur

untuk meringkas dan menjelaskan karakteristik penting dari seperangkat

pengukuran. Jika pengukuran tersebut diterapkan pada populasi, maka peneliti

cukup menggambarkan kesimpulan berdasarkan statistik deskriptif.

18
b. Pengujian Model Regresi

Data yang diolah dalam penelitian ini berbentuk data panel. Menurut

Ghozali & Ratmono (2013: 231) data panel yaitu gabungan antara data runtut waktu

(timeseries) dan data silang waktu (cross-section), data panel sering disebut juga

pooled data. Secara sederhana, data panel dapat didefinisikan sebagai sebuah

kumpulan data dimana perilaku unit cross-sectional (misalnya individu, perusahaan

maupun negara) diamati sepanjang waktu. Data panel yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan gabungan antara data time series yaitu 5 tahun

pengamatan (2018-2022) dan data cross section berupa perusahaan pertambangan

sub sektor batu bara yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan peneliti.

Analisis regresi data panel memiliki tiga model yaitu : Pooled Least

Square (PLS), Fixed Effect model, dan Random Effect model. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan software Eviews 10 dikarenakan kelengkapan fasilitas yang

dimiliki dibandingkan dengan SPSS. Pemilihan metode regresi data panel

dilakukan dengan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Langrange Multiplier. Berikut

penjelasan model regresi dalam data panel beserta pengujian yang dilakukan dalam

pemilihan model yang terbaik, diantaranya :

1) Pooled Least Square atau Common Effect Model

Model ini merupakan model yang paling sederhana dengan mengasumsikan

bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil

analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Akan

tetapi dengan menggabungkan data, maka tidak akan dapat melihat perbedaan

baik antar individu (objek) maupun antar waktu, atau dengan kata lain model ini

19
tidak memerhatikan dimensi individu maupun waktu (Ghozali & Ratmono,

2013: 252). Untuk mengetahui model mana yang terbaik antara pooled least

square/common effect atau fixed effect model dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan uji Chow. Hipotesis yang digunakan yaitu :

H0 : Model Fixed Effect sama dengan model Pooled OLS

Ha : Model Fixed Effect lebih baik dibandingkan model Pooled OLS.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% (α =

0,05). Syarat yang ditetapkan dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai

berikut :

i. Probability (p-value) Cross-section F dan Chi-square ≤ 0,05 = tolak

ii. Probability (p-value) Cross-section F dan Chi-square > 0,05 = terima

2) Fixed Effect Model

Model fixed effect mengasumsikan bahwa kondisi tiap objek saling berbeda,

bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek

tersebut pada waktu yang lain. Oleh karena itu model ini dapat menunjukkan

perbedaan konstan antarobjek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama.

Fixed effect disini berarti bahwa satu objek, memiliki konstan yang tetap

besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien

regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu (time invariant). (Winarno, 2019

: 15).

Pendekatan Fixed Effect ini merupakan cara memasukkan “individualitas” setiap

perusahaan atau setiap unit crosssectional adalah dengan membuat intersep

bervariasi untuk setiap perusahaan, tetapi masih tetap berasumsi bahwa koefisien

20
slope konstan untuk setiap perusahaan (Ghozali & Ratmono, 2013: 262).

Menurut Ghozali & Ratmono (2013: 289) cara yang dilakukan untuk mengetahui

model yang terbaik antara fixed effect model atau random effect model yaitu

dengan melakukan uji Hausman. Hipotesis yang digunakan yaitu: :

H0 : Model Random Effect lebih baik dibandingkan model Fixed Effect

Ha : Model Random Effect sama dengan model Fixed Effect

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% (α =

0,05). Syarat yang ditetapkan dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai

berikut :

i. Probability (p-value) Cross-section random ≤ 0,05 = tolak

ii. Probability (p-value) Cross-section random > 0,05 = terima

3) Random Effect Model

Model Random effect mengakomodasi perbedaan antar objek dan atau waktu

dicerminkan lewat error. Model ini juga memperhitungkan bahwa error

mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Model ini

digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan

variabel semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan

variabel semu, model random effect menggunakan residual, yang diduga

memiliki hubungan antarwaktu dan antarobjek (Winarno, 2019 : 17). Jika pada

saat uji Chow model yang cocok adalah fixed effect model sementara pada saat

uji Hausman model yang cocok adalah random effect model, kemudian

diperlukan satu uji lagi untuk menentukan apakah random effect model atau

21
Pooled OLS yang lebih baik maka dilakukan uji Lagrange Multiplier (LM Test).

Hipotesis yang digunakan dalam uji Lagrange Multiplier (LM Test) yaitu :

H0 : Model Common Effect

Ha : Model Random Effect

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% (α =

0,05). Syarat yang ditetapkan dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai

berikut :

i. Probability (p-value) Breusch-Pagan (Both) ≤ 0,05 = tolak

ii. Probability (p-value) Breusch-Pagan (Both) > 0,05 = terima

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak untuk digunakan atau dengan kata

lain apakah data sudah berdistribusi dengan normal, dan tidak adanya masalah

multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Berikut empat asumsi

klasik yang harus dipenuhi diantaranya:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal dengan bentuk lonceng (bell shaped) yang berarti data

tersebut tidak menceng kekanan maupun kekiri. Dalam uji t dan F

mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini tidak

22
terpenuhi maka hasil uji statistik menjadi tidak valid khususnya untuk sampel

berukuran kecil (Ghozali & Ratmono, 2013: 165).

Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Jarque-Bera (JB). Dasar

pengembalian keputusan dalam uji JB adalah sebagai berikut :

i. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 atau 5 persen maka

data terdistribusi secara normal.

ii. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 atau 5 persen maka

data tidak terdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Menurut Christianus (2010: 139) multikolinearitas berarti adanya hubungan

linier yang sempurna atau pasti diantara atau semua variabel independen dari

model regresi. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi

ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari output pada

matrik korelasi antar variabel independen jika nilai yang dihasilkan < 0,90 maka

dapat dikatakan tidak adanya multikolinearitas, begitupun sebaliknya jika

terdapat nilai > 0,90 maka terjadi multikolinearitas, sehingga diharuskan untuk

menghapus salah satu dari variabel yang memiliki nilai diatas ambang yang telah

ditentukan yaitu 0,90 (Ghozali & Ratmono, 2013: 83).

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varians dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

23
homokedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang

baik adalah yang homoskedasitas atau yang tidak terjadi heteroskedasitas.

Heterokedastisitas terjadi dikarenakan perubahan situasi yang tidak

tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, seperti perubahan struktur

ekonomi dan kebijakan pemerintah sehingga terjadi perubahan tingkat

keakuratan data (Prastisto, 2014:149).

Ada dua cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu metode

grafik dan metode uji statistik. Dalam uji heteroskedastisitas ini peneliti lebih

cenderung untuk menggunakan metode uji statistik yaitu dengan Uji Glejser.

Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh nilai probabilitas Obs*R-squared.

Jika nilai probabilitas signifikansinya diatas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak

terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai probabilitas signifikansinya

dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi masalah heteroskedastisitas.

4) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

penganggu t-1 (sebelumnya) (Nisfiannoor, 2019 : 92). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena ada observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya. Masalah ini timbul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (times series).

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson,

dimana dalam pengambilan keputusan dengan melihat berapa nilai n (jumlah

24
sampel) beserta nilai k (jumlah variabel bebas ditambah dengan intersepnya),

dalam penelitian ini nilai n yaitu 100 dan nilai k yaitu 5 (3 variabel bebas, 1

variabel terikat, 1 variabel moderasi) yang kemudian dilihat angka ketentuannya

pada tabel Durbin Waston.

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Suyono (2015: 99) Model analisis regresi linier berganda adalah

model probabilistik yang menyatakan hubungan linier antara beberapa variabel

independen yang dianggap memengaruhi variabel dependen kemudian analisis

regresi ganda juga digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor

prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Secara umum bentuk regresi yang digunakan dengan regresi linier berganda dengan

tingkat derajat kesalahan 5%. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoritis

yang disajikan sebelumnya.

Model 1 = Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Model 2 = Y = a + b1 X1*Moderasi + b2 X2*Moderasi + b3 X3*Moderasi + e

Keterangan

Y = Nilai Perusahaan

a = Koefisien Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Ukuran Perusahaan

X1 = Ukuran Perusahaan

b2 = Koefisien Regresi Profitabilitas

X2 = Profitabilitas
25
b3 = Koefisien Regresi Leverage

X3 = Leverage

e = Kesalahan Prediksi (eror)

Moderasi = Harga Saham Penutupan

2. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:93) bahwa hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara, karena jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum dijawab yang empirik.

Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis ini dimulai dengan

menetapkan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan tes statistik

dan perhitungannya, meningkatkan tingkat signifikasi dan penetapan kriteria

pengujian.

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )

Mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen

dapat menggunakan uji koefisien determinasi (R2 ). Tetapi uji ini mengandung

kelemahan, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka

R2 akan meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Maka penelitian ini menggunakan

adjusted R2 dengan rentang nilai antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin

mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan

variabel dependen (Ghazali, 2016).


26
b. Uji T

Uji T-tes digunakan untuk digunakan untuk mengetahui pengaruh ukuran

perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan tingkat yang

signifikan 0,1. Jika probability t lebih besar dari 0,1 maka terdapat pengaruh

ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dan sebaliknya

jika probability t lebih kecil dari 0,1 maka tidak terdapat pengaruh ukuran

perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Jika sudah diperoleh

nilai dari t-hitung, maka interprestasinya adalah sebagai berikut :

i. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ha diterima Ho ditolak berarti ada pengaruh

signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen.

ii. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada

pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

c. Uji F

Pengujian hipotesis uji simultan digunakan untuk melihat apakah secara

keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat

(Ghozali dan Dwi, 2017). Uji f dilakukan dengan cara menggunakan tingkat

signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dengan melibatkan

nilai probabilitasnya. Apabila probabilitas < dari 0,05 maka Ho diterima atau Ha

diterima (terdapat pengaruh secara simultan) dan apabila probabilitas > 0,05,

maka Ho ditolak atau Ha diterima (tidak terdapat pengaruh secara simultan).

27
Menurut Ghozali (2016, p.96), uji F dilakukan dengan membandingkan hasil

perhitungan nilai F dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar

daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

28

Anda mungkin juga menyukai