Anda di halaman 1dari 5

Kualitatif

Kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menekankan analisis proses dari proses
berfikir secara induktif  yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang
diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa
menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir
formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.1

            Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang
dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan
menerangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam
kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan,
olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi
kesejahteraan bersama.2

Menurut sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara,


tentative, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian
kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu:
(1) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga
judul proposal dengan judul laporan peneliti sama; (2) masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan
tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan (3) masalah
yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti
masalah, sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya
diganti.3

Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif

Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuantitatif.


Penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian

1 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 80
2 Ibid. hal. 80-81
3 Ibid. hal. 81
berpeluang mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal ini dapat terjadi bila
perencanaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meskipun demikian,
kerja penelitian mestilah merancang langkah-langkah kegiatan penelitian.

Imam Gunawan mengatakan di dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik”: menurut sugiono (2007) terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:

a) Tahap deskripsi atau tahap orientasi ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang


dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang
informasi yang diperolehnya.
b) Tahap reduksi ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu; dan
c) Tahap seleksi  pada tahap ini peneliti mengurai focus yang telah ditetapkan menjadi lebih
rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah. Hasilnya
adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu
pengetahuan, hipotesis, bahkan teori terbaru.

Secara spesifik, ketiga tahap di atas dapat dijabarkan dalam tujuh langkah penelitian
kualitatif, yaitu: (1). Identifikasi masalah (2). Pembatasan Masalah (3). Penetapan fokus masalah
(4). Pelaksanaan penelitian (5). Pengolahan dan pemaknaan data (6). Pemunculan teori (7).
Pelaporan hasil penelitian (Sujana, 2001).4

Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.5

4 Ibid. hal. 107-108


5 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 48
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga
disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode
ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit,
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery
karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.6

Prosedur dan Proses Penelitian Kuantitatif

Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah
sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka
substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut:

a) Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.


b) Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
c) Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
d) Melakukan pengumpulan data penelitian.
e) Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
f) Mendesain laporan hasil penelitian.7

Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan


menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefinisi serta memformulasikan masalah
penelitian dengan jelas dan sehingga mudah dimengerti. Setelah masalah penelitian

6 Ibid.
7 Ibid. hal. 50
diformulasikan, maka didesain rancangan penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah
yang nantinya menuntun pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir
penelitian.8

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Di sini penulis akan menjelaskan perbedaan antara keduanya dengan menggunakan tabel,
agar lebih mudah untuk difahami.9
NO PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUANTITATIF
1 Mengonstruksi realitas social, Mengukur fakta yang objektif
makna budaya
2 Berfokus pada proses interpretasi Terfokus pada variable-variabel
dan peristiwa peristiwa
3Keaslian merupakan kunci Reliabilitas merupakan kunci
4 Nilai hadir dan nyata/tidak bebas Bersifat bebas nilai
nilai
5 Terikat pada situasi/terikat pada Tidak tergantung pada konteks
konsteks
6 Terdiri atas beberapa kasus atau Terdiri atas kasus atau subjek yang
subjek banyak
7 Bersifat analisis tematik Menggunakan analisis statistic
8 Peneliti memihak Peneliti tidak memihak

Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek
penelitian. Untuk membedakan antara objek penelitian, subjek peneliitian dan sumber data,
perhatikan contoh berikut ini:

Seorang peneliti ingin mengetahui metode mengajar yang digunakan oleh guru-guru di
SMA. Berdasarkan contoh penelitian tersebut, maka yang dimaksud dengan objek penelitian
adalah metode mengajar, yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah guru, dan sebagai
sumber data peneliti adalah guru.

8 Ibid.
9  Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori danPraktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 34-35
Contoh berikutnya, seorang peneliti akan menyelidiki harga satuan produksi kaos singlet.
Untuk penelitian ini, objek penelitiannya adalah harga satuan produksi kaos singlet, subjek
penelitiannya adalah kaos singlet, sumber data penelitiannya adalah direktur pabrik kaos singlet.

Andaikata peneliti ingin mengetahui kesejahteraan buruh pabrik, maka yang menjadi
objek atau variabel adalah kesejahteraan buruh pabrik, sebagai subjek penelitian adalah buruh
pabrik, sebagai sumber data adalah buruh pabrik itu sendiri atau direktur pabrik.

Dari ketiga contoh di atas, dapat diketahui bahwa yang dapat diklasifikasikan sebagai
subjek penelitian dapat berupa benda atau manusia. Dalam penelitian lain, mungkin subjek
penelitian  tersebut berupa sekolah, desa, bahkan mungkin negara. Guru, kaos singlet, buruh
pabrik, skolah dan sebagainya dijadikan subjek yang dihitung sebagai satuan. Banyaknya satuan
menunjukkan banyaknya subjek penelitian. Inilah yang dimaksud dengan unit analisis. Apabila
penelitian mengambil guru sebagai unit analisis, kemudian ada empat sekolah dasar yang
masing-masing gurunya ada 6 orang, maka peneliti tersebut sudah memiliki 24 subjek. Tetapi
jika unit analisinya sekolah berarti baru memiliki 4 subjek.10

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), Cet. Ke-15, Op.Cit, h. 187

Anda mungkin juga menyukai