Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2
1. Prima Aode Putra 19531126
2. Pera Mustika 19531123
3. Rasmiyana 19531135
4. Renti Novitasarii 19531138

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUSI AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan
(umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian) yang dirumuskan dalam
subbab rumusan masalah atau fokus penelitian. Berdasar identifikasi pertanyaan-pertanyaan
penelitian tersebut, sesungguhnya peneliti dapat dengan mudah untuk menentukan desain
penelitian yang digunakan, sebab dari hasil identifikasi setidaknya akan ditemukan ciri-ciri
dari karakteristik pendekatan penelitian, jenis penelitian, perlu tidaknya peneliti masuk atau
hadir dalam kancah penelitian, teknik pengumpulan data yang dibutuhkan sampai analisis
data yang diperlukan
Penelitian yang dilakukan dalam penulisan tesis ini adalah menggunakan metode
deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan ini disesuaikan
dengan tujuan pokok penelitian, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis mengenai profil
kompetensi. Pada pendekatan penelitian kualitatif ini akan lebih banyak mementingkan segi
proses daripada hasil. Ketika kita akan melakukan penelitian, terlebih dahulu kita sebagai
peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Mulai
dari membuat perencanaan, merencanakan kerja sama dan memahami macam-macam etika
penelitian. Menurut Margono, (2010:100) Rancangan itu adalah alur kegiatan peneliti dalam
memecahkan masalah . Disusun secara matang dan cermat sehingga nantinya akan sangat
membantu peneliti maupun orang yang membaca hasil penelitiannya dalam memahami
masalah serta cara mengatasinya. Rancangan penelitian dapat juga dikatakan sebagai skema
atau bagan karena rencana itu membuat atau memuat peta kegiatan yang akan kita laksanakan
dan digunakan sebagai petunjuk. Rancangan juga mengingatkan kita untuk melakukan ini,
jangan melakukan yang itu, hati-hati dalam melakukan ini, ini tidak penting dan seterusnya.
Ini merupakan sebuah petunjuk dan pedoman seorang peneliti dalam menyelesaikan
penelitiannya dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Tujuan
Berdasarkan penjelasan dan penjabaran latar belakang diatas adapun tujuan pada makalah
ini ialah untuk mengetahui dan menjelaskan Rancangan penelitian kuantitatif (deskriptif,
komparatif, asosiatif dan eksperiment) dan variabel penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitaif merupakan sebuah penelitian yang berlangsung secara ilmiah dan
sistematis dimana pengamatan yang di lakukan mencakup segala hal yang berhubungan
dengan objek penelitian, fenomena serta korelasi yang ada diantaranya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah untuk memperoleh penjelasan dari suatu teori dan hukum-hukum realitas.
Penelitian kuantitatif dikembangkan dengan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan atau hipotesis.
Perkembangan metode penelitian kuantitatif kebanyakannya di landasi oleh filsafat
positivisme yang berpedoman pada lima point penting yaitu:
 Hakikat realitas adalah tunggal
 Macam-macam variabel dalam realitas kehidupan saling berhubungan antara satu
dengan lainnya dalam suatu hubungan sebab akibat yang nyata dan bersifat
mekanistik
 Hubungan antara peneliti dengan yang diteliti terpisah
 Ilmu pengetahuan adalah bebas nilai
 Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mendapatkan sebuah "penjelasan" atau
"eksplanasi" tentang realitas, dan untuk menemukan hukum-hukum realitas.
B. Ciri-ciri Utama Penelitian Kuantitatif
Beberapa ciri penelitian kuantitatif berikut ini mudah-mudahan memperjelas pemahaman
kita tentang penelitian kuantitatif. Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Permasalahan penelitian terbatas dan sempit
2. Mengikuti pola berpikir deduktif
3. Mempercayai angka (statistika atau matematika) sebagai instrumen untuk
menjelaskan kebenaran.
4. Membangun validitas internal dan validitas eksternal sebaik mungkin.
C. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Kuantitatif
Menurut Tahir (2011:52) penelitian kuantitatif terdiri dari metode eksperimen dan metode
non eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat preeksperimen, true experiment, dan
quasi experiment. Sedangkan dalam metode non eksperimen terdapat metode deskriptif,
metode korelasional metode survey, dan ex-post facto.
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan
dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan
subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan
tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu
fenomena yang terjadi.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada
perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi
sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan
suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu
perbedaan variabel yang sedang diteliti.
3. Metode Korelasi
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan
dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti. Penelitian ini
dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan perbedaan atau fakta
berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga hasilnya dapat terlihat jelas.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian yang
informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel. Menurut Gay dan Diel
(1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya sebgai kategori umum dalam
penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan wawancara. Menurut Bailey
(1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang mempunyai teknik
pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis maupun lisan.
5. Metode Ex Post Facto
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang sedang
meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu variabel
tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
6. Metode True Experiment
Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol semua
variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen. Ciri utama
dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk melakukan
eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.
7. Metode Quasi Experiment
Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok kontrol
yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya karena
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8. Metode Subjek Tunggal
Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject
experimental” yaitu eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah
tunggal saja.
D. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang
memerlukan data statistik. Penelitian kuantitatif berasal dari aliran pemikiran pospositivesme
atau pospostivist yang menyatakan bahwa pengetahuan yang dikembangkan berdasarkan
pada observasi yang cermat dan pengukuran realitas terhadap objektif melalui teknik numerik
dari observasi dan pengkajian. Hal ini sejalan dengan pendapat Emzir, yang menyatakan
bahwa pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma pospostivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti
pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik,
menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori) (2011: 28). Dapat dikatakan
keutamaan dari penelitian kuantitatif, terletak pada pemikiran sebuah objek dengan
pengukuran dan perkiraan yang begitu akurat dalam setiap langkah penelitian dengan
perhitungan statistik numerik.
Menurut Martono (2010: 20-23) asumsi dasar mengenai penelitian kuantitatif dapat
diketahui dari berbagai aspek:
1. Secara ontologi penelitian kuantitatif menganggap bahwa gejala sosial bersifat riil dan
hampir memiliki pola yang sama, hingga dapat diamati, diukur dengan indikator
tertentu.
2. Secara epistemologi penelitian kuantitatif bersifat bebas nilai, artinya peneliti memiliki
kebebasan dalam menentukan berbagai kriteria untuk menilai gejala sosial atau variabel
yang akan diteliti.
3. Secara metodologi penelitian kuantitatif bersifat nom otetik artinya yang memfokuskan
kajian pada faktor-faktor khusus atau tertentu yang memengaruhi terjadinya gejala
sosial, tidak membahas semua faktor secara umum.
4. Secara teori penelitian kuantitatif adalah untuk diuji artinya teori yang ada dalam
penelitian kuantitatif berfungsi sebagai sesuatu yang akan diuji kebenarannya.
5. Secara posibilitas penelitian kuantitatif hampir selalu memisahkan mana gejala sosial
yang menjadi penyebab dan mana gejala sosial yang menjadi akibat.
6. Secara aksiologi penelitian kuantitatif berupaya mencari hukum-hukum serta pola-pola
universal, umum dan dapat diberlakukan di mana saja dan kapan saja dalam semua
konteks hingga menemukan penjelasan terjadinya sebuah gejala sosial dengan
mengaitkan gejala sosial lainnya.
Berdasarkan beberapa asumsi dasar tersebut, fokus permasalahan gejala sosial yang
dilakukan penelitian kuantitatif merupakan hal umum dan sederhana, hanya saja dalam
pengolahannya yang harus dirancang sedemikian rupa agar setiap penjelasan berupa variabel
atau indikator memiliki hubungan yang jelas dan informasi atau pemikiran yang disampaikan
dapat diterima oleh pembaca. Penelitian kuantitatif bisa dijelaskan melalui beberapa alat
penentu dalam penelitian, dan biasanya dilakukan setelah melakukan kajian pustaka. Secara
konseptual penelitian kuantitatif digambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan,
kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian melalui alat penelitian. Alat penelitian
itu berupa variabel, pengkukuran, hipotesis dan indikator.
E. Variabel dan Pengukuran
Menurut Sugiyono variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja, yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
kemudian ditarik kesimpulannya (Hamdi dan Bahruddin, 2015: 19). Dalam menetukan
variabel juga diperlukan pedoman agar tidak terjadi kesalahan, pedoman dalam mentukan
variabel yang berhubungan adalah proporsisi, teori dan hipotesis yang dapat ditentukan
dengan pengukuran atau perumusan hubungan antar dua variabel. Setiap variabel biasanya
memiliki nilai variasi atau disebut atribut yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang
jelas, karena atribut pada variabel dapat menjadi bagian variabel tanpa mengubah definisi.
Ada beberapa jenis variabel yang terdapat pada penelitian (Martono, 2010: 50), sebagai
berikut;
1. Variabel bersifat publik yaitu menunjukkan ciri objek yang telah diketahui secara
umum dan bersifat privat yaitu menunjukkan ciri tertentu dapat diketahui, tapi orang
lain tidak berhak mengetahuinya.
2. Variabel permanen yaitu menunjukkan ciri tertentu dan tetap serta dalam jangka
panjang tidak berubah dan variabel temporal yaitu menunjukkan ciri tertentu yang
mudah berubah-ubah.
3. Variabel independen atau bebas yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan
akibat variabel lain yang secara umum lebih terdahulu dalam tata waktu dan variabel
dependen atau terikat yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu variabel bebas, biasanya
disajikan dalam fokus penelitian dan disimbolkan dengan “y”
4. Variabel pendahulu yaitu mempunyai kedudukan lebih dahulu dari pada variabel
independen.
5. Variabel antara yaitu kedudukannya terletak diantara variabel independen dan
dependen.
6. Variabel kontrol merupakan variabel konstan artinya tidak memengaruhi variabel
utama yang diteliti.
7. Variabel penekanan yaitu pengubah kekuatan hubungan dua variabel.
8. Variabel pengganggu yaitu dapat mengubah arah hubungan diantara dua variabel.
Pengukuran biasanya selalu dikaitkan dengan angka atau nilai sesuai dengan objek yang
diteliti. Menurut Stevens pengukuran adalah penetapan/pemberian angka terhadap objek atau
fenomena menurut aturan tertentu. Kata kunci yang memberikan definisi terhadap
pengukuran yaitu angka, penetapan dan aturan. (Nazir, 2014: 111). Pengukuran tersebut
diberikan peneliti sesuai dengan metode dan teknik yang dilakukan oleh peneliti sesuai
dengan objek permasalahan yang diangkat. Pengukuran paling umum yang sering dilakukan
berupa teknik sampling, berupa pengukuran atau pengambilan data pada bagian dari populasi
untuk mewakili populasi tersebut.
Pengukuran dalam penelitian ilmiah dikenal juga dengan skala pengukuran, artinya
pengukuran itu memiliki batasan dan tidak bisa dicampuradukkan dalam melakukan
pengukuran untuk itu dilakukan pengelompokkan agar mudah dilakukan penelitian dan
hasilnya dapat diterima. Untuk memudahkan memahami mengenai pengukuran atau skala
pengukuran Martono (2010: 54) menyebutkan ada empat jenis skala pengukuran, sebagai
berikut;
1. Skala nominal merupakan pengukuran paling sederhana yang digunakan untuk
mengklasifikasikan suatu objek atau kejadian ke dalam kelompok yang terpisah
sehingga menunjukkan persamaan atau perbedaan tertentu.
2. Skala ordinal memiliki semua kategori pada skali nominal,  perbedaannya skala ordinal
memiliki urutan atau peringkat antarkategori.
3. Skala interval memiliki semua kategori skala ordinal, perbedaanya skala interval
memiliki satuan skala atau satuan pengukuran yang tidak memiliki titik 0.
4. Skala rasio memiliki persamaan mendasar dengan skala interval, perbedaanya terletak
pada kepemilikan titik 0 (nol) yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang mengangkat fokus permasalahan pada
gejala sosial yang umumnya terjadi dimasyarakat kemudian pengolahan data dilakukan
secara sistemati, statistik dan dapat dipertanggung jawabkan atas hasil penlitian tersebut.
Instrumen penelitian kuantitatif secara umum yang tidak bisa lepas dari penelitian kuantitatif
berupa variabel, pengukuran, hipotesis serta indikator. Semua intrumen penelitian selalu
memiliki hubungan dengan yang lain, yang berguna menjadi paduan peneliti untuk
melakukan langkah-langkah penelitian dan memudahanpembaca menerima dan memahami
hasil penelitian. Pada pendekatan penelitian kualitatif ini akan lebih banyak mementingkan
segi proses daripada hasil. Ketika kita akan melakukan penelitian, terlebih dahulu kita
sebagai peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian.
Mulai dari membuat perencanaan, merencanakan kerja sama dan memahami macam-macam
etika penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Pt
Rajagrafindo Persada.
Fatkhan. 2017. Rancangan Penelitian dan Penelitian Kuantitatif. (online).
https://fatkhan.web.id/pengertian-rancangan-penelitian-dan-penelitian-kuantitatif/.
Diakses pada tanggal 14 April 2021.
Hamdi. 2017. Rancangan Penelitian Kuantitatif. (online). http://noorlehaa.blogspot.
com/2017/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada tanggal 14 April 2021.
Herni Yanita. 2016. Analisis Struktur Retorika Dan Penanda Kebahasaan Bagian Hasil Dan
Pembahasan Artikel Jurnal Penelitian Bisa Fkip Unib Untuk Bidang Pengajaran
Bahasa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol 2, No 2.
Rezky. 2016. Jenis Jenis Metode dalam Penelitian Kuantitatif. (online). https://www.
pelajaran.co.id/2016/21/jenis-jenis-metode-dalam-penelitian-kuantitatif-dan-
pengertian-terlengkap.html. Diakses pada tanggal 14 April 2021.

Anda mungkin juga menyukai