Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN

(Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif)

Disusun Oleh :

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
 2019-2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk
luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang
paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan
merupakan masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan
memperhatikan berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji,
siapakah pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan
tersebut, maka perlu diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun
Skripsi. Hal ini dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap
istilah atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun
kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik
yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan
kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman
interpretasi terhadap obyek penelitian Bahkan pada saat ini sesuai dengan
perkembangannya pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa
menggunakan pendekatan analisis kualitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
5. Apa saja persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode
tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode
ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai
(value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip -
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu metode penelitian
kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol
angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan
variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik
perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu
populasi tertentu.
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena
popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena
data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di
temukan di lapangan.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang
di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif
sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya.
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode
kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari
pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih
suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji
masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu
masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
B. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di
pertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan
dan kelemahan.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan
untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan
statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal. Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi,
survey, dan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat
lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang
dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat
dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan
biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.
Metode kuantitatif digunakan apabila :
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara
rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah
ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun
dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola
pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus
ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi
yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya
pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian
dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak
dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu
suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu
metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan,
pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan
dan mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk
kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut
ini dijelaskan kapan metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke
obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk
mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan
yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan
apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data
secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data
tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain),
maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode
kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan seseorang.

C. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1. Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket,
adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan
penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.
2. Ciri penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic)
dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen
kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local
yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan.
D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan
kuantitatif meliputi seperti:
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan
dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera,
dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak
berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga peneliti
dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen.
Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan
dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasiberperan
serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).
c. Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang
diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya
ada variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh iklan terhadap
nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan
semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab)
dan nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat).
d. Kemungkinan generalisasai
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang luas
dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel yang diambil
dari populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random).
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara
peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena
peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-
nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang diperoleh
obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant observation, in depth
interview, dan dokumentasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:
a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapanga
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan
wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar
variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah.
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti
untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui
studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus
menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan
secara spesifik dan dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti dapat
membaca refrensi teoritis yang relavan dengan masalah dan berfikir. Menguji
hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain
peneliti yang sesuai. Metode penelitian kuantitatif yang dapat digunakan
adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research,
policy research. Setelah metode penelitian dipilih, maka peneliti dapat
menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan data yang berbentuk
test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi. Pengumpulan data
dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel.
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan
dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan
adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak jelas
bahwa penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang
relavan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.
b. Proses penelitian kualitatif
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand
tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas
terhadap informasi yang diperolehnya.
Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti
mereduksi seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk
memfokuskan pada masalah tertentu.
Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti
menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon,
kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection
peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti
melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang
diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan
pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan
yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak.
Jika kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka
pengumpulan data dinyatakan selesai.

E. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini
sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut:
1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti satu
tema yang masih bersifat umum.
2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat
pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan.
3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan penelitian
tersebut.
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar pada masing-masing
penelitian tersebut berbeda.
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masing-masing.
6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik,
dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini menggunakan
teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan
dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi,
fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.
Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena
menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif
menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian
kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat
kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain,
tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan
untuk Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti.
Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam
konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda
dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.

Anda mungkin juga menyukai