Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian
Kuantitatif dengan Dosen pengampu : Drs. Dahly Sukmapryandhika, M.Si
Disusun Oleh :
CIMAHI
2023
Pengertian kuantitatif
Menurut (wikipedia, 2021), penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamat empiris dan ekspresi matematis
dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu
alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi sampai sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan
ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah
penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya
dengan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif dapat dikatakan sebagai metode
pengukuran data kuantitatif dan statistika objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari
sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab sejumlah pertanyaan tentang
survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Contohnya, 240 orang,
79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel
statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi
dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif
atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk
menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk
mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. Peneliti mencari ukuran sampel
yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa
jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang
sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel
dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan. Beberapa survei
dilakukan melalui pertanyaan tertulis dan tes. Kemudian, kriteria yang sesuai dengan
penelitian akan dikumpulkan, sehingga menghasilkan responden yang diinginkan. Namun,
terkadang dalam pengambilan survei suka terjadi beberapa masalah yang membuat penelitian
kuantitatif tidak berjalan dengan maksimal.
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan
memecahkan masalah dan memperoleh kesimpulan. Metode penelitian harus digunakan
1
untuk mendapatkan data yang valid dan reliable. Data yang valid adalah data yang benar dan
akurat, sedangkan data yang reliable adalah data yang konsisten dan dapat dipercaya.
Proses pengukuran adalah pusat penelitian kuantitatif dengan tersedianya koneksi mendasar,
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematika dari hubungan kuantitatif. Data yang
termasuk berbentuk apa saja, yang berbentuk statistik dan statistika, persentase dan lain
sebagainya dana proses penelitian yang berlangsung atau dilaksanakan.
Para peneliti biasanya akan melakukan analisis data dengan bantuan statistik, dengan harapan
angka yang disediakan dapat memperoleh hasil yang tidak bisa dan bisa dilakukan
generalisasi dalam beberapa populasi yang lebih besar. Penelitian ini lebih cocok digunakan
untuk meneliti masalah sosial dan segala tema yang sifatnya sedang berkembang.
Defenisi dari penelitian kualitatif suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
(Bryman, n.d.) (Kasiram, 2008) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif)
3. Punch
Arti penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berdasarkan pengalaman empiris dengan
mengumpulkan data berbentuk angka yang bisa dihitung dan berbentuk numeric. Penelitian
kuantitatif juga diartikan sebagai penelitian yang didasari pada asumsi, selain menentukan
variabel dan melakukan analisis menggunakan metode penelitian valid
2
4. Berryman
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, desain, hipotesis dan penentuan
subjek yang didukung dengan pengumpulan data dan melakukan analisa data sebelum
pengambilan kesimpulan. Definisi lain juga menyebutkan jika penelitian kuantitatif adalah
kajian dari pemikiran yang bersifat ilmiah dan proses penelitian menggunakan logico
hypothetico. Penelitian kuantitatif biasanya banyak digunakan dalam psikologi, ekonomi,
demografi, sosiologi, pemasaran, kesehatan, masyarakat dan pengembangan manusia serta
lainnya. Lebih jarang digunakan dalam antropologi dan sejarah, penelitian dalam ilmu
matematika seperti fisika juga termasuk dalam penelitian kuantitatif meskipun penggunaan
istilah berbeda dalam konteksnya.
Metode penelitian ini diartikan sebagai bagian dari serangkaian investigasi sistematika
terhadap fenomena dengan mengumpulkan data untuk kemudian diukur dengan teknik
statistik matematika atau komputasi. Riset ini sebagian besar dilakukan dengan menggunakan
metode statistik dalam pengumpulan data kuantitatif lewat studi penelitian.
5. Gay, at al.
Penelitian kuantitatif merupakan teknik pengumpulan dan analisis data numerik, untuk
deskripsi, penjelasan, produksi, maupun pengendalian beragam fenomena yang menarik.
3
Ciri ciri penelitian kuantitatif
Berikut ini, ciri-ciri penelitian kuantitatif Instrumen yang digunakan telah ditentukan
sebelumnya dan tertata dengan baik.Instrumen yang biasa dipakai adalah angket (kuesioner).
Tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.
Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks,
Pembahasan lebih pada permukaan atau tidak mendalam
Sama dengan metode penelitian lainnya, metode penelitian kuantitatif juga memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang kelebihan
dan kekurangan dari metode penelitian kuantitatif.
2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebih variabel
4
7. Penelitian lebih berjalan objektif
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran yang merupakan
pusat pengukuran. Hal ini dikarenakan hasil dari pengukuran bisa membantu dalam melihat
hubungan fundamental antara pengamatan empiris dengan hasil data yang diambil secara
kuantitatif. Tujuan lain yakni membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam
sebuah populasi.
Termasuk dalam membantu menentukan desain penelitian, terdapat dua desain dalam
penelitian ini yakni studi deskriptif dan studi eksperimental. Penelitian deskriptif jika peneliti
5
hanya melakukan uji relasi antar variabel satu kali saja, sementara untuk penelitian
eksperimen para peneliti akan melakukan pengukuran antar variabel yang dilakukan sebelum
dan sesudah penelitian. Selain itu tujuannya adalah :
1. Mengembangkan model matematis, bukan hanya mengadopsi teori melainkan
membangun hipotesis yang berhubungan dengan keadaan nyata yang akan diteliti.
2. Melakukan pengukuran guna membantu melihat hubungan antara data secara
kuantitatif dengan pengamatan empiris.
3. Menentukan variabel dalam sebuah populasi baik dalam bentuk studi deskriptif dan
studi eksperimental.
Karakteristik selanjutnya adalah peneliti dalam hal ini sebagai instrumen dasar dalam
pengumpulan data. Kemudian rancangan penelitian yang dipakai sifatnya sementara,
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengamatan, wawancara hingga teknik analisis
data. Hasil dari penelitian ini berupa data yang bersifat kualitatif meskipun tidak
menggunakan konsep dan hipotesis. Terakhir adalah harus memiliki kredibilitas, audibilitas,
transferabilitas dan konfirmabilitas untuk melihat data secara keseluruhan. Untuk teori yang
digunakan adalah grounded theory, sementara itu dalam melakukan analisis data digunakan
pelaporan secara deskriptif. Beberapa karakter yang dijelaskan tersebut bisa dipakai dalam
membedakan jenis penelitian.
6
1. Penelitian ini untuk menjawab permasalahan khusus yang diangkat sebagai sebagai
fokus penelitian.
2. Topik yang diangkat penting karena penelitian ini berorientasi pada proses bukan
hasil.
3. Rancangan penelitian bersifat sementara dan bisa berubah ketika sudah terjun ke
lapangan.
4. Hasil yang diperoleh harus berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan
konfirmabilitas yang mana keabsahan data dapat dilihat.
Adapun karakteristik penelitian kuantitatif menurut (Nana & Ibrahim, 2001) (Arikunto, 2002)
(Johnson, 2005) Kasiram 2008: 149-150) yaitu :
1. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang
umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
2. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat
subjektif.
3. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
4. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu
yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta
alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
6. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang
objektif dan baku.
7. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
8. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya
tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
9. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
10. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.
11. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
12. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah
7
Selain itu ada pula karakteristik menurut (Putra, 2011) dalam e-book bertajuk Metode
Penelitian Kuantitatif oleh Adhi Kusumastuti, Ph.D., dkk, berikut merupakan karakteristik
yang menjadi ciri ciri penelitian kuantitatif, yaitu:
1. Menggunakan paradigma penelitian ilmiah yang berpandangan positivisme.
2. Pendekatannya menjelaskan penyebab fenomenal sosial, dengan analisis numerikal dan
pengukuran objektif.
3. Penelitian kuantitatif bersifat behavioristik (berorientasi pada interaksi dari stimulus dan
respon), mekanistik (mempelajari fungsi dan cara kerja), dan empiristik (berasal dari
pengalaman).
4. Metode kuantitatif memiliki ciri-ciri yaitu spesifik, rinci, jelas, dan telah ditentukan mantai
dari awal.
5. Teknik penelitian kuantitatif menggunakan survei, kuisioner, eksperimen, observasi,
hingga wawancara terstruktur.
6. Penelitian kuantitatif dianggap selesai, apabila setelah semua data yang direncanakan bisa
terkumpul.
7. Instrumen penelitian kuantitatif yaitu berupa tes, angket, serta wawancara terstruktur.
8. Metode penelitian kuantitatif menggunakan sampel. Misalnya sampel besar, representatif,
random, atau ditentukan sejak awal.
9. Analisis daya pada metode kuantitatif dilakukan jika pengumpulan data telah selesai, bisa
dengan deduktif, atau menggunakan statistik.
10. Dalam penelitian kuantitatif, hubungan peneliti dengan responden berjarak. Bahkan,
sering tanpa kontak atau waktu jangka pendek.
1. Korelasi
Metode korelasi merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah
penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam
8
suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien
korelasi
2. Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif
dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam
metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan
cermat.
Jenis penelitian ini berkaitan dengan:
3. Kausal Komparatif
Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam
metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian kuantitatif
ini adalah ex-post facto. Metode kausal komparatif digunakan dalam evaluasi untuk
mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat. Proses dari macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti kausal komparatif adalah dengan pengamatan terhadap akibat
yang ada dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Melibatkan kegiatan peneliti yang
diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian
mencari kemungkinan variabel penyebabnya.
4. Komparatif
9
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi
membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa variabel
sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif, seperti komparatif ini untuk
melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait
antara satu sama lain. Adapun perhitungan yang digunakan metode penelitian kuantitatif
seperti komparatif. Komparatif adalah persamaan dan perbedaan dalam perencanaan,
pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil. Bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian
dapat menjadi latar belakang dari hasil penelitian tersebut.
5. Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam metode
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya
variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang
eksak. Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.
Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam kondisi yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan variabel yang relevan.
6. Survei
Metode survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencandraan secara
sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi yang besar.
10
Biasanya, menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar yang
aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar. Dalam
penelitian survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.
7. Inferensial
Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif yang
melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan
penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat
membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
oleh peneliti itu sendiri dan pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kepada pembaca mengenai pemahaman terhadap percakapan di dalam,
terutama dalam memahami prinsip kesantunan dan implikatur percakapan
berdasarkan pelanggaran prinsip. Dengan cara menganalisis secara langsung tuturan
yang ada di dalam komik tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
acuan untuk penelitian selanjutnya.
11
1. Merumuskan Latar Belakang
Langkah penelitian ini adalah yang melatarbelakangi peneliti memilih tema dan topik
tersebut harus diuraikan dalam latar belakang disertai dengan data-data pendukung.
5. Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau asumsi yang peneliti pegang untuk
dilakukan pengujian. Ada hasil penelitian yang sesuai hipotesis dan ada yang menolaknya.
Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan
yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang
dikembangkan.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini sebagai bahan untuk mendapatkan solusi atas permasalahan
yang diangkat. Dalam pengumpulan data membutuhkan instrumen penelitian dan menguji
instrumen. Hasil data yang diperoleh selanjutnya kan diuji validitas dan reliabilitas.
12
Hasil uji data akan dianalisis untuk menjawab hipotesis sebelumnya dan ditulis dalam bab
pembahasan. Bisa disajikan berupa tabel, diagram atau grafik. Cara tersebut lebih mudah
dibaca oleh orang lain daripada disampaikan dalam bentuk deskriptif, apalagi jika yang
disajikan adalah data angka.
8. Kesimpulan
Kesimpulan ini berisi garis besar hasil penelitian, apakah hipotesis diterima atau
ditolak beserta alasannya.
1. Identifikasi permasalahan
2. Studi literatur.
6. Teknik sampling.
8. Analisis data.
13
Contoh penelitian kuantitatif :
1. Jurusan pendidikan :
Pengaruh metode pembelajaran yang efektif di dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
Pengaruh orang tua dalam membangun karakter anak.
Pengaruh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
Pengaruh orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak.
Keputusan konsumen dalam membeli produk berdasarkan harga dan bukan
merknya.
Analisa tentang keputusan konsumen dalam menentukan suatu produk
berdasarkan merknya.
Penelitian tentang kebiasaan membaca para siswa di SMP Negeri 01 Sutajaya.
Penelitian tentang kebiasaan menulis cerpen. Studi yang dilakukan di SMP
Negeri 01 Surajaya.
2. Jurusan psikologi
Hubungan Antara Leader Member Exchange Dengan Kepercayaan Karyawan
Terhadap Atasan (Correlation Of Between Leader Member Exchange With
Employee Trust To Manager)
Hubungan Antara Academic Self Efficacy Dengan Kecenderungan Menjadi
Pelaku Bullying Pada Remaja Awal (Correlation Between Academic Self
Efficacy And Bullying Tendency At Early Adolescence)
Hubungan Antara Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Perilaku Produktif
Karyawan
Hubungan Antara Pribadi Optimis Dengan Kepatuhan Menjalankan Terapi
Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Hubungan Antara Harga Diri Dengan Konformitas Pada Remaja Putri Yang
Merokok
Hubungan Antara Persepsi Atas Ekspresi Emosi Orangtua Dengan Tingkat
Kecenderungan Depresi Pada Remaja
Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Pola Asuh Authoritative
Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Tahun Pertama
Pengaruh Gaya Kelekatan Romantis Dewasa (Adult Romantic Attachment
Style) Terhadap Kecenderungan Untuk Melakukan Kekerasan Dalam Pacaran
14
Pengaruh Kebosanan Kerja Terhadap Produktivitas dengan Lama Kerja
sebagai Variabel Moderator Karyawan PT. X Pengaruh Persepsi
Kepemimpinan Transformasional terhadap Perilaku Inovatif Penyiar Radio
3. Jurusan ilmu komunikasi :
Pengaruh Terpaan Pemberitaan Kecelakaan Lalu Lintas Bus Sumber Kencono
Di Media Terhadap Citra Bus Sumber Kencono Di Mata Masyarakat Desa
Ngale Kabupaten Ngawi Tahun 2013.
Pengaruh Kualitas Pelayanan MMC (Muhammadiyah Medical Centre)
Terhadap Kepuasan Mahasiswa (Analisis Regresi Tingkat Kepuasan
Mahasiswa FKI UMS).
Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin Dan Ipin Terhadap Nilai-
Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi Korelasi Pada Siswa Kelas IV
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta).
Manajemen Diri Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Manajemen
Komunikasi untuk Mengelola informasi)
Ketidakpastian dan Kecemasan Dalam Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa
Asal Kalimantan Barat di Surakarta.
Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Terhadap Perilaku Olga Sebagai
Presenter Acara Musik Dahsyat Di RCTI.
4. Jurusan Teknik informatika
Metode Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android pada Materi
Matematika Untuk Siswa Kelas XI SMP Negeri 3 Cirebon.
Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi Smartphone Berbasis Android Sebagai Media
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Semarang.
Pengembangan Sistem Informasi Presensi Kuliah Berbasis NFC di Program
Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas
Maret
Perancangan Aplikasi Human Resource Information System (HRIS) Berbasis
Website Pada PT. Super Tata Raya Steel
5. Jurusan ilmu pemerintahan
Respon Pengguna Jalan Terhadap Satuan Polisi Pamong Praja Sebagai
Pengatur Lalu Lintas Di Kota X (Respon Pengguna Jalan Terhadap Peran
Polisi Kota Sebagai Pengatur Lalu Lintas Di Kota X).
15
Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Pelayanan Pembuatan E-Ktp Di
Kecamatan X Kabupaten X.
Pelaksanaan Manajemen Perencanaan Organizing Actuating Controlling
(Poac) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kota X Dalam
Menanggulangi Bahaya Banjir (Studi Pada Kecamatan X Pusat Kota X)
Peranan Tim Terpadu Kabupaten Pringsewu Dalam Meresolusi Konflik Tanah
Register 22 Way Waya.
Analisis Kemenangan Supaing Dalam Pemilihan Kepala Desa X Kecamatan X
Kabupaten X.
Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keterlambatan Dalam
Penyusunan Apbd (Studi Kasus Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2012)
Identifikasi Faktor Penyebab Keterlambatan Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Studi Di Kabupaten Pesawaran Tahun
Anggaran 2012)
16
akademis. Karya tulis ilmiah satu ini juga dianggap sebagai sebuah bukti yang
menggambarkan tingkat kemampuan mahasiswa di suatu bidang keilmuan. Ketika isi
dari karya ilmiah ini bagus dan sesuai dengan kaidah, maka semakin bagus pula
pemahaman penyusunnya di bidang ilmu yang dipelajari. Pasca selesai disusun, maka
penyusun baru bisa dinyatakan lulus dari jenjang S2 dan kemudian berhak untuk
mengikuti wisuda. Adapun ciri khas dari tesis adalah sebagai berikut:
Struktur dari penyajian karya ilmiah ini terbilang ketat, sehingga penyusun
perlu menyesuaikan dengan aturan yang ada.
Komponen utamanya adalah sama dengan karya ilmiah jenis lain yang
meliputi pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Sikap penulis adalah objektif, yakni disampaikan dengan gaya bahasa
impersonal dan bentuknya pasif (tanpa memakai kata ganti orang pertama dan
kedua).
3. Disertasi adalah adalah tugas akhir berbentuk karya tulis ilmiah yang wajib disusun
oleh mahasiswa tingkat akhir di jenjang S3. Sehingga penyusunannya menjadi syarat
wajib untuk dianggap atau dinyatakan sudah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.
Karakteristik khas dari disertasi memang tidak berbeda jauh dengan skripsi maupun
tesis. Berikut detailnya:
Disusun oleh mahasiswa tingkat akhir di jenjang doktor (S3).
Diangkat dari kajian teoritik dan didukung oleh fakta empiris yang kemudian
dikaji secara mendalam.
Metode mirip dengan skripsi dan tesis namun metode ini lebih kompleks,
berbobot, dengan tujuan untuk mencari terobosan baru.
Berusaha menemukan unsur kebaruan.
Topik yang diambil fokus pada bidang keilmuan yang dipilih oleh mahasiswa.
Sebagaimana tesis dan skripsi, penyusunan disertasi berada di bawah
bimbingan dosen pembimbing dan bisa dipertanggung jawabkan.
Memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi untuk pengembangan sebuah teori
maupun praktek.
Memecahkan suatu rumusan masalah.
Menunjukan kemampuan mahasiswa yang menyusunnya dalam berpikir dan
berkarya ilmiah secara inovatif.
17
Hakikat Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi
sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan,
kegunaan tertentu (Sugiono, 2006). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan, yaitu:
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan caracara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia;
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
(Bedakan cara yang tidak ilmiah misalnya, mencari anak yang hilang saat memanjat
gunung, atau ingin mencari mobil yang hilang datang ke para normal, atau ingin
menjadi kepala sekolah datang ke dukun dan sejenisnya);
Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis. Walaupun langkah-langkah penelitian antara
metode kuantitatif, kualitatif, dan R & D berbeda, tetapi semuanya sistematis.
Metoda penelitian pada prinsipnya menceritakan cara yang merupakan alat (tool) mencapai
tujuan. Cara yang dilakukan dalam penelitian bervariasi dan tidak kaku serta tergantung dari
objek formal ilmu pengetahuan tersebut, tujuan serta jenis data yang akan diungkapkan.
Penelitian umumnya mengandung dua ciri, yaitu logika dan pengamatan emperis (Babbie,
1986 : 16) Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati) yang valid,
reliabel dan obyektif. Untuk mendapatkan data-data tersebut, maka instrumen penelitiannnya
harus valid, dan reliabel, pengumpulan data dilakukan dengan cara yang benar pada sampel
yang representative. Pada umumnya jika data tersebut reliable dan objektif, maka data
tersebut memiliki kecenderungan data valid. Data yang valid pasti reliable dan objektif. Data
yang reliable belumn tentu valid, demikian pula dengan data yang objektif belum tentu juga
valid. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu bersifat:
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah data yang
sebelumnya belum pernah diketahui/data baru.
Pembuktian berarti data yang diperoleh tersebut digunakan untuk membuktikan
dugaan sementara dari penelitian tersebut
Pengembangan berarti memberikan informasi baru dari hasil penelitian yang telah
dilakukan untuk memperluas ilmu pengetahuan yang telah ada.
18
Penelitian ditujukan memecahkan masalah yang dihadapi untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan permasalahan umat manusia. Jawaban masalah tersebut menggunakan
pendekatan ilmiah (scientific approach) yang pada gilirannya melahirkan metode ilmiah
(scientific method). Upaya yang dilakukan dengan menggunakan metoda ilmiah disebut
dengan penelitian ilmiah (scientific research). Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk upaya
penyelidikan (investigation) terhadap suatu pernyataan (proposisi) hipotesis yang dijadikan
sebagai jawaban sementara suatu masalah. Membedakan dengan bentuk penyelidikan lain,
ada beberapa ketentuan pokok yang harus dipenuhi oleh pelakunya, Pertama, penelitian itu
harus dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan kritis. Kedua, penelitian ilmiah
menghasilkan kebenaran ilmiah, bersifat menerangkan (explanatory), memprediksi
(predictive) dan mengontrol (controlling). Penelitian ilmiah adalah kegiatan yang bersifat
indrawi (empirical) maksudnya, jawaban masalah yang diperoleh melalui kegiatan ini
merupakan keyakinan subyektif peneliti namun telah teruji dengan kenyataan-kenyataan
objektif di luar dirinya. Dengan kata lain, setiap pernyataan peneliti haruslah selalu kebenaran
yang diperoleh melalui pengujian dan penjelajahan yang bersifat empiris (empirical inquiry
and test). Keyakinan terhadap jawaban suatu masalah memerlukan upaya pengujian di luar
dirinya sendiri. Dengan kata lain sesuatu yang dianggap benar secara subyektif dan teoritis
perlu diverifikasi seberapa jauh kebenaran yang diduga itu ditemui pada kenyataan objektif
(objective reality) di lapangan. Bila proposisi hipotesisteoritis itu didukung oleh data yang
ditemukan di lapangan barulah proposisi itu diterima sebagai jawaban masalah secara relatif
meyakinkan. Namun bagaimanapun juga temuan tersebut masih tetap terbuka untuk diujikan
lagi pada kesempatan lain. Barulah kemudian setelah menempuh ujian berkali-kali, proposisi
tersebut dapat dijadikan sebagai teori keilmuan yang baru. Karena itu tidak mustahil temuan
suatu penelitian akan ditolak oleh data pada kesempatan lain. Bila terjadi demikian maka
kemungkinan tertolaknya temuan yang semula diharapkan akan menjadi unsur baru khasanah
pengetahuan tidak dapat dihindarkan.
19
konsisten. Antropologi sering menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir
selalu menggunakan metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa
antropologi ingin mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat
yang masih tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi
memiliki satu pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara itu, sosiologi sudah
terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian terhadap
masyarakat modern yang kompleks. Ada kesan bahwa penelitian sosiologis selalu
menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak
dilawankan, melainkan dikontraskan. Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan
kelemahannya masing-masing dalam memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan
teori. Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan
paradigma tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya. Jenis penelitian apa yang harus
digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya
dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa
penelitian itu dilakukan karena ada masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya
didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur
penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau objek
penelitiannya.
20
Metode yang dipakai untuk memahami dan menjelaskan substansi disiplin inipun
berbeda.
Penelitian dapat dipahami sebagai suatu dialog yang terjadi secara terus menerus antara dua
jenis kenyataan, yaitu antara agreement reality dan experiential reality. Penelitian merupakan
suatu usaha menghubungkan kenyataan empirik dengan teori, apabila teori sudah ada.
Mengapa ? Karena dalam penelitian kualitatif, penelitian dilakukan bukan dalam rangka
menguji teori atau hipotesis, melainkan menemukannya. Teori dalampenelitian kuantitatif
bersifat a priori yang disusun melalui deduktif dan logis, sedangkan teori dalam penelitian
kualitatif disusun melalui dasar (grounded) ditemukan melalui induktif. Teori yang
ditemukan melalui dasar itu memenuhi dua kriteria, yaitu sesuai dengan situasi empiris dan
fungsi teori, yaitu : meramalkan, menerangkan, menafsirkan, dan mengaplikasikan.
Populasi dan sampel pada dasarnya diperlukan dalam menjelaskan batasan yang digunakan
peneliti dalam menentukan responden. Populasi merupakan objek/subjek yang beredar pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian,
khususnya teknik ini dilakukan untuk analisa dalam penelitian kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan bagian dan populasi
yang diperoleh dengan cara-cara tertentu untuk menjadi wakil dan populasi yang akan diteliti.
Penentuan sampel harus disesuaikan dengan jumlah populasi karena hasil penelitian dan
sampel akan berlaku umum pada populasi.
1. Sampel acak (random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap
anggota populasinya memiliki kesempatan sama untuk menjadi anggota sampel.
2. Sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada sampel apabila terdiri atas beberapa tingkat.
21
3. Sampel rumpun (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel secara acak
dengan perbedaan bahwa setiap unit sampelnya merupakan kumpulan atau cluster dan
unsur-unsur.
4. Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dan tiap-tiap subpopulasi
dengan memperhitungkan sub-sub populasi.
5. Area probability sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pembagian area.
6. Incidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan.
7. Quota sampling, yaitu teknik untuk menentukan sampel dan popuasi yang
mempunyai kriteria tertentu dalam jumlah tertentu.
1. Desain Penelitian
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat
berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitiannya
sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
Penelitian kualitatif memandang fakta atau kebenaran bergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini disebabkan oleh adanya hal-hal kompleks yang tidak bisa
sekadar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.
22
Penelitian ini berangkat dari data, kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap
relevan, untuk menghasilkan suatu teori dalam rangka menguatkan teori sebelumnya.
Sementara itu, penelitian kuantitatif memandang fakta atau kebenaran berada pada objek
penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apa pun yang ditemukan di
lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga peneliti akan mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
Itulah sebabnya, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya
narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari
narasumber yang dipilih.
Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori atau kriteria yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian ini ditentukan oleh banyaknya responden
penelitian yang terlibat.
6. Representasi Data
Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga
laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
Hasil penelitian kuantitatif diinterpretasikan dalam bentuk hasil penghitungan yang
matematis, sehingga dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan
penelitian ini sangat ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang
digunakan.
23
7. Macam Metode
8. Tujuan Penelitian
9. Jenis Data
24
12. Format pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2023, april 3). Mengenal Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Retrieved
from ITATS: https://pmb.itats.ac.id/mengenal-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-
kuantitatif/
25
Arikunto, S. (2002). Kuantitatif Adalah Penelitian: Tujuan, Jenis-Jenis, Pengertian, Contoh.
Retrieved from Statistikian: https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-
kuantitatif.html
Bryman. (n.d.). Pengertian Penelitian Hingga Contoh Penelitian Kuantitatif. Retrieved from
gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-penelitian-kuantitatif/
fajri, D. l. (2022, juni 2022). 30 Contoh Penelitian Kuantitatif untuk Ide Judul Skripsi.
Retrieved from katadata: https://katadata.co.id/agung/berita/629ef152e0dc9/30-
contoh-penelitian-kuantitatif-untuk-ide-judul-skripsi
N. s., & Ibrahim. (2001). Kuantitatif Adalah Penelitian: Tujuan, Jenis-Jenis, Pengertian,
Contoh. In N. sudjana, & Ibrahim, Kuantitatif Adalah Penelitian: Tujuan, Jenis-Jenis,
Pengertian, Contoh. Retrieved from statistikian.
P. P., & D. S. (2021). Metode penelitian kuantitatif. In P. S. M.S., & D. S., Metode penelitian
kuantitatif (pp. 185-215). Tangerang selatan : Pascal Books .
26
Putra. (2011). Karakteristik Penelitian Kuantitatif. Retrieved from detikBali:
https://www.detik.com/bali/berita/d-6437769/penelitian-kuantitatif-pengertian-
prosedur-dan-jenisnya
Sayyaf, M. A. (2022, september 27). 25 Contoh Judul Skripsi Ilmu Pemerintahan, Paling
Mudah Dikerjakan. Retrieved from sonora.id:
https://www.sonora.id/read/423498049/25-contoh-judul-skripsi-ilmu-pemerintahan-
paling-mudah-dikerjakan
sosiologi, B. (2023, agustus 20). Pengertian Penelitian Kuantitatif, Ciri, Jenis, dan
Contohnya. Retrieved from dosensosiologi: https://dosensosiologi.com/pengertian-
penelitian-kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
university, s. (2022, april 6). Pengertian Penelitian Kuantitatif, Tujuan dan Jenis-jenisnya.
Retrieved from sampoerna university:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/penelitian-kuantitatif/
wikipedia. (2021). pengertian penelitian dan contoh penelitian kuantitatif. Retrieved from
gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-penelitian-kuantitatif/
27
28