Penelitian kuantitatif menggunakan data yang berupa angka-angka dengan berbagai klasifikasi,
di antaranya berbentuk nilai rata-rata, persentase, nilai maksimum, dan lain-lain. Data tersebut
merupakan bukti yang dipergunakn untuk menguji hipotesis dengan menunjukan perbedaan,
perbandingan, hubungan antara data yang satu denggan data yang lain. Pengolahan data
dlakukan secara matematis dengan menggunakan hubungan rumus statistika yang sesuai dengan
sifat jenis data.3
Penelitian Kuantitatif menggunakan Metode Kuantitatif. Metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai
metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai IPTEK baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggnakan statistik.4
Pendekatan atau metode kuantitatif lazim digunakan dalam disiplin ilmu-ilmu sains dan eksakta,
namun metode kuantitatif juga banyak digunakan dalam penelitian pendidikan.
Dalam penelitian kuantitaif pada ilmu sosial atau pendidikan, tugas peneliti adalah menguji
adalah menguji suatu teori-teori pendidikan dengan cara membuat hipotesa-hipotesa, membuat
instrumen membuat hipotesis, dan menguji hipotesisnya.5
Gambar skema Proses Penelitian Kuantitatif di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti kuantitatif
dan kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus
sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan.
Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Pertanyaan ini akan
dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah
tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi, teori dalam
penelitian kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Jawaban
terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka
hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan
kebenarannya secara empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila
populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka
peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil adalah sampel yang