Anda di halaman 1dari 9

1.

Nuklir Dalam Tinjauan Ontology

Ontology berasal dari bahasa Yunani , yaitu on (ada) danontos (berada).


Secara bahasa Ontology adalah Ilmu dengan melihat bagaimana cara pandang
suatu ilmu terhadap suatu objek materi, Objek telaah Kimia Nuklir adalah bahwa,
Nuklir yang di hasilkan berasal dari inti atom (Nucleon) yang mengalami
pembelahan sehingga menghasilkan atom-atom atau unsur-unsur yang baru.
Ditinjau dari ontology bahwa atom adalah partikel tekecil penyusun suatu materi
yang ada di alam. Nuklir adalah suatu reaksi atau proses pembelahan inti atom
yang membentuk inti atom baru dengan menghasilkan energi yang sangat besar.
Ada juga reaksi Nuklir yang dihasilkan karena adanya penggabungan dua inti
atom yang menghasilkan energi yang lebih dasyat, proses inilah yang terjadi pada
Matahari. Wujud nyata Nuklir dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa
matahari yang menjadi sumber enegi, cahaya dan kehidupan adalah objek yang
dapat dapat diamati secara fisika dan metafisik.
Sebagai contoh, Iran adalah Negara yang sangat memperhatikan
masyarakatnya dengan membangun Pembangkit Tenaga Nuklir. Ketika kemudian
hari Iran dituduh membangun pembangkit senjata Kimia, itu hanyalah ketakutan
dari Negara lain yang tidak ingin melihat Negara tersebut berkembang. Pandangan
yang menyatakan bahwa Iran adalah Negara yang maju ingin dilunturkan oleh
Negara yang tidak ingin melihatnya berkembang. Jika dilihat dari tinjau ontology
ilmu yang dikembangkan oleh Negara Iran bisa diterima karena tidak membawa
kehancuran untuk umat manusia pada umumnya dan masyarakat setempat pada
khususnya.

Penciptaan nuklir merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang


dilandasi dengan pemahaman konsep teori dan dibatasi oleh norma-norma
kehidupan.
2. Nuklir Dalam Tinjauan Epistemology
Epistemology
berasal

dari

bahasa

Yunani episteme dan logos.Episteme biasa diartikan pengetahuan atau kebenaran,


dan Logos diartikan pikiran, kata atau teori. Epistimologi secara etimologi dapat
diartikan teori pengatahuan yang benar dan lazimnya hanya disebut teori
pengetahuan yang dalam bahasa inggrisnya menjaditheory of knowledge.
Epistemologi juga dapat diartikan adalah suatu cabang dari filsafat yang mengkaji
dan membahas tentang batasan, dasar dan pondasi, alat, tolok ukur, keabsahan,
validitas, dan kebenaran ilmu, makrifat, dan pengetahuan manusia.
Reaksi Nuklir terbagi dua macam, Reaksi Fisi dan Reaksi Fusi. Reaksi Fisi
adalah reaksi Pembelahan inti atom seperti yang dituliskan sebelumnya,
sedangkan reaksi Fusi adalah Reaksi penggabungan inti atom.
Sebagai contoh reaksi Fisi adalah, Pembelahan Inti Uranium, yang
digunakan sebagai bahan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, menjadi inti atom
Barium dan inti atom Kripton. Pada saat reaksi tersebut berlangsung
menghasilkan energi yang sangat besar.Ditandai pula dengan hasil sampingan
berupa partikel-partikel nukleotida(n) yang merupakan partikel radioaktif.
Sedangkan contoh reaksi Fusi adalah penggabungan inti berat Deutrium
(2H) dengan Triterium (3H) akan menghasilkan atom Helium (He), Energi yang

dihasilkan lebih dasyat lagi. Reaksi Fusi ini terjadi pada matahari. Energi yang
besar dari hasil reaksi fusi tersebut menyebabkan matahari berpijar.
Ditinjau dari epistemology Matahari adalah objek telaah dalam kajian
metafisika karena tidak ada satu orang pun yang bisa menghitung berapa besar
energi yang dihasilkan oleh matahari, tetapi matahari ada secara fisik, karena
sebagai pusat dari tata surya. Dan di yakini bahwa bumi beredar mengelilingi
matahari. Helium yang dihasilkan membuat matahari berpijar dasyat sehingga
dapat menerangi bumi pada siang hari. Kita mengenal ada cahaya infra merah dan
ultra violet berasal dari matahari, itu berasal dari pijaran Helium.
Contoh lain, bom atom yang dijatuhkan Negara sekutu di Jepang pada PD
II adalah bom dengan kekuatan inti Plutonium. Saat bom dengan berat ribuan kilo
tersebut menyentuh tanah maka terjadilah reaksi pembelahan inti. Yang berbahaya
dalam hal ini adalah radiasinya bukan inti atom Plutonium yang terkandung. Saat
terjadi pembelahan inti (reaksi fisi), reaksi akan menghasilkan partikel radioaktif
(Nukleotida), seperti Alpha () atau Helium, Beta (), Gamma(), dan lainlainnya. Radiasi partikel-partikel tersebutlah yang berbahaya. Seperti contoh,
penemu inti uranium sebagai unsur radioaktif adalah Merry Curry, yang akhir
hayatnya pun dikarenakan radiasi dari partikel radioaktif itu sendiri.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sekarang sedang
digalakkan, merupakan perluasan dari Kimia Nuklir. Energi yang dihasilkan saat
pemecahan inti dapat ditangkap dalam suatu reaktor yang dinamakan reaktor
nuklir. Dengan pengembangan pengetahuan dibuatlah suatu pembangkit yang bisa
menampung ribuan elektron Volt (eV) energi. Sebagian besar orang Indonesia

berpikir bahwa PLTN adalah berbahaya dan bermanfaat bagi kehidupan khalayak
banyak. Pada dasarnya ketakutan tersebut tidak beralasan, karena yang
dibayangkan hanyalah yang negatifnya saja.

Tinjaun Aksiologi Terhadap Kloning


Aksiologi adalah ilmu yang mempertanyakan nilai suatu obyek yang akan
dikaji. Karena itu dalam tulisan ini diuraikan tentang manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan oleh penerapan teknologi reproduksi pada manusia.
1. Manfaat Kloning
Secara garis besar kloning bermanfaat:
a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Manfaat kloning terutama dalam rangka pengembangan biologi, khususnya
reproduksi-embriologi

dan

diferensiasi.

Dengan

pengembangan

ilu

pengetahuan baru di bidang bioteknologi akan membuka peluang lebar bagi


peneliti untuk menemukan cara baru lagi untuk memecahkan masalahmasalah yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul
Seperti telah kita ketahui, pada sapi telah dilakukan embrio transfer. Hal yang
serupa tentu saja dapat juga dilakukan pada hewan ternak lain, seperti pada
domba, kambing dan lain-lain. Dalam hal ini jika nukleus sel donornya
diambil dari bibit unggul, maka anggota klonnya pun akan mempunyai sifatsifat unggul tersebut. Sifat unggul tersebut dapat lebih meningkat lagi, jika
dikombinasikan dengan teknik transgenik. Dalam hal ini ke dalam nukleus
zigot dimasukkan gen yang dikehendaki, sehingga anggota klonnya akan
mempunyai gen tambahan yang lebih unggul.
c.

Untuk tujuan diagnostik dan terapi


Sebagai contoh jika sepasang suami isteri diduga akan menurunkan penyakit
genetika thalasemia mayor. Dahulu pasangan tersebut dianjurkan untuk tidak
mempunyai anak. Sekarang mereka dapat dianjurkan menjalani terapi
gen dengan terlebih dahulu dibuat klon pada tingkat blastomer. Jika ternyata
salah satu klon blastomer tersebut mengandung kelainan gen yang menjurus
ke thalasemia mayor, maka dianjurkan untuk melakukan terapi gen pada
blastomer yang lain, sebelum dikembangkan menjadi blastosit.
Contoh lain adalah mengkultur sel pokok (stem cells) in vitro, membentuk

organ

atau

jaringan

untuk

menggantikan

organ

atau

jaringan

yang

rusak. Mengingat

fakta bahwa

seldapat

dimanipulasi untuk

meniru jenis

sel lain, ini dapat memberikan cara baru untuk mengobati penyakit seperti
kanker dan Alzheimer. Kloning juga menawarkan harapan kepada orang yang
membutuhkan transplantasi

organ. Orang

orang

yang

membutuhkan

transplantasi organ untuk bertahan hidup akibat suatu penyakit sering menunggu
bertahun-tahun untuk donor mendapatkan donor yang cocok.
Dengan teknologi kloning maka pasien tidak perlu menunggu lama untuk
donor transplantasi organ tersebut.
d. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan
Manfaat yang tidak kalah penting adalah bahwa kloning manusia dapat
membantu/menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan. Secara
medis infertilitas dapat digolongkan sebagai penyakit, sedangkan secara
psikologis ia merupakan kondisis yang menghancurkan, atau membuat
frustasi. Salah satu bantuan ialah menggunakan teknik fertilisasi in vitro. (in
vitro fertilization = IVF). Namun IVF tidak dapat menolong semua pasangan
infertil. Misalnya bagi seorang ibu yang tidak dapat memproduksi sel telur
atau seorang pria yang tidak dapat menghasilkan sperma, IVF tidak akan
membantu.
Dalam hubungan ini, maka teknik kloning merupakan hal yang
revolusioner sebagai pengobatan infertilitas, karena penderita tidak perlu
menghasilkan sperma atau telur. Mereka hanya memerlukan sejumlah sel
somatik dari manapun diambil, sudah memungkinkan mereka punya turunan
yang mengandung gen dari suami atau istrinya.
e.

Melestarikan Spesies Langka


Meskipun upaya terbaik dari konservasionis di seluruh dunia, beberapa
spesies yang hampir punah. Kloning Dolly sukses merupakan langkah
pertama dalam melindungi satwa langka. Contoh lainnya adalah hasil cloning
yang melahirkan Noah, hewan gaur (spesies dari Asia Tenggara yang mirip
bison), yang merepresentasikan percobaan pertama yang dilakukan oleh para
ilmuwan untuk mengkloning hewan yang terancam punah. Para ilmuwan di

Amerika berharap bisa mengambil langkah besar dalam upaya melindungi


spesies yang terancam punah dengan melahirkan kloningan gaur di sebuah
peternakan di Iowa.
f.

Meningkatkan pasokan makanan


Kloning dapat menyediakan sarana budidaya tanaman yang lebih kuat dan
lebih tahan terhadap penyakit, sambil menghasilkan produk lebih. Hal yang
sama bisa terjadi pada ternak serta di mana penyakit seperti penyakit kaki dan
ulut bisa menjadi eradicated.Kloning karena itu bisa secara efektif
memecahkan masalah pangan dunia dan meminimalkan atau mungkin
kelaparan.

2. Efek Negatif Kloning


a) Kloning membatasi variasi genetik, keragaman populasi akan hilang,
akibatnya setiap orang memiliki respon yang sama
Jika kloning pada tanaman bertujuan menghasilkan tanaman baru yang
memiliki sifat-sifat identik dengan induknya maka kloning pada tanaman akan
menghasilkan individu baru yang sama dengan sifat induknya. Hal ini hal ini
akan menurunkan keanekaragaman tanaman baru yang dihasilkan. Tentu hal ini
akan menurunkan keanekaragaman tanaman baru yang dihasilkan. Akibatnya,
keanekaragaman tumbuhan yang merupakan sumber daya alam hayati pun
akan semakin menurun (Kusmaryanto, 2001).
Demikian juga kloning pada hewan, akan menurunkan keanekaragaman
hewan. Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam
sintasan dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies
berubah, variasi gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup
dan beradaptasi. Spesies yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang
tinggi pada populasinya akan memiliki lebih banyak variasi alel yang dapat
diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi cenderung memiliki
risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi
yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi
permasalahan yang ditemui.

b) Kloning pada hewan dan manusia masih dipertentangkan karena akibat yang
ditimbulkan seperti contohnya: resiko kesehatan terhadap individu hasil
kloning. Beberapa kalangan berpendapat bahwa kloning manusia dapat
disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengahn tujuan yang
bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Lagipula, kloning pada mamalia
belum sepenuhnya sempurna.
Dapat dilihat dari domba Dolly yang menderita berbagai penyakit dan
berumur pendek.. Setelah hidup hanya 6 tahun (umur domba biasanya
mencapai 11-12 tahun), Dolly mati muda disebabkan penyakit paru-paru yang
biasanya menyerang domba-domba yang lanjut usia. Dolly juga mengidap
penyakit arthritis, mengerasnya sendi-sendi dan engsel tulang, lagi-lagi
penyakit yang biasa ditemukan pada domba yang sudah mulai uzur. Penelitian
sesudah kematiannya, menunjukkan bahwa Dolly memiliki telomer yang lebih
pendek daripada domba normal seusianya. Telomer adalah bagian yang
melindungi ujung-ujung kromosom (bundelan rantai DNA) yang memendek
setiap kali sebuah sel membelah, atau boleh dikatakan setiap saat individu itu
bertumbuh. Individu hasil kloning sel-selnya diperoleh dari induknya. Ini
berarti umur sel-sel hasil kloning pun sama dengan umur sel-sel induknya.
Oleh karena itu, individu hasil kloning pun akan memiliki umur sama dengan
induknya. Dolly dikloning dari domba yang berusia 6 tahun dan hasil
penelitian ini seolah-olah menunjukkan bahwa tubuh Dolly sudah berumur 6
tahun pada saat dilahirkan.
c) Terjadi kekecauan kekerabatan dan identitas diri dari klon maupun induknya.
Klon atau individu hasil cloning akan diangggap sebagai kopian dari individu
lain yang dianggap sebagai induknya karena memiliki sifat yang sama dengan
induknya. Sehinggga terjadi kekacauan apakah status klon tersebut adalah anak
atau merupakan kembaran dari individu aslinya (Kusmaryanto, 2001).
d) Teknik yang dipakai dalam kloning manusia dianggap tidak aman dan efektif.
Hal ini justru dapat merendahkan martabat manusia karena resiko kerusakan

masih sangat tinggi. Hal ini tidak etis karena hasil yang akan dicapai dengan
program itu masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan resiko kerusakan
yang dihasilkan oleh teknik kloning tersebut.
e) Ketidakadilan Sosial. Biaya yang dibutuhkan dalam kloning tentu akan sangat
besar, dan hanya orang-orang kayalah yang mampu membuat kloning. Hal ini
tentu akan semakin memperlebar jurang antara orang kaya dan orang miskin
f)

Melanggar hak untuk dikandung secara natural. Setiap individu memiliki hak
untuk dikandung secara natural oleh ibunya. Dalam kloning, terbentuknya
embrio terjadi dibawah rekayasa manusia (tidak secara natural), dan terjadi
tidak di dalam rahim seorang perempuan

g) Pelanggaran terhadap martabat prokreasi. Prokreasi terjadi dengan adanya


persatuan seksualitas manusia antara laki-laki perempuan secara natural (ada
hubungan seksual).
h) Pada Kloning terapeutik. Jumlahnya sel somatik sedikit, sangat jarang
ditemukan pada jaringan matur sehingga sulit mendapatkan sel somatik dalam
jumlah banyak.
i)

Penggunaan SCNT dalam kloning terapeutik demi memperoleh embryonic


stem cell yang juga merusak embrio hasil SCNT tidak dapat dibenarkansecara
moral (Saputra, 2006),

Anda mungkin juga menyukai