Makalah
Oleh:
Dosen Pemandu:
PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
dan semoga kita semua menjadi bagian dari umat beliau yang akan memperoleh
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan pada Prodi Dirasah Islamiyah
pada semester 1 Tahun Akademik 2022-2023. Selain itu, penulisan makalah ini
secara khusus bagi kami selaku penulis dan secara umum kepada pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Dr. Hj. Ulfiani Rahman,
M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan pada
korelasional dan kausalitas yang sangat bermanfaat bagi kami serta ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membagi ilmunya dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik
dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kami berbesar hati apabila para
ii
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
iii
Penelitian korelasional:
Rm: apakah terdapat Hubungan antara ktermpilan metakognitif dengan HB
kimia?
Tujuannya: untuk mengetahui hubungan antara keterampilan dengan
HBK...dst
Hipotesis: terdapat hubungan antara ketrm Mtkg dengan HBK
Metode penelitian: kuantittaif dengan pendekatan / design korelasional
Instrumen penelitiannya: angkt Ktermpilan, HBK: tes HBK
validitas dan reliabits data: valid . >=0.3; reliabel: 0.6/0.7 - 0.9; sampel 30
Analisis data: a. uji prasyarat: normalitas data & linieritas hubugan; uji
hipotesis: analissi statistik korelasi product momet. kalau datanya x1, x2,x3
dengan y menggunakan korelasi berganda
Hasilnya: terdapat hubungan antara ketrampian metkg dengan HBK. dimana
semakin tinggi ketampilan metkg siswa maka akan semakin tinggi HBK
Penelitian kausalitas
Rm: apakah terdapat Pengaruh ktermpilan metakognitif (X) terhadap HB
kimia (Y)? x1, x2,x3 thdp y
Tujuannya: untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y ...dst
Hipotesis: terdapat pengaruh ketrm Mtkg terhadap HBK
Metode penelitian: kuantittaif dengan pendekatan / design kausalitas (eks post
facto)
Instrumen penelitiannya: angkt Ktermpilan, HBK: tes HBK
validitas dan reliabits data: valid . >=0.3; reliabel: 0.6/0.7 - 0.9; sampel 30
Analisis data: a. uji prasyarat: normalitas data & linieritas hubugan; uji
hipotesis: analissi statistik regresi linier sederhana. berganda jika datanya x1,
x2,x3 thdp y
Hasilnya: terdapat pengaruh (+ dan signifikan) X terhadap Y. dimana
sumbangan efektif X terhadap Y sebesar, 0.93= 93%, artinya terdapat 7 %
variabel Y dipengaruhi oleh faktor lain.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 3
II PEMBAHASAN............................................................................................... 5
A. Pengertian Penelitian Korasional................................................................ 5
B. Pengertian Penelitian Kausalitas................................................................. 7
C. Perbandingan Penelitian Korelasuonal dengan Penelitian Kausalitas........ 7
D. Prosedur, Desain, Analisis,dan Interpretasi data Penelitian Korelasional. . 11
E. Prosedur, Desain, Analisis,dan Interpretasi data Penelitian
Kausalitas Komparatif................................................................................ 16
F. Contoh Penelitian Korelasional dan Penelitian Kausalitas Komparatif...... 19
III PENUTUP....................................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................. 22
B. Saran........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 24
LAMPIRAN......................................................................................................... 26
v
Penelitian Korelasional dan Kausalitas
Oleh: Syamsuriana Basri & Kamal
I. PENDAHULUAN
1
2
secara empiris.2 Hal ini menunjukkan bahwa dalam melakukan penelitian kita harus
memperoleh informasi yang akurat dan sesuai fakta tidak hanya sekedar pemikiran
semata namun penelitian harus didasari proses berpikit ilmiah agar memperoleh
informasi yang kebenarannya ilmiah juga.
Secara umum tujuan dari penelitian diantaranya menemukan sesuatu yang
baru, menguji kebenaran dari sesuatu dan mengembangkan sesuatu yang telah ada.
Sehingga peneliti dalam melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu
tujuan yang diinginkan dalam melakukan penelitian. Berdasarkan pendekatannya,
terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Perbedaan dari kedua jenis penelitian ini, secara spesifik yaitu pada penelitian
kuantitatif dilaksanakan untuk menguji teori dan mencari generalisasi dengan
menggunakan instrumen yang menghasilkan data numerik (angka) sedangkan
penelitian kualitatif, tidak dimulai dari teori namun dimulai dari lapangan
berdasarkan lingkungan alami dimana data diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk
angka. Menurut sugiyono tujuan penelitian kuantitatif untuk menjelaskan hubungan
antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti
sedangkan tujuan penelitaian kualitatif untuk memperoleh pemahaman mendalam,
mengembangkan teori, mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
Pembahasan makalah ini akan membahas pada penelitian kuantitatif.
Selanjutnya penelitian kuantitatif berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya terdapat
berbagai macam rancangan (metode) penelitian itu dapat digolongkan menjadi
delapan macam kategori, yaitu penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian
deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian korelasional, penelitian kausal-
komparatif, penelitian eksprimental, penelitian historis dan penelitian tindakan. 3
Namun pada makalah ini, penulis akan fokus membahas mengenai penelitian
korelasional dan penelitian kausalitas.
2
Salim and Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis, ed. Ihsan Satraya Azhar,
Pertama. (Kencana, 2019), h. 6.
3
Syahza Almasdi, Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021) (Pekanbaru: UR Press Pekanbaru,
2021), h. 26.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi objek pembahasan rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian penelitian korelasional?
2. Bagaimana pengertian penelitian kausalitas?
3. Bagaimana perbandingan penelitian korelasional dengan penelitian kausalitas?
4. Bagaimana prosedur, desain, analisis dan interpretasi data penelitian
korelasional?
5. Bagaimana prosedur, desain, analisis dan interpretasi data penelitian
kausalitas?
6. Bagaimana contoh penelitian korelasional ?
7. Bagaimana contoh penelitian kausalitas?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran pengertian penelitian korelasional
2. Untuk mengetahui gambaran pengertian penelitian kausalitas
3. Untuk mengetahui gambaran perbandingan penelitian korelasional dengan
penelitian kausalitas
4. Untuk mengetahui gambaran prosedur, desain, analisis dan interpretasi data
penelitian korelasional
5. Untuk mengetahui gambaran prosedur, desain, analisis dan interpretasi data
penelitian kausalitas
6. Untuk mengetahui contoh penelitian korelasional
7. Untuk mengetahui contoh penelitian kausalitas
4
II. PEMBAHASAN
korelasional ini sering digunakan oleh para peneliti dalam pendidikan unntuk menguji
penelitian dengan metode ini bisa dikembangkan untuk diteliti kembali. 1 Selanjutnya
menurut salim (2019), korelasional yaitu hubungan dua variabel atau lebih sejauh
mana variasi dalam suatu variabel berhubungan dengan variabel lain. 2 Sementara
antara dua atau beberapa variabel.3 Selanjutnya pengertian penelitian korelasi atau
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. (Fraenkel, J.R dan
Wellen, N.E. dalam Humas , 2018).4 Korelasi merupakan salah satu teknik analisis
1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, 1st ed. (Jakarta: Raja Grafindo,
2009), h. 29.
2
Salim and Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis, h. 105.
3
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
4.
4
Humas, “Penelitian Korelasional,” LPM Penalaran UNM, 2018, accessed October 5, 2022,
https://penalaran-unm.org/penelitian-korelasional/.
5
data statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
dua variabel atau beberapa variabel melalui perhitungan statistik dengan data
kuantitatif.
penelitian) antara subyek yang berbeda atau waktu yang dan menekan hubungan
sebab akibat. Penelitian kausalitas komparatif juga merupakan suatu penelitian yang
diarahkan untu melakukan penyidikan terhadap hubungan akan sebab akibat dan juga
di dasarkan pada sebuah pengamatan terhadap sebuah bentuk yang akan diteliti.6
3. Melakukan studi
4. Melakukan perbandingan
1. Merumuskan masalah
5
Ibrahim Andi et al., Metodologi Penelitian, ed. Ilayas Ism (Makassar, 2018), h. 50.
6
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, h. 59.
6
4. Pengumpulan data
penulis hendak mengkaji perbandingan dari kedua penelitian ini dari aspek tujuan,
penelitian kausalitas yang dibahas pada makalah ini mengacu pada penelitian kausal
komparatif.
1. Tujuan Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian pada kedua penelitian ini, penelitian
korelasional bertujuan untuk menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih
serta seberapa besar hubungan antara variabel yang diteliti. 7 Penelitian kausalitas
atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.8 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
7
Andi et al., Metodologi Penelitian, h. 79.
8
Faza Iqbal, “Penelitian Kausal Komparatif,” Rumah Indonesia, last modified 2021, accessed October
5, 2022, https://rumahindonesia.org/penelitian-kausal-komparatif/.
7
Komparatif
cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti
dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasi. Kemudian peneltian ini
serentak dalam keadaan realistiknya. Dalam hal output dari penelitian ini adalah taraf
atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling
hal penelitian eksperimen tidak dapat dilaksanakan karena jika tidak mungkin
meneliti hubungan sebab akibat secara langsung, jika kontrol semua variabel kecuali
independent tunggal, tidak realistis, dan artifisial, mencegah interaksi yang normal
dengan variabel lain yang mempengaruhi dan jika control secara laboratory untuk
beberapa tujuan tidak praktis dari segi biaya dan etik dipertanyakan. Selanjutnya
penelitian kausal komparatif dapat digunakan untuk menguji, apakah suatu variabel
memiliki pengaruh terhadap variabel lainnya, dan dapat digunakan untuk mengetahui
9
Iqbal, “Penelitian Kausal Komparatif.”
8
terikatnya.10
Kausalitas Komparatif
korelasional dapat berasal dari observasi naturalistik atau data arsip. Selanjutnya hasil
dari penelitian korelasional lebih aplikatif karena studi penelitian korelasional terjadi
dalam situasi kehidupan nyata, data yang dikumpulkan dari penelitian ini biasanya
lebih dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Kemudian metode ini menawarkan
posisi awal yang menguntungkan untuk penelitian ketika studi penelitian korelasional
mulai melihat pada hubungan atau fenomena tertentu untuk melihat apakah ada
koneksi, maka variabel memberikan posisi awal yang sangat baik untuk memulai
tinjauan. Selain itu, peneliti dapat menentukan arah dan kekuatan dari setiap hubungan
menemukan arah dan kekuatan dari setiap hubungan serta penelitian korelasional juga
Sedangkan kelebihan penelitian kausal komparatif yaitu penelitia ini dapat digunakan
apabila tidak memungkinkan memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi
10
Tritjahjo Danny Soesilo, “Bab V Penelitian Causal-Comparative,” Salatiga: Satya Wacana
University Press (2018): h. 89.
11
Hayati Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional,” Penelitian Ilmiah, last
modified 2022, accessed October 5, 2022, https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekurangan-
korelasional/#Kelebihan_Penelitian_Korelasional.
9
variasi kecuali variabel bebas tunggal mungkin sangat tidak realistisk dan artifisial,
mencegah interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh, selanjutnya
digunakan apabila pengontrolan secara laboratorium untuk berbagai tujuan penenlitian tidak
praktis, terlalu mahal, atau secara etika dipertanyakan juga pada penelitian kausal komperatif
akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena; apa sesuai
dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya serta
memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara
mengungkap hubungan, tidak akan menentukan variabel apa yang paling berpengaruh,
kemudian tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat hal ini karena tidak ada pelaku
eksperimen untuk mengontrol bagaimana variabel berinteraksi, tidak ada studi korelasional
yang dapat menentukan bagaimana suatu fenomena disebabkan. Selanjutnya penelitian ini
memakan waktu meskipun manfaat dari studi penelitian korelasional bisa sangat besar,
namun juga bisa mahal dan memakan waktu untuk mencapai suatu hasil dan juga variabel
asing dapat mengganggu informasi. Selanjutnya hasil dapat dipengaruhi secara negatif oleh
kualitas pekerjaan.13 Sedangkan kelemahan penelitian kausal komparatif yaitu tidak adanya
kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan yang
mana peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk
mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis bandingan yang
12
Gusmayanti Elsy et al., Penelitian Kausal Komparatif Dan Penelitian Korelasional (Yogyakarta,
2019), h. 6.
13
Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.”
10
tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki. Kenyataan bahwa faktor
penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor
dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan sehingga masalah menjadi
sangat kompleks. Kemudian suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-
sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu pada kejadian tertentu, oleh lain
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan penelitian korelasional tidak
lebih berusaha menetapkan adanya hubungan sebab akibat. Kemudian pada penelitian
kausalitas terdapat korelasi, akan tetapi penelitian korelasional belum tentu ada kausalitasnya.
hanya mengukur tingkat hubungannya, bukan sebab atau akibat dari permasalahan
tersebut sehingga tidak semua permasalah bisa diteliti dengan korelasional dan
Selanjutnya, studi kepustakaan yaitu dengan mencari referensi untuk penelitian yang
akan diteliti, peneliti mencari sumber referensi yang bisa digunakan sebagai acuan
14
Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.”
11
penelitian yang digunakan, peneliti harus menentukan subjek yang akan digunakan
pada penelitian tersebut dimana pada pemilihan subjek penelitian harus didasarkan
pada variabel-variabel yang ditentukan, sehingga hasil yang didapatkan bisa valid dan
dibutuhkan penelitian harus menyesuaikan variabel yang dipilih serta data-data yang
dengan cara mengkorelasikan variabel satu dengan variabel yang lain, sehingga
mendapatkan hasil penelitian yang sesuai. Pada langka terakhir yaitu simpulan, pada
bagian simpulan dibuat dengan merangkum atau mengambil simpulan secara umum
dengan deksripsi dan pembahasan hasil mengenai penemuan tersebut secara ringkas,
a. Korelasi sederhana
biasanya diungkapkan dalam angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien
korelasi.16
Nilai semakin mendekati +1,00 atau -1,00 berarti hubungan antara dua variabel
semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel
15
Salmaa, “Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah, Dan Contoh,” Deepublish - CV.
Budi Utama, last modified 2021, accessed October 5, 2022, https://penerbitdeepublish.com/penelitian-
korelasional/#Langkah-langkah_dalam_Penelitian_Korelasional.
16
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, h. 31.
12
semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik)
dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Adapun
terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada
sebagai berikut:
X Y
Keterangan :
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
hubungan antara dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama dengan satu
variabel terikat, dimana hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.18 Adapun
18
Siregar Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, ed. Hutari Fandy (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 351. Y
X2
13
Gambar 3.2 Desain penelitian korelasi ganda dengan Dua Variabel Bebas
Pada paradigma ganda dengan dua variabel bebas X 1 dan X2 dan satu variabel
terikat Y, dalam mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, menggunakan
teknik korelasi sederhana, sedangkan untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara
bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
Pada desain penelitian korelasi ganda yang menggunakan tiga variabel bebas
yaitu X1, X2 dan X3 dan satu variabel terikat yaitu Y. Desain penelitian ini sebagai
berikut:
X1
X2 Y
X3
Gambar 3.3 Desain penelitian korelasi ganda dengan Tiga Variabel Bebas
Pada paradigma ganda dengan tiga variabel bebas X 1, X2 dan X3, untuk
mencari besarnya hubungan antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3 dengan Y, X1
dengan X2, X2 dengan X3, dan X3 dengan X1 menggunakan korelasi sederhana,
sedangkan untuk mencari besarnya hubungan antara X1 secara bersama-sama dengan
X2 dan X3 terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
d. Korelasi Ganda dengan Dua Variabel Bebas dan Dua Variabel Terikat
X1 Y1
X2 Y2
14
Gambar 3.4 Desain penelitian korelasi ganda dengan dengan dua variabel bebas dan dua variable
terikat
Pada paradigma ganda dengan satu dua variabel bebas X 1 dan X2 dan dua
variabel terikat Y1 dan Y2. Hubungan antara X1 dengan Y1, X2 dengan Y2, X1 dengan
Y2, X2 dengan Y1, X2 dapat dianalisis menggunakan teknik korelasi sederhana,
begitupun mencari hubungan Y1 dan Y2 menggunakan korelasi sederhana. Sementara
Hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y1 dan X1 dan X2 secara bersama-
sama terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda.
e. Desain Jalur
Pada Diagram jalur di atas dapat diterangkan bahwa ada 2 variabel laten, yaitu prestasi
pegawai dan kinerja pegawai.Variabel laten prestasi pegawai mempunyai 3 indikator / variabel yang
dapat diobservasi secara langsung, yaitu: motivasi, kedisiplinan dan kreativitas. Sedang variabel
laten kinerja pegawai mempunyai 5 indikator, yaitu gaji, jenjang karier, jumlah jam kerja, insentif
dan gaya kepemimpinan. Ada 8 kesalahan pengukuran, yaitu err1 sampai dengan err8 Ada 1
kesalahan residual, yaitu res1. Diasumsikan variabel prestasi mempengaruhi variabel kinerja. Model
hubungan ini disebut recursive atau searah. SEM pola hubungan antar varaibel akan diisi dengan
variabel yang diobservasi, varaibel laten dan indikator.19
19
Sarwono Jonathan, “Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM),” Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Ukrida 10, no. 3 (2010): h. 1780-179.
15
mengetahui kekuatan dan bentuk arah hubungan dan besarnya pengaruh yang
menyatakan sifat kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi tidak
kausal, yaitu hubungan antara dua variable atau lebih yang bersifat memengaruhi
antara variabel yang satu (variabel bebas) dan variabel lain (variabel terikat).
antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling memengaruhi dimana kedudukan
dua variabel atau lebih dan dapat juga menentukan arah hubungan dari kedua
berada diantara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk (+) dan
negatif (-).21
Teknik statistik korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu pada
statistik nonparametris digunakan data nominal dan ordinal sedangkan data interval
20
Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, h. 103.
21
Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, h. 337.
16
dan ratio digunakan statistik parametrik Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.1 Pedoman untuk memilih teknik korelasi dalam pengujian hipotesis
Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang Digunakan
Nominal 1. Korelasi Kontingency
1. Spearman Rank
Ordinal
2. Kendal Tau
1. Pearson Product Moment
Interval dan Ratio 2. Korelasi ganda
3. Korelasi Parsial
Ada tiga interpretasi yang akan diperoleh dari analisis korelasi yaitu:
semakin kuat. Ketiga, jika angka koefisien korelasi mendekati 0, maka kedua
sempurna positif. Kelima, jika angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka
dua variabel.
ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau
tidak.
Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi, ada dua korelasi,
yaitu searah dan tidak searah, arah korelasi dilihat dari angka koefisien korelasi.
Pertama, korelasi positif atau direct correlation, yaitu apabila perubahan pada
satu variabel diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang
sama. Sebagai contoh, semakin tinggi motavasi belajar siswa , semakin tinggi
pula hasil belajarnya . Kedua, korelasi negatif atau inverse correlation (negative
correlation), yaitu apabila perubahan pada satu variabel di ikuti oleh perubahan
pada variabel yang lain dengan arah yang berlawanan. Sebagai contoh, semakin
kurang dihayati dan diamalkannya ajaran agama islam oleh para remaja maka
Komparatif
a. Merumuskan masalah
22
Yamin Sofyan, Rachmach Lien, A, and Kurniawan Heri, Regresi Dan Korelasi Dalam Genggaman
Anda (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 215-216.
18
d. Pengumpulan data
e. Analisis data.
Berdasarkan salah satu tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
diantaranya Ulfiani Rahman, dkk (2014) berjudul The Role of Job Satisfaction as
Behavior among Indonesian Teachers23 dan dengan metode yang sama juga diteliti
oleh Ulfiani Rahman, dkk (2015) dengan judul Hubungan antara Pola Asuh Permisif
Siswa.24 Selanjutnya peneliti lainnya Yulianti J, dkk. (2016) yang berjudul Korelasi
23
Rahman Ulfiani et al., “The Role of Job Satisfaction as Mediator in the Relationship between Self-
Efficacy and Organizational Citizenship Behavior among Indonesian Teachers” 5, no. 9 (2014): 255–
261.
24
Rahman Ulfiani, Mardhiah, and Azmidar, “Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Orangtua Dan
Kecerdasan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa” 2, no. 1 (2015): 116–130.
19
dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 5 Pallangga Kabupaten Gowa. 25
Basri (2022) juga meneliti dengan judul The Relationship between Teacher
Senior High Schools in Maros Regency. 28 serta artkel Triana (2022) dengan judul
Kemudian artikel penelitian Sulasteri, dkk (2017) dengan judul Pengaruh Efikasi
25
J Yulianti, Damapoli Muljono, and Rahman Ulfiani, “Korelasi Antara Persepsi Siswa Tentang
Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 5
Pallangga Kabupaten Gowa” 4, no. 2 (2016): 211–220.
26
Priantinitas Febri, Nanda and Azizah Utiya, “Analisis Korelasi Keterampilan Metakognitif Dengan
Hasil Belajar Kimia Siswa,” Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, no. 3 (2021): 747.
27
Alfauzan Amin et al., “Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and
Learning Motivation of Junior High School Students” 3, no. 4 (2022): 536–547.
28
Syamsuriana Basri, “The Relationship between Teacher Performance and Interests with Physics
Learning Outcomes in Students at State Senior High Schools in Maros,” Ilmiah Wahana Pendidikan 8,
no. 18 (2022): 462–479.
29
Amin et al., “Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and Learning
Motivation of Junior High School Students.”
30
Rahman Ulfiani, Nursalam, and Tahir M, Ridwan, “Pengaruh Kecemasan Dan Kesulitan Belajar
Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas x Ma Negeri 1 Watampone
Kabupaten Bone,” MaPan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran 3, no. 1 (2015): 86–102,
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Mapan/article/view/2752.
20
Diri, Harga Diri dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas
X SMA Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai. 31 Berikutnya Siswanto, dkk (2021) dengan
Hasil Belajar.32 Sama halnya pada artikel Sari (2021) yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Dasar
Adapun salah satu contoh artikel publikasi sinta 2 untuk masing-masing contoh
dari penelitian korelasional dan kausalitas komparatif terdapat pada bagian lampiran
31
Wahdaniah, Rahman Ulfiani, and Sulasteri Sri, “Pengaruh Efikasi Diri, Harga Diri Dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai,”
MaPan 5, no. 1 (2017): 68–81.
32
Siswanto, Kartanagara M, Abdul, Rohman, and Chuan Liu, Su, “Pengaruh Penerapan Asynchronous
Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar,” Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi
Pembelajaran 5, no. 1 (2021): 74–84.
33
Sari Nanda, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada
Sekolah Dasar Swasta,” Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu Penddikan, no. 2011 (2021): 116–
124, http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/view/19734.
34
Nur Yuliany, Ulfiani Rahman, and Amriani, “The Effect of Achievement Motivation and Learning
Habits On” 4, no. 1 (2022): 31–40.
21
III. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka simpulan dari tulisan ini yaitu
sebagai berikut :
kuantitatif
suatu variabel antara subjek yang berbeda atau waktu dan menekankan hubungan
sebab akibat.
dengan dua variabel bebas, korelasi dengan tiga variabel bebas, korelasi ganda
dengan dua variabel bebas dan dua variabel terikat dan paradigm jalur. Analisis
korelasi spearmen rank, dan Kendal tau, serta pearson product moment, korelasi
ganda, dan korelasi parsial digunakan untuk data interval dan ratio. Selanjutnya
dan kesimpulan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Almasdi, Syahza. Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021). Pekanbaru: UR
Press Pekanbaru, 2021.
Amin, Alfauzan, Dwi Agus Kurniawan, Rahmat Perdana, and Wahyu Adi Pratama.
“Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and
Learning Motivation of Junior High School Students” 3, no. 4 (2022): 536–547.
Andi, Ibrahim, Alang Asrul, Haq, Madi, Ahmad Baharuddin, Muhammad, Aswar,
and Darmawati. Metodologi Penelitian. Edited by Ilayas Ism. Makassar, 2018.
Basri, Syamsuriana. “The Relationship between Teacher Performance and Interests
with Physics Learning Outcomes in Students at State Senior High Schools in
Maros.” Ilmiah Wahana Pendidikan 8, no. 18 (2022): 462–479.
Elsy, Gusmayanti, Sukamto Rinda, Nikenindiana, Kuswandi Mar’atussholihah, and
Fitriah Adinsari Bina. Penelitian Kausal Komparatif Dan Penelitian
Korelasional. Yogyakarta, 2019.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif. 1st ed. Jakarta:
Raja Grafindo, 2009.
Febri, Nanda, Priantinitas, and Azizah Utiya. “Analisis Korelasi Keterampilan
Metakognitif Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa.” Jurnal Kependidikan: Jurnal
Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran
dan Pembelajaran 7, no. 3 (2021): 747.
Humas. “Penelitian Korelasional.” LPM Penalaran UNM, 2018. Accessed October 5,
2022. https://penalaran-unm.org/penelitian-korelasional/.
Iqbal, Faza. “Penelitian Kausal Komparatif.” Rumah Indonesia. Last modified 2021.
Accessed October 5, 2022. https://rumahindonesia.org/penelitian-kausal-
komparatif/.
Jonathan, Sarwono. “Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM).” Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Ukrida 10, no. 3 (2010): 173–182.
Nanda, Sari. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Guru Pada Sekolah Dasar Swasta.” Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu
Penddikan, no. 2011 (2021): 116–124.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/view/19734.
Rina, Hayati. “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.” Penelitian
Ilmiah. Last modified 2022. Accessed October 5, 2022.
https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekurangan-korelasional/
#Kelebihan_Penelitian_Korelasional.
Salim, and Haidir. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. Edited by
Ihsan Satraya Azhar. Pertama. Kencana, 2019.
Salmaa. “Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah, Dan Contoh.”
24
Deepublish - CV. Budi Utama. Last modified 2021. Accessed October 5, 2022.
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-korelasional/#Langkah-
langkah_dalam_Penelitian_Korelasional.
Siswanto, Kartanagara M, Abdul, Rohman, and Chuan Liu, Su. “Pengaruh Penerapan
Asynchronous Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar.” Jurnal
Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran 5, no. 1 (2021): 74–84.
Soesilo, Tritjahjo Danny. “Bab V Penelitian Causal-Comparative.” Salatiga: Satya
Wacana University Press (2018): 89–94.
Sofyan, Yamin, Rachmach Lien, A, and Kurniawan Heri. Regresi Dan Korelasi
Dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2018.
Suharsini, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Syofian, Siregar. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Edited by Hutari
Fandy. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Ulfiani, Rahman, Mardhiah, and Azmidar. “Hubungan Antara Pola Asuh Permisif
Orangtua Dan Kecerdasan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Matematika
Siswa” 2, no. 1 (2015): 116–130.
Ulfiani, Rahman, Nursalam, and Tahir M, Ridwan. “Pengaruh Kecemasan Dan
Kesulitan Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa
Kelas x Ma Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone.” MaPan: Jurnal
Matematika dan Pembelajaran 3, no. 1 (2015): 86–102. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Mapan/article/view/2752.
Ulfiani, Rahman, Wan Sulaiman Wan Shahrazad, Nasir Rohany, and Omar Fatimah.
“The Role of Job Satisfaction as Mediator in the Relationship between Self-
Efficacy and Organizational Citizenship Behavior among Indonesian Teachers”
5, no. 9 (2014): 255–261.
UUD RI RI No. 20. Presiden Republik Indonesia. UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL, 2003.
Wahdaniah, Rahman Ulfiani, and Sulasteri Sri. “Pengaruh Efikasi Diri, Harga Diri
Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X Sma
Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai.” MaPan 5, no. 1 (2017): 68–81.
Yulianti, J, Damapoli Muljono, and Rahman Ulfiani. “Korelasi Antara Persepsi Siswa
Tentang Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Motivasi
Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 5 Pallangga Kabupaten Gowa” 4, no. 2 (2016):
211–220.
Yuliany, Nur, Ulfiani Rahman, and Amriani. “The Effect of Achievement Motivation
and Learning Habits On” 4, no. 1 (2022): 31–40.
25