Anda di halaman 1dari 53

PENELITIAN KORELASIONAL DAN KAUSALITAS

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Nilai


Mata Kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan pada Program Studi Doktor Dirasah
Islamiyah Konsentrasi Pendidikan dan Keguruan

Oleh:

Syamsuriana Basri NIM: 80100322054


Kamal NIM: 80100322058

Dosen Pemandu:

Dr. Hj. Ulfiani Rahman, M.Si.

PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah Swt., yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.,

dan semoga kita semua menjadi bagian dari umat beliau yang akan memperoleh

syafaatnya pada hari kiamat kelak.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan pada Prodi Dirasah Islamiyah

Konsentrasi Pendidikan dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

pada semester 1 Tahun Akademik 2022-2023. Selain itu, penulisan makalah ini

bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penelitian korelasional dan kausalitas

secara khusus bagi kami selaku penulis dan secara umum kepada pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Dr. Hj. Ulfiani Rahman,

M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan pada

materi ini sehingga menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penelitian

korelasional dan kausalitas yang sangat bermanfaat bagi kami serta ucapan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membagi ilmunya dalam penyelesaian makalah

ini.

Makalah ini membahas tentang “Penelitian Korelasional dan Kausalitas”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan baik

dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kami berbesar hati apabila para

ii
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Makassar, 07 Oktober 2022


Penulis,

iii
Penelitian korelasional:
Rm: apakah terdapat Hubungan antara ktermpilan metakognitif dengan HB
kimia?
Tujuannya: untuk mengetahui hubungan antara keterampilan dengan
HBK...dst
Hipotesis: terdapat hubungan antara ketrm Mtkg dengan HBK
Metode penelitian: kuantittaif dengan pendekatan / design korelasional
Instrumen penelitiannya: angkt Ktermpilan, HBK: tes HBK
validitas dan reliabits data: valid . >=0.3; reliabel: 0.6/0.7 - 0.9; sampel 30
Analisis data: a. uji prasyarat: normalitas data & linieritas hubugan; uji
hipotesis: analissi statistik korelasi product momet. kalau datanya x1, x2,x3
dengan y menggunakan korelasi berganda
Hasilnya: terdapat hubungan antara ketrampian metkg dengan HBK. dimana
semakin tinggi ketampilan metkg siswa maka akan semakin tinggi HBK

Penelitian kausalitas
Rm: apakah terdapat Pengaruh ktermpilan metakognitif (X) terhadap HB
kimia (Y)? x1, x2,x3 thdp y
Tujuannya: untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y ...dst
Hipotesis: terdapat pengaruh ketrm Mtkg terhadap HBK
Metode penelitian: kuantittaif dengan pendekatan / design kausalitas (eks post
facto)
Instrumen penelitiannya: angkt Ktermpilan, HBK: tes HBK
validitas dan reliabits data: valid . >=0.3; reliabel: 0.6/0.7 - 0.9; sampel 30
Analisis data: a. uji prasyarat: normalitas data & linieritas hubugan; uji
hipotesis: analissi statistik regresi linier sederhana. berganda jika datanya x1,
x2,x3 thdp y
Hasilnya: terdapat pengaruh (+ dan signifikan) X terhadap Y. dimana
sumbangan efektif X terhadap Y sebesar, 0.93= 93%, artinya terdapat 7 %
variabel Y dipengaruhi oleh faktor lain.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 3
II PEMBAHASAN............................................................................................... 5
A. Pengertian Penelitian Korasional................................................................ 5
B. Pengertian Penelitian Kausalitas................................................................. 7
C. Perbandingan Penelitian Korelasuonal dengan Penelitian Kausalitas........ 7
D. Prosedur, Desain, Analisis,dan Interpretasi data Penelitian Korelasional. . 11
E. Prosedur, Desain, Analisis,dan Interpretasi data Penelitian
Kausalitas Komparatif................................................................................ 16
F. Contoh Penelitian Korelasional dan Penelitian Kausalitas Komparatif...... 19
III PENUTUP....................................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................. 22
B. Saran........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 24
LAMPIRAN......................................................................................................... 26

v
Penelitian Korelasional dan Kausalitas
Oleh: Syamsuriana Basri & Kamal

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengembangkan dan memperluas ilmu pengetahuan merupakan salah satu
tugas dari seorang pendidik yang profesional melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Permasalahan di kalangan
masyarakat luas, baik mahasiswa, lingkungan perguruan tinggi serta praktisi
pendidikan, dapat terselesaikan melalui hasil penelitian karena melalui serangkaian
penelitian ditemukan pemahaman , teknologi dan solusi dari berbagai persoalan yang
dapat diaplikasikan pada masyarakat secara umum sehingga tujuan prndidikan
nasional dapat tercapai. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 pasal 3 Tentang Tujuan Pendidikan Nasional bahwa

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.1
Berbagai permasalahan maupun hal-hal yang mendorong manusia untuk ingin
mengetahui berbagai hal dan mencari solusi permasalahan agar dapat terselesaikan
dengan baik serta mengembangkan ilmu agar dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan akan lebih baik jika ditempuh dengan cara yang tepat seperti melalui
penelitian. Sejalan dengan Salim (2019: hal 6) menyatakan penelitian adalah langkah
sistematis dalam upaya memecahkan masalah melalui penelahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan informasi yang dikumpulkan
1
UUD RI RI No. 20, Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, 2003.

1
2

secara empiris.2 Hal ini menunjukkan bahwa dalam melakukan penelitian kita harus
memperoleh informasi yang akurat dan sesuai fakta tidak hanya sekedar pemikiran
semata namun penelitian harus didasari proses berpikit ilmiah agar memperoleh
informasi yang kebenarannya ilmiah juga.
Secara umum tujuan dari penelitian diantaranya menemukan sesuatu yang
baru, menguji kebenaran dari sesuatu dan mengembangkan sesuatu yang telah ada.
Sehingga peneliti dalam melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu
tujuan yang diinginkan dalam melakukan penelitian. Berdasarkan pendekatannya,
terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Perbedaan dari kedua jenis penelitian ini, secara spesifik yaitu pada penelitian
kuantitatif dilaksanakan untuk menguji teori dan mencari generalisasi dengan
menggunakan instrumen yang menghasilkan data numerik (angka) sedangkan
penelitian kualitatif, tidak dimulai dari teori namun dimulai dari lapangan
berdasarkan lingkungan alami dimana data diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk
angka. Menurut sugiyono tujuan penelitian kuantitatif untuk menjelaskan hubungan
antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti
sedangkan tujuan penelitaian kualitatif untuk memperoleh pemahaman mendalam,
mengembangkan teori, mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
Pembahasan makalah ini akan membahas pada penelitian kuantitatif.
Selanjutnya penelitian kuantitatif berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya terdapat
berbagai macam rancangan (metode) penelitian itu dapat digolongkan menjadi
delapan macam kategori, yaitu penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian
deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian korelasional, penelitian kausal-
komparatif, penelitian eksprimental, penelitian historis dan penelitian tindakan. 3
Namun pada makalah ini, penulis akan fokus membahas mengenai penelitian
korelasional dan penelitian kausalitas.
2
Salim and Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis, ed. Ihsan Satraya Azhar,
Pertama. (Kencana, 2019), h. 6.
3
Syahza Almasdi, Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021) (Pekanbaru: UR Press Pekanbaru,
2021), h. 26.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi objek pembahasan rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian penelitian korelasional?
2. Bagaimana pengertian penelitian kausalitas?
3. Bagaimana perbandingan penelitian korelasional dengan penelitian kausalitas?
4. Bagaimana prosedur, desain, analisis dan interpretasi data penelitian
korelasional?
5. Bagaimana prosedur, desain, analisis dan interpretasi data penelitian
kausalitas?
6. Bagaimana contoh penelitian korelasional ?
7. Bagaimana contoh penelitian kausalitas?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran pengertian penelitian korelasional
2. Untuk mengetahui gambaran pengertian penelitian kausalitas
3. Untuk mengetahui gambaran perbandingan penelitian korelasional dengan
penelitian kausalitas
4. Untuk mengetahui gambaran prosedur, desain, analisis dan interpretasi data
penelitian korelasional
5. Untuk mengetahui gambaran prosedur, desain, analisis dan interpretasi data
penelitian kausalitas
6. Untuk mengetahui contoh penelitian korelasional
7. Untuk mengetahui contoh penelitian kausalitas
4

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Korelasional

Salah satu penelitian pendidikan kuantitaf ditinjau dari metodenya yaitu

metode korelasional yang biasa juga disebut penelitian korelasional. Penelitian

korelasional ini sering digunakan oleh para peneliti dalam pendidikan unntuk menguji

hipotesis sehingga menarik untuk dibahas. Menurut Emzir (2009) metode

korelasional umumnya hanya menafsirkan hubungan antara dua variabel saja.

Sehingga tidak sampai meneliti hubungan kausalitas. Meskipun demikian, hasil

penelitian dengan metode ini bisa dikembangkan untuk diteliti kembali. 1 Selanjutnya

menurut salim (2019), korelasional yaitu hubungan dua variabel atau lebih sejauh

mana variasi dalam suatu variabel berhubungan dengan variabel lain. 2 Sementara

menurut Arikunto (2010), menyatakan penelitian korelasional (Correlational Studies)

merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara dua atau beberapa variabel.3 Selanjutnya pengertian penelitian korelasi atau

korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat

hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi

variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. (Fraenkel, J.R dan

Wellen, N.E. dalam Humas , 2018).4 Korelasi merupakan salah satu teknik analisis

1
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, 1st ed. (Jakarta: Raja Grafindo,
2009), h. 29.
2
Salim and Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis, h. 105.
3
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
4.
4
Humas, “Penelitian Korelasional,” LPM Penalaran UNM, 2018, accessed October 5, 2022,
https://penalaran-unm.org/penelitian-korelasional/.
5

data statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih

yang bersifat kuantitatif.5

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan hubungan antara

dua variabel atau beberapa variabel melalui perhitungan statistik dengan data

kuantitatif.

B. Pengertian Penelitian Kausalitas

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variable (objek

penelitian) antara subyek yang berbeda atau waktu yang dan menekan hubungan

sebab akibat. Penelitian kausalitas komparatif juga merupakan suatu penelitian yang

diarahkan untu melakukan penyidikan terhadap hubungan akan sebab akibat dan juga

di dasarkan pada sebuah pengamatan terhadap sebuah bentuk yang akan diteliti.6

Contoh penelitian kausalitas komparatif antara lain:

1. Melihat penyebab terjadinya

2. Menganalisis faktor-faktor penyebab

3. Melakukan studi

4. Melakukan perbandingan

Penelitian kausalitas komparatif dilakukan dalam lima tahapan yaitu:

1. Merumuskan masalah

2. Menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin dipilih

3. Pemilihan kelompok pembanding

5
Ibrahim Andi et al., Metodologi Penelitian, ed. Ilayas Ism (Makassar, 2018), h. 50.
6
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, h. 59.
6

4. Pengumpulan data

C. Perbandingan Penelitian Korelasional dengan Penelitian Kausalitas

Meskipun penelitian korelasional dengan penelitian kausalitas memiliki

persamaan yaitu ingin mengetahui keterkaitan diantara variabel penelitian. Namun

penulis hendak mengkaji perbandingan dari kedua penelitian ini dari aspek tujuan,

ciri-ciri, kelemahan dan keunggulan masing-masing penelitian. Secara khusus pada

penelitian kausalitas yang dibahas pada makalah ini mengacu pada penelitian kausal

komparatif.

1. Tujuan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian pada kedua penelitian ini, penelitian

korelasional bertujuan untuk menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih

serta seberapa besar hubungan antara variabel yang diteliti. 7 Penelitian kausalitas

komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan

atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang mungkin

menjadi penyebab melalui data tertentu.8 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan

seberapa besar hubungan variabel tersebut tanpa mengetahui hubungan sebab-akibat

sedangkan pada penelitian kausal komparatif bertujuan untuk mengetahui seberapa

jauh pengaruh atau kemungkinan hubungan sebab-akibat melalui data.

7
Andi et al., Metodologi Penelitian, h. 79.
8
Faza Iqbal, “Penelitian Kausal Komparatif,” Rumah Indonesia, last modified 2021, accessed October
5, 2022, https://rumahindonesia.org/penelitian-kausal-komparatif/.
7

2. Ciri-Ciri Penelitan Korelasional dengan Penelitian Kausalitas

Komparatif

Penelitian korelasional mempunyai beberapa ciri utama diantaranya penelitian

cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti

dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasi. Kemudian peneltian ini

memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara

serentak dalam keadaan realistiknya. Dalam hal output dari penelitian ini adalah taraf

atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling

hubungan tersebut. Selanjutnya dengan penelitian korelasional dapat digunakan

untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas.9 Sedangkan pada

penelitian kausalitas komparatif, mempunyai beberapa ciri utama diantaranya data

dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi, variabel terikat ditentukan terlebih

dahulu, kemudian menurut ke belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan

maknanya selanjutnya penelitian kausal komparatif dilakukan jika dalam beberapa

hal penelitian eksperimen tidak dapat dilaksanakan karena jika tidak mungkin

memilih, mengontrol, dan memanipulasi factor – fakor yang dieprlukan untuk

meneliti hubungan sebab akibat secara langsung, jika kontrol semua variabel kecuali

independent tunggal, tidak realistis, dan artifisial, mencegah interaksi yang normal

dengan variabel lain yang mempengaruhi dan jika control secara laboratory untuk

beberapa tujuan tidak praktis dari segi biaya dan etik dipertanyakan. Selanjutnya

penelitian kausal komparatif dapat digunakan untuk menguji, apakah suatu variabel

memiliki pengaruh terhadap variabel lainnya, dan dapat digunakan untuk mengetahui

seberapa besar sumbangan relatif variabel bebas terhadap keberadaan variabel

9
Iqbal, “Penelitian Kausal Komparatif.”
8

terikatnya.10

3. Kelemahan dan Keunggulan Penelitan Korelasional dengan Penelitian

Kausalitas Komparatif

Keunggulan penelitian korelasional, diantaranya yaitu tidak ada variabel yang

melalui proses manipulasi, metode pengumpulan data berbeda tersedia dalam

penelitian korelasional dimana data yang dikumpulkan dari studi penelitian

korelasional dapat berasal dari observasi naturalistik atau data arsip. Selanjutnya hasil

dari penelitian korelasional lebih aplikatif karena studi penelitian korelasional terjadi

dalam situasi kehidupan nyata, data yang dikumpulkan dari penelitian ini biasanya

lebih dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Kemudian metode ini menawarkan

posisi awal yang menguntungkan untuk penelitian ketika studi penelitian korelasional

mulai melihat pada hubungan atau fenomena tertentu untuk melihat apakah ada

koneksi, maka variabel memberikan posisi awal yang sangat baik untuk memulai

tinjauan. Selain itu, peneliti dapat menentukan arah dan kekuatan dari setiap hubungan

dimana variabel yang dipelajari dengan penelitian korelasional membantu peneliti

menemukan arah dan kekuatan dari setiap hubungan serta penelitian korelasional juga

dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-

variabel yang diteliti.11

Sedangkan kelebihan penelitian kausal komparatif yaitu penelitia ini dapat digunakan

apabila tidak memungkinkan memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi

hubungan sebab-akibat (kausal) secara langsung, kemudian apabila pengontrolan semua

10
Tritjahjo Danny Soesilo, “Bab V Penelitian Causal-Comparative,” Salatiga: Satya Wacana
University Press (2018): h. 89.
11
Hayati Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional,” Penelitian Ilmiah, last
modified 2022, accessed October 5, 2022, https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekurangan-
korelasional/#Kelebihan_Penelitian_Korelasional.
9

variasi kecuali variabel bebas tunggal mungkin sangat tidak realistisk dan artifisial,

mencegah interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh, selanjutnya

digunakan apabila pengontrolan secara laboratorium untuk berbagai tujuan penenlitian tidak

praktis, terlalu mahal, atau secara etika dipertanyakan juga pada penelitian kausal komperatif

akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena; apa sesuai

dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya serta

memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara

parsial, dalam beberapa tahun belakangan.12

Adapun ditinjau dari segi kelemahannya, pada penelitian korelasional hanya

mengungkap hubungan, tidak akan menentukan variabel apa yang paling berpengaruh,

kemudian tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat hal ini karena tidak ada pelaku

eksperimen untuk mengontrol bagaimana variabel berinteraksi, tidak ada studi korelasional

yang dapat menentukan bagaimana suatu fenomena disebabkan. Selanjutnya penelitian ini

memakan waktu meskipun manfaat dari studi penelitian korelasional bisa sangat besar,

namun juga bisa mahal dan memakan waktu untuk mencapai suatu hasil dan juga variabel

asing dapat mengganggu informasi. Selanjutnya hasil dapat dipengaruhi secara negatif oleh

kualitas pekerjaan.13 Sedangkan kelemahan penelitian kausal komparatif yaitu tidak adanya

kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan yang

mana peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk

mengatur memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang telah

diketahuinya. Untuk mencapai kesimpulan yang baik maka peneliti harus

mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis bandingan yang

12
Gusmayanti Elsy et al., Penelitian Kausal Komparatif Dan Penelitian Korelasional (Yogyakarta,
2019), h. 6.
13
Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.”
10

diajukan dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sehingga sukar dalam

memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar

tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki. Kenyataan bahwa faktor

penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor

dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan sehingga masalah menjadi

sangat kompleks. Kemudian suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-

sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu pada kejadian tertentu, oleh lain

sebab, dan pada kejadian lain.14

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan penelitian korelasional tidak

berusaha untuk menetapkan hubungan sebab-akibat sedangkan penelitian kausal komparatif

lebih berusaha menetapkan adanya hubungan sebab akibat. Kemudian pada penelitian

kausalitas terdapat korelasi, akan tetapi penelitian korelasional belum tentu ada kausalitasnya.

D. Prosedur, Desain, Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Korelasional

1. Prosedur Penelitian Korelasional

Prosedur penelitian korelasional secara umum melalui langkah-langkah yaitu

pertama penentuan masalah, dalam menentukan masalah, pada penelitian korelasional

hanya mengukur tingkat hubungannya, bukan sebab atau akibat dari permasalahan

tersebut sehingga tidak semua permasalah bisa diteliti dengan korelasional dan

didasarkan adanya fenomena yang kompleks, sehingga perlu diketahui hubungannya.

Selanjutnya, studi kepustakaan yaitu dengan mencari referensi untuk penelitian yang

akan diteliti, peneliti mencari sumber referensi yang bisa digunakan sebagai acuan

penelitian, sehingga penelitian dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan

dari acuan. Kemudian penentuan metodologi penelitian, dalam menentukan metode

14
Rina, “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.”
11

penelitian yang digunakan, peneliti harus menentukan subjek yang akan digunakan

pada penelitian tersebut dimana pada pemilihan subjek penelitian harus didasarkan

pada variabel-variabel yang ditentukan, sehingga hasil yang didapatkan bisa valid dan

relevan. Berikutnya pengumpulan data, dalam mengumpulkan data-data yang

dibutuhkan penelitian harus menyesuaikan variabel yang dipilih serta data-data yang

dikumpulkan harus dalam bentuk angka. Berikutnya analisis data, dalam

menganalisis data yang telah didapatkan pada penelitian korelasional dilakukan

dengan cara mengkorelasikan variabel satu dengan variabel yang lain, sehingga

mendapatkan hasil penelitian yang sesuai. Pada langka terakhir yaitu simpulan, pada

bagian simpulan dibuat dengan merangkum atau mengambil simpulan secara umum

dengan deksripsi dan pembahasan hasil mengenai penemuan tersebut secara ringkas,

relevan, dan runtut berdasarkan permasahalan penelitian.15

2. Desain Penelitian Korelasional

Berbagai macam desain pada penelitian korelasional, yaitu:

a. Korelasi sederhana

Rancangan penelitian korelasi sederhana adalah penelitian yang bertujuan

untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel dimana hubungan tersebut

mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan (bagaimana kuatnya hubungan)

biasanya diungkapkan dalam angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien

korelasi.16

Nilai semakin mendekati +1,00 atau -1,00 berarti hubungan antara dua variabel

semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel
15
Salmaa, “Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah, Dan Contoh,” Deepublish - CV.
Budi Utama, last modified 2021, accessed October 5, 2022, https://penerbitdeepublish.com/penelitian-
korelasional/#Langkah-langkah_dalam_Penelitian_Korelasional.
16
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif, h. 31.
12

semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik)

dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Adapun

pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:


0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat17
Pada analisis korelasi sederhana hanya melibatkan dua variabel, korelasi yang

terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada

korelasi ataupun korelasi sempurna. Adapun desain penelitian korelasi sederhana

sebagai berikut:

X Y

Gambar 3.1 Desain penelitian korelasi sederhana

Keterangan :

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

b. Korelasi Ganda dengan Dua Variabel Bebas

Korelasi ganda adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

hubungan antara dua atau lebih variabel bebas secara bersama-sama dengan satu

variabel terikat, dimana hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.18 Adapun

desain penelitian korelasi sederhana sebagai berikut:

Sugiyono, Metode PenelitianX1Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2018), h. 274.


17

18
Siregar Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, ed. Hutari Fandy (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 351. Y
X2
13

Gambar 3.2 Desain penelitian korelasi ganda dengan Dua Variabel Bebas

Pada paradigma ganda dengan dua variabel bebas X 1 dan X2 dan satu variabel
terikat Y, dalam mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, menggunakan
teknik korelasi sederhana, sedangkan untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara
bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.

c. Korelasi Ganda dengan Tiga Variabel Bebas

Pada desain penelitian korelasi ganda yang menggunakan tiga variabel bebas

yaitu X1, X2 dan X3 dan satu variabel terikat yaitu Y. Desain penelitian ini sebagai

berikut:
X1

X2 Y

X3

Gambar 3.3 Desain penelitian korelasi ganda dengan Tiga Variabel Bebas

Pada paradigma ganda dengan tiga variabel bebas X 1, X2 dan X3, untuk
mencari besarnya hubungan antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3 dengan Y, X1
dengan X2, X2 dengan X3, dan X3 dengan X1 menggunakan korelasi sederhana,
sedangkan untuk mencari besarnya hubungan antara X1 secara bersama-sama dengan
X2 dan X3 terhadap Y menggunakan korelasi ganda.

d. Korelasi Ganda dengan Dua Variabel Bebas dan Dua Variabel Terikat

X1 Y1

X2 Y2
14

Gambar 3.4 Desain penelitian korelasi ganda dengan dengan dua variabel bebas dan dua variable
terikat

Pada paradigma ganda dengan satu dua variabel bebas X 1 dan X2 dan dua
variabel terikat Y1 dan Y2. Hubungan antara X1 dengan Y1, X2 dengan Y2, X1 dengan
Y2, X2 dengan Y1, X2 dapat dianalisis menggunakan teknik korelasi sederhana,
begitupun mencari hubungan Y1 dan Y2 menggunakan korelasi sederhana. Sementara
Hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y1 dan X1 dan X2 secara bersama-
sama terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda.
e. Desain Jalur

Gambar 3.5 Diagram Jalur

Pada Diagram jalur di atas dapat diterangkan bahwa ada 2 variabel laten, yaitu prestasi
pegawai dan kinerja pegawai.Variabel laten prestasi pegawai mempunyai 3 indikator / variabel yang
dapat diobservasi secara langsung, yaitu: motivasi, kedisiplinan dan kreativitas. Sedang variabel
laten kinerja pegawai mempunyai 5 indikator, yaitu gaji, jenjang karier, jumlah jam kerja, insentif
dan gaya kepemimpinan. Ada 8 kesalahan pengukuran, yaitu err1 sampai dengan err8 Ada 1
kesalahan residual, yaitu res1. Diasumsikan variabel prestasi mempengaruhi variabel kinerja. Model
hubungan ini disebut recursive atau searah. SEM pola hubungan antar varaibel akan diisi dengan
variabel yang diobservasi, varaibel laten dan indikator.19

3. Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Korelasional

a. Analisis Data Penelitian Korelasional

19
Sarwono Jonathan, “Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM),” Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Ukrida 10, no. 3 (2010): h. 1780-179.
15

Analisis korelasi merupakan bentuk analisis dalam penelitian yang bertujuan

mengetahui kekuatan dan bentuk arah hubungan dan besarnya pengaruh yang

disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Beberapa bentuk hubungan antara variable-variabel yaitu hubungan simetris

menyatakan sifat kebersamaan antara dua variable atau lebih tetapi tidak

menunjukkan hubungan sebab akibat (saling memengaruhi). Kemudian hubungan

kausal, yaitu hubungan antara dua variable atau lebih yang bersifat memengaruhi

antara variabel yang satu (variabel bebas) dan variabel lain (variabel terikat).

Selanjutnya hubungan interaktif, hubungan interaktif timbal balik yaitu hubungan

antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling memengaruhi dimana kedudukan

variabel X dan Y dapat saling bergantian.20

Beberapa teknik statistik yang dapat digunakan dalam menganalisi hubungan

antar beberapa variabel yaitu koefisien korelasi dan koefisien diterminasi.

Koefisien korelasi yaitu bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan anatar

dua variabel atau lebih dan dapat juga menentukan arah hubungan dari kedua

variabel. Untuk nilai korelasi dinyatakan dengan r = -1≤ 0 ≤ 1, kekuatan hubungan

berada diantara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk (+) dan

negatif (-).21

Kemudian pada koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui

kontribusi yang diberikan oleh sebuah variabel X terhadap variabel Y.

Teknik statistik korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu pada

statistik nonparametris digunakan data nominal dan ordinal sedangkan data interval

20
Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, h. 103.
21
Syofian, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif, h. 337.
16

dan ratio digunakan statistik parametrik Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1 Pedoman untuk memilih teknik korelasi dalam pengujian hipotesis
Macam/Tingkatan Data Teknik Korelasi yang Digunakan
Nominal 1. Korelasi Kontingency
1. Spearman Rank
Ordinal
2. Kendal Tau
1. Pearson Product Moment
Interval dan Ratio 2. Korelasi ganda
3. Korelasi Parsial

b. Interpretasi Data Penelitian Korelasional

Ada tiga interpretasi yang akan diperoleh dari analisis korelasi yaitu:

1) Melihat kekuatan hubungan antar variabel

Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan di antara dua variabel

dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi hasil perhitungan dengan

menggunakan kriteria berikut. Pertama, jika angka koefisien korelasi

menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak mempunyai hubungan. Kedua, jika

angka koefisien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan

semakin kuat. Ketiga, jika angka koefisien korelasi mendekati 0, maka kedua

variabel mempunyai hubungan yang semakin lemah. Keempat, jika koefisien

korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel mempunyai hubungan linear

sempurna positif. Kelima, jika angka koefisien korelasi sama dengan -1, maka

kedua variabel mempunyai hubungan linear sempurna negative. Untuk


17

memudahkan dalam melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara

dua variabel.

2) Melihat Signifikansi Hubungan

Interpretasi berikutnya melihat signifikansi hubungan dua variabel dengan

didasarkan pada angka signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan. Interpretasi

ini akan membuktikan apakah hubungan kedua variabel tersebut signifikan atau

tidak.

3) Melihat arah hubungan

Interpretasi ketiga melihat arah korelasi. Dalam korelasi, ada dua korelasi,

yaitu searah dan tidak searah, arah korelasi dilihat dari angka koefisien korelasi.

Pertama, korelasi positif atau direct correlation, yaitu apabila perubahan pada

satu variabel diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang

sama. Sebagai contoh, semakin tinggi motavasi belajar siswa , semakin tinggi

pula hasil belajarnya . Kedua, korelasi negatif atau inverse correlation (negative

correlation), yaitu apabila perubahan pada satu variabel di ikuti oleh perubahan

pada variabel yang lain dengan arah yang berlawanan. Sebagai contoh, semakin

kurang dihayati dan diamalkannya ajaran agama islam oleh para remaja maka

semakin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja.22

E. Prosedur, Desain, Analisis dan Interpretasi Data Penelitian Kausalitas

Komparatif

1. Prosedur Kausalitas Komparatif ada lima tahapan yaitu:

a. Merumuskan masalah
22
Yamin Sofyan, Rachmach Lien, A, and Kurniawan Heri, Regresi Dan Korelasi Dalam Genggaman
Anda (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 215-216.
18

b. Menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti

c. Pemilihan kelompok pembanding

d. Pengumpulan data

e. Analisis data.

2. Desain Penelitian Kausalitas Konparatif berarti dimana peneliti berusaha

menentukan penyebab atau alasan untuk kebradaan perbedaan dalam prilaku

atau status dalam kelompok individu.

3. Analisis Penelitian Kausalitas konparatif adalah penelitian yang dilakukan

untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian) antara subjek yang

berbeda atau waktu yang berbeda dan mnemukan hubungan sebab-akibatnya.

F. Contoh Penelitian Korelasional dan Penelitian Kausalitas Komparatif

Berdasarkan salah satu tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui

contoh-contoh penelitian korelasional, ada banyak contoh-contoh penelitian

korelasional dan penelitian kausalita. Namun beberapa publikasi hasil penelitian

terdahulu sebagai sampel yang dipilih penulis mengenai penelitian korelasional

diantaranya Ulfiani Rahman, dkk (2014) berjudul The Role of Job Satisfaction as

Mediator in the Relationship between Self-Efficacy and Organizational Citizenship

Behavior among Indonesian Teachers23 dan dengan metode yang sama juga diteliti

oleh Ulfiani Rahman, dkk (2015) dengan judul Hubungan antara Pola Asuh Permisif

Orangtua dan Kecerdasan Emosional Siswa dengan Hasil Belajar Matematika

Siswa.24 Selanjutnya peneliti lainnya Yulianti J, dkk. (2016) yang berjudul Korelasi

23
Rahman Ulfiani et al., “The Role of Job Satisfaction as Mediator in the Relationship between Self-
Efficacy and Organizational Citizenship Behavior among Indonesian Teachers” 5, no. 9 (2014): 255–
261.
24
Rahman Ulfiani, Mardhiah, and Azmidar, “Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Orangtua Dan
Kecerdasan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa” 2, no. 1 (2015): 116–130.
19

Antara Persepsi Siswa Tentang Inovasi Guru dalam Pembelajaran Matematika

dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 5 Pallangga Kabupaten Gowa. 25

Kemudian penelitian Priantiningtias (2021) yang berjudul Analisis Korelasi

Keterampilan Metakognitif dengan Hasil Belajar Kimia Siswa.26 Penelitian Pratama,

dkk (2022) dengan judul Analysis of the Relationship of Religious Character,

Perseverance and Learning Motivation of Junior High School Students.27 Selanjutnya

Basri (2022) juga meneliti dengan judul The Relationship between Teacher

Performance and Interests with Physics Learning Outcomes in Students at State

Senior High Schools in Maros Regency. 28 serta artkel Triana (2022) dengan judul

Analysis of the Relationship of Religious Character, Perseverance and Learning

Motivation of Junior High School Students.29

Pada penelitian kausalitas diantaranya Tahir, dkk (2015) dengan judul

Pengaruh Kecemasan dan Kesulitan Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar

Matematika pada Siswa Kelas X MA Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone. 30

Kemudian artikel penelitian Sulasteri, dkk (2017) dengan judul Pengaruh Efikasi

25
J Yulianti, Damapoli Muljono, and Rahman Ulfiani, “Korelasi Antara Persepsi Siswa Tentang
Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 5
Pallangga Kabupaten Gowa” 4, no. 2 (2016): 211–220.
26
Priantinitas Febri, Nanda and Azizah Utiya, “Analisis Korelasi Keterampilan Metakognitif Dengan
Hasil Belajar Kimia Siswa,” Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran 7, no. 3 (2021): 747.
27
Alfauzan Amin et al., “Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and
Learning Motivation of Junior High School Students” 3, no. 4 (2022): 536–547.
28
Syamsuriana Basri, “The Relationship between Teacher Performance and Interests with Physics
Learning Outcomes in Students at State Senior High Schools in Maros,” Ilmiah Wahana Pendidikan 8,
no. 18 (2022): 462–479.
29
Amin et al., “Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and Learning
Motivation of Junior High School Students.”
30
Rahman Ulfiani, Nursalam, and Tahir M, Ridwan, “Pengaruh Kecemasan Dan Kesulitan Belajar
Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas x Ma Negeri 1 Watampone
Kabupaten Bone,” MaPan: Jurnal Matematika dan Pembelajaran 3, no. 1 (2015): 86–102,
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Mapan/article/view/2752.
20

Diri, Harga Diri dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas

X SMA Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai. 31 Berikutnya Siswanto, dkk (2021) dengan

judul Pengaruh Penerapan Asynchronous Learning dan Motivasi Belajar terhadap

Hasil Belajar.32 Sama halnya pada artikel Sari (2021) yang berjudul Pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru pada Sekolah Dasar

Swasta.33 Kemudian penelitian Yuliany, dkk (2022) berjudul Pengaruh Motivasi

Berprestasi dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa.34

Adapun salah satu contoh artikel publikasi sinta 2 untuk masing-masing contoh

dari penelitian korelasional dan kausalitas komparatif terdapat pada bagian lampiran

1 dan lampiran 2 dalam makalah ini.

31
Wahdaniah, Rahman Ulfiani, and Sulasteri Sri, “Pengaruh Efikasi Diri, Harga Diri Dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai,”
MaPan 5, no. 1 (2017): 68–81.
32
Siswanto, Kartanagara M, Abdul, Rohman, and Chuan Liu, Su, “Pengaruh Penerapan Asynchronous
Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar,” Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi
Pembelajaran 5, no. 1 (2021): 74–84.
33
Sari Nanda, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada
Sekolah Dasar Swasta,” Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu Penddikan, no. 2011 (2021): 116–
124, http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/view/19734.
34
Nur Yuliany, Ulfiani Rahman, and Amriani, “The Effect of Achievement Motivation and Learning
Habits On” 4, no. 1 (2022): 31–40.
21

III. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka simpulan dari tulisan ini yaitu

sebagai berikut :

1. Penelitian korelasional adalah penelitian untuk mengrtahui hubungan antara dua

variabel atau beberapa variabel melalui perhitungan statistik dengan data

kuantitatif

2. Penelitian kausalitas adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan

suatu variabel antara subjek yang berbeda atau waktu dan menekankan hubungan

sebab akibat.

3. Perbandingan penelitian korelasional dengan penelitian kausalitas yaitu :

a. Penelitian korelasional tidak berusaha untuk menetapkan hubungan sebab

akibat, sedangkan penelitian kausalitas komparatif berusaha menetapkan

adanya hubungan sebab akibat.

b. Penelitian korelasional ditujukan untuk mengindentifikasi apakah ada

hubungan atau tidak, sedangkan penelitian kausalitas mengindetifikasi

hubungan kausal antara variabel.

c. Pada penelitian kausalitas terdapat korelasi akan tetapi penelitian korelasional

belum tentu ada kausalitasnya.

4) Prosedur penelitian korelasional desain, analisis dan interpretasi data penelitian

korelasional diantaranya pada prosedur terdiri dari tahapan penemuan masalah,

studi kepustakaan, metode penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan

kesimpulan. Adapun desain diantaranya korelasi sederhana, korelasi ganda


22

dengan dua variabel bebas, korelasi dengan tiga variabel bebas, korelasi ganda

dengan dua variabel bebas dan dua variabel terikat dan paradigm jalur. Analisis

pada penelitian korelasional. Korelasi contingency digunakan untuk data nominal,

korelasi spearmen rank, dan Kendal tau, serta pearson product moment, korelasi

ganda, dan korelasi parsial digunakan untuk data interval dan ratio. Selanjutnya

interpretasi data pada analisis korelasional untuk melihat kekuatan hubungan

antar variabel, melihat signifikansi hubungan, dan melihat arah hubungan

4. Prosedur, desain, analisis dan interpretasi data penelitian kausalitas penemuan

masalah, studi kepustakaan, metode penelitian, pengumpulan data, analisis data,

dan kesimpulan.

5. Contoh penelitian korelasional “Analisis Korelasi Keterampilan Metakognitif

dengan Hasil Belajar Kimia Siswa”.

6. Contoh penelitian kausalitas “Pengaruh Penerapan Asynchronous Learning dan

Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar”.

B. Saran

Diharapkan penulis berikutnya agar lebih memperdalam mengenai penelitian


korelasional dan kausalitas yang memfokuskan pada analisis data .
23

DAFTAR PUSTAKA
Almasdi, Syahza. Metodologi Penelitian (Edisi Revisi Tahun 2021). Pekanbaru: UR
Press Pekanbaru, 2021.
Amin, Alfauzan, Dwi Agus Kurniawan, Rahmat Perdana, and Wahyu Adi Pratama.
“Analysis of the Relationship of Religious Character , Perseverance and
Learning Motivation of Junior High School Students” 3, no. 4 (2022): 536–547.
Andi, Ibrahim, Alang Asrul, Haq, Madi, Ahmad Baharuddin, Muhammad, Aswar,
and Darmawati. Metodologi Penelitian. Edited by Ilayas Ism. Makassar, 2018.
Basri, Syamsuriana. “The Relationship between Teacher Performance and Interests
with Physics Learning Outcomes in Students at State Senior High Schools in
Maros.” Ilmiah Wahana Pendidikan 8, no. 18 (2022): 462–479.
Elsy, Gusmayanti, Sukamto Rinda, Nikenindiana, Kuswandi Mar’atussholihah, and
Fitriah Adinsari Bina. Penelitian Kausal Komparatif Dan Penelitian
Korelasional. Yogyakarta, 2019.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kualitatif. 1st ed. Jakarta:
Raja Grafindo, 2009.
Febri, Nanda, Priantinitas, and Azizah Utiya. “Analisis Korelasi Keterampilan
Metakognitif Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa.” Jurnal Kependidikan: Jurnal
Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran
dan Pembelajaran 7, no. 3 (2021): 747.
Humas. “Penelitian Korelasional.” LPM Penalaran UNM, 2018. Accessed October 5,
2022. https://penalaran-unm.org/penelitian-korelasional/.
Iqbal, Faza. “Penelitian Kausal Komparatif.” Rumah Indonesia. Last modified 2021.
Accessed October 5, 2022. https://rumahindonesia.org/penelitian-kausal-
komparatif/.
Jonathan, Sarwono. “Pengertian Dasar Structural Equation Modeling (SEM).” Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Ukrida 10, no. 3 (2010): 173–182.
Nanda, Sari. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Guru Pada Sekolah Dasar Swasta.” Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu
Penddikan, no. 2011 (2021): 116–124.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/improvement/article/view/19734.
Rina, Hayati. “14 Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Korelasional.” Penelitian
Ilmiah. Last modified 2022. Accessed October 5, 2022.
https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekurangan-korelasional/
#Kelebihan_Penelitian_Korelasional.
Salim, and Haidir. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. Edited by
Ihsan Satraya Azhar. Pertama. Kencana, 2019.
Salmaa. “Penelitian Korelasional : Pengertian, Ciri-Ciri, Langkah, Dan Contoh.”
24

Deepublish - CV. Budi Utama. Last modified 2021. Accessed October 5, 2022.
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-korelasional/#Langkah-
langkah_dalam_Penelitian_Korelasional.
Siswanto, Kartanagara M, Abdul, Rohman, and Chuan Liu, Su. “Pengaruh Penerapan
Asynchronous Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar.” Jurnal
Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran 5, no. 1 (2021): 74–84.
Soesilo, Tritjahjo Danny. “Bab V Penelitian Causal-Comparative.” Salatiga: Satya
Wacana University Press (2018): 89–94.
Sofyan, Yamin, Rachmach Lien, A, and Kurniawan Heri. Regresi Dan Korelasi
Dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2018.
Suharsini, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Syofian, Siregar. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Edited by Hutari
Fandy. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Ulfiani, Rahman, Mardhiah, and Azmidar. “Hubungan Antara Pola Asuh Permisif
Orangtua Dan Kecerdasan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Matematika
Siswa” 2, no. 1 (2015): 116–130.
Ulfiani, Rahman, Nursalam, and Tahir M, Ridwan. “Pengaruh Kecemasan Dan
Kesulitan Belajar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa
Kelas x Ma Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone.” MaPan: Jurnal
Matematika dan Pembelajaran 3, no. 1 (2015): 86–102. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/Mapan/article/view/2752.
Ulfiani, Rahman, Wan Sulaiman Wan Shahrazad, Nasir Rohany, and Omar Fatimah.
“The Role of Job Satisfaction as Mediator in the Relationship between Self-
Efficacy and Organizational Citizenship Behavior among Indonesian Teachers”
5, no. 9 (2014): 255–261.
UUD RI RI No. 20. Presiden Republik Indonesia. UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL, 2003.
Wahdaniah, Rahman Ulfiani, and Sulasteri Sri. “Pengaruh Efikasi Diri, Harga Diri
Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X Sma
Negeri 1 Bulupoddo Kab. Sinjai.” MaPan 5, no. 1 (2017): 68–81.
Yulianti, J, Damapoli Muljono, and Rahman Ulfiani. “Korelasi Antara Persepsi Siswa
Tentang Inovasi Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Motivasi
Belajar Siswa Kelas Viii Smpn 5 Pallangga Kabupaten Gowa” 4, no. 2 (2016):
211–220.
Yuliany, Nur, Ulfiani Rahman, and Amriani. “The Effect of Achievement Motivation
and Learning Habits On” 4, no. 1 (2022): 31–40.
25

Lampiran I. Contoh Penelitian Korelasional


26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Lampiran II. Contoh Penelitian Kausalitas


39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

Anda mungkin juga menyukai