Anda di halaman 1dari 7

MODEL PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran Mandiri

Lecturer:

Dra. Hj. Sitti. Azizah , M.Ed St, Ph.D

Arranged by:

Eka Yusmiyati : 20400116022

Nurwahida Salihin : 20400116025

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT 1-2

TARBIYAH AND TEACHING SCIENCE FACULTY

STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF ALAUDDIN MAKASSAR

2018
A. DEFENISI PEMBELAJARAN MANDIRI

Pembelajaran mandiri adalah suatu proses belajar yang mengajak siswa


melakukan tindakan mandiri yang melibatkan terkadang satu orang, biasanya satu
kelompok. Tindakan mandiri ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan
akademik dengan kehidupan sehari-hari secara sedemikian rupa untuk mencapai
tujuan yang bermakna. Pembelajaran mandiri sering disebut self directed
learning. Model pembelajaran SDL merupakan salah satu model yang dilakukan
oleh individu untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil belajar maksimal diperoleh
apabila siswa bekerja menurut kecepatannya sendiri, terlibat aktif dalam
melaksanakan berbagai tugas belajar khusus, dan mengalami keberhasilan dalam.
Sunarto (dalam Yudi, 20014) menyatakan bahwa SDL dapat diartikan sebagai
usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendiri maupun dengan
bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi
atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan
masalah yang dijumpai di dunia nyata. Metode ini dapat membantu menyadarkan
dan memberdayakan siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri,
di mana proses belajar yang dilakukan berpusat pada siswa (student centered).

B. STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI

Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang


bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, peningkatan diri.
Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari
kelompok kecil. Menurut (Rusman :16) strategi pembelajaran mandiri sebagai
berikut:

1) Pembelajaran Non-Direktif, bertujuan untuk membentuk


kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri,
pemahaman, dan konsep diri).
2) Latihan Kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa.
3) Sinetik,untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan
masalah secara kreatif.
4) Sistem Konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi
yang luwes.

C. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI

Terdapat beberapa model-model pembelajaran mandiri:

1. Model pembelajaran savi

Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar


haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI
sendiri kependekan dari : SOMATIC yang bermakna gerakan tubuh (hand-on,
aktivitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan; AUDITORY
yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan,
menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan
menanggapi; VISUALIZATION yang bermakna belajar haruslah menggunakan
indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemontrasikan, membaca,
menggunakan media dan alat peraga; dan INTELLECTUALY yang bermakna
bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar
haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui
bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkontruksi,
memecahkan masalah, dan menerapkan.

2. Model pembelajaran Master

Model MASTER merupakan suatu langkah dalam Cara Belajar Cepat


(CBC) di terapkan untuk membuat suasana pembelajaran terasa menyenangkan
dan jauh dari kesan kaku. Cara belajar cepat yang dimaksudkan disini ialah usaha
yang dilakukan sehingga suatu konsep dapat dipahami dengan cepat dan baik.

Enam langkah strategi CBC dikenal dengan singkatan MASTER, dimana :


M: Motivating your mind (Memotivasi fikiran)
A: Acquiring the information ( Memperoleh informasi)
S: Searching out the meaning (Menyelidiki makna)
T: Triggering the memory (Memicu memori)
E: Exhibiting what you know (Memamerkan apa yang anda ketahui)
R: Reflecting How you’ve learned (Merefleksikan bagaimana anda belajar).

D. KONSEP PEMBELAJARAN MANDIRI

Sesuai dengan konsep belajar mandiri, bahwa seorang siswa diharapkan


dapat :

1. Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada,


namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar.

2. Mengetahui konsep belajar mandiri.

3. Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan bantuan


atau dukungan.

4. Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat atau harus memperoleh
bantuan/dukungan.

Bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah bahwa setiap siswa
harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi, karena identifikasi
sumber informasi ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan belajar
seorang siswa pada saat siswa tersebut membutuhkan bantuan atau dukungan.

E. PENERAPAN/IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MANDIRI

Pembelajaran mandiri mengharuskan siswa memiliki beberapa keterampilan


dan pengetahuan tertentu, seperti:

1. Mengambil Tindakan
Intinya adalah dimana anak tidak hanya belajar secara ‘teoritis’ dengan
membaca, melihat dan menonton saja, melainkan juga siswa aktif
bertindak, learning by doing dimana siswa mencari dan menggabungkan
informasi secara aktif dari masyarakat,, ruang kelas maupun suber lainya, lalu
menggunakannya untuk alasan tertentu sehingga informasi tersebut akan
tersimpan dalam ingatan (Souders & Prescot, 1999).
2. Mengajukan Pertanyaan

Brooks & Brooks (1993) menyatakan bahwa untuk bisa mengerti, siswa
harus mencari makna. Dan untuk dapat mencari makna, siswa harus punya
kesempatan untuk membentuk dan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-
pertanyaan yang kritis dan terbuka akan merangsang kreativitas dan rasa ingin
tahu siswa.

3. Membuat Pilihan

Siswa dapat membuat pilihan akan gaya belajar apa yang sesuai dengan
mereka, sehingga hal ini kelak dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi
atau keunggulan, dan juga membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan
bermakna.

4. Membangun Kesadaran Diri

Kesadaran diri yang diartikan sebagai kemampuan untuk merasakan


perasaan saat perasaan itu muncul adalah kemampuan khas manusia. Kemampuan
ini membuat kendali diri dan regulasi emosi menjadi memungkinkan.
Keterampilan ini akan lebih terasah dikala siswa bekerja dan belajar serta
berinteraksi dalam sebuah kelompok.

5. Kerja Sama

Ini merupakan komponen penting dalam pembelajaran mandiri. Para siswa


biasanya belajar dalam kelompok-kelompok kecil dan otonom. Kerjasama dalam
kelompok dapat mengurangi hambatan akibat keterbatasan pengalaman,
pengetahuan dan cara pandang yang terbatas diantara individu anggota kelompok.
Selain itu dalam belajar kelompok, dipelajari pula mengenai bagaimana cara
mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain, berpikiran terbuka,
belajar melakukan dialog atau pertukaran pandangan, serta mengambil keputusan
bersama.

F. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran mandiri


Kelebihan dari pembelajaran ini adalah :

 Membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab


 Mahasiswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang
diselesaikan
 Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal
penelusuran literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya mahasiswa berkelompok menjadi
semakin bertambah, karena melalui kelompok tesebut mahasiswa akan
belajar tentang kerja sama, kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
 Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu mahasiswa dapat menjadi
guru bagi dirinya sendiri.

Kelemahannya adalah:
 Bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, ia belum bisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
 Apa yang didapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar,
maka perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.
REFERENSI:

Belajar,Aksi. Model Pembelajaran SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-


Intellectualy). Diakses pada 13 mei 2019
(https://www.asikbelajar.com/model-pembelajaran-savi-somatic/)

Listyawan, wawan. (2019). Mofdel Pembelajaran M-A-S-T-E-R . diakses pada 13


mei 2019. (http://www.wawanlistyawan.com/2012/08/model-
pembelajaran-master.html)

Rusman. (2013). Pendekatan Dan Model Pembelajaran . Rajawali Pers

Wina Sanjaya. 2008. Sttrategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Kencana. Jakarta : Predana Media Grup

Anda mungkin juga menyukai