Disusun Oleh :
Amanda Aiko Muktiannisa (1986206156)
Eka Ayu Pratiwi (1986206083)
Indriani Pertiwi (1986206127)
Riena Augustin (1986206130)
Shabrina Damayanti (1986206154)
Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada ibu Euis Kusumarini,
M.Pd selaku dosen pengampu.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam isi
maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Oleh
sebab itu kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
2.3. STRATEGI DAN TEKNIK NON TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK.4
1. Observasi (pengamatan).................................................................................................5
2. Wawancara (Interview)..................................................................................................8
3. Angket (kuesioner)........................................................................................................10
4. Catatan Anekdot...........................................................................................................13
5. Otobiografi (Riwayat atau Karangan Pribadi) dan Catatan Harian.......................13
6. Sosiometri......................................................................................................................14
7. Studi Kasus....................................................................................................................15
8. Konferensi Kasus...........................................................................................................15
9. Kunjungan Rumah (Home Visit).................................................................................17
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap peserta didik, aktif dan berkembang menurut polanya sendiri-sendiri karena setiap
mereka mempunyai perbedaan-perbedaan yang sangat pribadi yang disebut
sebagai individual defferences. Adanya perbedaan-perbedaan tersebut merupakan
tantangan untuk dimengerti. Siapa saja yang perlu mengerti hal ini? Tentu saja peserta
didik itu sendiri, orang tua, guru, konselor, kepala sekolah dan sebagainya.
Untuk dapat menerima peserta didik sebagai individu, diperlukan pengertian tentang
peserta didik tersebut dan dunianya, di mana peserta didik merupakan pribadi yang
berinteraksi. Mengerti, menghormati, dan menerima para peserta didik adalah juga
merupakan tugas seorang guru. Pada dasarnya teknik pengenalan dan pemahaman
individu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: teknik tes dan teknik nontes. Pada bagian
ini, kita hanya akan membahas tentang teknik nontes sebagai teknik mengenal dan
memahami individu.
Teknik nontes merupakan teknik pengumpulan data yang tidak baku dan hasil rekayasa
dari guru dan sekolah. Adapun kegunaan teknik nontes ialah untuk mengumpulkan data
yang tidak dapat dikumpulkan dengan teknik tes, seperti kebiasaan belajar siswa baik di
sekolah maupun di rumah, keterangan orangtua dan lingkungannya mengenai diri siswa,
dan lainnya. Teknik nontes yang akan kita bahas bersama dalam unit 4 ini adalah:
observasi, angket, wawancara, dan sosiometri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi dan teknik non tes untuk peserta didik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi dan teknik non tes untuk peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.3. STRATEGI DAN TEKNIK NON TES UNTUK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Teknik non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk
memahami pribadi murid, yang umumnya bersifat kualitatif. Teknik ini tidak
menggunakan alat yang bersifat mengukur tapi menggunakan alat yang bersifat
menghimpun atau mendskripsikan saja. Hasil penghimpunan data ini tidak
berbentuk skor atau angka- angka yang menunjukkan kualifikasi berdasarkan
standar tertentu tetapi berupa deskripsi atau gambaran tentang sifat-sifat,
karakteristik, tingkah laku,peristiwa yang dialami murid.
1. Observasi (pengamatan)
Teknik atau cara penghimpunan data untuk mengamati suatu kegiatan ,
perilaku, atau perbuatan murid yang diperoleh langsung dari kegiatan
yang sedang dilakukan murid. Data yang dikumpulkan berupa fakta-
fakta tentang perilaku dan aktivitas yang dapat diamati atau nampak dari
luar, sedangkan aktivitas yang tidak nampak dapat dilakukan dengan
melakukan observasi. Observasi sifatnya mengamati dan alat yang paling
pokok adalah panca indera terutama indera penglihatan.
Ciri- Ciri :
Dilakukan sesuai tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
Direncanakan secara sistematis
Hasilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan
Perlu diperiksa ketelitiannya.
Jenis Observasi :
Kelebihan Observasi;
Kelemahan Observasi;
2. Wawancara (Interview)
Teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung
dengan responden( orang yang dimintai informasi).
Kelebihan :
Teknik yang paling tepat untuk mengugkapkan keadaan pribadi murid
secara mendalam
Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain
Kekurangan :
Penggunaan Wawancara
a. Sasaran
Sasaran terkait subjek yang akan diwawancarai adalah Konseli dan klien,
selain itu juga guru mata pelajaran, wali kelas siswa, orang tua atau
narasumber yang terkait permasalahan siswa.
Sasaran terkait objek yang didapat antara lain :
· Latar belakang keluarga (data org tua, suasana keluarga)
· Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang pernah diikuti)
· Minat terhadap suatu bidang
· Pengalaman diluar sekolah (organisasi)
· Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan alat indra dsb)
b. Cara menggunakan teknik wawancara
· Persiapan pertanyaan
· Tujuan dan maksud wawancara harus disampaikan kepada konseli
· Berpegang pada urutan fase dalam wawancara (fase pembukaan
mencptakan suasana yang menyenakgan, fase inti diajukan pertanyaan
sesuai informasi, fase pentutup ucapan terima kasih
· Menunjukan sikap yang serasi
· Bertidak asertif selama proses wawancara berlangsung
· Merumuskan pertayaan dalam corak bahasa yg jelas dan mudah
ditangkap
· Tidak memaksa siswa untuk yang sulit berbicara atau lambat bicara
untuk memberikan penjelasan yang terlalu panjang lebar.
· Membatasi lamanya wawncara
· Menghindari perumusan pertanyaan yang sugestif (pertanyaan tetutup )
yang jawabannya ya / tidak
· Waspada tentang informasi yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya
· Mencatat seperlunya
3. Angket (kuesioner)
Alat pengumpul data (informasi) melalui komunikasi tidak langsung
yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan
mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
responden (murid).
jenis-jenis Angket
Ada berbagai macam angket. Berikut ini akan dijelaskan satu
persatu:
1.Dilihat dari sumber datanya, angket dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Angket langsung, yaitu apabila angket tersebut langsung diberikan kepada orang yang
dimintai pendapat atau jawabannya atau responden yang ingin diselidiki. Jadi, kita
mendapatkan data dari sumber pertama (first resource), tanpa menggunakan perantara
untuk memperoleh jawaban. Misalnya: angket siswa.
b) Angket tidak langsung, yaitu apabila angket disampaikan kepada orang lain yang
dimintai pendapat tentang keadaan seseorang. Jenis angket ini membutuhkan perantara
untuk mendapatkan data sehingga jawaban yang diperoleh tidak dari sumber pertama
Misalnya: angket orangtua tentang anaknya, angket guru tentang siswanya, dan lain-lain
2. Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Angket berstruktur, ialah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya
yang jelas, singkat, dan konkret
b) Angket tidak berstruktur, ialah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menghendaki jawaban yang bebas dan uraian yang panjang lebar dari responden.
d. Jawaban kategorikal, yaitu responden diminta memilih satu diantara dua pilihan yang tersedia.
Dapat juga dikatakan bahwa jawaban kategorikal ini bentuk jawaban benar-salah.
Contoh:
“Apakah Anda mengikuti les?”
Ya Tidak
“Orangtua saya sangat memperhatikan kebutuhan belajar saya”
Benar Salah
4. Catatan Anekdot
Merupakan catatan otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah
laku murid dalam situasi khusus.
7. Studi Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang
murid secara menyeluruh dan mendalam serta mengungkap seluruh aspek
pribadi murid yang datanya diperoleh dari berbagai pihak , seperti dari
setiap guru, ornga tua, dokter, atau pihak yang berwenang.
Penggunaan teknik ini bertujuan untuk memahami pribadi murid dengan
lebih menyeluruh, dan membantunya agar murid dapat menegembangkan
dirinya secara optimal.
Dalam pelaksanaan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah:
• Menemukan murid yang bermasalah
• Memperoleh data
• Menganalisis data
8. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung atau pelengkap
dalam Bimbingan dan Konseling untuk membahas permasalahan siswa
(konseli) dalam suatu pertemuan, yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan siswa (konseli).
PENUTUP
KESIMPULAN
Keberhasilan proses bimbingan belajar di sekolah antara lain ditentukan oleh ketepatan
penahaman bimbingan terhadap karakteristik perkembangan murid yang datanya diperoleh
dengan menggunakan teknis tes dan non tes.
Teknis tes merupakan upaya pembimbingan untuk memahami murid dengan menggunakan alat-
alat yang sifatnya mengukur. Yang dikategorikan kedalam: tes kecerdasan, tes bakat dan tes
prestasi belajar.
Teknis non tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami murid
bersifat kualitatif, menggunakan alat yang bersifat mendeskripsikan saja. Yang dikategorikan
kedalam: Observasi, Wawancara, Angket, Catatan Anekdot, Otobiografi, Sosiometri dan Studi
Kasus.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/18669556/Strategi_tes_dan_non_tes_untuk_peserta_didik_dan_pema
haman_peserta_didik