Anda di halaman 1dari 3

Kedudukan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

A. Latar Belakang

Salah satu instrument atau alat yang harus dipenuhi yaitu adanya perencanaan pembelajaran yang
dibuat sebelum pembelajaran dimulai. Melalui perencanaan yang telah disiapkan, setiap guru ketika
akan mengajar akan menyesuaiakan dengan tahap-tahap kegiatan yang tertera dalam perencanaan.
Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah atau aturan tertentu
secara professional dan proporsional, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, logis, wajar,
sistematis, efektif dan efisien. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran memiliki fungsi dan
kedudukan yang sentral dalam suatu sistem pembelajaran, dan oleh karenanya merencanakan
pembelajaran termasuk kedalam salah satu tuntutan kompetensi, terutama terkait dengan kompetensi
professional yang harus dikuasai dan dimiliki setiap guru, baik guru pemula maupun guru yang sudah
senior sekalipun.

B. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran

Robert H. Davis mengidentifikasi lima tipe permasalahan pembelajaran, sehingga oleh karenanya
memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang, yaitu:

1. Direction; yang dimaksud adalah tujuan atau kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh
siswa.

2. Content and sequence; yaitu bahwa untuk mencapai setiap unsure tujuan dari masing-masing
kawasan yang menjadi sasaran pembelajaran, tentu saja diperlukan adanya materi pembelajaran.

3. Methods; yaitu untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa agar mencapai tujuan sangat
ditentukan pula oleh ketepatan memilih dan menggunakan metode pembelajaran

4. Constrains; yaitu batasan yang jelas sumber-sumber pembelajaran yang akan digunakan dan
mendukung terhadap proses pembelajaran. Robert H. Davis mengklasifikasikan sumber-sumber kedalam
tiga bidang besar yaitu: sumber-sumber manusia (human), sumber kelembagaan (institusional), dan
sumber pembelajaran (instructional).

5. Evaluation; yaitu penilaian sebagai salah satu cara untuk memberikan harga atau nilai terhadap
objek yaitu siswa.

Dalam kajian yang lebih luas lagi, aplikasi dari kelima permasalahan pembelajaran tersebut secara
praktis dalam kaitan dengan perencanaan pembelajaran dapat dirumuskan sebagi berikut:

1. Menetapkan tujuan pembelajaran mencakup unsur-unsur tujuan yang luas yaitu meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan termasuk setiap unsur yang ada di dalamnya.

2. Materi pembelajaran yaitu meliputi cakupan atau ruang lingkup dan urutannya, harus direncanakan
secara akurat dan terkontrol sesuai dengan unsur-unsur tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Metode dan sumber pembelajaran sudah diidentifikasi dengan jelas, dan dipilih serta ditetapkan
metode dan sumber pembelajaran apa selain terkait dengan tujuan dan materi, juga yang dapat
memotivasi siswa untuk aktif belajar.

4. Penilaian, yaitu jenis, bentuk atau model penilaian yang akan digunakan harus direncanakan secara
akurat sehingga dari penilaian yang memenuhi persyaratan dapat memberikan informasi yang akurat
pula terhadap proses maupun hasil pembelajaran.

Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hernawan,
2007) bahwa:

Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan
sikap yang positif terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah
pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan
materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum
atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.

Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses
pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap
pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan
kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa
pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu
benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.

1. Manfaat perencanaan pembelajaran

Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:

a. Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan
yang akan dicapai.

Oleh kasrena itu akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala
kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham
tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
dan dari mana sumber belajar yang dapat digunakan.

b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah.

Dengan perencanaan yang matang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat
diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.
c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.

Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap
tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang
ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.

d. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.

Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan
terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai