Anda di halaman 1dari 7

Transkrip Record Interview II

Durasi : 11 menit 58 detik

Peneliti (R) : Dr. Zulfah, M.Pd.


Subjek Penelitian Pertama (S) : Rosdiana

R : Oke.. oke mulai.. ee pernah ki mengajarkan listening toh?


S : Iyyaa maksudnya kan kalau pelajaran itu ada listening..,
R : Berapa tahun mi ki mengajar di Madrasah?
S : 2010
R : 2010 di.. lama di.. 11 tahun mi.
S : Iyyaa,, pas lulus
R : Ouh langsung di hahaha tidak pernah ki meraskaan rasanya jadi pengangguran
yah terus , selama 11 tahun berapa kali kita ee seingat ta kita pernah mengajarkan
listening?
S : Kan misalnya di metode e di anu pembelajaran bu toh di materi kan tetap ada
listeningnya jadi kita maksudnya manual saja tidak pake alat ki, Kita yang
ucapkan dia yang dengar baru disuruh ulang kembali.
R : Tapi per semester tapi..,
S : Iya dari tiap semester pasti ada materinya toh..
R : Ee kalau kita,, jadi pasti ada materinya per semester toh, jadi seingat-ingat ta itu
berapa kali ki mengajarkan listening? Per semesternya, di ingatlah rata-ratanya
Misalnya ada 20 ee berapa kali pertemuan kah? 24 kali yah?
S : Berapa itu di…ee karena korona sekarang jadi …,
R : Kalau yang dulu-dulu lah,, kita bicara yang dulu-dulu
S : Yang dulu-dulu ee berapa kali pertemuan itu di,,..,,
R : Dua kali seminggu di?
S : Iye dua kali seminngu
R : Dua kali seminggu berarti 8 kali pertemuan
S : 24
R : 24 pertemuan di? Kalau 24 pertemuan kira-kira seingat-ingat ta itu listening
berapa kali pertemuan?
S : paling 10 kali listening.
R : 10 kali? Banyak ituu.. Maksudnya itu listening untuk satu kali pertemuan atau
dicampur dengan ..,?
S : Dicampur dengan ..,misalnya dicombine saja toh, maksudnya kita sedang
berjalan baru kita kasih anu lagi..
R : Ouh maksudnya ketika habis mi materi listening terus belum habis waktunya
masuk lagi materi atau keterampilan lain?
S : Iya masuk keterampilan lain.. kita combine saja
R : Tapi ada RPP ta?, silabus ta yang memang khusus untuk e yang memang
dirancang untuk listening, pembelajaran listening?
S : Eee untuk perancangannya? Ee tidak i.
R : Tidak di?
S : Ee maksudnya bergabung mi di dalam semua.
R : Tapi kan kalau di kurikulum kan di pisah-pisah toh, misalnya standar kompetensi
menyimak, ada kompetensi dasarnya. Ada kita buat begitu?
S : tidak (ragu) e tidak ada ..
R : hmm seingat ta? Tidak ada di?
S : Tidak ada..
R : Tidak ada khusus kita buat?,
S : Tidak
R : Tapi pernah kita baca standar kompetensi listening, misalnya target pembelajran
listening di Tsanawiyah siswanya harus bisa apa. Pernah ji kita baca itu di?
S : Iyaa.
R : Tapi untuk ee apa namanya materi listening apa yang biasa kita ajarakan atau
kita pake untuk di kelas?
S : Maksudnya?
R : Maksudnya materinya apakah misalnya dari teksbook kah atau dari video kah?
S : Iya dari teksbook
R : Dari teksbook di…?
S : Iya kan ada buku anu nya toh .. apa namanya ituu … buku…,
R : Di buku Erlangga? Buku paket?
S : Buku ee apa namanya buku tugasnya yang buat latihan kaya PR
R : Ee maksudnya dia berupa teksbook?
S : Iyaa
R : Penerbitnya siapa?
S : Siapa mi itu.. eee…
R : Erlangga kah ?
S : Bukan erlangga
R : Tapi maskudnya dia dibeli? Komersil?
S : Iya komersil
R : Ada CD nya atau ada kasetnya berangkali listening itu?
S : Kemarin dia kasih anu ji apa anunya dia kasih ka filenya
R : Ouh filenya di?
S : Iya, dia kasih, kan misalnya latihan ini ada metode eee apa ada soal listeningnya
dia kasih filenya.
R : Tapi masih ada itu buku ta?
S : Buku? Ee ada bukunya tapi kalau filenya tidak ada. Hilangmi
R : Tapi bukunya ada di?
S : Ada,
R : Bisa ka sebentar anu di.., ee sebentarpi
S : Buku PR?
R : Iya sebentar pi, yang jelasnya ada toh?
S : Iyaa,
R : Terus ada buku PR dan itu mi yang selalu kita kasih untuk listening. Jadi kitaa,
jadi itu ceritanya metode pengajaran ta ee disesuaikan ki dengan materi yang ada
di teksbook.?
S : Iyaa..
R : Ouh pernah ki eeeh kan ini ceritanya yang kita pake itu kan yang ready toh?
Sudah dibuat orang. Pernah tidak membuat materi listening sendiri?
S : Tidak pernah hehe..
R : Ouh tidak pernah di,, pokonya ikut itu di.. Kenapa ikut itu? Maksudnya kenapa?
Apa alasan ta untuk tidak ee maksudnya kenapa tidak mengembangkan sendiri?
S : Kalau saya anu ceritanya maksudnya tidak dikembangkan karena itu ee media
saja kurang toh ee apalagi kita tinggal di desa.
R : Media ee media seperti apa?.. maksudnya media yang untuk membuat
materinya?
S : Iyaa untuk membuat materinya. Itupun kalau jadi materinya apalagi mau dipake.
R : Ouh begitu.. jadi ceritanya fasilitas dan terkendala biaya.
S : Yah itumi juga
R : Yaya hehehe.. Tapi seandainya, seandainya ee fasilitas itu ada, anggaplah
misalnya kita diberi anggaran dan difasilitasi untuk membuat materi listening.
Kira-kira untuk ibu sendiri mungkin bisa atau akan menemui kesulitan juga? Ee
misalnya anggap mi sekolah toh ku kasih ki uang bu nah, sebut mi ki fasilitas
apa yang kita butuhkan untuk membuat materi listening? Kira kira masih akan
ada kendala atau …, tidak lagi..?
S : Yah misalnya kalau diberi fasilitas begitu yah akan diusahakan
R : Tapi kira-kira akan ada ee akan menemui kesulitan?
S : Iya kemungkinan ada kesulitan awal-awal kan
R : Di bagian mana kira-kira akan ..,?
S : Yah misalnya kita kan pake IP
R : Ouh IPlay hehe oyhiyaa oke baik.. ee jadi itu tadi yah, belum, tidak
mengembangkan tetapi menggunakan materi yang sudah ada yah. Jadi ceritanya
kita mengikut kesana?
S : Iyaa
R : Ee kemudian ee kalau mengajar listening sendiri, pernah nda mengalami
kesulitan atau ada nda kesulitan-kesulitan yang signifikan?
S : Kalau kesulitannya yah kan kita kan tidak punya alat toh, tidak punya lab apa
begitu kan, kalau kita mengajarkan listening yah pake manual, terus ruangannya
kan juga terbuka jadi anak-anak kita susah juga menangkap.
R : Manual seperti apa?
S : Maksudnya kita ucapkan langsung saja
R : Jadi itu ee kasetnya tidak diputar?
S : Kasetnya ee tidak diputar,
R : Karena tidak punya alat pemutar?
S : Iyaa maskudnya dari ee dari saya pronounce-pronouncennya
R : Oiyaa tapi yang dari teksbook itu?
S : Iyaa dari teksbook
R : Ouhh karena ee kasetnya tidak bisa diputar karena tidak ada alat?
S : Tidak ada alat iyyaa
R : Alat memang untuk memutar kaset itu perlu alat apa?
S : Kayak semisalnya pemutar audio, baru kan ruangannya juga terbuka jadi susah
R : Jadi tidak apa namanya, siswanya tidak konsentrasi, suaranya tidak jelas,
begitu?..
S : Iya
R : Tapi ee yang kemudian membuat kita tidak tertarik atau tidak maksudnya
membuat kita memutuskan tidak menggunakan kaset itu karena memang fasilitas
tidak ada yah?
S : Yah
R : Itu alasan utama yah?
S : Iyah..,
R : Tidak ada alasan bahwa maksudnya pernah kah terlintas dipikiran bahwa jangan
mi ki dulu mengajarkan listening deh karena tidak penting-penting banget ji
kayaknya hahaha
S : Tidak pernah terpikirkan
R : Pernah nda yang begitu yang maksudnya ee skill lain itu lebih perlu ji kayaknya
skill lain daripada listening karena mungkin listening ini sudah tidak ada juga di
Ujian Nasional
S : Maksudnya kita tekankan saja grammarnya toh karena itu ji yang diujiankan
R : Tapi kalau kita mengajar listening, porsinya sama ji dengan skill lain atau agak
sedikit listening?
S : Agak sedikit listening.
R : Agak sedikit listening di, karena tadi alasannya, karena itu tadi, tidak ada di UN
kemudian..,
S : Tidak terlalu di anu juga di ujian nasional toh, kan grammarnya ji yang sekarang
itu..,
R : Jadi kita ceritanya fokusnya ke..,
S : Ke grammarnya
R : Iya maksudnya focus pengajarannya bagaimana anak-anak lulus ujian.
S : Iyah pengucapannya juga.
R : Ouh jadi kalau kita focus pengajarannya dimana? Di bagian mananya maksudnya
aspek bahasa inggris yang kita fokuskan atau misalnya yang kita target untuk di
dongkrak itu dibagian mana?
S : Di grammarnya, pronunciationnya.
R : Grammar dengan pronunciation ouh vocabularynya artinya yah
S : Karena mereka e apa susah sekali menangkap apalagi orang desa bahasa nya
haha
R : Oke ee terus ee apalagi yahh,, ee oke kalau misalnya apalagi namanya menemui
kendala-kendala semacam tadi fasilitas, kan gitu yahh fasilitas kan kendala,
kemudian biaya juga kendala. Ada nda kendala dalam kemampuan
mengembangkan materi, maksudnya kita secara pribadi tidak terlalu mahir ki
dalam pengembangan materi listening atau itu tidak maksudnya adaji cuman
memang terkendala alat?
S : Yah adaji kendalanya.
R : Kendala seperti apa itu?
S : Yah saya kan tidak mahir sekali yah takutnya maksudnya kasih materi ada
salahnya
R : Ouh begitu.. ada takutnya, jadi maksudnya merasa jangan sampai saya membuat
materi kemudian ternyata materinya salah begitu tidak sesuai dengan..,
S : Iyaa begitu
R : Jadi memilih menggunakan yang ready saja?
S : Iya yang ready saja.
R : Oke ee maksudnya pernah tidak sih bercita-cita atau berkeinginan untuk
membuat materi ajar listening sendiri atau jangan mi deh?
S : Belum terpikir
R : Belum terpikir, belum pernah terpikir?
S : Hehe belum pernah terpikir
R : Hehe okeoke.. tapi seandainya, seandainya yah maksudnya memang kita harus
sudah harus mendongkrak kemampuan ta untuk membuat meteri atau misalnya
sudah ada kewajiban untuk membuat materi listening sendiri yah atau misalnya
itu materi listening dikembalikan sajalah ke gurunya. Kemudian di bagian aspek
apa yang ada dalam diri guru yang atau misalnya dalam diri anda secara pribadi
yah, kita tidak berbicara orang lain. Berbicara seorang Rosdiana ini, dalam diri
Rosdiana yang harus di.., yang merasa harus diperbaiki itu untuk bisa
mengajarkan atau menyediakan materi listening, mengembangkan materi
listening, mengajarkan materi listening itu ada di bagian apanya Rosdiana yang
harus di ..,?
S : Aspek percaya dirinya. Haha
R : Hehe aspek percaya dirinya .. kurang.. terus di aspek apalagi?
S : Kemampuannya juga belumm..,
R : Maksudnya masih memerlukan pelatihan?
S : Yahh..
R : Jadi yang pertama adalah aspek kepercayan diri, kemudian yang kedua adalah ee
masih perlu pelatihan untuk membuat materi listening ini sendiri..
S : Iyahh
R : Oiyahh okee, baik. Terimakasih banyak dek.. itu sudah cukup

Selesai

Anda mungkin juga menyukai