Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

(pengembangan media model ASSURE, ACTION dan APPROACH SYSTEM)

Nama : Berlian Sunandar


Kelas : PAI B
Nim. : 2127201020115
MK : Teknologi dan Media Pembelajaran PAI
Dosen : Dr. Achmad Sarbanun, M.Pd.I

1. Pengembangan Media Pembelajaran Model ASSURE

Smaldino dkk menggunakan penggunaan media yang disebut “the ASSURE

Model” dengan penjelasan sebagai berikut.

A = Analyze learner characteristic (menganalisis karakteristik pebelajar)

Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar.

Pebelajar mungkin siswa, mahasiswa, peserta pelatihan, atau anggota suatu organisasi

pebelajar. Media dan teknologi dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara

karakteristik pebelajar dengan metode, media dan materi pembelajaran. Dalam

praktek Guru tidak mungkin nenganalisis setiap individu pebelajar. Oleh karena itu,

ada beberapa faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam membuat keputusan

tentang penggunaan metode dan media, yaitu:

a. Karakteristik umum

Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,

kebudayaan dan sosial ekonomi.

b. Kemampuan awal

Tes kemampuan awal merupakan penilaian, baik formal maupun informal, yang

menentukan apakah pebelajar memiliki kemampuan awal yang diperlukan.

c. Gaya belajar
Gaya belejar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang

menentukan bagaimana sesorang individu merasakan berinteraksi dengan, dan

merespon secara emosional pada lingkungan belajar.

S = State Objectives (menyatakan tujuan)

Langkah berikutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran. Suatu tujuan

merupakan pertanyaan tentang apa yang akan dicapai, bukan bagaimana tujuan itu

akan dicapai. Tujuan ini mungkin dijabarkan dari silabus, buku teks, kurikulum, atau

dikembangkan sendiri oleh guru.

Klasifikasi tujuan

Pengelompokan tujuan ini sangat penting karena pemilihan metode dan media

pembelajaran, juga cara mengevaluasi, tergantung pada jenis tujuan yang ditetapkan.

Suatu tujuan mungkin diklasifikasikan menurut jenis belajar utama yang dicapai. Ada

cara terbaik untuk mendiskripsikan dan mengorganisasikan jenis-jenis belajar, ada 3

kategori yang secara luas diterima yaitu ketrampilan kognitif, afektif dan psikomotor.

Molenda menambahkan ketrampilan interpersonal, karena ketrampilan ini sangat

penting dalam suatu kerja tim.

S = Select methods, media and materials (memilih metode, media dan materi)

Rencana untuk penggunaan media dan teknologi, pertama-tama tentu saja menuntut

pemilihan yang sistematis. Proses memilih ada tiga tahap yaitu:

a. Memilih metode

Pertama, yakinlah bahwa tidak ada metode yang paling baik untuk semua kegiatan

belajar. Untuk suatu kegiatan pembelajaran, mungkin diperlukan penggabungan satu

atau dua metode untuk tujuan yang berbeda pada pelajaran yang berbeda pula.

b. Memilih bentuk media


Bentuk media adalah bentuk fisik yang membawakan pesan yang akan disajikan.

Memilih bentuk media merupakan tugas yang kompleks, mempertimbangkan

banyaknya media yang tersedia, variasi pebelajar dan tujuan yang ditetapkan. Selain

itu juga perlu dipertimbangkan kemampuan penyajian tiap bentuk media. Dari

beberapa bentuk media juga perlu dipertimbangkan kemampuan tiap bentuk media

dalam memberikan balikan kepada pebelajar.

c. Mendapatkan materi khusus

Untuk memilih materi yang sesuai ada tiga alternatif yaitu: memilih materi yang

tersedia, memodifikasi materi yang ada dan merancang materi yang baru. Sebagian

besar materi yang digunakan oleh guru merupakan materi yang siap pakai dan

tersedia di sekolah. Guru mungkin juga mendapatkan sumber dari internet. Guru harus

selalu memperbarui konten bidang studi dengan materi-materi mutakhir.

U= Utilize media and materials (memanfaatkan media dan materi)

Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher-centered ke student-centered, yang

lebih memungkinkan pebelajar memanfaatkan materi, baik secara mandiri atau

kelompok kecil daripada mendengarkan presentasi guru secara klasikal. Untuk

mengaplikasikan media dan materi, perlu melakukan;

a. Previeu materi

b. Menyiapkan materi

c. Menyiapkan belajar

d. Menyajikan pengalaman belajar


R = Require learner participation (meminta partisipasi pebelajar)

Pendidik yang merealisasikan partisipasi aktif dalam pembelajaran akan

meningkatkan kegiatan belajar.

E = Evaluate (menilai)

Evaluasi dari revisi meupakan komponen yang paling penting untuk mengembangkan

kualitas pembelajaran.

a. Menilai hasil pebelajar

Pernyataan tentang tujuan akan membantu untuk mengembangkan kriteria guna

mengevaluasi unjuk kerja pebelajar baik individual maupun kelompok. Cara menilai

pencapaian hasil belajar tergantung pada hakekat tujuan itu.

b. Menilai metode dan media

Evaluasi ini menilai metode dan media pembelajaran. Analisis reaksi pebelajar pada

metode pembelajaran dapat membantu untuk memperoleh data dengan cara yang

halus.

c. Revisi

Langkah terakhir adalah melihat kembali hasil data evaluasi yang dikumpulkan. Bila

dari hasil data evaluasi menunjukkan ada kelemahan pada komponen tertentu,

kembalilah pada bagian itu dengan merencanakan dan merevisinya.

Hambatan atau kekurangan yang harus diperhatikan dalam pengembangan model

Approach dalam pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan

peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia( waktu mengajar dan

pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan

material)

2. Pengembangan Media Pembelajaran Model ACTION


Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran

yang tepat dapat mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology, Interactivity,

Organization, dan Novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai

berikut:

a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat

dimanfaatkan siswa.

b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat

dijangkau.

c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan

mudah menggunakannya.

d. Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua

arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik,

intelektual dan mental.

e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara

organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi

seperti pusat sumber belajar yang mengelola).

f. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga

memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

Kelebihan dari modek Action di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan

media mana yang lebih tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai

pemelajar.

Sedangkan kekurangannya, tidak semua fasilitas yang diperlukan tersedia, dan

biaya yang dibutuhkan untuk membeli atau memilih media yang dibutuhkan harganya

terkadang tidak murah.


3. Model APPROACH System

Pendekatan Pembelajaran berasal dari bahasa Inggris yaitu approach yang

memiliki arti ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, approach atau pendekatan

dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Pendekatan (approach) merupakan

seperangkat asumsi yang berhubungan dengan hakikat belajar dan mengajar.

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran.

Menurut pendapat Wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola

kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar

sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan

teoretis tertentu. [6]

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student

centered approach)

b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher

centered approach). Fungsi Pendekatan Pembelajaran adalah sebagai pedoman umum

dalam menyusun langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan.

Macam-macam Pendekatan Pembelajaran:


a. Pendekatan Umum yaitu pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di

suatu sekolah

b. Pendekatan khusus yaitu pendekatan yangberlaku untuk bidang studi tertentu,

misalnya pendekatan khusus pembelajaran bahasa Indonesia.

Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses

pemilihan media pembelajan, yaitu:

1) Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas”

(misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang

harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah

pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis media

tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media

audio.

2) Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. , kita

masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan terbuka lebih luwes sifatnya

karena benar-benar kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun

proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk

melakukan proses pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media

dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.

Pendekatan (approach) merupakan seperangkat asumsi yang berhubungan dengan

hakikat belajar dan mengajar. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran.

Uraian di atas menegaskan bahwa proses pembelajaran dapat dimulai dari istilah

pendekatan, kemudian dari pendekatan itu dijabarkan pada model pembelajaran,

strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik.

Anda mungkin juga menyukai