Anda di halaman 1dari 2

CIRI-CIRI INTERAKSI EDUKATIF

Ciri-ciri interaksi edukatif adalah sebagai berikut :

 Ada tujuan yang ingin dicapai


 Ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi
 Ada pelajar yang aktif mengalami
 Ada guru yang melaksanakan
 Ada metode untuk mencapai tujuan
 Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
 Ada penilaian terhadaap hasil interaksi

Untuk memahami pengetahuan tentang interaksi edukatif atau dalam kegiatan pengajaran
secara khusus dikenal dengan “interaksi Belajar-Mengajar” yang titik penekanannya pada unsur
motivasi, maka terlebih dulu perlu dipahami hal-hal yang mendasarinya. Sekurang-kurangnya
harus memahami kapan suatu interaksi itu dikatakan sebagai interaksi edukatif, termasuk
pemahaman terhadap konsep belajar dan mengajar.

Setelah itu perlu dikaji ulang tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai dasar motivasi
dengan segala jenisnya serta apa pula yang dimaksud dengan motivasi dan kegiatan dalam
belajar. Dan persoalan dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam pembicaraan interaksi belajar-
mengajar ini, adalah pemahaman terhadap siapa guru yang dikatakan sebagai tenaga profesional
kependidikan itu dan siapa pula siswa yang dikatakan sebagai subjek belajar itu. Bagi guru yang
memahami akan keprofesiannya dan mengerti tentang diri anak didiknya, maka dapat melakukan
kegiatan interaksi dan motivasi secara mantap. Kemudian operasionalisasinya, guru harus juga
memahami dan melaksanakan pengelolaan interaksi belajar-mengajar.

KOMPONEN-KOMPONEN INTERAKSI EDUKATIF

Dalam proses belajar- mengajar sebagai suatu sistem interaksi, maka kita akan
dihadapkan kepada sejumlah komponen-komponen. Tanpa adanya komponen-komponen
tersebut sebenarnya tidak akan terjadi proses interaksi edukatif antara guru dengan anak didik.

Berikut adalah komponen-komponen tersebut :

1. Tujuan

Tujuan merupakan hal yang pertama kali harus dirumuskan dalam kegiatan interaksi
edukatif. Sebab, tujuan dapat memberikan arah yang jelas dan pasti kemana kegiatan
pembelajaran dibawa oleh guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi
tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang harus ditinggalkan.

2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah unsur inti dalam kegiatan interaksi edukatif, sebab tanpa bahan
pelajaran proses interaksi edukatif tidak akan berjalan, dalam pemilihan pelajaran harus
disesuaikan dengan kondisi tingkatan murid yang akan menerima pelajaran. Selain itu bahan
pelajaran mutlak harus dikuasai guru dengan baik.

3. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan maka guru
menggunakan metode yang bervariasi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih
metode mengajar sebagai berikut (Djamarah, 1996:184):

 Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.


 Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
 Situasi dengan berbagai keadaannya.
 Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.
 Pribadi guru dan kemampuan profesinya yang berbeda-beda.

4. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Alat nonmaterial dan ala material biasanya dipergunakan dalam kekuatan interaksi
edukatif. Alat non material berupa suruhan, perintah, larangan, dan nasehat.Alat material berupa
globe, papan tulis, batu kapur, gambar, diagram, lukisan dan video.

5. Sumber

Sumber belajar dapat diperoleh di sekolah, di halaman, dipusat kota, di pedesaan dan
sebagainya. Pemanfaatan sumber pengajaran tergantunng pada kreativitas guru, waktu, biaya dan
kebijakan-kebijakan lainnya.

6. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh
mana keberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar. Pelaksanaan
evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrument penggali data seperti tes
perbuatan, tes tertulis dan tes lisan.

Anda mungkin juga menyukai