Mengelola Kelas
Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah “Mengelola kelas” penulis bermaksud menjelaskan secara detail akan
Mengelola Kelas. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu syarat tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan
Akhir kata tak ada gading yang tak retak, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
A. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
Pembahasan.................................................................................................................................................5
A. Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif.............................................................................5
B. Mendesain Lingkungan Fisik Kelas.............................................................................................7
C. Menciptakan Lingkungan Yang Positif Untuk Pembelajaran...................................................9
D. Menjadi Komunikator Yang Baik..............................................................................................13
E. Menghadapi Perilaku Bermasalah.............................................................................................15
F. Teaching Strategies......................................................................................................................18
BAB III.....................................................................................................................................................21
KESIMPULAN........................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar
terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyelidiki kondisi belajar yang
optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan sasaran pembelajaran
serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pengaturan yang berkaitan dengan penyampaian pesan penngajaran
(instruksional) atau dapat pula berkaitan dengan penyediaan kondisi belajar (pengelolaan
kelas). Bila pengaturan kondisi dapat dikerjakan secara optimal, maka proses belajar
berlangsung secara optimal pula. Tetapi bila tidak dapat disediakan secara optimal, tentu
saja akan menimbulkan gangguan terhadap belajar mengajar.
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurang serasian antara tugas, dan sarana
atau alat atau terputusnya keinginan dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan
pemenuhanya maka akan terjadi gangguan terhadap proses belajar mengajar. Baik
gangguan sifat sementara maupun sifat yang serius atau terus menerus. Gangguan dapat
berifat sementara sehinngga perlu dikembalikan ke dalam iklim belajar yang serasi
(kemampuan kedisiplinan), akan tetapi gangguan dapat pula bersifat cukup serius dan
terus menerus sehingga diperlukan kemampuan meremedial. Disiplin itu sebenarnya
merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang efektif. Suatu kondisi belajar yang optimal
dapat tercapai bila guru mampu mengatur siswa dan saran pembelajaran serta
megendalikannya dalam suasana yang sangat menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
A. Rumusan Masalah
adapun permasalahan yang akan kami bahas ialah sebagai berikut :
1. Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif?
2. bagaimana mendesain lingkungan fisik kelas?
3. bagaimana menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran?
4. bagaimana menjadi komunikator yang baik?
5. bagaimana mengadapi perilaku bermasalah?
B. Tujuan Penulisan
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui mengapa kelas perlu dikelola secara efektif.
2. untuk mengetahui bagaimana mendesain lingkungan fisik kelas.
3. untuk mengetahui bagaimana menciptakan lingkungan yang positif untuk
pembelajaran.
4. untuk mengetahui bagaimana menjadi komunikator yang baik.
5. untuk mengetahui bagaimana mengadapi perilaku bermasalah.
6. untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
BAB II
Pembahasan
1. Keterampilan berbicara
a. Berbicara di depan kelas dan murid.
Dalam berbicara di depan kelas dan murid anda, salah satu hal penting yang harus
di ingat adalah mengkomunikasikan informasi secara jelas . kejelasan (clarity) dalam
berbicara adalah sangat penting agar pengajaran berjalan baik .
1.) Pesan “Kamu”Dan “Saya”
Pesan “kamu” adalah sebuah gaya yang tidak disukai di mana pembicara
tampak menghakimi orang dan menempatkannya dalam posisi defensif. Pesan “saya”
akan merefleksikan perasaan pembicara dan lebih baik ketimbang pernyataan “kamu”
yang mengandung nada menghakimi.
2.) Bersikap Asertif (Tegas)
Aspek lain dari komunikasi verbal adalah cara orang menangani konflik, yang
dapat dilakukan dengan empat gaya: agresif, manipulatif, pasif, atau asertif. Orang
yang menggunakan gaya agresif cenderung “galak” kepada orang lain, menuntut,
kasar, dan bertindak dengan gaya bermusuhan. Individu yang agresif sering kali tidak
peka terhadap hal dan perasaan orang lain. Orang yang menggunakan gaya
manipulatif berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan dengan membuat orang
merasa bersalah atau kasihan kepada dirinya. Orang yang menggunakan gaya pasif
bersikap tidak tegas dan pasrah. Individu yang pasif tidak mengekspresikan prasaan
nya dan tidak memberitahu orang lain tentang apa yang diinginkannya. Sebaliknya,
orang dengan gaya arsetif mengekspresikan prasaannya, meminta apa yang dia
inginkan dan berkata “tidak” untuk apa yang tidak mereka inginkan. Dari empat gaya
menghadapi konflik, bersikap arsetif adalah pilihan yang terbaik.
b. Rintangan Komunikasi Verbal Yang Efektif
Rintangan untuk menjalankan komunikasi verbal yang efektif antara lain:
1.) Kritik, evaluasi kasar dan negative terhadap orang lain biasanya akan mengurangi
efektivitas komunikasi.
2.) Memberikan pelabelan, adalah cara lain untuk merendahkan murid. Murid – murid
biasanya menggunakan nama panggilan atau labelin.
3.) Menasihati, yang dimaksud di sini adalah anda merendahkan orang lain lalu memberi
nasihat solusi.
4.) Mengatur – atur, memerintahkan orang lain untuk melakukan apa yang anda mau
bukanlah cara yang efektif karna menimbulkan resistensi.
5.) Ceramah moral (moralizing), ini berarti mengkhutbah bagi seseorang tentang apa
yang seharusnya dia lakukan.
c. Memberi Ceramah Yang Efektif
Anda bisa mengurangi kecemasan jika anda mengetahui cara yang baik untuk
memberi ceramah atau pidato atau persentasi secara efektif. Jika kita memberi murid
lebih kesempatan untuk berbicara di depan umum dan memberi dukungan kepada
mereka, kemuingkinan rasa takut ini bisa lenyap.
2. Keterampilan Mendengar
Mendengar adalah keahlian penting dalam dan mejaga hubungan. Jika anda adalah
pendengar yan baik, murid, orang tua, guru lain, dan administrator akan tertarik kepada anda.
Pendengar yang buruk akan menyumbat percakapan. Pendengar yang baik akan mendengar
secara aktif. Mendengar aktif berarti memberi perhatiaan penuh pada pembicara,
memfokuskan diri pada intelektual dan emosional pada pesan.
3. Berkomunikasi Secara Nonverbal
Selain apa yang anda katakan, anda juga berkomunikasi melalui tangan anda, tatapan
mata anda, menggerakan mulut anda,menyilangkan kaki anda, atau menyentuh orang lain.
Sulit untuk menutup – nutupi komunikasi nonverbal dan karnanya anda sebaiknnya
menyadari bahwa komunikasi nonverbal dapat menyampaikan apa yang anda atau orag lain
rasakan.
a. Ekspresi Wajah Dan Komunikasi Mata
Wajah seseorang mengungkapkan emosi dan perhatiaan mereka. Senyum,
merengut, tatapan kebingungan, semuanya merupakan bentuk komunikasi.
b. Sentuhan
Sentuhan dapat menjadi bentuk komunikasi yang kuat. Menyentuh terutama dapat
dipakai untuk menghibur seseorang yang mengalami stress atau pengalaman buruk.
c. Ruang
Masing – masing dari kita memiliki ruang privat yang tidak boleh dimasuki orang
lain. Beri tahu murid bahwa mereka berhak mendapat ruang individual dan mereka harus
menghormati ruang pribadi orang lain.
d. Diam
Dalam kultur modern yang cepat ini, kita bertindak seolah – olah ada sesuatu
yang salah pada diri orang yang selalu diam selama lebih dari dua detik setelah dia diberi
tahu sesuatu. Tentu saja, diam dapat berlebihan dan tidak tepat. Bukan hal yang bijak
untuk mendengar sesuatu dalam waktu yang lama tanpa memberi respons verbal.
Komunikasi interpersonal seharusnya berupa dialog bukan monolog.