Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN SONGS,GAMES AND FIELD STORY

Disusun Oleh Kelompok II :

NAMA : VERONIKA THAROB

NIM : 148620618096

KELAS : II D

PRODI : PGSD

FAKULITAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

(UNIMUDA)

2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur,atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil

menyusun sebuah Makalah Metode pembelajaran Songs, Games And Field Story .

Laporan makalah ini disusun dengan segala keterbatasan, dan dengan bantuan

beberapa pihak, akhirnya dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun

penulis berharap semoga laporan makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya. Kritik dan saran pembaca akan sambut dengan baik, demi kesempurnaan

laporan makalah ini.

Sorong, 07 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah...................................................................

B. Rumusan masalah...........................................................................

C. Tujuan Penulisan..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian metode secara umum...................................................

B. Metode bermain,bercerita dan bernyanyi........................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................

B. Saran................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan, sebuah metode sangat dibutuhkan, khususnya bagi


pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari
kemampuan guru mengembangkan metode-metode pembelajaran yang
berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam
proses pembelajaran. Pengembangan metode pembelajaran yang tepat pada
dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih
hasil belajar dan prestasi yang optimal..

Untuk dapat mengembangkan metode pembelajaran yang efektif maka setiap guru
harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-
cara pengimplementasian model-model tersebut dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan tingkat
pemahaman guru terhadap perkembangan kondisi siswa-siswa di kelas. Demikian
juga pentingnya pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas sekolah yang
tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan pembelajaran.
Tanpa pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang dikembangkan guru
cenderung tidak dapat meningkatkan peranserta siswa secara optimal dalam
pembelajaran, dan pada akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar
terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diperoleh suatu rumusan masalah adalah
sebagai berkut:

1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran secara umum?

2. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran songs,games and field


story

3. Sejarah metode songs,games and field story


4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode tersebut?

5. Apa saja langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan metode


pembelajaran songs,games and field story

6. Bagaimana cara mengimplentasikannya kepada peserta didik?

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian metode pembelajaran.

2. Mengetahui pengertian metode pembelajaran songs,games and field story

3. Mengetahui sejarah metode pembelajaran songs,games and field story

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran songs,games


and field story.

5. Mengetahui langkah-langkah dalam penerapan metode pembelajaran


songs,games and field story

6. Mengetahui implementasinya kepada peserta didik.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran secara Umum

Menurut kamus bahasa Indonesia metode sendiri yaitu cara sistematis dan terpikir
secara baik untuk mencapai tujuan prinsip dan praktek-praktek pengajaran bahasa
(kamus besar bahasa Indonesia,529). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa arti metode itu sendiri yaitu cara yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar agar tercapai tujuan dari pembelajaran.

B.Pengertian Metode songs,games and field story

Metode BCM
Metode BCM (Bermain, Cerita, Menyanyi) merupakan penggabungan tiga
metode, bermain, cerita, dan menyanyi dalam satu kesatuan proses pembelajaran.
Permainan yang terencana akan menuntun siswa memasuki materi secara
menyenangkan. Cerita dirancang untuk menyampaikan materi pokok dan dengan
menyanyi diharapkan siswa memperoleh penguatan pemahaman terhadap materi
yang disampaikan.

Menurut Jean Piaget, anak SD (7 – 12 tahun) berada pada tahap perkembangan


operasional konkrit ( concrete operational ). Pada tahap ini, pemikiran anak
bersifat holistik dan konkret. Mereka belum mampu melihat suatu fenomena
secara diskrit dan tidak mampu belajar hal -hal yang abstrak. Piaget selanjutnya
menekankan, bahwa keberhasilan pembelajaran di SD ditentukan oleh dua hal,
kebermaknaan dari apa yang dipelajari, dan ketercernaan materi pelajaran tersebut
oleh siswa. Piaget memformulasikan konsep belajar ini sebagai Developmentally
Appropriate Practices (DAP), yaitu perancangan kegiatan belajar yang harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak tersebut. Implikasi dari ciri -ciri
anak SD seperti di atas, memberi petunjuk kepada kita bagaimana seharusnya
guru Bahasa Inggris SD merancang pembelajarannya. Sifat anak yang operasional
mengharuskan guru merancang pembelajaran yang learning by doing (belajar
dengan cara praktek langsung/ Suatu contoh, mengajar melakukan). Pembelajaran
harus juga bersifat konkret (otentik/nyata/tidak abstrak) karena mereka hanya
mampu mencerna hal -hal yang nyata saja. Suatu contoh, memperkenalkan
kosakata kepada anak harus dimulai dari benda -benda yang dekat dengan mereka.
Bila di sekolah, misalnya, kosakata yang paling dekat adalah lingkungan sekolah
dan benda

● Para ahli pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing mengakui


bahwa lagu,bermain dan bercerita mempunyai manfaat yang besar dalam
pembelajaran.Brewster, dkk. (2007) menekankan bahwa lagu merupakan
strategi yang ideal untuk belajar bahasa, karena di dalam laguterdapat
pengulangan-pengulangan kosakata dan struktur bahasa serta irama yang
dapat meningkatkan ketertarikan mereka dalam belajar.

● Penggunaan metode ini bermula dari kecenderungan siswa yang merasa


bosan dengan metode mengajar guru yang konvesional.

● Metode- metode ini merupakan metode yang dikembangkan dari metode


konvesional yang susun menjadi lebih menarik dan menyenangkan namun
tujuannya tetap sama

a. Pengertian Metode bermain

Metode bermaian merupakan hal yang sangat dekat dengan dunia anak. Menurut
(Simanjuntak, 2008:6.2) bagi anak, belajar adalah bermain, bermain adalah
belajar. Anak lebih suka suasana bebas tanpa ada tekanan, berinteraksi dengan
teman, dan bermain. Pendapat tersebut ditambahkan oleh (Zhafari) bahwa
permainan dalam pembelajaran merupakan suatu pemanasan atau penyegaran
guna membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan penuh
dengan antusias.

b. kelebihan dan kekurangan metode bermain

Dalam metode permainan terdapat kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut
:

. Kelebihan

a. Keterampilan siswa dalam bidang matematika seperti menghitung dan


menganalisis semakin meningkat.
b. Konsep – konsep materi akan lebih mantap untuk dipahami.

c. Kemampuan menemukan dan memecahkan masalah meningkat.

d. Siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar

Kelemahan metode bermain adalah :

a). Tidak semua topik dapat disajikan dengan metode permainan makin tinggi
tingkatnya makin sukar disajiakan, disamping itu permainan pun harus kita buat
sendiri (tidak dalam bentuk siap pakai)

b). Memakan banyak waktu

c). Permainan mungkin akan mengganggu ketenangan kelas–kelas disekitarnya.

Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efektif dan efisien
dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.
Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya
untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya
dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta,
kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam
(prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi
adalah rana sikap-nilai.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran metode Bermain


Terdapat 6 (enam) langkah dalam metode pembelajaran bermain :
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4. Membimbing kelompok belajar.

5. Evaluasi.
6. Memberikan penghargaan.

d. Implementasi metode bermain bagi peserta didik

1.Permaianan yang dikembangkan hendaknya permainan yang terkait langsung


dengan konteks keseharian peserta didik
2. Permainan diterapkan untuk merangsang daya pikir, mengakses informasi dan
menciptakan makna-makna baru,

3. Permainan yang dikebangkan haruslah menyenangkan dan mengasyikan bagi


peserta didik,

4. Permainan dilaksanakan dengan landasan kebebasan menjalin kerja sama


dengan peserta didik lain,
5. Permainan hendaknya menantang dan mengandung unsur kompetisi yang
memungkinkan peserta didik semakin termotivasi menjalani proses tersebut,

6. Penekanan permainan linguistic pada akuransi isinya, sedangkan permainan


komunikatif lebih menekankan pada kelancaran dan suksesnya komunikasi,
7. Permainan dapat dipergunakan untuk semua tingkatan dan berbagai
keterampilan berbahasa sekaligus.

a. Pengertian Metode bercerita

Metode bercerita adalah penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara


lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada murid. Menurut (Tampubolon,
1991:50), “Bercerita kepada anak memainkan permainan penting bukan saja
dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam
mengembangkan bahasa dan fikiran anak”

b. Kelebihan dan kekurangan metode bercerita

-Kelebihan metode bercerita adalah:

1) dapat menjangkau jumlah anak lebih banyak,

2) waktu yang dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efesien,

3) pengaturan kelas menjadi sederhana

4) guru dapat menguasai kelas dengan mudah dan

5) tidak banyak memerlukan biaya.

-Kekurangan metode bercerita adalah:


1) anak didik menjadi pasif, karena lebih banyak mendengarkan dan menerima
pesan,

2) kurang merangsang perkembangan kreativitas anak untuk mengutarakan


pendapatnya,

3) daya serap dan daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga
suka memahami tujuan pokok isi cerita dan

4) cepat menumbuhkan rasa bosan bila penyajiannya kurang menarik intaks


pembelajaran melalui bernyanyi

c. Langkah-langkah Metode Bercerita

Menurut Tarigan (2008), terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan metode bercerita yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan topik cerita yang menarik

Topik merupakan pokok pikiran atau pokok pembicaraan. Pokok pikiran dalam
cerita harus menarik agar pendengar tertarik dan senang dalam mendengarkan
cerita. Contoh topik cerita: pendidikan, sumber daya alam, kejujuran,
persahabatan dan sebagainya.

2. Menyusun kerangka cerita dengan mengumpulkan bahan-bahan

Kerangka cerita merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu cerita. Dalam menyusun kerangka cerita, harus mengumpulkan bahan-bahan
seperti dari buku, majalah, koran, makalah dan sebagainya, untuk memudahkan
dalam merangkai suatu cerita. Contoh kerangka cerita dengan topik persahabatan:
1) Ada dua orang bersahabat, 2) Dua orang sahabat berselisih paham, dan 3)
Penyelesaian masalah & kembali bersahabat.

3. Mengembangkan kerangka cerita

Kerangka cerita yang sudah dibuat kemudian dikembangkan sesuai dengan


pokok-pokok cerita. Contoh pengembangan kerangka cerita ada 2 orang
bersahabat sejak lama. Namanya Dina dan Ely. Mereka saling membantu satu
sama lain. Saat Dina sedang mengalami kesulitan, Ely selalu membantu dan
menghibur Dina. Begitupun sebaliknya, saat Ely sedang mengalami kesulitan,
Dina selalu membantu & menghibur Ely.

4. Menyusun teks cerita

Penyusunan teks cerita dilakukan dengan menggabungkan poin-poin dari


kerangka cerita yang telah dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitan
antar poin. Contohnya yaitu menggabungkan pengembangan kerangka cerita poin
1 sd 3 yang telah dijelaskan di atas sehingga menjadi sebuah teks cerita yang baik

d. Implementasinya metode bermain kepada peserta didik

Guru dalam menerapkan metode bercerita dengan menggunakan media dapat


merangsang anak untuk menyampaikan pikiran, gagasan, ide untuk
mengungkapkan perasaanya secara langsung karena media gambar tersebut dapat
menarik perhatian anak dilihat dari segi bentuk gambarnya yang ceritanya sangat
menarik. Dalam proses pembelajaran ini dapat memudahkan kebiasaan anak
untuk dapat berbicara dengan guru teman sebayanya yang lain maupun dengan
orang tua. Dalam metode ini guru memberikan arahan kepada anak agar anak
bisa bercerita didepan kelas contohnya seperti bercerita tentang keseharaian anak
dirumah. Evaluasi pembelajaran Dalam meningkatkan percaya diri dengan
metode bercerita.

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: Sub tema 1:


“Sekolah” guru menceritakan tentang sekolah (a) menulis huruf,(b)mewarnai
gambar rumah sekolah,(c) menempelkan kata-kata sekolah. Sub tema 2:“tempat
bermain” yaitu: (a) anak melipat baling-baling bambu, (b) mengelompokan
gambar permainan,(c) menyebutkan kata baling-baling bambu. Sub tema 3:“alat
tulis” yaitu: (a) mewarnai gambar penghapus,(b) menghunbungkan angka dengan
jumlah benda yang sesuai,(c) bercerita tentang tema. Setelah pembelajaran
dengan menggunakan metode bercerita untuk meningkatkan percaya diri anak.
kepercayaan diri dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang disiapakan oleh
guru. Rasa percaya diri dapat membantun anak untuk belajar lebih baik dan mulai
percaya diri. Contoh disaat guru bercerita tentang tema, setelah itu guru
menyuruh anak siapa yang mau bercerita kembali apa yang diceritakan oleh ibu
guru. Anak yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam
menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan.
Dengan demikian manfaat atau faktor pendukung implementasi metode bercerita
adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh guru anak termotivasi untuk
mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru, sementara faktor penghambatnya
adalah karena anak kurang berinteraksi baik dengan teman atau dengan guru.
dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

a. Pengertian Metode bernyanyi

Metode menyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-


syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-
materi yang akan diajarkan oleh pendidik. Menurut (Fadlillah, 2012:175),
bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga
perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal.

b. Kelebihan dan Kelemahan metode Bernyanyi

Setiap metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh para pengajar di
kelas tentu memiliki keunggulannya masing-masing.

Ada beberapa kelebihan dari metode ini, yaitu:

a. Metode ini cocok untuk digunakan pada kelas kecil.

b. Dapat membangitan semangat belajar para anak-anak karena suasana kelas


menjadi hidup dan menyenangkan.

c. Membantu guru dalam upaya pengembangan pendidikan karakter, yaitu nilai


karakter bersahabatkomunikatif karena terjadi interaksi yang baik antar warga
kelas. d. Memungkinkan guru menguasai keadaan kelas.

e. Lirik lagu dapat digunakan berulang-ulang walaupun pada kelas yang berbeda
tapi dengan materi yang sama.

kekurangan, antara lain:.

a. Sulit digunakan pada kelas besar.

b. Hasilnya akan kurang efektif pada anak pendiam atau tidak suka bernyanyi.
c. Suasana kelas yang ramai, bisa mengganggu kelas yang lain

c. Metode pembelajaran dengan bernyanyi terdiri dari langkah-langkah sebagai


berikut:
a) Tahap perencanaan, terdiri dari:
1. Penetapkan tujuan pembelajaran.
2. Penetapan materi pembelajaran.
3. Menetapkan metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan evaluasi pembelajaran.
b) Tahap pelaksaan, terdiri dari:

1. Kegiatan awal yaitu guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan


bersama dan memberi contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta
memberikan arahan bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengirinya.
2. Kegiatan tambahan yaitu anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya “Ini
jari Jempol”, yaitu dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tunuh yang
ada dalam lirik lagu.

3. Kegiatan pengembangan yaitu, guru membantu anak untuk mengenal nada


tinggi dan rendah alat musik, misalnya pianika.
c) Tahap penilain dilakukan dengan memakai pedoman observasi
untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai anak secara
individual maupun kelompok

c. Impletentasi metode bernyanyi kepada peserta didik.

Pada implementasinya, penggunaan lagu sebagai media belajar haruslah


mempertimbangkan kesiapan siswa sesuai tahap perkembangan psikologisnya.
Pakar psikologi Jean Piaget, dalam bukunya Origins of Intelligence in Children
(New York: Norton, 1963) menunjukkan bahwa anak melalui beberapa tahapan
perkembangan kognitif mereka. Anak-anak usia dini dan sekolah dasar berada
pada rentang usia 2 sampai 7 tahun berada dalam tahap yang disebut Piaget
sebagai "pre-operational stage.” Dalam tahap ini anak menikmati dan mempelajari
musik melalui peniruan (imitasi) dan partisipasi aktif dibandingkan melalui
pemberian instruksi selain itu masih sulit memahami peristilahan yang telah
mengenai konsep ketukan (high and low pitch), tinggi nada maupun dinamika
lagu. Karena itu, pembelajaran melalui musik dalam rentang usia ini diarahkan
pada kesempatan untuk bermusik, siswa mempelajari durasi melalui kegiatan
bernyanyi, menggambar dan bergerak. Beberapa metode yang dapat digunakan
antara lain:
a. Siswa didorong untuk bermusik dengan memainkan alat musik dan bernyanyi
serta membantu mereka menyimak dengan gerakan, potongan lagu atau gambar.
Contoh musik yang digunakan bagi anak-anak haruslah pendek dsederhana.
Maksimum sepanjang satu menit dan didominasi oleh hanya satu bunyi alat musik
tertentu. Alat musik yang disarankan adalah alat music sederhana seperti dekoder,
harmonika, biola, gitar, piano maupun alat perkusi seperti tambur dan gendang.

b. Metode lain yang dapat digunakan adalah membantu siswa membentuk "peta
belajar' dengan menggerakkan jari di udara mengikuti alunan musik dan
memindahkannya pada sebuah kertas. Dengan membentuk gambaran visual, anak
dapat belajar memahami apa yang diharapkan dari satu potongan lagu. Model
visual yang digunakan adalah kurva, potongan dan sebagainya. Dari potongan
lagu yang diberikan anak dapat menceritakan suasana, cerita atau memberikan
judul pada lagu tersebut.

c. Siswa dapat menulis pengalaman, cerita atau interpretasi berdasarkan lagu yang
meereka dengarkan yang dikombinasikan dengan pengalaman pribadi siswa.
Misalnya pengalaman perjalanan (lagu "Naik Delman'), kejadian sehari-hari di
rumah (lagu "Bangun Tidur") ataupun pengenalan warna dan bentuk (Lagu
"Balonku
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya berbagai metode pembelajaran yang bersifat menarik,aktif dan


menyenangkan seperti tiga metode diatas dapat membangkitkan ketertarikan anak
dalam mengikuti pembelajaran,sehingga mempermudah guru dalam penyampaian
materi.siswa akan lebih aktif karena didukung dan diberikan kesempatan oleh
guru.namun guru juga perlu memperhatikan beberapa aspek kekurangan dari
masing-masing metode sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

B. Saran.

Saran yang dapat penulis sampaikan terkait dengan makalah ini yaitu mengingat
betapa pentingnya metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka
penulis menyarankan agar perlu dipelajari dan diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2014. http://dilihatnya.com/2014/08/30/pengertian- metode


pembelajaran- menurut -para -ahli/. (On : 11 oktober 2014).

Anonimous, 2014. http://miminmadya.blogspot.com/2013/12/28/ kedudukan-


metode.html. (On : 11 oktober 2014).

Anonimous, 2014. http://desiwulandari.blogspot.com/2012/10/29/ defenisi-


metode-pembelajaran-menurut-para-ahli.html. (On : 11 oktober 2014).

Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai