Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

Oleh

NAMA : MUHAMMAD AGUSMAL LUBIS, S. Pd


NIP. : 198001292010011012

SMP NEGERI 4 AIRGEGAS


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN BANGKA SELATAN
2018

i
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil’alamin,puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat

menyajikan makalah yang bertemakan Strategi Literasi dalam Pembelajaran Mata

Pelajaran Bahasa Inggris dengan baik.

Makalah ini membahas tentang strategi – strategi literasi agar tujuan pembelajaran

bahasa Inggris sesuai kurikulum 2013 dapat tercapai. Kehadiran makalah ini

mudah-mudahan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi

pengembangan wawasan pembaca, khususnya bagi para guru.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

menyelesaikan makalah ini dari awal sampai akhir.

ii
Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................................... ii


Daftar isi ......................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 2
C. Tujuan makalah .................................................................................. 2
D. Manfaat penulisan .............................................................................. 2

Bab 2 Pembahasan

A. Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ..................................... 3


B. Strategi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ........................ 6

Bab 3 Penutup
Kesimpulan ................................................................................................... 13

Daftar pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan literasi pada awalnya adalah kemampuan membaca dan


menulis (Edisi ke-7 Oxford Advanced Learner’s Dictionary, 2005:898, dalam
Usaid Prioritas, 2014). Dan pada awalnya pendidikan di Indonesia lebih mengenal
dengan istilah pengajaran bahasa atau pelajaran bahasa. Namun, sesuai dengan
perkembangan zaman yang sangat cepat maka makna literasi juga ikut
berkembang sehingga maknanya tidak sekadar membaca dan menulis. Meskipun
pengertian literasi berkembang pesat, tetapi masih berkaitan dengan bahasa.
Dengan demikian, makna literasi berkembang dari sederhana menjadi lebih
kompleks.

Pada saat ini kata literasi disandingkan dengan kata-kata lain, misalnya
literasi informasi, literasi media, literasi 1ank ode, dan literasi mata pelajaran.
Masing-masing istilah pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu dipentingkannya
kemampuan membaca dan menulis. Selanjutnya, makna yang terbaru dari literasi
adalah berpikir kritis, dapat menghitung, memecahkan masalah, cara mencapai
tujuan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensi seseorang.
Perlu diketahui bahwa dalam ranah pembelajaran, kemampuan literasi
adalah kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Kemampuan
literasi sangat dibutuhkan siswa dalam rangka menguasai berbagai mata
pelajaran. Agar siswa dapat mencapai tujuan setiap mata pelajaran (meliputi
penguasaan ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap) maka mereka harus
memiliki kemampuan literasi. Dengan demikian, jelaslah bahwa kemampuan
literasi tidak terbatas pada kemampuan kognitif, melainkan kemampuan yang
bersifat lebih kompleks karena mencakup aspek sosial, aspek kebahasaan, dan
aspek psikologis.

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan

diantaranya :

1. Bagaimana Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris?

2. Apa strategi literasi dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui literasi pembelajaran Bahasa Inggris.

2. Untuk mengetahui strategi-strategi literasi yang mendukung proses

pembelajaran Bahasa Inggris.

5. Manfaat Makalah

Dengan penulisan makalah ini di harapkan guru dapat mengetahui bagaimana

startegi literasi dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris, Kurikulum 2013


menjelaskan bahwa Untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan,
pengajaran bahasa Inggris haruslah memampukan peserta didik untuk
berkomunikasi dengan santun dalam komunikasi lisan dan tulisan untuk berbagai
keperluan (misalnya membangun hubungan sosial, dan mengembangkan wawasan
melalui pertukaran informasi). Nilai kesantunan yang berlaku dalam masyarakat
yang beradab merupakan landasan komunikasi yang harus dijunjung tinggi,
termasuk sikap toleran, menghormati lawan-bicara, kooperatif, percaya diri,
kreatif, tekun, ulet, dan membawa diri dengan kelembutan dan ketulusan hati.

Semua tujuan mulia ini—dalam kenyataan di dalam pelajaran bahasa


Inggris—seyogianya tidak didekati melalui ceramah dan penjelasan akademik.
Yang diinginkan kurikulum 2013 adalah bahwa guru harus bertindak sebagai
model yang 3ank o contoh bagaimana berkomunikasi dalam bahasa Inggris,
menyediakan serta menstrukturkan kegiatan komunikasi santun dalam bahasa
Inggris, kemudian 3ank o dukungan konsisten yang terus-menerus sehingga
kebiasaan komunikasi santun ini membentuk karakter siswa.

Dengan demikian, tugas guru Bahasa Inggris menjadi semakin jelas:


menampilkan diri sebagai pengguna Bahasa Inggris fungsional yang baik dan
benar sehingga peserta-didik dapat meneladaninya, kemudian melibatkan peserta-
didik ke dalam kegiatan/atau peristiwa kemunikasi yang baik dalam bahasa
Inggris, dan membangun kesantunan komunikasi ini sebagai kebiasaan kolektif di
kelas yang dikomandaninya. Dengan cara ini, guru Bahasa Inggris diposisikan
sebagai tokoh teladan yang “digugu” dan “ditiru”. (Bachrudin Musthafa
Ditulis untuk New Concept English Education Centre, Jakarta. 2016).

Dalam melibatkan peserta didik ke dalam kegiatan atau peristiwa


komunikasi yang baik dalam bahasa Inggris, dan membangun kesantunan
komunikasi, peserta didik harus menemukan sejumlah informasi melalui

3
berbagai sumber. Sumber-sumber itu berupa teks, baik teks lisan maupun teks
tulis. Di pihak guru, mereka dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa. Ketercapaian itu berupa penguasaan siswa terhadap sejumlah
informasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Ketika guru meminta siswa
menyampaikan hasil informasi secara lisan, maka siswa harus memiliki
keterampilan berbicara yang memadai. Begitu pula ketika guru memintanya
untuk membuktikan penguasaan sejumlah informasi dalam bentuk tulis, maka
siswa harus memiliki kemampuan menulis yang memadai. Tuntutan semacam ini
tidak hanya dimiliki oleh mata pelajaran bahasa Inggris melainkan seluruh mata
pelajaran.
Salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dikembangkan di dalam
pembelajaran Bahasa Inggris adalah ketrampilan membaca. Kegiatan ini berkaitan
erat dengan upaya memahami bahasa target ke dalam bahasa kita atau bahasa ibu.
Karenanya penguatan pendidikan karakter yang berupa kesungguhan dan bekerja
keras termasuk di dalamnya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi.pada diri
siswa pun perlu dilakukan.

Bagaimana tidak, karena dalam memahami sebuah teks dengan banyak


variasi penggunaan pola kalimat dan diksi tentu harus dibarengi dengan
kemampuan menalar atau menggunakan logika. Satu kata tidak dapat diartikan
secara harafiah berdasarkan arti kata dari kamus namun harus berdasarkan pada
konteks kalimatnya.

Keterpahaman atas teks Bahasa Inggris ini dirasa masih sangat sulit di
kalangan para siswa terutama pada teks-teks yang bernilai ilmiah dengan kata-
kata yang cenderung khusus penggunaannya dan bersifat teknis, Dalam hal ini
contohnya adalah teks berbentuk eksplanasi, report, maupun eksposisi. Julianti,
dkk (2015) menyebut bahwa kemampuan memahami makna dan isi teks ini
berpengaruh pada prestasi belajar Bahasa Inggris. Oleh sebab itu para guru perlu
mengoptimalkan strategi pembelajaran Reading sebagai bagian dari
kegiatan literasi di sekolah.

4
Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu
meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan teks dan atau bahan ajar
yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan
pembelajaran sangat mungkin akan dapat meningkatkan kemampuan literasi
siswa.

Literasi sendiri berasal dari kata literate yang artinya melek namun bisa juga
diartikan dapat membaca dan menulis. Adapun pengertian literasi dalam konteks
Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara.

Oleh karenanya makna literasi sering dikaitkan dengan kegiatan membaca


dan menulis, namun seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, literasi
dimaknai sebagai keterpahaman terhadap beragam teks yang akan membantu
keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya dikarenakan teks itu
merupakan representasi dari kehidupan individu dan masyarakat dalam
budaya masing-masing (Kisyani, dkk: 2017).

Teks-teks yang muncul dalam materi pembelajaran Bahasa Inggris di kelas


tak jarang menyajikan informasi yang berkenaan dengan konteks kehidupan
sehari-hari yang bisa dijadikan sumber rujukan solusi atas sesuatu masalah baik
yang berhubungan dengan budaya, ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.

Permendikbud No 22 tahun 2016 mengisyaratkan perlunya perancangan


pengembangan budaya membaca dan menulis untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan. Oleh karenanya guru dituntut mampu untuk memberikan penguatan dan
umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.

Berpijak pada Permendikbud tersebut guru harus pandai-pandai menyiasati


kegiatan literasi dalam pembelajaran yang berlaku untuk semua mata pelajaran di

5
kelas dan di sekolah sehingga kegiatan literasi yang dimaksud dapat
meningkatkan pemahaman akan kebermaknaan teks tersebut.

B. Strategi literasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

a. Portofolio Reading
Reading dalam pembelajaran Bahasa Inggris meliputi
kemampuan decoding yaitu pengkonversian data menjadi informasi yang
dimengerti oleh penerima, pronouncing atau pengucapan, dan
juga comprehending the message yaitu pemahaman terhadap pesan.

Portofolio reading adalah kegiatan membaca lebih dari satu teks


yang sama atau berbeda genrenya. Guru dan siswa bisa mengawali dengan
mendiskusikan sebuah teks. Teks tersebut kemudian dimaknai dan
dianalisis unsur-unsur kebahasaannya. Setelah memaknai dan
menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaannya, guru menjelaskan
dan 6ank o contoh bagaimana membuat kalimat-kalimat pertanyaan
dengan menggunakan prinsip lima W satu H.

Hal ini dipandang perlu karena rendahnya pemahaman soal pada


diri siswa akibatnya jawaban yang muncul tidak menyiratkan isi
pertanyaan yang diminta pada setiap saat guru mengadakan evaluasi atau
penilaian. Pertanyaan pemahaman bacaan ini dipakai untuk mengetahui
apakah siswa memahami isi teks yang dibaca atau tidak. Siswa
menuliskan pemahaman isi teks dengan membuat catatan kecil serta
membuat kalimat-kalimat 6ank tadi di buku masing-masing.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman atas isi teks, siswa diminta


maju ke depan kelas untuk mengartikan teks tadi ke dalam Bahasa
Indonesia tanpa bantuan catatan maupun kamus. Kegiatan pemahaman
teks berlanjut pada sesi 6ank jawab oleh siswa dengan kalimat 6ank yang
sudah dibuatnya tadi. Guru bertindak sebagai penyelaras baik terhadap

6
ujaran kalimat 7ank maupun cara siswa dalam mengungkapkan jawaban
atas pertanyaan yang diajukan.

Demikian kegiatan ini berlanjut dengan penugasan kepada siswa


untuk membaca dan memahami teks-teks lain termasuk menulis kalimat
pertanyaan berikut jawabannya. Kegiatan yang berulang-ulang ini
selanjutnya akan menjadi pembiasan pada diri siswa dan melatih siswa
merekam berbagai informasi mengenai kosa kata baru dan cara menjawab
pertanyaan teks di dalam otaknya. Imbasnya adalah adanya kenaikan nilai
pada saat kegiatan penilaian harian dilaksanakan.

b. Literasi Berbasis Teks

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kompetensi utama yang tuju


dari pendidikan bahasa Inggris adalah adalah kompetensi komunikatif
(7ank ode777ve 7ank ode77). Dimana siswa sekolah menengah di tuntut
agar dapat berkomunikasi lisan maupun tulisan dalam berbagai peristiwa
komunikasi. Keterampilan berkomunikasi lisan sangat menentukan untuk
menuju keterampilan berkomunikasi lisan. Oleh sebab itu, pembelajaran
bahasa Inggris SMP ditekankan agar siswa mampu untuk berkomunikasi
lisan dengan baik dan berterima. Menurut Well (1987) tingkat literasi
terbagi menjadi empat, yaitu performative, functional, informational, dan
epistemic. Tingkat pertama adalah sekadar mampu membaca dan menulis,
tingkat kedua adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk keperluan
hidup atau skill for survival seperti membaca manual atau mengisi formulir
permohonan kartu kredit. Bahasa Inggris SMP didesain untuk membekali
siswa mencapai literasi tingkat fungsional. Tingkat ketiga adalah
kemampuan mengakses pengetahuan dalam bahasa Inggris. Literasi lulusan
SMA diharapkan mencapai tingkat ini. Sementara itu, tingkat 7ank ode7
adalah kemampuan mentransformasi pengetahuan dalam bahasa Inggris.
Tingkat ini dianggap terlalu tinggi untuk tingkat SMA.

7
Berdasarkan tingkat literasi itulah maka pembelajaran bahasa Inggris di
sekolah menengah pertama (SMP) selalu diusahakan berpusat pada siswa
dan kegiatan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Standar Isi dan siswa
mampu untuk mengunakan berbagai fungsi-fungsi bahasa tersebut untuk
memecahkan masalah dan keperluan hidup sehari-hari.

Jenis Text Bahasa Inggris (genres)

Teks mempunyai peranan yang sangat penting didalam pengajaran


bahasa Inggris khususnya pada Sekolah Menengah Pertama.
Sesungguhnya Standar Kompetensi 2004 telah menetapkan 3 macam
Standar Kompetensi untuk masing-masing kelas untuk tiap-tiap tahun
ajaran yang berisikan kemampuan untuk berkomunikasi lisan dan tertulis
dalam berbagai bentuk wacana. Berbeda dengan SI dimana masing-masing
kemampuan berbahasa (language skills) mempunyai Standar Kompetensi
yang berbeda pula. Standar Kompetensi menuntut siswa tidak hanya
mempunyai kemampuan mengerti berbagai jenis teks tetapi juga juga
mampu untuk menyusun atau membuat teks tersebut dalam bentuk yang
sederhana.

Didalam proses pembelajaran guru sebaiknya menjelaskan berbagai


jenis teks, memberikan contoh teks, sambil menjelaskan bahwa setiap teks
mempunyai tujuan komunikatif, strutur teks dan ciri-ciri kebahasaan
sebelum siswa mencoba menyusun atau membuat teks mereka masing-
masing. Lebih lanjut siswa SMP diharapkan mampu untuk memahami
makna dalam teks funsional dan esei pendek berbentuk naratif, recount,
prosedur, report dan deskriptif.

5. Naratif

Tujuan komunikatif teks naratif adalah menghibur pendengar atau


pembaca dengan pengalaman nyata atau khayal. Ciri naratif adalah adanya
unsur konflik (masalah) dan resolusi (penyelesaian masalah). Jumlah
masalah atau penyelesaiannya mungkin hanya satu, mungkin juga lebih.

8
Struktur teks terdiri dari pengenalan latar (tokoh, waktu, dan tempat),
Pengembangan konflik, Penyelesaian konflik, Koda (perubahan yang
terjadi pada tokoh atau pelajaran yang dapat dipetik dari cerita).

Ciri kebahasaannya terdiri dari nouns tertentu sebagai kata ganti orang,
dalam cerita, misalnya: stepsisters, housework, dsb. Adjectives yang
membentuk noun phrase, misalnya: long black hair, two red apples, dsb.
Time connectives dan conjunctions untuk mengurutkan kejadian misalnya:
then, before that,dsb. Adverbs dan adverbial phrases untuk menunjukkan
lokasi kejadian atau peristiwa, misalnya: here, in the mountain, happily
ever after,dsb. Action verbs dalam past tense; stayed, dsb. Saying verbs
yang menandai ucapan seperti: said, told, dan thinking verbs yang
menandai pikiran, perasaan tokoh mis: thought, felt, dsb.

5. Recount

Tujuan komunikatif teks recount adalah melaporkan peristiwa, kejadian


atau kegiatan dengan tujuan memberitakan atau menghibur.

Struktur teks terdiri dari pendahuluan (orientasi), yaitu memberikan


informasi tentang apa, siapa, di mana dan kapan, Laporan (rentetan)
peristiwa, kegiatan yang terjadi, yang biasanya disampaikan secara
berurut. Komentar pribadi dan/atau ungkapan penilaian (jika ada)

Ciri kebahasaan terdiri dari nouns dan pronouns sebagai kata ganti
orang, hewan atau benda yang terlibat, misalnya David, the monkey, we
dsb. Action verbs atau kata kerja tindakan, misalnya go, sleep, run
dsb. Past tense, misalnya We went to the zoo; She was happy dsb.
Conjunctions dan time connectives yang mengurutkan peristiwa, kejadian
atau kegiatan, misalnya and, but, then, after that, dsb. Adverbs dan adverb
phrases untuk mengungkap tempat, waktu dan cara, misalnya yesterday, at
my house, slowly dsb. Adjectives untuk menerangkan nouns, misalnya
beautiful, funny, dsb.

9
5. Prosedur

Tujuan komunikatif teks prosedur adalah 10ank o petunjuk cara


melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.

Struktur Teks terdiri dari tujuan kegiatan atau judul, bahan-bahan, langkah-
langkah.

Ciri kebahasaannya terdiri dari pola kalimat imperative, misalnya, Cut,


Don’t mix, dsb. Action verbs, misalnya turn, put, don’t, mix,
dsb.Connectives untuk mengurutkan kegiatan, misalnya then, while, dsb.
Adverbials untuk menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang akurat,
misalnya for five minutes, 2 centimetres from the top, dsb.

5. Report

Tujuan komunikatif teks report adalah menyampaikan informasi


tentang sesuatu, apa adanya, sebagai hasil pengamatan sistematis atau
analisis yang dideskripsikan dapat meliputi gajala alam, lingkungan, benda
buatan manusia, atau gejala-gejala sosial. Deskripsi sebuah teks report
dapat berupa simpulan umum misalnya tentang rumah sederhana dengan
mendekripsikan ciri-ciri subyek tersebut sehingga layak dikategorikan
rumah sederhana, dsb.

Struktur teks terdiri dari pernyataan umum yang menerangkan subjek


laporan, keterangan, dan klasifikasinya.

Ciri Kebahasaan terdiri dari general nouns, seperti ‘Reptiles in


Comodo Insland’. Relating verbs untuk menjelaskan ciri, misalnya reptiles
are scaly animals (ciri ini berlaku untuk semua 10ank ode10). Action verbs
dalam mejelaskan perilaku, misalnya lizards cannot fly. Present tense
untuk menyatakan suatu yang umum, misalnya Komodo dragons usually
weight more than 160 kg. Istilah teknis, misalnya water contains oxygen
and hydrogen.Paragraf dengan 10ank sentence untuk menyusun sejumlah
informasi.

10
5. Deskriptif

Tujuan komunikatif teks deskriptif adalah mendeskripsikan ciri-ciri


seseorang, suatu benda atau tempat tertentu.

Struktur teks terdiri dari pengenalan benda (orang atau sesuatu yang
akan dideskripsikan. Deskripsi, menggambarkan ciri-ciri benda
tersebut,misalnya berasal dari mana, warnanya, ukurannya, kesukaannya
dsb. Deskripsi ini hanya memberikan informasi mengenai benda atau orang
tertentu yang sedang dibahas saja, misalnya deskripsi tentang ‘My Dog’.
Ciri-ciri ‘anjing saya’ tersebut dapat berbeda dengan anjing yang lain.

Ciri kebahasaan menggunakan Nouns tertentu, misalnya teacher,


house,my cat, dsb, simple present tense.Detailed noun phrase untuk
memberikan informasi tentang subjek, misalnya She a sweet young lady.
Berbagai macam adjectives, yang bersifat describing, numbering,
classifying, mis: two strong legs, two white fangs, dsb. Relating verbs
untuk memberikan informasi tentang subjek, misalnya, My mum is realy
cool, It has very thick fur, dsb.

c. Digital Literacy

Digital literacy adalah kemampuan untuk secara efektif dan kritis


menavigasi, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan
berbagai teknologi digital. Hal ini dibutuhkan untuk mengenali dan
menggunakan kekuatan itu, untuk memanipulasi dan mengubah media
digital, untuk mendistribusikan pervasively, dan mudah mengadaptasi
mereka untuk menjadi bentuk-bentuk baru. Digital literacy tidak
menggantikan bentuk-bentuk baru. Digital literacy tidak menggantikan
bentuk-bentuk tradisional dari Digital literacy, itu dibangun berdasarkan
pondasi bentuk tradisional dari Digital literacy.
Penelitian sekitar Digital literacy berkaitan dengan aspek-aspek
yang lebih luas terkait dengan belajar cara efektif menemukan,
menggunakan, meringkas, mengevaluasi membuat, dan

11
mengkomunikasikan informasi saat menggunakan teknologi
digital. Digital literacy meliputi semua perangkat digital, seperti perangkat
keras computer, perangkat lunak, internet, dan ponsel. Seseorang
menggunakan keterampilan ini untuk berinteraksi dengan masyarakat, atau
dapat disebut juga warga digital.
Dalam website library Illinois dikatakah bahwa digital
literacy adalah kemampuan untuk secara efektif dan kritis menavigasi,
mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai
teknologi digital. Sementara itu dalam Herlina, S. (t, t) Shapiro dan
Hughes (1996) mengatakan bahwa literasi digital ini memiliki komponen
yang berupa :
1. Kompetensi menggunakan hardware dan software
2. Memahami sumber, bentuk, dan akses dari informasi
3. Memahami cara membuat dan mengkonsumsi informasi
4. Penggunaan teknologi informasi untuk penelitian dan
pengetahuan
5. Pemahaan mengenai perkembangan teknologi informasi
6. Mampu mengevalusi manfaat teknologi baru
Menurut Buckingham dalam Herlina, literasi digital juga menyangkut
beberapa komponen penting seperti :
- media digital menggambarkan dunia bukan semata-mata gambaran
dunia itu sendiri.
- individu diharapkan mampu memahami bahasa 12ank ode sesuai
dengan konten.
- memahami siapa berkomunikasi dengan siapa dan alasannya.
- bagaimana menempatkan media dalam mendapatkan ataupun
menyebarakan informasi

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris menurut Kurikulum


2013 adalah memampukan peserta didik untuk berkomunikasi dengan santun
dalam komunikasi lisan dan tulisan untuk berbagai keperluan (misalnya
membangun hubungan sosial, dan mengembangkan wawasan melalui pertukaran
informasi). Nilai kesantunan yang berlaku dalam masyarakat yang beradab
merupakan landasan komunikasi yang harus dijunjung tinggi, termasuk sikap
toleran, menghormati lawan-bicara, kooperatif, percaya diri, kreatif, tekun, ulet,
dan membawa diri dengan kelembutan dan ketulusan hati.

Siswa diharapkam memiliki ketrampilan dalam berbicara maupun


keterampilan dalam menulis. Salah satu untuk mencapai tujuan pembelajaran itu
adalah dengan literasi. Untuk itu perlu adanya sebuah strategi literasi dalam
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris.

Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu


meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan teks dan atau bahan ajar
yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan
pembelajaran sangat mungkin akan dapat meningkatkan kemampuan literasi
siswa.

Literasi sendiri berasal dari kata literate yang artinya melek namun bisa
juga diartikan dapat membaca dan menulis. Adapun pengertian literasi dalam
konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://bachrudinmusthafa.staf.upi.edu/2016/04/23/kurikulum-bahasa-inggris-
2013-apa-yang-diinginkan-kemdikbud/

https://www.kompasiana.com/lestariambar/5a1f6592677ffb38746a24d2/portofoli
o-reading-sebagai-strategi-literasi-dalam-pembelajaran-bahasa-
inggris?page=all

Herlina, S. (t, t). Membangun Karakter Bangsa Melalui Literasi Media. Diambil
dari
: http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309682/pengabdian/membangun-
karakter-bangsa-melalui-literasi-digital.pdf

Siregar, Dea. (2013). Literasi Media dan Literasi Digital. Diambil dari
:http://perpustakaandeajulia.weebly.com/uploads/1/8/2/6/18261275/ma
kalh_literasi_median_n_digital.pdf

University of Illinois. 2008. Digital


Literacy. http://www.library.illinois.edu/diglit/definition.html

Well, B. 1987. Apprenticeship in Lieracy. Dalam Interchange 18, 1(2): PP. 109-
123

Usaid Prioritas. 2015. Pembelajaran Literasi di Sekolah Menengah Pertama dan


Madrasah Tsanawiyah. Jakarta.

www.literasimedia.org/literasi-
media/
www.prioritaspendidikan.
org

14

Anda mungkin juga menyukai