Anda di halaman 1dari 33

Modul Ajar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Fase :C
Judul : Pertunjukan Sosiodrama Dongeng Pilihanku

Pengarah
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Nunuk Suryani

Penanggung Jawab
Diretur Guru Pendidikan Dasar
Rachmadi Widdiharto

Penulis
Sri Rejeki Fladesawati

Pengarah Materi
Nita Isaeni (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Sotya Mayangwuri (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Irmawati (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Rohmi Nurwiyati (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Fellma Juniati Panjaitan (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Isti Mariani Sarida (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)

Fasilitator
Ririk Ratnasari

Diterbitkan Oleh
Direktorat Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemdikbud, Gedung D Lantai 15
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270 Tahun 2023
PERTUNJUKAN SOSIODRAMA
DONGENG PILIHANKU

Penulis : Sri Rejeki Fladesawati


Instansi : SDN Tugu 10, Kota Depok
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase / Kelas :C/6
Jenjang : SD / MI
Alokasi Waktu : 9 x 35 (3 Pertemuan)

Materi
Sosiodrama dari Dongeng yang dibaca

Tujuan Pembelajaran
3.7 Melakukan sosiodrama dari dongeng yang dibaca

Alur Tujuan Pembelajaran


https://static.perangkat-ajar.belajar.id/ATP-
B._Indonesia_Fase_C_Template.pdf.pdf

Deskripsi Umum
Peserta didik secara berkelompok membaca dongeng pilihannya,
berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur intrinsik dongeng dan
melakukan sosiodrama dari dongeng. Kemudian, mengaitkan nilai-nilai
serta pesan dongeng pada kehidupan sosial sehari-hari.

Prasyarat Kompetensi
Peserta didik sudah memahami unsur-unsur intrinsik dongeng, membaca
nyaring dongeng, dan berbicara dengan artikulasi dan intonasi yang tepat.
TOPIK I
ASYIKNYA MEMBACA DONGENG

1. Pembuka dan Asesmen Awal

a. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan


dilakukan pada kegiatan pembelajaran hari ini.
b. Guru bertanya kepada peserta didik tentang judul dongeng yang pernah
dibaca. Kemudian, peserta didik mengungkapkan perasaannya terhadap
isi dongeng yang pernah dibacanya.
c. Peserta didik mengamati sampul buku dongeng Monster dan Biskuit
Ajaib. Kemudian menebak isi dongeng berdasarkan sampul buku
dongeng. Tautan https://www.letsreadasia.org/read/4fcfe1fb-a3e8-48dc-
9f22-5f1b259c6f2e?bookLang=6260074016145408.
Alternatif kegiatan: Guru dapat menggunakan buku dongeng lainnya
sesuai kondisi peserta didik.
d. Peserta didik menyimak guru membaca nyaring dongeng.
Alternatif kegiatan: Peserta didik menyimak tayangan video Membaca
Nyaring Dongeng Monster dan Biskuit Ajaib.
Tautan https://youtu.be/uCjfPu9gdcE?si=WGLPvazydYOIZJjS
e. Guru melakukan asesmen awal
1) Peserta didik bermain menyebutkan unsur-unsur intrinsik dongeng
yang ditayangkan. Guru dapat melakukannya dengan bermain
tebak-tebakan karakter dan tokoh.
Misalnya:
Tokoh berkarakter pemarah, bijaksana, dsb.
2) Peserta didik memilih tokoh dongeng yang ditayangkan, kemudian
menirukan satu dialog pada dongeng tersebut dengan
memperhatikan artikulasi, intonasi, ekspresi wajah, gestur tubuh
yang paling diingat.
2. Membaca Nyaring Dongeng Pilihan

a. Peserta didik membaca bahan ajar tentang Membaca Nyaring Dongeng


secara mandiri. Kemudian, peserta disdik bersama-sama menyimpulkan
teknik membaca nyaring dongeng yang baik.
b. Peserta didik memilih dongeng yang akan dibaca berdasarkan kriteria
hasil asesmen awal.
c. Peserta didik dengan pilihan yang sama akan menjadi satu kelompok. Jika
terlalu banyak, guru dapat membaginya menjadi beberapa kelompok
dengan dongeng yang sama.
d. Peserta didik memilih posisi di kelompok, sebagai ketua atau anggota
kelompok. Pilihan posisi dilakukan berdasarkan hasil asesmen awal.
Kemudian setiap kelompok berdiskusi membagi tugas bagian-bagian
dongeng yang akan dibacakan secara bergantian.
e. Setiap kelompok membaca nyaring dongeng dengan memperhatikan
artikulasi, intonasi, mimik atau ekspresi wajah, gestur tubuh sesuai
karakter tokoh. Guru dapat menghentikan pembacaan dongeng, untuk
pemirsa menebak kelanjutan dongeng. Kemudian kelompok
melanjutkannya kembali.
Alternatif kegiatan
Pembacaan dongeng berkelompok dilakukan di perpustakaan, taman
baca, atau ruangan terbuka di lingkungan sekolah.
f. Peserta didik memberikan pendapat tentang cara membaca nyaring
dongeng yang dilakukan temannya. Kemudian memberikan saran untuk
meningkatkan kemampuan membaca nyaring dongeng.

3. Membuat Kartu Dongeng

a. Setiap kelompok berdiskusi menentukan unsur-unsur cerita dongeng yang


dibacanya. Kemudian menuliskannya di kartu dongeng.
1) Tokoh
Menuliskan nama-nama tokoh dongeng.
2) Karakter Tokoh
Menuliskan karakter tokoh- tokoh dongeng.
3) Latar Dongeng
Menuliskan latar tempat, waktu, suasana yang terdapat pada
dongeng.
4) Konflik dan Solusi.
Menuliskan konflik dan pemecahan masalah yang terjadi pada
dongeng.
5) Pesan / Amanah Dongeng
Menyimpulkan pesan dan nilai-nilai dari dongeng. Kemudian
mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
6) Properti Dongeng
Mengidentifikasi properti yang akan digunakan untuk melakukan
sosiodrama dari dongeng yang dibaca.
b. Setiap anggota memilih tokoh dongeng yang akan diperankan sesuai
kriteria asesmen awal. Guru memfasilitasi peserta didik untuk memilih
pemilihan tokoh.
c. Guru membagi kelompok menjadi berpasangan. Setiap kelompok akan
mempresentasikan Kartu Dongeng, kelompok lain memberikan
tanggapan dan saran. Kemudian dilakukan bergantian.
d. Setiap kelompok memperbaiki kartu dongeng dengan mempertimbangkan
tanggapan dan saran dari kelompok lain. Setelah itu, memajangnya di
pojok dongeng yang telah disiapkan guru.
e. Peserta didik bersama-sama menemukan satu hal baru yang diperoleh
dari pembelajaran hari ini.
f. Peserta didik mengekspresikan perasaannya setelah pembelajaran
dengan cara:
Senang : senyum dengan memperlihatkan gigi bagian atas
Biasa : senyum tanpa memperlihatkan gigi
Tidak senang : cemberut
MEMBACA NYARING DONGENG

Membaca nyaring dongeng adalah sebuah aktivitas


membacakan dongeng dengan menggunakan media buku
bacaan. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar
terjadi dan memiliki nilai-nilai moral tertentu.
Sebelum memulai membaca nyaring, pembaca
memastikan kesesuaian isi buku bacaan dengan tahapan
perkembangan anak dan mempelajari isinya. Kemudian
berlatih membaca nyaring dengan suara, intonasi, ekspresi,
dan gerakan tubuh yang menarik perhatian anak.
Ketika membaca nyaring mulailah dengan percakapan
pembuka dan tunjukkan kepada anak tentang buku cerita
yang akan dibaca. Berikan informasi singkat mengenai
gambar sampul, pengarang, dan juga ilustrator buku. Ketika
membaca nyaring, pembaca memperhatikan suara, intonasi,
ekspresi, dan gerakan tubuh sesuai dengan karakter tokoh
dan menarik perhatian anak.
Agar tetap fokus pada cerita dongeng, buatlah interaksi
singkat di tengah-tengah kegiatan membacakan nyaring.
Buatlah anak bertanya tentang isi cerita. Seandainya mereka
tidak mengajukan pertanyaan, berikanlah pertanyaan dan
bantu untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan mereka
tentang cerita yang sudah dibacakan atau menceritakan
kembali isi cerita yang sudah dibacakan.
Sumber : www.djkn.kemenkueu.go.id

Sumber : www.djkn.kemenkueu.go.id
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KARTU DONGENG
Judul Dongeng : __________________________________
Penulis : __________________________________
Kelompok : __________________________________

TOKOH KARAKTER TOKOH

LATAR KONFLIK dan SOLUSI

PESAN PROPERTI
ASESMEN AWAL DAN ASESMEN FORMATIF

Pada aktivitas pembelajaran ini, instrumen asesmen awal dapat digunakan


pada kegiatan asesmen formatif.
1. Asesmen Unsur-unsur Intrinsik Dongeng
Lembar Asesmen Unsur-unsur Intrinsik Dongeng
Isilah dengan angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan kriteria pencapaian aspek
pengamatan pada kolom yang sesuai!
Interpretasi Dongeng
Nama Peserta Jumlah
No Karakter Nilai
Didik Tokoh Latar Pesan Skor
Tokoh
1 Kania 3 3 3 2 11 68,75

Rubrik Unsur-unsur Intrinsik Dongeng


Berkembang Layak Cakap Mahir
Aspek
(1) (2) (3) (4)
Tokoh Belum Mampu Mampu Mampu
mampu mengidentifi mengidentifi mengidentifika
mengidentifik kasi 1% - kasi 51% - si 91% - 100%
asi tokoh 50% tokoh 90% tokoh tokoh dongeng
dongeng dongeng dongeng
Karakter / Belum Mampu Mampu Mampu
Watak mampu mengidentifi mengidentifi mengidentifika
Tokoh mengidentifik kasi 1% - kasi 51% - si 91% - 100%
asi watak 50% watak 90% watak watak tokoh
atau tokoh tokoh tokoh dongeng
dongeng dongeng dongeng
Latar Belum Mampu Mampu Mampu
Dongeng mampu mengidentifi mengidentifi mengidentifika
mengidentifik kasi 1% - kasi 51% - si 91% - 100%
asi latar 50% latar 90% latar latar dongeng
dongeng dongeng dongeng
Pesan / Belum Mampu Mampu Mampu
Amanah mampu mengidentifi mengidentifi mengidentifika
Dongeng mengidentifik kasi pesan kasi pesan si pesan
asi pesan dongeng dongeng dongeng
dongeng dengan secara secara mandiri
walau dengan bantuan mandiri dan
bantuan kata kata kunci mengaitkanny
dari guru a dengan
Berkembang Layak Cakap Mahir
Aspek
(1) (2) (3) (4)
kunci dari penerapan di
guru kehidupan
sehari-hari

Nilai Perolehan unsur-unsur Intrinsik Dongeng


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
= x 100
𝐽𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Contoh:
11 11
= x 100 = x 100 = 68,75
4𝑥4 16

2. Asesmen Membaca Nyaring Dongeng dengan Ekspresif


Lembar Asesmen Membaca Nyaring Dongeng dengan Ekspresif
Isilah dengan angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan kriteria pencapaian aspek
pengamatan pada kolom yang sesuai!
Nama Peserta Membaca Nyaring Jumlah
No Nilai
Didik Artikulasi Intonasi Ekspresi Gestur Skor
1 Kania 3 3 2 2 10 62,5

Rubrik Pengamatan Membaca Nyaring Dongeng dengan Ekspresif


Berkembang Layak Cakap Mahir
Aspek
(1) (2) (3) (4)
Artikulasi Seluruh dialog 1% - 50% 51% - 90% 91% – 100%
dibaca dialog dibaca dialog dibaca dialog dibaca
dengan dengan dengan dengan
artikulasi artikulasi artikulasi artikulasi
yang kurang yang tepat yang tepat yang tepat
jelas dan tepat
Intonasi Seluruh dialog 1% - 50% 51% - 90% 91% – 100%
dibaca dialog dibaca dialog dibaca dialog dibaca
dengan dengan dengan dengan
intonasi yang intonasi yang intonasi yang intonasi yang
kurang tepat tepat tepat tepat
Ekspresi Seluruh dialog 1% - 50% 51% - 90% 91% – 100%
wajah dibaca dialog dibaca dialog dibaca dialog dibaca
dengan dengan dengan dengan
ekspresi ekspresi ekspresi ekspresi
Berkembang Layak Cakap Mahir
Aspek
(1) (2) (3) (4)
wajah yang wajah yang wajah yang wajah yang
kurang tepat tepat tepat tepat
Gestur Seluruh dialog 1% - 50% 51% - 90% 91% – 100%
Tubuh dibaca dialog dibaca dialog dibaca dialog dibaca
dengan gestur dengan dengan dengan
tubuh yang gestur tubuh gestur tubuh gestur yang
kurang tepat yang tepat yang tepat tepat

Nilai Perolehan Membaca Dongeng


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
= x 100
𝐽𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Contoh:
9 9
= x 100 = 16 x 100 = 56,25
4𝑥4

3. Lembar Hasil Asesmen Awal atau Asesmen Formatif


Hasil Asesmen
Nilai Capaian Nilai Akhir
No Nama Peserta Didik Unsur Membaca Rata- Kriteria
Jumlah
Intrinsik Nyaring rata
1 Kania 68,75 56,25 125 62,50 Cakap

Nilai Akhir Perolehan


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑠𝑖+𝑀𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝐷𝑜𝑛𝑔𝑒𝑛𝑔
= x 100
2

Contoh
68,75 + 56,25 125
= x 100 = x 100 = 62,50 → Cakap
2 2

Kriteria
Berkembang : 0 – 40
Layak : 41 – 60
Cakap : 61 – 80
Mahir : 81 – 100
TINDAK LANJUT ASESMEN AWAL

Pilihan Tokoh
Pilihan yang akan Tugas di
No Kriteria
Dongeng diperankan Kelompok
Sosiodrama
1 Berkembang Tokoh Anggota
Pendukung kelompok.
a. Biji sesuai
Semangka kemampuan dan
Ajaib minatnya.
2 Layak Tokoh Wakil atau
b. Feng pendukung atau ketua
utama sesuai kelompok.
kemampuan dan
minatnya.
3 Cakap Tokoh Anggota
pendukung atau kelompok.
a. Abdul dan utama sesuai
Harimau kemampuan dan
minatnya.
4 Mahir b. Kemiri Tokoh utama Wakil atau
untuk Tuto sesuai ketua
kemampuan dan kelompok.
minatnya.

TINDAK LANJUT ASESMEN FORMATIF

• Jika peserta didik mencapai kriteria berkembang atau layak,


peserta didik mendapat bimbingan guru selama proses
pembelajaran sesuai aspek yang masih belum mencapai
cakap atau mahir. Selain itu peserta didik dapat menyimak
kembali video membaca nyaring dongeng.
• Jika peserta didik sudah mencapai kriteria cakap dan mahir,
untuk meningkatkan pencapaiannya dapat dijadikan sebagai
tutor sebaya di kelompoknya.
TOPIK 2
AYO, BERLATIH SOSIODRAMA!
MEMBACA DONGENG

1. Mengenal Sosiodrama dan Menyusun naskah Sosiodrama

a. Peserta didik menyebutkan judul dongeng dan tokoh yang akan


diperankan sesuai pilihan pada pertemuan sebelumnya.
b. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang tujuan dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
c. Peserta didik bersama-sama dengan bimbingan guru membuat
kesepakatan tata tertib ketika berlatih sosiodrama.
d. Peserta didik menyimak video tayangan sosiodrama. Kemudian,
mengungkapkan informasi penting dan menarik pada tayangan
sosiodrama.
Alternatif video pementasan sosiodrama
1) The RempongsHD – Seri Pelajar Pancasila Eps.1B: Serunya Berbagi
Dimakan Bersama
Tautan https://www.youtube.com/watch?v=-mjP_U-
UuG8&list=PLR7mmuJtxC0WwHpfM4SPQZ0zK1Wdeaw_c&index=1
2) The RempongsHD – Seri Pelajar Pancasila Eps.1-A: Serunya Berbagi
Diumpetin
Tautan
https://www.youtube.com/watch?v=Ak2TJmCrKZI&list=PLR7mmuJtxC
0WwHpfM4SPQZ0zK1Wdeaw_c&index=2
e. Peserta didik berdiskusi secara bersama-sama tentang kegiatan yang
perlu disiapkan dan diperhatikan untuk melakukan sosiodrama dengan
baik.
f. Peserta didik secara bersama-sama menyusun naskah sosiodrama dari
dongeng pilihan yang dibacanya. Guru memberikan pendampingan
sesuai sesuai yang diperlukan peserta didik.
Untuk kelompok dengan kriteria berkembang dan layak, guru dapat
membuatkan naskah sosiodrama sesuai dongeng pilihannya. Kelompok
cakap dan mahir menyusun naskah sendiri dengan bimbingan guru.

2. Berlatih Sosiodrama

a. Peserta didik berlatih melakukan sosiodrama.


Catatan: Peserta didik diperbolehkan melakukan sosiodrama dengan
membaca naskah atau tidak membaca naskah sesuai dengan kondisi
peserta didik.
b. Guru menentukan pasangan kelompok.
c. Setiap pasangan kelompok saling mengamati dan melakukan penilaian
antar teman secara bergantian. Guru memastikan setiap peserta didik
diberikan penilaian dan melakukan penilaian.
d. Peserta didik melakukan sosiodrama di depan kelas secara bergantian.
Pasangan Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian antar
teman. Pada saat yang bersamaan, guru melakukan asesmen formatif.

3. Menentukan Properti dan Refleksi

a. Setiap kelompok berdiskusi menentukan properti sederhana yang akan


digunakan pada pertunjukan sosiodrama.
b. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran secara bersaa-sama.
c. Guru menginformasikan peserta didik untuk membagi tugas penyediaan
properti untuk pertunjukan sosiodrama tanpa naskah pada pertemuan
selanjutnya.
d. Peserta didik secara berkelompok melakukan refleksi dari pementasan
penilaian dari kelompok lain.
SOSIODRAMA

Sosiodrama adalah suatu bentuk bermain peran yang


ditujukan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang
sering dilihat dalam kehidupan sehari hari.
Sosiodrama merupakan dramatisasi dari berbagai
konflik atau permasalahan sosial. Misalnya, pertentangan
antar kelompok sebaya, perbedaan nilai antara anak dan
orang tua, dan sebagainya.
Tujuan melakukan sosiodrama adalah mengajarkan
nilai-nilai sosial dan memecahkan masalah sosial dalam
kehidupan sehari-hari. Bermain sosiodrama dapat menambah
pengetahuan. Terutama ketika pemeran mencoba hal baru
selama bermain tersebut. Bahkan mereka juga dapat
mengubah cara atau alur berpikir ketika memerankan tokoh
yang dimainkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan
sosiodrama agar isi dongeng mudah dipahami pemirsanya
antara lain adalah:
1. Setiap pemeran memahami karakter tokoh yang
diperankan dan unsur-unsur intrinsik dongeng lainnya.
2. Setiap pemeran memiliki keterampilan berbicara yang
baik. Dialog diucapkan sesuai karakter tokoh dengan
memperhatikan artikulasi, intonasi, ekspresi wajah, dan
gestur tubuh yang sesuai.
3. Penyiapan dan penggunaan properti penunjang
yang sesuai dengan isi dongeng.
Dirangkum dari berbagai sumber: jurnal.unitri.ac.id.,
jurnal.uns.ac.id., dan paudpedia.kemdikbud.go.id.
NASKAH SOSIODRAMA BIJI SEMANGKA AJAIB

Judul Buku : Biji Semangka Ajaib


Penulis Dongeng : Futri Fuji Wijayanti dan Dewi Tri Kusumah Handayani.
Sumber : buku.kemdikbud.go.id (dengan pengubahan)

Pemain:
1. Muzakir
2. Darmawan
3. Pekerja kebun
4. Penduduk
5. Narator

Muzakir dan Dermawan adalah kakak beradik dari keluarga petani yang kaya
raya. Almarhum ayah mereka memberi kebun jeruk yang sama besar. Beliau juga
berpesan bahwa mereka harus saling mengasihi satu sama lain. Muzakir harus
menjaga adiknya, Dermawan.
Sifat mereka sungguh berbeda. Dermawan sangat pemurah sehingga ia suka
memberikan benih jagung kepada burung-burung. Sebaliknya, Muzakir sangat
pelit. Katanya, setiap benih harus ditanam agar menghasilkan jagung sebanyak
mungkin.
(Dermawan sedang membagi-bagikan jeruk hasil panen pertamanya kepada
para pekerja dan penduduk sekitar kebun.)

Muzakir : Dermawan, jangan bagi-bagi jeruk hasil panen itu! Nanti kau
akan jatuh miskin! Sebaiknya, jeruk tersebut kamu jual.
Keuntungannya harus ditabung.

Dermawan : Tidak apa-apa, Ka. Saya hanya berbagi sedikit saja agar
mereka ikut merasa senang. Sebagian dari mereka datang
untuk melamar kerja di kebun kita.

Muzakir : Pekerja kamu udah banyak. Apakah kamu menerima mereka


sebagai pekerja kebun juga?
Dermawan : Iya Ka, saya tidak bisa menolaknya. Mereka sangat
memerlukan pekerjaan.

Muzakir : Bagaimana kamu akan membayar pekerja sebanyak itu?


Kamu akan merugi.
(Muzakir menggerutu sambil meninggalkan Dermawan.)

Musim hujan tiba. Jalan menjadi berlumpur dan truk tidak bisa masuk ke ladang.
Namun Muzakir tak khawatir. Ia dapat menyewa truk yang besar dengan uang
tabungannya untuk membawa jeruknya ke kota.
Sementara itu, Dermawan sangat khawatir. Dia tidak punya uang untuk
menyewa truk besar. Bagaimana ia akan memanen jeruk dan menjualnya ke
kota? Jeruk-jeruk Dermawan menumpuk dan membusuk.

Dermawan : Saya merugi. Saya tidak mampu membayar upah bulan ini.
Tolong bagikan jeruk-jeruk ini saja kepada keluarga kalian.

Pekerja : Baik Pak, terima kasih.

Hari-hari Dermawan kini dihabiskannya bersama temannya, sang burung pipit.


Namun, suatu hari, ketika Dermawan tak melihat. Ternyata kucing Muzakir
menerkam burung pipit! Sayap burung yang malang itu terluka.

Dermawan : Wah, sayapmu terluka! Tenang ya, burung pipit, aku akan
merawatmu!

Hari demi hari, Dermawan merawat burung pipit yang terluka. Hingga suatu hari,
Dermawan melepaskan perban burung itu.

Dermawan : (Dermawan melepas perban burung)


Sekarang kau sudah sehat. Terbanglah! Selamat tinggal,
Burung!
Keesokan harinya, burung pipit itu kembali. Ia menghampiri Dermawan dan
menjatuhkan sebuah biji berwarna keemasan ke tangannya. Dermawan
kemudian menanamnya di kebun. Ternyata, ini adalah biji semangka. Biji
semangka terus tumbuh.

Dermawan : Wah, semangkanya besar sekali!. Aku tak sabar ingin


memotong-motong dan membagi semangka itu kepada
tetangga dan kerabatnya.

(Dermawan segera memotong semangka dengan semangat.


Namun Dermawan sangat terkejut karena semangka tersebut
berisi butiran emas).

Wow! Dengan butiran emas ini, aku bisa membayar upah


para pekerjaku. Aku bisa mengurus lagi kebun jeruk lagi. Aku
akan membeli lahan untuk menanam semangka. Aku juga
bisa menanam jagung untuk makanan burung-burung
sahabatku.

Suatu hari, kucing Muzakir menerkam burung itu lagi. Muzakir melihatnya dan
menangkap burung yang terluka itu mencoba terbang.

Muzakir : Akhirnya sekarang tiba giliranku untuk mendapatkan biji ajaib


darimu, burung kecil.

Hari demi hari, Muzakir mengobati luka pada burung pipit itu. Saat sang burung
pulih, ia pun meletakkan biji semangka di tangan Muzakir. Muzakir segera
menanam biji semangka itu dengan riang. Beberapa minggu berlalu, semangka
milik Muzakir siap untuk dipetik.

Muzakir : Wah ukurannya lebih besar dari semangka Dermawan. Aku


tak sabar ingin melihat isinya.
(Muzakir membelah buah semangka raksasa itu dengan tak
sabar.)

Mengapa semangka ini bukan berisi emas atau perhiasaan.


Isinya hanya lumpur dan kotoran yang bau sekali.
(Muzakir menutup hidung dan merasa malu.)

Dermawan : (Dermawan menghampiri Muzakir yang terlihat malu. Ia


menggenggam beberapa biji semangka.)
Kak Muzakir, mari kita tanam biji dari buah semangka ajaibku
ini di tanahmu.

Muzakir : Terima kasih Dermawan, saya berjanji akan membagi


ilmunya kepada Dermawan agar menjadi petani yang lebih
baik.

Setiap tahun, Muzakir memanen semangka dari kebunnya yang subur. Ia selalu
memeriksa isinya. Meskipun sedikit kecewa karena semangkanya tidak berisi
emas dan perhiasan, Muzakir menyukai semangka yang manis itu. Ia dan
Dermawan pun membagi-baginya kepada kerabat dan tetangga mereka.
ASESMEN FORMATIF
1. Penilaian Antar Teman

PENILAIAN ANTAR TEMAN

Penilai : ______________________________
Nama Yang Dinilai : ______________________________
Tokoh yang Diperankan : ______________________________
Judul Dongeng : ______________________________

Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sesuai!


Sudah Belum
No Pernyataan
Teramati Teramati
1 Pemeran memanfaatkan properti
sosiodrama dengan baik
2 Dialog diucapkan dengan lancar
dan artikulasi yang jelas
3 Dialog diucapkan dengan intonasi
yang tepat
4 Tokoh dongeng diperankan
dengan ekspresi wajah yang tepat
5 Tokoh dongeng diperankan
dengan gestur tubuh yang tepat
6 Tokoh dongeng diperankan
dengan percaya diri

Saran:
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
2. Asesmen Berlatih Sosiodrama
Lembar Asesmen Berlatih Sosiodrama
Isilah dengan angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan kriteria pencapaian aspek
pengamatan pada kolom yang sesuai!
Nama Berbicara Kategori
Jumlah
No Peserta Nilai
Artikulasi Intonasi Ekspresi Gestur Skor
Didik
1 Kania 3 3 3 3 12 75 Cakap

Rubrik Berlatih Sosiodrama


Memerlukan
Berkembang Cakap Mahir
Aspek Pendampingan
(2) (3) (4)
(1)
Keterampilan Berbicara Dengan Ekspresif melalui Sosiodrama

Artikulasi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% Seluruh


diucapkan dialog dialog dialog
dengan diucapkan diucapkan
diucapkan
artikulasi yang dengan dengan
kurang jelas artikulasi artikulasi yang dengan
dan tepat yang tepat tepat artikulasi
yang tepat
Intonasi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% Seluruh
diucapkan dialog dialog dialog
dengan diucapkan diucapkan
diucapkan
intonasi yang dengan dengan
kurang tepat intonasi yang intonasi yang dengan
tepat tepat intonasi yang
tepat
Ekspresi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% r Seluruh
wajah diucapkan dialog dialog dialog
dengan diucapkan diucapkan
diucapkan
ekspresi wajah dengan dengan
yang kurang ekspresi ekspresi dengan
tepat wajah yang wajah yang ekspresi
tepat tepat wajah yang
tepat
Memerlukan
Berkembang Cakap Mahir
Aspek Pendampingan
(2) (3) (4)
(1)
Gestur Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% Seluruh
Tubuh diekspresikan dialog dialog dialog
dengan gestur diekspresikan diekspresikan
diekspresikan
tubuh yang dengan dengan gestur
kurang tepat gestur tubuh tubuh yang dengan
yang tepat tepat gestur yang
tepat

Nilai Perolehan

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
= x 100
𝐽𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Contoh:
12 12
= 4𝑥4
x 100 = 16
x 100 = 75 → Cakap

Kriteria
Berkembang : 0 – 40
Layak : 41 – 60
Cakap : 61 – 80
Mahir : 81 – 100

TINDAK LANJUT ASESMEN FORMATIF

• Jika peserta didik mencapai kriteria berkembang atau layak,


peserta didik mendapat bimbingan guru sesuai aspek yang
belum mencapai cakap atau mahir. Selain itu, peserta didik
dapat menyimak kembali video referensi sosiodrama atau
bahan bacaan tentag sosiodrama.
• Jika peserta didik sudah mencapai kriteria cakap dan mahir
minimal 3 aspek, dapat dijadikan sebagai tutor sebaya di
kelompoknya.
LEMBAR REFLEKSI KELOMPOK

Kelompok : ___________________________
Judul Dongeng : ___________________________

1. Apakah pesan dongeng sudah dapat disampaikan ketika


melakukan sosiodrama?
_____________________________________________

2. Apa yang sudah baik ketika melakukan sosiodrama?


_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________

3. Apa yang perlu diperbaiki ketika melakukan sosiodrama?


_____________________________________________
_____________________________________________
_____________________________________________
TOPIK 3
DUNIA DONGENG

1. Gladi Bersih Sosiodrama

a. Guru menanyakan perasaan peserta didik sebelum memulai pembelajaran.


Kemudian melakukan penguatan untuk peserta didik siap melaksanakan
pembelajaran.
b. Setiap kelompok mengecek kesiapan melakukan sosiodrama
c. Setiap kelompok melakukan gladi bersih sosiodrama dengan
menggunakan kostum dan properti.

2. Pertunjukan Sosiodrama (Asesmen Sumatif)

a. Peserta didik secara berkelompok melakukan sosiodrama tanpa


membaca naskah dongeng.
Alternatif kegiatan:
Sosiodrama dapat dilakukan sebagai pertunjukan sekolah. Peserta didik
dari kelas lain dapat melihatnya.
b. Perwakilan kelompok menyampaikan pesan atau amanah dongeng.
Kemudian menyampaikan penerapannya di kehidupan peserta didik.
c. Peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran dan
melakukan refleksi.
ASESMEN SUMATIF
Lembar Asesmen Sosiodrama
Sosiodrama Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Kategori
1 2 3 4 5 6 Skor
1. Kania 4 3 4 3 3 3 20 83,33 Mahir

Keterangan:
1. Interpretasi Dongeng 4. Intonasi
2. Properti 5. Ekspresi Wajah
3. Artikulasi 6. Gestur

Rubrik Sosiodrama

Berkembang Layak Cakap Mahir


Aspek
(1) (2) (3) (4)
Interpretasi Belum mampu Mampu Mampu Mampu
Dongeng menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
nilai-nilai atau nilai-nilai atau nilai-nilai atau nilai-nilai atau
pesan pesan pesan pesan
dongeng dan dongeng dongeng dongeng
mengaitkannya dengan tepat, dengan tepat, dengan tepat,
dalam namun belum dan dan
kehidupan mampu mengaitkannya mengaitkannya
sehari-hari mengaitkannya dalam dalam
dalam kehidupan kehidupan
kehidupan sehari-hari. sehari-hari
sehari-hari dengan
memberi
contoh dengan
tepat.
Properti Belum mampu 1% - 50% 51 % - 90% 91 % - 100%
menyiapkan properti drama properti drama properti drama
properti yang mendukung isi mendukung isi
sosiodrama mendukung isi dongeng dan dongeng dan
yang sesuai dongeng dimanfaatkan dimanfaatkan
untuk untuk
menguatkan menguatkan
karakter tokoh karakter tokoh
Berkembang Layak Cakap Mahir
Aspek
(1) (2) (3) (4)
yang yang
diperankan diperankan
Artikulasi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% 91 % - 100%
diucapkan dialog dialog dialog
dengan diucapkan diucapkan diucapkan
artikulasi yang dengan dengan dengan
kurang jelas artikulasi yang artikulasi yang artikulasi yang
dan tepat tepat tepat tepat
Intonasi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% 91 % - 100%
diucapkan dialog dialog dialog
dengan diucapkan diucapkan diucapkan
intonasi yang dengan dengan dengan
kurang tepat intonasi yang intonasi yang intonasi yang
tepat tepat tepat
Ekspresi Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% Seluruh dialog
wajah diucapkan dialog dialog diucapkan
dengan diucapkan diucapkan dengan
ekspresi wajah dengan dengan ekspresi wajah
yang kurang ekspresi wajah ekspresi wajah yang tepat
tepat yang tepat yang tepat
Gestur Seluruh dialog 1% - 50% 51 % - 90% Seluruh dialog
Tubuh diekspresikan dialog dialog diekspresikan
dengan gestur diekspresikan diekspresikan dengan gestur
tubuh yang dengan gestur dengan gestur yang tepat
kurang tepat tubuh yang tubuh yang
tepat tepat
Kesimpulan:
Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 4 dari 6 aspek
asesmen minimal mencapai tahap cakap dan kriteria hasil akhir nilai asesmen
sumatif minimal adalah cakap.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Perolehan = x 100
𝐽𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Contoh
20 20
= x 100 = x 100 = 83,33 → Mahir
4𝑥6 24

Kriteria
Berkembang : 0 – 40
Layak : 41 – 60
Cakap : 61 – 80
Mahir : 81 – 100
TINDAK LANJUT ASESMEN FORMATIF

Pencapaian
Tindak Lanjut
Tujuan Pembelajaran

Sudah Peserta didik diberi kesempatan untuk menjadi tutor


sebaya temannya yang belum mencapai tujuan
pembelajaran. Selain itu dapat diberi kesempatan
untuk ikut sebagai teman berlatih sosiodrama.

Belum Peserta didik diberikan bimbingan sesuai dengan


aspek yang belum mencapai kriteria cakap.
• Interpretasi dongeng
Peserta didik dibimbing guru dan teman tutor
sebaya untuk mengidentifikasi nilai-nilai atau
pesan dongeng dengan tepat, dan mengaitkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian
disampaikan secara lisan atau tulisan.
• Properti
Peserta didik dibimbing guru untuk menentukan
roperti drama mendukung isi dongeng dan
memanfaatkan properti untuk menguatkan
karakter tokoh yang diperankan.
• Artikulasi
Peserta didik dibimbing guru dan teman tutor
sebaya untuk berlatih mengucapkan dialog
dengan artikulasi yang tepat.
• Intonasi
Peserta didik dibimbing guru dan teman tutor
sebaya untuk berlatih mengucapkan intonasi
dengan intonasi yang tepat.
• Ekspresi Wajah
Peserta didik dibimbing guru dan teman tutor
sebaya untuk berlatih mengucapkan ekspresi
wajah dengan artikulasi yang tepat.
• Gestur tubuh
Peserta didik dibimbing guru dan teman tutor
sebaya untuk berlatih mengucapkan gestur tubuh
dengan artikulasi yang tepat.
LEMBAR REFLEKSI PESERTA DIDIK

Nama : _____________________________________

1. Lingkari yang mencerminkan perasaan kalian ketika melakukan


sosiodrama!

2. Apa yang disukai dari pembelajaran sosiodrama?

3. Apa yang tidak disukai dari pembelajaran sosiodrama?


SUMBER BELAJAR

1. Buku Dongeng Monster dan Biskuit Ajaib


https://www.letsreadasia.org/read/4fcfe1fb-
a3e8-48dc-9f22-
5f1b259c6f2e?bookLang=6260074016145408

2. Video Membaca Nyaring Dongeng


Monster dan Biskuit Ajaib.
https://youtu.be/uCjfPu9gdcE?si=T30
uUu_bbvAusqrA

3. Pilihan Buku Bacaan Dongeng

Biji Semangka Ajaib Feng


https://buku.kemdikbud.go https://buku.kemdikbud.go.i
.id/katalog/biji-semangka- d/katalog/feng
ajaib

Abdul dan Harimau Kemiri untuk Tuto


https://buku.kemdikbud.go.i https://buku.kemdikbud.go
d/katalog/abdul-dan- .id/katalog/kemiri-untuk-
harimau tuto
4. Pilihan video pementasan sosiodrama
a. The RempongsHD – Seri Pelajar Pancasila Eps.1B: Serunya Berbagi
Dimakan Bersama
https://www.youtube.com/watch?v=-
mjP_U-
UuG8&list=PLR7mmuJtxC0WwHpfM4SP
QZ0zK1Wdeaw_c&index=1

b. The RempongsHD – Seri Pelajar Pancasila Eps.1-A: Serunya


Berbagi Diumpetin
https://www.youtube.com/watch?v=Ak2TJ
mCrKZI&list=PLR7mmuJtxC0WwHpfM4S
PQZ0zK1Wdeaw_c&index=2
GLOSARIUM

Artikulasi : Lafal, pengucapan kata.


Dongeng : Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Ekspresi wajah : Pandangan air muka yang
memperlihatkan perasaan seseorang.
Gestur : Gerak anggota tubuh aktor.
Gladi bersih : Pelatihan umum, terakhir kali sebelum
pementasan pada acara
sesungguhnya dengan menggunakan
atribut dan kostum pertunjukan.
Intonasi : Ketepatan pengucapan dan irama
kalimat dalam dialog (dari seorang
aktor).
Karakter : Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain; tabiat; watak.
Mimik : Peniruan dengan gerak-gerik anggota
badan dan raut muka.
Properti : Perkakas, biasanya selain kostum,
yang digunakan dalam pertunjukan,
drama, film, dan sebagainya
Proyektor : Alat untuk membuat proyeksi.
Sosiodrama : Metode atau cara pembelajaran
dengan mendramatisasikan bentuk
tingkah laku dalam hubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI. (2020). TheRempongsHD –


Seri Pelajar Pancasila Eps.1-A: Serunya Berbagi
Diumpetin.
(https://www.youtube.com/watch?v=Ak2TJmCrKZI&list=P
LR7mmuJtxC0WwHpfM4SPQZ0zK1Wdeaw_c&index=2,
diakses 15 Oktober 2023).
Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI. (2020). TheRempongsHD –
Seri Pelajar Pancasila Eps.1B: Serunya Berbagi Dimakan
Bersama. (https://www.youtube.com/watch?v=-mjP_U-
UuG8&list=PLR7mmuJtxC0WwHpfM4SPQZ0zK1Wdeaw
_c&index=1, diakses 15 Oktober 2023).

Ifina Trimuliana. (2023). Bermain Sosiodrama dan Berbagai


Manfaatnya. (https://paudpedia.kemdikbud.go.id/galeri-
ceria/ruang-artikel/bermain-sosiodrama-dan-berbagai-
manfaatnya?ref=MTQ5Ny1lNzUxNDY5Zg==&ix=NDctNG
JkMWM0YjQ=, diakses 15 Oktober 2023).

Inggri Dwi Rahesi. (2021). Perihal Mendongeng dengan


Membacakan Nyaring. (https://sahabatliterasi.id/perihal-
mendongeng-dengan-membacakan-nyaring/, diakses 16
Oktober 2023).

Kardiana Metha Rozhana dan Nila Kartika Sari. (2018). Efektivitas


Sosiodrama dalam Meningkatkan Kepedulian Sosial Di
Sekolah Dasar. Inteligensi, Jurnal Ilmiah Pendidikan.
Volume 1 (1), 24.
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/inteligensi/article/view/
1140/1021, diakses 17 Oktober 2023.

KBBI Daring. (2016). Badan Pengembangan dan Pembinaan


Bahasa. (kbbi.kemdikbud.go.id, diakses 18 Oktober 2023).

Let’s Read Indonesia. (2020). Cara Membaca Nyaring.


(https://youtu.be/uCjfPu9gdcE?si=T30uUu_bbvAusqrA,
diakses 16 Oktober 2023).
Lia Loefrens dan Danu Fitra Nugraha. (2019). Kemiri untuk Tuto.
Pusat Perbukuan Badan Pengembangan Bahasa dan
Perbukuan Kemendikbud.
(https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/kemiri-untuk-tuto,
diakses 16 Oktober 2023).

Moch. Lutfi Rosyadi Muhtar. (2020). Read Alound (Membacakan


Nyaring). (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-
jakarta2/baca-artikel/13336/Read-Alound-Membacakan-
Nyaring.html, diakses 16 Oktober 2023).

Futri Fuji Wijayanti dan Dewi Tri Kusumah. (2019). Biji Semangka
Ajaib. Pusat Perbukuan Badan Pengembangan Bahasa
dan Perbukuan Kemendikbud.
(https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/biji-semangka-ajaib,
diakses 16 Oktober 2023).

Tyas Widjati dan Dinni Tresnadewi Nf. (2019). Abdul dan Harimau.
Pusat Perbukuan Badan Pengembangan Bahasa dan
Perbukuan Kemendikbud.
(https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/abdul-dan-harimau,
diakses 16 Oktober 2023).

Triya Dwi P. (2018). Monster dan Biskuit Ajaib. Let’s Read.


(https://www.letsreadasia.org/read/4fcfe1fb-a3e8-48dc-
9f22-5f1b259c6f2e?bookLang=6260074016145408,
diakses `6 Oktober 2023).

Yuniar Khairani dan Divina Ariadini. (2019). Feng. Pusat Perbukuan


Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
Kemendikbud. (https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/feng,
diakses 16 Oktober 2023).

Zazin Fauziah, dkk. (2020). Metode Sosiodrama Untuk


Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Anak Usia 5-6
Tahun. Jurnal Kumara Cendekia. Volume 8 (2), 226.
(https://jurnal.uns.ac.id/kumara , diakses 10 Oktober 2023.

Anda mungkin juga menyukai