Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN 1 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Berdasarkan hasil obsevasi yang kami peroleh secara garis besar suasana sekolah
mendukung terhadap terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah seperti minimnya
polusi suara dari lingkungan luar sekolah. Interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta
didik, guru dengan guru, peserta didik dengan peserta didik serta seluruh pihak yang berada
dalam lingkungan MAN 1 Kota Semarang terjadi dengan optimal baik interaksi secara
langsung maupun secara tidak langsung. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu
ditingkatkan lagi agar diperoleh hasil yang maksimal. Contohnya sarana prasarana olahraga
yang kurang lengkap untuk mendukung pembelajaran dan prasarana lainnya yang kurang
sesuai dengan rasio siswa dengan ketersediaan sarana prasarana.

Penerapan profil pancasila secara umum sudah berjalan dengan baik contohnya peserta
didik berjabat tangan dengan guru dan menerapkan 3s (senyum, sapa, salam) hal tersebut
merupakan contoh dari penerapan sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Secara keseluruhan penerapan profil pelajar pancasila dapat terlihat implementasinya
meskipun tidak secara gamblang disampaikan namun hal tersebut terintegrasi dengan
kegiatan yang telah dilakukan.

Suasana kelas yang kondusif dibangun dengan membuat kesepakatan antara guru dan
peserta didik. Seringkali setiap guru memiliki cara masing-masing dalam membuat
kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas dibuat awal pertemuan dalam pembelajaran.
Kesepakatan ini dilakukan bersama antara guru dengan peserta didik, contohnya guru
menukar tempat duduk untuk mengkondisikan suasana kelas dan memberikan kesempatan
untuk dapat membaur dengan teman sekelas. Guru juga memberikan tugas kepada peserta
didik dengan tenggang waktu yang disepakati bersama pada awal pembelajaran. Melalui
kesepakatan kelas kegiatan belajar berjalan dengan kondusif dan penerapan nilai-nilai profil
pelajar pancasila dalam kegiatan kelas terlihat dilakukan secara tersirat oleh guru yang
dikemas melalui materi yang diajarkan baik melalui diskusi, kerjasama, dan kegiatan dalam
kelas lainnya.

Di dalam kelas keterlibatan peserta didik dapat terlihat dari sejauhmana peserta didik
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Mulai dari awal pembelajaran dimana guru
memberikan arahan agar terlibat aktif menjaga kebersihan kelas dan berperilaku disiplin yang
ditunjukan dengan cara berpakaian peserta didik. Dalam proses pembelajaran ada yang
bersikap aktif dan ada yang pasif. Aktif bertanya dan menjawab beberapa pertanyaan dari
guru termasuk aktif mencari apa yang mereka butuhkan dalam belajar. Peserta didik yang
pasif memerlukan dorongan motifasi dari guru. Motifasi tersebut diberikan melalui stimulus
dan pendekatan terhadap peserta didik. Kegiatan tersebut berupa pancingan tanya jawab
tantang materi yang dipelajari.

Antusias peserta didik dalam kegiatan belajar relatif berfariatif namun secara
keseluruhan terlibat aktif. Hal ini dapat dilihat pada saat peserta didik bertanya ataupun
menjawab pertanyaan. Keterlibatan aktif peserta didik diikuti dengan bagaimana guru
melakukan pengajaran dikelas dengan baik. Melalui cek kesiapan, kompetensi, dan
pendampingan siswa. Tiga hal ini dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kesiapan peserta
didik. Cek kesiapan dapat memberikan gambaran awal bagaimana antusias peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan waktu jika siswa
masih makan atau sedang aktivitas lain diberikan sedikit waktu untuk segera menyelesaikan
aktivitas tersebut dan baru memulai pembelajaran kemudian mengajak siswa untuk fokus
pada materi sehingga guru memberikan apersepsi materi sesuai kegiatan dikehidupan sehari-
hari sehingga siswa lebih mudah menerima materi yang akan disampaikan. Kompetensi awal
dilakukan untuk memberikan gambaran pengetahuan awal peserta didik melalui asesmen
awal untuk melakukan pembelajaran yang berdifrensiasi. Selanjutnya guru mengajak peserta
didik dengan yang beragam hasil kompetensi awalnya  untuk menyeragamkan persepsi pada
awal pembelajaran. Sehingga kompetensi awal peserta didik sebisa mungkin selaras satu
sama lain. Selain itu, guru juga memberikan kelonggaran bagi peserta yang memiliki
kekurangan (lamban dalam menanggapi sesuatu) sehingga diberikan pelayanan sedikit kusus
bagi peserta didik tersebut. Kemudia guru memberikan pendampingan melalui pemberikan
arahan kepada peserta didik selama proses pembelajaran.  ketika mengerjakan tugas
menanyakan kesulitan dan hambatan yang ditemukan kemudian diberikan solusi supaya
mampu mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Selain itu, jika ada siswa
yang sedikit lamban dalam mengerjakan tugas maka akan diberikan waktu tambahan untuk
menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu tambahan yang diberikan.

Kelas menjadi ruang ekspresi dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengekspresikan ide dan pengetahuannya melalui pembelajaran kelas namun sesuai
norma dan aturan yang berlaku di sekolah. Kelas mestinya harus menjadi tempat untuk
menumbuhkan kesadaran sosial bagi peserta didik Kesadaran sosial dapat diwujudkan
melalui beragam kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan belajar dikelas. Sebagai contoh
pada pembelajaran untuk sampul buku diselaraskan satu kelas sehingga diharapkan tidak
membeda-bedakan satu sama lain sehingga output yang dihasilkan juga sama. Selain itu, guru
juga memberikan pengajaran yang berfokus pada peserta didik, dimana peserta didik dilatih
untuk berani unjuk tangan sehingga lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk menanggapi pertanyaan dan pernyataan dari guru
sehingga suasana kelas menjadi hidup. Selain itu, guru juga mendekatkan personal kepada
peserta didik sehingga peserta didik lebih terbuka dan mau untuk mengekspresikan diri.
Dampaknya pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan menyenangkan. Guru dalam hal
ini menjadi fasilitator untuk merancang pembelajaran yang melibatkan banyak peserta didik
untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.

Terakhir sikap spiritual meski dibiasakan supaya menjadi kebiasaan yang harus peserta
didik lakukan. kegiatan ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menyelipkan muatan-muatan nilai spiritual serta dilakukan pada saat mengawali kegiatan
dengan berdoa dan mengakhirinya juga dengan berdoa. Selain itu adanya masjid di MAN 1
Kota Semarang menjadi fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk beribadah oleh seluruh
pihak-pihak di MAN 1 Kota semarang. Pihak sekolah juga memberikan perhatian khusus
terhadap kerapian peserta didiknya dengan cara adanya penyambutan oleh tenaga pendidik
dan anggota OSIS di pagi hari saat peserta didik memasuki lingkungan sekolah. Di dalam
kelas juga guru memeriksa kelengkapan belajar peserta didik agar peserta didik mampu
mengikuti pembelajaran dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai