Anda di halaman 1dari 18

Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

EEAJ (..) (2020)

Economic Education AnalysisJournal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

ANALISIS LIVING COST MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Nuraziz Jian Warasjati,Ahmad Nurkhin

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besaran living cost mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri
Diterima … Semarang untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan di Sekaran berdasarkan perhitungan KHL (Kebutuhan
Disetujui … Hidup Layak) Pemenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang dikonfirmasi menggunakan Indeks Harga Konsumen
(IHK). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2016 dan 2017. Penelitian ini
Dipublikasikan
menggunakan sampel 134 mahasiswa dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Penelitian ini adalah
Keywords: penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data kuesioner, dokumentasi dan survey. Metode
Living Cost; analisis data menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel, persentase dan diagram. Hasil penelitian
Consumer Price menunjukan : (1) Rata-rata uang saku perbulansebesar Rp 941.269. (2) Rata-rata pengeluaran konsumsi
Index mahasiswa perbulan sebesar Rp 1.235.797. (3) Pengeluaran rincian living cost makanan untukmakanan lebih besar
daripada minuman dan jajanan, sedangkan pengeluaran rincian living cost non makanan untukdana alokasi tak
terduga lebih besar daripada tempat tinggal, kuliah, pakaian, transportasi, komunikasi, kesehatan, hiburan dan
kebutuhan lain-lain. (4) Besaran living cost mahasiswa agar hidup layak sebulan berdasarkan perhitungan KHL
sebesar Rp 1.706.381. (5) IHK sebesar 100,411915>100 menunjukankenaikan besaranbiaya hidupyang disebabkan
kenaikan harga barang dan jasa di Sekaran. Simpulan ini menunjukan bahwa terdapat kenaikan biaya hidup
mahasiswa yang disebabkan kenaikan harga barang dan jasa di Sekaran, sehingga menghasilkan rekomendasi
pertambahan uang saku living cost. Saran yang diberikan yaitu mahasiswa agar dapat mempertahankan standar
hidup layak di Sekaran hendaknya menambah uang saku dengan melakukan pekerjaan di luar jam kuliah seperti
menjadi guru les danpart time lainnya.

Abstract

The purpose of this study was to determine the amount of living cost of Accounting Education students at Semarang State
University to meet the necessities of living for a month in Sekaran based on the calculation of DLN (Decent Living Needs) No.
13 of 2012 which was then confirmed using the Consumer Price Index (CPI).The population in this study were accounting
students in 2016 and 2017. This study used a sample of 134 students with the Proportionate Stratified Random Sampling
technique. This research is a quantitative descriptive study with data collection methods using questionnaires, documentation
and surveys.The data analysis method uses descriptive analysis in the form of tables, percentages and diagrams. The results
showed that: (1) the average monthly allowance of Rp 941,269. (2) The average monthly student consumption expenditure is Rp
1,235,797. (3) Expenditures on the details of living cost of food for the food category are greater than drinks and snacks, while
expenditure details of non-living living costs for the category of unexpected allocation fund are greater than the place of residence,
college, clothing, transportation, communication, health, entertainment and needs etc. (4) The amount of living cost of students
in order to be able to live properly for one month based on the calculation of KHL is Rp 1,706,381. (5) Analysis of the Consumer
Price Index of 100.411915> 100 shows an increase in the cost of living due to an increase in the prices of goods and services in
Sekaran. This conclusion shows that there was an increase in the cost of living for students due to an increase in the prices of
goods and services prevailing in Sekaran, so as to produce recommendations that consequently increased the allowance for living
costs. The advice given by researchers is that students in order to maintain a decent standard of living in Sekaran should increase
their allowance by doing work outside of class hours such as tutoring and other part time jobs.

©2020 Universitas Negeri Semarang

1
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

PENDAHULUAN
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari manusia biaya hidup untuk dapat memenuhi kebutuhan
tidak akan terlepas dari biaya.Menurut Mulyadi individu atau kelompok masyarakat, terutama
(2010:13), dalam arti luas biaya diartikan ditentukan pada besaran pengeluaran konsumsi yang
sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang dilakukan. Pengeluaran konsumsi itu secara garis
dapat diukur dengan satuan uang yang sudah besar dapat digolongkan menjadi dua macam:
terjadi maupun yang akan terjadi untuk tujuan pengeluaran konsumsi untuk makanan dan
tertentu. Berkaitan dengan pemenuhan pengeluaran bukan makanan. Kedua macam
kebutuhan hidup manusia yang paling penting pengeluaran konsumsi ini dapat menjadi indikator
untuk dipenuhi adalah kebutuhan pokok atau dalam menentukan besaran biaya hidup individu
kebutuhan dasarnya (Taufik, 2014). Haris dan atau kelompok masyarakat dalam satu periode
Andhika (2002) menjelaskan dalam Wurangian tertentu di suatu daerah. Besaran pengeluaran
dan Engka (2015) bahwa kebutuhan pokok konsumsi individu atau kelompok masyarakat dapat
manusia untuk bisa hidup wajar terdiri dari: (1) berbeda-beda. Meski demikian, rata-rata
kebutuhan pangan atau kebutuhan akan pengeluarannya bisa dihitung dengan menetapkan
makanan, (2) kebutuhan sandang/pakaian, (3) jenis pengeluaran konsumsi pokok dan besarannya
kebutuhan papan atau tempat tinggal, dan (4) dalam satu periode tertentu yang biasanya dihitung
kebutuhan pendidikan untuk menjadi manusia per bulan.
yang bermoral dan berbudaya. Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari
Kebutuhan manusia akan meningkat seiring masyarakat juga melakukan pengeluaran konsumsi
dengan terpenuhinya kebutuhan pokok atau dalam bentuk pengorbanan ekonomi yaitu biaya.
kebutuhan dasarnya (Taufik, 2014). Menurut Biaya yang digunakan membiayai pengeluaran
Maslow (2013), kebutuhan manusia bersifat konsumsi mahasiswa berasal dari uang saku
tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. mahasiswa yang diterima dari orang tua, beasiswa
Sehingga setiap jenjang kebutuhan manusia (jika penerima beasiswa), saudara dan lain-lain yang
akan dapat dipenuhi apabila jenjang kebutuhan digunakan sebagai biaya hidup mahasiswa selama
sebelumnya (relatif) telah terpenuhi. menempuh kuliah. Secara garis besar kebutuhan
Pengklasifikasian tentang biaya ditentukan mahasiswa dapat dikelompokkan dalam dua
berdasarkan objek pengeluarannya, yaitu biaya kategori besar, yaitu kebutuhan makanan dan non
yang berhubungan dengan pemenuhan makanan (Wurangian & Engka, 2015). Sehingga
kebutuhan-kebutuhan hidup atau dapat disebut pada tingkat pendapatan tertentu, mahasiswa akan
sebagai biaya hidup (Mulyadi, 2010:3). mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi
Pemenuhan kebutuhan hidup manusia kedua kebutuhan tersebut.
dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 tentang
kegiatan konsumsi. Dumairy (1999:119) dalam kebutuhan hidup layak pekerja lajang dalam sebulan
Mulyani (2015) konsumsi masyarakat dapat menjelaskan bahwa living cost atau biaya hidup
dikelompokkan ke dalam konsumsi makanan merupakan biaya standar kebutuhan seseorang dapat
dan bukan makanan. Konsumsi makanan hidup layak secara fisik untuk kebutuhan selama
merupakan pembelanjaan penghasilan yang sebulan di suatu daerah. Berdasarkan pengertian
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, diatas living cost mahasiswa dapat diartikan sebagai
sedangkan konsumsi bukan makanan adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memenuhi
pembelanjaan penghasilan yang digunakan standar kebutuhan hidup selama melanjutkan studi
untuk memenuhi kebutuhan selain pangan. pendidikannya di suatu daerah. Besaran uang saku
Pengeluaran untuk makanan terdiri dari yang diterima mahasiswa penting untuk pemenuhan
pengeluaran untuk makanan pokok seperti padi- living cost selama kuliah, mengingat sebagian besar
padian, umbi-umbian, lauk pauk, makanan jadi, dari mereka akan hidup terpisah dari orangtua yaitu
dan minuman jadi. Sementara pengeluaran tinggal di kos-kosan atau kontrakan di sekitar
bukan makanan terdiri dari pengeluaran untuk kampus dan mulai memasuki fase mengurus
perumahan, bahan bakar, biaya pendidikan, kehidupannya sendiri secara mandiri.
kesehatan, pakaian, barang-barang tahan lama, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
pajak, premi asuransi, serta aneka barang dan khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi yang
jasa lainnya. sebagian besar dari mereka memilih tinggal di sekitar
Berdasarkan Permenkertrans No. 13 lokasi kampus yaitu di kelurahan Sekaran,
Tahun 2012 tentang kebutuhan hidup layak Gunungpati, Semarang selama mengenyam
pekerja lajang dalam rangka pencapaian pendidikan, seperti halnya masyarakat pada
kebutuhan hidup layak dalam sebulan, umumnya seringkali mereka dihadapkan dengan
gambaran komponen biaya hidup terdiri dari: pengeluaran biaya-biaya rutin per bulan untuk
(1) makanan dan minuman, (2) sandang, (3) memenuhi berbagai kebutuhan seperti biaya makan
perumahan, (4) pendidikan, (5) kesehatan, (6) minum sehari-hari, biaya listrik, transportasi, air,
transportasi, (7) rekreasi dan tabungan. Besaran sewa kost, keperluan kuliah dan lain-lain yang wajib
2
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

dikeluarkan dari besaran uang yang diterima hidup yang sama. Lebih lanjut dilihat dari aspek
mereka. motivasi mahasiswa asing yang berasal dari luar
Berdasarkan kenyataannya uang saku yang kota sampel memiliki semangat lebih tinggi
diterima mahasiswa untuk living cost belum tentu menyelesaikan studinya dibandingkan mahasiswa
dapat memenuhi kebutuhan keseluruhan asing yang berasal dari kota sampel.
mahasiswa untuk dapat hidup di sekitar lokasi Ketiga, penelitian Robert Kelchen dkk tahun
kampus yaitu di Sekaran. Keadaan tersebut juga 2014 yang berjudul The Costs of College Attendance:
dapat dilihat di kalangan mahasiswa Fakultas Trends, Variation, and Accuracy in Institutional Living
Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Cost Allowances. Hasil penelitian ini menunjukan
khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi. hampir setengah dari semua lembaga yang
Berdasarkan data awal hasil observasi yang menerima bantuan keuangan federal melaporkan
telah dilakukan pada mahasiswa Pendidikan adanya ketidaksesuaian tunjangan biaya hidup
Akuntansi angkatan 2016-2017 ditemukan selama sembilan bulan untuk siswa yang tinggal di
bahwa rata-rata uang saku yang diterima luar kampus terhadap perkiraan biaya hidup. Ada
mahasiswa sebesar Rp 603.297, lebih kecil banyak variasi di dalam beberapa wilayah sampel
dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran penelitian terhadap tunjangan biaya hidup yang
mahasiswa selama satu bulan yang sebesar Rp dilaporkan oleh institusi, dan hampir sepertiga dari
766.923. Sehingga berdasarkan hasil sekolah tinggi dan universitas memiliki gap
pemeriksaan silang (cross check) data awal uang (ketidaksesuaian) yang cukup besar sebesar $ 3.000
saku yang diterima mahasiswa di atas terhadap kurang dari perkiraan biaya hidup dalam beberapa
besaran pengeluaran konsumsi mahasiswa wilayah tersebut.
selama satu bulan, peneliti menemukan Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti,
ketidaksesuain (gap) antara uang saku yang belum ada penelitian yang dilakukan mahasiswa
diterima mahasiswa dengan pengeluaran Universitas Negeri Semarang yang telah meneliti
konsumsi mahasiswa jurusan Pendidikan tentang besaran living cost mahasiswa Universitas
Akuntansi. Hal ini mengindikasikan bahwa Negeri Semarang di Sekaran selama satu bulan.
uang saku mahasiswa belum cukup memenuhi Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di
kebutuhan hidup mahasiswa jurusan atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan
Pendidikan Akuntansi selama satu bulan. penelitian yaitu: Uang saku untuk living cost yang
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan diterima mahasiswa Pendidikan Akuntansi
oleh peneliti ditemukan beberapa penelitian Universitas Negeri Semarang belum cukup
terdahulu yang mengangkat tema sejenis. memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan di
Beberapa penelitian dengan tema sejenis yang Sekaran.
sudah pernah dilakukan diantaranya; Mengingat luasnya permasalahan yang ada,
Pertama, penelitian Elmail Clinton tahun maka penelitian ini dibatasi pada masalah living cost
2015 yang berjudul Survei Biaya Hidup mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran Konsumsi Negeri Semarang yang tinggal kost/kontrak di
Makanan dan Non Makanan. Hasil dari Sekaran.
penelitian ini menunjukan rata-rata pengeluaran Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
mahasiswa FMIPA IPB sebesar Rp 980.663 per sebelumnya, maka rumusan masalah dalam
bulan. Rata-rata pengeluaran konsumsi makanan penelitian ini adalah: 1) berapa rata-rata uang saku
Rp 616.108 per bulan, dan rata-rata pengeluaran mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
non makanan Rp 364.525 per bulan. Penelitian Negeri Semarang selama satu bulan? 2) berapa rata-
tersebut berkesimpulan berdasarkan analisis rata pengeluaran konsumsi mahasiswa Pendidikan
klasifikasi tiga arah diketahui penghasilan orang Akuntansi Universitas Negeri Semarang selama
tua berpengaruh terhadap pengeluaran satu bulan? 3) apa saja rincian living cost mahasiswa
mahasiswa. Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
Kedua, penelitian Bambang Budiarto selama satu bulan? 4) berapa besaran living cost
tahun 2011 yang berjudul Estimasi Interval mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Biaya Hidup Mahasiswa Dalam Menempuh Negeri Semarang selama satu bulan di Sekaran? 5)
Pendidikan Tinggi. Hasil penelitian ini bagaimana besaran living cost mahasiswa Pendidikan
menunjukan rata-rata biaya hidup mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Semarang terhadap
asing di masing-masing kota sampel tidak harga barang dan jasa yang berlaku di Sekaran
terlalu jauh berbeda, dimana rata-rata biaya diukur berdasarkan analisis Indeks Harga Konsumen
hidup mahasiswa asing di Jember sebesar Rp (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) ?
1.308.000 lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
asing di masing-masing kota sampel. Penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut yakni: 1)
tersebut berkesimpulan estimasi interval rata- mengetahui rata-rata uang saku mahasiswa
rata biaya hidup mahasiswa asing di masing- Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
masing kota sampel memiliki pola besaran biaya selama satu bulan, 2) mengetahui pengeluaran
3
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

konsumsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi dengan perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Universitas Negeri Semarang selama satu bulan, atau Consumer Price Index (CPI). Dalam penelitian ini
3) mengetahui dan menghitung rincian living cost besaran living cost mahasiswa berdasarkan
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas perhitungan KHL (Kebutuhan Hidup Layak) buruh
Negeri Semarang selama satu bulan, 4) lajang Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang
menghitung dan mengetahui besaran living cost dimodifikasi sesuai dengan item kebutuhan hidup
mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas mahasiswa per bulan akan ditindaklanjuti dengan
Negeri Semarang selama satu bulan di Sekaran, perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau
5) mengkonfirmasi besaran living cost mahasiswa Consumer Price Index (CPI), sehingga dapat
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri dikonfirmasi besaran living cost mahasiswa
terhadap harga barang dan jasa yang berlaku di Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
Sekaran dengan analisis Indeks Harga dengan melihat pergerakan fluktuatif-dinamis harga
Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index barang dan jasa yang berlaku di Sekaran. Melalui
(CPI). hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Orisinalitas penelitian ini dengan atau Consumer Price Index (CPI) selanjutnya dapat
penelitian terdahulu yang mengangkat tema menghasilkan rekomendasi apakah tingkat
sejenis yaitu biaya hidup. Dengan demikian perubahan itu berkonsekuensi pada penambahan
kedudukan dan perbedaan fokus penelitian ini uang saku untuk living cost ataukah tidak/belum
dari penelitian terdahulu menjadi jelas dan perlu ditambah.
tegas.
Pertama, orisinalitas penelitian ini terletak METODE
pada subjek penelitian ini dengan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian
sebelumnya, yaitu mahasiswa Pendidikan deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk
Akuntansi Universitas Negeri Semarang yang mendeskripsikan besaran living cost terhadap harga
tinggal kost/kontrak di Sekaran, dimana belum barang dan jasa yang berlaku di Sekaran berdasarkan
pernah diadakan penelitian tentang living cost perhitungan KHL (Kebutuhan Hidup Layak)
mahasiswa Pendidikan Akuntansi di Universitas Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang kemudian
Negeri Semarang (UNNES). dikonfirmasi menggunakan analisis Indeks Harga
Kedua orisinalitas penelitian ini terletak Konsumen (IHK). Kegiatan-kegiatan dalam
pada analisis rincian living cost mahasiswa, pada penelitian ini mencakup: pengumpulan data,
penelitian terdahulu tidak dijelaskan secara mengolah data, melakukan penilaian, menyajikan
lengkap rincian living cost mahasiswa selama informasi untuk mendeskripsikan uang saku
menempuh perkuliahan. Oleh karena itu, pada mahasiswa, pengeluaran konsumsi, rincian item
penelitian ini dijelaskan secara lebih rinci item- living cost, besaran living cost berdasarkan perhitungan
item biaya hidup reguler yang dikeluarkan KHL (Kebutuhan Hidup Layak), dan
mahasiswa dalam bulan dilihat dari jenis bagaimanabesaran living cost terhadap harga barang
konsumsi makanan dan non makanan. dan jasa yang berlaku di Sekaran berdasarkan
Ketiga, orisinalitas penelitian ini terletak analisis Indeks Harga Konsumen (IHK).
pada perhitungan besaran living cost mahasiswa, Populasi dalam penelitian ini adalah
pada penelitian terdahulu perhitungan besaran mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas
living cost mahasiswa hanya berdasarkan pada Ekonomi, Universitas Negeri Semarang angkatan
jenis pengeluaran konsumsi mahasiswa. Oleh tahun 2016 dan 2017 karena merupakan mahasiswa
karena itu, pada penelitian ini perhitungan yang masih aktif kuliah dan sudah cukup lama
besaran living cost mahasiswa berdasarkan KHL menetap di Sekaran, sehingga besar kemungkinan
(Kebutuhan Hidup Layak) buruh lajang para subjek penelitian sudah mengetahui dengan
Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang cukup baik besaran dan rincian pengeluarannya
dimodifikasi sesuai dengan item kebutuhan setiap bulan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
hidup mahasiswa per bulan yang akan Subbag Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas
dilakukan dengan cara menghitung total rincian Ekonomi, diketahui populasi mahasiswa Pendidikan
item pengeluaran untuk kebutuhan hidup Akuntansi, Fakultas Ekonomi tahun angkatan 2016
mahasiswa selama satu bulan yang dikonfirmasi dan 2017 Universitas Negeri Semarang berjumlah
terhadap harga barang dan jasa di sekaran yang 197 mahasiswa.
dikonsumsi mahasiswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
Keempat, orisinalitas penelitian ini terletak sampel penelitian ini adalah Proportionate Stratified
pada konfirmasi besaran living cost terhadap Random Sampling yakni teknik pengambilan sampel
harga barang dan jasa dengan menggunakan secara acak dengan jumlah proposional untuk setiap
perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) sub-populasi sesuai dengan ukuran populasinya.
atau Consumer Price Index (CPI). Pada penelitian Teknik ini dilakukan karena populasi mahasiswa
terdahulu belum ada yang menganalisis besaran yang diambil berstrata menurut tahun angkatan
living cost terhadap harga barang dan jasa masuk. Dengan demikian jumlah sampel untuk
4
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

keseluruhan tahun angkatan masuk yang dicari harga konsumen pada tahun tertentu lebih dari 100
menggunakan rumus dari Nomogram Herry King (>100), maka tingkat harga sejumlah barang dan
(Sugiyono, 2012: 129), dengan populasi 197 jasa yang dikonsumsi oleh konsumen pada periode
ditarik garis melewati taraf kesalahan 5% tahun tersebut lebih besar dari periode tahun dasar.
ditemukan titik dengan angka 57. Untuk Metode pengumpulan data yang digunakan
kesalahan 5% berarti tingkat kepercayaan penelitian ini adalah angket, dokumentasi dan
adalah 95% sehingga faktor pengalinya adalah survey. Kuisioner yang diberikan kepada para
1,195. Maka jumlah sampel yang diambil responden untuk memperoleh data/keterangan
adalah 0,57 x 197 x 1,195 = dibulatkan menjadi mengenai besaran uang saku mahasiswa,
134 mahasiswa. pengeluaran konsumsi, dan rincian living cost setiap
Variabel pada penelitian ini, meliputi: bulan mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi,
Pertama, Living Cost merupakan biaya-biaya Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
pengeluaran yang dilakukan untuk dapat angkatan 2016 dan 2017 yang tinggal kost/kontrak
memenuhi kebutuhan hidup layak sehari-hari di Sekaran. Kuisioner penelitian ini mengambil
selama satu bulan dalam rangka rujukan dari Kebutuhan Hidup Layak (KHL) buruh
mempertahankan standar hidup di suatu daerah, lajang Permenkertrans No.13 Tahun 2012 yang
seperti pengeluaran untuk konsumsi makanan, dimodifikasi sesuai dengan item kebutuhan hidup
minuman, tempat tinggal, komunikasi, mahasiswa per bulan. Kebutuan Hidup Layak
transportasi, kesehatan dan lain-lain. Kedua, (KHL) Permenkertrans digunakan sebab memiliki
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah ukuran kedekatan dan persamaan dengan kebutuhan hidup
keseluruhan perubahan harga barang dan jasa mahasiswa.
yang dikonsumsi oleh konsumen pada periode Dokumentasi penelitian ini berupa data
tertentu (Listyowati & Sutidjo, 2013). IHK sekunder yaitu arsip Jurusan Pendidikan Akuntansi
secara rutin digunakan untuk mengamati Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
perubahan biaya hidup masyarakat dari waktu Teknik dokumentasi ini digunakan untuk
ke waktu di suatu daerah (Mankiw, 2007: 31). memperoleh data jumlah mahasiswa yang menjadi
Jadi, Indeks harga konsumen dapat mengukur populasi dalam penelitian ini.
besaran biaya hidup yang mencerminkan Survey penelitian ini dilakukan dengan
perubahan harga akan barang dan jasa yang melakukan survei harga barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat pada suatu periode dikonsumsi mahasiswa di Sekaran secara langsung
tertentu dengan periode waktu yang telah untuk memperoleh data tentang harga barang dan
ditetapkan (Karlina, 2017). Ketika IHK naik, jasa yang berlaku sesungguhnya di Sekaran dengan
masyarakat harus mengeluarkan uang lebih mempertimbangkan kriteria barang dan jasa
banyak untuk mempertahankan standar hidup konsumsi yang terdapat pada rujukan Kebutuhan
layak. Di bawah ini penghitungan Indeks Harga Hidup Layak (KHL) buruh lajang Permenkertrans
Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index No.13 Tahun 2012 yang disesuaikan dengan item
(CPI) sebagai berikut (Mankiw, 2007:31): kebutuhan hidup mahasiswa per bulan dan rata-rata
kriteria item barang dan jasa yang sering dikonsumsi
Σ𝑃𝑛 . 𝑄𝑛 mahasiswa jika tidak terdapat di rujukan
𝐶𝑃𝐼 = 𝑋 100 Permenkertrans yang kemudian digunakan untuk
Σ𝑃𝑜 . 𝑄𝑛
Keterangan: mengetahui besaran living cost dan bagaimana
CPI = Indeks Harga Konsumen besaran living cost mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Pn = Harga barang pada periode tahun ke- n Universitas Negeri Semarang selama satu bulan
Po = Harga barang periode tahun dasar terhadap harga barang dan jasa yang berlaku di
Qn = Kuantitas barang pada periode tahun ke-n Sekaran.
Penelitian ini menggunakan analisis data
Hasil penghitungan dari Indeks Harga deskriptif kuantitatif. Proses analisis data secara
Konsumen (IHK) dapat diinterpretasikan kuantitatif dimulai dengan menelaah data yang
sebagai berikut (Badan Pusat Statistik, 2018): 1) diperoleh dari hasil dokumentasi, kuisioner dan
Jika hasil penghitungan indeks harga konsumen survei. Tahapan analisis data pada penelitian ini
pada tahun tertentu di bawah 100 (<100), maka adalah sebagai berikut:
tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh konsumen pada periode tahun Analisis Deskriptif
tersebut lebih rendah dari periode tahun dasar. Analisis deskriptif penelitian ini bertujuan
2) Jika hasil penghitungan indeks harga mendeskripsikan gambaran yang akan diteliti
konsumen pada tahun tertentu sama dengan 100 berdasarkan data yang diperoleh antara lain data
(=100), maka tingkat harga sejumlah barang tentang uang saku mahasiswa, pengeluaran dan
dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen pada rincian living cost mahasiswa Pendidikan Akuntansi
periode tahun tersebut sama dengan periode Universitas Negeri Semarang selama sebulan di
tahun dasar. 3) Jika hasil penghitungan indeks Sekaran. Cara perhitungan besaran living cost
5
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

mahasiswa pada penelitian ini dengan tersebut lebih besar dari periode tahun dasar.
menghitung total jumlah pengeluaran item-item Melalui analisis Indeks Harga Konsumen
kebutuhan hidup mahasiswa selama sebulan (IHK) atau Consumer Price Index (CPI), besaran
yang kemudian dicocokan dengan harga barang living cost mahasiswa selama sebulan dapat
dan jasa yang berlaku di Sekaran berdasarkan terkonfirmasi dengan melihat pergerakan harga
perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) barang dan jasa secara periodik/per tahun.
buruh lajang Permenkertrans No. 13 Tahun Selanjutnya hasil perhitungan IHK dapat
2012 yang dimodifikasi sesuai dengan item menghasilkan rekomendasi apakah tingkat
kebutuhan hidup mahasiswa per bulan . perubahan tersebut berkonsekuensi pada
pertambahan uang saku untuk living cost atau
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer tidak/belum perlu ditambahkan dalam rangka
Price Index (CPI). mempertahankan standar hidup layak mahasiswa di
Analisis dengan perhitungan Indeks Harga Sekaran.
Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index
(CPI) dalam penelitian ini bertujuan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengkonfirmasi besaran living cost mahasiswa Penyajian hasil penelitian ini meliputi
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri gambaran umum subjek penelitian dan deskripsi
Semarang terhadap harga barang dan jasa di data. Penelitian ini disusun berdasarkan data yang
Sekaran. Perhitungan Indeks Harga Konsumen diperoleh dari hasil kuesioner, survey dan
(IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI) pada dokumentasi.
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
Mengidentifikasi barang dan jasa yang dibeli Deskripsi Karakteristik Responden
dan bobot untuk barang dan jasa yang Populasi mahasiswa Pendidikan Akuntansi
dikonsumsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2016 dan
Universitas Negeri Semarang dengan menyebar 2017 dari 197 mahasiswa diperoleh sebanyak 134
angket penelitian. 2) Menemukan harga barang mahasiswa menjadi sampel penelitian. Berikut tabel
dan jasa konsumsi untuk setiap masa waktu, mengenai pilihan responden dilihat dari berbagai
dimana tahun basis yang digunakan yaitu 2017 karakteristik.
sebagai tolok ukur dan menjadi bandingan
untuk tahun 2018 berdasarkan pedoman survei Tabel 1. Karakteristik Responden
harga kebutuhan hidup mahasiswa per bulan. 3) Angkatan Rombel
Menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) Tahun A B IUP
atau Consumer Price Indeks (CPI) dengan Total
Kuliah
menggunakan rumus sebagai berikut : L P L P L P
Mahasiswa
2016 6 27 7 21 2 11 74
Σ𝑃𝑛 . 𝑄𝑛 2017 6 18 6 16 6 8 60
𝐶𝑃𝐼 = 𝑋 100
Σ𝑃𝑜 . 𝑄𝑛 Jumlah Sampel 134
Keterangan: Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018
CPI = Indeks Harga Konsumen
Pn = Harga barang pada periode tahun ke- n Deskripsi Uang Saku Mahasiswa
Po = Harga barang periode tahun dasar Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata
Qn = Kuantitas barang pada periode tahun ke-n uang saku per bulan mahasiswa Pendidikan
Akuntansi Universitas Negeri Semarang sebesar Rp
Hasil penghitungan dari Indeks Harga 941.269. Hasil analisis data diketahui rata-rata uang
Konsumen (IHK) dapat diinterpretasikan saku mahasiswa dari 134 responden mahasiswa
sebagai berikut: 1) Jika hasil penghitungan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
indeks harga konsumen pada tahun tertentu di sebagian besar masuk kategori Sedang sebanyak 110
bawah 100 (<100), maka tingkat harga sejumlah responden memiliki uang saku berkisar antara Rp
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh 643.222 sampai Rp 1.129.316, sementara sebanyak
konsumen pada periode tahun tersebut lebih 16 responden memiliki uang saku kategori Tinggi
rendah dari periode tahun dasar. 2) Jika hasil dan sebanyak 8 responden memiliki uang saku
penghitungan indeks harga konsumen pada kategori Rendah.
tahun tertentu sama dengan 100 (=100), maka Penelitian ini ditemukan pula sumber uang
tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang saku mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
dikonsumsi oleh konsumen pada periode tahun Negeri Semarang tidak hanya berasal dari orangtua
tersebut sama dengan periode tahun dasar. 3) tetapi berasal dari sumber-sumber lain seperti
Jika hasil penghitungan indeks harga konsumen beasiswa, kerja dan saudara. Berdasarkan data yang
pada tahun tertentu lebih dari 100 (>100), maka diperoleh dapat diketahui bahwa sumber uang saku
tingkat harga sejumlah barang dan jasa yang mahasiswa paling banyak berasal dari orangtua yaitu
dikonsumsi oleh konsumen pada periode tahun sebanyak 85 responden, sementara sebanyak 6
6
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

responden sumber uang saku berasal dari Jenis


beasiswa, 33 responden berasal dari orangtua Non
Pengeluaran Makanan
dan beasiswa, 3 responden berasal dari orang Makanan
Konsumsi
tua dan saudara, 4 responden berasal dari orang Konsumsi Rp 1.272.500 Rp 823.500
tua, beasiswa dan kerja, dan 1 responden Tertinggi
masing-masing berasal dari orangtua dan kerja, Konsumsi Rp 281.000 Rp 178.500
beasiswa dan saudara, serta orangtua, beasiswa Terendah
dan saudara. Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 2. Uang Saku Mahasiswa Pendidikan Deskripsi Rincian Living Cost


Akuntansi Universitas Negeri Semarang Per Deskripsi rincian living cost dibedakan
Bulan berdasarkan jenis konsumsi yaitu konsumsi
Kategori Uang Saku Jumlah % makanan dan non makanan. Rincian living cost
Tinggi >Rp 1.129.316 16 12% konsumsi makanan dibagi menjadi beberapa
Rp 643.222- kategori yaitu makanan, minuman dan jajanan.
Sedang 110 82%
Rp1.129.316 Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan
Rendah <Rp 643.222 8 6% bahwa pengeluaran rincian living cost konsumsi
134 makanan untuk kategori makanan lebih besar
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 dibandingkan kategori minuman dan jajanan. Rata-
rata rincian living cost konsumsi makanan kategori
Tabel 3. Sumber Uang Saku Mahasiswa makanan sebesar Rp 598.007, sementara untuk
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri kategori minuman sebesar Rp 60.299 dan jajanan
Semarang Per Bulan sebesar Rp 31.002. Pada penelitian ini ditemukan
Sumber Uang Saku pula lebih rendahnya pengeluaran rincian living cost
Jumlah %
Mahasiswa makanan untuk kategori jajanan dibandingkan
Orang tua 85 63% kategori lainnya dikarenakan hanya sedikit
Beasiswa 6 4% mahasiswa yang mengonsumsi jajanan setiap hari.
Orangtua & Beasiswa 33 25%
Orangtua & Kerja 1 1% Tabel 5. Besaran Rincian Living Cost Konsumsi
Orangtua & Saudara 3 2% Makanan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Beasiswa & saudara 1 1% Universitas Negeri Semarang Per Bulan
Orangtua, Beasiswa & 3% Rincian
Kerja 4 Rata-rata
Konsumsi %
Orangtua ,Beasiswa & (Rp)
1 1% Makanan
Saudara Makanan Rp 598.007 59%
134 Minuman Rp 60.299 6%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 Jajanan Rp 31.002 3%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Deskripsi Pengeluaran Konsumsi Mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian diketahui total Item Kebutuhan Kategori Makanan
rata-rata pengeluaran konsumsi per bulan Berdasarkan data yang diperoleh diketahui
mahasiswa konsumsi makanan sebesar Rp bahwa pengeluaran rincian living cost untuk kategori
689.307 lebih besar dibandingkan dengan makanan lebih besar pada living cost item kebutuhan
konsumsi non makanan sebesar Rp 546.489. makanan siap santap sebesar Rp 305.300, sementara
Pengeluaran terendah mahasiswa konsumsi untuk beras dan lauk pauk masing-masing sebesar
makanan dan non makanan masing-masing Rp 59.570 dan Rp 233.137.
sebesar Rp 281.000 dan Rp 178.500, sementara
pengeluaran tertinggi untuk konsumsi makanan Tabel 6. Item-item Kebutuhaan Kategori Makanan
dan non makanan masing-masing sebesar Rp Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
1.272.500 dan Rp 823.500. Negeri Semarang Per Bulan
Item Kebutuhan Rata-rata
Tabel 4. Pengeluaran Konsumsi Mahasiswa
Makanan (Rp)
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri
Beras Rp 59.570
Semarang Per bulan
Lauk Pauk Rp 233.137
Jenis
Non Makanan siap santap Rp 305.300
Pengeluaran Makanan
Makanan Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Konsumsi
Pengeluaran Rp 689.307 Rp 546.489
Konsumsi

7
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Gambar 1. Diagram Radar Daftar Konsumsi Lauk Pauk Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Negeri Semarang Per Bulan

Daging
400
Karbohidrat lain 300 Pagi
200 Ikan
(setara tepung terigu)
100 Siang
0
Sore/malam
Kacang-kacangan Telor Total

Sayuran

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Pada gambar 1 diketahui sayuran masing-masing sebanyak 175 kali, 126 kali, 82 kali,
merupakan lauk pauk yang paling banyak 33 kali dan 20 kali satiap hari. Pada hasil penelitian
dikonsumsi mahasiswa dengan frekuensi 328 ini ditemukan pula lebih rendahnya konsumsi
kali yaitu masing-masing pagi, siang, karbohidart (setara tepung terigu) dikarenakan
sore/malam sebanyak 136 kali, 127 kali dan 65 hanya sedikit mahasiswa dan satu jenis olahan
kali setiap hari, sementara lauk pauk untuk makanan karbohidrat yang dikonsumsi oleh
kacang-kacangan,daging, telor, ikan, mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
karbohidrat (setara tepung terigu) yang Negeri Semarang yaitu bergedel.
dikonsumsi mahasiswa secara keseluruhan

Gambar 2. Diagram Radar Daftar Konsumsi Makanan Siap Santap Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Negeri Semarang Per Bulan

Nasi Pecel
100
Nasi Goreng 80 Nasi Rames
60 Pagi
40
20 Siang
Nasi Ayam Geprek 0 Nasi Uduk
Sore/Malam
Total
Nasi Penyet Nasi Padang

Nasi Kucing

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Pada gambar 2 diketahui pecel merupakan pada waktu tertentu diantaranya nasi uduk yang
makanan siap santap yang paling banyak hanya dikonsumsi mahasiswa pada waktu pagi, serta
dikonsumsi mahasiswa dengan frekuensi 89 kali nasi kucing dan nasi penyet yang hanya dikonsumsi
yaitu masing-masing pagi dan siang sebanyak 40 mahasiswa pada waktu sore/malam.
kali dan 49 kali setiap hari, sementara makanan
siap santap nasi rames, nasi uduk, nasi padang, Item Kebutuhan Kategori Minuman
nasi kucing dan nasi penyet secara keseluruhan Berdasarkan hasil data yang diperoleh
masing-masing sebanyak 72 kali, 9 kali, 5 kali, diketahui air (isi ulang) merupakan minuman yang
45 kali, dan 70 kali setiap hari. Pada hasil paling banyak dikonsumsi mahasiswa dengan
penelitian ini ditemukan pula lebih rendahnya frekuensi 402 kali yaitu masing-masing pagi, siang,
konsumsi nasi uduk dan nasi padang sore/malam sama sebanyak 134 kali setiap hari,
dibandingkan dengan makanan siap santap sementara minuman untuk teh, kopi, susu dan jus
lainnya dikarenakan hanya sedikit mahasiswa buah secara keseluruhan masing-masing sebanyak 45
yang mengonsumsinya setiap hari. Selain itu, kali sama antara kopi dan teh, sedangkan susu dan
pada hasil penelitian ini ditemukan beberapa jus buah masing-masing 33 kali dan 10 kali setiap
makanan siap santap yang hanya dikonsumsi hari. Pada hasil penelitian ini ditemukan pula
8
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

perbedaan jenis kemasan minuman yang penelitian ini ditemukan rendahnya konsumsi jus
dikonsumsi mahasiswa yaitu teh dalam bentuk buah dibandingkan minuman lain karena hanya
siap saji/matang dan celup, sedangkan kopi dan sedikit mahasiswa yang mengonsumsinya setiap
susu masing-masing sama dalam bentuk sachet hari.
dan siap saji/matang. Selain itu, pada hasil

Gambar 3. Diagram Radar Daftar Konsumsi MinumanMahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas


Negeri Semarang Per Bulan

Air (isi ulang)


500
400
300
Pagi
Jus Buah 200 Teh
100 Siang
0
Sore/Malam
Total
Susu Kopi

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Item Kebutuhan Kategori Jajanan minggu masing-masing sebanyak 1 kali, 11 kali dan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh 1 kali. Pada hasil ini ditemukan rendahnya konsumsi
diketahui bahwa gorengan merupakan jajanan jajanan roti dan lain-lain disebabkan karena hanya
yang sering dikonsumsi mahasiswa baik setiap sedikit mahasiswa yang mengonsumsinya setiap
hari, 2-3 kali per minggu maupun setiap minggu hari. Selain itu, pada hasil penelitian ini ditemukan
masing-masing dengan frekuensi 78 kali, 51 kali pula, jenis jajanan lain yang biasa dikonsumsi
dan 8 kali, sementara untuk jajanan hanya mahasiswa selain gorengan dan roti yaitu sempolan
dikonsumsi pada waktu 2-3 kali per minggu dan dan seblak yang masuk item jajanan lain-lain (sejenis
setiap minggu masing-masing sebanyak 20 kali jajanan).
dan 3 kali, untuk lain-lain dikonsumsi baik
setiap hari, 2-3 kali perminggu dan setiap

Gambar 4. Diagram Radar Daftar Konsumsi Jajanan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Negeri Semarang Per Bulan
Gorengan
140
120
100
80
60
Setiap hari
40
20 2-3 kali perminggu
0
Setiap minggu
Total
Lain-lain (sejenis
Roti
jajanan)

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Pada penelitian ini rincian living cost hiburan, kebutuhan lain-lain dan dana alokasi tak
konsumsi non makanan dibagi menjadi terduga. Berdasarkan hasil data yang diperoleh
beberapa kategori yaitu tempat tinggal, kuliah, diketahui pengeluaran rincian living cost konsumsi
pakaian, transportasi, komunikasi, kesehatan, non makanan kategori dana alokasi tak terduga lebih
9
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

besar dibandingkan kategori rincian living cost kebutuhan. Berikut item-item kebutuhan dari
konsumsi non makanan lainnya. Pada masing-masing kategori rincian living cost konsumsi
penelitian ini ditemukan pula dari 134 non makanan.
responden hanya 12 responden yang
mengalokasikan uang saku untuk dana alokasi Item Kebutuhan Kategori Tempat Tinggal
tak terduga setiap bulan. Berdasarkan hasil analisis data diketahui biaya
kebutuhan tempat tinggal yang sering dikeluarkan
Tabel 7. Rincian Living Cost Konsumsi Non mahasiswa yang bertempat tinggal kos adalah
Makanan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi air/PAM dan listrik masing-masing sama sebanyak
Universitas Negeri Semarang Per Bulan 126 kali setiap bulan, sementara gas, iuran
Rata-rata keamanan, iuran sampah dan wifi masing-masing
Rincian Konsumsi sebanyak 40 kali, 10 kali, 14 kali dan 12 kali setiap
Per Bulan %
Non Makanan bulan. Sedangkan biaya kebutuhan tempat tinggal
(Rp)
Tempat Tinggal Rp 40.634 4% yang sering dikeluarkan mahasiswa bertempat
Kuliah Rp 43.355 4% tinggal kontrak adalah sama dengan tempat tinggal
Pakaian Rp 45.123 4% kos yaitu air/ PAM dan listrik dengan masing-
Transportasi Rp 77.109 8% masing sama sebanyak 8 kali setiap bulan lebih
Komunikasi Rp 75.153 7% rendah dibandingkan dengan mahasiswa bertempat
Kesehatan Rp 89.235 9% tinggal kos dikarenakan hanya sedikit mahasiswa
Hiburan Rp 40.927 4% yang bertempat tinggal kontrak, sementara gas, iuran
Kebutuhan lain-lain Rp 26.619 3% keamanan, iuran sampah dan wifi masing-masing
Dana Alokasi Tak sebanyak 6 kali, 2 kali, 2 kali dan 1 kali setiap bulan.
Rp 108.333 11% Pada hasil penelitian ini ditemukan pula bahwa
Terduga
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 hanya terdapat satu responden mahasiswa bertempat
tinggal kontrak yang mengeluarkan biaya listrik
Selanjutnya dari masing-masing kategori setiap minggu.
rincian living cost konsumsi non makanan lebih
rinci lagi terbagi menjadi beberapa item-item

Gambar 5. Diagram Radar Daftar Pengeluaran Tempat Tinggal Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Negeri Semarang Per Bulan

Kos
Air/PAM
150
100 2-3 Kali Perminggu
Wifi Listrik
50
Setiap Minggu
0
Setiap Bulan
Iuran Sampah Gas Total

Iuran Keamanan

Kontrak
Air/PAM
8
6
Wifi Listrik 2-3 Kali Perminggu
4
2 Setiap Minggu
0
Setiap Bulan
Iuran Sampah Gas Total

Iuran Keamanan

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

10
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Item Kebutuhan Kategori Kuliah bulan, sedangkan untuk cuci motor dan isi angin
Berdasarkan hasil data yang diperoleh masing-masing sebanyak 118 kali dan 237 kali per
diketahui bahwa pengeluaran kuliah mahasiswa bulan. Pada hasil penelitian ini ditemukan bahwa
terdiri dari cetak tugas/makalah, buku tulis, terdapat beberapa mahasiswa yang tidak
bolpoin, pensil, penghapus, penggaris, tipp-ex, mengeluarkan biaya untuk transportasi dikarenakan
stabilo dan kertas binder. Pada hasil penelitian lokasi kos yang dekat dengan kampus atau
ini ditemukan lebih rendahnya pengeluaran mahasiswa tersebut tidak memiliki kendaraan
untuk pensil, penggaris, stabilo dan kertas bermotor.
binder karena hanya beberapa mahasiswa yang
mengeluarkan biaya untuk pensil, penggaris, Tabel 10. Daftar Pengeluaran Transportasi
stabilo dan kertas binder setiap bulan. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Negeri Semarang Per Bulan
Tabel 8. Daftar Pengeluaran Kuliah Mahasiswa Item Kebutuhan Total Kebutuhan Per
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Transportasi Bulan
Semarang Per Bulan Bahan 732 kali
Item Kebutuhan Total Kebutuhan Bakar/bensin
Kuliah Per Bulan Cuci Motor 118 kali
Isi Angin 237 kali
Cetak Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Tugas/Makalah (lbr) 20.600 lembar
Buku Tulis (buah) 97 buah Item Kebutuhan Kategori Komunikasi
Bolpoin 282 buah Berdasarkan hasil data yang diperoleh
Pensil 9 buah diketahui bahwa total kebutuhan mahasiswa untuk
pulsa telepon sebanyak 137 kali per bulan,
Penghapus 115 buah
sedangkan pulsa internet sebesar 446 GB per bulan.
Penggaris 4 buah Pada hasil penelitian ini ditemukan beberapa
Tipp-EX 102 buah mahasiswa yang tidak mengeluarkan biaya untuk
Stabilo 10 buah pulsa telepon dikarenakan untuk biaya telepon dapat
Kertas Binder 11 buah menggunakan pulsa internet.
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 Tabel 11. Daftar Pengeluaran Komunikasi
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Item Kebutuhan Kategori Pakaian Negeri Semarang Per Bulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh
diketahui total kebutuhan mahasiswa untuk Item Kebutuhan Total Kebutuhan Per
laundry sebanyak 1207 kg per bulan, sedangkan Komunikasi Bulan
sabun cuci pakaian sebanyak 70 kg per bulan. Pulsa Telepon 137kali
Pada hasil penelitian ini ditemukan lebih Pulsa Internet 446 GB
rendahnya penggunaan sabun cuci pakaian Sumber: Data primer yang diolah, 2019
dibandingkan dengan laundry dikarenakan
hanya sedikit mahasiswa yang Item Kebutuhan Kategori Kesehatan
menggunakannya selama sebulan. Selain itu, Berdasarkan hasil data yang diperoleh
pada hasil penelitian ini ditemukan pula menunjukan lebih rendahnya penggunaan alat cukur
beberapa mahasiswa yang menggunakan jasa dibandingkan kebutuhan kesehatan lainnya
laundry sekaligus sabun cuci pakaian untuk disebabkan karena hanya sedikit mahasiswa yang
kebutuhan pakaian selama sebulan. menggunakan alat cukur untuk kebutuhan kesehatan
setiap bulan. Selain itu, pada hasil penelitian ini
Tabel 9. Daftar Pengeluaran Pakaian ditemukan perbedaan jenis kemasan item kebutuhan
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas kesehatan yang digunakan mahasiswa yaitu sabun
Negeri Semarang Per Bulan mandi dalam bentuk buah dan botol, sementara obat
Item Kebutuhan Total Kebutuhan nyamuk dalam bentuk dus dan tube. Selanjutnya
Pakaian Per Bulan untuk kebutuhan kesehatan yang hanya digunakan
Laundry (kg) 1207 kg oleh mahasiswa laki-laki dan perempuan adalah alat
Sabun Cuci Pakaian 70 kg cukur dan pembalut, dimana alat cukur biasa
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 digunakan oleh mahasiswa laki-laki, sementara
pembalut biasa digunakan oleh mahasiswa
Item Kebutuhan Kategori Transportasi perempuan.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh
diketahui total kebutuhan mahasiswa untuk
bahan bakar/bensin sebanyak 732 liter per
11
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Tabel 12. Daftar Pengeluaran Kesehatan Tabel 14. Daftar Pengeluaran Kebutuhan Lain-Lain
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
Negeri Semarang Per Bulan Negeri Semarang Per Bulan
Total Total
Item Kebutuhan
Kebutuhan Per Item Kebutuhan Lain-lain Kebutuhan
Kesehatan
Bulan Per Bulan
Sabun 263 buah/botol Sabun cuci piring (cair) 137 sachet
Sampo 140 botol Pengharum ruangan (gantung) 39 buah
Sikat Gigi 132 buah Tisu (dus) 320 dus
Pasta Gigi 175 tube Cairan pembersih lantai (sachet) 39 sachet
Pembalut 168 dus Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Alat Cukur 20 buah
Parfum 128 buah Item Kebutuhan Kategori Dana Alokasi Tak
Obat Nyamuk 85 dus/tube Terduga
Potong Rambut 22 kali Berdasarkan hasil data yang diperoleh
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 diketahui pengeluaran dari dana alokasi tak terduga
terdiri dari perbaikan barang elektronik sebanyak 10
Item Kebutuhan Kategori Hiburan kali dan pengobatan klinik/dokter sebanyak 3 kali.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh Pada hasil penelitian ini ditemukan bahwa hanya
diketahui total kebutuhan hiburan untuk beberapa mahasiswa yaitu sebanyak 11 responden
olahraga sebanyak 26 kali per bulan sementara yang mengalokasikan uang sakunya untuk
untuk rekreasi/jalan-jalan sebanyak 151 kali per kebutuhan dana alokasi tak terduga setiap bulan,
bulan. Pada hasil penelitian ini ditemukan lebih selanjutnya untuk pengeluaran yang berasal dari
rendahnya kebutuhan olahraga dibandingkan dana alokasi tak terduga mahasiswa biasanya
dengan rekreasi/ jalan-jalan disebabkan karena dikeluarkan dalam kurun waktu baik per semester
hanya beberapa mahasiswa yang mengeluarkan maupun per tahun.
biaya untuk olahraga setiap bulan dan sebagian
besar mahasiswa yang mengeluarkan biaya Tabel 15. Daftar Pengeluaran Dana Alokasi Tak
untuk olahraga hanyalah mahasiswa laki-laki. Terduga Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Selain itu, pada penelitian ini ditemukan pula Universitas Negeri Semarang
bahwa mahasiswa perempuan sebagian besar Total
hanya mengeluarkan biaya untuk Item Pengeluaran Dana (Frekuensi)Pengeluara
rekreasi/jalan-jalan per bulan. Alokasi Tak Terduga n Alokasi Dana Tak
Terduga
Tabel 13. Daftar Pengeluaran Hiburan Perbaikan barang
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas elektronik 10 kali
Negeri Semarang Per Bulan Pengobatan
Item Kebutuhan Total Kebutuhan Klinik/Dokter 3 kali
Hiburan Per Bulan Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Olahraga 26 kali
Rekreasi/Jalan-jalan 151 kali Deskripsi Besaran Living Cost
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 Pada penelitian ini perhitungan besaran living
cost per bulan mahasiswa digunakan untuk
Item Kebutuhan Kategori Kebutuhan Lain- mengetahui standar besaran living cost untuk dapat
lain hidup layak selama satu bulan berdasarkan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) buruh
diketahui total kebutuhan untuk sabun cuci lajang Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang
piring sebanyak 137 sachet per bulan, sementara dimodifikasi sesuai item kebutuhan hidup
pengharum ruangan, tisu, cairan pembersih mahasiswa per bulan dengan cara menghitung total
lantai masing-masing sebanyak 39 buah, 320 jumlah pengeluaran item-item kebutuhan hidup
dus dan 39 sachet per bulan. Pada hasil mahasiswa yang kemudian dikonfirmasi terhadap
penelitian ini ditemukan lebih rendahnya harga barang dan jasa yang berlaku di Sekaran.
penggunaan pengharum ruangan dan cairan Berikut disajikan tabel daftar rincian dan
pembersih lantai disebabkan karena hanya besaran living cost mahasiswa berdasarkan
beberapa mahasiswa yang menggunakan untuk perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) buruh
kebutuhan lain-lain selama sebulan. lajang Permenkertrans No. 13 Tahun 2012 yang
dimodifikasi sesuai item kebutuhan hidup
mahasiswa per bulan.

12
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Tabel 16. Rincian dan Besaran Living Cost Mahasiswa Pendidikan AkuntansiUniversitas Negeri Semarang
Rata-rata
Komponen dan
Kualitas/Kriteria Kebutuhan Harga Satuan Harga Sebulan
Jenis Kebutuhan
(Frekuensi)
Konsumsi Makanan
Makanan
Beras Sedang 5 kg Rp 11.833 Rp 59.165
Lauk Pauk
Daging siap saji/matang 8 potong Rp 7.000 Rp 56.000
Ikan siap saji/matang 1 potong Rp 5.000 Rp 5.000
Telor siap saji/matang 9 potong Rp 3.000 Rp 27.000
Sayuran siap saji/matang 44 bungkus Rp 2.000 Rp 88.000
Kacang-kacangan siap saji/matang 19 potong Rp 1.000 Rp 19.000
Karbohidrat siap saji/matang 3 potong Rp 1.000 Rp 5.000
Makanan Siap Santap siap saji/matang 37 porsi Rp 7.275 Rp 269.175
Minuman
Air sedang (isi ulang) 2 galon Rp 5.000 Rp 10.000
Teh siap saji/matang 20 kali Rp 2.250 Rp 45.000
Kopi sachet (32 gr) 24 sachet Rp 2.500 Rp 60.000
Susu sachet (40 gr) 21 sachet Rp 2.000 Rp 42.000
Jus Buah siap saji/matang 15 kali Rp 5.545 Rp 83.175
Jajanan
Gorengan siap saji/matang 37 potong Rp 625 Rp 23.125
Roti siap saji (60 gr) 5 sachet Rp 4.500 Rp 22.500
Lain-lain (sejenis jajan) siap saji/matang 12 bungkus Rp 8.500 Rp 102.000
Konsumsi Non Makanan (kos/kontrak)
Tempat Tinggal
Air/PAM akumulasi rata- 1 kali Rp 14.679 Rp 14.679
rata (kali)
Listrik akumulasi rata- 1 kali Rp 19.683 Rp 19.683
rata (kali)
Iuran Sampah akumulasi rata- 1 kali Rp 5.000 Rp 5.000
rata (kali)
Iuran Keamanan akumulasi rata- 1 kali Rp 2.692 Rp 2.692
rata (kali)
Gas akumulasi rata- 1 kali/tabung Rp 6.750 Rp 6.750
rata
(kali)/tabung
(3kg)
Wifi Akumulasi rata- 1 kali Rp 31.538 Rp 31.538
rata (kali)
Kuliah
Cetak Tugas/Makalah A4 dan F4 (70 154 lembar Rp 175 Rp 26.950
gr-80 gr)
Buku Tulis Sedang 1 buah Rp 14.567 Rp 14.567
Ballpoint Akumulasi rata- 2 buah Rp 2.000 Rp 4.000
rata (Rp)
Pensil 2B 1 buah Rp 3.500 Rp 3.500
Penggaris Sedang 2 buah Rp 2.917 Rp 5.834
Penghapus Akumulasi harga 1 buah Rp 2.500 Rp 2.500
rata-rata (Rp)
Tipp-Ex Akumulasi harga 1 buah Rp 4.000 Rp 4.000
rata-rata (Rp)
Stabilo Akumulasi harga 1 buah Rp 3.600 Rp 3.600
rata-rata (Rp)
Kertas binder Akumulasi harga 1 sachet Rp 8.000 Rp 8.000
rata-rata (Rp)
Pakaian
Laundry akumulasi rata- 12 kg Rp 4.083 Rp 48.996
13
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Rata-rata
Komponen dan
Kualitas/Kriteria Kebutuhan Harga Satuan Harga Sebulan
Jenis Kebutuhan
(Frekuensi)
rata (kg)
Sabun Cuci Pakaian (detergen) Detergen 1 kg Rp 16.194 Rp 16.194
Transportasi
Cuci motor akumulasi rata- 2 kali Rp 10.000 Rp 20.000
rata (kali)
Bahan Bakar/Bensin Sedang (pertalite) 7 liter Rp 8.100 Rp 56.700
Isi Angin ban akumulasi rata- 2 kali Rp 1.000 Rp 2.000
rata (kali)
Komunikasi
Pulsa Telepon akumulasi rata- 1 kali Rp 11.778 Rp 11.778
rata (kali)
Pulsa Internet akumulasi rata- 3 GB Rp 46.333 Rp 138.999
rata (GB) dan
masa berlaku 30
hari
Kesehatan
Sabun botol (100 ml) 2 botol Rp 8.625 Rp 17.250
Sampo botol (170 ml) 1 botol Rp 16.567 Rp 16.567
Sikat Gigi akumulasi harga 1 buah Rp 3.500 Rp 3.500
rata-rata (Rp)
Pasta Gigi 75 gram 1 tube Rp 5.260 Rp 5.260
Pembalut atau isi 10 2 dus Rp 8.521
alat cukur akumulasi harga 1 buah Rp 7.333 Rp 7.927
rata-rata (Rp)
Parfum akumulasi harga 1 buah Rp 21.857 Rp 21.857
rata-rata (Rp)
dan 121 ml
Obat Nyamuk Bakar 2 dus Rp 8.000 Rp 16.000
Potong Rambut ditukang 1 kali Rp 13.667 Rp 13.667
cukur/salon
Hiburan
Olahraga akumulasi rata- 2 kali Rp 5.793 Rp 11.586
rata (kali)
Rekreasi/jalan-jalan akumulasi rata- 1 kali Rp 29.680 Rp 29.680
rata (kali)
Kebutuhan lain-lain
Sabun cuci piring (cair) sachet (220 ml) 2 sachet Rp 5.000 Rp 10.000
Pengharum ruangan akumulasi harga 1 buah Rp 10.405 Rp 10.405
rata-rata (Rp)
dan gantung
Cairan pembersih lantai (sachet) Akumulasi harga 1 sachet Rp 5.861 Rp 5.861
rata-rata (Rp)
dan 400 ml
Tisu (dus) akumulasi harga 3 dus Rp 6.833 Rp 20.499
rata-rata (Rp)
dan 190 sheet
Dana Alokasi Tak Terduga
Perbaikan barang elektronik akumulasi rata- 1 kali Rp 102.222 Rp 102.222
rata (kali)
Pengobatan di Klinik/Dokter akumulasi rata- 1 kali Rp 50.000 Rp 50.000
rata (kali)
Jumlah (Rp) Rp 1.706.381
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

14
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Berdasarkan hasil analisis data diketahui cost per bulan mahasiswa terhadap harga barang dan
besaran living cost mahasiswa agar dapat hidup jasa di Sekaran dengan menggunakan Indeks Harga
layak selama satu bulan di Sekaran sebesar Rp Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI)
1.706.381 lebih besar dibandingkan dengan yang digunakan untuk mengkonfirmasi besaran
pengeluaran konsumsi mahasiswa sebesar Rp living cost per bulan mahasiswa terhadap harga
1.235.797. Hal ini menunjukan besaran barang dan jasa yang dikonsumsi dengan melihat
pengeluaran per bulan mahasiswa Pendidikan pergerakan harga barang dan jasa secara
Akuntansi Universitas Negeri Semarang belum periodik/per tahun. Selanjutnya dari hasil
cukup untuk memenuhi standar hidup layak di perhitungan tersebut dapat menghasilkan
Sekaran. Pada penelitian ini ditemukan bahwa rekomendasi apakah tingkat perubahan tersebut
perbedaan besaran living cost berdasarkan berkonsekuensi pada pertambahan uang saku untuk
rujukan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) living cost atau tidak/belum perlu ditambah dalam
dengan pengeluaran konsumsi mahasiswa rangka mempertahankan standar hidup layak
dikarenakan perbedaan kualitas/kriteria barang mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas
dan jasa di Sekaran yang dikonsumsi Negeri Semarang di Sekaran.
mahasiswa. Berikut disajikan tabel perbandingan besaran
living cost per bulan mahasiswa Pendidikan
Deskripsi Besaran Living Cost terhadap Harga Akuntansi Universitas Negeri Semarang terhadap
Barang dan Jasa di Sekaran dengan Indeks harga barang dan jasa di Sekaran tahun 2017-2018
Harga Konsumen (IHK) dengan perhitungan IHK (Indeks Harga Konsumen)
Pada bagian ini perhitungan besaran living atau Consumer Price Index.

Tabel 17. Daftar Perbandingan Rincian Living Cost Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri
Semarang Tahun 2017-2018 dengan Perhitungan IHK (Indeks Harga Konsumen) atau Consumer Price
Index (CPI)
Total Harga Sebulan
Jenis Konsumsi (Rp)
2017 2018
Konsumsi Makanan
Makanan Rp 511.940 Rp 528.340
Minuman Rp 236.175 Rp 240.175
Jajanan Rp 147.625 Rp 147.625
Konsumsi Non Makanan
Rp 80.342
Tempat Tinggal(kos/kontrak) Rp 80.342
Rp 72.951
Kuliah Rp 72.951
Rp 65.190
Pakaian Rp 65.190
Rp 71.700
Transportasi Rp 78.700
Rp 150.777
Komunikasi Rp 150.777
Rp 102.028
Kesehatan Rp 102.028
Rp 41.266
Hiburan Rp 41.266
Rp 46.765
KebutuhanLain-lain Rp 46.765
Rp 152.222
Dana Alokasi Tak Terduga Rp 152.222
Total Rp 1.699.381 Rp 1.706.381
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Σ𝑃𝑛 . 𝑄𝑛 Berdasarkan perhitungan di atas dapat


𝐶𝑃𝐼 = 𝑋 100 diketahui tingkat harga barang dan jasa yang
Σ𝑃𝑜 . 𝑄𝑛
Keterangan: dikonsumsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi
CPI = Indeks Harga Konsumen Universitas Negeri Semarang lebih tinggi dari tahun
Pn = Harga barang pada periode tahun ke- n sebelumnya (100,411915>100), hal ini menunjukan
Po = Harga barang periode tahun dasar terjadinya kenaikan biaya hidup yang disebabkan
Qn = Kuantitas barang pada periode tahun ke-n kenaikan harga barang dan jasa di Sekaran yaitu
jenis lauk pauk seperti daging ayam, ikan telor dan
Rp 1.706.381 harga lainnya seperti bahan bakar/bensin yang
𝐶𝑃𝐼 = 𝑋 100 sering untuk memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa
Rp 1.699.381
= 100,411915 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.
Sehingga terkonfirmasi besaran living cost per bulan
agar dapat hidup layak di Sekaran sebesar Rp
1.706.381 dengan melihat pergerakan harga barang
15
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

dan jasa yang dikonsumsi secara periodik/per makanan lebih besar pada item kebutuhan makanan
tahun yang dihasilkan dari analisis perhitungan siap santap sebesar Rp 305.300, sementara untuk
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer beras dan lauk pauk masing-masing sebesar Rp
Price Index (CPI). 59.570 dan Rp 233.137. Kategori minuman yang
Selanjutnya dari hasil perhitungan IHK lebih banyak dikonsumsi mahasiswa setiap hari
(Indeks Harga Konsumen) atau Consumer Price pada waktu pagi, siang, sore/malam adalah item
Index (CPI) yang diketahui terjadi kenaikan kebutuhan air (isi ulang), sedangkan kategori jajanan
tingkat harga barang dan jasa yang dikonsumsi yang lebih banyak dikonsumsi mahasiswa baik
mahasiswa tersebut menghasilkan rekomendasi setiap hari, 2-3 kali perminggu maupun setiap
yang berkonsekuensi pada pertambahan uang minggu pada waktu pagi, siang, sore/malam adalah
saku untuk living cost dalam rangka gorengan. Pengeluaran rincian living cost konsumsi
mempertahankan standar hidup layak non makanan untuk kategori dana alokasi tak
mahasiswa di Sekaran. terduga sebesar Rp 108.333 lebih besar
dibandingkan kategori rincian living cost untuk
SIMPULAN konsumsi non makanan lainnya. Pada rincian living
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan cost konsumsi non makanan lebih rinci lagi terbagi
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) menjadi beberapa item-item kebutuhan. Rincian
Rata-rata uang saku per bulan mahasiswa living cost untuk kategori tempat tinggal kos maupun
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri kontrak yang sering dikeluarkan mahasiswa baik 2-3
Semarang sebesar Rp 941.269. Uang saku kali perminggu, setiap minggu maupun setiap bulan
mahasiswa sebagian besar masuk dalam adalah air/PAM. Kategori kuliah yang sering
kategori sedang yaitu sebesar 82% memiliki dikeluarkan mahasiswa setiap bulan adalah cetak
uang saku berkisar antara Rp 643.222 sampai tugas/makalah, sedangkan kategori pakaian,
Rp 1.129.316, sementara sebesar 12% memiliki transportasi, komunikasi, kesehatan, hiburan,
uang saku kategori tinggi dan sebesar 6% kebutuhan lain-lain dan dana alokasi tak terduga
memiliki uang saku kategori rendah. Sumber yang lebih sering dikeluarkan mahasiswa setiap
uang saku mahasiswa paling banyak berasal dari bulan masing-masing adalah laundry, bahan
orangtua yaitu sebesar 63% , sementara sebesar bakar/bensin, pulsa telepon, sabun mandi,
4% sumber uang saku berasal dari beasiswa, rekreasi/jalan-jalan, tisu dan perbaikan barang
25% berasal dari orangtua dan beasiswa, 2% elektronik. 4) Besaran living cost mahasiswa agar
berasal dari orang tua dan saudara, 3% berasal dapat hidup layak selama satu bulan di Sekaran
dari orang tua, beasiswa dan kerja, dan 1% sebesar Rp 1.706.381 lebih besar dibandingkan
masing-masing berasal dari orangtua dan kerja, dengan pengeluaran konsumsi mahasiswa sebesar
beasiswa dan saudara, serta orangtua, beasiswa Rp 1.235.797. Hal ini menunjukan besaran
dan saudara. 2) Rata-rata pengeluaran konsumsi pengeluaran per bulan mahasiswa Pendidikan
per bulan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Akuntansi Universitas Negeri Semarang belum
Universitas Negeri Semarang sebesar Rp cukup untuk memenuhi standar hidup layak di
1.235.797 lebih tinggi dibandingkan rata-rata Sekaran berdasarkan perhitungan Kebutuhan Hidup
uang saku per bulan mahasiswa yang sebesar Rp Layak (KHL) buruh lajang Permenkertrans No. 13
941.269. Pengeluaran konsumsi per bulan Tahun 2012 yang dimodifikasi sesuai item
mahasiswa untuk konsumsi makanan sebesar kebutuhan hidup mahasiswa per bulan. 5)
Rp 689.307 lebih besar dibandingkan dengan Berdasarkan perhitungan Indeks Harga Konsumen
konsumsi non makanan sebesar Rp 546.489. (IHK) atau Consumer Price Index terjadi kenaikan
Pengeluaran terendah mahasiswa untuk biaya hidup dari tahun 2017-2018 yang disebabkan
konsumsi makanan dan non makanan masing- kenaikan harga barang dan jasa di Sekaran untuk
masing sebesar Rp 281.000 dan Rp 178.500, memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa Pendidikan
sementara pengeluaran tertinggi untuk Akuntansi Universitas Negeri Semarang. Sehingga
konsumsi makanan dan non makanan masing- terkonfirmasi besaran living cost per bulan agar dapat
masing sebesar Rp 1.272.500 dan Rp 823.500. 3) hidup layak di Sekaran sebesar Rp 1.706.381.
Rincian living cost per bulan mahasiswa Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1)
Semarang dibedakan berdasarkan jenis Perhitungan besaran living cost berdasarkan KHL
konsumsi yaitu konsumsi makanan dan non (Kebutuhan Hidup Layak) yang kemudian
makanan.Pengeluaran rincian living cost untuk dikonfirmasi menggunakan Indeks Harga
kategori makanan sebesar Rp 598.007 lebih Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI)
besar dibandingkan kategori minuman sebesar menunjukan uang saku per bulan mahasiswa
Rp 60.299 dan jajanan sebesar Rp 31.002. Pada Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
rincian living cost konsumsi makanan lebih rinci sebesar Rp 941.269 belum cukup untuk memenuhi
lagi terbagi menjadi beberapa item-item standar hidup layak sebesar Rp 1.706.381 yang
kebutuhan. Rincian living cost untuk kategori disebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang
16
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

berlaku di Sekaran untuk memenuhi kebutuhan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
hidup mahasiswa. Sehingga agar mahasiswa
dapat mempertahankan standar hidup layak di
Sekaran diperlukan penambahan uang saku DAFTAR PUSTAKA
dengan melakukan pekerjaan di luar jam kuliah Abraham Maslow. (2013). Teori hirarki kebutuhan.
seperti menjadi guru les dan pekerjaan part time In Theory Of Abraham Maslow (pp. 1–5).
lainnya. 2) Penelitian selanjutnya yang akan Apriliyadi, A. (2015). Penerapan Model Hirarki
mengambil topik seperti ini, hendaknya Kebutuhan Maslow Pada Perilaku Konsumsi
memperluas dengan mengembangkan penelitian (Studi pada Mahasiswa Migran dari Jakarta
pada tingkat populasi yang lebih beragam. di Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah.
Selain itu pengelompokan barang/jasa yang Badan Pusat Statistik. (2018). Sirusa - Sistem
menjadi rincian living cost perlu dinyatakan Rujukan Statistik. Badan Pusat
bukan hanya sekedar makanan dan non Statistik. Retrieved from http://sirusa.bps.go.i
makanan, tetapi pengelompokan barang/jasa d/index.php?r=indikator/view&id=63
yang lebih terperinci. Badan Pusat Statistik. (2018). Sistem Informasi
Rujukan Statistik. Retrieved from
UCAPAN TERIMA KASIH https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah view&id=85
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Budiarto, B. (2011).Estimasi Interval Biaya Hidup
hidayah-Nya sehingga penulis dapat Mahasiswa dalam Menempuh Pendidikan
menyelesaikan skripsi ini.Dengan kelancaran Tinggi.Jurnal Ilmiah Social dan Humaniora.
skripsi ini tidak lupa berbagai pihak pun yang 6(1), 27-41.
telah membantu dan memberikan dorongan Clinton, Elmail. (2015). Survei Biaya Hidup
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi Mahasiswa Berdasarkan Pengeluaran
ini dengan baik.Oleh karena itu, setulus hati Konsumsi Makanan dan Non Makanan
penulis mengucaokan terimakasih kepada: 1) (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas
Prof. Dr. Fathur Rohman,M.Hum., Rektor Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).
Universitas Negeri Semarang yang telah Gibtiah.,Desiana,L.,&Aryanti. (2016). Analisis
memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu Moslem Friendly Tourism, Living Cost,
di Universitas Negeri Semarang. 2) Drs. Heri Culture Dan Kurs Valuta Asing Terhadap
Yanto, M.B.A., Ph.D., Dekan Fakultas Minat Wisatawan Muslim Dalam
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang Pengambilan Keputusan Untuk Berkunjung
telah memberikan kesempatan untuk Ke Jepang. Nurani, 18(1), 1–4.
menyelesaikan studi. 3) Ahmad Nurkhin, S.Pd., https://doi.org/10.15713/ins.mmj.3
M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Hasan, M. I. (1999). Pokok-pokok Materi Statistik 1
yang telah memberikan kemudahan (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Putera
administrasi perijinan selama pelaksanaan Iskandar. (2016). Implementasi teori hirarki
penelitian sekaligus selaku Penguji III dan juga kebutuhan abraham maslow terhadap
sebagai dosen pembimbing yang telah peningkatan kinerja pustakawan. Ilmu
memberikan bimbingan, arahan serta saran Perpustakaan Dan Informasi, 4(1), 24–34.
selama penyusunan skripsi ini. 4) Rediana Jennings, P. R. (2016). To Cost-Of-Living
Setiyani, S.Pd.,M.Si., Selaku penguji I yang Adjustments In Public Retirement Plans :
dengan sabar telah membimbing dan Details Matter, 9(3), 129–136.
memberikan arahan sehingga penulisan skripsi Karlina, B. (2017). Pengaruh Tingkat Inflasi, Indeks
ini dapat terselesaikan. 5) Harga Konsumen Terhadap PDB di
Kardiyem,S.Pd.,M.Pd.,Selaku penguji II yang Indonesia Pada Tahun 2011-2015, 6(1), 2252–
dengan sabar telah membimbing dan 6226. Retrieved from
memberikan arahan sehingga penulisan skripsi http://fe.budiluhur.ac.id/wp-
ini dapat terselesaikan. 6) Bapak dan Ibu Dosen content/uploads/2017/08/b.-berlian.pdf
Universitas Negeri Semarang yang telah Kelchen, R., Hosch, B. J., & Goldrick-Rab, S.
memberikan ilmunya selama kuliah. 7) Teman- (2014). The costs of college attendance:
teman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi tahun Trends, variation, and accuracy in
angkatan 2016 dan 2017 yang telah memberikan institutional living cost allowances. Wisconsin
bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 8) Hope Lab, (October), 1–43.
Keluarga tercinta Bapak dan Ibu serta adikku https://doi.org/10.1080/00221546.2016.1272
yang telah memberi doa dan dukungan dalam 092
penyelesaian skripsi ini. 9) Sahabat dan teman- Lesnussa, Y. A., Patty,H.W. M., & Matdoan, M.Y.
temanku rombel Pendidikan Akuntansi A 2014. (2016). Analisis indeks harga konsumen
10) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan terhadap indeks harga sandang dan pangan di
satu persatu yang telah memberikan doa serta kota ambon, 5(1), 100–107.
17
Nuraziz Jian Warasjati / Economic Education Analysis Journal (…) (2020)

Listyowati, & Sutidjo, B. (2013). Pemodelan


Indeks Harga Konsumen (IHK). Jurnal
Sains Dan Seni Pomits, 2(2).
Mankiw, G. (2007). Makroekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia. (2012).
Permennakertrans No. 13 Tahun 2012
tentang Komponen dan Pelaksanaan
Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup
Layak.
Mulyadi.(2010). Akuntansi Biaya. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Mulyani, S. (2015). Pola Konsumsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Rifki Yanti, L. (2016). Pengaruh Pendapatan
Mahasiswa Terhadap Daya Beli
Mahasiswa IAIN Palangkaraya Dalam
Membeli Pakaian Berhijab Secara Online
Di Media Sosial, 8–43.
Rosy, M., Rahardjo,S., & Susiswo (2013).Pera
malan Indeks Harga Konsumen ( IHK)
Kota Malang Bulan Januari Sampai
Bulan Juni Tahun 2013 Menggunakan
Metode Autoregressive Integrated
Moving Average ( Arima ). Jurusan
Matematika Fakultas MIPA Universitas
Negeri Malang.
Santoso, S. (2003). Statistik Deskriptif: Konsep dan
Aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS.
Yogyakarta: Andi.
Siagian, D., & Sugiarto. (2016). Metode Statistika
untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi
Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga
Supriyono, R. (2011). Akuntansi Biaya,
Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta
Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:
BPFE.
Taufik Tama, R. (2014). Pengeluaran Konsumsi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta..
Wurangian, F. D., & Engka, D. (2015). Analisis
pola konsumsi mahasiswa fakultas
ekonomi & bisnis universitas sam
ratulangi yang kost di kota manado, 74–
87.

18

Anda mungkin juga menyukai