Anda di halaman 1dari 10

MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era global, teknologi dan ilmu pengetahuan telah menyentuh segala aspek pendidikan sehingga
informasi lebih mudah di peroleh, hendaknya menjadikan anak lebih aktif berpartisipasi sehingga
melibat kan intelektual dan emosional siswa dalam proses belajar. Keaktifan di sini berarti fisik secara
aktif dan tidak terfokus pada suatu sumber informasi yaitu guru.

Keberhasilan tujuan pendidikan terutama di tentukan oleh proses belajar mengajar yang di alami oleh
siswa. Sisiwa yang belajar akan mengalami perubahan baik pengetahuan, pemahaman, penalaran,
keterampilan, nilai dan sikap. Agar perubahan tersebut dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan
berbagai factor untuk meng hasilkan perubahan yang di harapkan yaitu mengefektifan pemahaman dari
konsep.

Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu
kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk
kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai
model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar belakangi bahwa
peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran.

Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga
berbagai jenis model pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik. Model-model pembelajaran
sosial merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan di kelas dengan melibatkan peserta
didik secara penuh (student center) sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju
kedewasaan, peserta dapat melatih kemandirian, peserta didik dapat belajar dari lingkungan
kehidupannya.

Dalam pemahaman siswa sekolah dasar, mata pelajaran matematika sering kali siswa sering lupa setelah
pelajaran ini di karenakan guru dalam aksinya dalam penyampaian suatu materi jarang sekali
menggunakan contoh-contoh dari kasus/gambar. Sehubung dengan hal tersebut perlulah seorang guru
menerapkan suatu model yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan kreativitas dalam
pembelajaran matematika.

Penggunaan model examples non examples marupakan suatu alternative sebagai meningkatkan
pemahaman dan kreativitas siswa. Maka di perlukan suatu usaha guna meningkatkan dan
menumbuhkan siswa dalam ber komunikasi yaitu guru dengan siswa maupun siswakan dengan siswa.
Dalam hal ini untuk untuk memecahkan masalah tersebut di tawarkan salah satu model pembelajaran
yaitu model pembelajaran examples non examples.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teori Model Pembelajaran Examples Non Examples ?

2. Sebutkan prinsip-prinsip Model Pembelajaran Examples Non Examples !

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari Model Pembelajaran Examples Non Examples?

4. Sebutkan langkah – langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples?

5. Bagaimana aplikasinya dalam pembelajaran matematika ?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui arti dari Model pembelajaran Examples Non Examples.

2. Menyebutkan prinsip Model pembelajaran Examples Non Examples.

3. Mencari kelebihan dan kekurangan dari Model pembelajaran Examples Non Examples.

4. Menyebutkan langkah-langkah Model pembelajaran Examples Non Examples.

5. Mengetahui aplikasi Model pembelajaran Examples Non Examplesdalam pelajaran matematika

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Model Examples Non Examples merupakan salah satu pendekatan Group investigation dalam
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan meningkatkan
perolehan hasil akademik. Tipe pembelajaran ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap model
pembelajaran kelas tradisional dan menghendaki siswa saling membantu dalam kelompok kecil dan
lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif daripada individu.(Muslimin Ibrahin, 2000 : 3)
Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh model pembelajaran yang
menggunakan media. Media dalam pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses
belajar mengajar. Manfaat media ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar, mendekati
situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses belajar dan mengajar
lebih komunikatif dan menarik.

Model Pembelajaran Examples Non Examples atau juga biasa di sebut Examples And Non-Examples
merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan
media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah
bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.

Salah satu proses belajar mengajar adalah gambar. Media gambar merupakan salah satu alat yang
digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu mendorong siswa lebih melatih diri
dalam mengembangkan pola pikirnya. Dengan menerapkan media gambar diharapkan dalam
pembelajaran dapat bermanfaat secara fungsional bagi semua siswa. Sehingga dalam kegiatan
pembelajaran siswa diharapkan akan aktif termotivasi untuk belajar.

Menurut Rochyandi, Yadi (2004:11) model pembelajaran kooperatif tipe example non example adalah:

“Tipe pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan cara guru menempelkan contoh gambar-gambar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan gambar lain yang relevan dengan tujuan pembelajaran,
kemudian siswa disuruh untuk menganalisisnya dan mendiskusikan hasil analisisnya sehingga siswa
dapat membuat konsep yang esensial.”

Gambar juga mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar, yakni untuk mempermudah
dan membantu siswa dalam membangkitkan imajinasinya dalam belajar. Selain itu dengan
mengggunakan gambar siswa dapat melatih mencari dan memilih urutan yang logis sesuai dengan
materi yang diajarkan. Dengan demikian dalam Model Pembelajaran Examples Non Examples tercakup
teori belajar konstruktivisme.

Teori konstruktivisme ini menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan
informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila
aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
segala sesuatu untuk dirinya, berusahadengan susah payah dengan ide-ide (Slavin dalam Nur dan
Wikandari,2002: 8).

Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah
bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun
sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Dan
mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi dengan
catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut (Nur dan Wikandari, 2002 : 8).
Examples non Examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau
table sesuai materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai OHP, dengan
petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, persentasi
hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi (Suyatno, 2009 : 73)

Model Pembelajaran Example Non Examples menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor,
ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan
dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non Examples ini lebih menekankan pada konteks analisis
siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah
dengan menenkankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti ;
kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan
siswa lainnya.

Selanjutnya Slavin dan Chotimah (2007 : 1) dijelaskan bahwa examples non examples adalah model
pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau
gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.

Konsep model pembelajaran ini pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang
kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri.
Example Non Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini
bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari
Example dan non-Examples dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk
mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan
sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-Examples
memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat
mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. (Hamzah,
2005:113).

Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang
diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan
perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk
menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.

Berdasarkan uraian di atas, maka menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan
membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting.
Joyce and Weil (Suratno, 2009:1) telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang
menggunakan metode Example Non example, sebagai berikut:

a. Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelas- kan beberapa dari
sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta
siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa
memikirkan tentang tiap Examples dan non-Examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang
membuat kedua daftar itu berbeda.

b. Menyiapkan Examples dan non Examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk
mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang
baru.

c. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep Examples dan non-
Examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk
mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.

d. Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah
diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari Examples dan Non-Examples.

Berdasarkan hal di atas, maka penggunaan metode example non example pada prinsipnya adalah upaya
untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep pelajarannya
sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan pemberian contoh dan bukan contoh terhadap materi yang
sedang dipelajari.

Pembelajaran kooperatif model Examples Non Examples memberi ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap
anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-
masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing.

Pembelajaran kooperatif model Examples Non Examples melatih siswa untuk dapat mampu
berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam
kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum melakukan kooperatif, guru perlu membekali
siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi,
misalnya kemampuan mendengarkan dan kemampuan berbicara, padahal keberhasilan kelompok
ditentukan oleh partisipasi setiap anggotanya.

B. Prinsip Model Pembelajaran Examples Non Examples

Metode Example non Example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar
mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling
banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi
konsep itu sendiri. Examples and Non exampls adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep.

Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari Examples dan Non-Examples dari suatu definisi konsep yang ada,
dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada.
· Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan

· Non-Example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang
sedang dibahas.

Metode Examples non Examples penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep
yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan
perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk
menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.

Prinsip Reaksi model pembelajaran Examples Non Examples adalah

Guru memberi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Selanjutna
guru membagi siswa kedalam kelompok belajar 2-3 orang siswa, sehingga setiap anggota bertanggung
jawab atas setiap penguasaan komponen-komponen yang di tugaskan sebaik-baiknya. Sehingga
menyebabkan tumbuhnya rasa senang dalam proses belajar mengajar, serta dapat menjadikan siswa
lebih semangat belajar karena dapat melihat secara langsung.

Dalam sistem sosial guru selalu mengamati semua yang di lakukan tiap kelompok agar kegiatan berjalan
lancar. Dalam model ini guru tidak banyak mejelaskan tentang materi. Guru hanya menyiapkan materi
yang berupa gambar-gambar untuk memfasilitasi anak dalam mendiskusikan sebuah materi dan
dilakukan secara kelompok. Dalam kelompok tersebut tidak hanya materi yang di bahas saja melainkan
juga member arti penting dari kerjasama, persaingan sehat antar kelompok, keterlibatan belajar dan
tanggung jawab.

C. Kelebihan

Menurut Buehl (Depdiknas, 2007:219) mengemukakan keuntungan metode example non example
antara lain:

a. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman
konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.

b. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk
membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari example dan non example

c. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep
dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian
yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.

Keunggulan lainnya dalam model pembelajaran examples non examples diantaranya :


a. Siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD)

b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan Kompetensi
Dasar (KD)

c. Siswa diberi kesempata mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan
dengan Kompetensi Dasar (KD)

Tennyson dan Pork (Slavin, 2002) menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu
konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:

a. Urutkan contoh dari yang gampang ke yang sulit.

b. Pilih contoh-contoh yang berbeda satu sama lain.

c. Bandingkan dan bedakan contoh-contoh dan bukan contoh.

Dampak instruksional dan dampak pengiring yang dimiliki model pembelajaran Examples Non Examples.
Dampak instruksional adalah dampak yang terlihat setelah kegiatan pembelajaran. Sedangkan dampak
pengiring adalah damapak yang tidak langsung terlihat, akan tetapi mengiringi dampak instruksional.
Pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples dampak
instruksionalnya adalah siswa menjadi lebih aktif, berani mengemukakan pendapat atau gagasannya
sendiri, aktif berdiskusi, dapat belajar dari pengamatan sendiri. Dampak pengiringnya adalah siswa
mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk materi yang ditugaskan, bertanggung jawab,
berusaha memahami materi dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah.

A. Kelemahan

Ada dua kelemahan dalam menggunakan model Examples Non Examples, diantaranya :

1) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.

2) Memakan waktu yang banyak.

B. Langkah-Langkah

Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model pembelajaran examples non examples
diantaranya :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang digunakan
tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar.

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada dapat pula
menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk
mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa.

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk
memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan
secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi
jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat
pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan
hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang
ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran

Modifikasi model pembelajaran Examples Non Examples :

1) Guru menulis topik pembelajaran

2) Guru menulis tujuan pembelajaran

3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 6-7 orang)

4) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau OHP

5) Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam
gambar yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD

6) Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya, sementara kelompok
lain sebagai penyangga dan penanya.

7) Peserta didik melakukan diskusi

8) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi. Kebaikan :

a. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar

b. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar


c. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya

d. Konsep hasil belajar

BAB III

PENUTUP

· Kesimpulan

Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-
contoh melalui kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar. Melalui model pembelajaran
ini siswa diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan contoh-contoh yang ada melalui gambar tersebut
sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Examples Non Examples memiliki kelebihan yaitu siswa lebih kritis dalam
menganalisa gambar, siswa dapat mengetahui aplikasi dari maetri berupa contoh gambar dan siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Sedangkan kekurangannya yaitu :

§ Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.

§ Memakan waktu yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani.(2011).Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia

Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyatno.(2009).Menjelajah Pembelajaran Inovatif.Surabaya.Buana Pustaka

Dahlan, M.D., dkk. (1984). Model-Model Mengajar. Bandung:CV Diponegoro.

Rahman. (2008). Model Mengajar & Bahan Pembelajaran. (cetakan ke-2) Bandung: Alqaprint
Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi Berbasis
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah diklat guru pengembang
matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika

http://david-indrianto.blogspot.com/2010/12/implementasi-model-pembelajaran.html

http://arifar.blogdetik.com/model-pembelajaran-examples-non-examples

http://www.papantulisku.com/2010/01/model-pembelajaran-examples-non.html

Anda mungkin juga menyukai