Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS TEORI, HIPOTESIS

TINDAKAN DAN MERENCANAKAN


PERBAIKAN TINDAKAN

Oleh :

Della Sonia Sitepu


Thyra Natashya Aritonang
ANALISIS TEORI DAN
HIPOTESIS PENDIDIKAN

A. Kajian Teori
B. Kerangka berpikir
C. Hipotesis Tindakan
A. KAJIAN TEORI
Kajian teori sebagai dasar untuk mencari kebenaran berdasarkan teori/
buku referensi atau buku rujukan. Deskripsi teori dalam suatu penelitian
merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekadar pendapat pakar
atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan fokus
yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau
dideskripsikan, tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis
tergantung pada jumlah sub-fokus yang diteliti. Oleh karena itu, makin
banyak sub-fokus yang diteliti, maka akan makin banyak teori yang perlu
dikemukakan. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan sub-
fokus yang diteliti melalui definisi dan uraian lengkap mendalam aspek-
aspeknya yang diambil dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar sub fokus yang diteliti
(apa yang diperbaiki dan melalui/ dengan apa) menjadi lebih jelas dan
terarah.
KAJIAN TEORI (2)

Untuk dapat membaca dengan baik, peneliti harus mengetahui sumber-


sumber bacaan. Sumber-sumber bacaan atau sumber pustaka dapat berupa
buku-buku teks, ensiklopedia, jurnal ilmiah, internet, dan hasil-hasil
penelitian terdahulu.
Terdapat sejumlah prinsip dalam memilih sumber pustaka. Prinsip-prinsip
itu dikemukakan berikut ini.
1.Relevansi

2.Kemutakhiran

3.Akurasi dan Kualitas


CONTOH KAJIAN TEORI

Tulis sub-fokus yang untuk Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia PMRI untuk Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik
pada Pokok Bahasan Bilangan Pecahan di Kelas V X Kecamatan X
Kabupaten X. 
    a) Pengertian Pendidikan Matematika realistik
        ........……………................................
   b) Prinsip pembelajaran matetika realistik
       ...……………………...........................
   c) Pendekatan Pendidikan matematika realistik dalam Peningkatan
Ketrampilan Berpikir   Kritis. (Bagaimana tindakannya) dst……
 
CONTOH SUB JUDUL PADA KAJIAN
TEORI
Judul Penelitian :

“PENERAPAN PENDEKATAN
PENDIDIKAN
MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PMRI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN
BILANGAN PECAHAN DI KELAS V x kECAMATAN x kABUPATEN x
VARIABEL YANG DITELITI:
 Y: PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
REALISTIK INDONESIA PMRI
 X: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA POKOK BAHASAN BILANGAN
PECAHAN
Sub judul pada kajian teori :

a) Pengertian Pendidikan Matematika realistik


        ........……………................................
   b) Prinsip pembelajaran matetika realistik
       ...……………………...........................
   c) Pendekatan Pendidikan matematika realistik dalam
Peningkatan Ketrampilan Berpikir   Kritis.
(Bagaimana tindakannya) dst……
KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir/pemikiran atau bisa diartikan pula sebagai kerangka
yang disusun berdasar teori dan logika pikir dapat dikategorikan baik
apabila dapat menjelaskan secara teoritis pertautan antar sub-fokus yang
diteliti. Pertautan antar sub-fokus tersebut selanjutnya dirumuskan ke
dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap
penyusunan paradigma PTK harus didasarkan pada suatu kerangka
berpikir itu.
Untuk dapat menyusun kerangka berpikir yang baik, maka seorang
peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis
tindakan. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara
terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria pertama
agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah
alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir
yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis tindakan.
KERANGKA BERPIKIR
Didasarkan pada landasan teori
Disesuaikan dengan permasalahan yang
diambil
Sebagai dasar untuk menentukan pengajuan
hipotesis
Klimaks dari kerangka berpikir umumnya
terdapat kata : …… berdasarkan kajian teori dan
kerangka berpikir diatas, diduga …. (misalnya
diduga melalui X dapat meningkatkan Y)
KERANGKA BERPIKIR
Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kata :
…… berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir
diatas,
diduga ….

(misalnya diduga melalui X dapat meningkatkan Y)


KERANGKA BERPIKIR

Bukan sebagai kumpulan teori, melainkan teori


yang dipilih secara selektif untuk membangun
kerangka argumentasi.

Berupa kesimpulan, misalnya “Berdasarkan


analisis ini diduga bahwa .............”
Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh
upaya dalam membangun kerangka teoritis yang
mendukung hipotesis
CONTOH KERANGKA BERPIKIR
HIPOTESIS TINDAKAN
Setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka
berpikir secara tepat, kemudian merumuskan hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan atau hipotesis kerja  merupakan jawaban
sementara rumusan masalah PTK. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data saat pelaksanaan PTK di lapangan. Jadi, hipotesis
juga dapat dikatakan sebagai jawaban teroritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Tidak seperti pada
penelitian formal, hipotesis tindakan dalam PTK tidak akan diuji
kebenarannya. Fungsi hipotesis digunakan sebagai arah penelitian.
HIPOTESIS TINDAKAN

Berisi hipotesis tindakan , bukan hipotesis


statistik maupun hipotesis penelitian.
Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada
kajian teori dan kerangka
berpikir
Menjawab rumusan masalah yang diajukan
Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis
penelitian
LANJUTAN
 Untuk menulis hipotesis dengan mudah: (1) menyalin
klimak kerangka berpikir
dengan menghilangkan kata “diduga”,
atau
(2) menyalin rumusan masalah, dengan
menghilangkan kata “ apakah “
dan “ ? “
Perhatikan kembali contoh judul PTK yang menjadi
contoh sejak awal pembahasan kita tentang ptk,
hipotesis tindakannya sebagai berikut:

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut


di atas diajukan hipotesis tindakan: Melalui
penerapan pendekatan matematika realistik dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam
pembelajaran matematika siswa kelas VIa SD
Negeri 1 Ende, Kabupaten Ende tahun Pelajaran
2010/2011  
Contoh lain :
Model Role Playing Untuk Mata Diklat Kewirausahaan
di SMK
Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah
dipaparkan pada latar belakang penelitian sebelumnya, peneliti
dapat menyusum hipotesis tindakan sebagai berikut:

Aktivitas belajar siswa cenderung meningkat dengan


penerapan model pembelajaran Role Playing pada mata
diklat Kewirausahaan.
Penerapan model pembelajaran Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat
Kewirausahaan.
MERENCANAKAN PERBAIKAN
TINDAKAN
Sebagai seorang guru tentu diperlukan untuk membuat
rencana tindakan atau biasa disebut rencana perbaikan.
Langkah-langkah dalam menyusun rencana perbaikan
antara lain:
Hipotesis Tindakan

Menganalisis Kelayakan Hipotesis Pendidikan


MERENCANAKAN PERBAIKAN TINDAKAN
(2)
Dengan melakukan berbagai kajian tersebut diharapkan hipotesis
tindakan yang dipilih memang benar-benar yang paling baik dan layak.
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau renca perbaikan yang
akan digunakan sudah layak, selanjutnya perlu mempersiapkan diri
untuk melaksanakan perbaikan yaitu dengan Menyiapkan
Pelaksanaan Tindakan, dengan cara (1) membuat rencana perbaikan
pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan dilakukan; (2)
menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan seperti misalnya alat
peraga, meja; (3) menyiapkan cara merekam dan menganalisis data
yang berkaitan dengan proses hasil perbaikan, biasanya berupa gambar
tabel dan diagram; (4) memantapkan keyakinan diri dengan
mensimulasikan pelaksanaan tindakan dengan cara bekerja sama
dengan rekan sejawat atau kepala sekolah.
MERENCANAKAN PERBAIKAN TINDAKAN (3)

Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai, saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas
sebenarnya. Agar pelaksanaan tersebut dapat berlangsung secara terarah, guru
perlu memperhatikan kriteria PTK yang dilakukan oleh guru (Hopkins, 1993)
yaitu:
Pekerjaan utama guru adalah mengajar, oleh karena itu metodologi penelitian yang dilakukan tidak boleh
mengganggu komitmen guru dalam mengajar, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian yang akan
dilaksanakan dan harus mengutamakan siswa, karena tujuannya memang memperbaiki proses dan hasil belajar
siswa.
Cara pengumpulan dan perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru, karena jika menyita waktu
terlalu banyak maka konsentrasi guru dalam mengajar akan terganggu.
Metodologi yang diterapkan harus fleksibel atau handal.
Masalah yang ditangani harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru.
Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait tugas-tugasnya.
Harus mendapat dukungan dari seluruh personal di sekolah tempat guru tersebut mengajar yaitu mempunyai
persepsi yang benar tentang PTK dan apa yang ingin dicapai melalui PTK.
Selain
hal-hal di atas, guru harus mampu melakukan observasi dan interpretasi data secara tepat dengan
memegang komitmen sebagai pengajar.

Anda mungkin juga menyukai