Anda di halaman 1dari 3

Identifikasi UU No 20 Tahun 2003

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 membahas tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU
ini penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip, yakni pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu
kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu dalam
penyelenggaraan juga harus dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melalui mengembangkan
budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat memberdayakan
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.

1. Hak Warga Negara


Hak warga negara yang tercantum dalam UU no 20 tahun 2003 adalah :
a. Pasal 5 ayat (1) berbunyi, “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”.
b. Pasal 5 ayat (2) berbunyi, “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.”
c. Pasal 5 ayat (3) berbunyi, “Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta
masyarakat adat terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.”
d. Pasal 5 ayat (4) berbunyi, “Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.”
e. Pasal 5 ayat (5) berbunyi, “Setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.”
f. Pasal 8 berbunyi, “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.”
g. Pasal 34 ayat (1) berbunyi, “Setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun dapat
mengikuti program wajib belajar.”
h. Pasal 55 ayat (1) berbunyi, “Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis
masyarakat pada pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama,
lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarat.”

2. Kewajiban Warga Negara


Kewajiban warga negara dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 sebagai berikut :
a. Pasal 6 ayat (1) berbunyi, “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.”
b. Pasal 6 ayat (2) berbunyi, “Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan penyelenggaran pendidikan.”
c. Pasal 9 berbunyi, “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.”
d. Pasal 56 ayat (1) berbunyi, “Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu layanan
pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan
melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.”

3. Hak Negara
Ketentuan yang mengatur hak negara dalam UU no 20 tahun 2003, yakni :
a. Pasal 10 berbunyi, “Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan,
membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Kewajiban Negara
Adapun ketentuan yang mengatur tanggung jawab pemerintah dalam Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Pasal 11 ayat (1) berbunyi, “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi
setiap warga negara tanpa diskriminasi.”
b. Pasal 11 ayat (2) berbunyi, “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin
tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.”
c. Pasal 34 ayat (2) berbunyi, “Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut
biaya.”
d. Pasal 34 ayat (3) berbunyi, “Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.”
e. Pasal 46 Ayat (1) berbunyi, “Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. “
f. Pasal 46 Ayat (3) berbunyi “ Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) dan ayat ( 2 ) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.”
g. Pasal 47 Ayat (2) berbunyi “ Pemerintah, pemerintah Daerah, dan masyarakat
mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.”
h. Pasal 47 Ayat (3) berbunyi “ Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) dan ayat ( 2 ) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.”

Hak dan kewajiban adalah satu kestuan yang tidak dapat di pisahkan, bagaikan perangko dengan
kertas, yang melekat dengan kuat. Karena adanya hak di sebabkan adanya kewajiban, dan adanya
kewajiban karena adanya hak. Keduanya haruslah seimbang. Jika tumpang tindih maka akan
terjadi permasalahan, dengan adanya istilah menutut hak dan menuntut kewajiban, maka ini tidak
akan harmonis. Jelaslah dengan kesimbangan antara hak dan kewajiban maka akan tercapai
kerukunan hidup, kehidupan yang tenang dan damai. Cara agar terjadinya keseimbangan ini
yaitu dengan mengetahui posisi kita masing – masing, jika kita sebagai bawahan maka jadilah
bawahan, jika kita sebagai atasan maka jadilah atasan, dan tidak sebaliknya. Karena jika ini
terjadi yang ada hanyalah ketidakseimbangan antara kedua belah pihak. Kemudian terjadilah
kesenjangan sosial yang berdampak buruk bagi keduanya. Mengerti akan kedudukan dan posisi
masing – masing adalah kunci kesejahteraan, melanggar aturan ini maka akan terjadi kerusuhan
dan permusuhan.

Anda mungkin juga menyukai