Anda di halaman 1dari 3

Tugas Rutin

Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Dosen Pengampu :
Dra.Rumasi Simaremare, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama : Thyra Natashya Aritonang
NIM : 2183111057
Kelas Reguler C

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2018/2019
HAKIKAT PEMBELAJARAN

A. Hakikat Pembelajaran
Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mendefenisikan
pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar
mengenal dan memahami sesuatu yang dipelajari (Darsono, 2000: 24). Adapun humanistic
mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih
bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (Sugandi,
2004: 9).
Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa
berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua
siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud semata. Dari
pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari
lingkungannya dalam rangka mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna
dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah ada sebelumnya, member kesempatan kepada siswa menemukan dan
menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat
pada siswa.

B. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran adalah merupakan kaidah, hukum dan ketentuan-ketentuan yang harus
dijadikan patokan dalam membuat perencanaan pembelajaran. Penyusunan perencanaan
pembelajaran yang didasarkan pada prinsip yang ditetapkan, maka akan menghasilkan suatu
perencanaan pembelajaran yang baik dan siap untuk digunakan.

Prinsip tersebut, yakni;


1. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
2. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3. Perencanaan harus memperhitungkan waktu yang tersedia
4. Perencanaan pengajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang
sistematis.
5. Perencanaan pengajaran bila perlu lengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar
observasi.
6. Perencanaan pengajaran harus bersifat fleksibel.
7. Perencanaan pengajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan
keterpaduan antara tujuan, materi, kegiatan belajar dan evaluasi.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran selain harus mempertimbangkan beberapa
prinsip yang telah dikemukakan di atas, karena perencanaan pembelajaran sifatnya adalah
pedoman operasional bagi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

C. Ciri-ciri dan Komponen Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai