Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU 2

KENALI SIFAT DIRI SENDIRI

Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas


Mata Kuliah Leadership Berbasis Tri Hita Karana

OLEH

PUTU AYU DESI WILANDARI NIM 2229071017

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


PROF. DR. IDA BAGUS PUTU ARNYANA, M.SI

PROGRAM STUDI S2 TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2023
TUGAS INDIVIDU : MENGENALI DIRI SENDIRI

Pertanyaan No. 1
1. Perhatikan Gambar di atas. Dalam kita melaksanakan kepemimpinan
berbasis Tri Hita Karana, sebelum mengajak bawahan untuk harmoni
terhadap Tuhan dan harmoni terhadap Lingkungan, terlebih dahulu kita
harus harmoni di dalam Pawongan. Jelaskan mengapa!
2. Sebelum kita memimpin dalam suatu organisasi atau suatu Lembaga,
mengenal sifat diri kita sendiri menrupakan suatu yang sangat penting
dan harus. Jelaskan mengapa hal itu harus dilakukan!

3. Seorang pemimpin harus memiliki dimensi atau factor:


a) Kecerdasan (Intelligence),
b) Kepercayaan diri (Confidence)
c) Karisma (Charisma)
d) Kebulatan tekad (Determination)
e) Keramahan (Sociability)
f) Integritas (Integrity)
g) Karakter
Jelaskan masing-masing (a s/d g) dimensi atau factor-faktor tersebut, dan
bagaimana upaya yang dilakukan agar kita dalam diri kita memiliki
dimensi tersebut.
JAWABAN

1. Dalam kita melaksanakan kepemimpinan berbasis Tri Hita Karana, sebelum


mengajak bawahan untuk harmoni terhadap Tuhan dan harmoni terhadap
Lingkungan, terlebih dahulu kita harus harmoni di dalam Pawongan. Hal ini
disebabkan karena manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri. Dalam bersosialisasi tersebut sebagai pemimpin harus bisa
menciptakan hubungan yang harmonis baik dengan bawahan maupun
pemimpin dari organisasi lainnya. Dengan adanya hubungan baik juga dapat
mempermudah jalannya kegiatan, tidak akan ada anggota yang terpecah belah
karena suatu perbedaan, pemimpin juga dapat menambah relasi. Hubungan
yang baik juga dapat menimbulkan kerukunan, kenyamanan, masalah-masalah
yang ada juga dapat terselesaikan dengan baik tanpa menyinggung pihak
manapun
2. Sebelum kita memimpin dalam suatu organisasi atau suatu Lembaga, mengenal
sifat diri kita sendiri merupakan suatu yang sangat penting dan harus dilakukan.
Langkah pertama untuk menjadi pemimpin yang baik dengan mengenali diri
sendiri. Penting untuk dapat memahami kelebihan dan kekurangan diri serta
bagaimana cara merespons berbagai hal dengan positif. Setiap kelebihan yang
dimilikinya mampu memberikan kemajuan didalam setiap perusahaan dan
kekurangan yang dimilikinya menjadi bahan intropeksi untuk kedepannya
sehingga seorang pemimpin dapat terus memperbaiki sikap dan perilakunya.
Ketika seorang pemimpin sudah memahami diri sendiri dapat menjadikan
contoh bagi setiap bawahannya. Dengan memahami kepribadian diri sendiri
maka akan memahami cara berkomunikasi, cara mengelola konflik dan
memotivasi orang lain
3. Seorang pemimpin harus memiliki dimensi atau factor:
a. Kecerdasan (Intelligence)
Sebagai seorang pemimpin harus berani melakukan sebuah kreasi dan menciptakan
inovasi baru, karena itu sebagai seorang pemimpin harus memiliki sebuah
kecerdasan, sehingga mampu melaksanakan sebuah tanggung jawab atas
kepemimpinnnya, Sebab, mungkin tidak semua orang yang kita pimpin bisa
menyenangi kita, tentu tetap ada yang kontra, sehingga sebagai pemimpin harus
berpikir cerdas dan ada ketegasan sesuai aturan,
Selain harus menjadi pribadi yang cerdas dalam berpikir, ternyata seorang
pemimpin juga perlu untuk menjadi cerdas dalam emosi. Kecerdasan inilah yang
kerap kali kita sebut sebagai Kecerdasan Emosional atau Emotional Intelligence
(EI). Kecerdasan tipe ini berkontribusi pada seberapa efektif seseorang
memahami dan mengekspresikan diri mereka, serta memahami orang lain dan
berhubungan dengan mereka.
Upaya yang dilakukan dengan banyak melatih diri dengan mengikuti diklat
kepemimpinan, membaca buku dan berdiskusi dengan pemimpin dari organisasi
lainnya sehingga dapat menambah wawasan dan inovasi baru utnuk kemajuan
organisasi yang dipimpinnya.
b. Kepercayaan diri (Confidence)
Percaya diri adalah salah satu kunci utama untuk melatih kepemimpinan diri
atau self-leadership. Percaya diri adalah kunci bagi kita untuk tampil lebih baik.
Dengan percaya diri, maka lebih banyak potensi dan kelebihan yang akan terlihat.
Dengan rasa percaya diri, seorang pemimpin akan mampu membangun semangat
dan memengaruhi bawahan untuk yakin dengan kemampuan dan berpikir positif.
Kepercayaan diri bisa membuat seseorang akan berani melangkah maju dengan
beragam pertimbangan yang matang.
Tips atau upaya untuk menumbuhkan dan menambah kepercayaan diri
sebagai pemimpin

• Tidak harus menjadi seorang yang sempurna


Tidak ada yang sempurna. Tidak ada superman. Faktanya, apapun bentuk
organisasi dan situasi yang dihadapi, tidak pernah sepenuhnya salah ataupun benar.
Hal terbaik yang bisa dilakukan seorang pemimpin adalah meningkatkan skill dan
knowledge, untuk mendukung peningkatan kualitas hasil kerja.

• Berdamai dengan kegagalan


Setiap orang pernah melakukan kesalahan, pernah gagal. Tidak ada superman.
Bahkan seorang leader ternama pun memulai pekerjaannya dengan banyak
kesalahan, dan berkembang dari pembelajaran yang ia dapatkan. Karena itu
berdamailah dengan diri Anda sendiri, dengan kegagalan Anda di masa lalu. Move
on, Anda sudah dapat pembelajarannya, berkembanglah dari sana.

• Berani mengambil keputusan


Bertanya kepada senior leader memang hal yang tepat dilakukan ketika menghadapi
permasalahan yang kompleks dan merupakan hal baru bagi Anda. Tetapi jangan
terlalu banyak meminta pertimbangan orang lain, terlebih bila masalahnya
sederhana. Ini hanya akan membuat organisasi tidak efektif, karena proses kerja
memakan waktu lebih lama. Jangan pernah meragukan diri sendiri. Pemimpin yang
efektif memiliki keyakinan apa yang akan dilaluinya dan memiliki ekspektasi
positif. Kumpulkan informasi secara lengkap dan akurat, lakukan analisa
mendalam, percayai insting, dan ambil keputusan.

• Tunjukan keberanian
Banyak orang menoleh pada pemimpin saat keadaan kritis. Jika pemimpin nampak
ragu–ragu dan takut gagal, maka moral anggota akan turun. You are the leader now.
Jangan tidak ada lagi tempat berlindung dari kegagalan, atau tameng pelindung dari
kesalahan. Tidak ada lagi pendorong semangat dan penolong di saat kendala
menantang. Anda lah tameng pelindung itu kini. Anda supporter dan motivator bagi
diri sendiri dan team member Anda. Be bold. Believe in your own capability, and
take action.

• Cintai pekerjaan
Jalani pekerjaan Anda dengan penuh hasrat, dan semangat. Mencintai pekerjaan
Anda adalah cara terbaik termudah yang dapat Anda lakukan untuk mendongkrak
kualitas hasil kerja Anda. Passion in work akan mempermudah pelaksanaan, karena
membuat tugas terasa ringan dan mudah. Lakukan yang terbaik selagi ada
kesempatan
c. Karisma (Charisma)
Seorang pemimpin berkarisma paham pentingnya menjadi panutan yang baik untuk
bisa mendapatkan kepercayaan publik. Maka, pemimpin yang berkarisma sering
memilih terjun ke lapangan di garda terdepan untuk langsung mempromosikan
visinya. Pemimpin yang karismatik cenderung menitikberatkan usahanya untuk
mempererat ikatan sosial. Kepemimpinan karismatik bertujuan memotivasi setiap
karyawannya agar bisa lebih sejahtera dan produktif. Para pemimpin karismatik
adalah sosok yang cenderung self-less. Mereka justru mengedepankan kepentingan
orang lain dan kebaikan bersama ketimbang memuaskan ego.

Ciri-Ciri Kepemimpinan Karismatik


Para pemimpin karismatik adalah sosok yang cenderung self-less. Mereka justru
mengedepankan kepentingan orang lain dan kebaikan bersama ketimbang
memuaskan ego,berikut adalah daftar karakteristik lainnya yang dimiliki para
pemimpin karismatik untuk membujuk orang mendukung visi mereka:
• Aura yang kuat
Pemimpin karismatik dianggap berbudi luhur karena bisa menunjukkan harkat dan
kepercayaan diri yang tinggi. Dengan kepercayaan diri tinggi, mereka dapat
mempertahankan kontak mata dengan siapa pun lawan bicara mereka dan membuat
orang lain merasa bahwa pendapat dan visi mereka berharga. Aura kehadiran yang
kuat juga membantu para pemimpin karismatik mengasah keterampilan
mendengarkan mereka.
• Keterampilan menjalin koneksi
Semua orang bisa menjalin hubungan dengan sesama. Namun, tidak semua
hubungan yang tercipta bisa memiliki makna. Orang-orang dengan gaya
kepemimpinan karismatik memiliki bakat unik untuk berkomunikasi secara efektif
serta mampu mengenali kebutuhan emosional orang-orang di sekitar mereka.
Bahkan, mereka merasa penting untuk bisa menempatkan diri pada posisi orang
tersebut dan mencari tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
• Kemampuan dalam me-manage situasi
Pemimpin karismatik juga tahu bagaimana memanfaatkan body language dan
membaca atmosfer lingkungan untuk membuat orang lain merasa nyaman. Dengan
begitu, mereka juga mampu mengantisipasi dan mengendalikan gejolak emosional
yang dapat menyebabkan stres atau kegaduhan.
• Public speaker andal
Seringkali orang-orang dengan gaya kepemimpinan karismatik adalah pembicara
yang berbakat. Banyak yang mahir dalam merajut kata-kata yang tepat dan efektif
untuk menyampaikan pesan, baik itu saat berbicara empat mata ata di hadapan
ribuan orang.
• Mampu introspeksi diri
Pemimpin karismatik mahir mengintrospeksi diri sendiri dengan jujur. Mereka
terus berupaya untuk memperbaiki dan memoles diri supaya bisa menghadirkan
sosok yang patut dijadikan panutan. Para pemimpin ini memiliki kemampuan
untuk keluar dari kerangkeng diri mereka sendiri dan mengkritik bagaimana mereka
berperilaku dan berinteraksi, dengan harapan dapat memunculkan dampak yang
lebih relevan di masyarakat.
• Tekad dan ulet
Hidup penuh cobaan dan perjuangan. Akan tetapi, pemimpin yang karismatik tidak
mudah menyerah. Pemimpin percaya akan kemampuan diri sendiri untuk
menghadapi tantangan secara langsung. Di saat bersamaan, mereka bisa
mengilhami orang-orang di sekitarnya untuk melakukan hal yang sama. Mereka
juga bersedia melawan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda tentang
kelompok atau organisasinya. Sebab, mereka memiliki keyakinan terhadap visi dan
misi yang dipegang teguh.
• Rendah hati
Para pemimpin karismatik yang efektif menghargai nilai, bakat, dan keterampilan
yang dimiliki setiap orang. Mereka juga dengan sungguh-sungguh mendengarkan
keprihatinan dan gagasan orang-orang. Pemimpin dapat membuat karyawan merasa
menjadi bagian dari tim terpadu yang berjuang untuk tujuan yang sama.
Upaya atau tips untuk meningkatkan karisma seorang pemimpin
• Jadilah pendengar yang aktif
Jangan diam saja, ajukan pertanyaan. Namun, berhenti sebentar untuk berpikir
sebelum membuat pernyataan atau membalas ucapan. Fokuslah pada apa yang
mereka katakan tanpa perlu terburu-buru membuat respons.
• Gabungkan kekuatan dengan kehangatan
Siapapun bisa menjadi sosok yang kuat dan berpengaruh. Akan tetapi, imbangi
karakter kuat tersebut dengan empati dan welas asih agar tidak menjadi sosok
pemimpin yang “dingin”.
Pemimpin karismatik harus menunjukkan bahwa benar-benar peduli dengan
kebutuhan orang-orang di sekitar.
• Asah cara berkomunikasi
Orang-orang yang ingin menggunakan gaya kepemimpinan karismatik
harus mengasah keterampilan public speaking mereka. Mereka juga perlu belajar
lebih dalam soal makna-makna dari isyarat non-verbal yang digunakan untuk
berkomunikasi, seperti bahasa tubuh.
d. Kebulatan tekad (Determination)
Seorang pemimpin harus memiliki kebulatan tekad dan ketekunan dalam
menyelesaikan suatu masalah yang sulit. Untuk menjadikan visinya menjadi nyata,
para pemimpin menuliskan tujuan spesifik dan bekerja untuk mencapainya dengan
mendorong tim, mengembangkan strategi, dan bekerja keras.
e. Keramahan (Sociability)
Sifat dan perilaku kepemimpinan yang memancarkan keramahan lebih diterima dan
dipahami oleh orang lain. Ketika seorang pemimpin ramah dengan teman-teman
satu tim, memperlakukan mereka dengan penuh respect dan juga sopan tanpa
memandang jabatan maupun gender-nya, maka anggota tim akan melakukan hal
yang sama pada pemimpinnya. Mereka akan sangat merasa diterima dengan baik
dan timbul rasa yang nyaman. Leader yang ramah akan menimbulkan suasana dan
atmosfer kerja yang begitu positif. Ketika mereka suka dengan suasana kerja yang
positif, maka tim pun akan merasa nyaman untuk bekerja. Keramahan dan
kehangatan adalah sebuah kompetensi kepribadian yang harus dipelajari dari
kesadaran diri sendiri. Biasanya, orang-orang yang tercerahkan di dalam
kerendahan hati akan mudah mempraktikkan gaya kepemimpinan yang ramah dan
hangat. Para bawahan dan semua stakeholder lebih suka berurusan dengan
pemimpin yang mudah didekati dan berjiwa otentik. Sifat kepemimpinan yang
ramah dan hangat mudah mendapatkan dukungan sosial dan lebih mampu
memediasi urusan apapun. Pemimpin yang ramah dan hangat lebih mudah
menginspirasi dan memotivasi pengikutnya.
f. Integritas (Integrity)
Integritas adalah salah satu kunci utama keberhasilan seorang pemimpin dalam
menjalankan amanah yang diberikan oleh masyarakat atau anggota dari sebuah
organisasi. Integritas sering disederhanakan maknanya sebagai kejujuran,
kebajikan, berperilaku baik dan benar, atau bermoral. Integritas adalah sebuah
karakter kepemimpinan yang akan membentuk seorang pemimpin untuk berlaku
jujur dan adil, dipercaya dan menjadi panutan sehingga menjadikannya sebagai
sosok yang berwibawa dan disegani dalam menjalankan kepemimpinan
tersebut. Seorang pemimpin yang memiliki integritas, yang tinggi akan
mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat atau anggota organisasi
yang dipimpinnya. Masyarakat dan anggota organisasi menaruh banyak harapan
pada seorang pemimpin yang berintegritas tinggi yaitu menyelenggarakan tugas
kepemimpinan untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pembangunan,
meningkatkan pendidikan dan kesehatan, menciptakan rasa aman dan nyaman serta
meningkatkan taraf hidup masyarakat atau anggota organisasi.
g. Karakter
Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki karakter. Pertama, karena
pemimpin yang berkarakter memiliki daya tarik tersendiri. Ia tidak perlu menarik
pengikut. Orang akan serta merta mengikutinya karena pemimpin yang berkarakter
memiliki kestabilan yang menjadikannya pegangan bagi pengikutnya. Pemimpin
yang baik harus memiliki integritas, keberanian, rasa hormat, kesadaran diri,
empati, dan rasa syukur. Mereka juga harus memiliki kecekatan dalam mengambil
keputusan dan mengetahui bagaimana mendelegasikan dan berkomunikasi secara
efektif. Pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik pemimpin
seperti :
• Integritas
Integritas sangatlah penting dimiliki oleh para leader, terutama pemimpin
eksekutif top-level, karena pimpinan yang memiliki integritas akan dipercaya dan
menjadi panutan timnya. Alhasil, tak hanya mereka saja yang dipercaya, namun
juga kejujuran dan keterbukaan di dalam tim juga akan meningkat.
• Delegasi
Selain integritas, kemampuan untuk mendelegasikan pekerjaan sangatlah penting
di dalam kepemimpinan. Namun, yang dibutuhkan dalam kepemimpinan yang baik
adalah delegasi yang efektif. Yang dimaksud di sini adalah bukan sekadar
memberikan memberikan wewenang saja, namun seorang pemimpin yang baik
harus bisa memberikan keputusan terbaik untuk timnya.
• Komunikasi
Tak ada pemimpin yang hebat tanpa kemampuan komunikasi yang baik. Maka dari
itu, seorang pemimpin yang baik harus mengetahui bagaimana caranya
memberikan informasi yang tepat dan efektif, serta mampu menginspirasi timnya.
Selain itu, pemimpin tak hanya mampu mengkomunikasikan informasi yang akan
disampaikan, namun juga menjadi pendengar yang baik. Dengan demikian, mereka
harus mampu mendengarkan aspirasi anggota timnya.
• Kesadaran Diri
Karakteristik pemimpin lain yang yang harus dimiliki pemimpin yang baik adalah
kesadaran diri. Artinya, mereka harus bisa berintrospeksi dan melihat ke dalam diri
mereka. Kesadaran diri tinggi dalam seorang pemimpin membuat mereka tahu
ketika mereka salah, apa kekurangan mereka, dan tahu apa saja yang harus mereka
benahi.
• Rasa Syukur
Pemimpin adalah orang yang mengemban tanggung jawab yang sangat besar untuk
perusahaan dan juga timnya. Tanpa adanya rasa syukur, seorang pemimpin akan
sangat mudah menyalahkan segala sesuatu. Pasalnya, masalah bisa datang bukan
dari dirinya atau timnya, namun juga hal di luar itu. Selain itu, rasa syukur mampu
menurunkan kecemasan dan juga rasa frustrasi. Maka dari itu, rasa syukur tak hanya
membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik, namun juga menjaga kesehatan
mental dan tubuh mereka.
• Belajar ketangkasan
Menjadi seorang pemimpin harus bisa menghadapi sesuatu yang tidak pasti, tapi
bukan berarti tidak mencari solusi. Dari sini, seorang pemimpin harus mampu
mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi masalah yang belum mereka
ketahui. Mereka harus cekatan untuk mempelajari hal baru.
• Pengaruh
Seorang pemimpin yang baik tentu harus memiliki pengaruh. Pengaruh di sini tentu
berbeda dengan segala hal yang diidentikan dengan hal-hal yang buruk dan bersifat
manipulatif. Pengaruh dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
bersuara dan berpendapat, sehingga buah pemikirannya dapat berdampak bagi
perusahaan atau organisasi. Pemimpin yang baik juga harus bisa memberikan
contoh baik dan inspirasi bagi timnya.
• Empati
Empati terkait dengan kecerdasan emosional. Keahlian secara teknis dan IQ sangat
penting dimiliki untuk seorang pemimpin, namun kecerdasan emosional lah yang
membentuk seseorang menjadi pemimpin yang baik. Tak hanya itu saja, memiliki
empati bisa membuat tempat kerja menjadi lebih baik.
• Keberanian
Tentu saja seorang pemimpin yang baik memiliki keberanian. Mereka harus bisa
menghadapi konflik yang terjadi di dalam tim. Selain itu, pemimpin yang baik harus
bisa mengutarakan kejujuran dan berani mengambil keputusan yang berat demi
tujuan terbaik timnya.
• Menghormati
Karakteristik pemimpin terakhir yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang
baik adalah menghormati orang lain. Rasa hormat terhadap orang lain mampu
mengurangi ketegangan dan konflik, menimbulkan kepercayaan, dan juga
meningkatkan efektivitas.
Sumber :
Greatnusa. 11 Februari 2023. 5 Cara Menjadi Leader yang Baik di Perusahaan.
https://greatnusa.com/artikel/cara-menjadi-leader-yang-baik/ (Diakses tanggal
16 Oktober 2023)

Marsyarani, Devina. 23 Desember 2022. Kepemimpinan berlandaskan Tri Hita


Karana.
https://www.kompasiana.com/devinamarsya89/63a584995cc80478c66ac3f2/kepe
mimpinan-berlandaskan-ajaran-tri-hita-karana. (Diakses tanggal 16 Oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai