Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RPP DAN ANALISIS KURIKULUM

DISUSUN OLEH :

NAMA : WINDI INDA YULADA SARAGIH


(5203343008)
KELAS : PENDIDIKAN TATA BUSANA B
DOSEN PENGAMPU : DR. FARIHA, M.PD
YUDHISTIRA ANGGRAINI, M.PD
MATA KULIAH : DISAIN PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
AGUSTUS 2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 STABAT


Mata Pelajaran : Pembuatan Pola
Bidang Keahlian : Tata Busana
Kelas / Semester : X / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 16 JP x 45 menit ( 4 Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan Melaksanakan tugas spesifik dengan
mengevaluasitentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur
konseptual, operasional dasar, dan kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup masalah sesuai dengan Tata Busana
Tata Busana pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
humaniora dalam konteks pengembangan dengan standar kompetensi kerja.
potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
nasional, regional, dan internasional dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi,


kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pokok


(IPK)
3.2.Menerapkan prosedur 3.2.1. Menerapkan prosedur Pola Dasar
pembuatan pola dasar pembuatan pola dasar
3.2.2. Menjelaskan prosedur
pembuatan pola dasar
4.2 Membuat Pola Dasar 4.2.1. Membuat Pola Dasar
4.2.2. Mendesain Pola Dasar

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi , menanya , berdiskusi dan persentasi peserta didik di harapkan dapat
Menerapkan prosedur pembuatan pola dasar, Menjelaskan prosedur pembuatan pola dasar,
Membuat Pola Dasar, Mendesain Pola Dasardengan penuh rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab,
disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki
sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerja sama
dengan baik

D. Materi Pembelajaran
Secara umum macam-macam sistem atau metode pembuatan pola dasar busana secara
konstruksi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pola dasar metode Soen
b) Pola dasar J.H. Meyneke
c) Pola dasar Dressmaking
d) Pola dasar Danckaerts
e) Pola dasar Charmant
f) Pola dasar Cuppens Geurs
g) Pola dasar Bunka

Metode Pola Dasar Badan

1. Pola Dasar Metode Soen


Pola dasar sistem Soen terdiri atas badan muka dan belakang yang digambar menyatu dengan
letak badan muka di sebelah kanan. Pola ini sesuai untuk orang gemuk dan untuk membuat
mantel. Kebaikan dari pola ini adalah leher muka menghadap ke arah kanan, sehingga
memudahkan dalam penambahan lidah. Kekurangan dari pola ini adalah jika digunakan
untuk model dengan jahitan pinggang maka harus dilakukan pengecekan pada pinggang lebih
teliti supaya datar letaknya. Pola Soen menggunakan 3 ukuran badan sehingga apabila
pengukuran tidak benar maka mengakibatkan semua pecahan yang ada pada konstruksi salah.
Ukuran yang dibutuhkan untuk menggambar pola dasar sistem So-en :
 Lingkar Badan : 88 cm
 Lingkar Pinggang : 66 cm
 Panjang Punggung : 37 cm
 Panjang Lengan : 24 cm
 Tinggi Panggul : 16 cm
 Lingkar Panggul : 96 cm
 Panjang Rok : 50 cm

Cara menggambar pola dasar sistem So-en ( skala 1:6) :


Menggambar pola konstruksi sistem So-en, dimulai dengan ukuran badan. Cara
mengkonstruksi pola badan yaitu

 A - B = ½ ukuran lingkar badan ditambah 5 cm.. A dan B dihubungkan dengan garis


putus-putus.
 A - C = 1/6 lingkar badan ditambah 7 cm. A - D = ukuran panjang punggung.
 Buat garis empat persegi dari A ke B, A ke D, D ke D1 dan B ke D1 dan C ke E
dihubungkan dengan garis putus-putus.
 Garis C dengan E dibagi dua dengan nama E1. E1 - E2 = 0,5 cm. E2 dibuat garis bantu
sampai ke garis pinggang diberi nama titik Dengan demikian selisih pola badan bagian
muka dengan pola badan bagian belakang adalah 1 cm.
 C - F = 1/6 lingkar badan ditambah 4,5 cm (buat garis vertikal).
 A - A1 = 1/20 lingkar badan ditambah 2,7 cm.
 A dengan A1 dibagi tiga, sepertiga bagian dipindahkan dari A1 ke A2, lalu dibuat
garis leher belakang seperti gambar. a - a1 = A1 - A2. a1 - a2 = 2 cm.
 Hubungkan titik A2 dengan a2, ukuran panjang bahu dibagi dua dinamai titik H.
 H - H1 = 6 cm(panjang kup), dengan lebar kup 2 cm, lalu buat kup seperti gambar.
 Buat garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari a2 terus ke E2 dengan besar
lekukan pada ketiak berpedoman kepada ½ jarak dari F dengan E2 dan ditambah 0,5
cm.
 d - d1 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan E2 (garis sisi pola belakang). D - d3 = 1/10
lingkar pinggang.
 Hubungkan d3 dengan H. D - d3 ditambah d1 - d2 = ¼ lingkar pinggang. d2 - d3 =
besar kup.
 B - B1 = A - A1. B - B2 = B - B1. B1 - X = 0,5 cm.
 B1 dengan B2 dibuat garis persegi, pada sudutnya dinamakan titik O. Titik O dan B2
dibagi dua, setengah bagian dipindahkan ke garis O dan B diberi nama titik O1.
 Hubungkan X dengan O1 terus ke B2 seperti gambar (garis leher pola bagian muka)
 E - F1 = 1/6 ukuran lingkar badan ditambah 3 cm.
 Buat garis vertikal sampai kegaris A dengan B, dinamakan titik b. b - b1 = 2 kali
ukuran a - a1
 Ukur panjang bahu dari X ke X1, melalui titik b1
 F1 - f1 = ½ F - E2
 Bentuk lingkar kerung lengan pola bagian muka mulai dari X1 melalui f1 menuju E2
seperti gambar
 D1 - G = O - O1. d - g = 2 cm
 G - G1 = 1/10 lingkar pinggang, hubungkan g dengan E2
 G - G1 ditambah G2 - g = ¼ lingkar pinggang
 G1 - G2 = besar kup, pada garis tengah antara G1 dengan G2 dibuat garis bantu sampai
ke garis badan, diturunkan 4 cm, lalu dihubungkan dengan G1 dan G2
 Besar kup pola so-en ditentukan oleh perbandingan ukuran lingkar badan dengan
lingkar pinggang, jika perbedaan ukurannya banyak maka kupnya menjadi besar,
karena pada sisi jaraknya hanya 2cm. Jika ditemukan ukuran kup lebih dari 4 cm,
sebaiknya kup dipecah menjadi dua dengan ukuran yang sama besar, antara kup yang
satu dengan yang lainnya diberi jarak dua cm, dan panjang kup yang kedua dikurangi
2 cm dari kup utama.

2. Pola Dasar JH. Meyneke


Pola Meyneke terdiri atas badan muka dan belakang yang digambar menyatu dengan lipit kup
cukup besar pada bahu. Serongnya bahu sering jatuh tidak tepat sehingga perlu dicek
menggunakan ukuran control. Pada pola ini hasil kup terbaik dimana bentuk feminine
kewanitaan nampak dengan baik mulai konstruksi dari bawah ke atas.
3. Pola Dasar Dressmaking
Pola Dressmaking merupakan pola dimana pola bagian depan dan belakang digambar
terpisah, dimulai dari badan belakang. Pada pola Dressmaking lipit kup cukup untuk orang
kurus dan sedang . Duduk baju dari hasil konstruksi ini cukup baik kecuali untuk orang yang
buah dadanya besar. Pola ini sesuai untuk semua size baik model baju slack, longgar maupun
baju dengan sisi lurus.

4. Pola dasar Danckaerts


Sistem Danckaerts memiliki pola badan muka dan belakang bersatu berikut rok. Besar kup di
bahu ditentukan 3cm ini cukup untuk orang kurus dan anak tanggung. Untuk wanita dengan
buah dada besar ruang lipit kup yang terbentuk kurang. Pola ini pada bagian tengah muka
jalannya miring.

5. Pola dasar Charmant


Pola Charmant merupakan pola Wielsma yang ditambah lipit kup pada bahu 4cm. Ciri-ciri
pola ini pada bagian tengah muka jalannya miring. Hasil kup untuk wanita berbadan besar
cukup. Garis miring dari tengah muka ke bahu dan terus miring ke tengah belakang baik
sekali untuk menentukan jatuhnya serong bahu, disebut ukuran control atau ukuran uji.
6. Pola dasar Cuppens Geurs
Pola Cuppens Geurs memiliki bentuk pola badan muka, badan belakang serta rok bersatu
mulai konstruksi pada lingkar badan. Ciri-ciri pola ini di garis atas setelah lingkar badan
dibagi tiga, sehingga ada dua garis tegak lurus sebagai pertolongan untuk menyerongkan
bahu. Letak garis tengah muka miring, rok sudah terpecah dua seperti model dengan garis
hias prinses, lurus dari bahu ke bawah.

7. Pola dasar Bunka


Pola dasar konstruksi sistem Bunka adalah salah satu sistem membuat pola dasar yang
memiliki kelebihan tersendiri pada pembuatannya, yaitu dengan menggunakan tiga ukuran
sudah dapat digunakan untuk membuat pola dengan menggunakan pola dasar sistem Bunka
dapat menyesuaikan semua bentuk badan, dari pendek gemuk, tinggi gemuk, pendek kurus,
tinggi gemuk
Pola Dasar Rok
Rok wanita ada banyak macam dan modelnya. Model-model rok itu merupakan pengembangan
dari model dasar rok yang telah diubah sesuai dengan karakter dan situasi si pemakai. Model
dasar rok dibuat melalui pembuatan pola dasar rok terlebih dahulu. Adapun tahap-tahap dalam
membuat pola rok wanita adalah sebagai berikut.
Ukuran yang diperlukan dalam membuat pola rok wanita adalah :
1. Lingkar pinggang,
2. Linggkar pinggul,
3. Tinggi pinggul,
4. Panjang rok, misal

Bagian belakang rok :

 Buatlah garis siku-siku dari A-B = A-C (lebih mudah menggunakan penggaris siku-
siku)
 A - A' = turun 2 cm
 A' - B = panjang rok 56 cm
 A' -D = tingginpanggul = 17 cm
 D - E = 1/4 lingkar panggul - 1 cm = (90 cm : 4 ) - 1 cm = 21 1/2 (21,5)
 B- F = D - E = 21 1/2
 F - G = 3 cm
 A' - C = 1/4 lingkar pinggang - 1 cm + cup nad = ( 60 cm : 4 ) - 1 cm + 3 cm = 17 cm
 A' - H = 1/10 lingkar pinggang = ( 60 cm : 10 ) = 6 cm
 H - I = 3 cm, lebar kup nad
 H - J = kurang lebih 12 cm, panjang kup nad
Pola Dasar Kulot
Kulot adalah gabungan antara rok dan celana, jadi bentuknya celana tapi longgar
menyerupai rok. Akhir-akhir ini kulot lagi trend di Indonesia terutama kulot panjang sampai
matakaki untuk setelan busana muslim yang tampil gaya dan elegan. Berikut ini adalah pola
kulot pendek, jika ingin membut kulot yang panjang tinggal memperpanjang kebawah sesuai
keinginanan
Contoh ukuran:
1. Lingkar pinggang = 64 cm.
2. Tinggi pinggul = 19 cm.
3. Lingkar pinggul = 88 cm.
4. Panjang kulot = 57 cm.
5. Tinggi duduk = 24 cm.

Pola kulot bagian depan

 A – B = turun 1 ½ cm
 B – C = tinggi pinggul = 19 cm
 B - D = tinggi duduk = 24 cm
 D – E = turun 3 sampai 5 cm
 B – F = panjang kulot = 57 cm
 B – J = ¼ lingkar pinggang + 3 (64 cm : 4) + 3 cm = 19 cm
 C – L = ¼ lingkar pinggul + 1 (88 cm : 4) + 1 cm = 23 cm
 F – M = C – L = 23 cm
 M - N = 3 cm
 J – N = B – F = 57 cm
 E – O = ¼ (C – L) + 11 cm = (23 cm : 4) + 1 cm = 7 cm
 D – P = 1 cm
 Hubungkan titik B – P – 0, B – J – L – N dan R – F – N
 Q = E – o = 7 cm
 Q – R = 1 ½ cm
 Titik R naik 12 cm
 B – H = 7 ½ cm
 H – I = 3 cm
 H – K = panjang kupnat = 11 cm
Pola kulot bagian belakang

 A – B = turun 1 ½ cm
 B – C = tinggi pinggul = 19 cm
 B – D = tinggi duduk = 23 cm
 D – E = turun 3 sampai 5 cm
 B – F = Panjang kulot = 57 cm
 B – J = ¼ lingkar pinggang + kupnat (64 cm : 4) + 3 cm = 19 cm
 C – L = ¼ lingkar pinggul – 1 cm = (88 cm : 4) – cm = 21 cm
 F – M = C – L = 23 cm
 M - N = 3 cm
 D – P’ = 2 cm
 E – O = E – O( pola depan) = O – O’ = 4 cm
 F – Q = E – O = 7 cm
 Q - Q’ = 4 cm
 Q’ – R = 1 ½ cm
 Titik R naik 1 ½ cm
 Hubungkan titik B – P’ – O’ – R, B – J – L – N dan R – F – N
 B - H = 1/10 lingkar pinggang = 6 ½ cm
 H – I = lebar kupnat 3 cm
 H – K = panjang kupnat = 11 cm
Pola Dasar Badan
Contoh ukuran :
 Lingkar Leher = 36 cm
 Lingkar Badan = 88 cm
 Lingkar pinggang = 60 cm
 Panjang Muka = 30 cm
 Lebar Muka = 31 cm
 Tinggi Dada = 14 cm
 Panjang Sisi = 17 cm
 Panjang Bahu = 12 cm
 Lebar Punggung = 33 cm
 Panjang Punggung = 36 cm
 Jarak Dada = 17 cm

KETERANGAN POLA BADAN MUKA:


 A – B = 1/6 Lingkar leher + 2 cm
 B – C = Panjang Muka
 C – D = A – E = ¼ Lingkar badan + 1cm
 A – A1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
 A1 – A2 = Panjang bahu
 A2 – A3 = turun 4 cm
 B – B1 = 5 cm
 B1 – B2 = ½ Lebar muka
 C – C1 = ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 cm
 C – C2 =1/10 Lingkar pinggang + 1 cm
 C2 – CC3 = 3 cm
 C1 – C4 = naik 1,5 cm
 C4 – K = Panjang sisi
 C – M = Tinggi dada
 M – O = ½ Jarak dada
KETERANGAN POLA BADAN BELAKANG:
 A – B = 1,5 – 2 cm
 B – C = Panjang punggung
 C – D = A – E = ¼ Lingkar badan – 1 cm
 A – A 1 = 1/6 Lingkar leher + 0,5 cm
 A1 – A2 = Panjang bahu
 A2 – A3 = Turun 3 cm
 B – B1 = 10 cm
 B1 – B2 = ½ Lebar punggung
 C – C1 = ¼ Lingkar pinggang – 1cm+3cm
 C – C2 =1/10 Lingkar pinggang
 C2 – C3 = 3 cm
 C1 – K =Panjang sisi

Pola Dasar Lengan dan Macam-Macam Kerah

Ukuran Yang Diperlukan


 Lingkar kerung lengan = 40cm (diukur dari pola badan)
 Tinggi puncak lengan = 12 cm
 Panjang lengan = 24 cm

Keterangan pola lengan


 Menggambar pola lengan dimulai dai titik A yang merupakan puncak lengan.
 A - B = panjang lengan.
 A - C = ukuran tinggi puncak lengan, buat garis sampai ke titik D dan E, setelah diukur
dari titik A ½ lingkar kerung lengan yang ukurannya bertemu dengan garis dari tititk
C.
 Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke D dan dari A ke E.
 Garis bantu dari A ke D dan A ke E dibagi tiga. 1/3 dari A ke D, diberi titik A1 dan dari
A ke E dinamakan titik A2.
 A1 - A4 = A2 - A3 = 1,5 cm.
 Titik D1 = 1/3 D - A
 D ke D1 dibagi dua dinamakan titik D2.
 D2 - D3 = 0,5 cm.
 Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D seperti gambar (lingkar kerung lengan
bagian muka).
 Hubungkan A dengan A3 dan E seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian
belakang).
 G - G1 = E1 - E2 = 1,5 cm.
 Hubungkan E dengan E2 (sisi lengan bagian belakang), dan D dengan G seperti gambar
(sisi lengan bagian muka)

Pola Dasar Gaun

Ukuran yang diperlukan :


 Lingkar Pinggang 64
 Panjang dada 30
 Lebar dada 30
 Panjang Punggung 34
 Lebar Punggung 32
 Lingkar Panggul I 80 + 4
 Lingkar Panggul II 84 + 4
 Lebar Bahu 12
 Panjang rok 60

Cara membuat pola :


 A - A’ = 2,5 cm
 A - B = 7,5 cm
 B - C = 5 cm
 B - D = ½ panjang dada
 B - E = panjang dada
 E - F = 13 cm
 E - G = 20 cm
 E - H = Panjang rok
 A - M = 7 cm
 M - S = Lebar bahu
 S - S’ = Turun 3 cm
 C - C’ = 1/2 lebar dada
 C - C’’ =1/2 Lebar punggung
 D - D’ = 1/4 lingkar badan
 E - E’ = 1/4 lingkar pinggang + 3 cm
 F - F’ = 1/4 lingkar panggul 1
 G - G’ = 1/4 lingkar panggul 2
 H’ dan H” dinaikkan 1 cm
 E - V = 1/10 lingkar pinggang
 V - V’ = 3 cm ( coup)

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Penugasan

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


1. Media LCD project
2. Laptop
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
4. Whiteboard
5. Spidol
6. Penggaris

G. Sumber Belajar

1 Vidio Pembelajaran.
2 Slide Powerpoint.
3 LCD Proyektor
H. Langkah – langkah Pembelajaran
I.Pertemuan Ke – 1, Ke-2, Ke-3 dan Ke-4 ( 4 x 45 Menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK Religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK:
Disiplin)
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema kegiatan sebelumnya
 Mengigatkan kembali materi persyaratan dengan bertanya
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan hakikat, Pola dasar 15 Menit
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari –
hari
 Apabila materi /tema dikerjakan dengan sungguh –
sungguh dan diskusi dengan baik maka peserta didik
diharapkan dapatmenjelaskan tentang :
√ Pola Dasar
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yangakan dibahas
pada pertemuan saat itu
 Memberitahukan tentang komptensi inti, kompetensi
dasar, indicator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung (Literasi dan Komunikasi)
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran

Sintak Model Kegiatan Inti


Pembelajaran
Orientasi peserta KEGIATAN LITERASI
didik kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topic materi 105 menit
 Pola Dasar
dengan cara :
 Melihat(tanpa atau dengan alat )
 Mengamati
lembar kerja materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik
dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Pola Dasar
Mengorganisasikan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik Guru Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi
:
 Pola Dasar
yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan factual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.misalnya :
 Pola Dasar
Membimbing KEGIATAN LITERASI
Penyelidikan individu Peserta didik mengumpulkan informasi
dan kelompok yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan:
 Membaca sumber lain selain buku
teks (Literasi TIK )
Mengunjungi laboratorium
computer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel
tentang
 Pola Dasar
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/Informasi
melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guru menemukan
solusi masalah terkait meteri pokok
yaitu pola dasar
 Saling tukar informasi tentang :
 Pola Dasar
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta
diidik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang
disediakan denagn cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur ,
sopan , menghargai pendapat oorang
lain, kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat
Mengembangkan dan COMMUNICATION
menyajikan hasil (BERKOMUNIKASI)
karya Peserta didik berdiskusi untuk
menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang
materiPola Dasar
 berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir
sistematis,mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang
materi :
 Pola Dasar
 Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi yang yang
dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point – point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa “ Laporan hasil
pengamatancara tertulis tentangPola
Dasar
 Menjawab pertanyanan yang
terdapat pada buku pegangan peserta
dididk atau lembar kerja yang telah
disediakan
 Bertanya tentang hal yang belum
dipahami , atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa dan CREATIVITY (KREATIVITAS)
mengevaluasi proses Menyimpulkan tentang point-point
pemecahan masalah penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran tentang : Pola dasar
 Informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan – pertanyaan pada
lembar kerja
 Peserta didik mengerjakan beberapa
soal mengenai Pola Dasar
 Menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan , kerja
keras ,
Pertemuan Ke – 1 ( 4 x 45 Menit ) Waktu
 Kemampuan berfikir induktif
serta dedutif dalam
membuktikan : Pola Dasar

Kegiatan Penutup :
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. (Literasi)
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. 15 Menit
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

I. Penilaian , pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan Ganda
b) Uraian / Essai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek , Pengamatan Keterampilan
2) Portopolio /unjuk kerja
3) Produk
2. Instrumen Penilaian
√ Terlampir
3. Pemebelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
√ Remedial dapat memberikan kepada peserta didiknyang belum mencapai SKM maupun
kepada peserta didik yang sudah melampaui SKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar
√ Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai SKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal )
b. Pengayaan
√ Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat dibeikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
SKM atau mencapai Kompetensi Dasar
√ Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan , sesuai kesepakatan dengan
peserta didik
√ Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas

Mengetahui ,
STABAT, Juli 2020
Ka.SMK NEGERI 1 STABAT Guru Mata Pelajaran

ILYAS,S.Pd.M.Psi WINDI INDA YULADA.S.


NIP: 19620922 198302 1 004 NIP. 19730216 200502 2 003
Kurikulum 2013 Revisi Tata Busana

Kelas
Mata Pelajaran X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. SeniBudaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. IPA Terapan 3 3 - - - -
3. Kepariwisataan 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Pengetahuan Bahan Tekstil 2 2 - - - -
2. Dasar Desain 3 3 - - - -
3. Pembuatan Pola 4 4 - - - -
4. Teknologi Menjahit 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Desain Busana - - 3 3 - -
2. Pembuatan Hiasan Busana - - 5 5 - -
3. Pembuatan Busana Custom Made - - 9 9 13 13
4. Pembuatan Busana Industri - - 7 7 12 12
5. ProdukKreatif dan Kewirausahaan 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2 dan C3) 22 22 29 29 29 29
Total 46 46 46 46 46 46

Anda mungkin juga menyukai